Anda di halaman 1dari 26

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS IBU HAMIL


DENGAN KEKURANGAN GIZI

Fasilitator : Suhariyati, S. Kep., Ns., M. Kep

Kelas : 6C Keperawatan
Oleh Kelompok 10:

Devi sri wahyuni 1702012446


Nia islamita H 1702012466

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2020

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya penyusunan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Komunitas Ibu Hamil dengan Kekurangan Gizi”. Penulisan makalah ini sebagai
syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas pada
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Lamongan.
Makalah ini dapat penulisselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Drs. H. Budi Utom,oS.Kep., Ns., M. Kes, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Lamongan, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas
kepada penulis untuk menempuh pendidikan di Program Studi S1
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Lamongan.
2. Suratmi, S.Kep., Ns., M. Kep, selaku Ketua Program Studi Program Studi S1
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Lamongan yang telah bersedia memberi arahan, perhatian, memberikan
fasilitas dan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini.
3. Abdul Rohman, S.Kep., Ns., M. Kep, selaku Dosen Penanggung Jawab Mata
Kuliah yang senantiasa memberi inspirasi, motivasi, bimbingan, dan
penguatan dalam mengerjakan makalah ini.
4. Suhariyati, S.Kep., Ns., M. Kep, selaku Dosen Fasilitator yang senantiasa
memberi inspirasi, motivasi, bimbingan, dan penguatan dalam mengerjakan
makalah ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala semua kebaikan yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Besar harapan
penulis semoga tesis ini dapatmembawa manfaat.

Lamongan, Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
Halaman
TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS............................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB 1 2
1.1 KONSEP KOMUNITAS......................................................................2
1.1.1 Teori CAP.................................................................................2
1.1.2 Peran Perawat Komunitas.......................................................2
1.2 KONSEP PENYAKIT..........................................................................2
1.2.1 Definisi.....................................................................................2
1.2.2 Etiologi.....................................................................................2
1.2.3 Tanda Gejala.............................................................................2
1.2.4 Patofisiologi..............................................................................2
1.2.5 Penatalaksanaan Medis.............................................................2
1.2.6 Penatalaksanaan Keperawatan.................................................2
1.3 ANALISIS JURNAL............................................................................2
BAB 2 2
2.1. KASUS...............................................................................................2
2.2. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS...........................2
2.3. DIAGNOSA KEPERAWATAN........................................................2
2.4. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN....................................2
2.5. INTERVENSI KEPERAWATAN.....................................................2
2.6. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN...............................................2
2.7. EVALUASI KEPERAWATAN.........................................................2
BAB 3 2
3.1 KESIMPULAN.....................................................................................2
3.2 SARAN.................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................2

LAMPIRAN2

3
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN

1.1 KONSEP KOMUNITAS


1.1.1 Teori CAP
Sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian komunitas,
analisa dan diagnosa, perencanaan, implementasi komunitas yang terdiri
dari tiga tingkatan pencegahan primer, sekunder, dan terseier, dan program
evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999). focus pada model ini
komunitas sebagai partner dan penggunaan proses keperawatan sebagai
pendekatan dalam interaksi yang dinamis. untuk melindungi klien dari
berbagai stressor yang dapat menganggu keseimbangan, klien memiliki
tiga garis pertahanan, yaitu fleksible line of defense, normal line of
defense, dan resistence defence (Neuman).
Agregat klien dalam model community as partner ini meliputi
intrasistem dan ekstrasistem. intrasistem terkait adalah sekelompok orang-
orang yang memiliki satu atau lebih karakteristik (Stanhope & Lancaster,
2994). agregat ekstrasistem meliputi delapan sub yaitu komunikasi,
transportasi dan keselamatan, ekonomi, pendidikan, politik dan
pemerintahan, layanan kesehatan dan sosial, lingkungan fisik dan rekreasi
(Helvie, 1998; Anderson & McFarlane, 2000; Ervin, 2002; Hitchock,
Scthubert, Thomas, 1999; Stanhope & Lancaster, 2004; Allender &
Spradley, 2005).
Delapan subsistem dipisahkan dengan garis putus-putus artinya
system satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi. di dalam
komunitas ada line of resistance, merupakan mekanisme internal untuk
bertahan dari stressor. rasa kebersamaan dalam komunitas untuk
bertanggung jawab terhadap kesehatan contoh dari line of resistance
(Anderson 7 McFarlane, 2000) mengatakan bahwa dengan menggunakan
model community as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda
pengkajian komunitas dan proses keperawatan. roda pengkajian komunitas
terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan delapan subsistem yang

4
mengelilingi inti yang merupakan bagian dari pengkajian keperawatan,
sedangkan proses keperawatan terdiri dari beberapa tahaap mulai dari
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

1.1.2 Peran Perawat Komunitas


Menurut pendapat Doheny 91982) ada beberapa elemen peran perawat
professional (Elemen Rool) antara lain :
1. Client advocate (pembela klien)
a) Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga
menginterpretasikan informasi dan berbagi pemberi pelayanan dan
dalam memberikan informasi yang diberlukan untuk mengambil
persetujuan (inform concern) atas tindakan keperawatan yang
dilakukan.
b) Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien
2. Conselor (konseling)
Proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan
psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan
interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan
seseorang dengan dukungan emosional dan intelektual.
3. Educator (pendidik)
Memberikan edukasi klien untuk membantu menambah pengetahuan
klien dan menyelesaikan masalah klien.
4. Collaborartor (kolaborasi)
perawat bekerjasama dengan tim kesehaatan yang terdiri dari dokter,
fisioterapis, ahli gizi, dan lainnya dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan dalam penentuan bentuk
pelayanan selanjutnya.
5. Coordinator (koordinasi)
peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga
pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuhan klien.

5
6. Change agent (pembawa perubahan)
seseorang yang berprinsip membantu membuat perubahan pada dirinya
atau pada system (Kemp, 1986). Mengidentifikasikan masalah,
mengkaji motivasi pasien dan membantu kilen untuk berubah,
menunjukkan alternative, menggali kemungkinan hasil dari alternative,
mengkaji sumber daya, membina dan mempertahankan hubungan
membantu selama fase proses perubahan dan membimbing klien
(Marriner Torney).

1.2 KONSEP PENYAKIT


1.2.1 Definisi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang


dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi (Supariasa,dkk, 2002) .
Asupan gizi sangat menentukan menentukan kesehatan ibu hamil
dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan gizi gizi pada masa kehamilan
akan meningkat 15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal.
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung
karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber
zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur
(Lestari 2013).
Gizi kurang pada keadaan awalnya tidak ditentukan kelainan
biokimia tapi pada keadaan lanjut akan didapatkan kadar albumin rendah,
sedangkan globulin meninggi. dapat disimpulkan bahwa Gizi kurang
adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh konsumsi makanan yang
kurang sumber protein, penyerapan yang buruk atau kehilangan zat gizi
secara berlebih Ngastiyah (2005:258), .

6
1.2.2 Etiologi
 Penyebab utama tidak tersedianya makanan secara adekuat. tidak
tersedinya makanan yang adekuat terkait langsung dengan kondisi sosial
ekonomi. Kemiskinan sangat identik dengan tidak tersedianya makan yang
adekut. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan timbal balik antara
kurang gizi dan kemiskinan. Kemiskinan merupakan penyebab pokok atau
akar masalah gizi buruk.
 Ibu jika tidak cukup mendapat makanan bergizi seimbang makanan
alamiah yang tepat, baik jumlah dan kualitasnya akan berkonsekuensi
terhadap status gizi . gizi yang baik mengandung energi seperti
karbohidrat dan protein, tetapi juga mengandung zat besi, vitamin A,
vitamin E, asam folat, vitamin B1 serta dan mineral lainnya.
 Pola makan yang salah berpengaruh pada timbulnya gizi yang kurang .
 Kebiasaan, mitos ataupun kepercayaan / adat istiadat masyarakat tertentu.
Misalnya kebiasaan berpantang pada makanan tertentu ( misalnya tidak
memberikan makan daging, telur, santan dll) , hal ini menghilangkan
kesempatan untuk mendapat asupan lemak, protein maupun kalori yang
cukup sehingga menjadi sering sakit.
 Infeksi kronik. Kondisi infeksi kronik akan meyebabkan kurang gizi dan
kondisi malnutrisi sendiri akan memberikan dampak buruk pada sistem
pertahanan sehingga memudahkan terjadinya infeksi .

1.2.3 Tanda Gejala


Ada beberapa gejala yang sering menjadi tanda seorang ibu hamil
yang kurang gizi yaitu :
1. Anemia
Sering merasa pusing dan mudah lelah bisa jadi tanda ibu kekurangan
darah atau Anemia. Salah satu pemicu kondisi ini adalah kekurangan
nutrisi, terutama zat besi dan asam folat. Kebutuhan zat gizi pada ibu
hamil berbeda pada tiap trimester. Maka penting umtuk mengonsumsi
makanan yang bisa memenuhi kebutuhan gizi tubuh.

7
2. Berat badan tidak bertambah
Peningkatan berat badan adalah hal yang wajar terjadi pada wanita yang
tengah mengandung. Bertambahnya bobot tubuh ini terjadi karena adanya
janin dan “ makanan” yang harus disediakan ibu untuk bayi dalam
kandungan. Naiknya berate badan selama hamil normalnya mencapai lebih
dari 14 kilogram. Namun, jika ibu tak kunjung mengalami peningkatan
berat badan setelah lewat dari trimester pertama, apalagi dibarengi dengan
gejala mudah lelah dan pusing, bisa jaded itu tanda dari kurang zat gizi.
3. Mudah sakit
Ibu hamil yang kurang mendapaat asupan nutrisi biasanya akan lebih
rentan terserang penyakit. Sebab kurang mengonsumsi makanan bergizi
bisa membuat daya tahan menurun, sehingga virus penyebaab penyakit
akan lebih mudah menginfeksi.
4. Masalah pada janin kurang gizi pada ibu hamil ditandai dengan masalah
perkembangan janin. Seperti janin tidak memiliki berate yang normal,
bahkan termasuk terhambatnya perkembangan organ tubuh dan otak janin.

1.2.4 Patofisiologi
Sebenarnya malnutrisi (Gizi kurang) merupakan suatu sindrom
yang terjadi akibat banyak faktor. Faktor-faktor ini dapat digolongkan
atas tiga faktor penting yaitubhost, agent, environment (Supariasa, 2002).
Memang faktor diet makanan memegang peranan penting tetapi faktor lain
ikut menentukan dalam keadaan keluarga makanan, tubuh selalu berusaha
untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau
energi. Kemampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein
dan lemak, merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan
kehidupan, (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai
bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat
sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan.
Akibat katabolisme protrein terjadi setelah beberapa jam dengan
menghasilkan asam amino yang segera di ubah menjadi karbohidrat di
hepar dan di ginjal selama puasa jaringan lemak di pecah jadi asam lemak,

8
gliseraal dan keton bodies, asam lemak dan keton bodies sebagai sumber
energi kalau kekurangan makan ini berjalan menahun. Tubuh akan
mempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi setelah kira-
kira kehilangan separuh tubuh.
Proses patogenesis terlihat pada faktor lingkungan dan manusia
(host dan environment) yang didukung oleh asupan-asupan zat-zat gizi,
akibat kekurangan zat gizi maka simpanan zat gizi pada tubuh digunakan
untuk memenuhi kebutuhan, apabila keadaan ini berlangsung lama. Maka
simpanan zat gizi ini akan habis ahirnya terjadi pemerosotan jaringan.
Pada saat ini orang sudah dapat digolongkan sebagai malnutrisi , walaupun
hanya baru dengan ditandai dengan penurunan berat badan dan
pertumbuhan terhambat.
Pada keadaan ini yang muncul adalah pertumbuhan yang kurang
atau disertai mengecilnya otot dan menghilangnya lemak di bawah kulit.
Kelainan demikian merupakan proses psikologis untuk kelangsungan
jaringan hidup. Tubuh memerlukan energi dan dapat dipenuhi oleh
makanan yang diberikan Nurcahyono (2007) .

1.2.5 Penatalaksanaan Medis


Dasar penatalaksanaan status gizi ibu hamil dinilai dari pengukuran
antropometri, biokimiawi, gejala klinis, dan kebutuhan diet.
1. Pengukuran Antropometri
Pengukuran antropometri status gizi selama kehamilan yang biasa
dilakukan adalah tinggi badan, berat badan sebelum hamil, pertambahan berat
badan selama hamil, pengukuran skinfold dan lingkar lengan yang
menggambarkan status gizi seorang wanita yang sedang hamil.
2. Pengukuran Biokimiawi
Pengukuran biokimiawi adalah dengan memeriksa kadar zat-zat nutrien
di dalam darah, urin, dan feses. Hasil pemeriksaan laboratorium dapat
memberikan informasi mengenai masalah-masalah kesehatan yang berefek
pada status gizi.
3. Penilaian Gejala Klinis

9
Penilaian gejala klinis meliputi pemeriksaan terhadap tanda-tanda
defisiensi nutrisi seperti bilateral pitting edema, emasiasi (tanda wasting, di
mana kehilangan otot dan jaringan lemak akibat asupan energi yang rendah
dan/ atau kehilangan nutrisi akibat infeksi), rambut rontok, dan perubahan
warna pada rambut.
Penilaian klinis juga meliputi anamnesis mengenai gejala infeksi yang
dapat meningkatkan kebutuhan nutrisi (seperti demam), dan kehilangan nutrisi
(seperti diare dan muntah), gejala-gejala yang menggambarkan gangguan
pencernaan dan absorpsi nutrisi dan peningkatan risiko terjadinya malnutrisi
(seperti HIV). Rekam medis sebaiknya menyediakan informasi tentang
riwayat penyakit, rawatan, operasi, tes diagnostik dan terapi, dan pengobatan
yang berdampak pada status gizi.
4. Penilaian Kebutuhan Diet
Penilaian asupan makanan dan cairan adalah bagian penting dari
penilaian status gizi, meliputi kuantitas dan kualitas diet, perubahan nafsu
makan, intoleransi dan alergi makanan, dan alasan-alasan mengapa asupan
makanan tidak adekuat selama atau setelah sakit.
1.2.6 Penatalaksanaan Keperawatan
1. keluarga sadar gizi (kadarzi)

Keluarga sadar gizi adalah suatu keluarga yang mampu mengenal,


mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Seperti makan
beraneka rahgam, megkonsumsi garam beryodium, meminum suplemen
vitamin gizi (TTD, kapsul vitamin A dosis tinggi) sesuai anjuran.
2. Pemberian makanan tambahan
Salah satu pemberian gizi masyarakat yang dilakukan adalah program
penanganan KEK pada ibu hamil yang bertujuan untuk meningkatkan
status gizi pada ibu hamil. Yaitu dengan tambahan energy dan protein
yang dibutuhkan selama ibu hamil adalah 300kkal dan 17g protein setiap
harinya (kemenkes, 2010)
3. Pemberian tablet besi
Prevalensi anemia pada ibu hamil masih cukup tinggi yaitu sebesar 40,1%.
Keadaan ini mengindikasikan anemia gizi besi pada ibu hamil masih

10
menjadi masalah. Sehingga pemberian tablet Fe adalah ibu hamil dan ibu
nifas. Untuk tablet ke 1 diberikan kepada kunjungan pertama (K1) dan Fe
3 diberikan pada kehamilan trimester ke III (K4).
4. Rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium
Lodorsium dalam urin (EIU) sebagai refleksi asupan iodium, cakupan
rumah tangga mengonsumsi garam beryodium.
5. Pemberian kapsul vitamin A
pemberian vitamin A bukan diberikan pada masa kehamilan melainkan
dibutuhkan pada saat nifas. Hal ini bertujuan untuk membantu proses
pemulihan ibu pasca persalinan serta bisa memperbanyak ari,susu, dan
lainnya.

1.3 ANALISIS JURNAL


Pencarian literatur menggunakan database google scholar , kata kunci
yang yang digunakan “mal nutrisi, hamil, kesehatan, public center ”. Pencarian
literatur didapatkan jurnal sebagai berikut. Lihat tabel 1.1
Tabel 1.1 Analilis Jurnal
Sampel
Desain Analisa
No. Judul dan Teknik Variabel Instrumen Hasil
Penelitian Data
Sampling
1. Factors Cross- Sampel: Malnutrisi, Kuesioner Chi-square Penelitian ini didapatkan
influencing sectional 291 orang dan hamil, dan logistic hasil:
with 168 ibu hamil kesehatan, binary Dari Faktor-faktor yang
malnutrition secara acak . public center regression berhubungan dengan
pregnant at kejadian CEL pada wanita
Tigi District Sampling: hamil di Distrik Tigi Distrik
Deiyai Purpose Deiyai adalah pendidikan (p-
regency sampling value 0,019; RP = 2,255;
CI95% (1,188-2,280),
pekerjaan (p-value 0,000; RP
= 6,338; CI95% (3.019 -
13.303), pengetahuan (nilai p
0.000; RP = 11.503; CI95%
(5.404 - 24.485), frekuensi
makan (nilai p 0.000; RP =
15.996; CI95% (7.336 -
34.881), pola istirahat (p
-nilai 0,000; RP = 6.061;
CI95% (2.707 - 13.569).

11
Sampel
Desain Analisa
No. Judul dan Teknik Variabel Instrumen Hasil
Penelitian Data
Sampling
Sedangkan faktor yang tidak
berhubungan dengan
kejadian CEL pada wanita
hamil di Distrik Tigi, Distrik
Deiyai adalah usia (p-value
0,261; RP = 1.554; CI95%
(0.797- 3.029).. Frekuensi
makan, pengetahuam,
pekerjaan dan faktor istirahat
merupakan faktor dominan
dengan terjadin ya
kekurangan energy.
Po

(Rigkasan isi jurnal terkait ke efektifan intervensi)

 Ringkasan
Masalah kesehatan wanita hamil adalah salah satu aspek yang
memperihatinkan yang masih terjadi diindonesia. Nutrisi adalah unsur yang
terkandung dalam makanan dan bisa digunakan langsung oleh tubuh seperti
karbohidrat, protein, lemak ,vitamin, mineral dan air. Nutrisi digunakan oleh
tubuh untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Pertumbuhan janin
sangat kuat dipengaruhi oleh status gizi yang baik terkait dengan penggunaan
makanan yang diserap oleh tubuh. Berdasarkan data WHO tahun 2008 56%
kematian ibu hamil diindonesia disebabkan oleh energy kronis(CEL). Survey
(SUSENAS) menunjukkan nutrisi itu status pada wanita hamil yang menderita
CEL dengan LILA <23,5 cm adalah sebanyak 35,6% dimana kondisi dalam
pedesaan sedikit lebih buruk dari pada kota yaitu 25,9% dipedesaan dan
17,5% diperkotaan. Ibu hamil dengan frekuensi dan diet yang akan
mendukung peningkatan nutrisi untuk ibu hamil tidak mengalami masalah gizi
selama kehamilan.
Menurut data dinas kesehatan dipapua tahun 2015 ada 5430 kasus gizi
yang kurang dan pada 2016 meningkat hingga 5734 kasus. Peneliti
dikabupaten Tigi ada 50 wanita hamil yang menderita cel terutama selama
kehamilan, mempengaruhi berat badan bayi lahir. Ibu yang mengalami

12
masalah dengan kurang gizi selama kehamilan akan beresiko melahirkan bayi
dengan berat rendah ( BBLR). Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian CEL pada wanita hamil di Distrik Tigi Distrik Deiyai adalah
pendidikan (p-value 0,019; RP = 2,255; CI95% (1,188-2,280), pekerjaan (p-
value 0,000; RP = 6,338; CI95% (3.019 - 13.303), pengetahuan (nilai p 0.000;
RP = 11.503; CI95% (5.404 - 24.485), frekuensi makan (nilai p 0.000; RP =
15.996; CI95% (7.336 - 34.881), pola istirahat (p -nilai 0,000; RP = 6.061;
CI95% (2.707 - 13.569).

13
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN
KEKURANGAN GIZI

2.1. KASUS
Disebuah desa nelayan di waluhan parangtritis yogyakarta terdapat
kelompok nelayan sebagai nelayan yang tidak mempunyai perahu untuk
melaut sehingga mereka menjadi penyewa perahu setiap hari untuk berlayar
mencari ikan, rata-rata kehidupan nelayan disana sangat memprihatinkan
karena kebutuhan ekonomi yang semakin berat dijogja ini di huni oleh 38
kk dan terdiri dari 199 jiwa dengan jumlah ibu hamil 42 orang. Rata rata
usia ibu hamil disana adalah 30-40 tahun. Di desa tersebut sudah ada 1
puskesmas. Pada bulan oktober 2018 ini, musim panas dan jarang sekali ada
hujan sehingga sumur-sumur penduduk banyak yang berkurang airnya
bahkan ada yang kering. Penghasilan masyarakat disana hanya cukup untuk
memberikan makan sehari-hari keluarganya. Mereka termasuk keluarga pra
sejahtera. Puskesmas yang ada hanya 2 orang dokter, doktere gigi dan
dokter umum, perawat kesehatan masyarakat hanya satu orang. 1 bidan dan
1 perawat orang lainnya. Ibu hamil disana banyak yang mengalami kurang
gizi akibat kurangnya asupan makanan bergizi. Ibu-ibu disana belum
terbiasa memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

2.2. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


2.2.1 Pengkajian Inti Komunitas
1. Riwayat
a. Riwayat di desa waluhan merupakan kelompok nelayan. Kondisi
penduduk disana sangat memprihatinkan
b. Desa waluhan memiliki 2 RW dan 10 RT.
c. Usia penduduk ibu hamil 30-40 tahun dan dihuni oleh 39 KK dan
terdiri dari 200 jiwa.

2. Demografi

14
Jumlah ibu hamil pada bulan oktober 2013 adalah 42 orang dengan 10
orang trimester pertama, 22 orang pada trimester kedua dan 10 orang
pada trimester ketiga

2.2.2 Pengkajian Sub Sistem


1. Lingkungan Fisik
Inspeksi
a. Rumah- rumah didesa waluhan terbuat dari papan dan lantai yang
beralaskan papan fentilasi disetiap kamarnya.
b. Penerangan di desa waluhan masih terbnatas jumlahnya
c. Ibu hamil disana sering menghabiskan waktu untuk mengeringkan
ikan dihalaman rumah
Tanda Vital
a) Kondisi iklim tropis dan saat ini musim panas dan jarang hujan.
b) Kondisi lingkungan bersih. Lokasi berdekatan dengan laut.
System Review
a) Di RT 06 tidak ada kegiatan kerja bakti rutin pada warganya
namun kerjabakti akan diadakan saat lingkungan terlihat kotor atau
ada keluhan dari masyarakat.
2. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
a) Pelayanan untuk ibu hamil adalah sebuah puskesmas dengan
jumlah 2 dokter. 1 orang dokter umum dan 1 orang dokter khusus.
b) Perawat kesehatan masyarakat hanya 1 orang, 1 orang bidan dan 1
orang perawat.
c) Ibu hamil disana masih banyak yang belum mengetahui tentang
pentingnya kesehatan selama hamil
3. Ekonomi
Sistem ekonomi ibu hamil, industri yang ada, kegiatan yang menun jang
roda perekonomian.
4. Keamanan
a) Lingkungan aman

15
b) Transportasi yang digunakan warga adalah, sepeda, dan angkutan
umum
c) Kondisi jalan bagus tetapi ada juga yang rusak.
5. Politik dan pemerintahan
a) Kegiatan yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk
meningkatkan status kesehatan masyarakat adalah dengan
penyuluhan kesehatan
b) Penyuluhan dilakukan oleh petugas kesehatan dari puskesmas
tetapi penyuluhan dilakukan hanya jika terjadi kasus.dimana
puskesmas kurang tanggap terhadap masalah kesehatan yang
terjadi.
c) Penyuluhan yang diberikan menyesuaikan dengan kasus
d) Setelah dilakukan penyuluhan tidak terjadi perubahan apapun
terhadap masyarakat dan pola hidup masyarakatnya.
6. Komunikasi
a) Alat komunikasi yang dimiliki keluarga seperti televisi, koran,
telepon dan ponsel.
b) Tidak ada alat komunikasi umum yang tersedia.
c) Tidak ada konsultasi oleh tenaga medis dengan masyarakat
7. Pendidikan
a) Tidak terdapat konsultasi gizi pada ibu hamil
b) Tidak terdapat perpustakaan ataupun mading disana.
8. Rekreasi
a) Warga desa waluhan memiliki kebiasaan berkumpul didepan
rumah ketika hendak menjemur ikan
b) Tidak terdapat tempat hiburan apapun di RT 06 sehingga warga
harus pergi jauh untuk mendapatkan hiburan.

2.3. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko kekurangan nutrisi pada agregat di wilayah desa waluhan
parangtritis Yogyakarta, berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang pentingnya nutrisi pada ibu hamil, dan kebutuhan ekonomi

16
yang semakin berat dan hanya berpenghasilan dari sebagai nelayan
yang tidak mempunyai perahu untuk melaut sehingga mereka menjadi
penyewa perahu setiap hari untuk berlayar mencari ikan. Mereka
berlayar ketika musim kemarau, lingkungan perumahan agak jauh
dengan laut, lingkungan sekitar rumah warga kering dan musim panas.
2. Kekurang cairan pada agregat diwilayah desa waluhan parangtritis
Yogyakarta, berhubungan dengan musim panas dan jarang hujan,
dengan melakaukan kegiatan menjemur ikan hasil dari berlayar.

17
2.4. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Komunitas A B C D E F G H I J K Total Prioritas


No.
1. Kekurangan nutrisi pada agregat di wilayah desa
waluhan parangtritis Yogyakarta, berhubungan
dengan kebutuhan ekonomi yang semakin berat
dan hanya berpenghasilan dari sebagai nelayan
yang tidak mempunyai perahu untuk melaut
sehingga mereka menjadi penyewa perahu setiap 5 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 39 1
hari untuk berlayar mencari ikan. Mereka
berlayar ketika musim kemarau, lingkungan
perumahan agak jauh dengan laut, lingkungan
sekitar rumah warga kering karena jarang hujan.

2. Kekurangan cairan pada agregat di desa waluhan 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 34 2


parangtritis Yogyakarta karena kekeringan,
berhubungan dengan musim panas dan sumujr-
sumur kering karena jarang hujan, dengan
melakaukan kegiatan menjemur ikan hasil dari

18
berlayar.

Keterangan :
A : ResikoTerjadi F : Sesuai dengan program Pemerintah I. Dana
B : Resiko Keparahan G. Tempat J. Fasilitas Kesehatan
C : Potensial untuk Pendkes H. Waktu K. Sumber daya
D : Minat Masyarakat E : Kemungkinan diatasi

19
2.5. INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx. Keperawatan Tujuan Tujuan Strategi Rencana Evaluasi
No. Sumber Tempat PJ
Komunitas Umum Khusus Intervensi Kegiatan Kriteria Standar
Resiko Kekurangan Setelah Setelah  Pemberdayaa  Penyuluhan Media Media Mahasiswa Wilayah  Bapak RT
nutrisi ibu hamil pada dilakukan dilakukan n keluarga kekurangnya kurangnya dan desa Dan galang
agregat. didesa waluhan tindakan tindakan tentang  Pendidikan pengetahuan pengetahuan masyarakat waluhan
parangtritis Yogyakarta, keperawatan keperawatan pengetahuan kesehatan keluarga keluarga parangtritis
berhubungan dengan komunitas komunitas dan serta tentang tentang tentang Yogyakarta
kurangnya pengetahuan dalam 3 bulan, dalam 3 cara - Pengertian nutrisi pada nutrisi pada
tentang pentingnya pemenuhan bulan mengatasi kekurangan ibu hamil. ibu hamil
nutrisi pada ibu hamil, keebutuhan  Meningkat kurang gizi gizi didesa T turun dari Balai desa
dan kebutuhan ekonomi nutrisi ibu kan pada ibu - Penyebab waluhan 25% menjadi Mahasiswa waluhan
yang semakin berat dan hamil terpenuhi pengetahu hamil kekurangan parangtritis 0% parangtritis
hanya berpenghasilan didesa waluhan an gizi Yogyakarta 75% Yogyakarta
dari sebagai nelayan parangtritis keluarga - Tanda dan 0% keluarga di
yang tidak mempunyai Yogyakarta tentang  Pendidikan gejala desa  Yuni
perahu untuk melaut menurun nutrisi, kesehatan kekurangan 100 % waluhan
sehingga mereka khususnya kepada gizi keluarga parangtritis
menyewa perahu setiap ibu hamil. keluarga - Pencegahan didesa Yogyakarta ,
hari untuk berlayar betapa kekurangan waluhan mengerti
mencari ikan. Di desa ini  Merawat pantingnya gizi parangtritis tentang
dihuni oleh 38 kk terdiri ibu hamil makanan - Pentingnya Yogyakarta , - Pengertian
dari 199 jiwa dengan yang bergizi. makanan mengerti kekuranga

20
jumlah ibu hamail 42 kurang bergizi tentang n gizi
orang. Rata-rata keluarga gizi pada ibu - Pengertian - Penyebab
pra sejahtera, mereka hamil. kekuranga kekuranga
beralayar ketika musim n gizi n gizi
kemarau, lingkungan - Penyebab - Tanda dan
perumahan agak jauh kekuranga gejala
dengan laut, lingkungan n gizi kekuranga
sekitar rumah warga - Tanda dan n gizi
kering karena jarang gejala - Pencegaha
hujan. kekuranga n
n gizi kekuranga
- Pencegaha n gizi
n
kekuranga
n gizi

21
2.6. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI, PARAF
NO IMPLEMENTASI
TANGGAL, JAM PERAWAT
1 Sabtu ,  Penyuluhan kurangnya
15 november 2018 pengetahuan pada ibu hamil
15.00 WIB dengan kurang gizi.

2 19 november 2018 Evaluasi penyuluhan


10.30 WIB

2.7. EVALUASI KEPERAWATAN


No .
Evaluasi
1.  Evaluasi struktur :
a. Rencana penyuluhan sudah dilakukan satu minggu
sebelum acara dilaksanakan
b. Undangan diberikan 2 hari sebelum acara
 Evaluasi proses :
a. Peserta yang hadir sebanyak 15 orang
b. 70% peserta yang hadir aktif memberikan pertanyaan
c. Penyuluhan dilakukan dibalai desa waluhan
parangtritis
 Evaluasi hasil :
Ibu ibu hamil dapat memahami tentang kekurangan
gizi
2.  Evaluasi struktur :
a. Rencana penyuluhansudah dilakukan satu minggu

22
sebelum acara dilaksanakan
b. Undangan penyuluhan diserahkan 2 hari sebelum
kegiatan dilaksanakan
 Evaluasi proses :
a. Peserta hadir sebanyak 15orang
c. 70% peserta yang hadir aktif memberikan pertanyaan
d. Penyuluhan dilaksanakan didesa waluhan parangtritis
 Evaluasi hasil
Ibu ibu hamik dapat memahami tentang pemenuhan
kebutuhan intake cairan

BAB 3
PENUTUP

23
3.1 KESIMPULAN
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.
Menurut Supariasa (2002:18), malnutrisi adalah keadaan patologis akibat
kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut saat lebih zat gizi.
Penyebab utama tidak tersedianya makanan secara adekuat. tidak
tersedinya makanan yang adekuat terkait langsung dengan kondisi sosial
ekonomi. Kemiskinan sangat identik dengan tidak tersedianya makan yang
adekuat. Data Indonesia dan negara lain menunjukkan bahwa adanya
hubungan timbal balik antara kurang gizi dan kemiskinan. Kemiskinan
merupakan penyebab pokok atau akar masalah gizi buruk
.
3.2 SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui
konsep penyakit pada ibu hamil dan dapat menerapkan pencegahan untuk
gizi yang kurang. Pembaca sebaiknya mengerti dan memahami bahaya dari
penyakit tersebut, sehingga setiap individu dapat lebih merasa khawatir dan
mampu menjaga diri dan lingkungan dari kemungkinan terjadinya
kekurtangan gizi.

24
DAFTAR PUSTAKA

Minarto. 2006. Upaya Departemen Kesehatan dalam Mengatasi Kurang Gizi


di Indonesia. Makalah disampaikan pada Kongres Nasional Jaringan
Epidemiologi Nasional 2006. Jakarta.

Friedman, M. Marlyn.2010. Buku Ajar Keperawatan: Riset, Teori, dan


Praktik. Edisi ke-5. Jakarta: EGC

Efendi, ferry, 2010. Keperawatan kesehatan komunitas. Jakarta: Salemba


Medika.

Lestari, Rina.2013.Pemenuhan Gizi Ibu Hamil.( online)


http://rinayarina.pun.bz/files/pemenuhan-gizi-ibu-hamil.pdf, diskes 29 aguatus
2015

Https://scholar.google.co.id/scholar?start=jurnal+about+pregnant+women

25
LAMPIRAN

(JURNAL)

26

Anda mungkin juga menyukai