Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 10 (1): Halaman 12 - 27

Pola dan Skala Usaha Pembesaran Ikan Bandeng di Kecamatan Muara


Gembong Kabupaten Bekasi
[Pattern and Scale of Milkfish Breeding Business in Subdistrict
of Muara Gembong District of Bekasi]

Ganjar Wiryati
Jurusan Penyuluhan Perikanan - Sekolah Tinggi Perikanan
Jalan Cikaret Nomor 2 Bogor, Jawa Barat

Diterima: 09 Desember 2015; disetujui: 18 Maret 2016

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat pendapatan pembudidaya
ikan bandeng pada pola usaha yang berbeda di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten
Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Sehingga pada akhirnya akan memberikan manfaat sebagai sumber
informasi bagi pembudidaya ikan bandeng di Kecamatan Muara Gembong pentingnya
mengetahui tingkat pendapatan sesuai dengan biaya produksi yang di keluarkan pada pola usaha
yang berbeda. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan
responden. Sampel responden ditentukan secara simple random sampling. Analisis data yang
digunakan adalah analisis kelayakan usaha dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menyatakan
tingkat pendapatan yang ditunjukkan dari hasil data responden bahwa tingkat pendapatan
terbesar berada pada kegiatan usaha polikultur dua komoditas antara bandeng dan udang, dan
tingkat berikutnya diduduki oleh polikultur bandeng dan rumput laut, sedangkan budidaya
bandeng secara monokultur berada pada tingkat yang paling bawah. Pola usaha yang dilakukan
kegiatan budidaya secara polikultur menunjukkan hasil yang lebih tinggi pendapatannya di
bandingkan dengan pola monokultur, sebab pada usaha polikultur ada dua komoditas yang di
pelihara masing-masing menyumbangkan pendapatan sesuai dengan komoditas yang di
usahakan.

Kata kunci: Ikan bandeng, Pembesaran, Pendapatan, Polikultur, Skala usaha

Abstract

The purpose of this study is to determine how the income level of milkfish cultivators in
different business patterns in Muara Gembong District, Bekasi Regency, West Java Province.
So in the end will provide benefits as a source of information for fish farmers Bandeng in
District Muara gembong the importance of knowing the level of income in accordance with the
cost of production that is issued on a different business pattern. The research was done by using
quantitative and qualitative approach. The data used are the primary data obtained from
interviews with respondents. The sample of respondents is determined by simple random
sampling. Data analysis used is business feasibility analysis and descriptive analysis. The result
of the research shows that the income level shown from the Respondents data shows that the
biggest income level is in the polyculture business activity of 2 commodities between milkfish
and shrimp, and the next level is covered by polikultur of milkfish and seaweed, while the
milkfish culture is monoculture at the lowest level. The pattern of business conducted by
cultivation activities in polikultur shows higher yield of income in comparison with
monoculture pattern. Because at the polyculture business there are 2 commodities in the care of
each contribute income in accordance with the commodity in the effort.

Keywords: Breeding, Milkfish, Polikultur, Revenue, Scale of business,


_____________________________
 Penulis korespondensi
Alamat surel: gj.wiryati@gmail.com

Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Ganjar Wiryati

PENDAHULUAN Indonesia tercatat sebesar 600.000 ton.


Sementara pada tahun 2015 ditargetkan
Potensi perikanan budidaya sangat
produksi bandeng bisa naik menjadi
prospektif untuk dapat di kembangkan.
800.000 ton (Kontan, 2015). Upaya
Budidaya perairan atau suatu kegiatan
pemenuhan kebutuhan konsumsi ikan
akuakultur (aquaculture) menjadi usaha
pada kegiatan usaha budidaya ini ada
yang dapat dijadikan andalan untuk
bagian yang harus menjadi perhatian
memenuhi kebutuhan konsumsi dalam
pembudidaya yaitu pembudidaya harus
negeri maupun untuk eskpor. Jumlah
memperhitungkan bagaimana budidaya
penduduk/bangsa Indonesia yang besar
yang efektif dan juga efisien dengan
merupakan potensi pasar bagi produksi
memperhatikan pada kesesuaian biaya
budidaya perairan. Disamping itu,
produksi yang akan dihabiskan dengan
terdapat biota–biota akuatik yang dapat
jumlah pendapatan yang dihasilkan.
dibudidayakan merupakan komoditas
yang bernilai jual sangat tinggi di pasar Harga ikan hasil panen sering kali
Internasional, sehingga tidak terlalu mempengaruhi jumlah nilai profit yang
sulit untuk menembus pasar ekspor diperoleh oleh pembudidaya, sehingga
(Seputarikan, 2015). menyebabkan penghasilan masyarakat
pembudidaya ikan akan sangat beraneka
Usaha budidaya perikanan tambak
ragam. Hal ini tidak lain adalah karena
yang dilakukan di Indonesia merupakan
kurangnya pengetahuan tentang faktor-
aktivitas perekonomian yang mampu
faktor yang dapat mempengaruhi besar-
berkelanjutan pada khususnya dalam
kecilnya pendapatan yang diperoleh.
penggunaan atau pemanfaatan sumber
daya alam. Usaha budidaya tambak ikan Kabupaten Bekasi adalah salah
bandeng dilihat secara teoritis dapat satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat,
memberikan prospek sisi ekonomi yang Indonesia. Ibukotanya adalah Kota
lebih menjanjikan, karena mengingat Cikarang. Lokasi kabupaten ini berada
ikan bandeng hingga saat ini tetap dengan tepat di sebelah timur Jakarta,
menjadi komoditas budidaya ikan yang berbatasan dengan Kota Bekasi dan
paling banyak diproduksi dan juga Provinsi DKI Jakarta, Laut Jawa di
dikonsumsi di Indonesia. Barat dan utara, Kabupaten Karawang
di bagian timur, serta Kabupaten Bogor
Berdasarkan data dari KKP, pada
di selatan. Kabupaten Bekasi terdiri atas
tahun 2014 yang lalu, produksi bandeng
23 kecamatan, yang dibagi lagi atas

Volume 10 Nomor 1, April 2016 27


13
Pola dan Skala Usaha Pembesaran Ikan Bandeng di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi

sejumlah/beberapa desa dan kelurahan. dilakukan pada daerah penelitian?; (2)


Kecamatan Muara Gembong terdiri dari Bagaimana tingkat pendapatan dengan
enam desa, yaitu: Jayasakti seluas 220 Pola usaha tambak ikan bandeng secara
hektar (ha); Pantai Mekar 235 ha; Pantai monokultur dan polikultur di daerah
Sederhana 65 ha; Pantai Bahagia 265 penelitian?; (3) Bagaimanakah tentang
ha; Pantai Bakti 29 ha; dan Pantai biaya produksi yang dikeluarkan pada
Harapan Jaya dengan lahan terluas 275 usaha tambak pada pola polikultur dan
ha. Kawasan pemukiman penduduk monokultur; dan (4) Bagaimana suatu
berada di pinggir laut dengan luas lahan kelayakan usaha tambak pola polikultur
keseluruhan lahan mencapai 14.009 ha dan monokultur di daerah penelitian?
tersebut didominasi oleh lahan perairan. Tujuan penelitian ini adalah
Tambak perikanan yang ada mencakup untuk mengetahui bagaimana tingkat
lahan seluas 10.125 ha menjadi mata pendapatan pembudidaya ikan Bandeng
pencaharian utama 60 persen dari total pada pola usaha yang berbeda di
kepadatan penduduk sekitar 36.181 Kecamatan Muara Gembong Kabupaten
jiwa. Sisanya bekerja dengan menjadi Bekasi Provinsi Jawa Barat. Sehingga
petani darat, mengelola lahan pertanian pada akhirnya akan dapat memberikan
kering seluas 60 ha. Lahan kritis di
manfaat sebagai sumber informasi bagi
Muara Gembong telah diolah dengan pembudidaya ikan bandeng di areal
budidaya pertanian ada seluas 512 ha. wilayah Kecamatan Muara Gembong
Muara Gembong juga terkenal dengan pentingnya untuk mengetahui tingkat
potensi alamnya, pada muara ini pendapatan yang sesuai dengan biaya
terdapat budidaya ikan bandeng yang produksi yang di keluarkan pada pola
sangat diminati oleh warga Jakarta usaha yang berbeda.
karena dagingnya yang tidak bau, hal
Input sebagai suatu bagian dari
itu dikarenakan adanya ikan “bandeng
faktor produksi (seperti: tanah, tenaga
gembong” diberikan pakan ikan yang
kerja, modal, kemampuan manajemen),
alami.
secara ekonomi mempengaruhi terhadap
Permasalahan yang utama dalam skala usaha serta pola usaha yang
kegiatan usaha yang telah dilakukan dikembangkan oleh para pembudidaya.
berbentuk suatu pertanyaan penelitian Besar kecilnya biaya yang dikeluarkan
(research question) sebagai berikut: (1) dipengaruhi oleh besar kecilnya skala
Bagaimana sistem pengelolaan dan pola usaha (Fajarwulan, 2008). Begitu juga
usaha tambak ikan Bandeng yang
14 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan
Ganjar Wiryati

dengan Pola usaha yang dilakukan, pola ditawarkan, kondisi pasar, harga produk
usaha yang berbeda pada kegiatan usaha persaingan, dan elastisitas permintaan.
budidaya bandeng juga memberikan Nilai rupiah akan yang dihasilkan dari
dampak terhadap biaya produksi yang suatu produk merupakan penentu dari
akan dapat dikeluarkan. Jumlah biaya besarnya pendapatan yang seyogyanya
produksi yang akan dikeluarkan untuk diperoleh dari pembudidaya melalui
menjalankan suatu proses produksi yang suatu proses produksi dengan upaya
terdiri dari biaya tetap dan biaya pengeluaran input akan berpengaruh
variabel akan memberikan dampak positif terhadap output yang di hasilkan,
terhadap output yaitu produksi sehingga terdapat suatu kecenderungan
peningkatan input akan diiringi dengan
Kerangka pikir yang dibangun
peningkatan suatu output. Pendapatan
dalam penelitian, sebagaimana terlihat
merupakan hasil dari produksi dikalikan
pada Gambar 1, yang menjelaskan
dengan harga, selanjutnya keuntungan
bahwa hasil produksi akan memiliki
akan di peroleh dari hasil perbandingan
nilai secara rupiah apabila memiliki
antara jumlah besarnya hasil dikurangi
harga dimana harga merupakan hal
besarnya jumlah dari biaya yang
yang terpenting dalam pemsaran suatu
dikeluarkan. Sehingga dapat dilihat
produk, sebab harga salah satu unsur
pada skala usaha berapa yang dapat
yang akan dapat memberikan tambahan
memberikaan kontribusi paling tinggi
modal. Harga yang berlaku terhadap
terhadap pendapatan dan juga pada pola
produk yang ditawarkan.
usaha yang bagaimana yang mampu
Kondisi harga di pasaran akan
memberikan pengaruh paling tinggi
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor
terhadap pendapatan.
diantaranya kualitas barang yang
.

Gambar 1. Kerangka pikir pola dan skala usaha pembesaran ikan bandeng

Volume 10 Nomor 1, April 2016 27


15
Pola dan Skala Usaha Pembesaran Ikan Bandeng di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi

Suatu kegiatan analisis terhadap Metode pengumpulan data yang


variabel-variabel input, proses dan digunakan dalam penelitian ini adalah
output pada suatu usaha pembesaran wawancara, observasi dan studi pustaka
ikan Bandeng akan dapat memberikan Sedangkan untuk teknik sampling
gambaran suatu tingkat pendapatan menggunakan pengambilan sampel acak
pada berbagai skala usaha dan pola sederhana (simple random sampling)
usaha yang dilakukan, sehingga dapat dengan jumlah responden pembudidaya
memberikan alternatif skala minimal sebanyak 36 responden.
yang dapat di lakukan dan pola usaha Jenis data yang telah dikumpulkan
yang akan di pilih untuk kegiatan usaha mencakup suatu data primer dan data
pembesaran ikan Bandeng. sekunder. Sumber data primer diperoleh
dari hasil suatu wawancara dengan para
BAHAN DAN MTEODA
pembudidaya pada Kecamatan Muara
Penelitian ini telah dilakukan pada
Gembong dan pengamatan langsung di
bulan Mei dan Juli 2015 di Kecamatan
lapangan. Untuk sumber data sekunder
Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.
telah diperoleh dari Direktorat Jenderal
Lokasi ini juga dipilih secara sengaja
Perikanan, Kantor Dinas Perikanan dan
(purposive) dengan tetap pertimbangan
Kelautan Kabupaten Bekasi Jawa Barat
bahwa lokasi ini merupakan salah satu
serta literatur terkait.
lokasi di areal industrialisasi budidaya
Data primer telah dikumpulkan
khususnya budidaya tambak
meliputi karakteristik usaha budidaya,
Metode pendekatan di penelitian
biaya suatu investasi, biaya oprasional,
ini yang digunakan adalah studi kasus
sumber asal modal, volume dan nilai
dengan satuan kasusnya adalah usaha
produksi perikanan. Data sekunder yang
budidaya monokultur ikan bandeng dan
dikumpulkan meliputi perkembangan
polikultur udang windu dan bandeng;
luas lahan budidaya, produksi, dan
serta polikultur bandeng dan rumput
produktivitas ikan bandeng dan udang
laut. Studi kasus adalah penelitian
windu di kabupaten. Pengumpulan data
tentang suatu subyek yang berkenaan
dilakukan dengan penarikan contoh.
dengan suatu fase spesifik atau khas
Contoh yang digunakan berasal dari
dari keseluruhan per personalitas (Hesti,
populasi pembudidaya tambak bandeng.
2006).

16 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Ganjar Wiryati

Para pembudidaya bandeng tradisional Kabupaten Bekasi terdiri dari 23


ini juga melakukan pola polikultur dan Kecamatan dan yang terdapat 16 aliran
monokultur dengan pekerjaan pokoknya sungai yaitu, Sungai Citarum, Sungai
sebagai petani tambak yang homogen. Bekasi, Sungai Cikarang, Sungai
Jumlah responden sejumlah 36 orang Ciherang, Sungai Bekencong, sungai
pembudiaya tambak yang memiliki luas Jambe, Sungai Sadang, Sungai
pengelolaan lahan bervariasi: luas lahan Cikedokan, Sungai Ulu, Sungai
kurang dari 2 ha sampai 2–5 ha. Cilemahabang, Sungai Cibeet, Sungai
Cipamingki, Sungai Siluman, Sungai
HASIL DAN PEMBAHASAN
Serengseng, Sungai Sepak, dan Sungai
Kabupaten Bekasi berbatasan Jaeran.Lebar Sungai tersebut berkisar
dengan Jakarta, Bogor dan Karawang antara 3 sampai 80 meter. Selain itu di
merupakan posisi yang strategis dalam Kabupaten Bekasi juga terdapat 13 situ
memasarkan ikan bandeng. Jakarta yang yang tersebar di beberapa kecamatan
merupakanibu kota negara menjadi yaitu pada: Situ Tegal Abidin, Situ
pasar yang sangat potensial bagi produk Bojongmangu, Situ Bungur, Situ Ceper,
ikan dari wilayah Kabupaten Bekasi. Situ Cipagadungan, Situ Cipalahar, Situ
Lebih khususnya lagi Kecamatan Muara Ciantra, Situ Taman, Situ Burangkeng,
Gembong. Kecamatan Muara Gembong Situ Maung. Situ Cibeureum, Situ
adalah pengahsil Bandeng yang cukup Cilengsir dan Situ Binong, Luas situ
diminati karena dagingnya yang tidak berkisaar 3-40 ha. Areal kondisi air
bau. Kedudukkan Muara Gembong tanah yang ada di wilayah kabupaten
yang jaraknya lebih dekat dengan Bekasi sebagian besar merupakan air
Jakarta dibandingkan dengan pusat kota tanah dangkal yang berada pada
Kabupaten Bekasi apabila ditempuh kedalaman 5 – 25 meter dari permukaan
dengan transportasi air atau laut bisa tanah, sedangkan air tanah dalam berada
dijadikan keunggulan dan potensi dalam pada kedalaman antara 90-200 meter.
memasarkan ikan bandeng. Selain itu
Kabupaten Bekasi juga memiliki posisi Profil Wilayah Kecamatan Muara
Gembong
yang berbatasan dengan Kabupatrn
Kecamatan Muara Gembong
Karawang yang mempunyai keuntungan
berbatasan dengan Laut Jawa di bagian
selain sebagai peluang potensi tujuan
sebelah Utara, Sebelah Selatan
pemasaran ikan bandeng juga sebagai
berbatasan dengan Kecamatan Babelan,
penyedia benih atau bibit bandeng.
sebelah Timur berbatasan dengan

Volume 10 Nomor 1, April 2016 27


17
Pola dan Skala Usaha Pembesaran Ikan Bandeng di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi

Kabupaten Karawang dan sebelah Barat Kecamatan Muara Gembong


berbatasan langsung dengan areal Teluk memiliki luas lahan yang terluas dari
Jakarta. kecamatan lainnya yaitu 14.009 ha atau
11,00 % dari luas total Kabupaten
Keadaan sungai cukup lebar 30
Bekasi yaitu 127.388 ha. Kawasan ini
sampai 80 meter, dengan arus lemah,
didominasi oleh lahan perairan. Tambak
memiliki kedalaman 3 meter. Sudah
perikanan yang mencakup lahan seluas
sejak dulu sungai-sungai di Muara
10.125 ha menjadi mata pencaharian
gembong menjadi prasarana transportasi
utama penduduk.
yang paling utama bagi penduduknya.
Kecamatan ini jaraknya lebih dekat
Potensi Budidaya
dengan Propinsi DKI Jakarta, bila
Potensi perikanan budidaya di
dibandingkan dengan jarak pusat kota
Kabupaten Bekasi ini terdiri dari
Kabupaten Bekasi yang berada di
berbagai usaha: penangkapan, budidaya
Cikarang. Transportasi darat, kecuali
air payau dan air tawar/kolam, KJA dan
ojek sepeda motor, tidak ada yang dapat
sawah. Pada kegiatan usaha pembesaran
masuk ke aera wilayah pesisir Muara
jenis ikan laut tersebar di tiga
Gembong karena jalannya masih rusak.
Kecamatan yaitu pada Kecamatan
Di sepanjang area pantai masih terdapat
Muara Gembong, Babelan dan Taruma
hutan bakau, meskipun sudah banyak
Jaya. Komoditas yang dibudidayakan
yang berubah menjadi tambak udang
jenis kerang hijau. Dari tiga Kecamatan
dan bandeng.
hanya ada lima desa yang mempunyai
Terdapat tiga muara besar yang potensi budidaya laut, yaitu Hurip Jaya,
memungkinkan dapat masuk ke Muara Pantai Makmur, Pantai Sederhanan,
Gembong dengan perahu, yaitu Muara Pantai Bahagia dan Pantai Mekar.
Bendera, Muara Mati dan juga Muara Luasan budidaya laut yang ada kurang
Bungin. Bagi nelayan yang membawa lebih 21.120 m2 dengan jumlah Rumah
ikan hasil tangkapan dapat menjualnya Tangga Perikanan 65 RTP.
di sekitar muara tersebut. Terdapat
Kegiatan budidaya pembesaran
pedagang penampung yang menerima
jenis usaha tambak tersebar pada tiga
pasokan ikan dari nelayan, para
kecamatan yaitu: Kecamatan Muara
pedagang juga menerima penjualan
Gembong, Babelan dan Taruma Jaya
udang dari tambak-tambak yang ada di
yang tersebar pada 12 desa. Komoditas
pesisir Muara Gembong.

22
18 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan
Ganjar Wiryati

budidaya adalah meliputi Udang penyebarannya masih sangat terbatas.


(Udang Windu, Udang Putih, Udang Skala usaha kegiatan bandeng cukup
Api-api) Bandeng, Nila, Mujair, bervariasi mulai dari luasan kurang dari
Rumput Laut, Kepiting dan lain-lain. 2 hektar, 2-5 hektar, 5-10 hektar dan
Luasan budidaya tambak yang ada diatas 10 hektar.
kurang lebih 9.131,25 Ha sebanyak
Sistem dan Teknologi pada Budidaya
1.674 RTP. Kegiatan budidaya jenis Bandeng
usaha kolam tersebar di 23 kecamatan 1. Penyiapan lahan dan pengolahan
Kabupaten Bekasi, komoditas yang di lahan diawali dengan pengeringan
budidayakan meliputi, Mas, Patin, Lele, lahan tambak secukupnya. Hal ini
Gurame, Nila, Mujair, Bawal dan bertujuan untuk membunuh hama
Tawes sebanyak 3.716 RTP. dan penyakit yang ada didasar
tambak. Pengeringan dilakukan
Pola Usaha dan Skala Usaha
dengan mengeluarkan semua
Usaha Produksi budidaya bandeng
volume air dalam tambak
yang dilakukan oleh masyarakat Muara
kemudian dilakukan penjemuran.
gembong terdiri dari beberapa pola
Selama proses tersebut dilakukan
usaha. Ada beberapa pola polikultur,
kegiatan pengolahan tanah dasar,
antara udang, ikan, dan rumput laut.
misalnya pencangkulan dan atau
Pola pertama, udang windu Penaeus
pembalikan tanah lalu dikeringkan
monodon, ikan bandeng Chanos chanos,
selama 3-5 hari sampai tanah
dan rumput laut Gracilaria sp. Secara
dasar tambak tersebut mengering.
umum, pola ini telah dilakukan oleh
Pemupukan bertujuan untuk
pembudidaya tradisional. Pola kedua,
meningkatkan kesuburan tanah
udang windu (Penaeus monodon) dan
dasar kolam. Hal ini dilakukan
ikan nila (Oreochromis niloticus) dan
untuk memberikan unsur hara
dengan ikan bandeng (Chanos chanos).
yang tetap diperlukan bagi
Komoditas utama berupa udang,
pertumbuhan pakan alami,
sedangkan komoditas lainnya sebagai
memperbaiki struktur tanah dan
penyeimbang. Pola ketiga, ikan nila
menghambat peresapan air pada
atau bandeng menjadi komoditas utama.
tanah-tanah yang tidak kedap air.
Sementara udang sebagai penyeimbang.
Penggunaan bahan pupuk untuk
Pola kedua dan ketiga tersebut sudah
pemupukan tanah dasar kolam
dilakukan oleh pembudidaya, tetapi
sangat tepat, bahan pupuk yang

Volume 10 Nomor 1, April 2016 19


27
Pola dan Skala Usaha Pembesaran Ikan Bandeng di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi

mengandung unsur-unsur mineral gelondongan ukurannya antara


penting, dan asam-asam organik 30-70 mm dengan berat antara
utama memberikan bahan-bahan 5000-15000 mg dan berumur
yang khusus diperlukan untuk antara 50-80 hari. Keuntungan
peningkatan kesuburan lahan dan lain penggunaan gelondongan
pertumbuhan plankton. Pintu adalah benih dapat tumbuh cepat
tempat air masuk dan air keluar sehingga mempersingkat waktu
dibuat untuk mengatur pemasukan pemeliharaan (Sudrajat, 2011)
dan juga pengeluaran air didalam 3. Pemberian pakan ikan bandeng
tambak untuk selanjutnya sangat suka memakan tumbuh-
memudahkan untuk pergantian air tumbuhan yang ada di kolam.
selama masa pemeliharaan ikan Tumbuhan yang disukai
bandeng. Pembuatan pintu air bandeng adalah lumut, ganggang
masuk dan keluar dalam petak dan klekap. Untuk mempercepat
tambak dapat dibuat dari papan pertumbuhan perlu adanya
atau pipa paralon yang dilengkapi pakan buatan. Pakan roti
dengan pipa posisi tegak untuk kedaluarsa digunakan untuk
pergantian air. Selain itu pada membiasakan dan merangsang
pintu pemasukan air dilengkapi agar ikan terbiasa dengan
dengan waring untuk mencegah makanan tambahan dari mulai
ikan liar masuk ke petak tambak masa tabur sampai dengan umur
atau mencegah ikan keluar dari 2 bulan. Setelah itu, pada umur 3
tambak (Anonimus, 2010). bulan sampai masa panen diberi
pakan tambahan produk dari
2. Penyediaan Benih
pabrik. Untuk menambah nafsu
Penyediaan benih lebih memilih
makan agar ikan cepat besar
menggunakan ukuran benih yang
pembudidaya juga menggunakan
gelondongan dari pada memilih
pakan perangsang makan.
menggunakan benih nener. Hal ini
Pemberian pakan dengan cara
disebabkan nener belum mampu
menyebarkan secara merata
mengatasi pengaruh lingkungan,
pada seluruh areal kolam akan
seperti halnya dimakan burung-
mendapatkan hasil yang baik,
burung yang terdapat di sekitar
karena dengan demikian seluruh
tambak. Benih ikan bandeng

22
20 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan
Ganjar Wiryati

bandeng bisa mendapatkan pakan bandeng yang tepat adalah pagi


dengan merata. Bandeng dapat atau sore hari suhu air di dalam
dipanen setelah dapat mencapai tambak rendah sehingga ikan
ukuran konsumsi (150-300 gram bandeng tidak stress. Cara
per ekor) dengan lama periode pemanenan ada dua macam yakni
pemeliharaan 4-6 bulan dari pemanenan cara penjarangan dan
gelondongan. pemanenan secara total. Panen
penjarangan dilakukan ketika
4. Pemanenan Setelah melakukan
tambak masih ada air, sedangkan
pemeliharaan selama 4-6 bulan,
panen total dilakukan melalui
atau setelah ukuran panen yang
pengurasan air tambak (Sudrajat
diinginkan/ukuran pasar tercapai,
dkk, 2011).
ikan dipanen. Ukuran panen
5. Analisis Biaya Budidaya Bandeng
tersebut berkisar antara 150-300
menurut Tabel 1 dan Gambar 2
gram per ekor. Pertumbuhan ikan
menunjukkan perbandingan biaya
bandeng sangat bergantung pada
yang dikeluarkan untuk keperluan
kesuburan tambaknya. Sebelum
budidaya berdasarkan luas tambak
panen sebaiknya dilakukan
yang diusahan pembudidaya, total
pemantauan pertumbuhan ikan
biaya harus yang dikeluarkan
bandeng dengan cara melakukan
pembudidaya. Dengan demikian
pengecekan ukuran atau berat
dapat dikatakan bahwa besarnya
bandeng. Caranya adalah pada
biaya yang telah dikeluarkan oleh
saat mendekati waktu panen,
pembudidaya sangat berbeda hal
sejumlah ikan tertentu, misalnya
ini dipengaruhi oleh padat
20 ekor, ditangkap dengan
penebaran yang sering digunakan
menggunakan jala atau jaring, di
pembudidaya. Selain itu, masalah
beberapa tempat. Kemudian
kepemilikan modal akan juga
ditimbang dan dihitung berat rata-
mempengaruhi banyaknya ikan
ratanya. Jika berat rata-ratanya
atau udang yang di tebar.
sudah sesuai dengan ukuran yang
diinginkan maka pemanenan Jumlah pengeluaran yang tinggi
sudah bisa dilaksanakan, tetapi tidak selalu diiringi oleh pendapatan
jika tidak maka masa yang tinggi, ada faktor lain yang
pemeliharaan harus ditambah. mempengaruhinya diantaranya harga
Waktu pelaksanaan panen ikan jual produk saat panen (Tabel 2).

Volume 10 Nomor 1, April 2016 27


21
Pola dan Skala Usaha Pembesaran Ikan Bandeng di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi

Tabel. 1 Rekapitulasi pembiayaan berdasarkan luasan tambak

NAMA KELOMPOK
No. URAIAN TAMBAK MEKAR SETIA
BAHARI MAKMUR ABADI JAYA
1. Jumlah Responden 15 10 11
2. Jenis Usaha Monokultur Polikultur Polikultur
Bandeng Bandeng Bandeng &
dan Udang Rumput Laut
3. Luas Lahan Rata-rata (ha) 1-2 1-3 2- 5

4. Fix Cost rata-rata (Rp) 101.280.667 72.650.667 247.445.455

5. Variabel Cost rata-rata (Rp) 7.160.000 6.533.333 17.150.000

6. Total Cost rata-rata(Rp) 108.440.667 79.184.000 176.572.667

7. Output rata-rata (Rp) 322.556.667 792.010.000 732.298.182

8. Keuntungan rata-rata (Rp) 146.840.000 448.822.667 360.446.000


9. R/C rata-rata 2,98 7 2,46

Gambar 2. Rekap grafik analisa usaha budibaya bandeng

22 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Ganjar Wiryati

Data dari sumber lapangan yang ada Rumput laut, maka akan diperoleh
memperlihatkan polikultur bandeng dan pendapatan seperti pada Tabel 2.
rumput laut memperoleh pendapatan Data pada Tabel 2 dan Gambar 2
lebih tinggi dari dua pola budidaya menunjukkan bahwa besarnya biaya
lainnya. Tabel 3 telah menunjukkan yang di keluarkan tidak selalu diiringi
perbedaan dari sisi biaya tetap dan biaya oleh pendapatan yang tinggi, ada faktor
variabel di mana pada biaya tetap posisi lain yang juga ikut mempengaruhinya
biaya relatif sangat tipis, sedangkan diantaranya harga jual setiap produk
pada posisi biaya tetap juga terdapat saat panen. Pada kegiatan budidaya ikan
perbedaan yang agak tinggi. Hal ini di dengan pola polikultur bandeng dan
pengaruhi oleh harga dan jumlah padat udang, biaya produksi yang dikeluarkan
penebaran benih bandeng dan udang lebih kecil dari pola usaha monokultur
atau rumput laut yang ditebar. bandeng dan polikultur bandeng dan
rumput laut, akan tetapi pendapatan
Pendapatan
lebih tinggi dari dua pola budidaya
Pendapatan merupakan hasil yang lainnya.
diperoleh pada kegiatan usaha yang
Dari data-data hasil perhitungan
dilakukan oleh pembudidaya, dimana
analisa usaha yang telah dilakukan
seluruh hasil usaha dikalikan dengan
menunjukkan nilai pendapatan yang di
harga dari produknya (Sugiarto, 2005)
peroleh dari kegiatan budidaya dengan
Setelah dihitung analisa usaha terhadap
pola usaha monokultur bandeng yaitu
pembudidaya ikan kelompok Tambak
dari data responden 15 RTP Anggota
Bahari yang melakukan usaha Bandeng
kelompok Tambak Bahari diperoleh
secara monokulultur, usaha Bandeng
besaran pendapatan senilai rata-rata Rp.
secara Polikultur dengan Udang yang
333.100.000,- dan keuntungan rata-rata
dilakukan kelompok Mekar Makmur
Rp.257.560.000,-
budidaya bandeng polikultur dengan

Tabel 2. Perbandingan biaya dan pendapatan usaha budidaya bandeng

Keterangan Poly Bdg RL Poly Bdg + Udg Monokultur

Total Cost 67.912.564 48.480.000 58.093.214

Pendapatan 206.545.641 323.269.388 172.798.214

Volume 10 Nomor 1, April 2016 27


23
Pola dan Skala Usaha Pembesaran Ikan Bandeng di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi

Tabel. 3 Perbandingan biaya yang dikeluarkan usaha budidaya bandeng

Keterangan Poly Bdg RL Poly Bdg + Udg Monokultur

Fix Cost 69.792.308 44.480.000 54.257.500

Variabel Cost 4.837.179 4.000.000 3.835.000

350.000.000

300.000.000

250.000.000

200.000.000 Total Cost

150.000.000 Pendapatan

100.000.000

50.000.000

-
Poly Bdg RL Poly Bdg + Udg Monokultur

Gambar 3. Grafik perbedaan total biaya dengan besarnya pendapatan

memberikan nilai pendapatan sebesar


Apabila dikonversi ke luas 1 ha
Rp. 732.298.182,- dari jumlah biaya
besaran pendapatan budidaya bandeng
yang disumbangkan adalah sebesar Rp.
sistem monokultur adalah senilai Rp.
176.572.666,- bila dikonversi 1 ha yaitu
172.798.214 per ha. Biaya yang
pendapatan sebesar Rp. 206.545.641,-
dikeluarkan Rp. 58.093.214,- per ha.
dengan biaya Rp. 67.912.564,-. Karena
Sedangkan kegiatan polikultur dua
secara teknis, menurut Reksono dkk
komoditas bandeng dan udang dengan
(2012), kelangsungan hidup bandeng
jumlah responden 10 RTP anggota
mencapai 100 % bila dibudidayakan
kelompok Mekar Makmur diperoleh
secara polikultur dengan rumpur laut.
pendapatan sebesar Rp. 792.010.000,-
Dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Budidaya bandeng yang dilakukan
Rp. 79.184.000,- konversi 1 ha Rp. secara monokultur dan polikultur dua
323.269.388,- dengan jumlah biaya komoditas secara normal memberikan
48..480.000,- Sedangkan budidaya pendapatan yang cukup baik dan layak,
bandeng polikultur bersama rumput laut Ditunjukkan dengan hasil R/C ratio dari

24 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Ganjar Wiryati

masing-masing kegiatan memperoleh Menurut Riesti & Hikmah (2015)


nilai lebih besar dari satu. Dengan hasil penelitian yang dilakukan di
melihat Tabel 2. sangat jelas terlihat Kecamatan Pasekan bahwa keuntungan
hasil pendapatan yang telah diperoleh yang diperoleh dari usaha polikultur
pembudidaya bahwa pada kegiatan udang dan bandeng per siklus dengan
usaha budidaya ikan bandeng secara luasan lahan 5 ha dalam satu tahun
polikultur lebih dapat menguntungkan mencapai Rp. 86.886.600,-. R/C rasio
dibandingkan budidaya monokultur. usaha budidaya polikultur udang dengan
Sebab dapat memperoleh keuntungan bandeng per siklus adalah sebesar 1.69
ganda dari dua komoditas yang berbeda. dan usaha budidaya polikultur udang
Selanjutnya polikultur yang dilakukan dengan bandeng pertahun adalah
antara bandeng dengan udang serta sebesar 1.5.
bandeng dan rumput laut menunjukkan Keberhasilan dari pengembangan
bahwa polikultur bandeng dengan usaha budidaya bandeng dengan udang
udang memberikan kontribusi lebih windu juga dipengaruhi oleh faktor
tinggi, sebab di pengaruhi oleh harga pendukung lainnya, menurut Tajerin &
udang konsumsi yang masih relatif Noor (2003) yaitu meliputi aspek teknis
lebih tinggi di bandingkan dengan harga (lingkungan), besarnya permintaan
rumput laut. Menurut Mangampa produk, adanya saluran pemasaran yang
(2014) polikultur udang windu dengan lancar, kemitraan antara pedagang
bandeng dan nila serta rumpul laut, dengan para pembudidaya, dan aspek
dapat memberi nilai tambah bagi keuangan.
pembudidaya.
SIMPULAN DAN SARAN
Dari seluruh biaya tidak tetap,
biaya yang paling besar dikeluarkan Simpulan
adalah biaya untuk pakan, disusul oleh Tingkat pendapatan pembudidaya
biaya benih. Tingginya harga pakan yang ditunjukkan dari hasil data yang di
sering menjadi kendala utama bagi para kumpulkan dari Responden bahwa
pembudidaya sehingga tidaklah jarang tingkat pendapatan terbesar berada pada
pembudidaya juga memberikan pakan kegiatan usaha polikultur dua komoditas
alternatif lainnya yang harganya lebih antara Bandeng dan Udang, dan tingkat
terjangkau untuk menekan pengeluaran berikutnya diduduki oleh polikultur
biaya pakan yang cukup besar (lihat bandeng dan rumput laut, dan budidaya
Tabel 2 dan Tabel 2, serta Gambar 3.)

Volume 10 Nomor 1, April 2016 27


25
Pola dan Skala Usaha Pembesaran Ikan Bandeng di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi

bandeng secara monokultur berada pada Fajarwulan S. 2008. Analisis efisiensi


pemasaran ikan mas di Kec.
tingkat yang paling bawah.
Pagelaran Kab. Tanggamus,
Provinsi Lampung. IPB Bogor.
Apabila dilihat dari pola usaha
yang dilakukan kegiatan budidaya Hesti Yunita W. 2006. Optimalisasi
usaha budidaya tambak ikan
secara polikultur menunjukkan hasil bandeng di Desa Tanjung Pasir,
yang lebih tinggi pendapatannya di pada Kecamatan Teluknaga,
wilayah Kabupaten Tanggerang,
bandingkan dengan pola monokultur. Provinsi Banten
Sebab pada usaha polikultur ada dua
Kontan.co.id di unduh 30 Maret 2015
komoditas yang dipelihara masing-
Mangampa M. 2014. Polikultur udang
masing menyumbangkan pendapatan windu (Penaeus monodon),
sesuai dengan kedua komoditas yang bandeng (Chanos chanos), Nila
Srikandi (Oreochromis auretus x
diusahakan. Dilihat dari luas lahan yang O. niloticus) dan rumput laut
dikelola, menurut Effendi & Oktariza (Gracilaria verrucosa) di tambak
tanah sulfat masam (TSM).
(2006) yang menyatakan semakin luas Prosiding Forum Inovasi
lahan yang di kelola memberikan Teknologi Akuakultur 2014

sumbangan yang besar pada pendapatan Reksono B, Herman Hamdani dan


Yuniarti. 2012. Pengaruh padat
yang ditentukan oleh jumlah biaya yang
penebaran Gracialria sp. terhadap
dikeluarkan. pertumbuhan dan kelangsungan
hidup ikan bandeng (Chanos
chanos) pada budidaya sistem
Saran
polikutur. Jurnal Perikanan
Pembudidaya dapat memilih pola Kelautan Vol 3 (3).

pemeliharaan bandeng sesuai dengan Riesti Triyanti dan Hikmah. 2015.


Analisis kelayakan usaha
kemampuan modal yang dimiliki, budidaya udang dan bandeng
budidaya secara polikultur ternyata studi kasus di Kecamatan
Pasekan, Kabupaten Indramayu.
lebih memberikan hasil yang lebih baik Jurnal Penelitian BBPSSEKP.
dari budidaya secara monokultur. Jakarta
Sudrajat A. 2011. Panen bandeng 50
DAFTAR PUSTAKA hari. Penebar Swadaya Jakarta
Anonimus. 2010. Pedoman budidaya Sudrajat A, Wedjatmiko dan Tony
beternak bandeng. Tim Karya Setiadharma. 2011. Teknologi
Tani Mandiri. CV Nuansa Aulia. budidaya ikan bandeng. Badan
Bandung Litbang KP, Jakarta
Effendi I dan Oktariza W. 2006. Sugiarto. 2005. Ekonomi mikro. Sebuah
Manajemen agribisnis perikan- kajian komprehensif. Penerbit PT.
an. Penebar Swadaya. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

26 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Ganjar Wiryati

Tajerin dan Muhammad Noor. 2003. .


Pendugaan fungsi keuntungan
skala usaha budidaya pembesaran
ikan bandeng di Kecamatan .
Palang Kabupaten Tuban Jawa
Timur. Jurnal Ekonomi
Pembangunan 2003.

Volume 10 Nomor 1, April 2016 27

Anda mungkin juga menyukai