Anda di halaman 1dari 4

Nama : Bobby Rizqi Febrianto

NIM : 26030119130026

Kelas : B

Resume Proses Adopsi dan Penyuluhan

A. Pengertian ADOPSI-INOVASI
 Inovativensess (pembaharuan)
 Ide-ide baru, praktek-praktek baru, atau obyek-obyek yang dapat dirasakan sebagai
sesuatu yang baru oleh individu atau masyarakat sasaran penyuluhan (Rogers dan
Shoemaker, 1971)
 Sesuatu yang dinilai baru atau dapat mendorong terjadinya pembaharuan dalam
masyarakat atau pada lokalitas tertentu (Lionberger dan Gwin 1982)
 Inovasi merupakan ide, perilaku, produk, informasi, dan praktik-praktik baru yang
belum banyak diketahui, diterima, dan diterapkan atau dilaksanakan oleh sebagian
besar masyarakat dalam lokalitas ataupun komunitas tertentu

B. Pendekatan Terhadap Pengadopsi


 Perancang adopsi dan difusi perikanan perlu memperhatikan kelompok/golongan
yang paling utama untuk didekati/ diperhatikan
 Golongan yang potensial adalah golongan kedua (early adopter) dan ketiga (the
early majority)
 Kedua golongan tersebut. aktif dan memiliki interaksi yang luas dengan masyarakat
desa, berpengaruh serta memahami situsi desa, tidak terlalu menonjol status sosial
ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi golongan keempat dan
kelima

C. Adopsi dalam proses penyuluhan


 Proses penerimaan inovasi dan atau perubahan perilaku baik yang berupa:
pengetahuan (cognitive), sikap (affective), maupun ketrampilan (psychomotoric)
pada diri seseorang setelah menerima “inovasi” yang disampaikan penyuluh kepada
masyarakat sasarannya yang tidak hanya “tahu”, tetapi sampai benar-benar dapat
melaksanakan atau menerapkannya dengan benar serta menghayatinya dalam
kehidupan dan usahanya
 Meskipun berbagai teknologi dan inovasi bidang perikanan telah banyak dihasilkan
(secara teknis dan ekonomis layak) namun tidak serta merta diterima dan diterapkan
oleh target sasarannya/petani/nelayan
 Perlu kajian dan pendalaman tentang proses adopsi dan difusi inovasi perikanan
untuk merancang strategi yang efektif agar target sasaran dapat menerapkan inovasi
baru yang memiliki prospek lebih baik

D. Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Adopsi/Difusi


1. Sifat inovasi (keuntungan relatif, kompabilitas, kompleksitas, triabilitas,
observabilitas)
2. Jenis keputusan inovasi (kolektif, optional, otoritas)
3. Saluran komunikasi (media massa, interpersonal)
4. Sifat-sifat sistim sosial (modern/ tradisional, pola komunikasi)
5. Pelayanan penyuluhan
Proses Adopsi Masyarakat Nelayan dengan Alat Tangkap Gill Net

Proses adopsi dilakukan pada masyarakat nelayan yang bermata pencaharian


menangkap ikan cakalang. Proses adopsi dapat dilakukan di daerah pesisir pantai yang
masyarakatnya sering menangkap ikan cakalang. Dilakukan proses penyuluhan kepada
masyarakat nelayan tentang penangkapan ikan cakalang dengan gill net. Proses
penyuluhan dapat dilakukan dengan metode interaksi. Yaitu dengan berkomunjkasj
langsung kepada para nelayan dengan menentukan permasalahan yang dihadapi
masyarakat nelayan penangkap cakalang. Tahap selanjutnya melakukan proses sosialisasi
untuk memberikan solusi yang ada. Dapat juga dilakukan dengan memberikan bantuan
berupa ilmu yang dapat diberikan kepada semua nelayan gill net dan berupa finansial untuk
kebutuhan beberapa nelayan yang sangat membutuhkan. Karena masih banyak nelayan
yang kurang ilmu yang memadai dan mereka membutuhkan ilmu yang dapat membantu
mereka. Dilakukan pendekatan kepada masyarakat yang berpotensi untuk memilki
keinginan yang sangat tinggi dapat mengikuti proses penyuluhan. Memberikan inovasi baru
berupa proses penangkapan ikan cakalang dengan gill net. Memberikan inovasi baru
tentang modifikasi alat tangkap gill net agar dapat memudahkan penangkapannya dan
ramah lingkungan. Melakukan kegiatan melaut untuk mengetahui proses penangkapan ikan
cakalang oleh nelayan yang sebagai objek dalam proses adopsi. Guna mengetahui tentang
waktu yang tepat untuk penangkapan ikan cakalang agar mendapatkan banyak dalam
penangkapannya. Karena penangkapan ikan cakalang tidak selalu ada setiap waktu.
Menginovasi proses pengelolaan ikan tangkapan setelah ditangkap dari laut ke pelabuhan
dengan metode yang baru.
Faktor Hambatan dalam Proses Adopsi

1. Mental Block Barriers

Mental block adalah kondisi mental yang seringkali menjadi faktor penghalang bagi
seseorang untuk mencapai cita-cita serta keinginannya yang sebenarnya berasal dari
keyakinan yang membatasi. Hambatan yang sering dialami berupa keterikatannya dalam
suatu tradisi atau kepercayaan nenek moyang, kurang percaya diri, putus asa setelah
mengalami berbagai macam kegagalan.

2. Culture Block

Culture Block adalah suatu kondisi dimana seseorang kurang dapat menerima ilmu
pengetahuan yang diberikan atau susah diterima ilmu pengetahuan tersebut. Hambatan
yang sering dialami berupa kurang percaya terhadap orang yang memberikan informasi
penting, kurangnya ilmu yang didapatkan oleh seseorang, tidak ada yang membantu dalam
memberikan ilmu baru atau hal baru.

3. Social Block

Social BBlockadalah suatu kondisi dimana seseorang yang kurang bersosialisasi dengan
orang lain dan susah menerima orang lain sampai tidak menerima orang lain ada dalam
hidupnya. Hambatan yang dialami berupa kurangnya bersosialisasi, kurangnya kepercayaan
diri, tidak mau menerima orang baru

Anda mungkin juga menyukai