Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generasi

dari hal-hal khusus oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka konsep

tidak dapat langsung diamati atau diukur, konsep hanya dapat diamati dan

diukur melalui konstruktur yang lebih dikenal dengan variabel,variabel adalah

simbol atau lambang yang menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep

(Notoatmodjo, 2014).

Berdasarkan hal diatas maka kerangka konsep ini secara skematik

digambarkan sebagai berikut :

Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen

Budaya Keselamatan

Identifikasi pasien

Lingkungan Kerja

32
B. Definisi Operasional

Dari variabel independen dan variabel dependen, definisi operasional

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1
Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Ukur
1 Variabel Ketepatan perawat observasi Lembar 1. Kurang tepat, Ordinal
dependen dalam melakukan observasi jika nilai
Ketepatan identifikasi pasien ketepatan
identifikasi sebelum perawat <
pasien memberikan mean/median
tindakan kepada 2. Tepat, jika nilai
pasien di RSUD ketepatan
Raden Mattaher perawat ≥
Jambi mean/median

2 Variabel Sejauh mana Wawancara Kuesioner 1. Kurang baik Ordinal


Independen perawat terpimpin HSOPC jika nilai
Budaya menerapkan jawaban
Keselamatan kesehatan dan perawat 31-62
Pasien keselamatan dalam 2. Baik jika nilai
bekerja jawaban
perawat antara
63-124
3 Lingkungan Lingkungan Wawancara Lembar 1. Kurang Baik Ordinal
Kerja dimana perawat terpimpin kuesioner jika nilai
melakukan lingkungan
pekerjaannya kerja perawat <
sehari-hari mean/median
2. Baik, jika nilai
lingkungan
kerja perawat ≥
mean/median

C. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

33
1. Ada hubungan antara budaya keselamatan dengan penerapan ketepatan

identifikasi pasien di Ruang Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun

2020.

2. Ada hubungan antara lingkungan kerja dengan penerapan ketepatan

identifikasi pasien di Ruang Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun

2020

D. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

desain cross sectional, yaitu penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan

tentang data-data yang dari lapangan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan

ketepatan identifikasi pasien di Ruang Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi

Tahun 2020.

E. Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Ruang Bedah RSUD Raden Mattaher

Jambi pada bulan April Tahun 2020.

F. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi yang berjumlah 43 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2014). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total

34
sampling yaitu berjumlah 43 perawat di Ruang Bedah RSUD Raden

Mattaher Jambi Tahun 2020.

Dengan kriteria inklusi :

a) Perawat yang bertugas di Ruang Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi

b) Bersedia menjadi responden

Kriteria Eksklusi

a) Perawat yang sedang menjalani cuti selama penelitian

b) Tidak bersedia menjadi responden

c) Kepala perawat

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a) Data Primer

Data primer yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara

langsung terhadap responden yang akan dijadikan sampel.

b) Data sekunder

Data sekunder, yaitu data yang diambil secara tidak langsung sumbernya,

yaitu diperoleh dari RSUD Raden Mattaher Jambi

2. Instrumen Penelitian

a) Lembar Kuesioner dan Observasi Penelitian

1) Lembar Observasi Ketepatan Perawat

Lembar observasi terdiri dari 10 pertanyaan terkait dengan,

identifikasi visual dan verbal, identifikasi menggunakan kartu/papan,

gelang tangan (wristband), bar code dan lembar cheklist.

35
2) Lembar Kuesioner Budaya Keselamatan Pasien

Lembar kuesioner terdiri dari 42 pertanyaan terkait dengan kerjasama

dalam unit, supervisor, pembelajaran organisasi, dukungan, persepsi,

kerjasama antar unit, staffing, hsndoffs & transisi, resoin, feedback,

komunikasi terbuka dan frekuensi.

3) Lembar kuesioner Lingkungan Kerja

Lembar kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan terkait dengan faktor

lingkungan kerja fisik dan non fisik. Lingkungan kerja fisik meliputi :

pewarnaa, penerangan, udara, suara bising, ruang gerak, keamanan

dan kebersihan. Lingkungan kerja non fisik meliputi : struktur kerja,

tanggung jawab kerja, perhatian, dukungan pemimpin, kerjasama

antar kelompok dan kelancaran komunikasi.

b) Uji Validitas dan Reabilitas

Sebelum kuesioner disebarkan, kuesioner terlebih dahulu

dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas akan

dilakukan di Ruang Interne RSUD Raden Mattaher Jambi dengan jumlah

responden sebanyak 10 orang yang memiliki karakteristik hampir sama

dengan responden yang di teliti.

H. Etika Penelitian

Etika dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam

pelaksanaan sebuah penelitian, mengingat penelitian keperawatan akan

berhubungan langsung dengan manusia. Oleh karena itu, segi etik penulisan

harus diperhatikan penulisan karena manusia mempunyai hak asasi dalam

kegiatan penelitian.

36
Masalah etika dalam penelitian meliputi :

1. Informed consent (persetujuan)

Lembar persetujuan diedarkan sebelum dilaksanakan penelitian disertai

dengan penjelasan yang cukup, setelah itu responden diminta mengisi data

responden dan menandatangani persetujuan menjadi responden, jika

responden tidak bersedia peneliti harus menghormati hak responden untuk

tidak mau menjadi responden.

2. Anonymity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur, lembar tersebut

hanya diberi inisial.

3. Confidentialy (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi, hasil pemeriksaan hanya disampaikan kepada

responden dan untuk keperluan peneliti selama penelitian, dan hasil

penelitian

4. Privacy

Jaminan dalam menggunakan subjek peneliti yang mempunyai hak untuk

meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan.

5. Self determination

Jaminan yang diberikan kepada subjek penelitian agar diperlukan secara

manusiawi. Subjek mempunyai hak memutuskan untuk menjadi responden

37
ataupun tidak, tanpa adanya sanksi apapun akan berakibat terhadap

kesembuhan jika mereka seorang klien.

I. Prosedur Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

a) Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan survei di Ruang

Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi untuk mengetahui jumlah perawat

pelaksana di Ruang Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi.

b) Peneliti melakukan perizinan dengan pihak RSUD Raden Mattaher Jambi

untuk melakukan penelitian.

c) Peneliti menentukan calon responden yang memenuhi kriteria inklusi,

kemudian mengumpulkan data yang terkait dengan identitas responden.

Peneliti akan meminta persetujuan untuk menjadi responden kepada klien

(informed consent) yang menjadi responden penelitian.

d) Meminta persetujuan menjadi responden kepada klien (informed

consent) untuk menjadi responden penelitian.

e) Peneliti membuat kontrak waktu dengan klien.

2. Tahap Pelaksanaan

a) Pengumpulan data dari responden.

b) Pengolahan dan analisa data.

c) Penyusunan laporan

J. Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

38
a) Editing

Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau

kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner adalah lengkap (semua

pertanyaan sudah diisi jawabannya), jelas (jawaban pertanyaan apakah

tulisannya cukup jelas terjawab), relevan (jawaban yang tertulis apakah

relevan dengan pertanyaan) dan konsisten (apakah antara beberapa

pertanyaan yang berkaitan dengan isi jawabannya konsisten).

b) Coding

Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka atau bilangan. Kegunaan data coding adalah untuk

mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat

entry data.

c) Processing

Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati

pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar data

yang sudah di entry dapat dianalisis. Pemprosesan data dilakukan dengan

cara mengentry data dari kuesioner kepaket program computer. Ada

bermacam macam paket program yang dapat digunakan untuk

pemprosesan data dengan masing masing mempunyai kelebihan dan

kekurangan.

d) Scoring

Scoring dilakukan dengan menetapkan skor (nilai) pada setiap

pertanyaan-pertanyaan pada lembar observasi dan pada saat

pengkatagorian setiap variabel.

39
e) Entri Data

Merupakan kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan selama

penelitian kedalam master tabel atau database computer, kemudian

diolah dan dibuat dalam bentuk tabel ataupun grafik.

f) Cleaning

Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali

data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan

tersebut dimungkinkan terjadi pada saat kita mengentry data kekomputer.

2. Analisa Data

Dalam tahap ini data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik

tertentu. Untuk data kuantitatif dapat diolah secara manual dan dapat juga

melalui proses komputerisasi. Dalam pengelolahan ini mencakup tabulasi

data dan perhitungan-perhitungan statistik, bila diperlukan uji

(Notoatmodjo, 2012).

Setelah data didapat pada hasil observasi diolah dengan

menggunakan komputer, selanjutnya dianalisis kedalam bentuk analisis

univariat dan bivariat sebagai berikut :

a) Analisis Univariat

Dilakukan untuk menyederhanakan, untuk memudahkan interpretasi data

kedalam bentuk penyajian baik bentuk textuler (narasi) maupun bentuk

tabular (tabel) dari tampilan distribusi frekuensi responden menurut

40
variabel yang diteliti. Selain itu analisis univariat juga bertujuan untuk

memperoleh gambaran frekuensi dan variabel yang diteliti.

b) Analisis Bivariat

Untuk membuktikan adanya hubungan yang bermakna atau tidak antara

variabel independen dan dependen maka dilakukan analisis bivariat

dengan menggunakan uji statistik Chi Square dan untuk melihat hasil

kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan 5% (0,05).

Sehingga apabila hasil perhitungan menunjukkan P-Value < alpha (0,05),

artinya secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara variabel

dependen dengan variabel independen dan apabila nilai P-Value > alpha

(0,05) maka dinyatakan tidak ada hubungan yang bermakna antara

variabel dependen dengan variabel independen.

41

Anda mungkin juga menyukai

  • Lembar Observasi
    Lembar Observasi
    Dokumen1 halaman
    Lembar Observasi
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Dokumen34 halaman
    PROPOSAL
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Penelitian
    Kuesioner Penelitian
    Dokumen2 halaman
    Kuesioner Penelitian
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Proposal
    Proposal
    Dokumen44 halaman
    Proposal
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Dokumen34 halaman
    PROPOSAL
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 New
    BAB 3 New
    Dokumen10 halaman
    BAB 3 New
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 Newwww
    BAB 2 Newwww
    Dokumen25 halaman
    BAB 2 Newwww
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen36 halaman
    Bab 2
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Penelitian
    Kuesioner Penelitian
    Dokumen6 halaman
    Kuesioner Penelitian
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Konsulan
    Konsulan
    Dokumen52 halaman
    Konsulan
    umi sarah
    Belum ada peringkat