Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Yuski Firmansyah

NIM : 3.39.18.1.14

Kelas : LT 2E

TUGAS DESKRIPSI GENERATOR SINKRON

1. Kerja Parallel Alternator


Bila suatu alternator mendapat beban lebih dari kapasitasnya bisa mengakibatkan
alternator tidak bekerja atau rusak. Untuk mengatasi beban lebih tersebut bisa dengan
cara menjalankan alternator lain yang kemudian dioperasikan secara paralel dengan
alternator yang telah bekerja sebelumnya.
Keuntungan lain, bila salah satu alternator tiba-tiba mengalami gangguan, alternator
tersebut dapat dihentikan serta beban dialihkan pada alternator lain, sehingga pemutusan
listrik secara total bisa dihindari.
a. Cara Memparalelkan Alternator
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk memparalelkan dua buah alternator atau
lebih ialah :
 Polaritas dari alternator harus sama dan bertentangan setiap saat terhadap satu
sama lainnya.
 Nilai efektif arus bolak-balik dari tegangan harus sama.
 Tegangan alternator yang diparalelkan mempunyai bentuk gelombang yang sama.
 Frekuensi kedua alternator atau frekuensi alternator dengan jala-jala harus sama.
 Urutan fasa dari kedua alternator harus sama.

Ada beberapa cara untuk memparalelkan alternator dengan mengacu pada syarat-
syarat diatas, yaitu :

 Lampu Cahaya berputar dan Voltmeter.


 Voltmeter, Frekuensi Meter, dan Syn-chroscope.
 Cara Otomatis.
Gambar - Gambar

Gambar 5.141 Rangkaian Paralel Alternator


Gambar 5.142 Rangkaian Lampu Berputar

Gambar 5.143 Synchroscope

2. Soal
Diketahui data teknis Generator Sinkron : G1 = Generator 1 kapasitas 700 kVA, 380/220
V; 50 Hz; 3000 Rpm; Cos Ⴔ= 0,8 G2 = Generator 2 kapasitas dan data teknis sama
dengan G1 G1 dan G2 akan di parallel:
1. Sebutkan tujuan kerja parallel G1 dan G2
2. Jika G1 sudah beroperasi normal dan berbeban 100 % dari kapasitas G2 akan diparalel
dengan G1
a. Jelaskan tahapan/prosedur parallel G2 dengan G1
b. Setelah G2 paralel dengan G1, Jelaskan procedure memindahkan 50 % beban dari G1
ke G2 sehingga pembebanan G1 = 50 % dan G2 = 50 %
Jawaban
1. Mendapatkan daya yang lebih besar, untuk effisiensi (Menghemat biaya pemakaian
operasional dan Menghemat biaya pembelian), untuk memudahkan penentuan
kapasitas generator, untuk menjamin kotinyuitas ketersediaan daya listrik.
2. a a) alternator yang akan ditambahkan dijalankan hingga mencapai kecepatan
putar nominalnya.
b) Tahanan pengatur medannya diatur sedemikian hingga tegangan generatornya
menjadi sedikit lebih tinggi daripada tegangan jaring. Tegangannya dapat
diperiksa dengan menggunakan saklar pilih voltmeter.
c) Alternator tadi kemudian dihubungkan dengan jaringan. Karena tegangannya
sedikit lebih tinggi daripada tegangan jaring, alternator ini tidak akan bekerja
sebagai motor.
d) Selanjutnya tahanan pengatur medannya diatur sedemikian hingga alternator
tersebut memikul sebagian dari beban jaring sistem yang dimasukinya. Besar
beban alternator ini dapat dilihat dari penunjukan alat ukur amperemeternya.
b. Aplikasi Load Sharing Aplikasinya supaya terjadi distribusi beban antar genset
yang demikian maka dipergunakan alat load sharer untuk membagi beban genset
secara proporsional berdasarkan kapasitas generator. Beberapa merek dipasaran
menggunakan parameter tambahan selain parameter persentase diviasi total kuat
arus genset atau total kuat arus genset dan tranformator arus yang diperlukan.
Sistem rangkaian salah satu peralatan load sharer dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Prosedur Praktis Paralel Generator Karena pertambahan beban sistem kelistrikan
yang harus ditanggung oleh generator maka diperlukan pertambahan daya dari
generator lain untuk mengcover beban sistem kelistrikan. Untuk keperluan
tersebut diperlukan paralel generator yang mengacu pada persyaratan paralel
dengan prosedur sebagai berikut.
1. Pastikan bahwa breaker dari generator yang akan diparalel (incoming
generator) dalam keadaan terbuka, atau dengan kata lain incoming generator
terisolasi dengan sistem.
2. Pastikan AVR (Automatic Voltage Regulator) dalam keadaan “Automatic”,
bukan manual.
3. Start Prime mover sampai pada spesifikasi putaran tanpa beban.
4. Gunakan governor control untuk mengeset frekwensi Incoming Generator
lebih tinggi 1/10 dari frekwensi sistem.
5. Gunakan AVR untuk mengeset Tegangan Incoming Generator sama atau lebih
tinggi dari sistem.
6. Gunakan Synchroscope pada incoming generator dan set frekwensi incoming
generator berputar perlahan – lahan di daerah “Fast” mendekati 0.
7. Tutup breaker incoming generator saat 1 sampai 2 derajat pada synchroscope
sebelum posisi 0. Dengan asumsi breaker mepunyai massa lembam dengan
demikian penutupan breaker tepat pada angka 0 pada synchroscope.
8. Matikan synchroscope
9. Dengan governor control, buat perpindahan beban ke incoming generator
secara perlahan – lahan.
10. Jika power faktor yang terbaca antara 2 generator atau lebih yang diparalel
tidak sama maka, set AVR masing – masing generator sampai power faktor
setiap generator mendekati sama.
Jika menggunakan peralatan automatic synchronizer yang digabung dengan
peralatan Load sharer dan kVA sharer kita hanya mengikuti langkah 1 dan 3,
selain itu kita dapat mempersingkat semua langkah diatas. Lama waktu yang
diperlukan untuk langkah – langkah diatas dengan menggunakan peralatan
automatic (AS, LS dan kVA S) adalah berkisar antara 10 sampai 15 detik.

Anda mungkin juga menyukai