Anda di halaman 1dari 52

QWL

Approach

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


 QWL = Quality work Life
 Adalah suatu istilah yang biasa digunakan
untuk menggambarkan nilai yang
berhubungan dengan kualitas keahlian
manusia di tempat kerja.

 QWL dipengaruhi oleh beberapa faktor


dalam pekerjaan, termasuk faktor-faktor
yang berhubungan dengan pekerjaan itu
sendiri, lingkungan kerja, dan petugas
secara pribadi.
Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017
 Manusia berada di urutan tertinggi sebagai
sumber daya, dengan demikian, manusia
juga bertanggung jawab untuk
mengendalikan dan memanfaatkan semua
sumber daya lainnya.

 Manajer harus mampu memanfaatkan sdm


pada organisasi dan menggunakan
pendekatan sistem untuk meningkatkan
produktivitas dimana semua anggota
organisasi terlibat.
Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017
Kata-kata kunci dari QWL adalah
kerjasama, kepercayaan,
keterlibatan, rasa hormat, hubungan
dan keterbukaan

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Faktor2 dalam meningkatkan
produktivitas SDM
 Mengurangi kekhawatiran pekerja,
 Memberikan kesempatan kepada pekerja untuk
berkembang,
 Meningkatkan rasa tanggung jawab pada
pekerja,
 Meningkatkan anggaran untuk gaji pekerja,
 Meningkatkan jumlah staf
 Mengadakan latihan keterampilan profesional
untuk pekerja,
 Meningkatkan keterampilan komunikasi.
Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017
QWL
dalam
Desain
Kerja

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Tujuan Umum
 dapatmeningkatkan produktivitas dan
kepuasan karyawan

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Tujuan Khusus
 memperbaiki isi dari pekerjaan,
 menyediakan lingkungan kerja yang
aman, dan sehat,
 merancang pekerja yang sesuai untuk
pekerjaannya, lingkungan kerja yang
optimal, dan metode kerja yang efektif
dan efisien

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Desain pekerjaan
1. Konten pekerjaan
2. Keselamatan dan kesehatan
3. Desain peralatan
4. Lingkungan kerja
5. Metode kerja
6. Penyederhanaan kerja
7. Metode perbaikan kerja

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


1. Konten Pekerjaan
 Konten pekerjaan dalam sistem
penyelenggaraan makanan ditingkatkan
melalui otomatisasi sistem produksi dan
distribusi.

 Sistem
ini memungkinkan produksi makanan
yang lebih cepat.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


 Pendekatan lain untuk mengubah konten
pekerjaan adalah dengan membagi tugas
dalam bekerja menjadi beberapa bagian.

 Pembagian tugas ini ditujukan agar semua


pekerja mendapatkan pekerjaan sehingga
pekerja yang keahliannya kurang dapat
mengasah keahliannya.

 Kebutuhan dan kemampuan yang berbeda


dari karyawan harus dikelola secara efektif.
Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017
2. Keselamatan dan
Kesehatan
 Keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
merupakan tanggung jawab pihak manajemen.
 Penyediaan lingkungan kerja yang aman dan
sehat baik secara ekonomi dan sosiologis sangatlah
penting
 Karena kecelakaan dan penyakit yang
berhubungan dengan pekerjaan dapat
mempengaruhi produktivitas pegawai serta dinilai
mahal dari sudut pandang ekonomi.
Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017
3. Desain Peralatan
 Susunan fisik ruangan dan peralatan dapat
meningkatkan produktivitas pekerja, Kazarian
(1983).
 Untuk memaksimalkan produktivitas dalam jasa
makanan, Avery (1985) menetapkan prinsip-prinsip
sebaga berikut:
1. Desain dan penataan peralatan harus dibuat
dengan baik sehingga hanya sedikit tenaga
manusia yang dibutuhkan dalam penggunaan
peralatan.
2. Harus ada petunjuk atau prosedur penggunaan
peralatan yang dicantumkan sejelas-jelasnya
pada peralatan. Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017
3. Perangkat peralatan harus selalu di kontrol agar
mudah diidentifikasi jika ada kerusakan, dan
penempatannya tepat.

4. Peralatan harus dirancang untuk memberikan


produktivitas maksimum sambil memanfaatkan
atribut fisik dan mental pekerja yang paling efektif.

5. Peralatan harus dipilih berdasarkan kebutuhan,


dan kombinasi dalam memanfaatkan bahan-
bahan tertentu untuk menyiapkan menu yang
dipilih. Tugas-tugas yang menuntut keterampilan
terbesar harus diletakkan di sekitar pekerja yang
memiliki keterampilan tersebut, dan gerakan
dapat seminimal mungkin. Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017
6. Lingkungan harus dirancang dan
dikendalikan untuk memungkinkan
pekerja makanan menjadi produktif,
nyaman, dan senang dengan
pekerjaannya. Kontrol ini melibatkan
pertimbangan kondisi lingkungan
kerja.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


4. Lingkungan Kerja
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan
pada pekerja:
1. jam kerja, yaitu lamanya hari kerja dan
jam kerja mingguan
2. jumlah, lokasi, dan panjang waktu istirahat
3. kondisi ruangan seperti pencahayaan,
ventilasi, pemanas, dan kebisingan kerja
4. pekerjaan itu sendiri.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Standar lingkungan kerja yang
baik
1. Penerangan di area dapur restoran atau hotel
adalah 300 lux
2. Suhu di area penyelenggaraan makanan yang
baik di musim dingin adalah 68o F (20o C) sampai
72o F (22o C) dan di musim panas adalah 74o F (23o
C) sampai 78o F (25o C).
3. Kelembaban relatif 40% sampai 45%
4. Memasang dinding dan langit-langit kedap suara
untuk mencegah kebisingan yang dapat
mengganggu produktivitas pekerja
5. Tinggi meja dapur, bak cuci dan kompor yang
baik adalah setinggi pinggang (80-90 cm)
Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017
5. Metode Kerja
 Untuk merancang metode kerja yang
paling efektif dan efisien, metode yang
ada terlebih dahulu harus dipelajari.
 Manajer penyelenggaraan makanan dan
ahli gizi administrasi memiliki tanggung
jawab untuk menentukan standar waktu,
kuantitas, kualitas, dan biaya untuk
departemen mereka sendiri.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


 StudiWaktu dan kuantitas harus dilakukan dalam
sebuah departemen penyelenggaraan makanan
yang dilakukan untuk menetapkan standar yang
diinginkan untuk departemen dengan peralatan,
penataan ruang, fasilitas, dan prosedur sendiri.

 Contoh: Karyawan diharapkan mampu untuk


membuat 45 sandwich dalam 15 menit, atau 3
sandwich per menit. Jadi karyawan harus bisa
bekerja secepat yang ia bisa.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Rumus untuk menentukan berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan

a = jumlah waktu “paling sedikit” untuk melakukan


tugas yang diberikan

b = jumlah waktu “paling banyak” untuk melakukan


tugas yang diberikan

m = waktu “paling mungkin” untuk melakukan tugas


yang diberikan Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017
Contoh 1:
 Waktu yang paling sedikit digunakan untuk
mengepel lantai yang basah dengan luas 1600
ft2 (148,64 m2) adalah 20 menit. Waktu paling
lama adalah 120 menit dan waktu paling
mungkin adalah 45 menit. Berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk mengepel lantai
tersebut?

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


 Jadiwaktu yang diperlukan oleh pegawai untuk
mengepel lantai tersebut adalah 53 1/3 menit.
 Dengan waktu tersebut, dapat dibagi jumlah
waktu sehari untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Contoh 2:
 Waktu yang paling sedikit digunakan untuk
memasak opor ayam sebanyak 3 kg adalah 30
menit. Waktu paling lama adalah 90 menit dan
waktu paling mungkin adalah 60 menit. Berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat
opor ayam tersebut?

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


 Jadi waktu yang diperlukan oleh juru masak
untuk membuat opor ayam tersebut adalah
58 1/3 menit.
 Dengan waktu tersebut, dapat dibagi jumlah
waktu sehari untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Rumus untuk menggambarkan efisiensi kerja
(Kaud, 1984)
 Produktivitaskadang-
kadangdisamakandenganefisiensi. Kaud (1984)
mengusulkanrumusiniuntukmenggambarkanefisiensi
kerja:

 earned standard hours = standard waktu yang


dapatditerima
 actual worked hours = waktubekerjayang
sebenarnya Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017

 Efficiency = efisiensikerja
Contoh:
 Seorang pelayan di Café Kopikoe sedang dinilai
produktivitasnya dalam membuat secangkir
esspresso. Standar waktu yang sudah ditetapkan
oleh café tersebut untuk membuat esspresso
adalah 5 menit. Jika pelayan tersebut dapat
membuat esspresso dalam waktu 5,5 menit,
berapakah nilai produktivitas pelayan tersebut?

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


 Jadi efisiensi kerja dari pelayan tersebut adalah
90,90%.
 Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
produktivitas pelayan tersebut baik.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


6. Penyederhanaan Kerja
• Kebutuhan biaya dan waktu yang tinggi dapat
disebabkan karena operasi yang tidak perlu
dan gerakan berlebihan yang digunakan oleh
para pekerja dalam melaksanakan pekerjaan
mereka.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


• Penyederhanaan kerja lebih dari sebuah
teknik atau satu set cara untuk melakukan
sesuatu. Ini merupakan cara berpikir atau
pemikiran dimana selalu ada cara yang lebih
baik. Difokuskan pada setiap penghilangan
segala penggunaan yang tidak ekonomis
dalam waktu , peralatan , bahan , ruang, atau
usaha manusia. Penelitian menunjukkan
bahwa melalui penyederhanaan program kerja
yang efektif, produktivitas pekerja
penyelenggaraan makanan dapat ditingkatkan
hingga 20 persen hingga 50 persen .
Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017
• Perencanaan sebelum memulai setiap tugas
yang diperlukan jika hal ini ingin dicapai secara
efisien seperti menghilangkan suatu usaha
yang tidak berguna. Manfaat tersebut dapat
dibuktikan dengan berkurangnya kelelahan
pekerja, kondisi lebih aman dan lebih baik
dalam bekerja, lebih baik dan lebih seragam
kualitas produksi yang dihasilkan dan mungkin
peningkatan upah melalui peningkatan
produksi.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


1. Pergerakan yang Ekonomis
• Prinsip yang sama pada pergerakan yang
ekonomis diadopsi oleh para ahli selama
bertahun-tahun yang lalu bisa diaplikasikan
dalam sebuah operasi penyelenggaraan
makanan. Para analisis dan supervisor harus
memiliki pemahaman tentang prinsip-prinsip ini
dan kemampuan untuk menafsirkannya bagi
pekerja mereka agar efektif bekerja sebelum
kerusakan terjadi dan melakukan revisi dalam
prosedur, pengaturan area kerja , dan peralatan
yang digunakan.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


TABEL 15.2 Prinsip Gerakan yang
Ekonomis

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Penggunaan tubuh manusia
1. Kedua tangan harus mulai secara 5.Daya gerak sedapat mungkin, harus digunakan
bersamaan untuk membantu pekerja dan harus dikurangi
sampai batas minimum jika itu harus
dikerjakandengan kekuatan otot.
2. Kedua tangan tidak boleh menganggur 6.Gerakan terus menerus dari tangan lebih baik
pada saat yang sama, kecuali saat menggunakan gerakan zigzag atau garis lurus
istirahat. seperti gerakan tiba-tiba dan perubahan arah
yang tajam .
3. Gerakan tangan harus dibuat dengan 7. Gerakan balistik lebih cepat, lebih mudah, dan
arah yang berlawanan dan simetris, lebih akurat daripada gerakan yang terbatas (
sebaiknya dilakukan secara bersamaan . fiksasi ) atau yang dikendalikan.
4. Gerakan tangan harus terbatas sampai 8.Pekerjaan sebisa mungkin harus untuk
ke batas terendah yang memungkinkan mendapatkan ritme yang mudah dan alami
untuk melakukan pekerjaan yang
memuaskan
9.penggunaan mata sebisa mungkin dibatasi .

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Pengaturan Area Kerja
10. Harus ada tempat yang sesuai 14.Bahan dan alat harus diletakan
untuk semua bahan dan alat sesuai dengan urutan gerakan yang
paling baik
11. Alat dan bahan harus terletak di 15.Ketentuan harus dibuat untuk
dekat penggunaannya melihat kondisi yang memadai.
Pencahayaan yang baik adalah yang
syarat utama
12. Tempat pembuangan dan 16. Ketinggian dari tempat bekerja dan
sejenisnya harus digunakan untuk bangku diharapkan dapat diatur
membawa bahan-bahan lebih dekat ke sehingga alternatif untuk duduk dan
tempat yang akan digunakan berdiri di tempat kerja terasa mudah
13. ‘Penaruhan’ harus bisa dilakukan di 17. sebuah kursi dengan jenis dan tinggi
mana saja yang sesuai diperlukan untuk setiap
pekerja

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Desain dari alat dan peralatan
18. Tangan harus dibebaskan dari 21. Setiap jari melakukan
semua pekerjaan yang dapat beberapa gerakan tertentu ,
dilakukan lebih menguntungkan seperti mengetik , dan beban
apabila menggunakan sebuah harus dibagi sesuai dengan
alat yang dioperasikan kapasitas pada jari tangan
19. Sedapat mungkin dua alat 22.Tuas dan peralatan harus
atau lebih harus dikombinasikan terletak di posisi dimana
operator dapat
menggunakannya dengan paling
sedikit perubahan posisi tubuh
.20. Posisi alat dan bahan harus
disiapkan sebelumnya

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Program perbaikan kerja

• Perbaikan pada salah satu program kerja


sangat tergantung pada suatu studi yang
mempelajari faktor-faktor lingkungan dan
aktifitas pekerja dalam memenuhi tujuan
suatu organisasi. Hal ini dapat mencakup lebih
dari satu pekerjaan pada suatu organisasi.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Langkah-langkah pendekatan yang biasa dilakukan
untuk menganalisis dan memperbaiki suatu metode
pekerjaan:
1. Memilih pekerjaan yang ingin diperbaiki: Sebuah pekerjaan yang
tiba-tiba terhambat adalah yang penting untuk memulai apa yang
harus dilakukan. Dan juga pekerjaan yang membutuhkan banyak
waktu atau banyak gerakan bagi para pekerja
2. Membagi pekerjaan secara rinci. Mulai dalam suatu kebiasaan
untuk melihat setiap pekerjaan sebagai berikut:
– Selalu mempersiapkan usaha dan waktu mengambil peralatan
dan bahan yang akan digunakan sehingga kerja dapat
produktif;
– menyingkirkan sesuatu yang dapat mengganggu pekerjaan
– Menganalisis setiap kegiatan, mencatat prosedur dan
peralatan digunakan, jarak pindah setiap pekerja, dan waktu
yang diperlukan. Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017
3. Tanyakan setiap perincian: tanyakan pertanyaan-
pertanyaan mengenai seluruh pekerjaan dan setiap
bagian dari pekerjaan.
4. Mengembangkan metode yang lebih baik:
menganalisis proses atau kegiatan mampu untuk
mempelajari setiap pekerjaan secara objektif dan
mengevaluasi efisiensi kinerja. Pemeriksaan dapat
dilakukan dengan mudah untuk menentukan
kegiatan yang diperlukan dan yang tidak, di mana
dan bagaimana terjadi suatu keterlambatan, harus
ada jarak antara tiap tahap pembuatan produk
maupun pekerja, dan di mana perubahan dapat
dilakukan .
Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017
5. Menambah metode baru untuk suatu
perubahan: Ajarkan metode baru dan
melakukan pengawasan yang tepat. Kemudian
dilanjutkan dengan mencari cara baru dan
yang lebih baik untuk melakukan pekerjaan.
Kebanyakan analisis atau rincian suatu
pekerjaan berdasarkan studi dari gerak dan
waktu.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Barnes (1980) mendefinisikan studi gerak dan
waktu sebagai suatu penelitian yang sistematis dari
sistem kerja dengan tujuan :
1. pengembangan sistem dan metode yang dipilih
biasanya dipilih dengan biaya yang terendah;
2. menstandarisasi sistem dan metode tersebut;
3. menentukan waktu yang dibutuhkan
berdasarkan kualifikasi dan orang terlatih yang
bekerja pada kecepatan yang normal untuk
melakukan suatu tugas tertentu.
4. membantu dalam pelatihan pekerja dengan
metode yang dipilih .
Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017
Metode untuk
Perbaikan kerja

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


• Rincian kegiatan kerja dapat dibuat dalam
berbagai cara dan direkam dengan benar
untuk dianalisis , dipelajari , dan evaluasi.
• Diantaranya adalah work sampling, diagram
alir, operation dan proses charting , dan studi
micromotion. Tujuannya adalah untuk dapat
mendapatkan secara lengkap dan detail
gambaran suatu proses , terlepas dari metode
pencatatan.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Work Sampling
• Alat untuk pencarian suatu fakta, menggunakan waktu
dan uang lebih sedikit dibandingkan dari suatu studi
yang terus menerus.
• Hal ini berdasarkan dengan hukum probabilitas dimana
sampel secara acak akan memperlihatkan pola
distribusi yang sama pada sebuah kelompok besar .
• kegunaan dari work sampling ialah untuk mengukur
aktivitas dan keterlambatan pekerja atau mesin serta
menentukan jumlah waktu mereka saat bekerja atau
beristirahat dengan melakukan observasi pada proses
kegiatan secara rinci dari kegiatan yang berulang ulang.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Pengamatan yang waktunya lebih pendek dan
jarang dilakukan tidak terlalu melelahkan untuk
sesama pekerja dan pengamat, dibanding
penelitian secara terus-menerus. Hal itu
dikarenakan :
• Beberapa pekerja dapat diamati secara
bersamaan;
• gangguan tidak akan mempengaruhi hasil; dan
• Pengolahan data dapat dibuat dengan cepat pada
alat pengolah data, meskipun manajemen atau
pekerja mungkin tidak memiliki pengetahuan
statistik.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Diagram alir
• suatu skala gambar dari suatu area di mana
alur para pekerja atau perpindahan bahan
ketika diberikan dapat diketahui dan diukur ,
tetapi tidak ada pembagian waktu atau rincian
proses.
• Pengukuran jarak yang ditempuh seperti
gerak pekerja dalam melaksanakan tugas yang
dibuat dengan cara

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Operation Chart
• Dapat digunakan sebagai alat sederhana untuk merekam,
secara berurutan, gerakan-gerakan yang dasar dari tangan
seorang pekerja di proses tertentu, tanpa
mempertimbangkan waktu
• Pengamatan dari aktivitas kedua tangan yang ditampilkan
dalam dua kolom - sisi kiri untuk tangan kiri , sisi kanan
untuk tangan kanan .
• Lingkaran kecil biasanya digunakan untuk menunjukkan
transportasi/perpindahan dan lingkaran besar untuk
menunjukkan melakukan tindakan.
• Analisa dari chart ini untuk mengurangi perpindahan ke
kemungkinan tingkat terendah dan merencanakan ulang
untuk area kerja dan prosedur.
• Hal ini penting agar kedua tangan dapat digunakan secara
bersamaan dan secaraIrfanny
efektif .
Z. Anwar, MMPM 2017
Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017
Proses Chart
• sebuah teknik sederhana untuk merekam dan
menganalisis rincian pekerjaan.
• Ditampilkan dengan pemisahan langkah-langkah atau
peristiwa dengan menggunakan simbol untuk proses
yang diberikan sehingga seluruh gambar dari
pekerjaan dapat disatukan dan mudah ditafsirkan.

Proses grafik dapat memperlihatkan :


• analisis produk, yang menunjukkan secara berurutan
langkah-langkah bagaimana jalannya produk ,
• analisis orang, studi yang melihat apa yang
dilakukan seseorang.
Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017
• Banyak simbol berbeda yang digunakan oleh
Gilbreths ketika mereka merancang metode
ini melalui rekaman kegiatan pekerjaan.
• Sekarang, bagi kebanyakan tujuan praktek,
hanya empat atau lima simbol-simbol yang
sering digunakan.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Operasi atau langkah-langkah utama
dalam proses

Transportasi atau perpindahan

D Penundaan

Penyimpanan atau menahan

Inspeksi seperti pemeriksaan untuk


kualitas atau kuantitas

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


• Simbol dapat diatur dalam sebuah garis
vertikal dalam suatu urutan
• Garis ditarik dari satu simbol ke simbol lain
dalam setiap langkah.
• Metode charting ini dibuat untuk
memudahkan dalam memeriksa waktu dan
menentukan jumlah pengulangan dalam
setiap proses, sebagai dasar untuk perbaikan
melalui revisi dari metode yang ada.

Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017


Irfanny Z. Anwar, MMPM 2017

Anda mungkin juga menyukai