Anda di halaman 1dari 6

2.4.

Aliran Fluida dalam Media Berpori


Fluida yang mengalir dari formasi produktif ke lubang sumur dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu :
 Sifat fisik daripada formasi
 Geometri dari sumur dan daerah pengurasan
 Sifat-sifat fisik dari fluida yang mengalir
 Perbedaan tekanan antara formasi produktif dengan lubang sumur
Fluida dalam reservoir dapat berupa gas, minyak, atau air. Pada kondisi
tekanan diatas tekanan gelembung, maka gas masih terlarut dalam minyak
sehingga aliran fluida hanya terdiri dari satu fasa cair, yaitu minyak. Gas akan
melepaskan diri dari minyak dan akan ikut mengalir bila tekanan reservoirnya
sudah berada dibawah tekanan gelembung, dengan demikian maka fluida produksi
akan berupa gas dan minyak.
2.4.1. Produktivity Indeks
2.4.1.2. Pengertian Productivity Index
Productivity index (PI) adalah suatu indeks atau derajat pengukuran
kemapuan produksi suatu sumur yang didefinisikan sebagai perbandingan antara
laju produksi dinyatakan dalam barrel per hari, dengan pressure draw-down
(Ps-Pwf).
Secara matematis bentuk PI dapat dituliskan sebagai berikut :
q
PI =J = Bbl / D/ Psi
( P s−P wf )
,……………………………………....
(2.36)
dimana :
q = laju produksi, bbl/Day
Ps = tekanan statik reservoir, psi
Pwf = tekanan aliran dasar sumur, psi
PI dapat juga dinyatakan dalam besaran yang lain bila aliran terdiri dari minyak
dan air yaitu :
0 .007082 h k o kw
PI =J =
qo
=
[ +
( Ps−Pwf ) ln(re/rw ) μ o Bo μw B w ] ,…………………..…….......

(2.37)
dimana :
ko,kw = permeabilitas minyak dan permeabilitas air, md
o, w = viskositas minyak dan air, cp
Bo,Bw = faktor volume formasi minyak dan air.RB/STB
re,rw = jari-jari pengurasan dan jari-jari sumur, ft
h = ketebalan formasi, ft
Harga PI harus ditentukan secara periodik selama produksi berlangsung terutama
ketika terjadi penurunan laju produksi secara tiba-tiba. Pada umumnya dilapangan
digunakan klasifikasi yang sebaik mungkin terhadap PI. Batasan besarnya
produktivitas sumur adalah sebagai berikut :
- PI rendah jika harga PI < 0.5
- PI sedang jika harga PI 0 .5≤PI ≤1. 5
- PI tinggi jika harga PI ¿1. 5

2.4.2. Inflow Performance Relationship (IPR)


Inflow Performance Relationship (IPR) adalah kelakuan aliran fluida air,
minyak, dan gas dari formasi ke dasar sumur yang dipengaruhi oleh Productivity
Index (PI). Harga PI yang didapat dari hasil test hanya merupakan gambaran
secara kualitatif mengenai kemampuan suatu sumur dalam berproduksi. Untuk
perencanaan suatu sumur atau untuk melihat kelakuan suatu sumur yang sedang
berproduksi, maka PI dapat dinyatakan secara grafis yang disebut dengan grafik
Inflow Performance Relationship (IPR). Untuk membuat grafik IPR diperlukan
harga laju produksi (qo), tekanan alir dasar sumur (Pwf). Gambar 2.25.
menunjukkan tipe kurva IPR secara umum.
Harga PI dianggap konstan, di dalam memahami konsep productivity
index dan tidak tergantung pada rate produksi sesaat. Maka persamaan (2.36) bisa
dituliskan menjadi :
Pwf =Ps− ( PIq ) ,…………………………………………………..
(2.38)

Harga PI dimisalkan konstan pada suatu keadaan tertentu, Ps konstan, maka akan
menggambarkan suatu garis lurus. Bila rate aliran q = 0, maka Pwf = Ps, bila q =
q’ = Jps, maka Pwf = 0 .PI adalah koefisien arah dari kurva.

Gambar 2.25.
Tipe Kurva IPR (13)

2.4.2.1. Aliran Fluida Satu Fasa


Perhitungan kelakuan aliran fluida satu fasa dari formasi kedasar sumur
pertama kali dikembangkan oleh Darcy untuk aliran non-turbulen dan kemudian
oleh Jones, Blount, dan Glaze untuk aliran turbulen serta Mishra untuk gas.
Bentuk kurva IPR untuk aliran satu fasa dapat dilihat pada gambar 2.26.
Dari persamaan (2.36), maka indeks produktivitas sumur dapat ditentukan
dari hasil uji tekanan dan produksi q pada tekanan alir dasar sumur Pwf,
sedangkan uji tekanan diharapkan dapat memberikan tekanan dibatas reservoir.
Tetapi dalam praktek sulit untuk dapat menentukan tekanan dibatas reservoir
sehingga didefinisikan tekanan rata-rata ini ditentukan berdasarkan analisis respon
tekanan. Persamaan Darcy untuk aliran radial dapat dituliskan sebagai berikut :
0. 00708 . k o . h ( Pav −P wf )
q=
re
[( )
μ o. B o ln
rw
−0 .5+ S
] ……………………………………..….
(2.39)

Gambar 2.26.
Kurva IPR untuk Aliran Satu Fasa (5)

Pada kondisi tekanan rata-rata, indeks produktivitas dinyatakan sebagai :


0. 00708 . k o . h
PI =
re
[( )
μ o. Bo ln
rw
−0. 5+ S
] ………………………………………
(2.40)

Apabila pada gambar 2.26., sudut OAB adalah θ maka :


OB Ps . PI
tan θ= = =PI
OA Ps ……….………………………………..(2.41)
Dengan demikian harga PI menyatakan kemiringan kurva IPR dimana
kurva IPR akan berupa garis lurus.
2.4.2.2. Aliran Fluida Dua Fasa
Untuk sumur yang telah lama berproduksi dimana tekanan dasar sumur
sudah turun dibawah tekanan gelembung sehingga gas bebas akan ikut
terproduksi, maka kurva IPR tidak linear lagi tetapi akan berupa garis lengkung
karena kemiringan garis IPR akan berubah secara kontinyu untuk setiap harga
Pwf. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Vogel terhadap sumur-sumur yang
berproduksi dari reservoir dengan mekanisme pendorong solution gas drive, maka
dibuat kurva dasar IPR yang disebut dimensionless IPR. Gambar 2.27.
menunjukkan bentuk kurva IPR untuk lapisan multilayer.
Untuk tujuan praktis grafik IPR tak berdimensi tersebut dapat dinyatakan
dalam bentuk persamaan matematis sebagai berikut :
qo Pwf Pwf
Qomax
=1−0,2
Pr [ ] [ ]
−0,8
Pr ……………………………………….....
(2.42)
Persamaan (2.47) digunakan untuk membuat IPR berdasarkan data uji tekanan
dan uji produksi.

Gambar 2.27.
Kurva IPR untuk Lapisan Multi Layer (13)
Untuk membuat IPR dari multi layer reservoir, maka terlebih dahulu
dibuat IPR untuk masing-masing lapisan, yaitu dengan cara membuat tabulasi
antara harga Pwf vs q dengan menggunakan persamaan (2.42). Dengan
menggabungkan IPR dari masing-masing lapisan maka dapat disajikan grafik IPR
dari multi layer reservoir seperti pada gambar 2.27.

Anda mungkin juga menyukai