Anda di halaman 1dari 18

PERENCANAAN SURFACE FACILITIES SECARA OPTIMUM

BERDASARKAN JENIS DAN KOMPOSISI FLUIDA


RESERVOIR SUATU LAPANGAN MINYAK

DRAFT KOMPREHENSIF

Disusun Oleh :

NAMA : I DEWA GDE WEDASTANA YK


NIM : 113130100

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2017
PERENCANAAN SURFACE FACILITIES SECARA OPTIMUM
BERDASARKAN JENIS DAN KOMPOSISI FLUIDA
RESERVOIR SUATU LAPANGAN MINYAK

DRAFT KOMPREHENSIF

Disusun Oleh :

NAMA : I DEWA GDE WEDASTANA YK


NIM : 113130100

Disetujui untuk
Jurusan Teknik Perminyakan
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta
Oleh :

IR. SUWARDI, MT
Pembimbing
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kekuatan kepada Penyusun sehingga Penyusun dapat menyelesaikan Draft
Komprehensif ini dengan judul “Perencanaan Surface Facilities Secara
Optimum Berdasarkan Jenis Dan Komposisi Fluida Reservoir Suatu
Lapangan Minyak”.

Dalam kesempatan ini Penyusun mengucapkan terima kasih kepada :


1. Prof. Dr. Ir. Sari Bahagiarti K, M.Sc. Selaku Rektor UPN
”Veteran”Yogyakarta.
2. Dr. Ir. Suharsono ,M.T. Selaku Dekan Fakultas Teknologi Mineral UPN
”Veteran” Yogyakarta.
3. Ir. Drs. Herianto ,M.T.,Ph.D. Selaku Ketua Jurusan Teknik Perminyakan
UPN ”Veteran” Yogyakarta.
4. Ir. Suwardi, MT. Selaku Sekretaris Jurusan Teknik Perminyakan, UPN
“Veteran” Yogyakarta dan Selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan
Komprehensif
5. Semua pihak yang telah membantu penyusunan Proposal Komprehensif
ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa Draft Komprehensif ini belum
sempurna dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala saran serta
kritikan sangat Penyusun harapkan demi perbaikan serta peningkatan mutu
selanjutnya. Akhir kata semoga Draft Komprehensif ini dapat bermanfaat bagi
Penyusun dan semua pihak.
Yogyakarta, 5 April 2017
Penyusun

( I Dewa Gde Wedastana YK )


I. JUDUL
“PERENCANAAN SURFACE FACILITIES SECARA
OPTIMUM BERDASARKAN JENIS DAN KOMPOSISI
FLUIDA RESERVOIR SUATU LAPANGAN MINYAK”.

II. LATAR BELAKANG


Dalam industri perminyakan diketahui bahwa hidrokarbon yang
terproduksi ke permukaan akan memerlukan suatu peralatan yang mumpuni untuk
melakukan suatu pemisahan fluida hidrokarbon dari reservoir menjadi tiga fasa
yaitu fasa gas, fasa minyak dan fasa air.
Dalam upaya untuk memproduksikan minyak dan gas, tentunya tidak lepas
dari masalah pemilihan peralatan baik itu di bawah maupun di atas permukaan.
Pemilihan dari peralatan yang akan digunakan selain harus disesuaikan dengan
kondisi dari reservoirnya, juga dari kondisi lingkungan alamnya, dikarenakan
biaya yang dikeluarkan untuk peralatan adalah merupakan sebagian dari biaya
operasi.
Hal yang tak kalah pentingnya dari pemilihan peralatan adalah pemilihan
peralatan fasilitas produksi. Perencaan peralatan ini harus disesuaikan dengan
berbagai hal, seperti jumlah atau laju produksi fluida reservoir dan jenis fluida
reservoir.

III. TUJUAN PENULISAN


Penulisan komprehensif ini bertujuan untuk mengetahui tentang
perencanaan surface facilities meliputi perencanaan gathering system,
perencanaan fasilitas pemisahan dan fasilitas proses serta fasilitas pengumpul
yang ada dilapangan minyak.

IV. TINJAUAN PUSTAKA


IV.1. Sifat Fisik Fluida Reservoir
IV.1.1.Sifat Fisik Gas
IV.1.1.1. Viskositas Gas
Viskositas adalah suatu ukuran tahanan fluida terhadap aliran.Viskositas
gas tergantung pada tekanan, temperatur, dan komposisi dari gas tersebut.
IV.1.1.2. Densitas Gas
Densitas didefinisikan sebagai perbandingan antara rapatan gas tersebut
dengan rapatan suatu gas standart. Kedua rapatan diukur pada tekanan dan
temperatur yang sama.
IV.1.1.3. Faktor Volume Formasi Gas
Faktor volume formasi gas adalah perbandingan volume dari sejumlah gas
pada kondisi reservoir dengan kondisi standard (60 oF, 14,7 psia).
IV.1.1.4. Kompressibilitas Gas
Kompressibilitas gas didefinisikan sebagai perubahan volume gas yang
disebabkan oleh adanya perubahan tekanan yang mempengaruhinya.
IV.1.1.5. Faktor Deviasi Gas
Penyelesaian masalah aliran gas, baik di reservoir, tubing, dan pipa
produksi membutuhkan hubungan yang menerangkan tekanan, volume, dan
temperatur.
IV.1.2.Sifat Fisik Minyak
IV.1.2.1. Viskositas Minyak
Viskositas minyak adalah suatu ukuran tentang besarnya keengganan
minyak untuk mengalir. Viskositas minyak dipengaruhi oleh beberapa faktor
sebagai berikut :
IV.1.2.2. Densitas Minyak
Densitas Minyak sering dinyatakan dalam Spesific Gravity. Densitas
minyak adalah perbandingan antara berat fluida terhadap volume. Hubungan
antara Densitas Minyak dengan Spesific Gravity didasarkan pada berat jenis air,
dengan persamaan yang dapat dituliskan sebagai berikut :
IV.1.2.3. Kelarutan Gas dalam Minyak
Kelarutan gas (Rs) adalah banyaknya volume gas yang terbebaskan (pada
kondisi standart) dari suatu minyak mentah di dalam reservoir, yang di permukaan
volumenya sebesar satu stock tank barrel.
IV.1.2.4. Faktor Volume Formasi Minyak
Faktor volume formasi minyak adalah volume dalam barrel pada kondisi
reservoir yang ditempati oleh stock tank barrel minyak termasuk gas yang terlarut.
Atau dengan kata lain adalah perbandingan antara volume minyak termasuk gas
yang terlarut pada kondisi reservoir dengan volume minyak pada kondisi standart
(14,7 psia, 60 oF), dengan satuan bbl/stb.
IV.1.2.5. Kompressibilitas Minyak
Kompressibilitas minyak didefinisikan sebagai perubahan volume minyak
akibat adanya perubahan tekanan.

IV.2. Perencanaan Peralatan Produksi Di Permukaan


IV.2.1. Perencanaan Jenis dan Ukuran Peralatan Produksi di Permukaan
Peralatan produksi di permukaan meliputi semua peralatan produksi untuk
mengalirkan fluida produksi dan memisahkan fluida produksi tersebut sebelum
disimpan dalam peralatan penampung.
Proses pengaliran fluida produksi dari wellhead / kepala sumur ke tangki
pengumpul dengan menggunakan fasilitas produksi permukaan dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu :
1. Fasilitas transportasi
2. Fasilitas pemisah
3. Fasilitas penampung
Perencanaan fasilitas produksi permukaan nantinya meliputi perencanaan
sistem aliran serta pemisahan dari wellhead sampai ke peralatan penampung.
IV.2.1.1. Fasilitas Transportasi
Peralatan transportasi merupakan salah satu komponen dalam peralatan
produksi permukaan yang berfungsi menghubungkan bagian kepala sumur dengan
bagian komponen peralatan pemisahan dan juga menghubungkan dengan bagian
penampung fluida produksi.
IV.2.1.1.1. Komponen dan Peralatan di Kepala Sumur
IV.2.1.1.1.1. Well Head
Wellhead atau kepala sumur adalah istilah yang memberi arti tempat
berpautnya peralatan / rangkaian pipa di dalam sumur, tempat untuk menahan /
menopang, menyekat casing dan tubing serta untuk mengontrol produksi sumur
dari semburan atau kebocoran cairan sumur ke permukaan.
Fungsi dari wellhead, antara lain adalah :
 Untuk pelindung dan tempat bergantung casing
 Untuk penahan tekanan tinggi
 Sebagai pengontrol sumur di permukaan (jika terjadi kick atau terjadi
kerusakan peralatan di bawah permukaan)
 Merubah aliran vertikal dari tubing ke aliran horizontal dalam flowline
IV.2.1.1.1.2. Chrismas Tree
Christmass tree merupakan salah satu kelengkapan komplesi sumur di
permukaan, yang terdiri dari kumpulan valve–valve dan fitting–fitting yang
dipasang di atas tubing head. Christmass Tree berfungsi untuk menahan dan
mengatur aliran fluida dari formasi ke permukaan. Christmass tree ini terbuat dari
baja yang berkualitas tinggi sehingga disamping mampu menahan tekanan tinggi
juga mampu menahan laju aliran air formasi yang bersifat korosif yang ikut
mengalir bersama minyak atau dapat menahan pengikisan yang disebabkan oleh
pasir yang ikut terbawa oleh aliran fluida formasi.
IV.2.1.1.1.3. Choke
Merupakan peralatan yang berfungsi untuk menahan sebagian aliran dari
flow valve sehingga produksi minyak dan gas dapat diatur menurut kehendak kita.
Choke ini juga terbuat dari baja yang berkualitas tinggi untuk dapat menahan
kikisan pasir atau karena pengaruh fluida formasi yang bersifat korosif.
Adapun tujuan dari pemasangan choke (bean) ini adalah :
1. Menjaga laju aliran yang diinginkan
2. Menjaga tekanan balik (back pressure) yang sesuai untuk mencegah
masuknya pasir ke dalam sumur
3. Mencegah terjadinya gas coning
4. Memberi tekanan balik pada formasi sehingga tekanan formasi tetap
tinggi
5. Memproduksikan fluida reservoir pada laju aliran yang terbaik:
IV.2.1.1.1.4. Adapter dan Crossover Flanger
Yang dimaksud dengan adapter adalah suatu alat penyambung yang
berfungsi untuk merubah ukuran flange yang berbeda. Jadi dengan adapter dapat
digunakan untuk menghubungkan dua flange yang tidak sama ukurannya disebut
double-studded. Yang dimaksud adapter flange pada tubing head, yaitu
merupakan intermediate yang digunakan untuk menghubungkan flange bagian
atas dari tubing head dengan master valve dan juga digunakan untuk menyangga
tubing.
IV.2.1.1.2. Komponen dan Perencanaan Peralatan Transportasi
Peralatan transportasi berfungsi untuk menghubungkan bagian kepala sumur
dengan bagian komponen peralatan pemisahan. Komponen peralatan transportasi
ini terdiri dari gathering sistem (flowline, manifold, valve, header) dan machinery
facilities (pompa dan kompresor) sebagai fasilitas penunjang.
IV.2.1.1.2.1. Pengaruh Perubahan Suhu terhadap Proses Transportasi
Suhu minyak yang diproduksikan tersebut, selama masa alirnya sampai ke
permukaan sumur akan mengalami kehilangan sebagian panasnya (heat loss) yang
menyebabkan penurunan suhu alirnya.
Pada dasarnya cara-cara perpindahan panas merupakan dasar penerapan
metode pemanasan. Cara konduksi digunakan dalam menerapkan pemasangan
heater yang ditempatkan pada pipa produksi (flow line), cara konveksi untuk
pelaksanaan injeksi fluida yang dipanaskan dan radiasi yaitu pemanasan langsung
matahari terhadap pipa dipermukaan. Laju perpindahan panas yang tinggi
menunjukkan suatu hilang panas yang berlebihan di sepanjang pipa produksi
(flow line).
IV.2.1.1.2.2. Sistem Gathering
Sistem Gathering adalah suatu cara atau bentuk dan letak pengaturan
surface facilities di dalam mengalirkan fluida reservoir dari wellhead sampai ke
peralatan pemisahan, dimana pada system gathering ini meliputi flowline, valve,
manifold, dan header.
IV.2.1.1.2.3. Perencanaan Pipa Horizontal (Flowline)
Peralatan flow line berfungsi untuk menghubungkan bagian kepala sumur
dengan bagian komponen peralatan pemisahan dan juga menghubungkan dengan
bagian penampang fluida produksi.
IV.2.1.1.2.4. Manifold
Manifold merupakan kumpulan dari kerangan-kerangan atau valve-valve
yang berfungsi untuk mengatur aliran fluida produksi dari masing-masing sumur.
Untuk itu produksi dari masing-masing sumur itu perlu dikelompokkan terlebih
dahulu ke suatu pemusatan well centre. Dasar pengelompokan dari sumur-sumur
tersebut adalah : tekanan pada masing-masing sumur, kapasitas produksi dari
masing-masing sumur, perbandingan gas – minyak (GOR), ada tidaknya material
lain dari produksi sumur, sifat-sifat fisika dan kimia fluida produksi sumur-sumur.
IV.2.1.1.2.5. Valve
Valve adalah bagian dari peralatan transportasi yang berfungsi untuk
membuka dan menutup aliran fluida di dalam pipa, serta berfungsi mengatur
jumlah atau besarnya aliran dengan cara memutar handwhell lock nut.
IV.2.1.1.2.6. Header
Header merupakan pipa berukuran lebih besar dari flowline yang berfungsi
untuk menyatukan fluida produksi.

Header mempunyai fungsi sebagai berikut :


1. Menampung fluida hasil pemisahan dari beberapa gate valve pada
suatu unit manifold dan mengalirkannya ke separator.
2. Membantu terjadinya suatu proses pemisahan di dalam separator
dengan separator dengan jalan menimbulkan kondisi aliran tertentu
yang baik bagi proses pemisahan, yaitu meniadakan kondisi turbulensi.
IV.2.1.1.2.7. Machinery Fasilities
Merupakan fasilitas penunjang yang membantu dalam mengalirkan aliran
fluida produksi, apabila terdapat suatu daerah yang mempunyai ketinggian
tertentu atau juga membantu fluida untuk ditransportasikan ke tangki penampung.
Ada dua macam machinery facilities yang mungkin dipergunakan di lapangan
migas, yaitu pompa dan kompressor.
Penggunaan dari machinery facilities didasarkan pada adanya pressure loss
sehingga fluida memerlukan tekanan yang membantu untuk mengalirkan ke
tempat yang lebih tinggi atau ke tempat tangki penampungan.
IV.2.1.2. Fasilitas Pemisahan
Penurunan tekanan yang dialami oleh fluida sejak keluar dari sumur telah
menyebabkan terpisahnya fasa gas dan fasa cair, tetapi terpisahnya itu belum
sempurna. Dalam hal ini fluida produksi yang diperoleh dan dialirkan dari sumur
dapat berupa gas, minyak dan air. Sesuai dengan permintaan dari refinery ataupun
sebelum dikapalkan, maka antara gas, minyak dan air harus dipisahkan. Proses
pemisahan tersebut dilakukan pada bagian surface facilities, yaitu pada komponen
peralatan pemisah fluida produksi. Proses pemisahan fluida produksi tersebut
meliputi berbagai cara pemisahan padatan dari minyak, pemisahan air dan gas dari
minyak serta pemecahan emulsi. Karena dengan memisahkan zat-zat tersebut
maka akan dapat dicegah biaya-biaya yang tidak perlu.
Pemisahan antara minyak dengan gas atau air terjadi dalam separator, yang
selanjutnya akan dapat diketahui besarnya kapasitas produksi minyak atau gas.
Separator ini mempunyai beberapa komponen utama dan dibedakan berdasarkan
dari bentuknya, kegunaannya serta jumlah kapasitas produksi. Proses pemisahan
minyak dan air yang tercampur di dalamnya terjadi pada bagian treating section.
Treater section ini meliputi heater treater, oil skimmer dan wash tank.
IV.2.1.2.1. Separator
Separator adalah tabung bertekanan dan bertemperatur tertentu yang
digunakan untuk memisahkan fluida produksi kedalam fasa cairan dan fasa gas.
Fungsi utama dari separator adalah :
1. Unit pemisahan utama cairan dari gas.
2. Melanjutkan proses dengan memisahkan gas ikutan dari cairan.
3. Untuk mengontrol penghentian kemungkinan pelepasan gas dari cairan.
4. Memberikan waktu yang cukup pemisahan antara minyak dan air yang
ikut terproduksi.
5. Melakukan treatment lainnya jika mungkin
Proses pemisahan dalam separator ini berjalan pada tekanan dan
temperatur tertentu yang kondisi optimumnya diperhitungkan berdasarkan
komposisi dari hidrokarbon yang terproduksi.
IV.2.1.2.2. Treating Section
Treating section adalah merupakan peralatan-peralatan pemisah fluida
produksi yang bekerja dengan menggunakan energi tambahan dari luar sistem.
Treating section berfungsi untuk memisahkan air dari minyak dan beberapa
material lain yang terkandung di dalam fluida reservoir. Peralatan ini digunakan
setelah fluida produksi dipisahkan fasa cairan dan gasnya didalam separator,
dimana fasa cair hasil pemisahan di dalam separator ini terdiri dari minyak dan
air. Untuk mendapatkan kualitas minyak yang dikehendaki (mengandung <1%
air), air yang masih tertinggal di dalam minyak dipisahkan dengan peralatan ini.
IV.2.1.3. Fasilitas Penampung
Setelah fluida produksi dipisahkan menjadi gas, air, dan minyak di dalam
peralatan pemisah, yaitu separator dan treating section, maka minyak dan gas
selanjutnya dialirkan ke tempat penyimpan / fasilitas penampung (storage tank),
sebelum dialirkan ke pembeli atau dikapalkan. Fungsi dari peralatan penampung
fluida produksi, antara lain :
 Menerima minyak mentah dari sumur-sumur produksi.
 Melakukan proses penampungan fluida untuk selanjutnya dikirimkan ke
pusat pengumpulan minyak dan refinery.
 Mengurangi panjang flowline untuk daerah sekitar sumur produksi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan peralatan penampungan
hasil pemisahan adalah kondisi dan fasa fluida, kapasitas fluida produksi dan
kondisi permukaan serta lokasi penempatannya.
1. Kondisi fasa fluida produksi
Kondisi fasa fluida produksi disini adalah fasa fluida yang akan ditampung
dalam tangki penampungan. Faktor ini berpengaruh terutama dalam hal
pemilihan jenis tangki penampung, bahan, dan konstruksinya. Apabila fasa
fluidanya gas, maka digunakan tangki jenis gas storage tank, begitu pula
untuk fasa fluida minyak. Disamping itu, kondisi fasa mempengaruhi
pemasangan dan pemilihan dasar, serta bentuk atap dari tangki penampung
tersebut.
2. Kapasitas fluida produksi
Besarnya kapasitas fluida produksi yang akan disesuaikan dengan
produktivitas atau cadangan reservoir pada lapangan tersebut. Oleh karena
itu, biasanya terdapat tangki tambahan (emergency tank) jika tangki
sebelumnya tidak dapat menampung kapasitas fluida produksi yang
melebihi kapasitas tangki sebelumnya.
3. Kondisi permukaan dan lokasi
Sebelum perencanaan suatu storage facility, faktor kondisi permukaan dan
lokasi yang harus diperhatikan antara lain :
 Tersedianya ruangan atau daerah dipermukaan yang cukup luas
untuk menempatkan alat-alat dan pendirian tangki.
 Disediakan ruangan untuk tempat penambahan peralatan dan
tangki apabila diperlukan tambahan.
 Lokasi penempatannya sedapat mungkin berdekatan dengan
sumur-sumur produksinya.
 Di sekeliling lokasi harus tersedia selokan untuk mencegah
tersebarnya minyak yang keluar akibat adanya kebocoran.

V. METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam penyusunan dan penulisan komprehesif
ini adalah studi pustaka dan diskusi. Studi pustaka dilakukan dengan bahan-bahan
yang diperoleh dari literatur-literatur, jurnal atupun karya tulis lain yang
berhubungan dengan judul komprehensif ini. Diskusi dilakukan terutama dengan
dosen pembimbing baik mengenai aspek teknologi, keteraturan penuturan maupun
tata cara penulisan.

VI. KESIMPULAN SEMENTARA


Dalam perencanaan peralatan produksi permukaan yaitu meliputi perencanaan
kapasitas, ukuran, jenis serta kehilangan tekanan, sangat dipengaruhi oleh jenis
dan komposisi fluida reservoir, sifat fisik batuan dan fluida reservoir, kondisi
reservoir (tekanan dan temperatur).
Jenis fuida reservoir terdiri dari komponen hidrokarbon, non hidrokarbon,
serta air formasi, sedangkan komposisi dari fluida reservoir tersebut juga perlu
ditentukan khususnya impuritis (CO2, H2S, N2, O2) yang nantinya dapat
menimbulkan masalah, antara lain korosi pada peralatan produksi permukaan.
Peralatan produksi permukaan meliputi peralatan transportasi (wellhead,
flowline, manifold, valve, header, machinery fasilities (pompa dan kompressor)),
peralatan pemisahan (separator dan treating section), serta peralatan penampung
(storage tank).
VII. RENCANA DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. KARAKTERISTIK RESERVOIR
2.1. Karakteristik Batuan Reservoir
2.1.1. Komposisi Kimia Batuan Resesrvoir
2.1.1.1...........................................................................Batu Pasir
2.1.1.2......................................................................Batuan Karbonat
2.1.1.3.........................................................................Batuan Shale
2.1.2. Sifat Fisik Batuan Reservoir
2.1.2.1............................................................................Porositas
2.1.2.2..........................................................................Wettabilitas
2.1.2.3......................................................................Tekanan Kapiler
2.1.2.4.......................................................................Saturasi Fluida
2.1.2.5.........................................................................Permeabilitas
2.1.2.6.......................................................................Kompresibilitas
2.2. Karakteristik Fluida Reservoir
2.2.1. Komposisi Kimia Fluida Reservoir
2.2.1.1...........................................................Komposisi Kimia Hidrokarbon
2.2.1.1.1. Hidrokarbon Rantai Terbuka
2.2.1.1.1.1..............................Golongan Hidrokarbon Jenuh
2.2.1.1.1.2...............................Golongan Hidrokarbon Tak
Jenuh
2.2.1.1.2. Hidrokarbon Rantai Tertutup
2.2.1.1.2.1.......................................Golongan Naftena
2.2.1.1.2.2.....................................Golongan Aromatik
2.2.1.2.......................................................Komposisi Kimia Non Hidrokarbon
2.2.1.2.1. Senyawa Belerang
2.2.1.2.2. Senyawa Nitrogen
2.2.1.2.3. Senyawa Oksigen
2.2.1.2.4. Senyawa Karbondioksida
2.2.1.3.................................................................Komposisi Air Formasi
2.2.1.3.1. Jenis Kandungan Ion
2.2.1.3.2. Jumlah Kandungan Ion
2.2.2. Sifat Fisik Fluida Reservoir
2.2.2.1........................................................................Sifat Fisik Gas
2.2.2.1.1. Viscositas Gas
2.2.2.1.2. Densitas Gas
2.2.2.1.3. Faktor Volume Formasi Gas
2.2.2.1.4. Kompressibilitas Gas
2.2.2.1.5. Faktor Deviasi Gas
2.2.2.2....................................................................Sifat Fisik Minyak
2.2.2.2.1. Viscositas Minyak
2.2.2.2.2. Densitas Minyak
2.2.2.2.3. Kelarutan Gas Dalam Minyak
2.2.2.2.4. Faktor Volume Formasi Minyak
2.2.2.2.5. Kompressibilitas Minyak
2.2.2.3.................................................................Sifat Fisik Air Formasi
2.2.2.3.1. Viscositas Air Formasi
2.2.2.3.2. Densitas Air Formasi
2.2.2.3.3. Faktor Volume Formasi Air Formasi
2.2.2.3.4. Kompressibilitas Air Formasi
2.2.2.3.5. Kelarutan Gas Dalam Air Formasi
2.2.2.3.6. Sifat Kelistrikan Air Formasi
2.3. Kondisi Reservoir
2.3.1. Tekanan Reservoir
2.3.2. Temperatur Reservoir
2.4. Jenis-Jenis Reservoir
2.4.1. Berdasarkan Perangkap Reservoir
2.4.1.1. Perangkap Struktur
2.4.1.2. Perangkap Stratigrafi
2.4.1.3. Perangkap Kombinasi
2.4.2. Berdasarkan Fasa Fluida Hidrokarbon
2.4.2.1. Reservoir Gas
2.4.2.1.1. Reservoir Gas Kering
2.4.2.1.2. Reservoir Gas Basah
2.4.2.2...............................................................Reservoir Gas Kondensat
2.4.2.3.....................................................................Reservoir Minyak
2.4.2.3.1. Reservoir Minyak Berat
2.4.2.3.2. Reservoir Minyak Ringan
2.4.3. Berdasarkan Mekanisme Pendorong Reservoir
2.4.3.1..............................................................Depletion Drive Reservoir
2.4.3.2...............................................................Gas Cap Drive Reservoir
2.4.3.3.................................................................Water Drive Reservoir
2.4.3.4.............................................................Segregation Drive Reservoir
2.4.3.5............................................................Combination Drive Reservoir
2.5. Perkiraan-Perkiraan Reservoir
2.5.1. Konsep MER (Maximum Efficienty Rate)
2.5.2. Perkiraan Produktivitas Formasi
2.5.2.1.......................................................Aliran Fluida Dalam Media Berpori
2.5.2.2.................................................................Productivity Index (PI)
2.5.2.2.1. Pengertian Productivity Index
2.5.2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Productivity Index
2.5.2.3....................................................Inflow Performance Relationship (IPR
2.5.2.3.1. Aliran Fluida Satu Fasa
2.5.2.3.2. Aliran Fluida Dua Fasa

BAB III. PERENCANAAN PERALATAN PRODUKSI DI PERMUKAAN


3.1. Perencanaan Jenis dan Ukuran Peralatan Produksi Permukaan
3.1.1. Fasilitas Transportasi
3.1.1.1. Komponen dan Peralatan Di Kepala Sumur
3.1.1.1.1. Well Head
3.1.1.1.2. Christmas Tree
3.1.1.1.3. Choke
3.1.1.1.4. Adapter dan Crossover Flange
3.1.1.2. Komponen yang Menghubungkan Bagian Kepala
Sumur Dengan Peralatan Pemisah
3.1.1.2.1. Flowline / Pipa
3.1.1.2.2. Manifold
3.1.1.2.3. Valve
3.1.1.2.4. Header
3.1.1.2.5. Machinery Fasilities
3.1.2. Fasilitas Pemisah
3.1.2.1. Separator
3.1.2.1.1. Komponen Separator
3.1.2.1.2. Jenis-Jenis Separator
3.1.2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Sistem Pemisahan
3.1.2.1.4. Pemisahan Bertingkat
3.1.2.1.5. Perencanaan Separator
3.1.2.2. Treating Section
3.1.2.2.1. Oil Treating Sistem
3.1.2.2.1.1. Heater Treater
3.1.2.2.1.2. Oil Skimmer
3.1.2.2.2. Water Treating Sistem
3.1.2.2.2.1. Water Gas boot
3.1.2.2.2.2. Water Tank
3.1.2.2.2.3. Booster Pump
3.1.2.2.2.4. Water Pump Injection
3.1.2.2.3. Gas Treating Sistem
3.1.2.2.3.1. Gas Sweetening
3.1.2.2.3.2. Gas Dehydrator
3.1.2.2.3.3. Gas Processing
3.1.3. Fasilitas Penampung
3.1.3.1. Jenis-Jenis Fasilitas Penampung
3.1.3.1.1. Jenis-Jenis Fasilitas Penampung
Berdasarkan Fungsinya
3.1.3.1.2. Jenis-Jenis Fasilitas Penampung
Berdasarkan Jenis Bahannya
3.1.3.1.3. Jenis-Jenis Fasilitas Penampung
Berdasarkan Konstruksi Atapnya
3.1.3.2. Perencanaan Fasilitas Penampung
3.1.4. Hasil Pemisahan Fluida Produksi
3.1.4.1. Gas
3.1.4.2. Minyak
3.1.4.3. Air
BAB IV PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN

DAFTAR PUSAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai