Anda di halaman 1dari 20

MATERI SISTEM PERKAPALAN DAN TEKNIK KELAUTAN

Dosen Mata kuliah: Dr. Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc

Disusun oleh:
Luh Kadek Lisya (5018231072)
Athaya Bharai Sulthan Arkansyah (5020221055)
Ananda Rafli Fadillah (5021231027)
Raganata Rizky Rayala (5019231119)
Setadewa Kristanto (5019231112)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala rahmat-nya yang berupa
kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah yang berjudul “Materi Sistem Perkapalan dan
Teknik Kelautan” dapat tersusun hingga selesai.

Makalah ini penulis ajukan untuk memenuhi tugas ketiga mata kuliah Pengantar Teknologi
Kelautan dengan dosen pengampu bapak Dr. Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc.. Tidak lupa penulis
sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar Teknologi Kelautan yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini dan rekan-rekan yang
selalu membantu dan mendukung kelancaran pengerjaan tugas.

Akhirnya, penulis sampaikan terima kasih atas perhatianya terhadap makalah ini, dan
penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, dengan segala kerendahan hati, saran dan
kritik sangat penulis harapkan guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas yang lain di
waktu yang akan datang.

Surabaya, 5 Desember 2023

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................. i


Daftar isi............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ....................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 2


2.1 Definisi Sistem Pekapalan ......................................................................................... 2
2.2 Sistem Pada Kapal ..................................................................................................... 2
2.3 Rencana Umum Penempatan Kamar Mesin .............................................................. 8
2.4 Peralatan dan Perlengkapan Kapal.............................................................................. 9
2.5 Definisi Teknik Kelautan .......................................................................................... 10
2.6 Pembagian Teknik Kelautan ..................................................................................... 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 16


3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 16
3.2 Daftar Pustaka ........................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki kurang lebih 17.000 pulau.
Pulau-pulau itu dipisahkan oleh lautan yang sangat luas, Tentunya dengan lautan yag luas,
terdapat juga banyak sumber daya alam yang berada didalamnya.

Salah satu sumber daya alam pada lautan adalah minyak dan gas alam yang harganya dalam
pasar dunia sangatlah tinggi. Oleh sebab itu untuk memanfaatkan sumber daya alam lautan
Indonesia dibutuhkan teknologi kelautan yang memadai, seperti kapal, bangunan lepas pantai,
dan lain-lain. Dengan adanya teknologi tersebut, Indonesia memanfaatkan sumber daya
alamnya dengan maksimal sehingga meningkatkan ekonomi Indonesia dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1) Apa itu sistem perkapalan?
2) Apa itu teknik kelautan dan lepas pantai.?

1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan ini adalah :
1) Menambah wawasan untuk pembaca dan penulis tentang sistem perkapalan.
2) Menambah wawasan untuk pembaca dan penulis tentang teknik kelautan dan lepas
pantai.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Perkapalan


Sistem perkapalan adalah suatu hal yang merujuk pada struktur, proses, dan
teknologi yang terlibat dalam kegiatan perkapalan atau industri maritim. Ini mencakup
segala hal yang terkait dengan perencanaan, pembuatan, operasi, dan pemeliharaan kapal,
serta aktivitas terkait seperti pengelolaan pelabuhan, logistik, dan transportasi laut. Sistem
perkapalan melibatkan berbagai elemen, termasuk kapal, fasilitas pelabuhan, infrastruktur
maritim, teknologi navigasi, dan peraturan pelayaran.

2.2 Sistem Pada Kapal


 Motor Pengerak :
Motor Pengerak adalah suatu mekanisme mesin yang mengubah energi panas dari
proses pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik atau listrik. Proses pembakaran
pata motor penggerak umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin diesel yang
dimana langkah awalnya melibatkan penyemprotan bahan bakar diesel ke dalam ruang
bakar berisi udara yang terkompresi secara tinggi. Bahan bakar kemudian akan terbakar
secara spontan karena panas yang dihasilkan oleh kompresi udara.

Gambar 2.2.1 Mesin Diesel Kapal


(Sumber : https://www.lalaukan.com/)

2
 Alat Pendorong Kapal
Alat Pendorong kapal adalah komponen kapal yang digunakan untuk melakukan
pergerakan. Terdapat berbagai macam jenis alat pendorong pada kapal, contohnya :
1) Layar (Sail)
Layar kapal adalah sejenis kain yang dipasang di atas struktur pendukung,
seperti tiang atau ra, pada kapal. Layar digunakan untuk menangkap angin dan
mengubah energi angin menjadi daya dorong yang mendorong kapal melalui air.
Sail merupakan elemen kunci pada kapal, yang bergantung pada tenaga angin untuk
bergerak.

Gambar 2.2.2 Layar


(Sumber : https://id.quora.com/)

2) Dayung Roda (Paddle Wheel)


Dayung roda atau paddle wheel pada kapal adalah suatu mekanisme
propulsi yang menggunakan roda berbilah atau "paddle" yang dipasang di sisi kapal
dan berputar pada air. Paddle wheel merupakan salah satu teknologi propulsi yang
telah digunakan sejak abad ke-19, terutama pada kapal sungai dan kapal
penumpang bertenaga uap. Meskipun tidak umum digunakan pada kapal modern,

3
teknologi ini masih dapat ditemui pada beberapa kapal tradisional atau kapal
rekreasi yang dirancang secara khusus.

Gambar 2.2.3 Paddle Wheel


(Sumber : https://usarivercruises.com/)

3) Propeller
Propeller kapal adalah suatu komponen berbentuk baling-baling yang
dipasang di bagian belakang kapal dan berputar untuk memberikan daya dorong
yang diperlukan agar kapal dapat bergerak maju atau mundur di air. Propeller
merupakan metode propulsi yang paling umum digunakan pada kapal modern dan
berbagai jenis kendaraan laut. Propeller terbagi menjadi dua jenis yaitu :
o Fixed Pitch Propeller (FPP)

Fixed pitch propeller adalah propeller yang dicetak dalam satu blok tetap
sehingga sudut pitch propeller tidak dapat diatur, namun propeller dirancang
agar dapat berfungsi dengan optimal.

Gambar 2.2.4 Controllable Pitch Propeller


(Sumber : https://www.kapaldanlogistik.com/)

4
o Controllable Pitch Propeller (CPP)
Controllable pitch propeller adalah propeller yang dirancang agar sudut
pitch dari propeller dapat diatur walaupun propeller dalam keadaan berputar
sekalipun.

Gambar 2.2.5 Controllable Pitch Propeller


(Sumber : https://www.kapaldanlogistik.com/)

 Sistem Bahan Bakar


Sistem bahan bakar pada mesin diesel terdiri dari beberapa komponen utama yang
menyesuaikan jumlah bahan bakar yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan horse
power pada dengan mengatur jumlah bahan bakar dan waktu yang tepat untuk diinjeksikan
melalui governor yang terdapat pada bosch pump. Berikut adalah komponen-komponen
pada sistem bahan bakar kapal :

Gambar 2.2.6 Sistem Bahan Bakar Kapal


(Sumber : http://repository.unimar-amni.ac.id)

5
o Double bottom
Double bottom pada kapal adalah sebuah lapisan kapal yang dibuat untuk mencegah
kapal agar tidak tenggelam ketika kapal terjadi kebocoran pada lambung kapal. Double
Bottom berfungsi sebagai pengaman kebocoran karena apabila kapal mengalami
kebocoran masih ada dasar yang kedap air sebagai ruangan penyimpan ballast,bahan
bakar,air tawar, membantu stabilitas kapal menambah kekuatan melintang kapal.
o Transfer Pump
Merupakan pompa yang digunakan untuk memindahkan fluida dari tanki penimbunan
ke tanki pengendapan.
o Settling Tank
Merupakan tanki yang digunakan untuk mengendapkan bahan bakar yang telah di
pindahkan oleh transfer pump dari tanki penimbunan. lama waktu yang diperlukan
untuk mengedapkan bahan bakar, ini minimal adalah 24 jam, hal ini berdasarkan class
rule.
o Service Tank
Service Tank adalah tangki penyimpanan untuk bahan bakar sebelum di supply pada
Main Engine.
o Booster pump
Merupakan pompa bertekanan tinggi untuk mencukupi kebutuhan tekanan bahan bakar
yang diperlukan oleh mesin.
o Heater
Berfungsi sebagai pemanas sebelum bahan bakar masuk ke separator.
o Viscosity Regulator
Alat yang digunakan untuk mengukur viskositas bahan bakar minyak sebelum dikirim
ke mesin. Biasanya dipasang di outlet pemanas bahan bakar minyak. Regulator
dihubungkan dengan heater sehingga dapat mengukur viskositas oli sekaligus mengatur
suhu.
o Fuel Pump Pompa Bahan Bakar
berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke ruang bakar melalui nozzle dengan tekanan
tinggi. Bahan bakar yang diinjeksikan dengan tekanan tinggi tersebut akan membentuk

6
kabut dengan partikel-partikel bahan bakar yang sangat halus sehingga mudah
bercampur dengan udara dan lebih mudah untuk terbakar.

 Sistem Pendingin
1) Sistem Pendingin Terbuka
o Prinsip Kerja:
Sistem pendingin terbuka menggunakan air laut sebagai media pendingin. Air laut
diambil dari lingkungan sekitar kapal dan digunakan untuk mengambil panas dari
mesin atau peralatan yang membutuhkan pendinginan.
o Proses:
Air laut mengalir melalui pompa pendingin dan disalurkan melalui saluran pipa
menuju mesin atau peralatan yang memerlukan pendinginan. Setelah itu, air laut
yang telah mengambil panas dipompa keluar dari kapal dan kembali ke laut.
o Keuntungan:
Sistem ini umumnya lebih sederhana dan lebih murah dalam hal instalasi
karena tidak memerlukan pertukaran panas dengan media lain. Namun,
kekurangannya adalah bahwa air laut dapat mengandung garam, dan ini dapat
menyebabkan korosi dan masalah lain pada sistem pendingin.
2) Sistem Pendingin Tertutup
o Prinsip Kerja:
Sistem pendingin tertutup menggunakan cairan pendingin tertutup, seperti air
tawar atau campuran air dan glikol, sebagai media pendingin. Cairan pendingin
ini tidak bersentuhan langsung dengan air laut.
o Proses:
Cairan pendingin disirkulasikan melalui mesin atau peralatan yang membutuhkan
pendinginan. Panas yang diserap oleh cairan pendingin kemudian dibawa ke
pertukaran panas, di mana panas tersebut ditransfer ke air laut atau udara sebelum
kembali ke mesin.
o Keuntungan:
Sistem ini dapat membantu mencegah korosi karena tidak menggunakan air laut
langsung. Cairan pendingin tertutup juga dapat diatur kandungan kimiawinya

7
untuk meningkatkan efisiensi dan melindungi sistem dari pembekuan atau
overheating.

 Sistem Air Balast


Sistem ballast adalah suatu sistem perpipaan dan pelayanan di kapal yang berfungsi
untuk mengatur air ballast. Sistem pompa ballast ditujukan untuk menyesuaikan tingkat
kemiringan dan draft kapal sebagai akibat dari perubahan muatan kapal sehingga stabilitas
kapal dapat dipertahankan.

Gambar 2.2.7 Sistem Air Balast


(Sumber : https://koneksea.com/)

2.3 Rencana Umum Penempatan Kamar Mesin


Kamar mesin adalah komponen yang sangat penting pada sebuah kapal. Di tempat inilah
terdapat mesin penggerak kapal yang biasanya dinamakan mesin induk atau mesin utama. Di
kamar mesin pula terletaksumber tenaga untuk membangkitkan listrik yang berupa generator
listrik kapal, pompa-pompa, dan bermacam-macam peralatan kerja yang menunjang
pengoperasian kapal. Konstruksi kamar mesin dibuat khusus karena adanya beban-beban
tambahan yang bersifat tetap, seperti berputarnya mesin utama dan mesin lainnya. Berikut
adalah contoh dari rencana umum kamar mesin :

8
Gambar 2.3.1 Konstruksi Kamar Mesin Pada Bagian Belakang
(Sumber : http://kapal-cargo.blogspot.com/)

2.4 Peralatan dan Perlengkapan Kapal


 Peralatan Labuh dan Sandar
o Pada saat kapal labuh diperlukan sebuah jangkar agar kapal tetap berada di tempat
atau bergeser terkena gaya dari luar seperti ombak air dan angin.
o Pada saat menyandar kapal diikatkan dengan tali ke dermaga agar kapal tidak
bergeser atau bergerak.
 Peralatan Bongkar Muat
Peralatan bongkar muat yang terpasang pada kapal general cargo adalah deck crane yang
berfungsi untuk melakukan bongkar muat barang bawaan kapal.
 Peralatan Pemadam Kebakaran
Sesuai dengan tipe api yang menyala disediakan beberapa macam tipe bahan dari pemadam
api yaitu:
o Air
o Busa (Foam)
o Bubuk Kering (Dry Powder)
o Carbon dioksida

9
2.5 Definisi Teknik Kelautan
Teknik Kelautan adalah cabang ilmu teknik atau rekayasa teknologi yang mempelajari
bangunan dan struktur yang berhubungan dengan laut. Teknik kelautan merupakan rumpun
ilmu hasil pengembagan teknik sipil yang dikhususkan untuk mempelajari struktur-struktur
yang berada di daerah garis pantai (coast line) maupun daerah lepas pantai (offshore).

2.6 Pembagian Teknik Kelautan


Teknik kelautan melibatkan berbagai subdisiplin ilmu, dan pembagian itu, menghasilkan tiga
bidang yaitu :
 Teknik Lepas Pantai (Offshore Engineering)
Teknik Lepas Pantai atau Offshore Engineering merupakan ilmu teknik bidang kelautan
yang mempelajari tentang teknologi yang berhubungan dengan rancangan bangunan atau
infrastruktur pada lepas pantai seperti :
o Oil and gas platform
Oil and gas platform atau platform minyak dan gas, adalah struktur besar yang
dibangun di laut untuk mengebor sumur minyak dan gas bumi serta menghasilkan
hidrokarbon dari bawah laut. Platform ini terletak di perairan dalam dan dapat memiliki
desain yang berbeda tergantung pada kedalaman perairan, kondisi lingkungan, dan
tujuan penggunaan.

Gambar 2.6.1 oil and gas platform


(Sumber : https://edukasi.sindonews.com/)

10
o Pipa Bawah Laut
Pipa bawah laut adalah saluran atau jalur pipa yang ditempatkan di dasar laut untuk
berbagai keperluan seperti transportasi fluida, telekomunikasi, atau kegiatan lainnya.
Pipa ini berfungsi sebagai jalur transportasi untuk berbagai substansi atau informasi
dari satu lokasi ke lokasi lainnya yang terletak di bawah permukaan laut.

Gambar 2.6.2 Pipa Bawah Laut


(https://www.mongabay.co.id/)

o Kabel Bawah Laut.


Kabel bawah laut adalah saluran komunikasi atau kabel listrik yang ditempatkan di
dasar laut untuk menghubungkan dua titik daratan atau pulau yang terpisah oleh
perairan. Kabel-kabel ini memiliki berbagai fungsi, termasuk transmisi data,
telekomunikasi, dan transportasi energi listrik antar benua atau pulau-pulau yang
terpisah.

Gambar 2.6.3 Kabel Bawah Laut


(https://www.cnbcindonesia.com/)

11
 Teknik Pantai (Coastal Engineering)
Teknik Pantai, atau Coastal Engineering, adalah suatu cabang dari teknik kelautan yang
fokus pada penelitian, perancangan, dan manajemen struktur dan sistem yang berada di
daerah pesisir pantai. Contohnya seperti :
o Pengendalian Erosi,
Pengendalian erosi pada teknik pantai melibatkan serangkaian upaya untuk melindungi
pesisir dari kerusakan yang disebabkan oleh proses erosi. Erosi pantai dapat dipicu oleh
berbagai faktor, termasuk gelombang laut, arus, dan interaksi manusia dengan
lingkungan pesisir. Salah satu pendekatan umum adalah pemanfaatan vegetasi pantai,
seperti tanaman kelapa atau rumput laut, yang mampu mengurangi kecepatan aliran air
dan meminimalkan abrasi pantai. Selain itu, struktur bangunan pelindung, seperti
tembok beton atau batu, dapat diimplementasikan sebagai pertahanan fisik terhadap
energi gelombang.

Gambar 2.6.4 Dinding Laut


(Sumber : https://id.wikipedia.org/)

o Teknologi Reklamasi
Reklamasi pada laut adalah proses pengubahan wilayah perairan laut, seperti teluk,
pantai, atau laut dangkal, menjadi daratan yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan
manusia. Proses ini umumnya melibatkan pengisian atau penambahan material tanah
atau batuan ke area laut yang kemudian diuruk dan diatur untuk membentuk daratan
yang dapat dibangun. Reklamasi laut sering dilakukan untuk memperluas wilayah

12
pesisir dan menciptakan ruang untuk pengembangan infrastruktur, perumahan,
pelabuhan, atau fasilitas industri.

Gambar 2.6.5 Daratan Hasil Reklamasi


(Sumber : https://metro.tempo.co/)

o Teknologi Kepelabuhanan
Teknologi kepelabuhan adalah kumpulan solusi teknologi yang diterapkan untuk
meningkatkan efisiensi, keamanan, dan produktivitas operasional di pelabuhan.
Teknologi ini mencakup berbagai inovasi untuk mempercepat proses bongkar muat,
meningkatkan manajemen logistik, dan meningkatkan konektivitas dan keamanan di
dalam pelabuhan.

Gambar 2.6.7 Pelabuhan


(Sumber : https://nusantaramaritimenews.id/)

 Teknik Laut Dalam (Deep Sea Engineering)


Laut dalam didefinisikan sebagai wilayah perairan yang terletak jauh dari garis pantai,
seringkali memiliki kedalaman melebihi ratusan hingga ribuan meter. Teknik laut dalam

13
atau deep sea engineering adalah sub-disiplin dari teknik kelautan yang berfokus pada
teknologi dan proyek-proyek yang terkait dengan eksplorasi dan eksploitasi di lingkungan
laut dalam contohnya seperti :
o Eksplorasi dan Penelitian Laut Dalam
Eksplorasi dan penelitian laut dalam merujuk pada kegiatan yang dilakukan di
kedalaman laut yang signifikan, melibatkan lapisan air yang lebih dalam dari
permukaan laut yang biasanya dapat dijangkau oleh penyelidikan konvensional.
Lapisan ini umumnya lebih dari 200 meter di bawah permukaan laut dan mencakup
zona-zona seperti zona batipelagik, zona hadal, dan dasar laut. Penelitian di
kedalaman laut dalam mencakup berbagai aspek, mulai dari pemahaman tentang
ekosistem laut dalam hingga penelitian geologi dasar laut.

Gambar 2.6.8 Eksplorasi Laut Dalam Oleh Kapal Selam


(Sumber : https://id.quora.com/)

o Pemanfaatan Energi Laut Dalam


Pemanfaatan energi laut dalam mencakup berbagai teknologi untuk mengekstrak
energi dari kedalaman laut, termasuk arus laut, panas bumi, hidrotermal vent,
ombak, dan pasang surut.
o Pengeboran Laut Dalam
Pengeboran laut dalam adalah proses pengeboran sumur minyak atau gas bumi di
dasar laut untuk mengekstrak hidrokarbon dari reservoir bawah laut. Aktivitas ini
melibatkan penggunaan instalasi lepas pantai atau kapal pengeboran laut dalam

14
yang dilengkapi dengan peralatan khusus untuk mengebor dan mengekstrak
minyak atau gas dari dasar laut yang dalam.

Gambar 2.6.9 Oil and Gas Rig untuk Melakukan


Pengeboran Laut Dalam
(Sumber : https://militermeter.com/)

o Penambangan Mineral di Dasar Laut,


Penambangan bawah laut adalah kegiatan ekstraksi sumber daya mineral atau
logam dari dasar laut. Ini melibatkan penggunaan teknologi khusus, seperti crawler
bawah laut, untuk mengumpulkan mineral dasar laut seperti nodul nodus
polymetallic dan kerak skarn yang mengandung logam berharga. Proses ini
memiliki dampak lingkungan yang signifikan, dan pengelolaan serta regulasi yang
ketat diperlukan untuk meminimalkan risiko tersebut. Meskipun penambangan
bawah laut menjanjikan sumber daya berharga, perlu dilakukan penelitian dan
eksplorasi yang cermat untuk memahami lebih lanjut tentang ekosistem laut dalam
dan potensi dampaknya.

Gambar 2.6.10 Penambagan Bawah Laut


(Sumber : https://militermeter.com)
15
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan

1) Sistem perkapalan adalah suatu konsep yang merujuk pada keseluruhan struktur, proses,
dan teknologi yang terlibat dalam pengoperasionalan industri perkapalan atau sektor
maritim. Sistem perkapalan mencakup aspek-aspek yang berkaitan dengan perencanaan,
pembuatan, pengoperasian, dan pemeliharaan kapal, serta kegiatan terkait seperti
manajemen pelabuhan, logistik, dan transportasi laut.
2) Jurusan Teknik Kelautan adalah salah satu bidang ilmu yang mempelajari tentang rekayasa
teknologi untuk mendirikan struktur serta bangunan di lepas pantai atau pesisir pantai.
Teknik kelautan memiliki fokus pada teknik rekayasa industri untuk daerah kelautan.

3.2 Daftar Pustaka

 PPT – BIDANG MATERI SISTEM PERKAPALAN


 PPT – BIDANG MATERI TEKNIK KELAUTAN DAN TEKNIK LEPAS PANTAI
 Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Teknik Sistem Perkapalan. Diakses pada : 5
Desember 2023, melalui https://www.its.ac.id/siskal/id/beranda/
 Marine Insight. (2021). How Marine Diesel Engines Work? Dibuka pada : 5 Desember
2023, melalui https://www.marineinsight.com/naval-architecture-ship-design/how-
marine-diesel-engines-work/
 Bagus, Nurekac.(2021). Sistem Bahan Bakar. Diakses pada : 5 Desember 2023, melalui
http://repository.unimar-amni.ac.id/3416/2/BAB%20II.pdf
 Eonchemicals. (2022). Sistem Pendingin Mesin Kapal Sirkulasi Tertutup & Teknik
Perawatannya. Diakses pada : 6 Desember 2023 Sistem Pendingin Mesin Kapal Sirkulasi
Tertutup & Perawatannya (eonchemicals.com)
 Nizam, Anggerdi. (2020). Sistem Kontrol Ballast Otomatis Pada Kapal Tangker.
Universitas Pertamina. Diakses pada : 5 Desember 2023. Melalui :
https://library.universitaspertamina.ac.id/xmlui/handle/123456789/1563
 Kapal Cargo. (2015). Diakses Pada : 5 Desesmber 2023. Melalui : http://kapal-
cargo.blogspot.com/

16
 Indonesia Industrial Parts. (2021). Cara Kerja Sistem dan Fungsi Ballast Kapal. Diakses
pada : 5 Desember 2023. Melalui : https://inaparts.com/marine-equipment/cara-kerja-
sistem-dan-fungsi-ballast-kapal
 Institut Teknologi Bandung. Program Studi Sarjana Teknik Kelautan. Diakses pada : 6
Desember 2023. Melalui : https://www.itb.ac.id/program-studi-sarjana-teknik-kelautan
 Gramedia Blog (2014). Jurusan Teknik Kelautan. Diakses pada : 6 Desember 2023.
Melalui : https://www.gramedia.com/pendidikan/jurusan-teknik-kelautan/
 Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Teknik Kelautan. Diakses pada : 6 Desember 2023.
Melalui : https://www.its.ac.id/tkelautan/akademik/program-studi/s1/
 Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Teknik Lepas Pantai. Diakses pada : 6 Desember
2023. Melalui : https://www.its.ac.id/id/kuliah-di-its/fakultas-dan-departemen/fakultas-
teknologi-kelautan/departemen-teknik-lepas-pantai/
 Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral. (2014). Lebih Jauh Tentang Rig Migas.
Diakses pada : 6 Desember 2023. Melalui : https://migas.esdm.go.id/post/read/Lebih-
Jauh-Tentang-Rig-Migas
 Hilman, Rifqi. (2022). Rig Pengeboran, Alat Bantu dalam Pengambilan Minyak Bumi.
Megah Anugerah Energi. Diakses pada : 6 Desember 2023. Melalui :
https://solarindustri.com/blog/rig-pengeboran/
 Sarbidi. (2010). Pengendalian Kerusakan Lingkungan Permukiman Kawasan Pantai Pulau
Miangas Dengan Pencegahan Erosi dan Abrasi. Diakses pada : 6 Desember 2023. Melalui
: https://jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/download/168/146
 Institut Teknologi Bandung. Teknik Pantai. Diakses pada : 6 Desember 2023. Melalui :
https://magister.ocean.itb.ac.id/penelitian/teknik-pantai/
 EddyPump Corporation. (2021). Penambangan Bawah Laut - Operasi Penambangan Laut
Dalam & Pengerukan Dasar Laut. Diakses pada : 6 Desember 2023. Melalui :
https://eddypump.com/id/pendidikan/penambangan-bawah-laut-operasi-penambangan-
laut-dalam-pengerukan-dasar-laut

17

Anda mungkin juga menyukai