Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PERAKTEK PERMESINAN KAPAL LATIH POLNEP

DOSEN:
Rasidi Burhan, S.St.Pi, MT

Disusun Oleh :
KEVIN AMANDA
BIAS ALAM ADISTY
KAMARUL NIZAM
SARWINDA ASTUTI
SHANDY JANUAR PUTRA

PRODI TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN


JURUSAN ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2023
Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar belakang..........................................................................................................4
1.2 Tujuan.......................................................................................................................4
BAB 2.................................................................................................................................5
PESAWAT KAPAL................................................................................................................5
2.1 Deskripsi...................................................................................................................5
2.2 Klasifikasi Pesawat Kapal..........................................................................................5
2.3 Pesawat Tenaga........................................................................................................5
2.3.1 Main Engine........................................................................................................6
2.3.2 Gearbox..............................................................................................................6
2.4 Non Pesawat Tenaga.................................................................................................7
Diagram Klasifikasi Pesawat Kapal..................................................................................9
BAB 3 INSTALASI TENAGA PENGGERAK KAPAL.................................................................10
3.1 Deskripsi.................................................................................................................10
3.2 Mesin utama (main engine).....................................................................................10
3.3 Kotak Roda Gigi (Gear Box).....................................................................................11
3.4 Poros Baling-baling (As Propeller)...........................................................................11
3.5 Bantalan poros........................................................................................................12
3.6 Tabung poros belakang (stren tube)........................................................................12
3.7 Baling baling (Propeller)..........................................................................................13
BAB 4 MOTOR BAKAR.......................................................................................................14
4.1 Jenis motor bakar....................................................................................................14
4.2 Komponen motor bakar..........................................................................................15
4.3 Langkah kerja motor bakar diesel............................................................................16
BAB 5 SISTEM BAHAN BAKAR...........................................................................................17
Deskripsi.......................................................................................................................17
5.1 Pengertian Sistem Bahan Bakar...............................................................................17
5.2 Bagian Bagian Dalam Bahan Bakar..........................................................................18
5.3. Alur Bahan Bakar...................................................................................................19
BAB 7 SISTEM PENDINGIN................................................................................................20
7.1 Pengertian Sistem Pendingin...................................................................................20
7.2 Syarat air Pendingin Yang Baik................................................................................20
7.3 PRINSIP KERJA SISTEM PENDINGIN..........................................................................21
7.4 MACAM-MACAM SISTEM PENDINGIN........................................................................21
7.5 Sistem Pendingin Yang Ada di Kapal Latih Polnep......................................................22
7.6 Sistem pendingin melalui kompresor..........................................................................22
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pada hakikatnya kapal mempunyai mesin diesel penggerak utama dan pesawat
bantu yang terpasang sebagai pendukung kapal di dalam operasionalnya. Kapal
mempunyai mesin diesel sebagai penggerak utama yang dipergunakan untuk memutar
baling-baling kapal sehingga kapal dapat berlayar dari satu pelabuhan ke pelabuhan
lain. Sebagian besar kapal niaga yang beroperasi saat ini menggunakan mesin diesel
sebagai tenaga penggerak utamanya. Keuntungan hemat dalam pemakaian bahan
bakar menyebabkan mesin deisel digunakan secara luas pada berbagai jenis kapal,
sehingga menduduki tempat pertama diantara mesin-mesin kapal. Hal - hal tersebut
dapat dicapai apabila ditunjang dengan mesin kapal yang baik dan lancar dalam
pengoperasiannya. Lancarnya pengoperasian kapal tentu tidak lepas dari mesin atau
pesawat penggerak kapal yang harus didukung dengan sistem kerja dan perawatan
yang baik. Tersediannya suku cadang (spare part) yang cukup diatas kapal juga berperan
besar dalam kelancaran perawatan dan perbaikan sehingga akan tercipta kondisi mesin
kapal yang mempunyai nilai operasional lebih. Mesin diesel menurut cara kerjanya
dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin diesel empat langkah (four stroke) dan mesin
diesel dua langkah (two stroke). Mesin diesel empat langkah adalah mesin dengan
langkah dua putaran poros engkol atau empat kali langkah kerja torak menghasilkan
satu kali tenaga usaha dan mesin diesel dua langkah adalah mesin dengan langkah satu
putaran 2 poros engkol atau dua kali langkah kerja torak menghasilkan satu kali tenaga
usaha. Mesin diesel yang sering digunakan dikapal saya untuk mesin penggerak utama
adalah mesin diesel dua langkah.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari diadakannya praktek mata kuliah permesinan kapal yaitu
- Agar dapat mengetahui lebih dalam dari materi yang di pelajari seperti pesawat
kapal, instalasi tenaga penggerak kapal, motor bakar, sistem bahan bakar dan
sistem pelumasan
BAB 2
PESAWAT KAPAL

2.1 Deskripsi
Pesawat kapal merupakan suatu instalasi mesin di kapal baik itu mesin sebagai
tenaga penggerak kapal maupun mesin-mesin bantu yang berfungsi sebagai instalasi
penunjang yang penting sekali untuk pengoperasian kapal baik saat kapal berlabuh di
dermaga, berlayar, operasi penangkapan ikan dan labuh jangkar.

2.2 Klasifikasi Pesawat Kapal


 Pesawat tenaga :
Pesawat atau mesin yang menghasilkan output berupa tenaga atau energi untuk
menggerakkan kapal. Biasa pesawat ini disebut dengan istilah Engine.

 Non pesawat tenaga


Pesawat atau permesinan yang tenaganya tidak digunakan untuk menggerakkan
kapal akan tetapi sangat penting untuk menunjang kelancaran pengoperasian kapal tersebut
baik saat berlabuh di dermaga, pelayaran, operasi penangkapan ikan dan labuh jangkar.
Biasa pesawat ini disebut juga dengan istilah Machine.

2.3 Pesawat Tenaga


Pesawat tenaga yaitu pesawat yang dapat membangkitkan daya oleh pesawat itu
sendiri dengan merubah suatu bentuk energi menjadi energi mekanis. Pesawat tenaga itu
sendiri terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
 Pesawat Tenaga Panas
Pesawat tenaga panas atau sering disebut juga dengan motor bakar adalah mesin
yang menggunakan energi panas untuk melakukan kerja mekanik yang diperoleh dengan
cara proses pembakaran bahan bakar.
 Pesawat tenaga panas terdiri dari :
1. Pesawat tenaga pembakaran dalam (Internal combustion engine); Motor diesel,
motor bensin, turbin gas.
2. Pesawat tenaga pembakaran luar (External combustion engine);Turbin uap dan
mesin uap.

 Pesawat Tenaga Dingin


Pesawat tenaga dingin adalah instalasi mesin yang menggunakan media dingin
seperti air dan angin yang bisa menghasilkan energi untuk melakukan kerja mekanik. Pada
pesawat tenaga dingin tidak ada proses pembakaran bahan bakar. Contoh pesawat tenaga
dingin adalah turbin air dan kincir angin.
2.3.1 Main Engine

Fungsi dari motor induk adalah sebagai sumber tenaga pertama dan utama pada
instalasi tenaga penggerak kapal.

2.3.2 Gearbox

Fungsi gearbox ini adalah untuk memindahkan atau mengubah tenaga motor yang
berputar menjadi gerakan feeding oleh pemutar spindel mesin.
2.4 Non Pesawat Tenaga
Non pesawat tenaga yaitu pesawat yang hanya mampu meneruskan energi yang
diterimanya ke alat atau pesawat lain, jadi tidak dapat membangkitkan daya sendiri. Non
pesawat tenaga juga dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
 Pesawat Bantu Kapal
Pesawat bantu kapal adalah permesinan kapal yang berfungsi untuk menunjang
pengoperasian kapal baik saat berlabuh maupun saat berlayar (sailing). Output
mesin berupa energi tidak digunakan untuk menggerakkan kapal. Contoh pesawat
bantu kapal adalah generator listrik, pompa-pompa, mesin kemudi, mesin jangkar
dan mesin bongkar muat.

- Winch
Winch adalah alat mekanik sederhana yang menarik, mengeluarkan, atau mengatur
tegangan pada sebuah tali atau wire, sebuah mesin bagian dari kapal yang berfugsi untuk
menarik kapal, tongkang, rigging, fender, hose sbm, dan peralatan perkapalan lain yang
tergolong mempunyai beban berat.
 Pesawat Bantu Penangkapan
Pesawat bantu penangkapan adalah permesinan kapal yang berfungsi untuk
menunjang dan mempermudah proses penangkapan ikan (fishing) di laut pada
kapal–kapal penangkapan ikan. Contoh pesawat bantu penangkapan pada kapal-
kapal penangkap ikan adalah trawl winch untuk menggulung tali warp dan menarik
jaring pada alat tangkap trawl, line hauler untuk menarik tali utama (main line) pada
alat tangkap long line, power block untuk menarik jaring pada alat tangkap purse
seine dan slow belt conveyor (instalasi ban berjalan) untuk keperluan penanganan
ikan hasil tangkapan.

- Gardan
Gardan sangat penting bagi kapal penangkap ikan yang menggunakan jarring trawl maupun
purse seine karena gardan berfungsi sebagai penarik tali. Pada jaring purse seine, gardan
digunakan sebagai penarik tali ris bawah.
Diagram Klasifikasi Pesawat Kapal
BAB 3 INSTALASI TENAGA PENGGERAK KAPAL
3.1 Deskripsi
Instalasi tenaga kapal yaitu instalasi yang berfungsi untuk menggerakkan kapal baik
maju maupun mundur. Instalasi ini terdiri dari bagian-bagian pokok yaitu mesin utama
(main engine), kotak roda gigi (gear box), poros baling-baling, bantalan poros, tabung
poros belakang (stern tube) dan baling-baling. Secara lebih luas instalasi tenaga kapal
dapat juga diartikan susunan atau gabungan dari komponen-komponen permesinan
kapal yang berfungsi sebagai sumber tenaga untuk mengolah gerak kapal.
3.2 Mesin utama (main engine)
Fungsi dari motor induk adalah sebagai sumber tenaga pertama dan utama pada
instalasi tenaga penggerak kapal. Pada kapal latih polnep mesin utama ( main engine)
yang di gunakan adalah mesin diesel dengan putaran sedang berkecepatan 600 rpm.
Untuk spesifikasinya lihat pada gambar berikut.
3.3 Kotak Roda Gigi (Gear Box)
Gearbox adalah sebuah komponen yang berperan penting untuk sistem transmisi.
Pada kapal, fungsi gearbox ini adalah untuk memindahkan atau mengubah tenaga motor
yang berputar menjadi gerakan feeding oleh pemutar spindel mesin. Tidak hanya
itu, gearbox pada kapal ini mampu mengatur kecepatan gerak dan torsi, serta mengatur
proses perputaran balik kapal. Dengan kata lain fungsi utama gearbox pada kapal adalah
untuk memajukan dan memundurkan kapal saat berlayar. Fungsi lainnya adalah untuk
mengubah momen atau gaya puntir yang akan diteruskan ke bagian spindel mesin.
Kemudian komponen tersebut akan menyediakan rasio gigi yang pas dengan beban dan
mesin kapal, sehingga bisa menghasilkan perputaran mesin dengan baik. Pada kapal latih
polnep terdapat gear box dengan putaran 3 : 1 untuk mengatur putaran as propeller yang
berukuran 2,5 inch.

3.4 Poros Baling-baling (As Propeller)


Pada kapal latih polnep poros baling-baling memliki ukuran 2,5 inch yang terbuat
dari besi baja. Fungsi dari poros baling-baling adalah sebagai instalasi penerus tenaga
dari motor induk ke baling-baling (propeller).
Berdasarkan letak/kedudukannya, poros baling-baling terbagi menjadi 3 macam,
yaitu :
 Poros tekan (thrust shaft)
 Poros antara
 Poros ekor
3.5 Bantalan poros
Bantalan poros baling-baling adalah instalasi yang berfungsi untuk
mempertahankan kelurusan poros baling-baling pada saat berputar dan menghindari
goyangan poros yang berlebihan akibat sentakan baling-baling yang berputar di dalam
air.

3.6 Tabung poros belakang (stren tube)


Poros baling-baling berputar didalam tabung sehingga perlu dilengkapi dengan
sistem pelumasan. Ada dua macam sistim pelumasan poros baling-baling yaitu sistim
pelumasan dengan air laut dan sistim pelumasan dengan oli. Didalam tabung poros
dibagian ujung depan dan ujung belakang dipasang bantalan poros, seal dan paking, hal
ini bertujuan agar bekerjanya sistem pelumasan dan kekedapan poros baling-baling
dapat bekerja dengan baik. Karena tabung poros digunakan sebagai media pelumasan
dengan bahan pelumasan yang berbeda, maka bahan bantalan, paking dan seal terbuat
dari bahan yang berbeda sehingga mampu mendukung kinerja sistem pelumasan dan
kekedapannya.Masing-masing komponen tersebut tidak dapat saling dipisahkan karena
selalu erat berhubungan satu sama lain.
3.7 Baling baling (Propeller)
Baling-baling (propeller) adalah bagian yang terakhir dari keseluruhan instalasi
tenaga kapal dan terletak paling ujung dari motor induk. Baling-baling berfungsi sebagai
penghantar terakhir tenaga mekanis dari motor induk dan mengubah tenaga mekanis
motor induk itu menjadi tenaga dorong yang dapat menggerakkan kapal. Pada kapal
latih polnep tipe propeller yang di gunakan adalah tipe Fixed Pitch Propeller (FPP). Fixed
Pitch Propeller (FPP) Merupakan tipe propeller kisar tetap, artinya setiap daun baling-
balingnya terpasang mati dan tidak bisa bergerak-gerak.
BAB 4 MOTOR BAKAR

Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin yang mengubah
energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan bakar
menjadi tenaga mekanis. Energi diperoleh dari proses pembakaran, proses pembakaran juga
mengubah energi tersebut yang terjadi didalam dan diluar mesin kalor. Pada kapal latih
polnep motor bakar yang digunakan adalah 6 silinder.
4.1 Jenis motor bakar
Pada kapal latih polnep motor bakar yang di gunakan bermesin diesel. Mesin diesel
menggunakan panas kompresi untuk membakar bahan bakar yang terinjeksi ke dalam ruang
bakar. Mesin ini memiliki efisiensi termal yang paling baik karena memiliki rasio kompresi
yang tinggi dari pada mesin – mesin lainnya. Kelebihan mesin diesel yang perlu kalian tahu
adalah penggunaan yang lebih irit daripada mesin bensin. Hak tersebut terjadi karena mesin
tersebut memiliki kandungan kalor yang lebih besar serta menghasilkan tenaga yang lebih
maksimal. Pembakaran pada diesel terjadi karena adanya kenaikan temperatur campuran
udara dan bahan bakar akibat kompresi torak. Bahan bakar yang tersebut adalah
solar. Kualitas minyak solar mempengaruhi kinerja pembakaran. Minyak solar yang ideal
mengandung senyawa hidrokarbon seperti parafinik, aromatik, dan olepin. Begitupun non-
hidrokarbon yang memiliki unsur non-logam seperti sulfur dan nitrogen.
4.2 Komponen motor bakar

 Blok Silinder
Ini adalah perangkat keras komponen yang memiliki peran yang vital. Terbuat dari besi yang
terstandarisasi, Blok silinder berfungsi sebagai meletakkan berbagai komponen mesin
lainnya, tentu saja pemilihan besi harus mempunyai presisi yang tinggi. Blok silinder
dilengkapi dengan penunjang kinerja mesin seperti water jacket, silinder, dan tempat
pengisian minyak.

 Kepala Silinder
Di dalam blok silinder, terdapat kepala silinder yang juga memegang peran penting. Kepala
silinder ini berfungsi sebagai tempat pembakaran yang melibatkan bahan bakar dan udara
yang terkompres. Bagian ini dilengkapi oleh beberapa alat seperti spring, valve, dan rocker
arm. Seiring berkembangnya teknologi mesin, ada variasi tangki pembakaran yang terdapat
di mesin diesel.

 Piston (Torak)
Komponen ini berfungsi sebagai menerima pressure (tekanan) hasil dari pembakaran yang
terjadi di kepala silinder. Singkat kata, mengatur volume agar proses kerja mesin bisa
berlangsung. Biasanya, piston melakukan satu siklus gerakan naik turun sebanyak 4 kali atau
2 kali putaran poros engkol, yang dimana ini sama dengan kinerja bensin selama 4 siklus.

 Batang Piston (Connecting Rod)


Sederhananya, batang torak ini adalah jembatan penghubung antara piston dan poros
engkol. Ketika terjadinya perputaran siklus, batang piston harus mampu berputar secara
baik. Bahan batang piston harus kokoh dan tahan terhadap temperatur tinggi

 Poros Engkol
Memiliki tampilan fisik memanjang dengan plat besi yang saling berhimpitan berfungsi
sebagai pengubah gerak naik turunya piston. Maka, gerakan tersebut akan secara otomatis
menggerakkan flyweel.

 Penampung Oli
Sesuai dengan namanya penampung oli berfungsi menampung oli ketika mesin sedang
berjalan. Bahan terbuat dari besi tipis namun memiliki karakteristik material yang kuat.
Penampung oli juga terdapat bantalan jurnal (jurnal bearing) yang berguna untuk
menyalurkan oli ke bagian dalam blok silinder.

 Klep (Valve)
Berbentuk seperti payung dengan besi pipih di atasnya adalah komponen yang tidak
ketinggalan untuk dibahas. Berfungsi sebagai jalan keluar masuknya uap hasil pembakaran
dengan cara membuka dan menutup. Materialnya juga tahan panas dan kokoh.
 Flyweel (Roda Gila)
Roda gila pada mesin ini berguna untuk menyimpan tenaga di dalam mesin, karena adanya
komponen ini kinerja mesin menjadi seimbang. Secara fisik, flywheel terpasang
menyambung dengan poros engkol.

 Timing Gear
Memiliki bentuk seperti roda bergerigi, timing gear memiliki fungsi sebagai pengatur ritme
penginjeksian proses pembakaran bahan bakar serta pengatur klep untuk membuka dan
menutup.

4.3 Langkah kerja motor bakar diesel

 Fase Hisap
Pada fase ini terjadi pembesaran volume karena masuknya udara ke dalam ruang bakar
melalui klep. Piston bergerak untuk mengatur volume supaya lebih teratur sebelum
akhirnya terjadi fase kompresi.

 Fase Kompresi
Fase ini sangat penting dan sangat berpengaruh untuk terjadinya sistem pembakaran pada
ruang bakar mesin diesel. Setelah udara disedot ke dalam ruang pembakaran, piston
merapat dengan rasio 15:1 dan 22:1 sehingga menghasilkan tekanan 40 bar. Tekanan yang
tinggi akan menaikkan suhu udara menjadi 550 °C.

 Fase Pembakaran
Ketika piston sudah mencapai pada titik mati atas (TMA) dan bertekanan udara tinggi, maka
injector akan menyemprotkan solar ke ruang mesinnya.Proses pencampuran udara
terkompresi dengan bahan bakar solar akan terjadi sebuah pembakaran. Pada proses ini
menyebabkan gaya ekspansi piston untuk menyentuh titik mati bawah (TMB) untuk
menggerakan mesin.

 Fase Pembuangan
Pada fase ini, piston kembali bergerak ke atas dengan klep terbuka karena adanya momen
kelembaman suatu benda untuk berputar sesuai porosnya. Sebagai hasilnya, gas sisa
pembakaran keluar dari katup exhaust.
BAB 5 SISTEM BAHAN BAKAR

Deskripsi
Sistem bahan bakar merupakan salah satu sistem yang sangat penting di kapal,jika saja
terjadi masalah atau kerusakan pada komponen tersebut maka kapal tidak dapat bergerak,
maka dari itu perawatan berskala sangat penting di lakukan agar sistem bahan bakar dapat
bekerja dengan baik.
Pada kapal latih polnep menggunakan bahan bahan bakar solar, dan tangki tersebut dapat
menampung hingga 13 ton bahan bakar.
5.1 Pengertian Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar kapal (Fuel Oil System) adalah suatu sistem berfungsi untuk
menyalurkan bahan bakar dari tangki penyimpanan hingga ke mesin induk/mesin bantu.
Sistem bahan bakar pada mesin diesel memberikan bahan bakar yang bersih pada saat
yang tepat dan pada jumlah yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan horse power yang
diperlukan.
Sistem bahan bakar pada mesin diesel terdiri dari beberapa komponen utama yang
menyesuaikan jumlah bahan bakar yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan horse power
pada dengan merubah / mengatur jumlah bahan bakar dan waktu yang tepat untuk
diinjeksikan melalui governor yang terdapat pada bosch pump. Rangkaian serta proses
bahan bakar itu dari tangki sampai di injeksikan melalui injector dapat dilihat.
5.2 Bagian Bagian Dalam Bahan Bakar
Terdapat beberapa bagian – bagian penting yang berperan penting dalam sistem bahan
bakar dikapal.
1. Double bottom
Double bottom pada kapal adalah sebuah lapisan kapal yang dibuat untuk mencegah
kapal agar tidak tenggelam ketika kapal terjadi kebocoran pada lambung kapal.
Double Bottom berfungsi sebagai pengaman kebocoran karena apabila kapal
mengalami kebocoran masih ada dasar yang kedap air sebagai ruangan penyimpan
ballast,bahan bakar,air tawar, membantu stabilitas kapal menambah kekuatan
melintang kapal.
2. Transfer Pump
Merupakan pompa yang digunakan untuk memindahkan fluida (fuel oil) dari tanki
penimbunan ke tanki pengendapan.
3. Settling Tank
Merupakan tanki yang digunakan untuk mengendapkan bahan bakar yang telah di
pindahkan oleh transfer pump dari tanki penimbunan. Lama waktu yang diperlukan
untuk mengedapkan bahan bakar, ini minimal adalah 24 jam, hal ini berdasarkan
class rule.
4. Service Tank
Service Tank adalah tangki penyimpanan untuk bahan bakar sebelum di supply pada
Main Engine.
5. Booster pump
Sebagian besar menggunakan istilah circulating pump merupakan pompa
bertekanan tinggi untuk mencukupi kebutuhan tekanan bahan bakar yang
diperlukan oleh mesin.
6. Heater
Heater ini berfungsi sebagai pemanas sebelum bahan bakar masuk ke separator.
7. Viscosity Regulator
Alat yang digunakan untuk mengukur viskositas bahan bakar minyak sebelum dikirim
ke mesin. Biasanya dipasang di outlet pemanas bahan bakar minyak. Regulator
dihubungkan dengan heater sehingga dapat mengukur viskositas oli sekaligus
mengatur suhu.
9. Fuel Pump
Pompa Bahan Bakar berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke ruang bakar melalui
nozzle dengan tekanan tinggi. Bahan bakar yang diinjeksikan dengan tekanan tinggi
tersebut akan membentuk kabut dengan partikel-partikel bahan bakar yang sangat
halus sehingga mudah bercampur dengan udara dan lebih mudah untuk terbakar.
5.3. Alur Bahan Bakar
Cara kerja sistem suplai bahan bakar dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pompa transfer pump digunakan untuk mentransfer bahan bakar yang berada
didalam storage tank pada double bottom dipompa menuju settling tank untuk
diendapkan. Bahan bakar yang berada didalam tanki penyimpanan masih memiliki
viskositas yang cukup tinggi walapun didalam tanki terdapat pemanas (heater)
sehingga diperlukan pompa displacement tipe screw atau pun gear pump. Pompa
jenis ini lebih mampu menangani fluida dengan kekentalan yang cukup tinggi
dibandingkan tipe pompa lainnya.
2. Settling tank biasanya memiliki pemanas (heater) berbentuk pipa coil yang berfungsi
menaikkan suhu dan menurunkan viskositas sebelum dipindahkan kedalam tanki
harian (service tank). Proses pengendapan pada settling tank bertujuan mengurangi
partikel, kotoran dan air yang berada didalam bahan bakar. Pada umumnya, kapal
memiliki dua buah tanki settling yang dirancang mampu menampung keperluan
suplai selama 24 jam.
3. Bahan bakar yang dipindahkan dari tanki settling ke tanki harian, akan dimurnikan
terlebih dahulu oleh centrifuge. Alat ini berfungs
BAB 7 SISTEM PENDINGIN

7.1 Pengertian Sistem Pendingin


Sistem pendinginan dalam mesin adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran dalam
(maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan
mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan
efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi
energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh
material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan
untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerakan
mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu
dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan
faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah lingkungan. Air pendingin dalam
fungsinya sangat vital dalam menjaga kelancaran pengoperasian motor induk
7.2 Syarat air Pendingin Yang Baik
a. Bersih
Artinya bersih dari kotoran-kotoran yang dapat menyumbat mesin pendingin
sehingga menghambat pemindahan panas dari bagian-bagian atau komponen-
komponen mesin kepada mesin pendingin.

b.Keasaman air (PH)


Keasaman air pendingin (ph) penting dalam sistem pendingin. Keasaman air
pendingin (PH) kurang lebih 7. Bila PH air pendingin kurang dari 7 maka akan bersifat
asam, ini sangat berpengaruh pada mesin dan akan membuat bagian mesin mudah
terjadi korosi. Bila PH air pendingin lebih dari 7 maka akan bersifat basah, ini akan
mempengaruhi air pendingin dan menyebabkan kurang baiknya penyerapan panas
oleh air pendingin.

c. Tidak mengandung mineral


Air pendingin yang mengandung mineral mudah membentuk
kotoran-kotoran/partikel dalam air yang selanjutnya akan menempel pada dinding
saluran air (instalasi), dan akan menghambat pemindahan panas dari bagian mesin
ke air pendingin. Maka air pendingin mesin yang baik tidak mengandung mineral.

d.Dapat menyerap panas dengan baik


Pendingin air mempunyai sifat pendingin yang baik karena mempunyai daya serap
panas yang banyak, mudah di alirkan dan pendinginan yang merata.
7.3 PRINSIP KERJA SISTEM PENDINGIN
Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin melalui air sebagai media
pendingin untuk menyerap panas,komponen-komponen sistem tersebut mulai dari air
laut di isap dari sea chest menggunakan pompa air laut dan sebelum melewati pompah
terlebih dahulu harus melewati strainer(filter) kemudian menuju cooler untuk
menyarap panas dan membung kembali ke laut, Air laut langsung digunakan dalam
sistem mesin sebagai media pendingin untuk penyerapan panas. Pendingin air laut
sistemnya hanya lewat untuk menyerap panas dan akan terbuang kembali ke laut.

7.4 MACAM-MACAM SISTEM PENDINGIN


Pendingin pada motor diesel, dilakukan dengan dua sistem, Yaitu sistem
pendinginan tertutup dan sistem pendinginan terbuka. Sistem pendinginan ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya kelelahan bahan, karena pemanasan berlebihan
yang dapat mengakibatkan turunnya kinerja pada mesin itu. Tidak adanya perawatan
terhadap air pendingin mesin induk dan pesawat bantu lainnya dapat berakibat fatal
dan serius. Guna menjaga lancarnya air yang keluar dari sistem pendingin, maka perlu
dilakukan perhatian yang serius misalnya,bagian mesin yang didinginkan, pipa
pendingin, pompa air laut, sea chest dan sebagainya
a. Sistem pendingin terbuka atau secara langsung
Sistem pendinginan terbuka adalah sistem media air laut sebagai media
pendinginnya setelah melakukan fungsi pendinginan, selanjutnya air laut tersebut
langsung dibuang ke luar, umumnya media pendingin yang di pakai adalah air laut,
sistem media terbuka ini mempunyi dampak negatif terhadap material yang
bersentuhan langsung dengan air laut, akan mudah berkarat, kotor, penyempitan
saluran pipa-pipa pendingin dan lainnya.

b. Sistem pendinginan tertutup atau secara tidak langsung


Sistem pendingin tertutup adalah sebuah sistem dengan media pendinginnya
menggunakan air tawar yang digunakan secara terus-menerus bersirkulasi untuk
mendinginkan Motor/Mesin tersebut. Jadi sebelum dimasukan kembali ke dalam
Motor/Mesin, air tawar pendingin tersebut dimasukan ke dalam alat pemindah
panas yang disebut fresh water cooler untuk menurunkan media air tawar tersebut
pada suhu antara 500C-600C. Sedangkan alat pemindah panas yang dipergunakan
untuk menyerapnya panas air tawar adalah media air laut yang setelah
mendinginkan air tawar langsung di buang ke laut.
7.5 Sistem Pendingin Yang Ada di Kapal Latih Polnep
Pada kapal latih terdapat 2 sistem pendingin tidak langsung yang tujuan utamanya
untuk mendinginkan mesin dan mendinginkan rruangan lainnya seperti Palka

1. Sistem pendingin mesin


Kapal latih polnep menggunakan marine engine sehingga dalam pendinginannya
menggunakan air laut sebagai perantara untuk mendinginkan air tawar, setelah
dingin air laut akan di buang kelaut lagi.
Gambar marine engine dan pipa pembuangan air laut

7.6 Sistem pendingin melalui kompresor


Kompresor yang ada di kapal latih polnep merupakan sistem pendingin yang
biasanya di gunakan untuk mendinginkan Palka atau tempat penyempinan,yang di mana
pendinginan tersebut di salurkan melalui pipa kompresor,pada kompresor terdapat keran
yang di mana keran tersebut berfungsi untuk menutup dan membuka aliran keluarnya
freyon, sehingga jika ingin mendinginkan Palka tinggal membuka keran tersebut.
Gambar kompresor Gambar kran kompresor Gambar batas freon
BAB 3 PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai