Berdasarkan data sementara yang dihimpun Kementerian Kesehatan dari awal tahun hingga 29
Januari 2019, jumlah penderita DBD yang dilaporkan mencapai 13.683 orang di seluruh Indonesia.
Dari jumlah ini, angka kematian yang disebabkan kasus DBD mencapai 133 orang. Jumlah kasus
demam berdarah dengue ( DBD) di wilayah Jawa Timur hingga 2 Pebruari 2019 mencapai 3.686
kasus. Dari jumlah itu 55 orang meninggal dunia. Meski demikian, belum ada ketetapan status
Kejadian Luar Biasa ( KLB) karena jumlah itu dianggap lebih rendah jika dikomparasi dengan kasus
yang terjadi pada rentang waktu yang sama periode sebelumnya. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur Kohar Hari Susanto menyebutkan, pada tahun 2016 yang lalu ada 24.415 kasus dengan
korban jiwa sebanyak 356 orang. Lalu pada tahun 2018 sebanyak 9.087 kasus dengan korban 93
orang. Berdasarkan keterangan Kepala Dinkes Kota Madiun, dr. Agung Sulistya Wardani terdapat 25
kasus DBD yang terjadi selama bulan januari ini, meningkat 5 kali lipat dibandingkan bulan januari
2018 dengan jumlah 5 kasus DBD. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Madiun, dari 25 pasien
penderita DBD, 16% usia 5-6 tahun (TK), 20% usia 7-12 tahun (SD), 24% berusia 13-15 tahun
(SMP), 20% usia 16-18 tahun (SMA), 8% usia 19-23 tahun, dan 12% diatas 24 tahun. Karena saat ini
sedang masyarakat cukup khawatir dengan peningkatan kejadian demam berdarah. Apalagi
kebanyakan masyarakat menjadi panik tanpa tahu tentang demam berdarah secara mendalam. Maka
dari itu perlu dibahas agar masyarakat awam setidaknya tidak terlalu panik dengan tahu bagaimana
gejala awalnya dan bagaimana pencegahannya.
3. Bagaimana cara mendeteksi apakah demam yang kita alami adalah demam berdarah atau
bukan?
Untuk menegakkan apakah demam yang dialami oleh seorang pasien berasal dari infeksi virus
dengue didasarkan pada kriteria klinis dan laboratoris. Kriteria klinis diantaranya adalah Demam
tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari. Terdapat manifestasi
perdarahan ditandai dengan: Uji tourniquet positif, petechiae, ekimosis, puerpura, perdarahan mukosa,
epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, pembesaran hati, syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta
penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah.
Sedangkan dari kriteria laboratoris yaitu Trombositopenia (100.000/uI atau kurang) dan
hemokonsentrasi. Dua kriteria pertama ditambah trombositopenia dan hemokonsentrasi atau
peningkatan hematokrit cukup untuk menegakkan diagnosis klinis DBD. Efusi pleura dan atau
hipoalbumnemia dapat memperkuat diagnosis terutama pada pasien anemia dan atau terjadi
perdarahan. Pada kasus syok, peningkatan hematokrit dan adanya trombositopenia mendukung
diagnosis DBD.
5. Apakah fogging ini efektif dilakukan untuk cegah DBD? Berapa lama fogging dapat
dilakukan?
Tidak ada batasan waktu untuk berapa lama fogging dapat dilakukan, asalkan disitu ada laporan
kasus demam berdarah biasanya akan ditindaklanjuti oleh dinkes setempat. Untuk fogging cukup
efektif untuk membunuh nyamuk tapi juga harus disertai menghilangkan sarang nyamuk dan
membasmi kemungkinan adanya jentik nyamuk. untuk DBD, pencegahan paling utama dengan PSN,
tanpa kita melakukan PSN kasus ini tetap akan meningkat, fogging hanya membasmi nyamuk dewasa
sedangkan jentik tidak mati. Maka dari itu kesadaran dan peran setiap anggota keluarga sangat
penting guna melindungi diri beserta anggota keluarga dari DBD, harus dilakukan bersama-sama
semua elemen, setiap masyarakat harus aktif melakukan PSN.
7. Pada kasus tertentu, demam berdarah bisa berakibat fatal yang membuat pasien berada di
fase kritis, bagaimana hal tsb bisa terjadi?
Demam berdarah ini bervariasi gejalanya, mulai yang tanp ada gejala, ada gejala ringan yang
hanya panas biasa, mulai ada bintik-bintik ditangan atau yg disebut ptekiae. Bintik ini bisa muncul
sebagai tanda manifestasi perdarahan kulit akibat trombosit yang turun. Saat virus demam berdarah
masuk ke tubuh, virus ini akan bereplikasi dalam tubuh, kemudian merusak sel pembuluh darah yang
mengakibatkan permeabilitas pembuluh arah meningkat menyebabkan kebocoran pembuluh darah,
yang nantinya akan mengakibatkan cairan plasma bahkan darah dalam sel merembes keluar baik yang
terlihat maupun tidak terlihat. Hal tsb yang mengakibatkan pasien bisa mengalami syok dan tekanan
darahnya menurun, kesadaran turun, dan apabila tidak ditangani secara baik maka bisa berakibat fatal.
9. Apakah jus jambu biji bisa menaikkan trombosit? Makanan apa yang dapat dimakan dan
tidak boleh dimakan selama mengalami demam berdarah?
Prinsipnya pada demam berdarah adalah terapi cairan yang adekuat karena ada hemokonsentrasi.
Sebenarnya bukannya jus jambu bijinya, tetapi cairannya terapi utamanya, boleh semua jus buah tidak
hanya jus jambu merah. Untuk jenis makanan tidak ada pantangan selama tidak ada alergi, semua
makanan dapat dimakan, tetapi disesuaikan dengan keadaan pasien. Bila ada keluhan gejala maag
maka dikurangi makanan yang dapat memicu terjadinya maag seperti makanan pedas dan kecut.
Selain itu boleh mengkonsumsi makanan yang bergizi dan vitamin atau mineral untuk meningkatkan
daya tahan tubuh.