Anda di halaman 1dari 8

Matematika Diskrit 6D

Relasi Rekursi dan Prinsip Inklusi -Ekslusi


Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :
SITI SUNDARI AGUSTIN (1701105065)

AGUSTINA (1701105091)

DWI MAR’ATUS SOLIHAH (1701105105)

DINA PUSPITA (1701105128)

RIZKY WAHYU MAULANA (1701105129)

SEILA AZMIA (1701105041)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2020
Relasi Rekursi

Relasi rekursi adalah sebuah formula rekursif dimana setiap bagian dari suatu barisan
dapat ditentukan menggunakan satu atau lebih bagian sebelumnya. Jika ak adalah banyak cara
untuk menjalankan prosedur dengan k objek, untuk k = 0, 1, 2, ..., maka relasi rekursi adalah
sebuah persamaan yang menyatakan an sebagai sebuah fungsi dari ak untuk k < n.

Contoh :

Nilai an tidak akan pernah dapat dicari jika suatu nilai awal tidak diberikan. Jika suatu relasi
rekursi melibatkan r buah ak, maka r buah nilai awal a0,a1,...,ar-1 harus diketahui. Sebagai contoh,
pada relasi rekursi an = an-1 + an-2, tidak cukup hanya diketahui sebuah nilai a0 = 2, akan tetapi
butuh sebuah nilai lagi misalnya a1 = 3. Dengan demikian a2 = a1 + a0 = 3 + 2 = 5; a3 = a2 + a1
= 5 + 3 = 8 ; dst...

Relasi Rekursi dalam Barisan Fibonacci

Relasi rekursi yang paling terkenal dan sering digunakan yaitu barisan Fibonacci.

Relasi rekursi ini merupakan salah satu relasi rekursi yang paling tua di dunia, dibahas
pada buku Liber Abbaci yang ditulis oleh Leonardo of Pisa atau yang lebih dikenal dengan nama
Fibonacci pada tahun 1202.

Pada saat itu dicoba untuk menghitung jumlah pasangan kelinci yang ada, jika setiap pasangan
kelinci setiap bulan dapat menghasilkan sepasang anak kelinci baru.

Jika syarat awal diberikan dengan harga a0 = 1 dan a1 = 1, maka bilangan yang diperoleh
dengan rumus rekursi an = an-1 + an-2 untuk n = 2, 3, 4, ... disebut barisan Fibonacci dan suku a0
disebut bilangan Fibonacci. Jadi, barisan Fibonacci sebagai berikut:
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, ...

Pemodelan Masalah dalam Relasi Rekursi

Contoh 1: (Arrangements)

Tentukan relasi rekursi untuk menentukan banyaknya cara menyusun n buah objek
yang berbeda dalam suatu barisan. Tentukan banyaknya cara untuk menyusun 8 buah objek.
Penyelesaian : Misalkan an menyatakan banyaknya cara menyusun n objek yang berbeda maka
ada n cara meletakan n objek pada urutan pertama dibarisan. Dengan cara yang sama untuk an-1,
maka ada n-1 cara. Oleh karena itu formula relasi rekursi dinyatakan sebagai an = nan-1 maka
jawaban nya adalah :

an = nan-1 = n [(n-1)an-2] = ...= n(n-1)(n-2)...x 2 x 1 = n!

Jadi a8 = 8!

Contoh 2: (Climbing Stairs)

Sebuah rumah memiliki tangga dengan n buah anak tangga untuk dinaiki. Setiap langkah
dapat melewati satu atau dua anak tangga. Tentukan relasi rekursi untuk an , banyaknya cara
berbeda seseorang dapat menaiki n buah tangga.

Penyelesaian : a1 = 1,

a2 = 2, yaitu 1,1 atau 2

a3 = 3, yaitu 1,1,1 atau 1,2 atau 2,1

a4 = 5, yaitu 1,1,1,1 atau 1,2,1 atau 1,1,2 atau 2,2 atau 2,1,1

Sangat jelas terlihat bahwa ketika sebuah langkah dijalankan, maka akan ada tiga atau
kurang anak tangga lagi yang tersisa untuk dinaiki. Dengan demikian setelah langkah
pertama menaiki sebuah anak tangga, akan ada a3 cara untuk meneruskan menaiki tiga anak
tangga berikutnya. Jika langkah pertama menaiki 2 anak tangga, maka a2 cara untuk
meneruskan menaiki dua anak tangga yang tersisa. Dengan demikian a4 = a3 + a2 = 3 + 2
Prinsip Inklusi – Ekslusi

Misal A dan B adalah sembarang himpunan, maka:

| A|= Banyaknya elemen pada A

|B|= Banyaknya elemen pada B

| A ∪ B|= Banyaknya elemen pada A ∩ B

Prinsip Inklusi – Ekslusi dinyatakan dalam bentuk :

| A ∪ B|=| A|+|B|−| A ∩ B|

Contoh 1

Dalam sebuah kelas 25 mahasiswa suka matematika diskrit, 13 mahasiswa suka aljabar linear
dan 8 diataranya suka kedua – duanya. Berapa mahasiswa terdapat dalam kelas tersebut.

Jawab :

Diket : | A|=35

|B|=13

| A ∪ B|=8

Maka: | A ∪ B|=| A|+|B|−| A ∩ B|

= 25 + 13 – 8

= 30

Jadi, terdapat 30 orang mahasiswa dalam kelas tersebut.

Contoh 2

Berapa banyak bilangan bulat positif yang tidak melampaui 1000 yang habis dibagi oleh 7 atau
11 ?

Jawab :
Misalkan

 P himpunan Bilangan bulat positif < 1000 habis dibagi 7

 Q himpunan Bilangan bulat positif < 1000 habis dibagi 11.

 |P ∪ Q| adalah himpunan Bilangan bulat positif < 1000 habis dibagi 7 atau 11.

 P ∩Q himpunan Bilangan bulat positif < 1000 habis dibagi 7 atau 11

Maka :

|P|= |1000
7 |
= 142

|Q|= |1000
11 |
= 90

1000 1000
|P ∩Q| = | | | |
kpk (7,11)
=
77
= 12

|P ∪ Q| = |P|+|Q|-|P ∩Q|= 142+90-12

= 220

Jadi, terdapat 220 bilangan bulat positif < 1000 yang habis dibagi 7 atau habis dibagi 11.
Latihan Soal

1) Tower of Hanoi adalah sebuah pemainan yang terdiri dari n buah lingkaran dengan
berbagai ukuran dan terdapat tiga buah pasak/tiang tempat meletakan lingkaran-lingkaran
tadi. Pada awalnya seluruh lingkaran diletakan pada salah satu pasak dengan lingkaran
terbesar berada pada posisi terbawah baru diikuti oleh lingkaran lain yang lebih kecil secara
terurut. Lingkaran-lingkaran pada pasak pertama akan dipindahkan ke pasak ketiga dengan
susunan yang sama. Persoalannya adalah ketika lingkaran tadi akan dipindahkan, maka
susunan lingkaran harus selalu terurut dari besar ke kecil (dari bawah ke atas). Tentukan
relasi rekursi untuk an, yaitu banyak langkah minimum yang dibutuhkan untuk
memindahkan n buah lingkaran/ berapa banyak langkah yang dibutuhkan untuk bermain
dengan 6 buah lingkaran?

2) Dalam prodi pend. Mtk terdiri atas 350 mahasiswa. 175 mahasiswa mengambil matkul
persamaan Diferensial, 225 mahasiswa mengambil matkul analisis kompleks, dan 50
mahasiswa mengambil matkul persamaan diferensial dan analisis kompleks. Ada berapa
mahasiswa didalam perkuliahan itu jika setiap mahasiswa mengambil matkul persamaan
diferensial, analisis kompleks, atau kedua – duanya?

Pembahasan

1) Ke enam lingkaran yang ada pada pasak pertama akan dipindahkan seluruhnya pada
pasak ketiga dengan aturan mula-mula mainkan ”permainan Tower of Hanoi untuk lima
lingkaran terkecil” dimana lima lingkaran terkecil dipindahkan dari pasak pertama ke
pasak kedua. Kemudian lingkaran keenam dipindahkan dari pasak pertama ke pasak
ketiga. Permainan yang sama dilakukan ketika akan memindahkan lima linkaran terkecil
yang ada pada pasak kedua ke pasak ketiga. Jadi ketika akan memindahkan n buah
lingkaran dari pasak pertama ke pasak ketiga, mula-mula pindahkan (n-1) lingkaran
terkecil dari pasak pertama kepasak kedua, kemudian memindahkan lingkaran terbesar
(ke-n) dari pasak pertama ke pasak ketiga, baru (n-1) lingkaran terkecil yang ada pada
pasak kedua dipindahkan seluruhnya ke pasak ketiga.

Jika an adalah banyaknya langkah yang dibutuhkan untuk memindahkan lingkaran dari
satu pasak ke pasak yang lain, maka relasi rekursi yang terbentuk adalah an = an-1 + 1 +
an-1 = 2an-1 + 1. Dengan kondisi awal a1 = 1, maka a2 = 2a1 + 1 = 2 . 1 + 1 = 3

a3 = 2a2 + 1 = 2 .3 + 1 = 7

a4 = 2a3 + 1 = 2 . 7 + 1 = 15

a5 = 2a4 + 1 = 2 . 15 + 1 = 31

a6 = 2a5 + 1 = 2 . 31 + 1 = 63

Jadi, untuk memindahkan enam buah lingkaran dibutuhkan minimal 63 langkah.

Maka formula eksplisit untuk relasi rekursi ini adalah an = 2n - 1

2)
Sumber

https://www.slideshare.net/siskasriasali/prinsip-inklusieksklusi

Anda mungkin juga menyukai