BAB I
I
TINJA
UAN P
USTA
KA
A. Ko
nsep K
eluarg
a
1. Def
inisi K
eluarga
Keluar
ga mer
upakan
kumpu
lan dua
orang a
tau lebi
h yang
hidup
bersa
indiv
maidu
memdari
puny
aiper
an
keluarg
a. Kea
daan in
i perlu
disadar
i sepen
uhnya
bahwa
setiap i
ndivid
u
merupa
kan ba
gianny
a dan d
i keluar
ga juga
semua
dapat d
iekspre
sikan
tanpa h
ambata
n yang
berarti
(Fried
man, 2
010)
Keluar
ga men
urut Bu
rges (1
963) da
lam Fri
edman
(2010)
adalah
sekum
pulan y
ang dis
atukan
oleh ik
atan pe
rkawin
an dara
h dan i
katan
adopsi
atau ik
atan se
buah k
eluarga
yang hi
dup ber
sama-
sama d
alam sa
tu
rumah
tangga
dan ad
anya in
terkasi
dan ko
munika
si satu
sama la
in dala
m
peran
sosial
keluarg
a sepe
rti sua
mi, ist
ri, aya
h, ibu,
anak l
aki-
laki,
saudar
a pere
mpuan,
saudar
a dan s
audari.
Jadi, d
ari beb
erapa p
engerti
an diat
as dapa
t disim
pulkan
bahwa
keluarg
a meru
pakan s
ekump
ulan or
ang ya
ng terd
iri dari
satu ata
u lebih
oleh
indiv
hubun
idu
gan p
erkaw
inan
diman
a ang
gota
keluarg
a salin
g beri
nterksi
dan be
rkomu
nikasi
antara
satu sa
ma lai
n
yang m
asing-
masing
mempu
nyai pe
ran sos
ial untu
k menc
apai tuj
uan
hidup y
ang sa
ma.
9
2. Fun
gsi Kel
uarga
Friedm
an, (20
10) me
ngident
ifikasi
5 fungs
i dasar
keluarg
a, yaitu
a. Fung
si Afek
tif
Fungsi
afektif
berhub
ungan
erat de
ngan fu
ngsi int
ernal
keluarg
a yang
merupa
kan bas
is keku
atan ke
luarga.
Fungsi
afektif
bergun
a untuk
pemen
uhan k
ebutuh
an psik
ososial.
Fungsi
afektif
berhub
ungan f
ungsi i
nternal
keluarg
a diant
aranya
perlind
ungan
dan
duku
ngan
peneliti
an pent
ing dila
kukan
untuk
memas
tikan p
engaru
h positi
f
kepriba
dian ya
ng seha
t dan ik
atan ke
luarga
pada k
esehata
n serta
kesejah
teraan i
ndivid
u.
b. Fun
gsi sosi
alisasi
dan sta
tus sosi
al
Memfa
silitasi
sosialis
asi pri
mer an
ak yan
g bertu
juan m
enjadik
an
anak
serta
membe
rikan st
atus pa
da ang
gota ke
luarga.
c. Fung
si repro
duksi
Untuk
mempe
rtahank
an kon
tinuitas
keluar
ga sela
ma be
berapa
genera
si dan
untuk k
eberlan
gsunga
n hidup
masyar
akat.
d. Fun
gsi eko
nomi
Untu
kelua
k rga
memer
lukan s
umber
keuang
an. Fun
gsi ini
sulit dij
alanka
n pada
keluarg
a diba
wah ga
ris kem
iskinan
. Peraw
at berta
nggung
jawab
10
mencari
sumber-
sumber
masyara
kat yang
dapat di
gunakan
untuk
meningk
atkan st
atus kes
ehatan k
lien.
e. Fungs
i perawa
tan kese
hatan
Yaitu m
enyedia
kan keb
utuhan f
isik-
makana
n, pakai
an, temp
at
tinggal,
perawat
an kese
hatan. F
ungsi k
eperawa
tan kese
hatan
bukan h
anya fun
gsi esen
sial dan
dasar ke
luarga n
amun fu
ngsi
yang me
ngemba
n fokus
sentral d
alam kel
uarga ya
ng berfu
ngsi
dengan
baik dan
sehat. A
kan teta
pi, mem
enuhi fu
ngsi per
awatan
kesehata
n bagi
semua a
nggota
keluarga
dapat s
ulit aki
bat
tantanga
n ekster
nal dan i
nternal.
Pratt (19
76, 1982
) menun
jukan
bahmem
wa berik
an
perawat
an kelu
arga ba
gi angg
ota mer
eka terl
etak pa
da (a)
struktur
keluarga
dan (b)
sistem
pelayan
an kese
hatan. P
ratt
meneuk
an bah
wa saat
keluarga
memili
ki asosi
asi yan
g luas
deng
dan
an
menmem
ggun
anfaa
akan
tkan
pelayan
an pera
watan k
esehatan
dengan l
ebih cep
at. Selai
n itu
praktik
kesehata
n perso
nal men
ingkat s
aat sua
mi seca
ra aktif
terlibat
dalam u
rusan int
ernal kel
uarga , t
ermasuk
masalah
yang
berkena
an deng
an siste
m pelay
anan kes
ehatan.
11
3. Tipe
dan Ben
tuk Kelu
arga
Bentuk
keluarga
menuru
t Fried
man (20
10) adal
ah
Berikut
ini akan
disampa
ikan ber
bagai tip
e keluar
ga :
a.Tipe ke
luarga t
radisio
nal
1) Kelua
rga inti,
yaitu su
atu rum
ah tangg
a yang t
erdiri da
ri suami,
istri, ana
k (kand
ung atau
angkat).
Dua ben
tuk vari
asi yang
sedang
berke
kedu
mban
anya
g
pekerja/
berkarie
r dan k
eluarga
tanpa a
nak. Ke
luarga a
doptif
merupak
an satu t
ipe lain
dari kel
uarga in
ti yang t
ercatat d
alam
literatur
karena
memliki
keadaan
dan keb
utuhan y
ang khu
sus.
2) Kelua
rga besa
r, yaitu
keluarga
inti dita
mbah de
ngan kel
uarga
yang lai
n yang
mempun
yai hub
ungan d
arah, m
isalnya
kakek,
nenek,
keponak
an, pam
an, bibi.
Tipe k
eluarga
ini lebi
h sering
terdapat
di kalan
gan kela
s pekerj
a dan ke
luarga i
migran.
Karena
manusia
hidup le
bih lama
, percera
ian , ha
mil dika
langan r
emaja,
lahir dil
uar per
kawinan
semaki
n menin
gkat pul
a ,dan r
umah
menjadi
tempat t
inggal b
agi bebe
rapa gen
erasi, bi
asanya h
anya
bersifat
sementa
ra.
3) Kelua
rga “Dy
ad” yait
u satu r
umah ta
ngga ya
ng terdi
ri dari
suami,is
tri dan t
anpa an
ak.
4) “Sing
le parent
” yaitu s
uatu ru
mah tag
ga yang
terdiri d
ari satu
orang tu
a (ayah/i
bu) den
gan ana
k (kand
ung /ang
kat ). K
ondisi in
i
dapat di
sebabka
n oleh p
erceraia
n atau k
ematian.
12
b. Tipe
keluarga
non trad
isonal
Tipe kel
uarga no
ntradisio
nal men
urut Frie
dman (2
010) ant
ara lain
keluarga
dengan
orang tu
a yang ti
dak pern
ah meni
kah dan
anak
biasanya
ibu dan
anak, k
eluarga
pasanga
n yang
tidak m
enikah
dengan
anak, pa
sangan
heterose
ksual co
habiting
(kumpu
l kebo),
kelua
kom
rgauni,
keluarga
asuh.
4. Taha
p dan Pe
rkemban
gan Kel
uarga
Menterba
urutgi
menjadi
beberap
a tahap
dan perk
embang
an diant
aranya y
aitu
a. Tahap
I pasang
an baru
atau kel
uarga ba
ru (berg
inning f
amily).
Keluarg
a baru di
mulai pa
da saat
masing-
masing i
ndividu,
yaitu
suami d
an istri y
ang me
mbentuk
keluarga
melalui
perkawi
nan
yang sa
h dan m
eninggal
kan kelu
arga ma
sing-
masing.
b. Taha
p II kelu
arga den
gan kela
hiran an
ak perta
ma (chil
d beari
ng
family).
Keluarg
a yang
menanti
kan kel
ahiran d
imulai
dari keh
amilan
sampai
kelahira
n anak
pertama
dan berl
anjut sa
mpai an
ak
pertama
berusia
30 bulan
(2,5 tah
un).
c.Tahap
III kel
uarga
dengan
anak p
rasekol
ah (fa
milies
with
prescho
ol).
Dimulai
saat kela
hiran an
ak berus
ia 2,5 ta
hun dan
berakhir
saat
anak ber
usia 5 ta
hun.
13
d. Taha
p IV ke
luarga d
engan a
nak usi
a sekola
h (famil
ies wit
h
schoolc
hildren)
.
Dimulai
pada saa
t anak y
ang tert
ua mem
asuki se
kolah pa
da usia
6 tahun
dan bera
khir pad
a usia 1
2 tahun.
e.Tahap
V kelua
rga den
gan ana
k remaj
a (famil
ies wit
h teena
gers).
Dimulai
pada saa
t anak p
ertama b
erusia 1
3 tahun
dan bias
anya
berak
anak
hir
meningg
alkan ru
mah ora
ng tuany
a.
f. pelep
asan
(launchi
ng cent
erfamili
es).
Yaitu di
mulai pa
da saat a
nak tera
khir me
ninggalk
an ruma
h..
g. Taha
p VII k
eluarga
usia per
tengaha
n (midd
le age
families
).
Dimulai
pada sa
at anak
terakhir
meningg
alkan ru
mah da
n
berakhir
pada saa
t pensiu
n atau sa
lah satu
pasanga
n menin
ggal.
Tuga
ng
s
meningk
atkan k
esehatan
, meme
pertahan
kan hub
ungan a
ntara
orang tu
a, lansia
dan ana
k-anak y
ang me
muaska
n, dan u
mtuk
memper
kuat hub
ungan p
ernikaha
n.
Menurut
Friedm
an (199
8, hal 1
32) pad
a fase i
ni, mas
alah
kesehata
n yang d
apat terj
adi pada
keluarga
dewasa
pertenga
han
yaitu :K
ebutuha
n promo
si keseh
atan, isti
rahat ya
ng tidak
cukup,
kegiatan
waktu lu
ang dan
tidur ya
ng kura
ng, nutri
si yang t
idak
baik, pr
ogram
olahraga
yang ti
dak tera
tur, mas
alah-
masalah
hubunga
n perka
winan,
Komuni
kasi dan
hubunga
n denga
n anak-
14
anak
yang
berhubu
ngan de
ngan per
awatan :
memban
tu peraw
atan ora
ng tua
yang lan
jut usia
atau tida
k mamp
u meraw
at diri.
Perakese
n hata
n
:
memoti
vasi ora
ng tua u
sia perte
ngahan
untuk m
engatur
pola
makan,i
stirahat
dan olah
raga, me
nganjur
kan men
gatasi m
asalah
keluanak-
argaanak
nya,
memoti
vasi kel
uarga un
tuk me
mbantu
perawat
an orang
tua yang
lanjut us
ia.
h. Taha
p VIII k
eluarga
usia lanj
ut.
Tahap te
rakhir p
erkemba
ngan kel
uarga di
mulai pa
da saat s
alah
satu pas
angan p
ensiun,
berlanju
t salah s
atu pasa
ngan me
ninggal,
sampai
keduany
a menin
ggal.
5. Struk
tur Kelu
arga
Menurut
Friedma
n (2010)
struktur
keluarga
terdiri at
as:
a. Pola
dan pros
es komu
nikasi
b. Pola
interaksi
keluarg
a yang
berfungs
i: bersif
at terbu
ka dan
jujur, sel
alu men
yelesaik
an konfl
ik kelua
rga, ber
pikiran
positif.
c. Struk
tur pera
n
Peran a
dalah se
rangkaia
n perila
ku yang
diharap
kan ses
uai
dengan
posisi so
cial yan
g diberi
kan.
15
d. Struk
tur keku
atan
Kekuata
n merup
akan ke
mampua
n (poten
sial dan
aktual)
dari
indiv
men
untu
idu
gend
k
alika
n
merubah
perilaku
orang la
in keara
h positif
.
6. Struk
tur Pera
n Keluar
ga
Peran-
peran k
eluarga
sangat
penting,
dan mer
upakan
peran
sentral
yang se
tiap ora
ng haru
s dipela
jari aga
r dapat
dimaink
an
secara s
ukses, s
edangka
n untuk
berfungs
inya ind
ividu se
cara suk
ses
melaink
an juga
keberha
silan fun
gsi kelu
arga.
a.Peran f
ormal
Yaitu se
jumlah
perilaku
yang ku
rang leb
ih bersif
at homo
geny
kelua
angg
rgaota
keluarga
seperti
cara ma
syarakat
memba
gi peran
-
peranny
a.
Peran fo
rmal ya
ng biasa
dalam k
eluarga
yaitu pe
ran seba
gai
peran pe
ncari na
fkah, ib
u rumah
tangga p
engasuh
dan lain
-lain.
b. Pera
n inform
al
Peran in
formal
mempun
yai tunt
uan yan
g berbed
a tidak t
erlalu
didasark
an pada
atribut-
atribut /
kepribad
ian angg
oata kel
uarga
ondikelua
vidua
rga
l.
mungki
n menja
di pene
ngah, b
erupaya
mencari
penyeles
aian
apabila
ada ang
gota kel
uarga ya
ng konfl
ik.
c.Nilai d
an nor
ma
Nilai ad
alah key
akinan a
badi yan
g berfun
gsi seba
gai pedo
man
umum b
agi peril
aku dan
dalam k
eluarga
nialiu-
nilai ters
ebut
16
mem nilai-
bimbnilai
ing
keluarga
yang leb
ih spesif
ik darip
ada nor
ma-
norma k
eluarga.
Norma a
dalah ra
sa perila
ku yang
diangga
p menja
di tahu d
ari
masy
ini
araka
t
didasark
an pada
nilai-
nilai kel
uarga da
n itu me
rupakan
modal
perilaku
.
7. Pros
es dan S
trategi
Koping
Keluarg
a
a.Proses
dan stra
tegi ko
ping ke
luarga
Strategi
koping
perilaku
, kogniti
f, dan e
mosiona
l keluar
ga serta
indiv
khus
idu us.
Perbeda
an situas
i dan ma
salah m
embutuh
kan pem
ecahan
yang
berbeda:
yaitu, re
spon ko
ping yan
g berbed
a perlu d
iterapka
n..
b. Strat
egi kopi
ng kelua
rga inter
nal
Dalam s
trategi i
ni , tiga
jenis str
ategi ko
ping intr
a-
keluarga
yang
umum d
ibahas y
aitu strat
egi hubu
ngan kel
uarga, k
ognitif,
dan
komuni
kasi.
Strat
kelua
egi rga,
kebersa
maan ya
ng lebih
besar, fl
eksibilit
as peran
.
Strategi
kognitif
: Norma
lisasi, pe
ngendali
an makn
a masala
h
dengan
pembing
kaian ul
ang dan
penilaia
n pasif,
pemeca
han
masalah
bersama
, menda
patkan i
nformas
i dan pe
ngetahu
an.
Strategi
komuni
kasi : Te
rbuka da
n jujur,
menggu
nakan h
umor
dan taw
a.
17
Strategi
c.koping
keluarg
a ekster
nal
Strategi
koping
keluarga
eksterna
l dalam
memelih
ara jalin
an
komunit
as yang
aktif da
n mengg
unakan
sistem d
ukungan
sosial
serta str
ategi spi
ritual.
8. Tuga
s Keluar
ga Dala
m Bidan
g Keseh
atan
Hal-hal
terpenti
ng untu
k dicer
mati bah
wa dala
m kaitan
ya deng
an
perawat
an keseh
atan ada
lah seja
uh mana
keluarga
secara
mandiri
mampu
melakuk
an tuga
s keseh
atannya.
Pada d
asarnya
menurut
Friedma
n (2010)
ada 5 ya
ng terka
it denga
n pelaks
anaan as
uhan
keprawa
tan jika
diterapk
a pada k
eluarga
Diabtes
mellitus
yaitu :
a.Menge
nal ma
salah k
esehata
n setia
p kelua
rga ya
ng terk
ena
penyakit
diabetes
mellitus
yaitu un
tuk men
getahui
kemamp
uan
keluarga
mengen
al masa
lah kese
hatan,m
engkaji
sejauhm
ana
keluarga
mengen
al tanda
dari mas
alah kes
ehatan y
ang meli
puti
pengerti
an, tand
a gejala,
dan pen
yebab.
b. Men
gambil
keputus
an untuk
tindakan
keperaw
atan yan
g tepat
bagimelli
tus
meliputi
cara me
ngatasi
masalah
kesehata
n.
c.Membe
rikan p
erawata
n bagi a
nggota
keluarg
a yang
mender
ita
diabetes
mellitus
yang me
liputi ca
ra peraw
atan kep
ada ang
gota
keluarga
yang me
ngalami
masalah
kesehata
n.
d. syara
emodt
ifikas
i
kesemeli
hataputi
n
18
memelih
ara ling
kungan
yang m
enguntu
ngkan b
agi ang
gota
keluarga
yang me
mpunyai
masalah
kesehata
n.
e.Mengg
unakan
fasilitas
kesehat
an
Yaitu u
ntuk me
ngetaui
sejauh
mana k
emampu
an kelu
arga
menmas
ggunyara
akankat
meliputi
cek kese
hatan ru
tin untu
k menge
tahui ko
ndisi an
ggota
keluarga
yang me
ngalami
masalah
kesehata
n.
9. Pera
n Dalam
Asuhan
Kepera
watan K
esehatan
Keluarg
a
Ada ba
nyak pe
ran pera
wat dal
am me
mbantu
keluarga
dalam
meny
pera
elesa
wata
ikan
nkese
hatan
keluarga
,diantara
nya seba
gai berk
ut :
Pendid
ik
Denpeny
ganuluh
an
diharapk
an kelua
rga ma
mpu me
ngatasi
dan bert
anggung
jawab
terhadap
masalah
kesehata
nnya.
b. Kord
inator
Koor
agar
dinas
i
pelayan
an yang
kompre
hensif d
apat terc
apai.
c.Pelaks
ana
Perawat
yang be
kerja de
ngan kli
en dan k
eluarga
baik dal
am
rumah,k
linik ma
upun di
rumah s
akit bert
anggung
jawab d
alam
member
ikan per
awatan l
angsung
.
19
d. Peng
awas ke
sehatan
Sebagai
pengaw
asan kes
ehatan p
erawat h
arus mel
akukan
home
visit ata
u kunju
ngan ru
mah tera
tur untu
k mengi
dentifik
asi atau
melakuk
an peng
kajian te
ntang ke
sehatan
keluarga
.
e.Konsul
tan
Perawat
sebagai
nara su
mber ba
gi kelua
rga dala
m meng
atasi
masalah
kesehata
n. Agar
keluarga
mau me
minta na
sehat pa
da
perawat
maka h
ubungan
perawat
dan kel
uarga h
arus dib
ina
deng
dapat
an
dipercay
a.
f.Kolabo
rasi
Sebagai
perawat
di komu
nitas jug
a harus
bekerja
sama de
ngan
pelayan
an ruma
h sakit,
puskesm
as,dan a
nggota t
im kese
hatan
yang lai
n untuk
mencap
ai tahap
kesehata
n.
g. Fasil
itator
Peran p
erawat
komunit
as disin
i aadlah
memba
ntu kelu
arga
daladeraj
m at
kesehata
n yang o
ptimal.
Kendala
yang ser
ing diala
mi kelua
rga
adalpela
ah yan
an
kesehata
n,masal
ah ekon
omi,dan
sosial b
udaya.
h. Pene
mu kasu
s
Peran p
erawat
komunit
as yang
juga sa
ngat pe
nting ad
alah
mengide
ntifikasi
kesehat
an secar
a dini,s
ehingga
tidak te
rjadi
ledakan
atau kej
adian lu
ar biasa
(KLB).
20
Modifi
i.kasi lin
gkunga
n
Peramem
watodifi
kasi
lingkun
gan,baik
lingkun
gan rum
ah, lingk
ungan m
asyaraka
t, dan
lingkun
gan seki
tarnya g
ar dapat
tercipta
lingkun
gan yan
g sehat.
B. Kons
ep Kepe
rawata
n kelua
rga dan
model k
onseptu
al kelua
rga
Kepera
watan k
eluarga
merupak
an kekh
ususan s
pesialisa
si yang
terdiPrakt
ri ek
keper
pera
awat
wata
an n
meng
dan
guna
angg
kanota-
anggota
nya dla
m situas
i sehat d
an sakit.
Penekan
an prakt
ik keper
awatan
kelua
holist
rgaik,,da
n
interaksi
onal, ke
kuatan k
eluarga.
Tingkat
an keper
awatan
keluarga
:
Ada em
pat ting
katan ke
perawat
an kelua
rga yait
u
1. Leve
l 1
Keluarg
a menja
di latar
belakan
g indivi
du/angg
ota kelu
arga da
n
fokus pe
layanan
keperaw
atan di ti
ngkat in
i adalah
individu
yang
akan dik
aji dan d
iinterve
nsi.
2. Leve
l 2
Keluarg
a merup
akan pe
njumlah
an dari a
nggota-
anggota
nya, ma
salah
kesehata
n/ keper
awatan
yang sa
ma dari
masing-
masing
anggota
akan dii
ntervens
i bersam
aan, mas
ing-
masing
anggota
dilihat s
ebagai
unit yan
g terpisa
h.
21
3. Leve
l 3
Fokus p
engkajia
n dan i
ntervens
i kepera
watan a
dalah s
u-sistem
dalam k
eluarga,
anggota-
anggota
keluarga
dipanda
ng seba
gai unit
yang
deng
an
anak:hu
bungan
perkawi
nan,dll.
4. Leve
l 4
Seluruh
keluarga
dipanda
ng seba
gai klien
dan men
jadi fok
us utam
a
dari pen
gkajian
dan pera
watan, k
eluarga
menjadi
fokus da
n indivi
du
sebagai
latar bel
akang.
Keluarg
a dipan
dang se
bagai in
teraksio
nal
system,
fokus in
tervensi:
dinami
ka inter
nal kelu
arga;stru
ktur da
n
fungsi k
eluarga;
hubunga
n sub-
system
keluarga
dengan l
ingkung
an
luar.
Model
Konsept
ual Kep
erawata
n Keluar
ga
Konsep
model “
self car
e” Doro
thea E.
Orem (
1971) d
ikutip
dalakeper
m awat
an
dibutuh
kan jika
seorang
dewasa t
idak ma
mpu me
laksanak
an pera
watan
diri sec
ara me
madai u
ntuk me
mpertah
ankan k
ehidupa
n, mem
elihara
kesehata
n, pulih
dari pen
yakit ata
u cedera
, atau m
engatasi
efek pen
yakit
atau ced
era. Mo
del Ore
m juga
mengak
omodasi
keadaan
saat asu
han
keperaw
atan mu
ngkin di
tujukan
untuk or
ang tua
atau wal
i yang m
erawat
anak ya
ng seda
ng sakit
. Sebag
ai conto
h asuha
n keper
awatan
dapat
ditujuka
n untuk
orang tu
a atau w
ali yang
merawat
anak ya
ng seda
ng
sakit. En
am kons
ep utam
a dalam
konsep
Orem ad
alah per
awatan
diri,
22
agensi
perawat
an diri,
kebutuh
an kepe
rawatan
diri sec
ara tera
peutik,
deficit p
erawata
n diri, in
stitusi d
an siste
m keper
awatan.
Sebuah
konsep
sekunde
r, tetapi
penting
adalah k
onsep fa
ktor pe
ngondisi
an landa
san
yang me
mbahas
beragam
karakter
istik per
sonal da
n keada
an klien.
Gray (1
996) dal
am Frie
dman (2
010) me
nyataka
n bahwa
steiap
individu
anggota
keluarga
dapat di
pandang
sebagai
agena p
erawtan
diri
yang m
emberi
konstrib
usi prib
adi berk
elanjuta
n bagi
kesehata
nnya
sendiri.
Anggota
keluarga
baik sec
ara indi
vidu ata
u kelom
pok, dap
at
melakuk
an atau
menjala
nkan ke
harusan
perawat
an diri y
ang meli
puti
sikap m
engebai
kesehata
n merek
a dan k
emampu
an mere
ka untu
k
melaksa
nakan p
erilaku
perawat
an diri.
Perawat
an diri d
apat dig
unakan
untuk m
embantu
perkemb
angan pr
omosi k
esehatan
dalam k
eluarga
dan
untuk
mengen
ali serta
mengev
aluasi b
eberapa
area ya
ng mun
gkin
mengala
mi penu
runan ke
sehatan.
C. Dia
betes M
elitus
1. Peng
ertian
Diabetes
mellitus
adalah
ganggua
n metab
olisme
yang se
cara
genetic
dan klin
is terma
suk hete
rogen de
ngan ma
nifestasi
berupa
toleransi
karbohi
drat (Pri
ce dan
Wilson,
2005).
Diabetes
mellitus
adalah g
angguan
metaboli
sme yan
g ditand
ai
deng
abno
an rmali
tas
metaboli
me karb
ohidrat,l
emak,da
n protei
n yang
disebab
kan ole
h
penurun
an sekre
si insuli
n atau p
enuruna
n sensiti
vitas ins
ulin atau
23
ked kro
uan nis
ya
mikrova
skular,m
akrovas
kular,da
n neuro
pati (Y
uliana e
lin, 200
9)
dikutip
dalam (
Amin H
ardhi, 2
013).
Diabetes
mellitus
atau ken
cing ma
nis meru
pakan s
uatu pen
yakit
menahu
n yang d
itandai d
engan k
adar glu
kosa dar
ah (gula
darah )
melebihi
nilai nor
mal yait
u kadar
gula dar
ah sewa
ktu sam
a atau
lebih da
ri 200 m
g/dl, dan
kadar gu
la darah
puasa sa
ma atau
diatas
126 mg/
dl (Misn
adiarly,
2006) di
kutip da
lam (A
min Har
dhi, 201
3).
Dari ur
aian dia
tas mak
a dapat
disimpul
kan Dia
betes m
ellitus
adalah k
eadaan t
ubuh ses
eorang d
imana te
rjadi ket
idaksei
mbanga
n
antara s
uplai da
n kebutu
han insu
lin yang
mengaki
batkan k
enaikan
kadar gl
ukosa (g
ula dara
h).
2. Anat
omi dan
Fisiolog
i
Gambar
I.1 Anat
omi Pan
kreas
Sumber:
(Evelyn
C pearc
e, 2009)
24
Pankrea
s adalah
kelenjar
majemu
k bertan
dan, stru
kturnya
sangat
mirip d
engan k
elenjar l
udah. P
anjangn
ya kira-
kira lim
a belas
sentimet
er, mul
ai dari
duodenu
m samp
ai limpa
, dan di
lukiskan
sebagai
terdiri at
as tiga b
agian.
Kepala
pankrea
s yang
paling le
bar, terl
etak di s
ebelah k
anan
rongga
abdome
n, didal
am leku
kan duo
denum,
dan yan
g paling
praktis
melingk
arinya.
Badan
pancreas
merupa
kan bag
ian uata
ma pad
a organ
itu,
letaknya
di bela
kang la
mbung
dan di
depan v
ertebra
lumbalis
pertama.
Ekor pa
nkreas a
dalah ba
gian yan
g runcin
g di seb
elah kiri
, yang
sebenar
nya men
yentuh l
impa.
Jaringan
pankrea
s terdiri
atas lob
ula dari
pada sel
sekretori
yang
tersusun
mengita
ri salura
n-
saluran
halus.Sa
luran-
saluran i
ni mulai
dari pers
ambung
an salur
an-
saluran
kecil dar
i lobula
yang ter
letak di
dalam e
kor pan
kreas d
an berja
lan mel
alui bad
annya d
ari kiri
ke
kanan.
Saluran-
saluran
kecil itu
meneri
ma salur
an dari l
obula lai
n dan
kemudia
n bersat
u memb
entuk sa
luran ut
ama, yai
tu duktu
s Wirsu
ngi.
Daripank
reas
terbe
yang
ntuk
memben
tuk usus
.
Pankrea
s terdiri
dari dua
jaringan
utama, y
aitu :
a.Asini s
ekresi g
etah pe
ncernaa
n ke dal
am duo
denum.
25
b. Pula
u Lange
rhans y
ang tida
k tidak
mengelu
arkan s
ekretnya
keluar,
tetapi m
enyekre
si insuli
n dan g
lukagon
langsun
g ke
darah.
Pulau –
pulau L
angerha
ns yang
menjadi
sistem e
ndokrin
ologis
dari pa
mkreas t
ersebar
di seluru
h pankre
as denga
n berat h
anya 1 –
3
% dari
berat to
tal pank
reas. Pu
lau lang
erhans
berbentu
k ovoid
dengan
besar m
asing-
masing
pulau be
rbeda. B
esar pul
au lange
rhans
yang ter
kecil ad
alah 50
μ, sedan
gkan ya
ng terbe
sar 300
μ, terba
nyak
adalah y
ang besa
rnya 10
0 – 225
μ. Jumla
h semua
pulau la
ngerhan
s
di pancr
eas
diper
manu
kiraka
sia,
n
ara
mengan
dung tig
a jenis s
el utama
, yaitu :
1) Sel
– sel A
( alpha
), jumla
hnya se
kitar 20
– 40
% :
mempro
duksi gli
kagon y
ang man
jadi fakt
or hiper
glikemi
k,
suatu ho
rmon ya
ng mem
punyai “
anti insu
lin like a
ctivity” .
2) Sel –
sel B ( b
etha ), j
umlahny
a sekitar
60 – 80
% , me
mbuat
insulin.
3) Sel –
sel D ( d
elta ), ju
mlahnya
sekitar 5
– 15 %,
membua
t
somatos
tatin.
Masi
dibed
ng akan
berdbaw
asarah
kan
mikrosk
op pulau
-pulau l
angerha
ns ini na
mpak be
rwarna
dan
banyak
mengan
dung pe
mbuluh
darah ka
piler.Pa
da pend
erita
DM, sel
beha ser
ing ada t
etapi ber
beda de
ngan sel
beta yan
g
26
normal
dimana
sel beta
tidak me
nunjukk
an reaks
i pewarn
aan
untuk i
nsulin s
ehingga
diangga
p tidak
berfungs
i.Insulin
merupak
an prote
in kecil
dengan
berat m
olekul 5
808 unt
uk
insulin
manusia
.
Molekul
insulin t
erdiri da
ri dua ra
ntai poli
peptida
yang
tidak
ini
dihubun
gkan ole
h dua je
mbatan
( perang
kai ), ya
ng terdir
i
dari disu
lfida. Ra
ntai A te
rdiri dar
i 21 asa
m amin
o dan ra
ntai
B terdiri
dari 30 a
sam ami
no. Insul
in dapat
larut pa
da pH 4
–
7 denga
n titik is
oelektri
k pada 5
,3. Sebel
um insul
in dapat
berfungs
i, ia har
us berik
atan den
gan prot
ein rese
ptor yan
g
besar di
dalam m
embrana
sel. Ins
ulin di
sintesis
sel beta
pankrea
s dari p
roinsuli
n dan d
i simpa
n dalam
butiran
berselap
ut yang
berasal
dari ko
mpleks
Golgi.
Pengatu
ran sekr
esi insul
in dipen
garuhi e
fek ump
an balik
kadar gl
ukosa d
arah pad
a pankre
as. Bila
kadar gl
ukosa d
arah
meni
insuli
ngkat
n
meningk
at cepat
. Bila k
adar glu
kosa no
rmal ata
u renda
h,
produksi
insulin a
kan men
urun.
3. Etiol
ogi
Amin, H
ardi (20
13) men
yebutka
n penye
bab dari
DM tipe
I dan D
M
tipe II se
bagai be
rikut :
a. DM ti
pe I
27
Diabdeng
etesan
penghan
curan se
l-sel bet
a pankre
as yang
disebab
kan dian
taranya
oleh fak
tor pen
derita ti
dak diw
arisi dia
betes it
u sendir
i,tetapi
mewaris
i suatu p
resdipos
isi atau
kencend
erungan
genetic
kearah
terjaFakt
dinya
or
lingkun
gan yait
u virus a
tau toksi
n tertent
u dapat
memicu
proses
autoimu
n yang
menimb
ulkan es
truksi sI
beta.
b. DM ti
pe II
Disebab
kan oleh
kegagal
an relati
ve sel be
ta dan re
sistensi
insulin.
Faktor
yang be
rhubung
an deng
an pros
es terja
dinya
diabetes
tipe II y
aitu usia
, obesita
s, riway
at dan k
eluarga.
Ada bu
kti yang
menunj
ukan ba
hwa eti
ologi di
abetes
mellitus
bermaca
m-
macam.
Meskipu
n berba
gai lesi
dengan j
enis
yang ber
beda ak
hirnya a
kan men
garah pa
da insufi
ensi ins
ulin,
tetapi de
termina
n geneti
c biasan
ya mem
egang p
eranan p
enting
pada ma
yoritas d
iabetes
melitus.
Diabetes
melitus t
ipe 1 ad
alah
penyakit
autoimu
n yang d
itentuka
n secara
genetic
dengan
gejala-
gejala y
ang pad
a akhirn
ya menu
ju prose
s bertah
ap perus
akan
imunolo
gi sel-
sel yang
mempro
duksi in
sulin. In
dividu y
ang pek
a
secara g
enetic ta
mpakny
a memb
erikan r
espon te
rhadap k
ejadian-
kejad
virus,
iandeng
an
memakan
prod
uksi
28
mengaki
batkan
berkura
ngnya s
ekresi i
nsulin y
ang dira
ngsang
oleh glu
kosa.
Pada pa
sien-
pasien
dengan
diabetes
mellitus
tipe 2,
penyakit
nya me
mpunyai
pola fa
milial y
ang kuat
.Indeks
untuk
diabetes
tipe 2 pa
da kemb
ar mono
zigot ha
mpir 10
0%. Risi
ko
berkemb
angnya
diabetes
mellitus
tipe 2 pa
da sauda
ra kandu
ng
mendek
ati 40%
dan 33
% untuk
anak cu
cunya. T
ransmisi
genetic
adalah
paling k
uat dan
contoh t
erbaik t
erdapat
dalam
awitan
dewasa
muda (
MODY)
, yaitu
subtype
penyakit
diabetes
yang
diturunk
an seba
gai pola
autoso
mal do
minan.
Jika ora
ng tua
menderi
ta diabet
es tipe 2
, rasio di
abetes d
an nondi
abetes a
dalah
1:1, dan
sekitar 9
0% pasti
memba
wa (car
rier) dia
betes tip
e 2.
Diabetes
tipe 2 di
tandai d
engan k
elainan
sekresi i
nsulin, s
erta
kerja ins
ulin. Pa
da awal
nya tam
pak terd
apat resi
stensi da
ri sel-
sel sasar
an terha
dap kerj
a insulin
.Insulin
mula-
mula me
ngikat
dirin
terte
ya ntu,
reaks
abka
i bn
mobi
meni
lisasi
ngkat
kan
transpor
t glukos
a mene
mbus m
embrane
sel.
4. Patof
isiologi
Sebagia
n besar
patologi
diabetes
mellitus
dapt dik
aitkan d
engan sa
tu
dari tiga
efek uta
ma keku
rangam
insulin s
ebagai b
erikut :
29
Pengur
a.angan
penggu
naan gl
ukosa
oleh se
l-sel tu
buh,de
ngan
akibat p
eningkat
an kons
entrasi
glukosa
darah s
ehingga
300
sampai
1200 m
g/hari/1
00ml.
b. Peni
ngkatan
mobilisa
si lemak
dari dae
rah-
daerah p
enyimpa
nan
lema
mau
k,me
pun
nyeba
bkan
pengend
apan lipi
d pada d
inding v
askuler
yang me
ngakibat
kan
asterosk
lerosis.
c.Pengur
angan p
rotein d
alam ja
ringan t
ubuh
Akan tet
api selai
n itu terj
adi bebe
rapa ma
salah pa
tofisiolo
gi pada
diabetes
mellitus
yang tid
ak muda
h tampa
k yaitu k
ehilanga
n ke
dalam u
rine klie
n diabet
es mellit
us.Bila j
umlah g
lukosa
yang
masuk t
ubulus g
injal dan
filtrasi g
lomerul
us meni
ngkat ki
ra-kira
diatas 2
25 mg/d
l glukos
a dalam
jumlah
bermakn
a mulai
dibuang
ke dala
m urine.
Jika jum
lah filtra
si glome
rulus ya
ng terbe
ntuk
tiap men
it tetap,
maka lu
apan glu
kosa terj
adi bila
kadar gl
ukosa
meningk
at meleb
ihi 180
mg%.
Asidosis
pada dia
betes, pe
rgeseran
dari met
abolism
karbohi
drat
ke meta
bolisme
telah dib
icarakan
. Bila tu
buh men
ggantun
gkan
hampir s
emua en
erginya
pada le
mak, ka
dar asa
m aseto-
asetat
dan asm
a Bihidr
oksibuti
rat dala
m cairan
tubuh da
pat meni
ngkat
dari 1 M
eq/Liter
sampai s
etinggi
10 Meq/
Liter.
30
5. Tand
a dan G
ejala
Gejal
digol
a ongk
an
menjadi
gejala a
kut dan
gejala kr
onik (A
min, Ha
rdhi,201
3) :
a.Gejala
Akut P
enyakit
Diabete
s Melit
us
Gejala p
enyakit
Diabetes
Melitus
dari satu
penderit
a ke pen
derita
lain ber
variasi,
bahkan
mungki
n tidak
menunju
kkan ge
jala
apapun
sampai s
aat terte
ntu. Per
mulaan
gejala y
ang ditu
njukkan
meliputi
serba ba
nyak (p
oli) yait
u banya
k makan
(polipha
gi),
banyak
minum (
polidipsi
) dan ba
nyak ke
ncing (p
oliuri).
Keadaan
tersebut,
jika tid
ak sege
ra dioba
ti maka
akan ti
mbul ge
jala
banymula
ak i
berkura
ng/berat
badan tu
run den
gan cep
at (turun
5 – 10 k
g dalam
waktu 2
– 4 min
ggu), m
udah lel
ah, dan
bila tida
k lekas
diobati,
akan tim
bul rasa
mual, ba
hkan pe
nderita a
kan jatu
h koma
yang
disebut
dengan
koma di
abetik.
b. Gejal
a Kroni
k Diabet
es Melit
us
Gejala
kronik
yang se
ring dia
lami ole
h pende
rita Dia
betes
Melioleh
tus
ganggua
n pada p
embuluh
darah ka
piler ya
ng kecil
dan rusa
knya
pembulu
h darah t
epi. Hal
ini men
yebabka
n volum
e darah
yang
mengali
r di uju
ng saraf
berkura
ng. Jika
mengal
ami hal
ini
penderit
a akan
mengala
mi kese
mutan te
rus-
menerus
di ujung
jari
dan diik
uti oleh
rasa saki
t lain se
perti ny
eri di uj
ung tela
pak kaki
,
31
serta tel
apak ka
ki teras
a mene
bal dan
panas.
Keadaan
ini
biasanya
dirasak
an pada
malam
hari; ku
lit teras
a panas,
atau
seperti t
ertusuk j
arum; ra
sa tebal
di kulit;
kram; ca
pai; mu
dah
mengant
uk, mata
kabur, b
iasanya
sering g
anti kac
amata; g
atal di
sekitar k
emaluan
terutama
wanita;
gigi mu
dah goy
ah dan
mudah
lepas ke
mampua
n seksua
l menur
un, bahk
an impo
tensi da
n para
ibu ham
il sering
mengal
ami keg
uguran
atau ke
matian j
anin
dalam k
andunga
n, atau d
engan b
ayi berat
lahir leb
ih dari 4
kg
(Soegon
do dkk,
2004).
6. Pena
talaksan
aan Um
um
a.Penatal
aksana
an med
is
Pengoba
tan dan
Penanga
nan Pen
yakit Di
abetes
Penderit
a diabet
es tipe 1
umumn
ya menj
alani pe
ngobata
n
therapi i
nsulin (
Lantus/
Levemir
, Humal
og, Nov
olog ata
u Apidr
a)
yang ber
kesinam
bungan,
selain it
u adalah
dengan
berolahr
aga
secukup
nya sert
a melak
ukan pe
ngontrol
an menu
makana
n (diet).
diabe
a
tes
aksan
aan
pengoba
tan dan
penanga
nan difo
kuskan
pada ga
ya hidup
dan
aktivitas
fisik. Pe
ngontrol
an nilai
kadar gu
la dalam
darah ad
alah
menjadi
kunci pr
ogram p
engobat
an, yaitu
dengan
mengura
ngi
berat ba
dan, diet
, dan ber
olahraga
. Jika ha
l ini tida
k menca
pai
hasil
akan
32
diperluk
an. Bah
kan pem
berian s
untikan
insulin t
urut dip
erlukan
bila tabl
et tidak
mengata
si pengo
ntrolan
kadar gu
la darah.
Pasien y
ang cuk
up terke
ndali de
ngan pe
ngaturan
makan
saja tid
ak men
galami
kesulita
n kalau
berpuas
a. Pasie
n yang
cuku
tidak
p
mengala
mi kesul
itan unt
uk berp
uasa. Ob
at diberi
kan pad
a saat
berbuka
puasa. U
ntuk yan
g terken
dali den
gan obat
hipoglik
emik
oral (O
HO) dos
is tinggi,
obat dib
erikan d
engan d
osis seb
elum
berbuka
lebih be
sar darip
ada dosi
s sahur.
Tujuan
utama te
rapi dia
betes m
ellitus a
dalah m
encoba
menorm
alkan ak
tivitas in
sulin da
n kadar
glukosa
darah da
lam
upaya u
ntuk me
ngurang
i kompl
ikasi va
skuler s
erta neu
ropati.
Tujuan
terapeuti
k pada
setiap ti
pe diab
etes ada
lah men
capai
kada
dala
r m
penatala
ksanaan
diabetes
: Diet,
latihan
fisik (se
nam ka
ki) :
Penelitia
n terkait
yang di
lakukan
oleh Ka
rnirius
Harefa (
2011),
yaitu Pe
ngaruh
Senam
Kaki Te
rhadap
Sirkulas
i Darah
Kaki Pa
da
Pasie
RSU
n
Dr.Pi
hasil
rnga
di
penelitia
n Setela
h dilaku
kan sen
am kaki
didapat
kan rata
-rata
sirkulasi
darah ka
ki respo
nden 1,1
6 yang b
erarti ba
hwa sirk
ulasi
darah re
sponden
normal.
Hal ini d
apat terj
adi kare
na sena
m kaki
dapat
dan
memper
kuat oto
t-otot ke
cil kaki
pada pas
ien diab
etes mel
itus.
33
Senam k
aki yang
dilakuka
n penelit
i di RSU
Dr. Pirn
gadi Me
dan
tahun 20
11 seba
nyak 29
respond
en, dida
patkan 2
7 respon
den
(80%) y
ang men
galami p
eningkat
an sirkul
asi dara
h denga
n mean
Pre Test
dan Post
Test ada
lah -
0,240. P
emantau
an, terap
i (jika
diperluk
an), dan
pendidik
an.
b. Pena
talaksan
aan kep
erawata
n
Diagnos
a kepera
watan
Resiko
tinggi i
nfeksi p
ada kel
uarga B
pk.S ter
utama I
bu.K
berhkelu
ubunarga
gan
anggota
keluarga
dengan
Diabetes
mellitus.
Fokus in
tervensi
Diagnos
e I : Res
iko ting
gi infeks
i pada K
eluarga
Bpk.S te
rutama
Ibu. K b
erhubun
gan den
gan keti
dakmam
puan kel
uarga m
erawat
anggota
keluarga
dengan
Diabetes
mellitus
Tujuan :
setelah
dilakuka
n perte
muan se
lama 3 h
ari perte
muan
bisa me
nurunka
n diabet
es mellit
us
Interven
si :
1) Keti
dakmam
puan ke
luarga
mengen
al masa
lah kek
esehatan
diabetes
mellitus
a) Disk
usikan
dengan
keluarga
pengert
ian, pen
yebab d
an
tanda g
ejala de
ngan m
engguna
kan lefl
eat dan
lembar
balik
b) Eval
uasi pen
jelasan
yang tel
ah diber
ikan
c) Beri
kan rein
forceme
nt positi
f atas ja
waban y
ang ben
ar
34
2)
kelu
etida
arga
kma
mpua
n
dengan
diabetes
mellitus.
a) Disk
uskusika
n denga
n keluar
ga tenta
ng cara
pencega
han
Diab
men
dan
etes
ggun
akan
lembar
balik.
b) Beri
kan rein
forceme
nt positi
f atas ja
waban y
ang ben
ar
c) Eval
uasi ke
mbali pe
njelasan
yang tel
ah disa
mpaikan
.
35
36
D. Diab
etes
onse
p
Melitus
1. Peng
kajian
Pada ba
gian pen
gkajian i
ni berhu
bungan
dengan i
nformas
i dasar
tentang
keluarga
, pendek
atan-
pendeka
tan utam
a yang d
igunaka
n
untuk m
enganali
sa kelua
rga, dan
tujuan-
tujuan u
tama ser
ta peran
-
peran ya
ng berke
naan de
ngan per
awat kel
uarga. P
roses pe
mberian
keperaw
atan kes
ehatan k
eluarga
dan aspe
k-aspek
perkemb
angan
keluarga
juga dig
ali. Kera
ngka ya
ng digu
nkan unt
uk mem
bentuk
alat pen
gkajian
dan pro
ses kep
erawata
n keluar
ga adal
ah teori
struct
mem
ural-enuh
fungs
i
ional,
kebutuh
an khus
us bagi
perawat
an kese
hatan k
eluarga
; teori
perkemb
angan k
eluarga‟
dan teor
i sistem-
sistem.
Ada lim
a bidang
yang
(1)
mengide
ntifikasi
data, (2)
data ling
kungan,
(3) dime
nsi struc
tural
keluarga
, dan (4)
fungsi k
eluarga,
(5) strat
egi dan
proses k
oping
keluarga
(Friedm
an, 2010
).
2. Diag
nosa
Menurut
Aplikasi
NAND
A (2013
) diagno
sa yang
mungki
n muncu
l
pada kli
en deng
an Diab
etes dia
ntaranya
Resiko i
nfeksi, n
yeri aku
t,
intolera
nsi aktiv
itas.
3. Pere
ncanaan
Pengkaji
an dan
diagnos
a memb
imbing
para pr
ofession
al dala
m
bidang k
esehatan
dalam m
erencan
akan da
n imple
mentasi
strategi-
37
strate
dapa
gi. t
mencipt
akan ke
timpang
an subst
ansial d
an stres
s dalam
seluruh
sistem k
eluarga,
meskipu
n dari lu
ar hanya
satu ata
u orang
yang
terpe
strat
dan
ngaru
egi-
h. strat
egi
konselin
g dan s
trategi r
ujukan
yang se
ring dig
unakan
untuk
memper
baiki tra
nsisi per
an dan
masalah
-
masalah
peran (F
riedman
,
2010).
Fokus I
ntervens
i yang di
lakukan
pada Di
abetes
melitus
a.Resiko
tinggi i
nfeksi
berhub
ungan
deng
kmamp
an
uan
etida
keluarga
dalam m
erawat a
nggota d
engan di
abetes
mellitus
1) Tuju
an umu
m
Setelah
dilakuka
n tindak
an keper
awatan s
elama 3
hari resi
ko
infeksi t
inggi tid
ak terjad
i
38
2) Tuju
an khus
us
a) Setel
ah dilak
ukan per
temuan
selama
1x30 me
nit kelua
rga
dapat m
engenal
masalah
diabetes
mellitus
antara la
in :
peng
men
peny
ertian
yebu
ebab
tkan
diabetes
mellitus
, menye
butkan t
anda ge
jala dia
betes
mellitus
Interven
si : deng
an meng
gunakan
lembar
balik jel
askan
artikelua
rga
penyeba
b diabet
es mellit
us, kaji
pengeta
huan kel
uarga da
n
diskusik
an tenta
ng tanda
dan geja
la diabet
es mellit
us
b) Men
gambil
keputus
an angg
ota kelu
arga unt
uk menc
egah
masalah
diabetes
mellitus
Interven
si : sebu
tkan car
a pence
gahan di
abetes
mellitus
pada
atas
usahany
a
c) deng
Meraan
wat
menyeb
utkan ko
mplikasi
diabetes
mellitus
Inter
melli
vensi
tus,
sebutka
n altern
ative pe
ngobata
n diabet
es melli
tus, beri
pujian p
ositif pa
da kelua
rga atas
usahany
a
d) Dapa
t memo
difikasi
lingkun
gan den
gan baik
dengan
cara
menjela
skan lin
gkungan
yang bai
k bagi p
enderita.
Interven
si : seb
utkan sy
arat me
ngontrol
makana
n, beri
pujian p
ositif pa
da kelua
rga atas
usahany
a.
39
e) Dapa
t meman
faatkan
fasilitas
kesehata
n yang a
da deng
an
cara atur
jadwal r
utin ke p
uskesma
s
Interven
si : dis
kusikan
manfaat
kunjung
an ke f
asilitas
pelayan
an kese
hatan, b
eri puji
an pada
keluarg
a atas
usahany
a.
b. Nyer
i akut p
ada Ibu.
K berhu
bungan
dengan
ketidak
mampua
n
keluarga
dalam m
erawat a
nggota k
eluarga
yang sa
kit (Dia
betes
mellitus
)
Interven
si :
1) Tuju
an umu
m
Setelah
dilakuka
n tindak
an keper
awatan s
elama 3
hari nye
ri
pada kel
uarga B
p.S terut
ama Ibu.
K tidak t
erjadi.
2) Tuju
an khus
us
a) Setel
ah dilak
ukan per
temuan
selama
1x30 me
nit kelua
rga
dapat m
engenal
masalah
Diabetes
mellitus
antara la
in :
peng
men
peny
ertian
yebu
ebab
tkan
diabetes
mellitus
Interven
si : deng
an meng
gunakan
lembar
balik jel
askan
pengerti
an diabe
tes melli
tus, disk
usikan d
engan k
eluarga
penyeba
b diabet
es mellit
us
b) Mem
utuskan
merawat
anggota
keluarga
dengan
masalah
diabetes
mellitus.
Intercara
vensi
pencega
han dia
betes m
ellitus,
gali pen
dapat k
eluarga
40
bagaima
na cara
pencega
han diab
etes mel
litus pad
a Ibu.K,
beri puji
an positi
f pada k
eluarga
atas usa
hanya.
c) Men
getahui
cara me
ngatasi
diabetes
mellit
us pada
nggota k
eluarga
yang sa
kit deng
an diabe
tes melli
tus
Inter
diabe
vensi
tes
mellitus,
beri puji
an positi
f pada k
eluarga
atas ush
ahanya.
d) Dapa
t meman
faatkan
fasilitas
kesehata
n untuk
mengata
si
Diabetes
mellitus
Interven
si : dis
uksikan
manfaat
kunjung
an ke f
asilitas
pelayan
an kese
hatan, b
eri puji
an posit
if pada
keluarga
atas usa
hanya.
c. K
berhmera
ubunwat
gan
anggota
keluarga
yang m
emiliki i
ntoleran
si aktivit
as.
1) Tuju
an umu
m
Setelah
dilakuka
n tindak
an kepe
rawatan
selama
3 hari
intolera
nsi aktif
itas pad
a keluar
ga Bpk.
S teruta
ma Ibu
K
tidak ter
jadi.
2) Tuju
an khus
us
a) Setel
ah dilak
ukan per
temuan
selama
1x30 me
nit kelua
rga
dapat m
engenal
masalah
kesehata
n antara
lain : Se
butkan
tanda da
n gejala
kelelaha
n, denga
n mengg
unakan l
embar
balik jel
askan ta
nda dan
gejala
keleaha
n, meng
ambil
keputus
an angg
ota kelu
arga den
gan mas
alah kel
elahan
41
Interven
si : Den
gan lem
bar bali
k jelask
an cara
pencega
han
keleaha
n ,gali p
endapat
keluarga
bagaima
na cara
pencega
han
kelelaha
n
b) Dapa
t meman
faatkan
fasilitas
kesehata
n yang a
da
Interven
si : Disk
usikan
manfaat
kunjung
an ke fa
silitas
pelay
pelay
anan
anan
kesehata
n, beri p
ujian pa
da kelua
rga atas
usahnya
.
4. Pela
ksanaan
Pelak
yang
sanaa
n
dilakuka
n oleh p
erawat u
ntuk me
mbantu
klien da
ri masal
ah status
kesehata
n yang
dihadapi
kestatus
kesehat
an yang
baik y
ang
mengga
mbarkan
kriteria
hasil ya
ng diha
rapkan
(Gordon
, 1994,
dalam P
otter &
Perry, 1
997). U
kuran in
tervensi
keperaw
atan yan
g
diberika
n kepad
a klien
terkait
dengan
dukunga
n, peng
obatan,
tindakan
untuk
memper
baiki ko
ndisi, p
endidika
n untuk
klien-
keluarga
, atau tin
dakan u
ntuk me
ncegah
masalah
kesehata
n yang
muncul
dikemud
ian hari.
5. Eval
uasi
Kompon
en ke li
ma dari
proses
keperaw
atan ad
alah ev
aluasi.
efekti
Eval
fnya
uasi
interv
ensi-
interven
si yang
dilakuka
n oleh
keluarga
, peraw
at, dan
yang
lainnya.
Keefekti
fan dite
ntukan d
engan m
elihat re
spon kel
uarga
danbuka
n
interven
si-
interven
si yang
diimple
mentasi
kan (Fri
edman,
2010).
42