Proposal Penelitian Kelas - Aditya Pratama N (1502617084)
Proposal Penelitian Kelas - Aditya Pratama N (1502617084)
JAKARTA
2020
Proposal PTK
Judul:
Latar Belakang
Pembelajaran ilmu Fisika pada siswa SMP memberikan suatu tantangan yang besar
bagi para pengajarnya. Hal itu disebabkan oleh sebagian besar materi ilmu Fisika terdiri
dari konsep-konsep yang abstrak yang harus diajarkan dalam waktu yang relatif
singkat. Keterbatasan waktu juga menyebabkan pembelajaran beberapa konsep ilmu
fisika mengacu pada transfer pengetahuan untuk mengejar target kurikulum. Selain itu
sebagian besar guru pada prakteknya masih mengajar menggunakan metode ceramah.
Transfer pengetahuan seperti ini tidak dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis dan
menerapkan kecakapan hidup, siswa menjadi pasif, tidak termotivasi, dapat
menimbulkan rasa membosankan dan menakutkan bagi siswa karena banyak rumus
fisika dan konsep-konsep abstrak yang harus dihafalkan. Jika hal ini berlangsung terus
menerus, tentu akan menurunkan kualitas proses dan hasil belajar fisika.
Hakekat IPA pada dasarnya menyangkut hasil dan proses (Rustaman, 1995).
Kegiatan praktikum menurut Trowbridge &Bybee (1990 : 230-240) merupakan
kegiatan yang berperan dalam mengembangkan ketrampilan proses siswa. Dengan
demikian, kurang pelaksanaan praktikum di sekolah membuat ketrampilan siswa kurang
berkembang.
Dengan melihat kenyataan yang demikian maka guru berusaha untuk menerapkan
efektifitas praktikum pada siswa untuk saling mengamati pada proses pembelajaran
fisika. Metode tersebut dipilih karena dapat meningkatkat kualitas proses dan hasil
pembelajaran. Peningkatan kualitas proses dapat diamati dari meningkatnya partisipasi
dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran; sedangkan kualitas hasil belajar dapat
diketahui dari adanya peningkatan rerata hasil belajar.
Rumusan Masalah
Masalah yang akan dicari penyelesaiannya pada penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Tujuan penelitian
1. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajar Fisika pada siswa kelas 8 semester 2 SMP Negeri 1 Pedamaran
Timur.
b. Meningkatkan kualitas hasil belajar Fisika materi cahaya pada siswa kelas 8
semester 2 SMP Negeri 1 Pedamaran Timur melalui penerapan metode
eksperimen.
Manfaat Penelitian
a. Bagi siswa
b. Bagi guru
c. Bagi sekolah
penelitian ini dapat membantu meningkatkan kualitas hasil belajar, khususnya
pelajaran fisika, sehingga secara langsung dapat meningkatkan kualitas
pendidikan.
d. Bagi peneliti
Tinjauan Pustaka
Menurut Tobin etal (dalam Dasna dan Fatchan, 2008), berdasarkan pandangan
konstruktivistik dinyatakan bahwa pengetahuan atau pengertian yang diperoleh siswa
adalah sebagai akibat dari konsep konstruktif (aktif) yang berlangsung terus menerus
dengan cara mengatur, menyusun dan menata ulang pengalaman yang dikaitkan dengan
struktur koqnitif yang dimiliki.
Dari pandangan tersebut dapat diketahui bahwa proses pembelajaran dalam kelas
hendaknya berorientasi pada siswa karena merekalah yang menyusun konsep-konsep
yang ditemukan. Guru sebagai fasilitator dapat membantu siswa mempermudah
pemahaman dan memberikan arahan agar tidak terjadi kesalahan konsep.
Pada penelitian ini, pemecahan masalah rendahnya kualitas proses dan hasil belajar
Fisika di SMP Negeri 1 Pedamaran Timur menggunakan metode eksperimen.
Hasil belajar adalah nilai (perubahan) yang dicapai oleh siswa setelah
berlangsungnya proses belajar Fisika. Hasil belajar merupakan indikator kualitas dan
kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai siswa, juga sebagai indikator terhadap daya
serap siswa.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, diharapkan melalui metode
eksperimen dapat meningkatkan kualitas peroses dan hasil belajar Fisika materi cahaya
pada siswa kelas 8 semester 2 SMP 1 Pedamaran Timur.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: “diduga dengan cara saling mengamati
dapat meningkatkan efektifitas praktikum mata pelajaran fisika pada siswa kelas 8 smp
negeri 1 Pedamaran Timur”.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas yang ingin mengungkap
seberapa efektifitas praktikum mata pelajaran fisika dengan cara saling mengamati
pada siswa kelas VIII B.
Setting Penelitian
Lokasi penelitian tindakan ini adalah SMP Negeri 1 Pedamaran Timur, kelas
VIII B semester 2 terdiri dari 20 siswa Perempuan dan 16 siswa laki-laki. Kondisi
kelas ukuran ruangan 7m x 9m, dengan fentilasi pencahayaan ruangan cukup
standard. Lama penelitian kurang lebih tiga bulan dimulai dari bulan Februari
sampai April 2011, sedangkan subjek dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan
faktor perbedaan kemampuan belajar antar siswa, dan kondisi lingkungan lokasi
penelitian.
Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Pedamaran
Timur pada tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini dilakukan dua siklus, masing-
masing siklus terdiri dari 4 tatap muka (pertemuan).
Refleksi Awal Perencanaan
Observasi Tindakan
Refleksi Perencanaan
Refleksi awal, kelas VIII B semester II mata pelajaran IPA sangat pasip, siswa
hanya mendengar dan menyimak, bagaimana guru dapat meningkatkan motivasi
belajar agar siswa aktip?
1. Perencanaan
Meliputi penyampaian materi IPA khususnya Cahaya , latihan dengan
mengerjakan beberapa soal, pembahasan latihan soal, keaktifan siswa dalam
menjawab pertanyaan dan motivasi siswa.
4. Refleksi
Pada kegiatan akhir tiap siklus perlu adanya pembahasan antara siklus-siklus
tersebut untuk dapat menentukan kesimpulan atau hasil penelitian.
Rencana Penelitian
Siklus I
1. Perencanaan (planning)
Melaksanakan observasi tentang permasalahan yang ada, mempersiapkan
silabus dan rencana pembelajaran dengan materi cahaya (sub konsep
pemantulan cahaya pada cermin datar), menyusun jadwal penelitian dan
instrumen monitoring. Guru membuat lembar kerja (petunjuk eksperimen),
lembar pengamatan eksperimen dan soal-soal yang digunakan sebagai bahan
diskusi kelompok. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar selama 2 kali
pertemuan, mempersiapkan soal-soal sebagai evaluasi menyeluruh.
2. Pelaksanaan tindakan
a. siswa diberi penjelasan tentang pembelajaran menggunakan metode
eksperimen
b. guru memberikan appersepsi dengan memberi beberapa pertanyaan
c. guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar
materi yang akan dipelajari
d. siswa dibagi dalam kelompok-kelompok secara acak.
e. siswa ditugaskan untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing
f. guru membagikan cermin datar dan benda (dapat berupa lilin) pada
masing-masing kelompok
g. siswa diminta melakukan eksperimen sesuai petunjuk kerja
h. siswa diminta mengumpulkan laporan hasil kegiatannya
i. meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
j. melakukan pembahasan dengan cara diskusi kelas
k. memberi penguatan berupa konsep-konsep penting
l. memberikan tes untuk mengetahui penguasaan konsep yang dipelajari
secara individual
3. Pengamatan (observasi)
Selama tahap pelaksanaan peneliti melakukan observasi terhadap
kegiatan siswa pada masing-masing fase yaitu eksperimen, diskusi
kelompok, laporan kegiatan dan ketrampilan proses siswa selama
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
4. Refleksi
a. Analisis hasil observasi mengenai :
- keaktifan siswa melakukan eksperimen, partisipasi dalam
kelompok
- Hasil kegiatan kelompok
- Jawaban pertanyaan dan kaitannya dengan hasil kegiatan
kelompok.
b. Bebarapa indikator keberhasilan pada siklus I
Pencapaian
Aspek Cara mengukur
Siklus I
Siklus II
Pencapaian
Aspek Cara mengukur
Siklus II
1 2 3 4 5 6
1 Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Persiapan Penelitian
4 Pelaksanaan Siklus 1
5 Pelaksanaan Siklus 2
6 Pelaksanaan Siklus 3
7 Analisis Data
8 Penulisan Laporan
9 Seminar Hasil
10 Perbaikan Laporan
1. Observasi
Obsevasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003). Pengamatan
dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau
berlangsungnya peristiwa.
Ada dua observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian tindakan ini,
diantaranya : (I) Observasi langsung, adalah pengamatan yang dilakukan
dimana observer berada bersama dengan objek yang selidiki. Artinya peneliti
ikut berpartisipasi secara langsung saat peristiwa terjadi. (2) O bservasi tidak
langsung, adalah observasi yang dilakukan dimana observer tidak berada
bersama dengan objek yang selidiki. Tetapi, peneliti menggunakan daftar cek
(Check List) dalam menggali atau mengumpulkan data ketika menggunakan
terknik ini.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan
data dalam penelitian kualitatif, sebab banyak informasi yang diperoleh
peneliti melalui wawancara. Wawancara dilakukan peneliti untuk memperoleh
data sesuai dengan kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara.
Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas VIII dan guru -
guru kelas VIII SMP Negeri 2 Cilawu .
Dokumentasi
arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau
hukum -hukum lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.
dokumentasi, observasi, dan tes. Teknik dokumentasi dilakukan untuk
digunakan untuk mengetahui kualitas hasil belajar. Data hasil observasi, catatan
dilakukan dengan cara membandingkan skor individu dan kelompok dengan tes
sebelumnya.
2010:247) yaitu dengan teknik analisis kualitatif dengan model analisis interaktif.
Pengumpulan data
Penarikan
Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik setelah
pembelajaran maka nilai individu yang diperoleh peserta didik dapat dianalisis
menggunakan rumus sebagai berikut, dengan indikator yang ingin dicapai adalah
belajar secara klasikal. Indikator ketuntasan belajar secara klasikal apabila 80%
peserta didik dari jumlah peserta didik secara keseluruhan dinyatakan tuntas
nilai ≥ 70.
a. Peserta didik
didik selam proses belajar mengajar berlangsung. Data aktvitas peserta didik
diambil melalui lembar observasi pada saat kegiatan belajar mengajar yang
61 – 80 = Baik
41 – 60 = Cukup
21 – 40 = Kurang
0 – 20 = Kurang sekali
b. Guru
melalui lembar observasi pada saat kegiatan belajar mengajar yang dapat
61 – 80 = Baik
41 – 60 = Cukup
21 – 40 = Kurang
0 – 20 = Kurang sekali
(Suharsimi Arikunto, 2009 : 44)
Indikator yang diharapakan dari aktivitas guru adalah apabila mendapat nilai
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------
Target Pencapaian
c. Untuk kriteria keaktifan siswa mendapat nilai baik, dilihat dari hasil penilaian
instrument.
Daftar Pustaka