Dosen Pembimbing:
Oleh:
Bunga Ambarwati
19160107
Subyektif:
2 : mandiri
1 : Mandiri
Perawata 1 1
n diri 0 :Membutuhkan bantuan orang lain
(Groomin
1 : Mandiri dalam perawatan muka,
g)
rambut, gigi, dan bercukur
2 : Mandiri
BAK 1 : inkontinensia 2 2
dan tidak
terkontrol
lain
2 : Mandiri
3 :Mandiri
Berjalan/ 0 : Immobile (tidak mampu) 3 3
mobilitas
1 :Menggunakan kursi roda
Thoraks:
Inspeksi : pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
Palpasi : tidak ada bunyi krepitasi pada kosta, fremitus taktil teraba sama
Perkusi : Sonor
Auskultasi : terdengar suara vesikuler di semua lapang paru.
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5
Perkusi : batas jantung kiri atas ICS II linea para sternalis sinistra, batas
jantung kiri bawah ICS II linea mid clavicula sinistra, batas
jantung kanan atas ICS II linea para sternalis dextra, batas jantung
kanan bawah ICS IV linea para sternalis dextra
Auskultasi : SI SII tunggal
Tidak terdapatedema ektremitas
Tidak terdapat tonjolan tulang pada ekstremit
Tidak terdapat bunyi kreputasi pada tulang ekstremitas
Kekutan otot
5555 5555
5555 5555
10. Hasil observasi: P, N, TD, JVP, kapilary refill, edema perifer. Laboratorium, EKG,
dan pemeriksaan sistem lainya.
TD: 155/100 MmHg
N: 79 x/ menit
RR: 16x/menit
CRT ≤ 2 detik
JVP : tidak terdapat pembesaran pada vena jugularis, tidak terdapat edem perifer dan
E. Pola Istirahat – Tidur
Subyektif:
1. Apakah lansia merasa segar setelah tidur pada malam hari?
Ny. S mengatakan tidurnya nyenyak dan tidak mudah terbangun.
2. Kebiasaan tidur berapa jam/hari, pukul berapa memulai tidur, siang/malam?
Ny. S mengatakan tidur malam pukul 20.00 WIB dan bangun pukul 03.00 WIB,
Ny.S mengatakan tidur siang selama 1sampai 2 jam.
3. Apakah tidur dapat berlangsung lama atau sering terbangun?
NY. S mengatakan tidak terbangun pada malam hari
4. Apakah ada laporan tentang lansia: pernapasan yang abnormal, mendengkur terlalu
keras, gerakan-gerakan abnormal pada waktu tidur?
Ny. S mengatakan tidak mengalami sesak nafas pada saat tidur dan tidak adanya
gerakan yang abnormal pada saat tidur
5. Apa yang dilakukan lansia sebagai ritual tidur atau upaya untuk menigkatkan kualitas
tidurnya?
Ny. S mengatakan tidak ada ritual atau upaya yang ia lakukan untuk meningkatkan
tidurnya
6. Apa yang menyebabkan lansia sering terbangun pada waktu tidur (rasa sakit, berisik,
atau hal lain)?
Ny. S mengatakan biasanya ia terbangun karena ingin buang air kecil.
7. Adakah lansia mengalami gangguan tidur?
Ny. S mengatakan tidak mengalami gangguan tidur.
Obyektif:
1. Apakah lansia terlihat capai/lesu/tanda-tanda kurang tidur yang lain (lingkar hitam
pada kelopak)?
Ny. S tidak terlihat lesu, letih, pada kantung mata tidak hitam.
2. Jenis obat tidur yang digunakan dan kapan digunakan?
Ny. S tidak mengkonsumsi obat tidur
3. Tanda dan gejala yang timbul akibat kurang tidur?
Ny. S tidak memiliki gejala kurang tidur.
F. Pola Kognitif – Perseptual
Subyektif:
1. Apakah lansia menggunakan alat bantu dengar, penglihatan?
Ny. S mengatakan tidak menggunakan alat bantu dengar dan alat bantu pengelihatan
2. Apakah ada gangguan persepsi sensori?
Ny. S mengatakan masih mampu merasakan asin, manis, pahit, pedas dngan baik.
3. Apakah lansia mengatakan adanya perubahan-perubahan dalam memori?
Ny. S mengatakan terkadang ia suka lupa meletakkan benda yang sebelumnya ia
pegang.
4. Apakah ada kesulitan dalam mengingat kejadian jangka waktu dekat atau yang sudah
lama terjadi?
Ny. S mengtakan masih ingat 2 hari yang lalu makan sayur bayam.
5. Apakah mengalami disorientasi tempat/waktu/orang?
Ny. S mengatakanmasih mmamu membedakan orang dengan abaik, mampu
menyebutkan tempat dengan benar.
6. Bagaimana kemampuan dalam pengambilan keputusan (mandiri/dibantu)?
Ny. S mengatakan ketika ia mengambil keputusan tentang kesehatan dirinya ia selalu
meminta bantuan kepada anaknya.
7. Apakah ada perubahan dalam konsentrasi?
Ny. S mengatakan kemampuan konsentrasinya sangat baik
8. Apakah ada perubahan perilaku (hiperaktif/hipoaktif)?
Ny. S mengatakan tidak mengalami perubahan perilaku
9. Apakah gelisah, tidak kooperatif, marah, menarik diri, depresi, halusinasi, delusi?
Ny. S mengatakan mudah marah jika sesuatu yang ia kerjakan tidak selesai tepat
waktu
10. Adakah riwayat stroke?
Ny. S mengatakan tidak mempunyai riwayat stroke
11. Adakah ketidaknyamanan/nyeri yang dialami lansia?
Ny. S mengatakan tidak mengalami nyeri
Obyektif:
1. Hasil MMSE/SPMSQ/HVLT, pemeriksaan yste, laboratorium.
MINI MENTAL STATE EXAM (MMSE)
Total 30 26
Hasil: Interprestasi tingkat pendidikan: Total skor yang di dapat pasien : 26 yaitu
tiak ada kelainan kognitif.
HVLT
Kata yang Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
disebutkan Benar Kata Benar Kata Benar Kata
Hasil: Total
yang yang yang
kata yang
salah salah salah
benar yaitu : 26
1 Singa √ √ √
(normal)
2 Intan √ √ √
3 Kuda √ √ √
4 Tenda √ √ √ 2. Apa
5 Akik √ √ √ kah
6 Hotel √ √ √
7 Gua √ √ √
8 Kecubung √ √ √
9 Harimau √ √ √
10 Mutiara √
11 Sapi √ √ √
12 Gubuk √ √ √
Total 6 6 10 2 10 2
Hasil interprestasi:
Hasil skor yang di dapat dari pemeriksaan GDS yaitu : 3 (Normal)
DASS
No Pernyataan 0 1 2 3
1 Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah 2
karena hal- hal sepele.
2 Saya merasa bibir saya kering. 1
3 Saya sama sekali tidak dapat merasakan 1
perasaan positif.
4 Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya: 0
sering kali terengah-engah atau tidak dapat
bernafas padahal tidak melakukan aktivitas
fisik sebelumnya).
5 Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk 1
melakukan suatu kegiatan.
6 Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap 3
situasi.
7 Saya merasa goyah (misalnya, kaki terasa mau 1
‘copot’).
8 Saya merasa sulit untuk bersantai. 2
9 Saya merasa cemas dan saya akan merasa 0
sangat lega jika semua ini berakhir.
10 Saya merasa tidak ada hal yang dapat 0
diharapkan di masa depan.
11 Saya mudah merasa kesal. 2
12 Saya merasa telah menghabiskan banyak 0
ystem untuk merasa cemas.
13 Saya merasa sedih dan tertekan. 0
14 Saya menjadi tidak sabar ketika mengalami 1
penundaan (misalnya: kemacetan lalu lintas,
menunggu sesuatu).
15 Saya merasa lemas seperti mau pingsan. 1
16 Saya merasa saya kehilangan minat atau hobby. 0
17 Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai 0
seorang manusia.
18 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung. 2
19 Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya: 1
tangan berkeringat), padahal ystem ure tidak
panas atau tidak melakukan aktivitas fisik
sebelumnya.
Hasil:
a. Depresi yaitu skor : 4 (Normal)
b. Cemas : 9 (Ringan)
c. Stres : 25 (Sedang)
L. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Data Diagnosa
keperawatan
1. Data Subjektif: Domain 4
Ny.S mengatakan 2 tahun yang lalu dirawat di rumah sakit Kelas 4
karena penyakit jantung. Kode 00092
Ny. S mengatakan ia mengalami sesak nafas, dan lemas ketika Intoleransi
akivitasnya tidak sama seperti biasnya, atau aktivitasnya Aktivitas
berlebihan.
Ny.S mengatakan tekanan darahnya cenderung tinggi.
Data Objektif:
TD: 155/110
N: 97 x/menit
Tidak ada sianosis di bibir dan ekstremitas.
Saat pengkajian klien tidak tampak lemas.
2 Data Subjektif: Domain 1
Ny. S mengatakan ia tidak mengontrolkan atau memeriksakan Kelas 2
kesehatannya secara rutin, ia hanya berkunjung ke dokter ketika Kode 00099
sakitnya kambuh. Ketidakefektifan
Ny. S mengatakan jika ia merasa sesak ia hanya beristirahat dan pemeliharaan
merilekskan tubuh, dan minum air hangat. Ny.S mengatakan kesehatan
tidak tahu apa tindakan yang harus dilakukan ketika ia merasa
sesak nafas dan lemas.
Data Objektif:
Ny.S tampak tidak mengetahui cara lain ketika ditanya
menangani penyakitnya secara mandiri.
3 Data Subjektif: Domain 1
Ny.S mengatakan dokternya melarang ia mengkonsumsi Kelas 2
makanan berlemak, gorengan dan mengurangi garam. Tetapi Kode :00078
Ny.S mengatakan masih mengkonsumsi gorengan dan masih Ketidakefektifan
suka mengkonsumsi garam seperti biasanya. Manajemen
Ny. S mengatakan setiap minggu ada kegiatan senam lansia Kesehatan
tetapi tidak mepraktikanya di rumah.
Data Objektif:
Ny.S tampak mengkonsumsi gorekan, kerupuk dan peyek
kacang.
Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas
1. Intoleransi Aktivitas
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
3. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Rencana Tindakan Keperawatan