S DENGAN
DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DI BPSTW BUDI LUHUR
DosenPengampu :Ns. Thomas Aquino Erjinyuare Amigo, S.Kep., M.Kep., Sp. Kep. Kom
Disusunoleh :
Kelompok II
Kelas A.12.4
Ni WayanVilsa (15130143)
Helya Della (15130164)
Kornelia Dewi Lestari (15130138)
Ida Ayu Gede Cita L (15130169)
Luh Dewi Purnami (15130172)
Mariana H Boger (15130146)
Arian Fitralena (15130180)
Dewa Ayu Giska Mahastari (15130161)
A.A Mas Aristya Sukma Dewi (15130177)
A.A Istri Sintya Devi (15130153)
DewiMeilindaWati (15130156)
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seseorang dikatakan sebagai lansia apabila sudah mencapai usia 60 tahun (Kholifah, 2016). Pada
tahun 2014, jumlah penduduk di Indonesia yang lanjut usia sekitar 18,781 juta jiwa dan tahun
2025 diperkirakan akan terjadi peningkatan 2 kali lipat, yaitu 36 juta jiwa (Kholifah, 2016).
Sistem kardiovaskuler membantu menjaga homeostasis dalam membawa oksigen dan
nutrisi ke organ dan jaringan dengan mentransportasikan karbondioksida dan sisa metabolisme
dari dalam tubuh untuk dibuang. Karena sistem kardiovaskuler memiliki kapasitas adaptasi,
lansia yang sehat tidak akan mengalami perubahan yang signifikan terhadap kerja kardiovaskuler
akibat penuaan (Miller, 2012).
Beberapa hasil penelitian menemukan perubahan patologis sampai penuaan normal. Dari
penelitian Cademartiri, LaGrutta, De Feyer, dan Kresstin (2008) menggunakan teknik diagnosis
terbaru ditemukan 36% dan 39% dari laki-laki dan perempuan mempunyai penyakit jantung
koroner dan hanya 12,6% dari orang yang berusia 85 tahun keatas juga mempunyai penyakit
klinis dan subklinis (Miller, 2012).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami konsep teori dan asuhan keperawatan yang tepat untuk
lansia dengan gangguan sistem kardiovaskuler.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler.
b. Mahasiswa mampu memahami proses menua.
c. Mahasiswa mampu memahami penuaan sistem kardiovaskuler.
d. Mahasiswa mampu memahami faktor –faktor yang mempengaruhi fungsi sistem
kardiovaskuler.
e. Mahasiswa mampu memahami konsekuensi fungsional sistem kardiovaskuler.
f. Mahasiswa mampu memahami macam-macam gangguan sistem kardiovaskuler.
g. Mahasiswa mampu memahami pathway penuaan sistem kardiovaskuler.
h. Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan (teori) sistem kardiovaskuler.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah dapat dikategorikan menjadi arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler.
Arteri dan vena mempunyai komposisi dinding 3 lapisan, yaitu tunika intima yang terdiri
dari satu lapisan sel endotelial, tunika media yang terdiri dari otot polos, dan tunika
adventitia yang terdiri dari jaringan ikat putih. Arteri mempunyai dinding yang terdiri
dari 3 lapisan ini atau tunika yang mengelilingi inti berongga yang disebut lumen
sepanjang aliran darah. Arteri lebih tebal dibandingkan vena dengan 2 kelebihan, yaitu
elastisitas dan kontraktilitas. Hal ini diperlukan karena ketika 2 ventrikel berkontraksi,
pembuluh darah dibebankan dengan sejumlah besar darah ke aorta dan arteri pulmonalis.
Arteri juga bisa melebar untuk memudahkan kelebihan darah. Kemudian selama ventrikel
berelaksasi, pengembangan elastis dari arteri mendorong darah. Sebagian besar menerima
percabangan dari satu arteri. Arteriol adalah arteri kecil yang mengantar darah ke kapiler.
Kapiler pembuluh darah mikroskopis yang terdiri dari sel epitel skuamosa sederhana,
yang disebut endotelium. Sel ini ditemukan pada hampir semua sel yang ada pada tubuh.
Kapiler menghubungkan arteriol dengan venula. Fungsi utama kapiler yaitu
memungkinkan terjadinya pertukaran nutrisi dan oksigen dengan bahan sisa dan
karbondioksida antara darah dan jaringan. Struktur dinding kapiler sangat unik karena
hanya terdiri dari 1 lapisan sel yang memungkinkan terjadinya difusi. Substansi dalam
darah dapat melewati sebuah membran plasma untuk mencapai sel jaringan. Venula
adalah pembuluh vena kecil yang menghubungkan kapiler dan vena. Vena juga terdapat
katup yang menjaga aliran darah saru arah menuju jantung (Rizzo, 2016).
3. Sirkulasi Darah
Jantung sebenarnya memompa darah dengan cara yang sedikit berbeda. Caranya yaitu
kedua atrium berkontraksi secara bersamaan, sementara ventrikel relaksasi. Kemudian
ketika ventrikel berkontraksi bersamaan, sementara atrium berelaksasi. Kemudian semua
ruang beristirahat sebelum siklus selanjutnya dimulai kembali (Rizzo, 2016).
Darah yang kaya karbondioksida kembali dari tubuh bagian atas melewati vena
cava superior dan darah dari tubuh bagian bawah kembali melewati vena cava inferior
menuju atrium kanan jantung. Darah kemudian dipompa akibat kontraksi atrium kanan
melewati katup trikuspidalis ke dalam ventrikel kanan. Ketika ventrikel kanan
berkontraksi, darah dipompakan ke pembuluh arteri pulmonalis melewati katup
semilunaris pulmonar. Alveoli paru-paru dikelilingi ole kapiler, darh melepaskan
karbondioksida dan mengambil oksigen. Darah yang kaya karbondioksida berwarna
gelap, walaupun vena pada buku teks digambarkan berwarna biru. Darah yang kaya
oksigen berwarna merah cerah, walaupun arteri biasanya berwarna merah pada buku teks.
Darah kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung melewati 4 vena pulmonar. Ketika
atrium kiri berkontraksi, menyebabkan darah dipompa melewati katup bikuspidalis ke
dalam ventrikel kiri. Pada ventrikel kiri, dinding otot yang tebal ini berkontraksi,
menyebabkan darah dipompakan melewati katup semilunaris aorta menuju aorta asenden,
yang kemudian darah yang kaya oksigen didistribusikan ke seluruh tubuh (Rizzo, 2016).
4. Sistem Kelistrikan pada Jantung
Sistem kelistrikan jantung dimulai pada sinoatrial node atau yang sering disebut SA node
atau pacemaker, yang memulai setiap siklus jantung dan mengatur kecepatan denyut
jantung. Lokasi SA node berada di dinding atrium kanan bagian superior. Impuls saraf
yang berasal dari sistem saraf otonom, impuls simpatik akan mempercepat kecepatan
denyut jantung dan impuls parasimpatik akan mengembalikan atau memperlambat
kecepatan denyut jantung. Hormon tiroid dan epinefrin yang dibawa oleh darah akan
berdampak pada pacemaker. Setiap impuls yang dihasilkan oleh SA node, impuls
tersebut disebarkan ke kedua atrium, yang menyebabkan kontraksi secara bersamaan.
Pada waktu yang sama, atrioventrikuler node (AV node) mengalami depolarisasi. Lokasi
AV node berada di bagian bawah atrium kanan (Rizzo, 2016).
Dari AV node, terdapat serat konduksi yang disebut Bundle His yang meneruskan
impuls melewati massa jantung pada bagian atas septum interventrikuler. Kemudian
bercabang dan melajutkannya ke kedua sisi septum sebagai bagian kanan dan kiri bundle
branches. Bundle His yang mendistribusikan listrik melalui permukaan ventrikel.
Kontraksi yang sebenarnya dari ventrikel distimulasi oleh serabut purkinje yang disebut
juga sebagai miofiber konduksi, yang meneruskan impuls dari cabang bundle his ke sel
miokardium ventrikel (Rizzo, 2016; Sherwood, 2011).
B. PROSES MENUA
1. Definisi Lansia
Lansia adalah seseorang yang usianya antara 65-75 tahun (Potter & Perry, 2005).
Hampir pada semua negara berkembang, mendefinisikan lansia sebagai orang yang
berusia lebih dari 65 tahun. Pada usia 65 tahun, sebagian besar orang berfikiran untuk
pensiun dari pekerjaan (Carmody & Forster, 2003). Lansia adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 tahun ke atas (Kholifah, 2016). Menurut Depkes RI, seseorang
dikatakan lansia apabila usianya sudah mencapai lebih dari 65 tahun (Aspiani, 2014).
2. Klasifikasi Lansia
Kelompok usia tua dibagi menjadi young old yang berusia antara 65-74 tahun, middle old
yang berusia antara 75-84 tahun, dan very old diatas 85 tahun (Mauk, 2006; Wallace,
2008). Lansia diklasifikasikan menjadi 2 yaitu young old yang berusia antara 55-74 tahun
dan usia sangat tua berusia diatas 75 tahun (Carmody & Forster, 2003). Batasan lansia
menurut Depkes RI dibagi menjadi 3, yaitu usia presenilis (usia antara 45-59 tahun), usia
lanjut (usia 60 ke atas), usia lanjut berisiko yaitu usia 70 tahun ke atas atau usia 60 tahun
ke atas yang memiliki masalah kesehatan atau penyakit (Kholifah, 2016).
Objektif
3. Evaluasi
Mengukur efektivitas intervensi promosi kesehatan memperpanjang untuk memperbaiki
informasi lansia secara verbal terkait dengan faktor risiko. Pada lansia mungkin mengemukakan
untuk mengubah faktor risiko yang dapat meningkatkan gangguan fungsi kardiovaskuler.
Contohnya, lansia setuju dalam mengikuti program latihan dan mengikuti pengukuran diet untuk
mengurangi kadar kolesterol serum. Lansia dengan gangguan fungsi kardiovaskuler , perawat
dapat mengevaluasi tanda dan gejala dan informasi tentang lansia memanajemen kondisinya
sendiri. Selain itu juga dievaluasi terkait dengan aktivitas dan latihan pasien serta modifikasi diet
(Miller, 2012).
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, R. Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans Info Media.
Bulecheck, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing
Interview Clasification (NIC). St. Louis: Elsevier.
Carmody, S., & Forster, S. (2003). Aged care nursing : a guide practice. Melbourne: Ausmed
Publication Pty Ltd.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). Nanda International Diagnosis Keperawatan : Definisi
dan Klasifikasi 2015-2017 (10th ed.). Jakarta: EGC.
Kholifah, S. N. (2016). Keperawatan Gerontik. Jakarta: Kemenkes RI.
Kumar, V., Abbas, A. K., & Fausto, N. (2005). Pathologic Basis of Disease Robbin and Catron
(7th ed.). Philadelphia: Elsevier.
Mauk, K. L. (2006). Gerontological Nursing : Competencies for Care. Sudbury: Jones and
Bartlett Publishers.
Miller, C. A. (2012). Nursing for Wellness in Older Adults. Philadelphia: Lippincott Williams
and Wilkins.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification (NOC). St. Louis: Elsevier.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan (4th ed.). Jakarta:
EGC.
Rizzo, D. C. (2016). Fundamentals of Anatomy and Physiology (4th ed.). Michigan: Cencage
Learning.
Sherwood, L. (2011). Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem (6th ed.). Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. (A. Waluyo &
M. Ester, Eds.) (8th ed.). Jakarta: EGC.
(1823)
Definisi : Tingkat pemahaman yang disampaikan tentang informasi yang dibutuhkan untuk medapatkan
dan mempertahankan kesehatan yang optimal
Skala target outcome : Dipertahankan pada …. Ditingkatkan ke :
Tidak Penget Penget Penge Penget
ada ahuan ahuan tahua ahuan
penget terbata sedang n sangat
ahuan s banya banyak
k
Skala Outcome Keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator :
182308 Perilaku yang meningkatkan kesehatan 1 2 3 4 5 Na
182309 Strategi mengelola stres 1 2 3 4 5 Na
182310 Pemeriksaan kesehatan yang 1 2 3 4 5 Na
direkomendasikan
182311 Imunisasi yang direkomendasikan 1 2 3 4 5 Na
182321 Skrining deteksi kanker sendiri yang 1 2 3 4 5 Na
direkomendasikan
182312 Sumber perawatan kesehatan terkemuka 1 2 3 4 5 Na
182313 Pencegahan dan pengendalian infeksi 1 2 3 4 5 Na
182314 Perilaku untuk mencegah cedera yang tidak 1 2 3 4 5 Na
disengaja
182315 Perilaku untuk melindungi kulit dari 1 2 3 4 5 Na
paparan sinar matahari
182316 Manajemen keamanan obat-obatan 1 2 3 4 5 Na
182322 Efek kesehatan yang merugikan akibat 1 2 3 4 5 Na
penggunan alkohol
182323 Efek kesehatan yang merugikan dari 1 2 3 4 5 Na
penggunaan tembakau
182324 Efek kesehatan yang merugikan akibat 1 2 3 4 5 Na
penggunaan obat
182318 Praktik gizi yang sehat 1 2 3 4 5 Na
182319 Strategi untuk manajemen berat bada 1 2 3 4 5 Na
182320 Latihan rutin yang efektif 1 2 3 4 5 Na
182325 Hubungan antara diet, olahraga, dan berat 1 2 3 4 5 Na
badan
182326 Strategi untuk menghindari paparan bahaya 1 2 3 4 5 Na
lingkungan
182327 Risiko penyakit yang diturunkan 1 2 3 4 5 Na
182328 Sumber informasi peningkatan kesehatan 1 2 3 4 5 Na
terkemuka
(1835)
Definisi : Tingkat pemahaman yang disampaikan tentang gagal jantung, pengobatan, pencegahan
perkembangan penyakit dan komplikasinya
SKALA TARGET OUTCOME: Dipertahankan pada …. Ditingkatkan ke :
Tidak Pengeta Pengeta Penget Pengeta
ada huan huan ahuan huan
pengeta terbatas sedang banya sangat
huan k banyak
Skala Outcome Keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator :
183501 Faktor-faktor penyebab dan faktor yang 1 2 3 4 5 Na
berkontribusi
183502 Tanda dan gejala awal penyakit 1 2 3 4 5 Na
183503 Manfaat manajemen penyakit 1 2 3 4 5 Na
183530 Peran tes diagnostic untuk penanganan 1 2 3 4 5 Na
penyakit
183504 Tindakan dasar jantung 1 2 3 4 5 Na
183505 Tanda dan gejala gagal jantung progresif 1 2 3 4 5 Na
183538 Tanda dan gejala komplikasi 1 2 3 4 5 Na
183507 Tanda dan gejala anemia 1 2 3 4 5 Na
183539 Hambatan untuk perawatan diri 1 2 3 4 5 Na
183540 Strategi untuk mengelola dyspnea 1 2 3 4 5 Na
183541 Strategi untuk mengelola edema 1 2 3 4 5 Na
183512 Hubungan stress fisik dan emosional 1 2 3 4 5 Na
dengan kondisi
183513 Efek psikososial gagal jantung 1 2 3 4 5 Na
183515 Strategi untuk mengontrol kecemasan 1 2 3 4 5 Na
183543 Tanda dan gejala depresi 1 2 3 4 5 Na
183544 Konseling yang tersedia untuk depresi 1 2 3 4 5 Na
183516 Perawatan untuk meningkatkan kinerja 1 2 3 4 5 Na
jantung
183545 Perilaku kesehatan untuk meningkatkan 1 2 3 4 5 Na
stabilitas fisiologis
183517 Strategi untuk meningkatkan sirkulasi 1 2 3 4 5 Na
perifer
183546 Manfaat istirahat yang cukup 1 2 3 4 5 Na
183547 Manfaat olahraga teratur 1 2 3 4 5 Na
183548 Aktivitas fisik yang direkomendasikan 1 2 3 4 5 Na
183511 Tanda dan gejala kelelahan 1 2 3 4 5 Na
183549 Strategi untuk pencegahan kelelahan 1 2 3 4 5 Na
183519 Strategi untuk menyeimbangkan aktivitas 1 2 3 4 5 Na
dan istirahat
183521 Strategi untuk meningkatkan daya tahan 1 2 3 4 5 Na
terhadap infeksi.
183550 Imunisasi yang direkomendasikan 1 2 3 4 5 Na
183523 Strategi untuk mengelola edema 1 2 3 4 5 Na
183524 Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap 1 2 3 4 5 Na
perubahan berat badan.
183525 Strategi untuk mengatur berat badan 1 2 3 4 5 Na
183551 Diet yang dianjurkan 1 2 3 4 5 Na
183526 Strategi meningkatkan kepatuhan diet 1 2 3 4 5 Na
183552 Intake cairan yang direkomendasikan 1 2 3 4 5 Na
183553 Pentingnya pantang tembakau 1 2 3 4 5 Na
183554 Strategi untuk berhenti merokok 1 2 3 4 5 Na
183555 Pentingnya pembatasan alcohol 1 2 3 4 5 Na
183527 Efek terapeutik obat 1 2 3 4 5 Na
183528 Fek samping obat 1 2 3 4 5 Na
183529 Efek lanjut obat 1 2 3 4 5 Na
183531 Teknik pemantauan sendiri 1 2 3 4 5 Na
183556 Cara penggunaan tekanan oksimetri 1 2 3 4 5 Na
183557 Penggunaan oksigen yang benar 1 2 3 4 5 Na
183532 Efek pada gaya hidup 1 2 3 4 5 Na
183533 Adaptasi untuk kinerja peran 1 2 3 4 5 Na
183558 Resiko yang terkait dengan perjalanan 1 2 3 4 5 Na
183559 Adaptasi untuk perjalanan 1 2 3 4 5 Na
183534 Efek pada seksualitas 1 2 3 4 5 Na
183535 Adaptasi untuk kemampuan seksual 1 2 3 4 5 Na
183536 Kelompok dukungan yang tersedia 1 2 3 4 5 Na
183537 Tahu kapan untuk mendapatkan bantuan 1 2 3 4 5 Na
dari seseorang professional kesehatan
Pengetahuan : Hipertensi
(1837)
Definisi : Tingkat pengetahuan yang disampaikan tentang tekanan darah tinggi, pengobatan dan
pencegahan komplikasinya.
SKALA TARGET OUTCOME : Dipertahankan pada …. Ditingkatkan ke :
Tidak Penget Penget Penge Penget
ada ahuan ahuan tahua ahuan
penget terbata sedang n sangat
ahuan s banya banyak
k
Skala Outcome Keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator :
183701 Kisaran normal untuk tekanan darah sistolik 1 2 3 4 5 Na
183702 Kisaran normal unuk tekanan darah 1 2 3 4 5 Na
diastolik
183703 Target tekanan darah 1 2 3 4 5 Na
183704 Metode untuk mengukur tekanan darah 1 2 3 4 5 Na
183705 Komplikasi potensial hipertensi 1 2 3 4 5 Na
183706 Pilihan pengobatan yang tersedia 1 2 3 4 5 Na
183707 Manfaat pengobatan jangka panjang 1 2 3 4 5 Na
183708 Tanda dan gejala eksaserbasi hipertensi 1 2 3 4 5 Na
183709 Penggunaan yang benar dari obat yang 1 2 3 4 5 Na
diresepkan
183710 Efek terapeutik obat 1 2 3 4 5 Na
183711 Efek samping obat 1 2 3 4 5 Na
183712 Efek lanjut obat 1 2 3 4 5 Na
183713 Pentingnya mematuhi pengobatan 1 2 3 4 5 Na
183714 Pentinya menginformasikan professional 1 2 3 4 5 Na
kesehatan semua obat saat ini
183715 Pentingnya menepati janji tindak lanjut 1 2 3 4 5 Na
183716 Manfaat pemantauan sendiri secara terus 1 2 3 4 5 Na
menerus
183717 Jadwal yang direkomendasikan untuk 1 2 3 4 5 Na
pemantauan tekanan darah
183718 Manfaat penurunan berat badan 1 2 3 4 5 Na
183719 Manfaat modifikasi gaya hidup 1 2 3 4 5 Na
183720 Strategi mengelola stress 1 2 3 4 5 Na
183721 Diet yang dianjurkan 1 2 3 4 5 Na
183722 Strategi untuk mengubah kebiasaan diet 1 2 3 4 5 Na
183723 Strategi untuk membatasi intake sodium 1 2 3 4 5 Na
183724 Strategi untuk meningkatkan kepatuhan diet 1 2 3 4 5 Na
183725 Efek kesehatan yang merugikan akibat 1 2 3 4 5 Na
penggunaan alcohol
183726 Pentingnya pantang tembakau 1 2 3 4 5 Na
183727 Manfaat olahraga teratur 1 2 3 4 5 Na
183728 Sumber informasi hipertensi terprcaya 1 2 3 4 5 Na
183729 Kelompok dukungan yang tersedia 1 2 3 4 5 Na
183730 Tahu kapan untuk mendapatkan bantuan 1 2 3 4 5 Na
dari seseorang
183731 Manfaat manajemen penyakit 1 2 3 4 5 Na
Pengetahuan : Manajemen Penyakit Jantung
Definisi : Tingkat pemahaman yang disampaikan tentang penyakit jantung, pengobatan, serta
pencegahan perkembangan penyakit dan komplikasinya
SKALA TARGET OUTCOME : Dipertahankan pada …. Ditingkatkan ke :
Tidak Penget Penget Penge Penget
ada ahuan ahuan tahua ahuan
penget terbata sedang n sangat
ahuan s banya banyak
k
Skala Outcome Keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator :
1 2 3 4 5 Na
183001 Perjalanan penyakit biasanya 1 2 3 4 5 Na
183002 Tanda dan gejala awal penyakit 1 2 3 4 5 Na
183003 Tanda dan gejala memburuknya penyakit 1 2 3 4 5 Na
183004 Manfaat manajemen penyakit 1 2 3 4 5 Na
183005 Strategi untuk mengurangi faktor risiko 1 2 3 4 5 Na
183028 Strategi untuk mengurangi efek samping 1 2 3 4 5 Na
pengobatan
183006 Pentingnya menyelesaikan rehabilitasi 1 2 3 4 5 Na
jantung
183007 Peran keluarga dalam rencana pengobatan 1 2 3 4 5 Na
183008 Metode untuk mengukur tekanan darah 1 2 3 4 5 Na
183029 Metode untuk memantau detak jantung 1 2 3 4 5 Na
183009 Strategi untuk membatasi intake sodium
183010 Manfaat mendampingkan diet rendah
kolesterol dan rendah lemak
183011 Strategi untuk meningkatkan kepatuhan diet 1 2 3 4 5 Na
183012 Strategi untuk membatasi intake cairan 1 2 3 4 5 Na
183013 Pentingnya memantau berat badan 1 2 3 4 5 Na
183014 Pentingnya membatasi alcohol 1 2 3 4 5 Na
183015 Pentingnya pantang tembakau 1 2 3 4 5 Na
183030 Aktivitas kerja direkomendasikan 1 2 3 4 5 Na
183031 Aktivitas fisik yang direkomendasikan 1 2 3 4 5 Na
183032 Aktivitas waktu yang direkomendasikan 1 2 3 4 5 Na
183017 Manfaat olahraga teratur 1 2 3 4 5 Na
183018 Teknik konservasi energy 1 2 3 4 5 Na
183019 Pedomana aktivitas seksual 1 2 3 4 5 Na
183020 Kesulitas aktivitas seksual potensial 1 2 3 4 5 Na
183021 Efek terapeutik obat 1 2 3 4 5 Na
183033 Efek samping obat 1 2 3 4 5 Na
183034 Efek lanjut obat 1 2 3 4 5 Na
183022 Strategi untuk mengelola stress 1 2 3 4 5 Na
183038 Pentingnya mendapatkan vaksin influenza 1 2 3 4 5 Na
musiman
183039 Pentingnya pendapat vaksin pneumonia 1 2 3 4 5 Na
183035 Tahu kapan untuk mendapatkan bantuan 1 2 3 4 5 Na
dari seseorang professional kesehatan
183025 Pilih-pilih rawatan untuk bantuan darurat 1 2 3 4 5 Na
medis
183026 Pentingnya pembelajaran keluarga akan 1 2 3 4 5 Na
resusitasi jantung paru
183027 Pengaruh budaya akan kepatuhan pada 1 2 3 4 5 Na
regimen pengobatan
183036 Kelompok dukungan yang tersedia 1 2 3 4 5 Na
183037 Sumber informasi terpercaya terkait 1 2 3 4 5 Na
penyakit jantung.
Kontrol Nyeri
(1605)
(0407)
Definisi : Kecukupan aliran darah melalui pembuluh kecil di ujung kaki dan tangan untuk mempertahankan
fungsi jaringan.
Indikator :
(2102)
Indikator :
Tanda-Tanda Vital
(0802)
Definisi : Tingkat suu, denyut nadi, respirasi, dan tekanan darah berada dalam kisaran normal
Indikator :
Kejadian Jatuh
(1912)
Indikator :
(1913)
Indikator :
19130 Lecet pada kulit 1 2 3 4 5 N
1 A
19130 Memar 1 2 3 4 5 N
2 A
19130 Luka gores 1 2 3 4 5 N
3 A
19130 Luka bakar 1 2 3 4 5 N
4 A
19130 Ekstermitas keselo 1 2 3 4 5 N
5 A
19130 Keseleo tulang punggung 1 2 3 4 5 N
6 A
19130 Fraktur ekstermitas 1 2 3 4 5 N
7 A
19130 Fraktur pelvis l N
8 A
19130 Fraktur panggul 1 2 3 4 5 N
9 A
19131 Fraktur tulang punggung 1 2 3 4 5 N
0 A
19131 Fraktur tulang tengkorak 1 2 3 4 5
1
19131 Fraktur muka 1 2 3 4 5 N
2 A
19131 Cedera gigi 1 2 3 4 5 N
3 A
19131 Cedera kepala terbuka 1 2 3 4 5 N
4 A
19131 Cedera kepala tertutup 1 2 3 4 5 N
5 A
19131 Gangguan imobilitas 1 2 3 4 5 N
6 A
19131 Kerusakan kognisi 1 2 3 4 5 N
9 A
19132 Penurunan tingkat kesadaran 1 2 3 4 5 N
0 A
19132 Trauma liver 1 2 3 4 5 N
1 A
19132 Limfa pecah 1 2 3 4 5 N
2 A
19132 Perdarahan 1 2 3 4 5 N
3 A
19132 Trauma perut 1 2 3 4 5 N
4 A
Keseimbangan
(0202)
Indikator :
02020 Mempertahankan 1 2 3 4 5 N
2 keseimbangan saat duduk tanpa A
sokongan pada punggung
02021 Mempertahankan 1 2 3 4 5 N
2 keseimbangan dari posisi A
duduk ke posisi berdiri
02020 Mempertahankan 1 2 3 4 5 N
1 keseimbangan ketika berdiri A
02020 Mempertahankan 1 2 3 4 5 N
3 keseimbangan ketika berjalan A
02020 Mempertahankan 1 2 3 4 5 N
9 keseimbangan ketika berdiri A
dengan satu kaki
02021 Mempertahankan 1 2 3 4 5 N
0 keseimbangan sementara A
menggeser berat badan dari
satu kaki ke kaki lain
02021 Mempertahankan 1 2 3 4 5 N
3 keseimbangan saat berputar A
360 derajat
02021 Postur 1 2 3 4 5 N
1 A
Berat Cukup sedang Ringan Tidak
berat ada
02020 Terpelintir 1 2 3 4 5 N
5 A
02020 Pusing
6
02020 Goyah 1 2 3 4 5 N
7 A
02020 Tersandung 1 2 3 4 5 N
8 A
(1843)
Definisi :Tingkat pemahaman yang disampaikan tentang penyebab, gejala, dan perawatan nyeri
SKALA TARGET OUTCOME : Dipertahankan pada ______ Ditingkatakn ke______
Indikator :
(1828)
Indikator :
(0400)
Definisi: kecukupan volme darah yang di pompakan sari ventrikel kiri untuk mendukung tekanan perfusi
sistemik
Indicator:
04000 Tekanan darah sistol 1 2 3 4 5 N
1 A
04001 Tekanan darah diastol 1 2 3 4 5 N
9 A
04000 Denyut jantung apikal 1 2 3 4 5 N
2 A
04000 Indeks jantung 1 2 3 4 5 N
3 A
04000 Freksi ejeksi 1 2 3 4 5 N
4 A
04000 Denyut jantung perifer 1 2 3 4 5 N
6 A
04000 Ukuran jantung 1 2 3 4 5 N
7 A
04002 Urine output 1 2 3 4 5 N
0 A
04002 Keseimbangan intake dan output 1 2 3 4 5 N
2 dalam 24 jam A
04002 Tekanan vena sentral 1 2 3 4 5 N
5 A
(0005)
Definisi: Respon fsiologis terhadap pergerakan yang memerlukan energi dalam aktivitas sehari hari
Indicator:
00050 Saturasi oksigen ketika 1 2 3 4 5 N
1 beraktivitas A
00050 Frekuensi nadi ketika beraktivitas 1 2 3 4 5 N
2 A
00050 Frekuensi pernapasan ketika 1 2 3 4 5 N
3 beraktivitas A
00050 Kemudahan bernapas saat 1 2 3 4 5 N
8 beraktivitas A
00050 Tekanan darah sistolik ketika 1 2 3 4 5 N
4 beraktivitas A
00050 Tekanan darah sistolik ketika 1 2 3 4 5 N
5 beraktivitas A
00050 Temuan atau hasil EKG 1 2 3 4 5 N
6 (Elektrokardogram) A
00050 Warna kulit 1 2 3 4 5 N
7 A
00050 Kecepatan berjalan 1 2 3 4 5 N
9 A
00051 Jarak berjalan 1 2 3 4 5 N
0 A
00051 Toleransi dalam menaiki tangga 1 2 3 4 5 N
1 A
00051 Kekuatan tubuh bagian atas 1 2 3 4 5 N
6 A
00051 Kekuatan tubuh bagian bawah 1 2 3 4 5 N
7 A
(0007)
Indicator:
00070 Kelelahan 1 2 3 4 5 N
1 A
00070 Kelesuan 1 2 3 4 5 N
2 A
00070 Alam perasaan depresi 1 2 3 4 5 N
3 A
00070 Kehilangan slera makan 1 2 3 4 5 N
4 A
00070 Penurunan libido 1 2 3 4 5 N
5 A
00070 Gangguan konsentrasi 1 2 3 4 5 N
6 A
00070 Penurunan motivasi 1 2 3 4 5 N
7 A
00070 Sakit kepala 1 2 3 4 5 N
8 A
00070 Sakit tenggorokan 1 2 3 4 5 N
9 A
00071 Kelenjar getah bening 1 2 3 4 5 N
0 A
00071 Neri otot 1 2 3 4 5 N
1 A
00071 Neri sendi 1 2 3 4 5 N
2 A
00071 Gejala syndrome kelelahan 1 2 3 4 5 N
3 kronis/ post exetional malaise A
00071 Tengkat steres 1 2 3 4 5 N
4 A
(1617)
Definisi: Tindakan untuk mengelola penyakitbjantung, pengobtannya dan untuk mencegah perkembangan
penakit dan komplikasiyna
Indicator:
Indicator:
(0414)
Definisi: kecukupan volume darah yang di pompa dari ventrikel dan pertukaran karbondiosida dan oksegen
pada tingkat alveolar
Indicator:
14140 Tekanan darah sistol 1 2 3 4 5 N
1 A
14140 Tekanan darah diastol 1 2 3 4 5 N
2 A
14140 Denyut nadi perifer 1 2 3 4 5 N
3 A
14140 Denyt nadi apical 1 2 3 4 5 N
4 A
14140 Itama jantung 1 2 3 4 5 N
5 A
14140 Tingkat pernapasan 1 2 3 4 5 N
6 A
14140 Irama oernapasan 1 2 3 4 5 N
7 A
14140 Kedalaman inspirasi 1 2 3 4 5 N
8 A
14140 Ekspulasi udara 1 2 3 4 5 N
9 A
14141 Urine output 1 2 3 4 5 N
0 A
14141 Indeks jantung 1 2 3 4 5 N
1 A
14141 Saturasi oksegen 1 2 3 4 5 N
2 A
14141 Pergeakan seputum dari saluran 1 2 3 4 5 N
3 napas A
Definisi: Tingkat pemahaman yang disiapkan tentang penyakit jantung, pengobatan, serta pencegahan
perkmbangan penyakit dan komplikasi
Indicator:
18300 Perjalanan penyakit biasanya 1 2 3 4 5 N
1 A
18300 tanda dan gejala awal penyakit 1 2 3 4 5 N
2 A
18300 Tanda dan gejala memburuknya 1 2 3 4 5 N
3 penyakit A
18300 Manfaat manajemen penyakit 1 2 3 4 5 N
4 A
18300 Strategi untuk mengrangi faktor 1 2 3 4 5 N
5 resiko A
18302 Strategi untuk mengurangi efek 1 2 3 4 5 N
8 samping pengobatan A
18300 Pentingna menyelesaikan efek 1 2 3 4 5 N
6 samping pengobatan A
18300 Pentingna menyelesaikan 1 2 3 4 5 N
7 rehabilitas jantung A
18300 Perang keluarga dalam rencana 1 2 3 4 5 N
8 pengobatan A
18302 Metode untuk mengukr tekanan 1 2 3 4 5 N
9 darah A
18300 Metode untuk memantau detak 1 2 3 4 5 N
9 jantung A
18301 Manfaat mendampingkan diet 1 2 3 4 5 N
0 rendah kolestrol dan rendah A
lemak
18301 Strategi untuk meningkatkan 1 2 3 4 5 N
1 kepatuhan diet A
18301 Strategi untuk membatasi intake 1 2 3 4 5 N
2 cairan A
18301 Pentingnya pemantauan berat 1 2 3 4 5 N
3 badan A
18301 Pentingnya pemantauan alcohol 1 2 3 4 5 N
4 A
18301 Pentingnya pantang tembakau 1 2 3 4 5 N
5 A
18303 Aktivitas kerja direkomendasikan 1 2 3 4 5 N
0 A
18303 Aktivitas fisik yang di 1 2 3 4 5 N
1 rekomendasikan A
18303 Aktivitas waktu luang yang di 1 2 3 4 5 N
2 rekomendasikan A
18301 Manfaat olahraga teratur 1 2 3 4 5 N
7 A
18301 Teknik konservasi energy 1 2 3 4 5 N
8 A
18301 Pedoman aktivitas seksual 1 2 3 4 5 N
9 A
18302 Kesulitan aktivitas seksual 1 2 3 4 5 N
0 potensial A
18302 Efek trapeutik obat 1 2 3 4 5 N
1 A
18303 Efek samping obat 1 2 3 4 5 N
3 A
18303 Efek lanjut obat 1 2 3 4 5 N
4 A
18302 Strategi untuk mengelola stress 1 2 3 4 5 N
2 A
18303 Pentingnya mendapatkan vaksin 1 2 3 4 5 N
8 influenza musiman A
18303 Pentingnya mendapatkan vaksin 1 2 3 4 5 N
9 pneumonia A
18303 Tahu kapan untuk mendapatkan 1 2 3 4 5 N
5 bantuan dari seseorang A
professional kesehatan
18302 Pilihan pilihan rawatan untuk 1 2 3 4 5 N
5 bantuan darurat medis A
18302 Pentingnya pembelajaran 1 2 3 4 5 N
6 keluarga akan resusitasi jantung A
paru
18302 Pengaruh budaya akan kepatuhan 1 2 3 4 5 N
7 pada rejimen pengobatan A
18303 Kelompok dukungan yang 1 2 3 4 5 N
6 tersedia A
18303 Sumber informasi terpercaya 1 2 3 4 5 N
7 terkait penyakit jantung A
Pemberian Analgesik
(2210)
(5820
(2390)
(6680)
Definsi : pengumpulan dan analisa data kardiovaskuler, peernapasan, dan suhu tubuh untuk
menentukan dan mencegah komplikasi.
Aktifitas-aktifitas :
Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan Monitor warna kulit, suhu dan
status pernafasan dengan tepat kelembapan
Catat gaya dan flaktuasi yang luas pada Monitor sianosis sentral dan perifer
tekanan darah Monitor akan adanya kuku (dengan
Monitor tekanan darah saat pasien bentuk) clubbing
berbaring, duduk, dan berdiri sebelum Monitor terkait dengan adanya tiga
setelah perubahan posisi tanda cushing reflek (misalnya,
Monitor tekanan darah setelah pasien tekanan nadi lebar, bradikardi, dan
minum obat jika memungkinkan peningkatan tekanan darah sistolik)
Auskultasi tekanan darah di kedua Identifiksi kemungkinan penyebab
lengan dan bandingkan perubahan tanda-tanda vital
Monitor tekanan darah, denyut nadi, dan Periksa secara berkala keakuratan
pernapasan sebelum, selama, dan setelah instrument yang digunakan untuk
beraktifitas dengan tepat perolehan data pasien.
Inisiasi dan pertahankan perangkat
pemantauan suhu tubuh secara terus-
menerus dengan tepat
Monitor dan laporkan tanda dan gejala
hipotermia dan hipertermia
Monitor keberadaan dan kualitas nadi
ambil nadi apical dan radial secara
simultan dan perhatikan perbedaanya
dengan tepat
Monitor terkait dengan nadi paradoksus
Monitor terkait dengan nadi alternative
Monitor tekanan nadi yang melebar atau
menyempit
Monitor irama dan tekanan jantung
Monitor nada jantung
Monitor irama dan laju pernapasan
(misalnya, kedalaman dan kesimetrisan)
Monitor suara paru-paru
Monitor oksimetri nadi
Monitor pola pernapasan abnormal
(misalnya, Cheyne-stokes,kussmaul,
biot, apneustic, ataksia, dan bernafas
berlebihan)
Peningkatan Koping
(5230)
Definisi : fasilitas usaha kognitif dan perilaku untuk mengelola stressor yang dirasakan,
perubahan, atau ancaman yang menggangu dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan peran
Aktifitas-aktifitas :
Bantu pasien dalam mengidentifikasi dukung aktifitas-aktifitas social dan
tujuan jangka pendek dan jangka komunitas (agar bisa dilakukan)
panjang yang tepat dukung (kemampuan dalam)
Bantu pasien dalam memeriksa sumber- penerimaan terhadap keterbatasan
sumber yang tersedia untuk memenuhu orang lain
tujuan-tujuannya kenali latar belakang budaya/spiritual
Bantu pasien untuk memecah tujuan pasien
yang kompleks menjadi lebih kecil, Dukun peenggunaan sumber-sumber
dengan langkah yang dapat dikelola spiritual, jika diinginkan
Dukung hubungan (pasien) dengan Eksplorasi pencapaian pasien
orang yang memiliki ketertarikan dan sebelumnya
tujuan yang sama Eksplorasi alasan pasien mengkritik
Bantu pasien untuk menyelesaikan diri
masalah dengan cara yang konstruktif Konfrontasi terhadap perasaaan
Berikan penilaian (kemampuan) ambivalen pasien (kemarahaan atau
penyesuaian pasien terhadap ditekan)
perubahan-perubahan citra tubuh, Tumbuhkan cara penyaluran
sesuai dengan indikasi kemarahan dan permusuhan yang
Berikan penilaian mengenai dampak konstruktif
dari situasi kehidupan pasien terhadap Atur situasi yang mendukung otonomi
peran dan hubungan (yang ada) pasien
Dukung pasien untuk mengidentifikasi Baantu pasien dalam mengidentifikasi
deskripsi yang realistik terhadap adanya respon positif dari orang lain.
perubahan dalam peran Dukung identifikasi nilai hidup yang
Berikan penilaian mengenai spesifik
pemahaman pasien terhadap proses Eksplorasi bersama pasien mengenai
penyakit metode sebelumnya ppada saat
Berikan penilaian dan diskusikan menghadapi masalah kehidupan.
respon alternatif terhadap situasi (yang Dukung penggunaan mekanisme
ada) defensive yang tepat
Gunakan pendekatan yang tenang dan Dukung verbalisasi perasaan, persepsi
memberikan jaminann dan rasa takut.
Berikan suasana penerimaan Diskusikan konsekuensi dari tidak
Bantu pasien dalam mengembangkan mengatasi rasa bersalah dan malu
penilaian terkait dengan kejadian Dukung pasien untuk mengidentifikasi
dengan lebih obyektif kekuatan dan kemampuan diri.
Bantu pasien untuk mengidentifikasi Turunkan stimulus yang dapat diartikan
informasi yang dia paling tertarik untuk sebagai suatu ancaman dalam suatu
dapatkan lingkunngan tertentu
Sediakan informasi actual mengenai Berikan penilaian terkait dengan
diagnosis, penanganan, dan prognosis kebutuhan atau keinginan pasien terkait
Sediakan pasien pilihan-pilihan yang dengan dukungan social
realistis mengenai aspek perawatan Bantu pasien untuk mengidentifikasi
dukung sikap (pasien) terkait dengan sistem dukungan yang tersedia
harapan yang realistis sebagai upaya Pertimbangkan risiko pasien melukai
untuk mengatasi perasaan diri sendiri
ketidakberdayaan Instruksikan pasien untuk
evaluasi kemampuan pasien dalam menggunakan teknik relaksasi sesuai
membuat keputusan dengan kebutuhan
cari jalan untuk memahami perspektif Bantu pasien untuk [melewati proses]
pasien terhadap situasi yang penuh berduka dan melewati kondisi
setres kehilanngan karena penyakit kronik
tidak mendukung pembuatan keputusan dan atau kecacatan dengan tepaat
saat pasien berada pada situasi stres Bantu pasien untuk mengklarifikasi
yang berat kesalahpahaman
dukung kemampuan mengatasi situasi Dukung pasien untuk untuk
secara berangsur-angsur mengevaluasi perilakunya sendiri.
dukung kesabaran dalam
menggembangkan suatu hubungan
Skrining Kesehatan
6520
Definsi : mendeteksi risiko atau masalah kesehatan melalui anamnesis, pemeriksaan, dan
prosedur lainnya.
Aktifitas-aktifitas :
Tentukan populasi target untuk Lengkapi [kelengkapan] (catatn yang
[dilakukaannya] pemeriksaan kesehatan. sesuai dengan ) departemen kesehatan
Iklankan layanan skrining kesehatan atau catatan lain untuk memantau
untuk meningkatkan kesadaran hassil-hasil yang abnormal, misalnya
masyarakat. tekanan darah tinggi
Sediakan akses yang mudah bagi Berikan informasi pemeriksaan diri
layanan sskring (misalnya, waktu dan yang tepat selama skrining
tempat. Rujuk pasien pada penyedia perawatan
Jadwalkan pertemuan untuk kesehatan lainnya, yang diperlukan.
meningkatkan efisiensi dan perawatan
individual.
Gunakan instrument sskrining yang
valid dan terpercaya.
Instruksikan pasien akan rasionalisasi
dan tujuan pemeriksaan kesehatan serta
pemantauan diri
Dapatkan persetujuan untuk
[dilakukannya] prosedur skrining
kesehatan, yang sesuai
Berikan privasi dan kerahasiaan
Berikan kenyamanan selama prosedur
skrining
Dapatkan riwaayt kesehatan yang sesuai,
termasuk deskripsi kesehatan, factor
resiko, dan obat-obatan
Dapatkan riwayat kesehatan keluarga
yang sesuai
Lakukan pengkajian fisik, yang sesuai
Ukur tekanan darah, tinggi badan, berat
badan, persentase lemak tubuh, kolestrol
dan kadar glukosa darah dan
pemeriksaan urin yang sesuai
Dapat spessimen untuk analisis
(5602)
Definsi : membantu pasien untuk memahami informasi yang berhubungan denagn proses pnyakit
secara spesifik.
Aktifitas-aktifitas :
Kaji tingkat pengetahauan pasien terkait Diskusikan pilihan terapi/ penanganan
dengan proses penyakit yang spesifik Jelaskan alasan dibalik manajemen/
Jelaskan perjalanan penyakit dan terpai/ penanganan yang
bagaimana hubungannya dengan drekomendasikan
anatomi dan fisologi, seuai kebutuhan Dorong pasien untuk menggali pilihan
Review pengetahuan pasien mengenai – pilihan mendaptkan pendapat kedua,
kondisinya sesuai kebutuhan atau sesuai yang di
Kenali pengetahuaan pasien mengenai indikasikan
kondisinya Jelaskan kommplikasi kronik yang
Jelaskan tanda dan gejala yang umum mungkin ada sesuia kebutuhan
dari penyaakit, sesuai kebutuhan Instruksikan pasien mengenai tindakan
Eksplorasi berssama pasien aapakah dia untuk mencegah / meminimalkan efek
telah melakukan manajemen gejala samping penanganan dari penyakit
Jelaskaan mengenai proses penyakit, sesuai kebutuhan
sesuai kebutuhan Edukasi pasien mengenai tindakan
Identtifikasi kemungkinan penyebab, untuk mengontrol/ meminimalkan
sesuai kebutuhan gejala, sesuai kebutuhan
Berikan informasi pada pasien mengenai Edukasi pasien mengenai tanda dan
kondisinya, sesuai kebutuhan gejala yang harus dilaporkan kepada
Identifikasi perubahan kondisi fisik ptugas kesehatan, sesuai kebutuuhan
pasien Perkuat informasi yang diberikan
Hindari memerikan harapan yang dengan anggota tim kesehatan lain,
kosong sesuai kebutuhan
Beri ketenangan terkaait kondisi pasien,
sesuai kebutuhan
Beri informasi kepada keluarga / orang
yang penting bagi pasien mengenai
pekembangan pasien, sesuai kebutuhan
Berikan informasi mengenai
pemeriksaan diagnostic yang tersedia
sesuai kebutuhan
Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi dimasa yang akan dating dan
/ atau mengontrol prose penyakit
Definisi : Keterbatasan dari komplikasi sebagai hasil dari ketidakseimbangan antara suplai
oksigen pada otot jantung dan kebutuhan seorang pasien yang memiliki gejala gangguan
fungsi jantung.
Aktifitas-aktifitas
Secara rutin mengecek pasien baik Sediakan terapi antiaritmia sesui
secara fisik dan psikologis sesuai kebijakan unit (misalnya ; obat anti
dengan kelebihan tiap ritmia, kardioversi atau devibriilasi)
agen/penyedia layanan. sebagaimana mestinya.
Pastikan tingkat aktivitas pasien Monitor respon pasien terhadap obat
yang tidak membahayakan curah aritmia.
jantung atau memprovokasi Instruksikan pasien dan keluarga
serangan jantung. mengenai terapi modalitas batasan
Evaluasi episode nyeri dada aktivitas dan kemajuan.
(intensitas, lokasi,radiasi, durasi Susun waktun latihan dan istirahat
dan faktor yang memicu serta untuk mencegah kelelahan.
meringankan nyeri dada). Batasi merokok.
Monitor EKG, adakah perubahan Monitor toleransi aktivitas pasien.
segmen T, sebagaimana mestinya. Monitor sesak, kelelaha, takipnea dan
Dorong [adanya] peningkatan ortopnea.
aktivitas bertahap ketika kondisi Bangun hubungan saling mendukung
[pasien] sudah distabilkan antara pasien dan keluarga.
(misalnya, dorong aktivitas yang Identivikasi metode pasien dalam
lebih ringan atau waktu yang lebih menangani setres.
singkat dengan waktu istirahat yang Berikan dukungan tehnik yang efektif
sering dalam melakukan aktivitas) untuk mengurangi stres.
Instruksikan pasien tentang Lakukan terapi relaksasai, sebagaimana
pentingnya untuk segera mestinya.
melaporkan bila merasakan nyeri Kenali efek psikologis dari kondisi
dada. yang mendasari [penyakit].
Lakukan penilaian komprehensif Lindungi pasien dari kecemasan dan
pada sirkulasi perifer (misalnya, cek depresi, anjurkan pengobatan dengan
nadi perifer, edema, pengisian anti depresan yang tepat, jika di
ulang kapiler, warna indikasikan.
Monitor tanda – tanda fiotal secara Dorong aktifitas yang tidak
rutin. bersaing/kompetitip pada pasien dengan
Monitor disretmia jantung, resiko gangguan fungsi jantung.
termasuki gangguan ritme dan Diskusikan modifikasi pada aktivitas
kondisi jantung. seksual dengan pasien dan pasangan,
Dokumentasikan disretmia jantung. jika tepat.
Catat tanda dan gejala penurunan Instruksikan pasien dan keluarga
curah jantung. mengenai tujuan perawatan dan
Monitor status pernafasan terkait bagaimana kemajuanya akan di ukur.
dengan adanya gejala gagal jantung. Yakinkan staf untuk menyadari tuyjuan
Monitor abdomen jika terdapat dan bekerja sama dalam menyediakan
indikasi penurunan perkusi. perawatyan yang konsisten.
Monitor keseimbangan cairan Rujuk ke program gagal jantung untuk
(masukan dan keluaran serta berat dapat mengikuti program edukasi pada
badan cairan). rehabilitas jantung, evaluasi dan
Monitor nilai labolatorium yang dukungan yang sesui panduan untuk
tepat (enzim jantung dan nilai meningkatkan aktifitas dan membangun
elektrolit). hidup kembali, sebagaimana mestinya.
Monitor fungsi faculmaker, Tawarkan dukungan spiritual pada
sebagaimana mestinya. keluarga (misalnya ; menghubungi
Evaluasi perubahan tekanan darah. nanggota kependetaan), sebagaimana
Evaluasi respon pasien terhadap mestinya.
ektopi atau disritmia.
Manajemen Energi
(0180)
Definisi : pengaturan energi yang di gunakan untuk menangani atau mencegah kelelahan dan
mengoktimalkan fungsi.
Aktifitas-aktifitas
kaji status fisiologis pasien yang Tingkatkan tirah baring atau
menyebabkan kelelahan sesui pembatasan kegiatan (misalnya ;l
dengan konteks usia dan meningkatkan jumlah waktu istirahat
perkembangan. pasien) dengan cakupannya yaitu pada
Anjurkan pasien mengungkapkan waktu istirahat yang di pilih.
perasaan secara verbal mengenai Anjurkan periode istirahat secara
keterbatasan yang di alami. bergantian.
Gunakan instrumen yang falit untuk Susun pengguanaan fisik cadangan
mengukur kelelahan. oksigen untuk funsi organ vital
Tentukanm persepsi pasien/orang (misalnya ; menghindari aktivitas
terdekat dengan pasien mengenai segera setelah makan).
penyebab kelelahan. Lakukan ROM aktif atau pasif untuk
Perbaiki defisit status fisiologis menghilangkan ketegangan otot.
(misalnya ; kemoterapi yang Berikan kegiatan penmgalihan yang
menyebabkan anemia) sebagai menenangkan untuk meningkatkan
prioritas utama. relaksasi.
Pilih intervensi untuk mengurangi Tawarkan bantuan untuk meningkatkan
kelelahan baik secara varmakologis tidur (musik atau oabat).
maupun non varmakologis dengan Anjurkan tidur siang bila di perlukan.
tepat. Bantun pasien untuk menjadwalkan
Tentukan jenis dan banyaknya periode istirahat.
aktivitas yang di butuhkan untuk Hindari kegiatan perawatan selama jam
menjaga kesehatan.intake atau istirahat pasien.
asupan nutrisi untuk mengetahui Rencanakan kegiatan saat pasien
sumber energi yang adekuat. mempunyai banyak energi.
Konsulkan dengan ahli gizi Bantu pasien untuk duduk di samping
mengenai cara meningkatkan tempat tidur, jika pasien tidak
asupan energi dari makanan. memungkinkan untuk berpindah atau
Negosiasikan waktu makan yang berjalan.
sesui dan tidak sesui dengan jadwal Bantu pasien dalam aktivitas sehari –
di rumah sakit. hari yang teratur sesui kebutuhan
Monitor sistem kardiorespirasi (ambulasi, berpindah, bergerak dan
pasien selama kegiatan (misalnya ; perawatan diri).
takikardia, disritmia yang lain, Monitor pemberian dan efek obat
dispnea, diaphoresis, pucar, tekanan stimulan dan depresan.
himodinamik, frekuensi Anjurkan aktivitas visik (misalnya ;
pernafasan). ambulasi, ADL) sesuai dengan
Anjurkan senam aerobik sesui kemampuan (energi) pasien.
kemampuan pasien. Evaluasi secara bertahap kenaikan level
Monitor atau catat waktu dan lama aktivitas pasien.
istirahat atau tidur pasien. Monitor respon oksigen pasien
Monitor lokasi dab ketidak (misalnya ; tekanan nadi, tekanan darah,
nyamanan atau nyeri yang di alami respirasi) saat perawatan maupun saat
pasien selama aktivitas. melakukan perawatan diri secara
Kurangi ketidaknyamanan fisik mandiri.
yang di alami pasien yang bisa Bantu pasien untuk mamantau secara
mempengaruhi fungsi kognitif. mandiri dfengan mencatat intake atau
Pemantauan diri dan pengaturan asupan energi dan kalori sesui
aktivitas pasien. kebutuhan.
Buat batasan untuk aktivitas Instuksikan pasien atau yang dekat
hiperaktif klien saat menganggu dengan pasien mengenai kelelahan
yang lain atau dirinya sendiri. (gejala yang mungkin muncul dan
Bantu pasien untuk memahami kekambuhan yang mungkin nanti akan
prinsip konservasi energi muncul kembali).
(misalnya ; kebutuhan untuk
membatasi aktivitas tirah baring). Instruksikan pasien atau orang yang
Ajarkan pasien m,engenai dekat dengan pasien m,engenai tehnik
pengelolaan dan tehnik manajemen perawatan diri yang memungkinkan
waktu untuk mencegah kelelahan. penggunaan energi nsehemat mungkin
Bantu pasien untuk (monitor diri untuk melakukan aktivitas
memprioritaskan kegiatan untuk sehari – hari).
mengakomodasikan energi yang di Istruksikan pasien atau SO untuk
perlukan. mengenali tanda dan gejala kelelahan
Bantu pasien untuk menetapkan yang mengurangi gejala kelelahan yang
tujuan aktivitas : yang akan di capai mengurangi kelelahan aktivitas.
secara realistis. Instruksikan pasien atau mengenai stres
Bantu pasien mengidentivikasi dan koping intervensi untuk
pilihan aktivitas – aktivitas yang mengurangi kelelahan.
akan di lakukan. Ajarklan pasien atau SO untuk
Anjurkan pasien untuk memilih menghubungi tenaga kesehatan jika
aktivitas – aktivitas yang tanda dan gejala tidak berkurang.
membangun ketahanan. Batasi jumlah dan gangguan
Bantu pasien untuk mngidentivikasi penggunjung dengan tepat.
tugas atau kegiatan rumah yang bisa
di lakukan oileh keluarga dan teman
di rumah untuk mencegah dan
mengatasi kelelahan.
Sediakan akses konunikasi yang
tepat bagi pasien (misalnya ; email
atau pesan singkat) untuk menjaga
komunikasi dengan teman pada saat
kunjungan tidak dapat di lakukan
atau tidak di sarankan.
Bantu pasien untuk membatasi tidur
siang dengan kegiatan yang
mendorong pasien untuk terjaga,
dengan cara yang tepat.
Batasi stimuli lingkungan yang
menganggu (misalnya ; cahaya atau
bising) untulk memfasilitasi
relaksasi.
Terapi Aktivitas (4310)
Definisi : peresepan terkait dengan menggunakan bantuan aktivitas fisik, kognisi, sosial dan
spiritual untuk meningkatkan frekuensi dan durasi dari aktivitas kelompok.
Aktifitas-aktifitas Vasilitas aktivitas pengganti pada saat
Pertimbangkan kemampuan klien memiliki keterbatasan waktu, energi
dalam berpartisipasi melalui maupun dengan cara berkonsultasi pada
aktivitas visik. terapis – terapis fisik okupasi dan
Berkolaborasi dengan ahli twerapis teraois rekreasi.
fisik, akupasi dan terapis aktivitas, Dorong keterlibatan dalam aktivitas
jika memang di perlukan. kelompok maupun terapi, jika memang
Pertimbangkan komitmenn klien di perlukan.
untuk meningkatkan frekuensi dan Rujuk ke pusat komunitas mapun
jarak aktivitas. program – program komunitas, jika
Bantu klien untuk mengeksplorasi memang di perlukan.
tujuan personal dari aktivitas – Bantu dengan aktivitas visik secara
aktivitas yang biasa di lakukan teratur (misalnya ; ambulasi, trasnfer
(misalnya ; bekerja) dan aktivitas – atau pindah, berfutar dan kebersihan
aktivitas yang di sukai. diri) sesui dengan kebersihan
Bantu klien untuk memilih aktivitas Sediakan aktivitas ’’motorik kasar’’
dan mencapai tujuan melalui untuk klien yang hiperaktif .
aktivitas yang konstisten dengan Tingkatkan gaya hidup dengan melalui
kemampuan fisik fisiologis dan aktivitas fisik untuk mencegah
sosial. penambahan berat badan yang
Bantu klien untuk tetap fokus pada diinginkan.
kekuatan yang di milikinya. Sarankan metode – metode aktivitas
Bantu klien untuk mengidentivikasi fisik yang tepat.
dan memperoleh sumber – sumber Ciptakan lingkungan yang aman untuk
yang di perlukanuntuk aktivitas – dapat melakukan pergerakan otot secara
aktivitas yang di inginkan. berkala sesui dengan indikasi.
Dorong aktivitas kreatif yang tepat. Berikan aktivitas motorik untuk
Bantu klien memperoleh mengurangi kejang otot.
transportasi untuk [dapat Berikan aktivitas yang memenuhi
mengikuti] aktivitas, jika di komoonen memori dan emosi (misalnya
perlukan. ; ektifitas religius tertentu) untuk klien
Bantu klien untuk mengidentivikasi dimensia, dengan cara yang tepat.
aktivitas yang di inginkan. Berikan permainan kelompokj
Bantu pasien untuk terstruktur non kompetitip dan aktif.
mengidentifikasikan aktivitas yang Tingkatkanm keterliubatan dalam
bermakna. aktifitas rekreasi dan defersional yang
Bantu pasien untuk menjadwalkan bertujuan untuk mengurangi kecemasan
waktu – waktu spesifik terkait (misalnya ; bernyanyi kelompok, bola
dengan aktivitas harian. voli, tenis meja, berjalan, berenang,
Bantu klien dan keluarga untuk tugas – tugas konkrit dan sederhana,
mengidentifikasi kelemahan dalam tugas – tugas rutin, tugas rumah tangga
level aktivitas tertentu. berhias dan permainan kartu atau
Identifikasi strategi untuk puzzle).
meningkatkan partisipasi terkait Gunakan terapi dengan menggunakan
dengan aktivitas yang di inginkan.. hewan dengan cara yang tepat.
Intruksikan klien dan keluarga Berikan pujian positif karena
untuk mempertahankan fungsi kesediaannya untuk terlibat dalam
kesehatan terkait dengan peran dan kelompok.
aktivitas secara visik, sosial, Instruksikan keluarga untukm
spiritual dan kognisi. memberikan pujian positif karena
Instruksikan pasien dan keluarga kesediaannya untuk terlibat dalam
kelompok.
melaksanakan aktivitas yangt Berikan kesempatan keluarga untuk
diinginkan maupun yang telah di terlibat dalam aktivitas, dengan cara
resapkan. yang tepat.
Berkoordinasi dalam menyeleksi Bantu klien untuk meningkatan
pasien sesui dengan umur yang motivasi diri dan penguatan.
sesui dengan aktivitas yang akan di Monitor respon emosi fisik, sosial dan
lakukan. spiritual terhadap aktivitas.
Bantu klien dan keluarga untuk Bantu klien dan keluarga memantau
beradaptasi dengan lingkungan perkembangan klien terhadap
pada saat mengakomodasi aktivitas pencapaian tujuan yang di harapkan.
yang di inginkan.
Berikan aktivitas untuk
memberikan perhatian dan
berkonsultasi dengan terapis
rekresional mengenai hal ini.
Manajemen nyeri
(1400)
Definisi : pengurangan atau reduksi nyeri pada tingkat kenyamanan yang dapat di terima oleh
pasien.
Aktivitas – aktivitas Pertimbangan tipe dan sumber nyeri
Lakukan pengkajian nyeri hiperhesif ketika memilih strategi penurun nyeri.
yang meliputi lokasi, karajteristik, Dorong pasien untuk memonitor nyeri
konsep atau durasi frekuensi, dan menangani nyerinya dengan
kualitas, intensitas beratnya nyeri nyerinya.
atau faktor pencetus. Ajarkan penggunmaan tehnik
Observasi adanya petunjuk nonfarmakologi (seperti, bioeedbacek,
nonverbal mengenai TENS, hypnosis relaksasi, bimbingan
ketidaknyamanan terutama pada antisipatif, terapi musik, terapi
mereka yang tidak dapat bermain, terapi aktivitas akupresur,
berkomunikasi secara efektif. aplikasi panas atau dingin atau pijatan,
Pastikan perawatan analgesik bagi sebelum sesudah jika memang
pasien di lakukan dengan memungkinkan, ketika melakukan
pemantauan yang ketat. aktifitas yang menimbulkan nyeri ;
Gunakan strategi komunikasi sebelum nyeri terjadi atau meningkat ;
terapeotik untuk mengetahui dan bersamaan dengan tindakan
pengalaman nyeri dan sampaikan penurun rasa nyeri lainnya.
penerimaan pasien terhadap nyeri. Galih pengunaan metode farmakologi
Gali pengetahuan dan kepercayaan yang di pakai pasien saat ini untuk
pasien mengenai nyeri. menurunkan nyeri.
Pertimbangkan pengaruh budaya Ajarkan metode farmakologi untuk
terhadap respon nyeri. menurunkan nyeri.
Tentukan akibat dari pengalaman Dorong pasien untuk menggunakan
nyeri terhadap kualitas hidup pasien obat – obatan penurun nyeri yang
(misalnya ;tidur, nafsu makan, adekuat.
pengertian, perasaan, hubungan, Kolaborasi dengan pasien, orang
perfoma kerja dan tanggung jawab). terdekat dan tim kesehatan lainnya
Gali bersama pasien faktor – faktor untuk memilih dan menginflemasikan
yang dapat menurunbkan atau tindakan penurun nyeri
mkemperberat nyeri. nonfarmakologi, sesui kebutuhan.
Evaluasi pengalaman nyeri di masa Berikan individu penurun nyeri yang
lalu yang meliputi riwayat nyeri optimal dengan peresepan analgesik.
kronik individu atau keluarga atau Implementasikan penggunaan pasien
nyeri yang menyebabkan disability terkontrol analgesik (PCA) jika sesui.
atau ketidak mampuan atau Gunakan tindakan pengontrol nyeri
kecatatan dengan tepat. sebelum nyeri bertambah berat.
Evaluasi bersama pasien dan tim Berikan obat sebelum beraktifitas
kesehatan lainyya mengenai untuk meningkatkan partisipasi, namun
efektivitas tindakan pengontrolan melakukan evaluasi mengenai bahaya
nyeri yang pernah di gunakan dari sedasi,
sebelumnya. Pastikan pemberian analgesik dan atau
Bantu keluarga dalam mencari dan strategi nonfarmakologi sebelum di
menyediakan dukungan. lakukan prosedur yang menimbulkan
Gunakan metode penilaian yang nyeri.
sesui dengan tahapan perkembangan Priksa tingkat ketidaknyaman pasien,
yang memungkinkan untuk catat perubahan dalam catatan medis
memonitor perubahan nyeri dan pasien, informasikan petugas
akan dapat membantu kesehatan lain yang merawat pasien.
mengidentifikasi faktor pencetus Evaluasi keefektifan dari tindakan
aktual dan hipotensial (misalnya ; pengontrolan nyeri yang di pakai
catatan perkembangan, catatan selama pengkajian nyeri di lakukan.
harian). Mulai dan modifikasi tindakan
Tentukan kebutuhan frekuensi untuk pengontrol nyeri berdasarkan respon
melakukan pengkajian pasien.
ketidaknyamanan pasien dan Dukung istirahat atau tidur yang
menginflemensikan rencana adekuat untuk membantu penurunan
monitor. nyeri.
Berikan informasi mengenai nyeri, Beritahu dokter jika tindakan tidajk
seperti penyebab nyeri, berapa lama berhasil atau jika keluhan pasien saat
nyeri akan di rasakan, dan antisipasi ini berubah siknifikan dari
dari ketidak nyamanan akibat poengalaman nyeri sebelumnya.
prosedur. Informasikan tim kesehatan lain atau
Kendalikan faktor lingkungan yang keluarga mengenai strategi
dapat mempengaruhi respon pasien nonfarmakologi yang sedang di
terhadap ketidak nyamanan gunakan untuk mendorong pendekatan
(misalnya ; suhu rungan, prefentif terkait dengan manajemen
pebncahayaan dan suara bising). nyeri.
Kurangi atau elemenasi faktor – Gunakan pendekatan multidisiplin
faktor yang dapat mencetuskan atau untuk manajemen nyeri, jika sesui.
meningkatakan nyeri (misalnya ; Pertimbangkan untuki merujuk pasien,
ketakutan, kelelahan, keadaan keluarga dan orang terdekat pada
monoton dan kurang pengetahuan). kelompok pendukung dan sumber –
Pertimbangkan keinginan pasien sumber lainya, sesui kebutuhan.
untuk berpartisipasi kemampuan Berikan informasi yang akuarat untuk
berpartisipasi, kecenderungan, meningkatkanj pengetahuan dan
dukungan dari orang terdekat respon terhadap pengalaman nyeri.
terhadap metodr dan konta indikasi Libatklan keluarga dalam mobilitas
ketika memilih strategi penurunan penurun nyeri, jika memungkinkan.
nyeri. Monitor kepuasan pasien terhadap
Pilih dan implementasikan tindakan manajemen nyeri dalam interfal yang
yang beragam (misalnya ; spesifik.
farmakologi, nonfarmakologi,
interpersonal) untuk memfasilitasi
penurunan nyeri sesui cdengan
kebutuhan.
Ajarkan prinsip – prinsip manajemen
nyeri.
Manajemen Pengobatan
(2380)
Definisi : fasilitas pengunaan dan efektifitas resep yang aman serta pengunaan obat bebas.
Aktivitas – aktivitas
Tentukan obat yang di perlukan, dan Berikan pasien dan anggota keluarga
kelola menurut resep dan atau mengenai informasi tertulis dan
protokol. visual untuk meningkatkan
Diskusikan masalah keuangan dengan pemahaman diri mengenai pemberian
redmen obat. obat yang tepat.
Tentukan kemampuan pasien untuk Kembangkan strategi untuk
mengobati diri sendiri dengan cara mengelola efek samping obat.
yang tepat. Dapatka resep dokter dari pasien
Monitor efektifitas pemberian obat yang melakukan pengobatan sendiri
yang sesui. dengan cara yang tepat.
Monitor pasien mengenai terapeotik Buat protokol untuk penyimpanan,
obat. penyimpanan ulang, dan pemantauan
Monitor tanda dan gejala toksisitas obat yang tersisa untuk tujuan
obat. pengobatan sendiri.
Monitor efek samping obat. Selidiki sumber – sumber keuwangan
Monitor level serum darah (misalnya ; yang memungkinkan untuk
elektrolit, protombin, obat – obtan memperoleh obat yang di resepkan
yang sesui). dengan cara yang tepat.
Monitor intyarsi obat yang non Tentukan dampak penggunaan obat
teraupeutik. pada gaya hidup pasien.
Kaji ulang pasien atau keluarga secara Berikan alternatif mengenai jangka
berkala mengenai jenis dan jumlah waktu dan cara pengobatan mandiri
obat yang di konsumsi. untuk meminimalkan efek gaya
Buang oabt yang sudah kadalwarsa, hidup.
yang sudah di berhentikan atau yang Bantu pasien dan anggota keluarga
mempunyai kontrak indikasi obat. dalam membuat penyesuaian gaya
Fasilitasi perubahan pengobatan hidup yang di perlukan terkait
dengan dokter. dengan pemakaian obat – obatan
Monitor respon terhadap perubahan tertentu dengan cara yang tepat.
pengobatan dengan cara yang tepat. Anjurklan pasien mengenai kapan
Pertimbangkan pengetahuan pasien harus mencari bantuan medis.
mengenai obat-obatan. Identifikasi jumlah dan jenis obat
Pantau kepatuhan mengenai rigmen bebas dan bagaimana obat – obatan
obat. tersebut dapat mempengaruhi kondisi
Pertimbangkan faktor – faktor yang saat ini.
dapat menghalangi pasien untuk Pertimbangkan apakah pasien
mengonsumsi obat yang di resepkan. menggunakan obat – obatan berbasis
Kembangkan strategi bersama pasien budaya dan kemungkinan adanya
untuk meniongkatkan kapatuhan efek dari penggunaan obat bebas dan
obat yang di tresepkan.
mengenai regimen obat yang di Kaji ulang strategi bersama pasien
resepkan. dalam mengelola obat – obatan.
Konsultasi dengan propesional Sediakan pasien dengan daftar
perawatan kesehatan lainya unytuk sumber – sumber untuk bisa di
meminimalkan jumlah dan frekuensi hubungi untuk mendapatkan
obat yang di butuhkan agar di informasi lebih lanjut mengenai obat
dapatkan efek terapeutik. – obatan tertentu.
Ajarkan pasien dan anggoita keluarga Hubungi pasien dan keluarga setelah
mengenai metode pemberian obat pemulangan pasien untuk menjawab
yang sesui. pertanyaan dan mendiskusikan
Ajarkan pasien dan atau anggota kekawatiran terkait dengan regimen
keluarga mengenai tindakan dan efek obat.
samping yang di harapkan dari obat. Dorong pasien untuk bversedia di
Berikan pasien dan anggota keluarga lakukan uju skrining dalam
mengenai informasi tertulis dan visual menentukan efek obat.
untuk meningkatkan pemahaman diri
mengenai pemberian obat yang tepat
Perawatan Jantung : Akut
(4044)
Definisi : keterbatasan terkait dengan komlilasi pada pasien yang mengalami eposode
ketidakseimbangan antara suplai oksigen ke otot jantung dan kebutuhannya sehingga
mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi jantung.
Aktivitas – aktivitas Sediakan makan yang sedikit sedikit
Evaluasi nyeri dada (intensitas, lokasi, tapi sering.
radiasi, durasi, faktor pemicu dan yang Sediakan diet jantung yang tepat
mengurangi). (batasi masukan kafein
Instruksikan pasien akan pentingnya natrium,kolestrol dan makanan
melaporkan segera jika merasakan berlemak).
ketidaknyamanan dalam dada. Tahan diri untuk memberikan
Sediakan alat yang segera dan secara stimulan mulut.
kontinyu dapat memanggil perawat Ganti dengan garam jika tepat.
dan bisa memberi tahu pasien dan Batasi stimulasi lingkungan.
keluarga bahwa panggilan akan di Pertahankan lingkungan yang
jawab dengan segera. kondusif untuk istirahat dan
Monitor EKG sebagaimana mestinya, penyembuhan.
apakah terdapat perubahan segmen Hindari memicu situasi emosional.
ST. Identifikasi cara pasien menghadapi
Lakukan penilaian secara stres.
komperhensif terhadap status jantung Dukung tehnik afektif untuk
termasuk di dalamnya adalah sirkulasi mengurangi ster.
perifer. Lakukan terapi relaksasi dengan
Monitor irama jantung dan kecepatan tepat.
denyut jantung. Tahan diri untuk berbeda pendapat.
Auskultasi suara jantung. Cegah pasien untuk mengambil
Kenali adanya frustrasi danm keputusan cegah dalam keadaan sters
ketakutan karena ketidak mampuan berat.
berkomuniukasi dan adanya paparan Hindari pasien terlalu kepanasan atau
mesin atau alat dan lingkungan yang kedinginan.
asing. Tahan diri untuk memasukan selang
Auskultasi paru – paru, adakah ronki rektal.
atau suara tambahan lain. Tahan diri untuk mengukur suhu
Monitor efektifitas terapi oksigen,
sebagaimana oksigen. rektal.
Monitor penentu pengantaran oksigen Tahan diri untuk melakukan
(PaO2 kadar Hb dan curah jantung) pemeriksaan melalu rektal atu
sebagaimana mestinya. vagina.
Monitor cairan masuk dan keluar, urin Instruksi pasien untuk menghindari
output, timbang bearat badan harian, aktifitas yang menyebabkan valsafa
sebagaimana mestinya. manufer (misalnya ; mengejan saat
Pilih lead EKG yang terbaik dalam buang air besar).
rangka untuk memonitor secara terus Kelola obat yang mencegah episode
menerus sebagaimana mestinya. valsafa manufer (laksatif,anit mual),
Rekam EKG 12 lead sebagaimana sebagaimana mestinya.
mestinya. Cegah pembentukan trombus verifer
Tuliskan nilai SK, LDH, dan AST (perubahan posisi tiap 2 jam dan
serum, sebagaimana mestinya. kelola anti koagulan dosis ringan).
Monitor fungsi ginjal (nilai BUN dan Kelola obat-obatan untuk
kreatinin) sebagaimana mestinya. membebaskan atau mencegah nyeri
Monitor fungsi hatri dengan cara yang dan iskemia, sesui dengan
tepat. kebutuhan.
Monitor nilai labolatorium elektrolit Monitor keefektifan pengobatan.
yang dapat meningkatkan resiko Instruksikan pasien dan keluarga
disritmia (kalium dan magnesiu), tentang tujuan perawatan dan
sebagaimana mestinya. bagaimana perkembangan yang bisa
Laporkan foto torak sebagaimana diukur yakin kan semua staf
mestinya. menyadari tujuan tersebut dan
Monitor kecenderungan tekanan darah bekerjasama dalam menyediakan
dan parameter hemodinamik, jika perawatan yang konsisten.
tersedia (tekana vena sentral, tekanan Tawarkan dukungan spiritual kepada
paruy kapiler, tekanan irisan arteri). pasien.
Manajemen Shok : Jantung
(4254)
Definisi :Peningkatan keadekuatan perfusi jaringan pada pasien yang mengalami penurunan
pompa jantung.
Aktivitas – aktivitas Persiapkan pasien untuk
Monitor tanda dan gejala penurunan revaskulerisasi jantung (percutaneus
curah janutng. coronary intervention) PCI atau
Auskultasi suara nafas terhadap bunyi poronary artery baipasygraft (CABG).
crackles atau suara tambahan lain Berikan inotropik positif atau
nya. medikasi untuk kontrotilitas sesui
Catata tanda dan gejala penurunan kebutuhan.
curah jantung. Tingkatkan reduksi afterlud (misalnya
Monitor adanya ketidakadekuatan ; fasodilator, angiotensin kovertin
perfusi arteri koroner (perubahan ST enzim meinhibitors, atau balon intra
dalam EKG, peningkatan enzim aorta).
janutng, angina) sesuai kebutuhan. Tingkatkan preload oktimal sementara
Monitor pemeriksaan fungsi menurunkan opterlud (misalnya
pembekuaan, termasuk protombintan berikan netrat sementara
(PT, partialtromboplastin), mempertahankan tekanan oklusi arteri
fibrinogen, degradasi atau produk pulmonal dalam rentang yang di
pemecahan, dan nilai platelet sesui anjurkan), sesui yang di butuhkan.
kebutuhan. Tingkatkan pervusi jaringan yang
Monitor dan efaluasi indikator adekuat (dengan resusitasi cairan dan
hipoksia jaruingan (saturasi darah atau vasopresor untuk
campuran vena, saturasi oksigen vena mempertahankan tekanan rata – rata
sentral, nilai serum laktat, arteri (MAT) kurang lebih 60 mmHg,
kapnometrisubningual). sesui kebutuhan.
Berikan oksigen sesui kebutuhan.
Pertahankan reload oktimal dengan
pemberian cairan IV atau deuretik,
sesui kebutuhan.
Manajemen Pengobatan
(2380)
Definisi : fasilitas pengunaan dan efektifitas resep yang aman serta pengunaan obat bebas
Aktivitas – aktivitas Berikan pasien dan anggota
Tentukan o0bat apa yang di perlukan, mengenai informasi tertulis dan
dan kelola menurut resep atau protokol. fisual untuk meningkatkan
Diskusikan masalah keuwangan yang pemahaman diri mengenai
berkaitan dengan regimen obat. pemberian obat yang tepat.
Tentukan kemampuan pasien untuk Kembangkan strategi untuk
mengobati diri sendiri dengan cara yang mengenbangakan strategi untuk
tepat. mengelola efek samping obat.
Monitor efektifitas cara pemberian obat Dapatkan resep dokter yang
yang sesui. melakukan pengobatan sendiri
Monitor pasien mengenai terapeutik dengan cara yang tepat.
obat. Buat protokol untuk penyimpanan,
Monitor tanda dan gejala toksitas obat. penyimpanan ulang, dan
Monitor efek samping obat. pemantauan obat yang tersisa
Monitor lefel serum darah (misalnya untuk tujuan pengobatan sendiri.
elektrolit, protombin, dan obat – obatan) Selidiki sumber – sumber
yang sesui. keuangan yang memungkinkan
Monitor intraksi obat yang nonterapiotik. untuk memperoleh obat yang di
Kaji ulang pasien atau keluarga secara resepkan dengan cara yang tepat.
berkala mengenai jenis dan jumlah obat Tentukan dampak pengunaan obat
yang di konsumsi. pada gaya hidup pasien.
Buang obat yang sudahh kedaluarsa, Berikan alternatif mengenai jangka
yang sudah di berhentikan atau yang waktu dan cara pengobatan
m,empunyai kontraindikasi obat. mandiri u8ntuk meminimalkan
Fasilitasi perubahan pengobatan dengan efek gaya hidup.
dokter. Bantu pasien dan anggota keluarga
Monitor respon terhadap perubahan dalam membuat penyesuaian gaya
pengobatan dengan cara yang tepat. hidup yang di perlukan sesui gaya
Pertimbangkan pengetahuan pasienj hidup yang di perlukan terkait
mengenai obat – obatan. dengan pemakaian obat – obat
Pantau kepatuhan mengenai regimen tertentu dengan cara yang tepat.
obat. Anjurkan pasien mengenai kapan
Pertimbangkan faktor – faktor yang harus mencari bantuan medis.
dapat menghalangi pasien untuk Berikan informasi mengenai
mengkonsumsi obat yang di resepkan. oenggunaan obat bebas dan
Kembangkan strategi bersama pasien bagaimana obat – obatan tersebut
meningkatkan kepatuhan mengenai dapat mempengaruhi kondoisi saat
regimen obat yang di resepkan. ini.
Konsultasi dengan profesional perawatan Pertimbangkan pasien apakah
ksehatan lainnya untuk meminimalkan mendapatkan obat – obatan
jumlah dan frekuansi obat yang di berbasis budaya dan kemungkinan
butuhkan agar di dapatkan efek adanya efek dari penggunaan obat
terapeutik. bebas dan obat yang di resepkan.
Ajarkan pasien dan atau anggota Kaji ulang strategi bersama pasien
keluarga mengenai tindakan dan efek tentang mengelola obat – obatan.
samping yang di harapkan dari obat. Sediakan pasien dengan daftar
Hubungi pasien dan keluarga setelah sumber – sumber untuk bisa di
pemulangan pasien untuk menjawab hubungi untuk dapat mendapatkan
pertanyaan dan mendiskusikan informasi lebih lanjut mengenai
kekawatiran terkait dengan regimen obat. obat – obatan tertentu.
Dorong pasien untuk bersedia di lakukan
uji skrining dalam menentukan efek
obat.
Manajemen Asam Basa
(1910)
6490
Definisi : melaksanakan pencegahan khusus dengan pasien yang memiliki risiko cedera karena
jatuh
Aktifitas-aktifitas :
Identifikasi kekurangan baik kongnitif Gunakan tempat tidur setengah isi air
atau fisik dari pasien yang mungkin ditempat tidur untuk membatasi
meningkatkan potensi jatuh pada pergerakan, dengan tepat
lingkungan tertentu Sediakan pasien yang memiliki
Identifikasi perilaku dan faktor yang ketergantungan suatu alat untuk
mempengaruhi risiko jatuh meminta pertolongan (misalnya.,
Kaji ulang riwayat jatuh bersama [penyediaan] bel atau lampu panggilan)
dengan pasien dan keluarga saat caregifer tidak ada
Idntifikasi karakteristik dari lingkungan Jawab pemanggil lampu segera
yang mungkin meningkatkan potensi Bantu eliminasi dari frekuensi dan
jatuh (misalnya, lantai licin dan tangga intervensi terjadwal
terbuka) Gunakan alarm tempat tidur untuk
Monitor gaya berjalan (terutama memperingatkan orang yang merawat
kecepatan) keseimbangan dan tingkat bahwa individu keluar dari tempat
kelelahan dan ambulasi tidur, dengan tepat
Tanyakan pasien mengenai persepsi Tandai ambang pintu dan dari batas
keseimbangan, dengan tepat jalan pintu sebelum tangga, sesuai
Berbagai dengan pasien terkait (hasil) dengan kebutuhan
observasi pada gaya berjalan, (terutama Pindahkan barang-barang yang
kecepatan) dan pergerakan diletakkan rendah (misalnya., temapt
Sarankan perubahan pada gaya berjalan menyimpan sepatu dan meja) yang
(terutama kecepatan) pada pasien membahayakan
Ajarkan pasien untuk beradaptasi Hindari melakukan sesuatu secara tidak
terhadap modivikasi gaya berjalan yang teratur dipermukaan lantai
(telah) di sarankan (kecepatan) Sediakan pencahayaan yang cukup
Bantu ambulasi indiidu yang memiliki dalam rangka meningkatkan pandangan
ketidakseimbangan Sedikan lampu malam hari disisi
Sediakan alat bantu (misalnya : tonkat tempat tidur
dan wolker) untuk menyeimbangkan Sediakan pegangan pada tangga dan
gaya berjalan (terutama kcepatan) pegangan tangga yang dapat dilihat
Dukung pasien untuk menggunakan (pasien)
tongkat atau walker, dengan tepat Tempatkan pagar dipintu keluar yang
Instruksikan pasien mengenai menggarah ke tangga
penggunaan tongkat atau walker Sediakan permukaan lantai yang tidak
dengan tepat licin dan anti slip
Rawat alat bantu dalam kondisi yang Sediakan permukaan yang tidak licin
siap pakai pada bak mandi dan pancuran
Kunci kursi roda, tempat tidur atau Sediakan alas kaki yang tidak licin
brankar selama melakukan pemindahan untuk memfasilitasi kemudahan
pasien menjangkau
Letakkan benda benda dalam jangkauan Sediakan area penyimpanan dengan
yang mudah bagi pasien jangkauan yang mudah
Instruksikan pasien untuk Sediakan barag furniture berat yang
memamanggil bantuan terkait tidak akan terguling jika digunakan
pergerakan, dengan tepat sebagai sandaran
Ajarkan pasien bagaimana jika jatuh, Orientasikan pasien pada lingkungan
meminimalkan cedera fisik
Berikan tanda untuk mengingatkan Hindari pengatura ulang lingkungan
pasien agar meminta bantuan saat fisik yang tidak perlu
keluar dari tempat tidur, dengan tepat Pastikan bahwa pasien menggunakan
Monitor kemampuan untuk berpindah sepatu yang pas, terikat dengan aman,
dari tempat tidur kekursi dan sebaliknya dan sol anti selip
Gunakan tekhnik yang tepat untuk Instruksikan pasien untuk memakai
memindahkan pasien dari dan kekursi kacamata yang diresepkan dengan tepat
roda, tempat tidur, toilet dan lainnya pada saat keluar dari tempat tidur
Sediakan tamapt duduk toilet yang Ajarkan anggota keluarga megenai
ditinggikan untuk memudahkan faktor resiko yang berkonstribusi
perpindahan terhadap adanya kejadian jatuh dan
Sediakan kursi dengan ketinggian yang bagaimana keluarga bisa menurunkan
tepat, dengan sandaran tangan dan resiko ini
punggung yang mudah dipindahkan Anjurkan adaptasi dirumah untuk
Gunaka peganggan tangan dengan meningkatkan keamanan
panjang dan tinggi yang tepat untuk Instruksikan keluarga akan pentingnya
mencegah jatuh dari temapt tidur, pegangan tangan untuk tangga, kamar
sesuai dengan kebutuhan mandi dan jalur untuk berjalan
Sediaa matras tempat tidur dengan Bantu keluaarga untuk
pinggiran yang lurus untuk mengidentifikasi bahaya dirumah dan
memudahkan pemindahan, letakkkan memodifikasi (bahaya tersebut) yang
tempat tidur mekanik pada posisi yang aman
paling rendah Sarankan menggunakan alas kaki
Sediakan permukaan tidur yang dekat Instruksikan pasien untuk menghindari
dengan lantai, sesuai kebutuhan permukaan es dan permukaan lain di
Sediakan tempat duduk dengan kursi luar rumah yang licin
bean bag untuk membatasi pergerakan, Kembangkan cara untuk pasien
dengan tepat berpartisipasi secara aman dalam
Temaptkan busa ditemapt duduk pasien mengisi waktu luang
untuk mencegah pasien terjatuh, dengan Lakukan program latihan fisik rutin
tepat yang meliputi berjalan
Berikan penanda untuk memberikan
peringatan pada staff bahwa pasien
beresiko tinggi jatuh
Berkolaborasi dengan anggota tim
kesehatan lain untuk menimbulkan efek
samping dari pengobatan yang
berkonstribusi pada kejadian jatuh
(misalnya., hipotensi ortostatisk dan
cara berjalan) trauma kecepatan yang
tidak mantap atau seimbang
Sediakan pengawasan ketat dan/ atau
alat pengikatan (misalnya., kursi bayi
dengan sabuk pengaman) saat
meletakkan bayi/anak dipermukaan
yang tinggi (misalnay, meja an kursi
yang tinggi)
Pindahkan obyek yang bisa
menyebabkan anak kecil memanjat
kepermukaan yang tinggi
Jaga posisi sisi rel dalam posisi tinggi
saat cardiver tidak ada, dengan tepat
Sediakan “gelembung atau bubble tob”
pada pengamanan pasien pediatric
dirumah sakit yang mungkin memanjat
melalui sisi pengaman yang tinggi,
dengan tepat
Kencangkan palang pengaman pada
akses vanel incubator saat
meninggalkan tempat tidur bayi dalam
incubator, dengan tepat.
Manajemen Lingkungan : Keselamatan
6486
0221
Definisi : peningkatan dan bantuan perjalanan untuk menjaga ataumengembalikan fungsi tubuh
otonom dan volunteer selama pengobatan dan pemulihan dari penykit atau cedera
Aktifitas-aktifitas : Bantu pasien untuk berdiri dan ambulasi
Beri pasien yang tidak mengekang dengan jarak tertentu dan dengan
Bantu pasien untuk menggunakan alas jumlah syaf tertentu
kaki yang memfasilitasi pasien untuk Bantu pasien untuk membangun
berjalan dan mencegah cedera pencapaian yang realistis untuk
Sediakan tempat tidur berketinggia ambulasi jarak
rendah, yang sesuai Dorong ambulasi independen dalam
Tempatkan saklar posisi tempat tidur di batas aman
tempat yang mudah di jangkau Dorong pasien untuk “bangkit sebanyak
Dorong untuk duduk di tempat tidur, di dan sesering yang di inginkan” (up ad
samping tempat tidur (“menjuntai”), lib), jika sesuai
atau di kursi, sebagaiman yang dapat di Terapkan / sediakan alat bantu (tongkat,
toleransi [pasien] walker, atau kursi roda) untuk ambulasi,
Bantu pasien untuk duduk di sisi jika pasien tidak stabil
tempat tidur untik memfasilitasi Bantu pasien dengan ambulasi dengan
penyesuaian, sesuai kebutuhan awal dan jika di perlukan
Konsultasikan pada ahli terapi fisik Instruksikan pasien/caregiver mengenai
mengenai rencana ambulasi, sesuai pemindahan dan teknik ambulasi yang
kebutuhan aman
Instruksikan ketersediaan perangkat Monitor penggunaan kruk pasien atau
pendukung, jika sesuai alat bantu berjalan lainnya
Instruksikan untuk memposisikan diri
sepanjang proses pemindahan
Gunakan sabuk [untuk] berjalan (gait
belt) untuk membantu perpindahan dan
ambuasi, sesuai kebutuhan
Bantu pasien untuk perpindahan, sesuai
kebutuhan
Berikan kartu penanda di kepala
tempat tidur untuk memfasilitasi
belajar berpindah
BAB III
TINJAUAN KASUS
2. Umur : 67 Tahun
6. Pendidikan : SMA.
B. Penanggung Jawab
1. Nama : Suharti
F. Genogram: (terlampir)
G. Pengkajian lansia sebagai individu
3. Pola Eliminasi
Subyektif:
Pasien mengatakan buang air besar setiap pagi, berwarna coklat kekuningan, tidak
mengalami nyeri saat buang air besar atau buang air kecil. dan pasien mengatakan buang
besar 1 kali sehari dan buang air kecil sebanyak 4 – 5 kali, dan berbau khas
Obyektif :
Pasien tidak terlihat memegang perutnya, tidak ada nyeri ketuk pada bagian ginjal. Vesika
urinaria tidak penuh.
5. Pola Istirahat-Tidur
Subyektif :
Pasien mengatakan merasa segar setelah tidur pada malam hari. Pasien mengatakan tidur
malam mulai dari jam 20.00 dan bagun jam 03.00 pagi sedangkan tidur siang dari pukul
13.00 -14.00. danPasien mengatakan tidurnya lelap atau jarang terganggu.
Obyektif :
Pasien tidak terlihat lesu, capek dan tidak terdapat kantung mata
6. Pola Kognitif-Perseptual
Subyektif :
Pasien mengatakan tidak menggunakan alat bantu dengar. Pasien mengatakan
menggunakan kacamata hanya saat membaca. Pasien mengatakan masih mengingat
kejadian jangka waktu dekat atau yang sudah lama terjadi. Pasien mengatakan mampu
mengambil keputusan sendiri. Pasien mengatakan tetap konsentrasi. Pasien mengatakan
tidak pernah merasa gelisah dan tidak pernah marah serta tetap kooperatif karena pasien
merupakan koordinator diruangannya. Pasien mengatakan tidak ada riwayat stroke. Pasien
mengatakan sering merasa nyeri di tengkuk saat tekanan darahnya naik.
Obyektif :
Pasien mengkonsumsi captrofil 10mg. TD : 170/100 mmHg, pasien tidak tampak
binggung, pasien mampu melihat dan mendengar dengan baik.
9. Pola Seksual-Reproduksi
Subyektif :
Pasien mengatakan tidak ada keinginan untuk menikah lagi
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut
2. Defisiensi pengetahuan
N
DIAGNOSA Rencana Tindakan dan Kriteria Hasil Intervensi
O
1 Neri Akut Kontrol Nyeri 1605 a. Manajemen nyeri 1400
setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. lakukan kontrol nyeri komperhensip yang meliputi
selama 1x 2 jam status kontrol nyeri pasien di lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas,
tingkatkan dari level 3 (kadang-kadang intensitas/beratnya nyeri dan fokus faktor pencetus.
menunjukan) ke level 4 (sering menunjukan) 2. berikan informasi mengenai nyeri seperti penyebab
dengan kriteria hasil: nyeri
1. pasien mampu menggunakan tindakan 3. ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi (manajemen
pencegahan nafas dalam)
2. pasien mampu menggunakan tindakan 4. kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim
pengurangan (nyeri) tanpa analgesik kesehatan lain untuk memilih dan
3. pasien mampu menggunakan mengimplementasikan tindakan penurunan nonfarmako
analgesik yang direkomendasikan sesuai kebutuhan
5. berikan individu penurun nyeri yang optimal dengan
peresepan analgesik
2 Defisiensi Pengetahuan a. Pengetahuan: Diet yang sehat yang a. Manajemen Nutrisi 1100
disarankan 1622 1. Tentukan apa yang menjadi preferensi makanan bagi
setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien
selama 1x 2 jam status Pengetahuan: Diet 2. Ajarkan pasien terkait dengan kebutuhan diet untuk
yang sehat yang disarankan pasien di kondisi sakit (pembatasan natrium)
tingkatkan dari level 2 (Pengetahuan 3. Ajarka pasien terkait dengan kebutuhan makanan
terbatas) ke level 4 (Pengetahuan banyak) tertentu berdasarkan perkembangan atau usia
dengan kriteria hasil: ( misalnya peningkatan kalsium, protein, cairan, dn
1. Memakan makanan yang sesuai kalori; peningkatan asupan serat untuk mencegah
dengan diet yang ditentukan konstipasi pada orang dewasa yang lebih tua
2. Menghindari makanan dan minuman b. Pengajaran : Proses Penyakit
yang tidak diperbolehkan dalam diet Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan
3. Mengikuti rekomendasi dalam tahap
proses penyakit yang spesifik
diet
Kenali pengetahuan pasien mengenai kondisinya
b. Pengetahuan : Manajemen Hipertensi
setelah dilakukan tindakan keperawatan Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit,
selama 1x 2 jam status Pengetahuan: sesuai kebutuhan
Manajemen Hipertensi pasien di
tingkatkan dari level 3 (Pengetahuan Identifikasi kemungkinan penyebab, sesuai
sedang) ke level 4 (Pengetahuan banyak) kebutuhan
dengan kriteria hasil:
1. mengetahui kisaran normal untuk Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
tekanan darah sistolik
diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang
2. mengetahui kisaran normal untuk
tekanan darah diastolic akan datang dan/atau mengontrol proses penyakit
3. mengetahui manfaat modifikasi gaya
hidup Edukasi pasien mengenai tindakan untuk
4. mengetahui strategi mengelola stress mengkontrol/meminimalkan gejala, sesuai kebutuhan
5. mengetahui diet yang dianjurkan
1. Nyeri Akut
NOC :
Definisi : Pengurangan atau reduksi nyeri pada tingkat kenyamanan yang dapat di terima
oleh pasien.
Aktivitas – aktivitas :
Lakukan pengkajian nyeri hiperhesif yang meliputi lokasi, karajteristik,
konsep atau durasi frekuensi, kualitas, intensitas beratnya nyeri atau faktor
pencetus.
Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan terutama pada
mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif.
Pastikan perawatan analgesik bagi pasien di lakukan dengan pemantauan yang
ketat.
Gunakan strategi komunikasi terapeotik untuk mengetahui pengalaman nyeri dan
sampaikan penerimaan pasien terhadap nyeri.
Gali pengetahuan dan kepercayaan pasien mengenai nyeri.
Pertimbangkan pengaruh budaya terhadap respon nyeri.
Tentukan akibat dari pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup pasien (misalnya
;tidur, nafsu makan, pengertian, perasaan, hubungan, perfoma kerja dan tanggung
jawab).
Gali bersama pasien faktor – faktor yang dapat menurunbkan atau mkemperberat
nyeri.
Evaluasi pengalaman nyeri di masa lalu yang meliputi riwayat nyeri kronik individu
atau keluarga atau nyeri yang menyebabkan disability atau ketidak mampuan atau
kecatatan dengan tepat.
Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lainyya mengenai efektivitas tindakan
pengontrolan nyeri yang pernah di gunakan sebelumnya.
Bantu keluarga dalam mencari dan menyediakan dukungan.
Gunakan metode penilaian yang sesui dengan tahapan perkembangan yang
memungkinkan untuk memonitor perubahan nyeri dan akan dapat membantu
mengidentifikasi faktor pencetus aktual dan hipotensial (misalnya ; catatan
perkembangan, catatan harian).
Tentukan kebutuhan frekuensi untuk melakukan pengkajian ketidaknyamanan
pasien dan menginflemensikan rencana monitor.
Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri
akan di rasakan, dan antisipasi dari ketidak nyamanan akibat prosedur.
Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidak nyamanan (misalnya ; suhu rungan, pebncahayaan dan suara bising).
Kurangi atau elemenasi faktor – faktor yang dapat mencetuskan atau
meningkatakan nyeri (misalnya ; ketakutan, kelelahan, keadaan monoton dan
kurang pengetahuan).
Pertimbangkan keinginan pasien untuk berpartisipasi kemampuan berpartisipasi,
kecenderungan, dukungan dari orang terdekat terhadap metodr dan konta indikasi
ketika memilih strategi penurunan nyeri.
Pilih dan implementasikan tindakan yang beragam (misalnya ; farmakologi,
nonfarmakologi, interpersonal) untuk memfasilitasi penurunan nyeri sesui cdengan
kebutuhan.
Ajarkan prinsip – prinsip manajemen nyeri.
Pertimbangan tipe dan sumber nyeri ketika memilih strategi penurun nyeri.
Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyerinya dengan nyerinya.
Ajarkan penggunmaan tehnik nonfarmakologi (seperti, bioeedbacek, TENS,
hypnosis relaksasi, bimbingan antisipatif, terapi musik, terapi bermain, terapi
aktivitas akupresur, aplikasi panas atau dingin atau pijatan, sebelum sesudah
jika memang memungkinkan, ketika melakukan aktifitas yang menimbulkan
nyeri ; sebelum nyeri terjadi atau meningkat ; dan bersamaan dengan
tindakan penurun rasa nyeri lainnya.
Galih pengunaan metode farmakologi yang di pakai pasien saat ini untuk
menurunkan nyeri.
Ajarkan metode farmakologi untuk menurunkan nyeri.
Dorong pasien untuk menggunakan obat – obatan penurun nyeri yang adekuat.
Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim kesehatan lainnya untuk
memilih dan menginflemasikan tindakan penurun nyeri nonfarmakologi, sesui
kebutuhan.
Berikan individu penurun nyeri yang optimal dengan peresepan analgesik.
Implementasikan penggunaan pasien terkontrol analgesik (PCA) jika sesui.
Gunakan tindakan pengontrol nyeri sebelum nyeri bertambah berat.
Berikan obat sebelum beraktifitas untuk meningkatkan partisipasi, namun
melakukan evaluasi mengenai bahaya dari sedasi,
Pastikan pemberian analgesik dan atau strategi nonfarmakologi sebelum di lakukan
prosedur yang menimbulkan nyeri.
Priksa tingkat ketidaknyaman pasien, catat perubahan dalam catatan medis pasien,
informasikan petugas kesehatan lain yang merawat pasien.
Evaluasi keefektifan dari tindakan pengontrolan nyeri yang di pakai selama
pengkajian nyeri di lakukan.
Mulai dan modifikasi tindakan pengontrol nyeri berdasarkan respon pasien.
Dukung istirahat atau tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri.
Beritahu dokter jika tindakan tidajk berhasil atau jika keluhan pasien saat ini
berubah siknifikan dari poengalaman nyeri sebelumnya.
Informasikan tim kesehatan lain atau keluarga mengenai strategi nonfarmakologi
yang sedang di gunakan untuk mendorong pendekatan prefentif terkait dengan
manajemen nyeri.
Gunakan pendekatan multidisiplin untuk manajemen nyeri, jika sesui.
Pertimbangkan untuki merujuk pasien, keluarga dan orang terdekat pada kelompok
pendukung dan sumber – sumber lainya, sesui kebutuhan.
Berikan informasi yang akuarat untuk meningkatkanj pengetahuan dan respon
terhadap pengalaman nyeri.
Libatklan keluarga dalam mobilitas penurun nyeri, jika memungkinkan.
Monitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri dalam interfal yang spesifik.
NIC 2 :
Definisi: Memfasilitasi peregangan dan pelepasan kelompok otot yang akan menghasilkan
perbedaan sensasi
Aktivitas-aktivitas :
NOC 1
Indicator :
Definisi :Tingkat pemahaman yang disampaikan tentang tekanan darah tinggi, pengobatan dan
pencegahan komplikasinya.
SKALA TARGET OUTCOME : Dipertahankan pada …. Ditingkatkan ke :
Tidak ada Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan
pengetahuan terbatas sedang banyak sangat banyak
Skala Outcome Keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator :
183701 Kisaran normal 1 2 3 4 5 NA
untuk tekanan
darah sistolik
183702 Kisaran normal 1 2 3 4 5 NA
untuk tekanan
darah diastolic
183703 Target tekanan 1 2 3 4 5 NA
darah
183704 Metode untuk 1 2 3 4 5 NA
mengukur tekanan
darah
183705 Komplikasi 1 2 3 4 5 NA
potensial hipertensi
183706 Pilihan pengobatan 1 2 3 4 5 NA
yang tersedia
183707 Manfaat 1 2 3 4 5 NA
pengobatan jangka
panjang
183708 Tanda dan gejala 1 2 3 4 5 NA
eksaserbasi
hipertensi
183709 Pengguanaan yang 1 2 3 4 5 NA
benar dari obat
yang diresepkan
183701 Efek terapeutik 1 2 3 4 5 NA
0 obat
183701 Efek samping obat 1 2 3 4 5 NA
1
183701 Efek lanjut obat 1 2 3 4 5 NA
2
183701 Pentingnya 1 2 3 4 5 NA
3 mematuhi
pengobatan
183701 Pentingnya 1 2 3 4 5 NA
4 menginformasikan
professional
pengobatan semua
obat saat ini
183701 Pentingnya 1 2 3 4 5 NA
5 menepati janji
tindak lanjut
183701 Manfaat 1 2 3 4 5 NA
6 pemantauan sendiri
secara terus-
menerus
183701 Jadwal yang 1 2 3 4 5 NA
7 direkomendasikan
untuk pemantauan
tekanan darah
183701 Berat badan 1 2 3 4 5 NA
8
183701 Manfaat 1 2 3 4 5 NA
9 modifikasi gaya
hidup
183702 Strategi 1 2 3 4 5 NA
0 mengelola stress
183702 Diet yang 1 2 3 4 5 NA
1 dianjurkan
183702 Strategi untuk 1 2 3 4 5 NA
2 mengubah
kebiasaan diet
183702 Strategi untuk 1 2 3 4 5 NA
3 membatasi intake
sodium
183702 Strategi untuk 1 2 3 4 5 NA
4 meningkatkan
kepatuhan diet
183702 Efek kesehatan 1 2 3 4 5 NA
5 yang merugikan
akibat penggunaan
alcohol
183702 Pentingnya pantang 1 2 3 4 5 NA
6 tembakau
183702 Manfaat olehraga 1 2 3 4 5 NA
7 teratur
183702 Sumber informasi 1 2 3 4 5 NA
8 hipertensi
terpercaya
183702 Kelompok 1 2 3 4 5 NA
9 dukungan yang
tersedia
183703 Tahu kapan untuk 1 2 3 4 5 NA
0 mendapatkan
bantuan dari
seorang
professional
kesehatan
183703 Manfaat 1 2 3 4 5 NA
1 manajeman
penyakit
NIC 1
Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses penyakit yang spesifik
Jelaskan patofisiologi penyakit dan bagaimana hubungannya dengan anatomi dan fisiologi,
sesuai kebutuhan
Review pengetahuan pasien mengenai kondisinya
Kenali pengetahuan pasien mengenai kondisinya
Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit, sesuai kebutuhan
Eksplorasi bersama pasien apakah dia telah melakukan manajemen gejala
Jelaskan mengenai proses penyakit, sesuai kebutuhan
Identifikasi kemungkinan penyebab, sesuai kebutuhan
Berikan informasi pada pasien mengenai kondisinya, sesuai kebutuhan
Identifikasi perubahan kondisi fisik pasien
Hindari memberikann harapan yang kosong
Beri ketenangnan terkait kondisi pasien, sesuai kebutuhan
Beri informasi kepada keluarga/orang yang penting bagi pasien mengenai pemeriksaan
diagnostic yang tersedian, sesuai kebutuhan
Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan datang dan/atau mengontrol proses penyakit
Diskusikan pilihan terapi/penanganan
Jelaskan alasan dibalik manajemen/terapi/penanganan yang direkomendasikan
Dorong pasien untuk menggali pilihan-pilihan/ mendapatkan pendapat kedua, sesuai
kebutuhan atau sesuai yang diindikasikan
Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin ada, sesuai kebutuhan
Instruksikan pasien mengenai tindakan untuk mencegah/meminimalkan efek samping
penanganan dari penyakit, sesuai kebutuhan
Edukasi pasien mengenai tindakan untuk mengkontrol/meminimalkan gejala, sesuai
kebutuhan
Eksplorasi sumber-sumber dukungan yang ada, sesuai kebutuhan
Rujuk pasien kepada kelompok pendukung/agen komunitas local, sesuai kebutuhan
Edukasi pasien mengenai tanda dan gejala yang harus dilaporkan kepada petugas kesehatan,
sesuai kebutuhan
Berikan normor telepon yang dapat dihubungi jika terjadi komplikasi
Perkuat informasi yang diberikan dengan anggota tim kesehatan lain, sesuai kebutuhan
Catatan Perkembangan
Hari : jumat
Waktu : 40 menit
Pertemuan ke : Pertama
IV. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi interaktif
V. MEDIA
1. Lembar balik
VI. KEGIATAN PENYULUHAN
NO KEGIATAN WAKTU
PENYULUH LANSIA
1. Pendahuluan 5 Menit
Memberikan salam Menjawab salam
Berdoa Berdoa bersama
Perkenalan Berkenalan
Menjelaskan maksud dan Memperhatikan
tujuan
Kontrak waktu Memperhatikan
Apersepsi Memperhatikan/ berperan serta
2. Materi inti 20 Menit
Menjelaskan Memperhatikan
Diskusi interaktif Menanyakan hal-hal yang
belum dipahami
Menyusun Berperan serta/aktif
kesimpulan/membuat
rangkuman
3. Evaluasi 15 Menit
Mengajukan pertanyaan secara Menjawab secara lisan
lisan
Jumlah 40 Menit
KUNCI JAWABAN
1. Tekanan darah normal pada Lansia usia sistol 140-150 dan diastole 80-85
2. Tanda dan gejala hipertensi:
a. Mengeluh sakit kepala, pusing
b. Terasa berat ditengkuk
c. Lemas, kelelahan
d. Sesak nafas
e. Gelisah
f. Mual dan muntah
3. Makanan yang harus dihindari oleh penderita hipertensi : jeroan, rupuk, kripik, dan
makanan kering,asin,sarden, sosis, kornet, sayuran dan buah-buahan dalam
kaleng,makanan yang diawetkan : dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang, telur asin,
manisan buah mentega dan keju,bumbu –bumbu : kecap asin, terasi, petis, garam,
saus tomat, saus sambel, tauco dan bumbu penyedap, makanan yang mengandung
alcohol : durian, tape
4. Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi
a. Makanan yang segar : protein nabati dan hewani, sayuran dan buah-buahan yang
banyak mengandung serat
b. Makanan yang diolah tanpa atau sedikit menggunakan garam natrium, vetsin,
kaldu bubuk
c. Sumber protein hewani : penggunaan daging/ayam/ikan paling banyak 100 gram/
hari. Telur ayam/bebek 1 butir/hari
d. Susu segar 200 ml/hari
5. Cara untuk menjaga agar tensi tetap normal
a. Mengatur menu makanan
1. Diet rendah garam
· Untuk tekanan darah tinggi berat diajurkan untuk tidak
menambahkan garam kedalam makanan
· Untuk tekanan darah tinggi sedang (diastole 100-114 mmHg) dianjurkan hanya
menambahka 1/4 sendok teh garam kedalam makanan
· Untuk tekanan darah tinggi ringan (diastole <100 mmHg) dianjurkan hanya
menambahkan 1/2 sendok teh garam kedalam makanan
2. Diet rendah lemak
Bagi lansia komposisi energy sebaiknya 20-25% berasal dari protein, 20% dari
lemak, dan sisanya dari krbohidrat. Kalori yang dibutuhkan untuk lansia laki-
laki sebanyak 1960 kal, sedang kan untuk lansia wanita 1700 kal.
b. Menghentikan kebiasaan merokok/ mengkonsumsi alcohol
c. Rutin mengecek berat badan
d. Lakukan olahraga secara rutin seperti senam, lansia setiap pagi dan aktivitas
ringan.
e. Cukup istirahat dan menghindari stress
f. Konsumsi makanan yang menurunkan tekanan darah: mentimun, belimbing wuluh,
danbawang putih
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Pada lansia terjadi penurunan struktur dan fungsi organ khususnya kardiovaskuler.
Banyak faktor resiko yang menyebabkan terjadinya hipertensi pada lansia seperti,
merokok, kurang aktifitas fisik, makanan tinggi natrium, makanan bersantan dan
lainnya. Cara sederhana untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yaitu dengan
memperhatikan makan makanan yang akan di konsumsi yaitu dengan menghindari
makanan yang menjadi faktor resiko terjadinya hipertensi pada lansia. Selain itu juga
bisa dilakukan relaksasi otot progresif untuk menurunkan tekanan darah karena
dengan melakukan relaksasi otot progresif membuat pasien menjadi lebih tenang dan
relaks.
B. Saran
Perawat dan tenaga kesehatan lebih memperhatikan kesehatan kardiovaskuler lansia
khususnya masalah hipertensi, dan memperhatikan nutrisi lansia agar makanan yang
di konsumsi oleh lansia tidak menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Perawat
juga bisa memberikan terapi tradisional dan tindakan keperawatan terlebih dahulu
tanpa memberikan obat untuk lansia yang mengalami hipertensi agar mengurangi
gangguan ginjal dan hati yang terjadi pada lansia. Salah satu tindakan keperawatan
yang bisa dilakukan untuk menurunkan tekanan darah yaitu relaksasi otot progresif,
yang bisa dikombinasikan dengan nafas dalam dan musik klasik.
Genogram
Keterangan:
Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, pasien menikah dengan istri pertama dan memiliki 1 orang anak perempuan, lalu istri pertama
meninggal karena kecelakaan, lalu pasien menikah lagi dengan istri ke 2 dan memiliki 2 orang anak kemudian bercerai karena konflik dalam rumah
tangga, lalu pasien menikah lagi dengan istri ke 3 kemudian bercerai dan tidak memiliki anak. Riwayat penyakit orang tua pasien ayah menderita
Hipertensi dan Ibu pasien menderita DM.
SOP
RelaksasiOtotProgresif
Untuk mengurangi nyeri, kaku otot, ansietas, stress dan untuk meningkatkan kenyamanan
Indikasi
Klien yang mengalami insomnia, klien sering stress, klien yang mengalami kecemasan, klien
yang mengalami depresi, klien yang merasakan nyeri.
Alat
Tensi meter
Stetoskop
Musik klasik
No Tindakan Keterangan
.
Ya Tidak
PraInteraksi
1 Kesiapan diri sebelum terapi, observasi catatan perkembangan klien
2 Persiapan alat
3 Mencuci tangan
Orientasi
4 Memberikan salam dan perkenalan
5 Menjelaskan tujuan, prosedur tindakan secara detail, dan memberikan
kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dimulai
6 Pastikan klien menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman
Kerja
7 Mengukur tanda-tanda vital (tekanan darah dan nadi)
8 Posisikan klien dengan posisi yang nyaman (sandaran dengan tulang ekor
tidak menyentuh lantai)
9 Lakukan pernafasan biasa (7 kali)
10 Tarik nafas melalui hidung secara perlahan-lahan, lalu keluarkan melalui
mulut secara perlahan-lahan (7 kali)
11 Tarik nafas melalui hidung secarapelahan-lahan, tahan di dada (hitungan
1,2,3), hembuskan melalui mulut secara perlahan dengan lidah berada di
antara gigi (7 kali)
12 KEPALA dan LEHER (7-8 kali)
Tekuk leher dan kepala kebelakang secara perlahan-lahan sambi ltarik
nafas melalui hidung (tahan 1,2,3) lalu lemaskan dan luruskan kembali
leher dan kepala sambil menghembuskan nafas perlahan-lahan melalui
mulut dengan lidah diantara gigi.
13 Tekuk leher dan kepala anda kedepan secara perlahan-lahans ambil tarik
nafas melalui hidung (tahan 1,2,3) lalu lemaskan dan luruskan kembali
leher dan kepala sambil menghembuskan nafas perlahan-lahan melalui
mulut dengan lidah diantara gigi.
Hari : Rabu
Waktu : 40 menit
Pertemuan ke : Pertama
Sasaran : Lansia
XIV. MEDIA
2. poster