Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh :
1. Revi Alvin Razaqi ; 3.39.17.0.20 ; 2017
2. Akbar Nicko Ramadhan ; 3.39.17.0.03 ; 2017
3. Raditya Rizki Ramadhana ; 3.39.17.19 ; 2017

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


KOTA SEMARANG
2017

1
2
PENGESAHAN PKM-KARSACIPTA

1. JudulKegiatan : ………………………………

2. BidangKegiatan : PKM-KC
3. Ketua PelaksanaKegiatan
a. NamaLengkap : Revi Alvin Razaqi
b. NIM : 3.39.17.0.20
c. Jurusan : Teknik Elektro
d. Universitas/Institut/Politeknik : Politeknik Negeri Semarang
e. Alamat Rumah dan NoTel./HP : Jalan Tugurejo RT 2/ RW 1,
Kec. Tugu, Kota Semarang,
Prov. Jawa Tengah
f. Email : revirazaqi.RR@gmail.com
4. AnggotaPelaksanaKegiatan/Penulis : 2 Orang
5. DosenPendamping
a. Nama Lengkapdan Gelar :
b. NIDN/NIDK :
c. Alamat Rumah danNoTel./HP :
6. Biaya KegiatanTotal
a. Kemristekdikti : Rp. ………………..
b. Sumber lain (sebutkan . .. ) : Rp. ………………..
7. JangkaWaktuPelaksanaan : Bulan

Semarang, 15 Oktober 2017


Menyetujui
Ketua Jurusan Ketua Pelaksana
Kegiatan

(Dr.Amin Suharjono,S.T,M.T) (Revi Alvin Razaqi)


NIP/NIK. 197210271999031002 NIM. 3.39.17.0.20

3
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pembimbing,

(Rustono,S.E,M.M) (Drs.Ari Santoso,S.ST, M.Eng)


NIP/NIK. 196506151993031001 NID.

4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permasalahan terkait ketersediaan bahan energi merupakan
permasalahan yang penting dalam kehidupan manusia. Energi merupakan
komponen yang menunjang segala aktivitas manusia terutama di kegiatan
Rumah Tangga. Sumber energi yang sering digunakan pada kalangan rumah
tangga adalah LPG. Penggunaan LPG meningkat karena aadanya program
pemerintah untuk menguragi penggunaan Minyak tanah.Namun, program ini
tidak diimbangi dengan penyediaan LPG. Ketersediaan LPG yang terbatas
dibuktikan pada 2016 lalu, Indonesia mengimpor 4,3 juta ton LPG,
diperkirakan pada 2017 bertambah menjadi 5 juta ton atau 70% dari total
kebutuhan LPG kebutuhan nasional. Namun, Tingkat konsumsi LPG
meningkat tajam dari 8 juta SBM (0,97 juta ton) pada tahun 2000 menjadi 52
juta SBM (6,09 juta ton) pada tahun 2014. BPPT menyatakan bahwa
Kebutuhan LPG diperkirakan meningkat dari 6,09 juta ton pada tahun 2014
menjadi 8,07 juta ton pada tahun 2025 dan menjadi 13,26 juta ton pada tahun
2050 untuk skenario dasar. Sehingga perlu dilakukan pembaharuan sumber
energi alternatif agar terpenuhinya sumber energi dan mengurangi adanya
impor.

Di Sisi lain, Sebagai negara maritim tentunya negara Indonesia


memiliki Wilayah laut yang lebih besar dari wilayah daratannya yaitu sebesar
64,8%. Air Laut merupakan kumpulan air asin yang terdiri dari 96,5 % air

1
murni dan 3,5% senyawa lainnya. Pada dasarnya, air laut mengandung
senyawa NaCl yang diuraikan oleh H20 menhadi Na+ dan Cl-
(Kuwahara, 2001).
Akibat Dari masalah tersebut, peneliti melakukan penelitian mengenai
solusi untuk mengatasi masalah kelangkaan tersebut yaitu dengan
pengolahan air laut menjadi energi terbarukan melalui proses elektrolisis
dengan pemanfaatan elektrolit NaCl yang terkandung di dalamnya.
1.2 Batasan Masalah

Pada penelitian ini, masalah yang diangkat adalah mengenai


kelangkaan energi bahan bakar gas LPG. Gas LPG merupakan bahan bakar
yang dibutuhkan masyarakat di Indonesia. Kelangkaan gas LPG ini menjadi
masalah utama di Indonesia. Nantinya, alat yang berbasis elektrolisis air laut
penghasil gas Hidrogen ini dapat digunakan sebagai energi alternatif bahan
bakar gas pengganti gas LPG.
1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan


permasalahannya adalah bagaimana membuat sebuah alat yang
mengaplikasikan elektrolisis air laut yang akan menghasilkan gas Hidrogen
sebagai energi alternatif bahan bakar gas LPG yang mudah dan murah
pembuatannya dan secara efektif mengatasi kelangkaan bahan bakar gas LPG.
1.4 Tujuan Penelitian

1. Melakukan inovasi dari elektrolisis air laut yang dapat menghasilkan gas
hidrogen sebagai energi alternatif bahan bakar gas.
2. Menciptakan energi alternatif bahan bakar yang dihasilkan melalui
elektrolisis
air laut yang dapat diaplikasikan dengan mudah.
3. Menciptakan energi alternatif yang mampu mengatasi masalah
kelangkaan bahan bakar tanpa adanya dampak negatif bagi lingkungan.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

1.1 Masyarakat dapat mengaplikasikan elektrolisis air laut yang


dapat menghasilkan gas Hidrogen sebagai energi alternatif
gas LPG

2
1.2 Kemudahan yang didapat dari penggunaan alat tersebut oleh
masyarakat di Indonesia sebagai solusi atas masalah
kelangkaan gas LPG

2. Bagi Ilmuwan

2.1 Alat yang berbasis elektrolisis air laut dapat dikembangkan


kembali sehingga akan menjadi alat yang lebih baik lagi dan
lebih mudah untuk diaplikasikan oleh masyarakat di
Indonesia guna solusi dari kelangkaan gas LPG.

2.2 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur


ilmiah dan mengembangkan ilmu pengetahuan bagi peneliti
berkaitan dengan solusi dari kelangkaan energi di Indonesia

1.4 Luaran yang diharapkan


Luaran yang diharapkan dari ide karsa cipta tersebut yakni terciptanya
system alat yang dapatdigunakkan untuk memproduksi gas hydrogen sebagai
pengganti bahan bakar minyak yang tinggi dengan pemanfaatan metode
elektrolisa air laut.

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hidrogen

Hidrogen adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki


simbol H dan nomor atom 1. Hidrogen dalam bahasa latin yaitu hydrogenium
dan dari bahasa yunani hidrogen berasal dari kata hydro yang berarti air dan
genes yang berarti membentuk air. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen
tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan
merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom
1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia. Hidrogen dapat
membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur dan dapat dijumpai dalam air
dan senyawa-senyawa organik. Isotop hidrogen yang paling banyak dijumpai
di alam adalah protium, yang inti atomnya hanya mempunyai proton tunggal
dan tanpa neutron. Senyawa ionik hidrogen dapat bermuatan positif (kation)
ataupun negatif (anion).
Hidrogen sangat penting dalam reaksi asam basa yang mana banyak
reaksi ini melibatkan pertukaran proton antar molekul terlarut. Oleh karena
hidrogen merupakan satu-satunya atom netral yang persamaan
Schrödingernya dapat diselesaikan secara analitik, kajian pada energetika dan
ikatan atom hidrogen memainkan peran yang sangat penting dalam
perkembangan mekanika kuantum.

2.2 Elektrolisis

Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik


menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini
adalah elektrode dan larutan elektrolit. Dalam sel volta/galvani, reaksi oksidasi
reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang menyertai reaksi
kimia diubah menjadi energi listrik. Sedangkan elektrolisis merupakan reaksi
kebalikan dari sel volta/galvani yang potensial selnya negatif atau dengan kata
lain, dalam keadaan normal tidak akan terjadi reaksi dan reaksi dapat terjadi
bila diinduksi dengan energi listrik dari luar. Sel elektrolisis adalah sel
elektrokimia yang menimbulkan terjadinya reaksi redoks yang tidak spontan
dengan adanya energi listrik dari luar. Sel elektrolisis memanfaatkan energi
listrik untuk menjalankan reaksi non spontan (ΔG > 0) lingkungan melakukan
kerja terhadap sistem. Contohnya adalah elektrolisis lelehan NaCl dengan
elektroda platina. Contoh lainya baterai aki yang dapat diisi ulang merupakan
salah satu contoh aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari. Baterai
aki yang sedang diisi kembali (recharge) mengubah energi listrik yang
diberikan menjadi produk berupa bahan kimia yang diinginkan. Air, H2O,
dapat diuraikan dengan menggunakan listrik dalam sel elektrolisis. Proses ini

4
akan mengurai air menjadi unsur-unsur pembentuknya. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut:

2H2O(l) ——> 2 H2(g) + O2(g)

Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang


membedakan sel elektrolisis dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis,
komponen voltmeter diganti dengan sumber arus (umumnya baterai).
Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu
wadahSelanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan
elektrolit yang ingin dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya
merupakan elektroda inert, seperti Grafit, platina(Pt), dan Emas (Au).
Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi
berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda.
Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan
elektron) dan kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda.
Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang akan
tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya, anoda bermuatan positif
dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas. Terlihat jelas
bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan endapan logam di
katoda dan gas di anoda.

5
BAB IIIMETODOLOGI PELAKSANAAN
3.1 Metodologi Penelitian

Riset ini menggunakan beberapa metode penelitian :


a. Studi Literatur

Studi literatur diperlukan untuk memahami mengenai teori-teori


pendukung yang akan digunakan, memahami karakteristik komponen-
komponen yang mungkin digunakan, dan memahami penggunaan gas
hydrogen dalam kompor listrik.

b. Percobaan

Uji coba pembuatan perangkat sistem dengan menguji fungsionalitas


sistem secara keseluruhan. Berikut ini merupakan diagram alur proses
pembuatan perangkat.

c. Pembuatan Prototipe

Pembuatan prototpe ini dilakukan untuk membuat perangkat yang


mampu merubah air laut menjadi gas hidrogen yang kemudian siap
digunakan untuk digunakan sebagai pengganti pada LPG.

d. Pengujian Prototipe

Prototipe yang sudah jadi perlu diuji dengan cara melakukan


pengujian pengaruh penggunaan prototipe tersebut terhadap efisisiensi dan
efektivitasnya dibandingkan penggunaan LPG. Hasil-hasil pengujian
dengan menggunakan prototipe dibuat dokumentasi dan dicacat .

e. Pembuatan Laporan

Seluruh tahap persiapan, pengerjaan, pembuatan prototype dan


pengujian serta pengukuran dan hasil- hasilnya akan dibuat dalam suatu
laporan akhir Selain dalam bentuk laporan juga akan ditulis dalam bentuk
makalah/paper penelitian yang juga disesuaikan dengan targetnya.

6
7
Mulai
Elektrolisis

UJI KASUS
Elektrolisis pada air laut menghasilkan Gas Hidrogen yang dapat digunakan sebagai

Proses Elektrolisis pada air laut dan gas yang dihasilkan dari proses Elektrolisis air la
STUDI LITERATUR

Merancang desain
PERANCANGAN DESAIN prototypeElektolisisair laut sebagai
bahan bakar

Memproduksi prototipe untuk


PRODUKSI BARANG langkah selanjutnya yaitu uji coba
dampak penggunaan dari
prototipe ini

 Melakukan survei seberapa besar


UJI COBA pengaruh prototipe bila digunakan

 Melakukan perbaikan dan rekap dari


EVALUASI prototipe yang sudah dihasilkan dan
yang telah diu uji coba

Selesai

8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN
4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp. )


1. Peralatan pendukung Rp. 4.850.000
2. Bahan Prototype Rp. 2.864.500
3. Perjalanan Rp. 2.960.000
4. Lain-lain Rp. 1.200.000
Jumlah Rp. 11.876.500,-

4.2 Jadwal Kegiatan

Uraian Kegiatan
No Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
Kegiatan
I II III IV V VI
A Persiapan
1 Uji Kasus
2 Studi
Literatur
B Percobaan
1 Perancangan
Desain
2 Produksi
Barang
3 Uji Coba
4 Evaluasi

LAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran kegiatan


1. Peralatan penunjang

Justifikasi Harga Jumlah


Material Pemakaian Volume Satuan Biaya (Rp)

9
Akuarium Alat pembuatan
prototipe 3 buah Rp. 400.000 Rp. 1.200.000
Selang Alat pembuatan
Prototipe 10 meter Rp.15.000 Rp.150.000
Sarung tangan Alat bantu
pembuatan 3 pasang Rp. 100.000 Rp.300.000
prototipe
Jas Laboratorium Alat bantu
pembuatan 3 buah Rp. 100.000 Rp. 300.000
prototipe
Pompa akuarium Alat pembuatan
1 buah Rp. 500.000 Rp. 500.000
prototipe
Papan Kayu Alat pembuatan
1 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000
prototipe
Voltmeter Alat pembuatan
1 buah Rp. 100.000 Rp. 100.000
prototipe
Amperemeter Alat pembuatan
1 buah Rp. 100.00 Rp. 100.000
prototipe
Kompor Gas Portable Alat pembuatan
1 buah Rp. 350.000 Rp. 350.000
prototype
Panel Surya Alat pembuatan
1 buah Rp.1.700.000 Rp. 1.700.000
Prototype
Jepitan Buaya Alat pembuatan
10 buah Rp. 10.000 Rp. 100.000
prototype
SUB TOTAL (Rp) Rp. 4.850.000

2. Bahan Habis Pakai

Justifikasi Harga Jumlah


Material Pemakaian Volume Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Karbon Bahan Utama 20 botol Rp. 30.000 Rp. 600.000
Platina Bahan Utama 10 Kg Rp. 22.000 Rp. 220.000
Alumunium Bahan Utama 5 Kg Rp. 75.000 Rp. 375.000
Kristal NACL Bahan Utama 1Kg Rp.58.500 Rp.58.000
Besi Bahan Utama 4.5m Rp.
Kertas Bahan habis pakai 3 rim Rp. 40.000 Rp. 120.000
Ballpoint Bahan habis pakai 10 buah Rp. 5.000 Rp. 50.000
Tinta Bahan habis pakai 4 botol Rp. 42.000 Rp. 164.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.584.000

3. Perjalanan

Justifikasi Harga Jumlah


Material Volume
Perjalanan Satuan (Rp) Biaya (Rp)

10
Survei toko Biaya perjalanan
komponen untuk survei di toko 3 orang Rp. 100.000 Rp. 300.000
Lokal lokal
Pembelian Biaya perjalanan
bahan untuk pembelian 3 orang Rp. 100.000 Rp. 300.000
bahan
Perjalanan Biaya perjalanan
3 orang Rp. 700.000 Rp. 2.100.000
seminar di Bali untuk seminar
Penginapan Untuk menginap saat
7 hari Rp. 200.000 Rp. 1.400.000
seminar di bali
SUB TOTAL (Rp) Rp. 6.500.000

11
12

Anda mungkin juga menyukai