UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
OLEH
DIAN ISLAMIATI
1120019091
DOSEN PEMBIMBING
NUNIK PURWANTI, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
BAB 1
A. Latar Belakang
Masalah:
Pembedahan Caesarea profesional yang pertama
dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 1827.
Salah satu ketakutan terbesar pasien bedah adalah
nyeri. Tingkat keparahan nyeri pasca operasi
tergantung pada anggapan fisiologi dan psikologi
individu, toleransi iyang ditimbulkan untuk nyeri,
letak insisi, sifat prosedur, kedalaman trauma bedah
dan jenis agens anastesi dan bagaimana agen
tersebut diberikan.
2
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Skala:
Angka sectio caesarea terus meningkat 3-4% di
tahun 2003, sampai insidensi 10% hingga 15%
sampai sekarang ini (Oxorn, 2011). RISKESDAS
2013, menunjukkan kelahiran sectio caesarea di
Indonesia sebesar 9,8%, dengan proporsi tertinggi di
DKI Jakarta (19,9%) dan terendah di Sulawesi
Tenggara (3,3%). Prevalensi di Jawa Tengah
persalinan dengan sectio caesarea pada tahun 2011
sebesar (32,3%) (Hamidah, 2011). Angka kejadian
sectio caesarea di Provinsi Jawa Timur pada tahun
2011 berjumlah 3.401 operasi dari 170.000
persalinan atau sekitar 20% dari seluruh persalinan
(Dinkes Provinsi Jawa Timur, 2012).
3
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
4
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Kronologi:
Bentuk nyeri pasca pembedahan sectio caesarea merupakan
nyeri akut. Nyeri akut berperan penting dalam kehidupan kita
karena merupakan pertanda bahwa ada yang salah dalam
tubuh kita, yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Ciri
khas suatu nyeri akut adalah selain ditandai dengan adanya
kerusakan jaringan, yang akan diikuti dengan proses
inflamasi juga bersifat self-limited, yang artinya nyeri akut
berlangsung singkat dan segera menghilang seirama dengan
penyembuhan yaitu berlangsung dalam beberapa hari sampai
minggu. Meskipun nyeri akut merupakan respon normal
akibat adanya kerusakan jaringan, namun dapat menimbulkan
gangguan fisik, psikologis, maupun emosional dan tanpa
manajemen yang adekuat dapat berkembang menjadi nyeri
kronik.(Potter & Perry, 2010).
5
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Solusi:
Pada umumnya perawat jarang bahkan tidak
melakukan teknik relaksasi nafas dalam dan
guided imagery karena penanganan nyeri
berfokus hanya pada penanganan secara
farmakologis saja. Berdasarkan uraian diatas
peneliti ingin mengembangkan teknik relaksasi
nafas dalam yang dikombinasikan dengan
guided imagery (terapi imajinasi terbimbing)
untuk mengurangi tingkat nyreri pada pasien
post operasi sectio caesarea di Ruang Mawar
Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya.
6
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
B. Batasan Masalah
Penatalaksaan nyeri secara nonfarmakologi
yang digunakan antara lain dengan
menggunakan relaksasi, hipnosis, pergerakan
dan perubahan posisi, massase, hidroterapi,
terapi panas/dingin, musik, akupresur,
aromaterapi, teknik imajinasi, dan distraksi.
Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi
masalah pada efektivitas penerapan teknik
kombinasi relaksasi nafas dalam dan guided
imagery pada pasien post operasi sectio
caesarea dengan masalah keperawatan nyeri
akut di Ruang Mawar Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya.
7
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimanakah efektifitas penerapan teknik
relaksasi nafas dalam dan guided imagery pada
pasien post operasi sectio caesarea dengan
masalah keperawatan nyeri akut di Ruang
Mawar Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya?
8
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui efektifitas penerapan teknik relaksasi nafas dalam dan
guided imagery pada pasien post operasi sectio caesarea dengan
masalah keperawatan nyeri akut di Ruang Mawar Rumah Sakit
Islam Jemursari Surabaya.
2. Tujuan Khusus
Menganalisis pengkajian keperawatan pasien dengan masalah nyeri
akut di Ruang Mawar Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya
Menganalisis diagnosa keperawatan pasien dengan masalah
keperawatan nyeri akut di Ruang Mawar Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya
Menyusun perencanaan keperawatan pasien dengan masalah
keperawatan nyeri akut di Ruang Mawar Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya
Melaksanakan tindakan keperawatan pasien dengan masalah
keperawatan nyeri akut di Ruang Mawar Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya
Melakukan evaluasi keperawatan pasien dengan masalah nyeri akut
di Ruang Mawar Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya
9
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dapat memberikan manfaat dalam penatalaksanaan inovasi dalam
memberikan penerapan teknik relaksasi nafas dalam dan guided
imagery pada pasien post operasi sectio caesarea dengan masalah
keperawatan nyeri akut di Ruang Mawar Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya dan bagi perawat sebagai data awal dan bahan
masukan guna menentukan langkah selanjutnya dan pengembangan
ilmu pengetahuan.
2. Manfaat Praktis
Dapat menjadi data dasar dan kelengkapan literatur bagi
pengembangan pada institusi pendidikan keperawatan khususnya
tentang penerapan teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery
pada pasien post operasi sectio caesarea dengan masalah
keperawatan nyeri akut di Ruang Mawar Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya
10
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Peran Perawat
Metodologi Penelitian
JENIS PENELITIAN
Deskriptif dengan pendekatan studi kasus, yaitu untuk
mengeksplorasi penerapan teknik kombinasi relaksasi nafas
dalam dan guided imagery pada pasien post operasi sectio caesarea
dengan masalah keperawatan nyeri akut di Ruang Mawar Rumah
Sakit Islam Jemursari Surabaya.
Tempat Penelitian
Ruang Mawar Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya
Waktu Penelitian
Pada bulan Maret 2020
12
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam studi kasus ini adalah pasien
dengan post operasi sectio caesarea yang terjadi
masalah keperawatan nyeri akut di ruang mawar Rumah
Sakit Islam Jemursari Surabaya.
Pengumpulan Data
Meminta surat pengantar dari UNUSA ke RSI Jemursari
Surabaya – ke bgian diklat – uji etik – mendapat surat
balasan dan surat pengantar untuk ke ruang penelitian –
konfirmasi ke kepala ruangan Mawar
13
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam studi kasus ini adalah pasien
dengan post operasi sectio caesarea yang terjadi
masalah keperawatan nyeri akut di ruang mawar Rumah
Sakit Islam Jemursari Surabaya.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 2 pasien post SC
dengan masalah keperawatan nyeri akut di Ruang
Mawar Rumah Sakit Jemursari Surabaya
14
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Pengolahan data
Etika Penelitian
Informed consent – Anonymity (tanpa nama) -
Confrentiality (kerahasiaan) - Kompensasi
16
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
BAB 3
LAPORAN KASUS
17
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
18
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
19
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
20
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
21
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
22
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
23
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
24
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
25
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
26
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
27
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
28
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
29
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
30
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
31
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
32
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
33
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
34
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
35
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
36
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
37
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
INTERVENSI KEPERAWATAN
38
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
39
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
40
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
41
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
42
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
43
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
44
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
45
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
BAB 4
Profil Lahan Praktik
Lokasi lahan praktik yang digunakan adalah Ruang Mawar Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya yang beralamat di Jl. Jemursari 51-57 Surabaya. Ruang
mawar berada di lantai 1 Rumah Sakit Islam jemursari Surabaya yang
merupakan ruang rawat inap bagi ibu-ibu bersalin dan ada masalah pada
kesehatan reproduksi.
Kapasitas tempat tidur Ruang Mawar terdiri dari 31 tempat tidur diantaranya
ruang 105 dan 109 (kelas 3) dengan 6 tempat tidur, ruang 107 dan 108
(kelas 2) dengan 3 tempat tidur, ruang 101 dan 102 (kelas 1) dengan 2 tempat
tidur, ruang 106 dan 110 (VIP) dengan 1 tempat tidur, ruang 103 (Junior Suite)
1 tempat tidur, ruang 104 (President Suite) 1 tempat tidur. Terdapat ruang VK
juga untuk ibu melahirkan normal dengan jumlah 5 ruang dan 5 tempat tidur,
dengan SDM 25 bidan D3 termasuk kepala ruangan, 1 orang prakarya dan 1
asisten bidan D1.
46
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
47
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Analisis Implementasi
1. Implementasi
Masalah keperawatan utama yang dialami pasien post SC adalah nyeri.
Implementasi yang digunakan dalam karya ilmiah akhir ini sesuai dengan
perencanaan intervensi keperawatan yaitu memberikan relaksasi nafas
dalam dan guided imagery (imajinasi terbimbing) untuk mengurangi skala
nyeri dan membantu pasien kembali pada fungsi yang optimal dengan
cepat, aman, dan senyaman mungkin diruang Mawar Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya.
48
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
2. Evaluasi
Evaluasi pada Karya Ilmiah Akhir ini yaitu mengobservasi hasil skala nyeri
sebelum dilakukan terapi dan sedudah dilakukan terapi Teknik Relaksasi nafas
Dalam dan Guided Imagery ini. Hasil observasi awal pada Ny. N adalah skala
nyeri 6 termasuk kedalam nyeri sedang, sedangkan setelah dilakukan Teknik
Relaksasi Nafas dalam dan Guided Imagery adalah skala nyeri 2 (skala ringan).
Hasil observasi awal pada Ny. E menunjukkan skala nyeri 7-8 sedangkan setelah
dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Guided Imagery skala nyerinya
berubah menjadi skala 5 (sedang). Hasil observasi tingkat skala nyeri sesudah
dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Guided Imagery termasuk dalam
klasifikasi ringan dan sedang, klien mengatakan bahwa merasakan perubahan
yang signifikan setelah setelah dilakukannya terapi tersebut. Klien juga tampak
lebih rileks setelah dilakukannya terapi Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan
Guided Imagery.
49
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
51
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
BAB 5
A. KESIMPULAN
52
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
53
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
B. SARAN
TERIMAKASIH
56