Anda di halaman 1dari 18

Dr. V.

EVITA SETIANINGRUM, MPH


 Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah
dimulai sejak akhir tahun 1980-an melalui program
safe motherhood initiative yang mendapat perhatian
besar dan dukungan dari berbagai pihak baik dalam
maupun luar negeri . Pada akhir tahun 1990-an secara
konseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk
menajamkan strategi dan intervensi dalam
menurunkan AKI melalui Making Pregnancy Safer
(MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun
2000 (Depkes RI, 2009).
MAKING PREGNANCY SAFER
TIGA PESAN KUNCI INDIKATOR
• Setiap persalinan ditolong tenaga •K 1
kesehatan terampil •K 4
• Setiap komplikasi obstetri dan •LINAKES
neonatal ditangani secara adekuat •P K
• Setiap wanita usia subur •K F
mempunyai akses terhadap •CPR
pencegahan kehamilan yang tidak
diinginkan dan penanggulangan
komplikasi keguguran

STRATEGI
1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu
dan Bayi Baru Lahir di tingkat Dasar dan Rujukan
2. Membangun kemitraan yang efektif
3. Mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan
Masyarakat
4.Meningkatkan
 Sistem surveilans
 Monitoring dan informasi KIA
 Pembiayaan
 Meskipun WHO merekomendasikan 4 kali anc bagi ibu
hamil dengan resiko rendah pada kehamilan , namun masih
menjadi perdebatan tentang jumlah anc yang optimal (Ali et
al. 2010).
 Belum ada konsensus internasional tentang jumlah anc dan
definisi anc yang dianggap optimal, namun diharapkan
mampu mendeteksi resiko kehamilan meski jumlah
kunjungan anc minimal (Beeckman et al. 2010)

 Meskipun antenatal care tidak dapat diklaim sebagai satu-


satunya solusi atas tingginya kematian ibu dan bayi di negara
berkembang, namun antenatal care dapat membantu untuk
pencapaian Milenium Development Goals dalam penurunan
AKI dan AKB (Ali et al. 2010)
 Masih sangat sedikit hasil penelitian para ilmuwan yang
menganalisa pengaruh antenatal care dalam menurunkan angka
kematian ibu. Hasil studi investigasi pengaruh antenatal care
sangat bervariasi. Hasil penelitian di Zaire, ditemukan bahwa
antenatal care menurunkan angka kematian ibu. Hal utama yang
memberikan pengaruh adalah mengurangi kasus anemia berat,
kasus gangguan pada persalinan dan memberikan terapi sesuai
kondisi medis (Mcdonagh, 1996)

 Di Vietnam, antenatal care mampu menurunkan Angka Kematian


Ibu melalui perbaikan gizi dan screening untuk resiko tinggi pada
kehamilan. Namun dari hasil studi prospektif di Gambia dan
analisis retrospektif di Tanzania menemukan bahwa tidak ada
hubungan antara antenatal care dan penurunan angka kematian
ibu. Figures dari Lesotho menunjukan bahwa meskipun 85%
wanita mengakses ANC, namun Angka Kematian Ibu di negara
berkembang tidak berkurang (Mcdonagh, 1996)
Bukan masalah jumlah kunjungan yang banyak namun
lebih kepada kualitas antenatal care yang baik yang
dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi
(Anya et al. 2008)

Mcdonagh (1996), menyebutkan bahwa perbedaan


pengaruh antenatal care pada angka kematian ibu
ternyata terletak pada perbedaan pengertian
antenatal care itu sendiri dan apa saja komponen
dalam antenatal care. Disebutkan pula bahwa yang
mempengaruhi penurunan angka kematian ibu
adalah adanya prosedur yang efektif selama
kunjungan antenatal care, yang merupakan bagian
integral dari pelayanan Mother and Child Health. Hal
utama yang memberikan pengaruh adalah
mengurangi kasus anemia berat, kasus gangguan
pada persalinan dan memberikan terapi sesuai
kondisi medis
 Menurut WHO, Aktifitas dasar pada antenatal care yang
efektif mencakup tiga area yaitu :
1. Screening kesehatan dan kondisi sosial ekonomi
2. Menyediakan terapi/intervensi yang bermanfaat
3. Memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang rencana
persalinan yang aman, kegawatan pada kehamilan dan
bagaimana cara mengatasinya (Banta, 2003)

 Tujuan primer dari antenatal care menurut WHO adalah :


1. Deteksi awal adanya faktor resiko pada perinatal dan pada
ibu hamil secara individu maupun dalam populasinya.
2. Memberikan intervensi untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik.
3. Memberikan pendidikan/edukasi tentang kesehatan ibu dan
bayi bagi semua penerima layanan.
4. Membantu membuat kehamilan dan persalinan sebagai
pengalaman yang positif dalam hidup.
 Informasi, edukasi dan komunikasi selama anc
memegang peran yang sangat penting dalam upaya
penurunan angka kematian ibu dan bayi. Bukan
masalah jumlah kunjungan yang banyak namun lebih
kepada kualitas anc yang baik yang dapat menurunkan
angka kematian ibu dan bayi (Anya et al. 2008)
 Prinsip anc tercermin dalam tujuannya yaitu untuk
memastikan bahwa anc memberikan kemungkinan
hasil terbaik bagi ibu hamil dan bayinya. Prinsip
tersebut meliputi :
1. Screening adanya masalah/komplikasi kehamilan
2. Menilai adanya factor resiko pada kehamilan.
3. Mengatasi masalah yang timbul selama proses
kehamilan
4. Memberikan informasi yang memadai bagi ibu
hamil
5. Mempersiapkan ibu hamil secarafisik dan psikologis
dalam menghadapi kelahiran bayinya dan perannya
sebagai ibu/orangtua (Snyman, 2007)
 Shortell et al. (1993), menyatakan bahwa sistem
pelayanan integrasi atau Integrated Delivery System
bertujuan untuk:
1. Meningkatkan mutu pelayanan
2. Mengurangi pembiayaan bagi konsumen
3. Kepuasan pelanggan
 Kodner (2002), dalam penelitiannya menyebutkan
bahwa keberlangsungan integrasi pelayanan
dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu;
1. Funding/pembiayaan
2. Administrative
3. Organizational/pengorganisasian
4. Service delivery/proses pelayanan
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi keberlangsungan integrasi
pelayanan yaitu:
 Funding/pendanaan
Pembiayaan ataupun penganggaran sektor kesehatan berdampak langsung
terhadap semua aspek integrasi pelayanan.
 Administrative
Administrasi disini meliputi pembagian tanggung jawab, perencanaan lintas
sektor, rantai pengalokasian dana, pemetaan kebutuhan di masing-masing
unit.
 Organizational/pengorganisasian
Meliputi networking/jejaring, baik vertikal maupun horisontal dan hubungan
secara formal maupun informal yang mendasari dalam kerjasama antar
organisasi dalam sistem pelayanan integrasi. Juga penggabungan/keterpaduan
dalam pelayanan dan program kesehatan.
 Service delivery/proses pelayanan
Meliputi: informasi yang terpusat, sistem rujukan, juga akses pelayanan,
kemudahan dan fleksibilitas/kelenturan, keberlanjutan pelayanan (continuity)
dan koordinasi dalam pelayanan, kepuasan pelanggan, mutu pelayanan, dan
biaya pelayanan.
 Clinical/pendekatan klinis
Adanya standar pelayanan yang sudah di sepakati, pemahaman kebutuhan
pasien yang sudah di sosialisasikan, monitoring pasien yang berkelanjutan
(Kodner & Spreeuwenberg, 2002)
Briggs et al.(2009) tujuan IDS supaya sistem pelayanan
kesehatan dpt efektif, efisien dan mudah diakses oleh
pengguna layanan.
Nishtar (2004) perlu dikembangkan kerjasama sektor
publik dan swasta untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang efektif dan efisien.
Herbert R Rejean & Veil (2004) IDS mampu
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan, kepuasan pelanggan, dan
pengurangan biaya.
Buse & Walt (2000)Inisiatif melibatkan kolaborasi antara
sektor swasta dan publik dengan tujuan mengatasi
kegagalan pasar dan pelayanan sektor publik, maka
kemitraan publik dan swasta dikembangkan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan secara global.
Model of Integrated Service Delivery ( stephen M. Shortell et al. 1994)
Organisasi Jejaring

Bidan Swasta

PHNBidan Desa

Ambulance

SISTEM
INFORMASI
Kader Kesehatan PUSKESMAS

DOKTER Dokter Spesialis


SPESIALIS

Rumah Sakit
Paket ANC Ibu hamil jampersal

.Manajer/integrator;
Puskesmas

Bidan praktek
Ambulan center mandiri/PPk I

Sistem
Spesialis kandungan informasi Kunjungan
rumah/PHN

Peran masyarakat Rumah


sakit/PPK II

Model system pelayanan integrasi menurut Shortel, 1994


ANC pada Ibu hamil Jampersal/
JAMKES
Integrasi: lainnya
.Puskesmas

Konseling gigi Konseling gizi

Paket
Konseling psikologi pelayanan Konseling ASI
ANC

Pemeriksaan Pemeriksaan
kebidanan laboratorium
Antenatal care
Ukur Presen Tata
Timban Nilai tinggi tasi Skrining Test laksana Temu
g dan Ukur status status Tablet
fundu janin, labora kasus wicara
ukur tekana gizi/ zat
tinggi n darah s uteri DJJ, imunisasi toriu sesuai /kons
besi kompet
badan LILA dan nadi TT m eling
TBJ ibu ensi

1 kali pada triwulan I (K1)

1 kali pada triwulan II (K2)

2 kali pada triwulan III (K3,K4)


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai