Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN PELAYANAN KEROHANIAN

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :


RSUD SINJAI
A.01.06 B 1/2
TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN :
30/08/2016 DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
STANDAR KABUPATEN SINJAI,
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. H.Amaluddin, Sp.PD.


NIP. 19630618 198910 1 002

Pengertian Pemberian pelayanan kerohanian adalah suatu bentuk


pelayanan kerohanian di rumah sakit atas permintaan
pasien sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianut
pasien.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


pemberian pelayanan kerohanian pasien yang dirawat di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai.

Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


Kabupaten Sinjai Nomor 2134 Tahun 2016 Tentang
Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga Di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Sinjai.

Prosedur 1. Pasien dan atau keluarganya mengajukan permintaan


pelayanan kerohanian kepada perawat/bidan
penanggung jawab pasien.
2. Perawat/bidan memberikan formulir permintaan
pelayanan kerohanian kepada pasien/keluarga untuk
diisi.
3. Jika pasien/keluarga meminta rohaniawan yang
disiapkan oleh pihak rumah sakit maka perawat/bidan
melaporkan kepada kepala ruangan dan kepala ruangan
menghubungi kasie.pelayanan dan keperawatan,
selanjutnya kasie.pelayanan dan keperawatan yang akan
menghubungi rohaniawan yang dalam hal ini
bekerjasama dengan pihak kemenag.
PEMBERIAN PELAYANAN KEROHANIAN

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :


RSUD SINJAI A.01.06 B 2/2
TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN :
30/08/2016 DIREKTUR
STANDAR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PROSEDUR KABUPATEN SINJAI,
OPERASIONAL

dr. H.Amaluddin, Sp.PD.

4. Jika pasien/keluarga ingin mendatangkan


rohaniawan pilihannya sendiri maka pasien/keluarga
langsung menghubungi rohaniawan yang diinginkan dan
bila perlu difasilitasi oleh pihak rumah sakit.
5. Perawat/bidan melakukan koordinasi dengan petugas
security apabila rohaniawan datang di luar jam besuk.
6. Perawat/bidan memastikan terlebih dahulu, kegiatan
pelayanan kerohanian tidak akan mengganggu pasien
lainnya dan buktinya didokumentasikan di formulir
edukasi.
7. Apabila pasien/keluarga pasien lainnya (sekamar)
keberatan karena terganggu maka petugas
mengkoordinasikan ke manajemen untuk difasilitasi
ruangan yang bisa digunakan untuk menerima
pelayanan kerohanian.
8. Perawat/bidan mendampingi pasien selama proses
pelayanan kerohanian.
9. Perawat/bidan mendokumentasikan Formulir
Permintaan Pelayanan Kerohanian dalam berkas rekam
medis.

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Gawat Darurat/PONEK
3. Instalasi Rawat Inap
4. ICU
5. Instalasi Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai