DISUSUN OLEH :
RIAU
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
ISI……..............................................................................................................................5
BAB III............................................................................................................................22
PENUTUP.......................................................................................................................22
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................24
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
ISI
6
Pekerja sebagai asset yang harus di tingkatkan kinerjanya, untuk mencapai
itu perusahaan harus menciptakan kondisi yang dapat mendorong dan
memungkinkan pekerja untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan dan keterampilan secara optimal dan sekreatif mungkin
sehingga bagus di panang. Salah satunya dengan jalan memberikan balas
jasa upah yang memuaskan sehingga para pekerja merasa senang sehingga
para pekerja merasa sangat semangat dalam bekerja dan tidak akan pernah
merasa bosan dengan pekerjaannya karna upah yang di dapatkan sangat
memuaskan.
Dengan demikian perusahaan dan para pekerjanya akan selalu
dihadapkan pada permasalahan- permasalahan, khususnya dengan
pengupahan. Apabila penetapan upah terlalu rendah di banding perusahaan
lain yang sejenis, maka akan sukar bagi perusahaan tersebut untuk
mempertahankan para pekerja yang relative baik. Kemampuan perusahaan
untuk memenuhi keadilan dan kesetaraan serta kelayakan dalam penetapan
kebijakan pengupahan tergantung pada kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan pendapatan, kemampuan untuk mengatur balas jasa yang
diberikan, analisa terhadap pekerja yang dilakukan, serta komunikasi antar
karyawan dengan perusahaan berkaitan tentang pengupahan. Untuk itu
perusahaan di tuntut agar dapat menetapkan upah yang sesuai dengan
kebutuhan, dan tidal terbatas pada jumlahnya tetapi dengan komposisi yang
menarik dan dinamik. Dengan adanya pemberian upah yang memadai dari
perusahaan kapada pekerja. Maka terbuka peluang bagi perusahan untuk
meningkatkan kinerja pekerjanya. Bebrapa factor mendorong sehingga
upah dapat menjadi motivator peningkatan kinerja pekerja, antara lain;
pemenuhan upah terhadap kebutuhan hidup layak; tingkat keadilan secara
internal dalam pemberian upah; dan tingkat keadilan secara eksternal dalam
pemberian upah apabila perusahaan melakukan perbaikan atau peningkatan
upah. Perbaikan kesehatan dan gizi, perbaikan keterampilan melalui
tambahan pendidikan, latihan, perbaikan disiplin, peningkatan semangat
7
kerja, dan adanya ketenangan kerja, akan mendorong naiknya produktivitas
dan kinerja pekerja, yang tentunya akan menguntungkan perusahaan.
Kerja merupakan perwujudan diri manusia, melalui kerja manusia
merealisasikan dirinya sebagai manusia juga sekaligus membangun hidup
dan lingkungannya yang lebih manusiawi. Maka setiap orang dapat
menentukan dirinya sendiri dengan pekerjaannya dengan hak yang telah
dimiliki. Hak atas kerja merupakan salah satu hak asasi manusia karena
kerja sangat berkaitan langsung dengan ha katas hidup yang layak. Hak ini
dimiliki oleh seseorang dan dapat menikmati keberadaannya ada macam-
macam hak pekerja yaitu:
1. Hak atas pekerjaan dan upah yang adil
2. Hak untuk berserikat dan berkumpul
3. Hak atas perlindungan keamanan dan keselamatan
4. Hak perlakuan keadilan dan hokum
5. Hak atas rahasia pribadi
6. Hak atas kebebasan suara hati
Dalam bisnis modern yang penuh persaingan ketat, para pengusaha
semakin menyadari bahwa pengakuan, penghargaan, dan jaminan atas hak-
hak pekerja dalam jangka panjang akan sangat menentukan sehat tidaknya
kinerja suatu perusahaan. Ini disebabkan karena atas jaminan atas hak-hak
pekerja pada akhirnya berpengaruh langsung secara positis atas sikap,
komitmen, loyalitas, produktifitas, dan akhirnya kinerja setiap pekerja.
Pelatihan atau pendidikan lebih lanjut serta perbedaan dalam hal gaji
dan peluang harus dipertimbangkan secara rasional dan proporsional secara
adil.
8
2.2 TANTANGAN PENERAPAN ETIKA BISNIS DALAM HAL
9
dan bisa dikembalikan untuk didaur-ulang kepada penjual, merangsang
perusahaan asuransi mengem-bangkan "risiko lingkungan" dan mendorong
Bursa Jakarta mengembangkan semacam "Dow Jones Sustainable
Development Index".
Langkah-langkah tersebut memerlukan ditegakkannya kode etika
"tanggung jawab dan akuntabilitas korporasi" (corporate responsibility and
accountability) yang diawasi ketat oleh asosiasi-asosiasi perusahaan dan
masyarakat umum. Kualitas produk pun bisa dikorbankan demi
pemangkasan biaya produksi.
Hukum harus menjadi langkah pencegahan (precautionary
measures) yang ketat bagi perilaku ekonomi.Perilaku ekonomi yang
membahayakan keselamatan publik harus diganjar seberat-beratnya.Ini
bukan sekadar labelisasi "aman" atau "tidak aman" pada barang
konsumsi.Karena, itu amat rentan terhadap kolusi.Banyak pengusaha rela
membayar miliaran rupiah bagi segala bentuk labelisasi.Seharusnya
pengusaha membayar miliaran rupiah atas perbuatannya yang
membahayakan keselamatan publik.Hukum harus menjadi pencegah dan
bukan pemicu perilaku ekonomi tak etis.
Sebagai contoh kasus di luar negeri yang terjadi pada biskuit
Arnotts di Australia.Pada suatu saat perusahaan ditelpon oleh seseorang
yang hendak memeras perusahaan tersebut bahwa salah satu kemasan
produknya berisi biskuit yang beracun tidak diketahui kecuali oleh si
pemeras tersebut. Perusahaan dihadapkan pada dua pilihan yaitu
membayar orang yang memeras tersebut untuk menunjukkan produk mana
yang beracun, atau menarik seluruh peredaran biskuit tersebut.
Namun perusahaan lebih memilih untuk menanggung kerugian
yang besar dengan menarik seluruh produk-produknya dan
memusnahkannya. Ternyata itu menanamkan kepercayaan konsumen
kepada perusahaan, walaupun pada saat itu perusahaan menanggung
kerugian yang cukup besar, namun ternyata enam bulan kemudian
pendapatan perusahaan naik tiga kali lipat.
10
Contoh kasus yang ada di Indonesia terjadi pada kasus Ajinomoto,
dimana saat dinyatakan oleh MUI bahwa produknya tidak halal,
Ajinomoto menarik semua produknya, dan perusahaan pun menanggung
banyak kerugian.
Namun dengan mengindahkan himbauan dari MUI dan dengan
melakukan pendekatan dengan para ulama, kinerja keuangan yang semula
menurun tajam lama kelamaan naik. Juga kasus obat anti nyamuk HIT,
dimana PT Megahsari Makmur ketahuan memakai bahan pestisida yang
bisa menyebabkan kanker pada manusia di dalam produk barunya, walau
zat tersebut sudah dilarang penggunaannya sejak tahun 2004 lalu.
Atau produsen makanan terutama untuk makanan anak-anak,
mereka kebanyakan menggunakan pemanis buatan untuk menekan ongkos
produksinya, namun dalam kemasannya mereka tidak mencantumkan
batas penggunaan maksimal yang dapat dikonsumsi, mengingat efek yang
ditimbulkannya sangat berbahaya karena dapat menimbulkan penyakit
kanker dan keterbelakangan mental.
Untuk produk kosmetik juga dengan maraknya penggunaan bahan
mercury dengan khasiat untuk memutihkan kulit dalam jangka waktu yang
tidak terlalu lama, namun efek yang ditimbulkannya malah sangat
berbahaya.
11
yang dihasilkan mengeluarkan biaya yang murah, melalui pendayagunaan
sumber daya-sember daya yang di butuhkan, didukung dengan inovasi dan
kreativitas untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut. Misalnya biasa
berproduksi dengan cara konvensional/tradisional tetapi sekarang dengan
manfaat teknologi yang tepat guna.
peningkatan kualitas produksi ataupun ISO 14000 tentang peningkatan
pola produksi berwawasan lingkungan, Jika kegiatan produksi ini
digunakan dengan standar dunia, maka harus berdasarkan standar dunia
yang diakui misalnya ISO 9000 tentang membangun pabrik atau
perusahaan yang ramah lingkungan (go green) dengan sasaran pada
keselamatan kerja, kesehatan dan lingkungan yang maksimal dengan
limbah nol.
Langkah-langkah dimaksud adalah berdasarkan pada kode etik yang
mencangkup tanggung jawab dan akuntabilitas korporasi yang diawasi
ketat oleh asosiasi-asosiasi perubahan dan masyarakat umum.Hokum
harus dijadikan sarana pencegahan bagi pelaku bisnis. Pelaku – pelaku
bisnis yang dapat membahayakan masyarakat dalam memproduksi barang
dan jasa harus dijerat dengan norma-norma hokum yang berlaku sehingga
masyarakat umum tidak dirugikan, dan pemerintahan juga ikut membina
pelaku-pelaku bisnis di indonesia agar memiliki moral, dan etika bisnis
yang baik sehingga diharapkan dapat bermanfaat.
12
Pada dasarnya kegiatan pemasaran merupakan fungsi utama dalam
menentukan bisnis perusahaan.Tenaga pemasaran adalah merupakan
saran penghubung utama perusahaan dengan konsumen atau merupakan
ujung tombak bisnis perusahaan.Kegiatan pemasaran untuk produk
barang dan jasa, tentu saja berbeda dalam penanganannya.Biasanya
untuk produk barang sering kali diiklankan di media sedangkan untuk
jasa secara etis dan moral relatif sangant sedikit yang diklankan kepada
umum secara terbuka.
Dengan perkembangan teknologi informasi dan bisnis yang global,
maka teknik-teknik pemasanpun sudah bergeser dan berkembang
cepat.Pemasaran bisa dilakukan dengan situs-situs, website, email, dan
lain-lainnya.Semua dapat dilakukan secara cepat, efisien dan tanpa
batasan wilayah dan waktu.Sehingga persaingan produk dan jasa saat
ini semakin ketat.Oleh karena itu dituntut kreativitas dan inovasi dalam
melakukan kegiatan pemasaran tersebut.
Persaingan pemasaran yang begitu ketat, kadang kala kita
menemukan perusahaan yang melakukan pemasaran tanpa
memerhatikan etika, hal ini mungkin secara langka pendek untung,
namun jika untuk jangka panjang akan rugi. Karena masyarakat akan
meninggalkan perusahaan yang melakukan kegiatan yang tidak etis
tersebut.
13
3. Lingkungan, yang ada di sekitarnya yang langsung membentuk
perilaku manajer pemasaran itu.
14
2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkan
dari akses negatif pemakai barang dan/jasa
3.Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam
memilih,menentukan,dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen
4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur
kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk
mendapatkan informasi.
5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya
perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan
bertanggung jawab dalam berusaha
KEUANGAN PERUSAHAAN
15
a. Mempertahankan tingkat sesuai kompetensi profesional dengan
pengembangan pengetahuan dan keterampilan.
b. Melakukan tugas profesional mereka sesuai dengan hukum, peraturan dan
standar teknis.
c. Menyiapkan laporan lengkap dan jelas untuk memperoleh informasi yang
relevan dan dapat dipercaya
· Confidentiality
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung
jawab untuk:
a. Menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh
dalam pekerjaan mereka kecuali bila diizinkan, atau keperluan hukum
untuk melakukannya.
b. Menginformasikan pada bawahan, mengenai kerahasiaan informasi yang
diperoleh dalam pekerjaan mereka dan memantau kegiatan mereka untuk
menjamin pemeliharaan kerahasiaan
c. Menahan diri dari untuk menggunakan informasi rahasia yang diperoleh
dalam pekerjaan mereka untuk keuntungan tidak etis atau ilegal baik
secara pribadi atau melalui pihak ketiga.
· Integritas
Adalah perlindungan terhadap dalam sistem dari perubahan yang tidak
terotorisasi, baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja. Integritas
mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari
kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka
dalam menjunjung etika. Mereka juga harus menolak pemberian dan
hadiah yang dapat mempengaruhi tindakan mereka. Mereka juga tidak
boleh menjatuhkan legitimasi perusahaan, tetapi harus mengakui
keterbatasan profesionalisme mereka, mengkomunikasikan informasi yang
menguntungkan atau merugikan, dan menjauhi diri dari prilaku yang dapat
mendiskreditkan profesi mereka. Seperti halnya kerahasiaan, integritas
bisa dikacaukan oleh hacker, masquerader, aktivitas user yang tidak
terotorisasi, download file tanpa proteksi, LAN, dan program program
16
terlarang. (contohnya : trojan horse dan virus), karena setiap ancaman
tersebut memungkinkan terjadinya perubahan yang tidak terotorisasi
terhadap data atau program. Sebagai contoh, user yang berhak mengakses
sistem secara tidak sengaja maupun secara sengaja dapat merusak data dan
program, apabila aktivitas mereka didalam sistem tidak dikendalikan
secara baik.
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki
tanggung jawab untuk:
a. Menghindari konflik aktual atau kepentingan baik yang tersirat
maupun tersurat.
b. Menahan diri dari keterlibatan dalam kegiatan apapun yang akan
merugikan kemampuan mereka untuk menjalankan tugasnya secara
etis.
c. Menolak hadiah, bantuan, atau perhotelan yang akan mempengaruhi
atau akan muncul untuk mempengaruhi tindakan mereka.
d. Mengenali dan berkomunikasi tentang keterbatasan profesional atau
kendala lain yang akan menghalangi penilaian bertanggung jawab atau
kinerja yang sukses dari suatu kegiatan.
e. Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta
menguntungkan dan penilaian profesional atau pendapat.
f. Menahan diri dari terlibat atau mendukung aktivitas apapun yang
akan mendiskreditkan profesi.
· Objektivitas
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki
tanggung jawab untuk:
a. Mengkomunikasikan informasi secara adil dan obyektif.
b. Mengungkapkan penuh semua informasi relevan yang dapat
diharapkan untuk mempengaruhi pemahaman pengguna dimaksudkan
dari laporan, komentar, dan rekomendasi yang disampaikan.
· Resolusi Konflik Etis
17
Dalam menerapkan standar etika, praktisi manajemen akuntansi dan
manajemen keuangan mungkin mengalami masalah dalam
mengidentifikasi perilaku tidak etis atau dalam menyelesaikan konflik
etis. Ketika dihadapkan dengan isu-isu etis yang signifikan praktisi
manajemen akuntansi dan manajemen keuangan harus mengikuti
kebijakan yang ditetapkan dari bantalan organisasi pada resolusi
konflik tersebut. Jika kebijakan ini tidak menyelesaikan konflik etika,
praktisi tersebut harus mempertimbangkan program tindakan berikut.
a. Diskusikan masalah tersebut dengan atasan langsung, kecuali ketika
muncul unggul yang terlibat, dalam hal masalah harus disajikan ke
tingkat manajerial berikutnya yang lebih tinggi. Jika resolusi yang
memuaskan tidak dapat dicapai ketika masalah awalnya disajikan,
menyerahkan masalah ini ke tingkat manajerial berikutnya yang lebih
tinggi.
b. Jika atasan langsung adalah chief executive officer atau setara,
kewenangan meninjau diterima mungkin kelompok seperti komite
audit, komite eksekutif, dewan direksi, dewan pengawas, atau pemilik.
Kontak dengan tingkat atasan langsung di atas harus dimulai hanya
dengan pengetahuan atasannya. asumsi unggul tidak terlibat. Kecuali
ditentukan secara legal, komunikasi masalah tersebut kepada pihak
berwenang atau individu yang tidak dipekerjakan atau terlibat dengan
organisasi tidak dianggap sesuai.
c. Menjelaskan isu-isu etika yang relevan dengan diskusi rahasia dengan
penasihat tujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentu
saja mungkin tindakan
d. Konsultasikan pengacara sendiri sebagai kewajiban hukum dan hak-
hak mengenai konflik etika.
Jika konflik etika masih ada setelah melelahkan semua tingkat
kajian internal, mungkin tidak ada jalan lain mengenai hal-hal yang
signifikan daripada mengundurkan diri dari organisasi dan untuk
menyerahkan sebuah memorandum informatif untuk perwakilan
18
organisasi yang tepat. Setelah pengunduran diri, tergantung pada sifat
dari konflik etika, itu juga mungkin tepat untuk memberitahu pihak
lain.
19
biasanya tertuang pada program Corporate Social Responsibility (CSR)
perusahaan.
20
2.4.1 Cara Mengaplikasikan Tanggung Jawab Sosial Bisnis dengan Etika
Bisnis Secara Bersamaan?
21
Menyeimbangkan hal tersebut dengan pertimbangan ekonomi tidaklah mudah.
Sementara banyak orang percaya bahwa keputusan mengenai Tanggung
Jawab Sosial dan Etika Bisnis seharusnya tidak sesulit itu. Intinya, membuat
pilihan dan keputusan positif juga dapat menciptakan dampak positif pada
produktivitas bisnis dan hak-hak karyawan, masyarakat, dan lingkungan
sekitar.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
23
lingkungan sekitar. Misalnya, banyak perusahaan obat atau bahan kimia yang
menghasilkan pestisida atau obat-obatan memberikan dampak lanjutan kepada
lingkungan sekitar. Dampak tersebut dapat berupa polusi, limbah yang
merusak lingkungan sekitar, dan dampak lain yang menimbulkan bahaya
potensial bagi karyawan dan bahkan penduduk sekitar. Menemukan jalan
tengah dalam situasi seperti itu tidaklah mudah, dan sayangnya masih ada
bisnis yang lebih mementingkan kondisi keuangan mereka daripada
keselamatan atau kesehatan manusia atau lingkungan sekitar
24
DAFTAR PUSTAKA
https://www.indonesiana.id/read/118786/implementasi-etika-bisnis-pada-
pemberian-upah-hak-pekerja
http://morethanstorylife.blogspot.com/2014/05/etika-bisnis-hak-pekerja-
dan.html
http://mystory-kumpulancerita.blogspot.com/2016/11/makalah-etika-bisnis-
etika-produksi-dan.html
https://laskarimpiansite.wordpress.com/2018/07/01/sinkronisasi-etika-bisnis-
dan-manajemen-produksi-serta-manajemen-sumber-daya-manusia/
https://www.kompasiana.com/abdlatif/58aa56fa2223bdfc044a561a/etika-
bisnis-produksi-konsumasi-dan-distribusi-yang-efektif-untuk-kesejahteraan-
perekonomian?page=all
http://goudvisarumy.blogspot.com/2013/12/etika-bisnis-dalam-manajemen-
keuangan.html
https://www.academia.edu/27957252/ETIKA_BISNIS_DALAM_BIDANG_
MANAJEMEN_KEUANGAN
https://www.jurnal.id/id/blog/etika-bisnis-dan-tanggungjawab-sosial-
perusahaan/
https://centrausaha.com/etika-bisnis/
25