Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sri Ningsih

Nim : 061930400572
Kelas : 2KA
Mata Kuliah : Praktikum teknik pengolahan limbah

TEORI TENTANG PENGOLAHAN AIR

SECARA BERTINGKAT (rEVERSE OSMOSIS)

Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu produksi baik


industry maupun domestic (rumahtangga). Limbah terdiri dari berbagai macam
jenis yaitu limbah padat, cair, dan gas. Agar limbah yang merupakan sisa dapat
dimanfaatkan kembali maka diperlukan suatu proses yang dapat merubah limbah
menjadi suatu hal yang dapat dimanfaatkan. System aerasi digunakan dengan
maksud untuk mengurangi kebutuhan luas lahan dan meningkatkan proses
pengolahan menjadi lebih cepat sekaligus meniadakan bau yang timbul mungkin
proses dari oksidasi yang tidak sempurna.

Aerasi dapat dilakukan secara alamiah, difusi, maupun mekanik. Aerasi


alami merupakan kontak antara air dan udara yang terjadi karena pergerakkan air
secara alami. Pada aerasi difusi, sejumlah udara yang dialirkan kedalam air
limbah melalui diffuser, udara yang masuk kedalam air limbah nantinya akan
berbentuk gelombang-gelombang (bubbler). Aerasi secara mekanik atau dikenal
juga Mechanical Agiatation menggunakan proses pengadukan dengan alat
sehingga memungkinkan terjadinya kontak antara air dengan udara.

Tujuan proses aerasi adalah mengontakan semaksimal mungkin


permukaan cairan dengan udara guna menaikkan jumlah oksigen terlarut di
dalam air buangan sehingga berguna bagi kehidupan , agar perpindahan suatu
zat/komponen dari suatu medium ke medium yang lain berlangsung lebih
efisien, maka yang terpenting adalah terjadinya turbelensi antara cairan dengan
udara , sehingga tidak terjadi interface yang diamantara cairan dan udara yang
dapat menyebabkan laju perpindahan terhenti.
Konsep dasar pengolahan air dengan cara penyaringan adalah
memisahkan padstan/koloid dari air dengan menggunakan alat penyaring, atau
saringan atau air yeng mengandung padatan, dilewatkan pada media saring
dengan ukuran pori-pori lubang tertentu. Ukuran pori atau lubang saringan harus
lebih kecil dari ukuran bahan padatan yang akan dipisahkan.

Pada proses pengolahan air minum , air limbah, air kotor peyaringan ini
bias merupakan tahap awal, atau tahap lanjutan. Pada pengolahan tertentu
penyaringan dilakukan setelah proses koagulasi atau penggumpalan. Disini
penyaringan merupakan tahap lanjutan dari proses koagulasi.

Reverse osmosis (Osmosis terbalik) atau RO adalah suatu metode


penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari
suatu larutan dengan cara member tekanan pada larutan ketika larutan itu berada
di salah satu sisi membrane seleksi (lapisanpenyaring). Proses tersebut
menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat
pelarut murni bias mengalir kelapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus
bersifat selektif atau bias memilah yang artinya bias dilewati zat pelarutnya
(ataubagianlebihkecildarilarutan) tetapi tidak bias dilewati zat terlarut seperti
molekul berukuran besar dan ion-ion. Osmosis adalah sebuah fenomena alam
yang terjadi dalam sel makhluk hidup dimana molekul pelarut (biasanya air)
akan mengalir dari daerah berkonsentrasi rendah kedaerah Berkonsentrasi tinggi
melalui sebuah membrane semipermeabel. Membran semipermeabel ini
menunjukke membrane sel atau membrane apa pun yang memiliki struktur yang
mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari pelarut berlanjut sampai
sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.

Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah terlarut dari


sebuah daerah konsentrasi terlarut tinggi melalui sebuah membrane kesebuah
daerah terlarut rendah dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan
osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah
solusi melalui filter yang menangkap terlarut dari satu sisi dan membiarkan
pendapatan pelarut murni dari sisi satunya.
Untuk mendapatkan air tawar dari air laut bias dilakukan dengan cara
osmosis terbalik, suatu proses penyaringan air laut dengan menggunakan
tekanan dialirkan melalui suatu membrane saring. Sistem ini disebut SWRO
(Seawater Reverse Osmosis) dan banyak digunakan pada kapal laut atau
instalasi air bersih di pantai dengan bahan baku air laut.

Proses ini telah digunakan untuk mengolah air laut untuk mendapatkan
air tawar, sejak awal 1970-an.

 Skema osmosis terbalik (desalinasi) menggunakan pertukaran tekanan.


1. Aliran masuk air laut,
2. Aliran air bersih flow (40%),
3. Aliran konsentrasi (60%),
4. Aliran air laut (60%),
5. Konsentrat (pembuangan),
6. Aliran pompa tekanan tinggi (40%),
7. Pompasirkulasi,
8. Satuan osmosis dengan membran,
9. Penukar tekanan

A. Proses Osmosis
Osmosis adalah proses alami. Ketika dua cairan konsentrasi yang
berbeda dipisahkan oleh sebuah membrane semipermeabel, cairan memiliki
kecenderungan untuk bergerak dari rendah kekonsentrasi zat terlarut tinggi
untuk keseimbangan potensial kimia.
Secara formal, reverse osmosis adalah proses memaksa pelarut dari
daerah konsentrasi zat terlarut tinggi melalui membrane semipermeabel
kedaerah konsentrasi zat terlarut rendah dengan menerapkan tekanan
melebihi tekanan osmotik. Aplikasi terbesar dan paling penting dari reverse
osmosis adalah pemisahan air murni dari air laut dan air payau, air laut atau
air payau bertekanan terhadap satu permukaan membran, menyebabkan
transportasi garam-menipis air melintasi membrane dan munculnya air
minum dari sisi tekanan rendah.
Membran yang digunakan untuk reverse osmosis memiliki lapisan
padat dalam matriks polimer – baik kulit membrane asimetris atau lapisan
interfasial dipolimerisasi dalam membran tipis-film-komposit - di mana
pemisahan terjadi.
Dalam kebanyakan kasus, membrane ini dirancang untuk
memungkinkan air hanya untuk melewati melalui lapisan padat, sementara
mencegah bagian dari zat terlarut (seperti ion garam). Proses ini
mensyaratkan bahwa tekanan tinggi akan diberikan pada sisi konsentrasi
tinggi membran, biasanya 2-17 bar (30-250 psi) untuk air tawar dan payau,
dan 40-82 bar (600-1200 psi) untuk air laut, yang memiliki sekitar 27 bar
(390 psi) [3] tekanan osmotic alam yang harus diatasi. Proses ini terkenal
karena penggunaannya dalam desalinasi (menghilangkan garam dan mineral
lainnya dari air laut untuk mendapatkan air tawar), namun sejak awal 1970-an
itu juga telah digunakan untuk memurnikan air segar untuk aplikasi medis,
industri, dan domestik.
Osmosis menjelaskan bagaimana pelarut bergerak antara dua solusi
yang dipisahkan oleh sebuah membrane permeable untuk mengurangi
perbedaan konsentrasi antara solusi. Ketika dua solusi dengan konsentrasi
yang berbeda dari zat terlarut dicampur, jumlah total zat terlarut dalam dua
solusi akan terdistribusi secara merata di jumlah total pelarut dari dua solusi.
Dari pada mencampur dua solusi bersama-sama, mereka dapat
dimasukkan kedalam dua kompartemen di mana mereka dipisahkan dari satu
sama lain dengan membrane semipermeabel. Membran semipermeabel tidak
memungkinkan zat terlarut untuk berpindah dari satu kompartemen
kelainnya, namun memungkinkan pelarut untuk bergerak. Karena
kesetimbangan tidak dapat dicapai oleh pergerakan zat terlarut dari
kompartemen dengan konsentrasi zat terlarut tinggi untuk yang satu dengan
konsentrasi zat terlarut rendah, itu bukan dicapai dengan pergerakan pelarut
dari daerah konsentrasi zat terlarut rendah kedaerah-daerah konsentrasi zat
terlarut tinggi.
Ketika pelarut bergerak jauh dari daerah konsentrasi rendah, hal itu
menyebabkan daerah-daerah untuk menjadi lebih terkonsentrasi. Di sisi lain,
ketika pelarut bergerak kedaerah-daerah konsentrasi tinggi, konsentrasi zat
terlarut akan menurun. Proses ini disebut osmosis. Kecenderungan untuk
pelarut mengalir melalui membrane dapat dinyatakan sebagai
"tekananosmotik", karena analog mengalir disebabkan oleh perbedaan
tekanan. contoh Osmosis adalah difusi.
Dalam osmosis terbalik, dalam penyusunan yang sama seperti yang di
osmosis, tekanan diterapkan ke kompartemen dengan konsentrasi tinggi.
Dalam hal ini, ada dua kekuatan yang mempengaruhi gerakan air: tekanan
yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut antara dua
kompartemen (tekananosmotik) dan tekanan eksternal diterapkan.

B. Keunggulan Sistem Reverse Osmosis


Sistem reverse osmosis adalah salah satu metode penyaringan yang
paling banyak digunakan saat ini. Reverse osmosis dapat menghilangkan 98%
padatan terlarut, sehingga air lebih sehat untuk diminum. Penyuling air adalah
satu-satunya sistem air minum lain yang juga mengurangi TDS, tetapi kurang
efisien daripada sistem RO. Selain itu, sistem RO juga mengurangi zat
kontaminan berbahaya yang larut, sodium dan mengurangi rasa dan bau pada
air. Di samping itu juga, sistem reverse osmosis lebih ramah lingkungan,
mudah dipasang dan perawatannya juga mudah.

C. Kontaminan yang Dihilangkan Sistem Reverse Osmosis


Sistem reverse osmosis menghilangkan padatan terlarut seperti arsenik dan
fluorida melalui membran RO. Filter karbon dalam sistem RO
menghilangkan klorin, rasa dan bau tidak enak, dan filter sedimen
menghilangkan zat pengotor. Selain itu sistem reverse osmosis juga
menghilangkan zat fluor, kadar garam, endapan, klorin, arsenik, herbisida dan
pestisida dan juga menghilangkan banyak kontaminan lainnya. Reverse
osmosis dapat menghilangkan beberapa bakteri, tetapi bakteri dapat tumbuh
pada membran dan berpotensi memasuki persediaan air anda. Untuk
menghilangkan organisme dan virus yang hidup, kami merekomendasikan
penggunaan ultraviolet

Anda mungkin juga menyukai