Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah perusahaan untuk dapat menarik perhatian investor agar mau

melakukan investasi ke perusahaan tersebut harus bisa bersaing lebih efektif dan

efisien agar dapat bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain. Kinerja

manajemen menjadi penentu untuk bisa bersaing didalam persaingan dunia bisnis.

Dan kinerja manajemen pun bisa dilihat dari laporan keuangan.

Laporan keuangan adalah produk akuntansi yang menyajikan data kuantitatif

atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan, selain itu laporan

keuangan merupakan media bagi pihak manajemen untuk menyampaikan

informasi atas berbagai usaha yang telah dilakukan sebagai bentuk

pertanggungjawaban atas wewenang yang diterima dalam mengelola sumber daya

perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan guna mengetahui kinerja

manajemen (Belkaoui 2007). Salah satu informasi yang penting untuk mengetahui

kinerja manajemen adalah laba. Informasi laba menjadi perhatian utama dalam

menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen. Kebanyakan investor

hanya menaruh perhatian pada informasi laba, namun tanpa memperhatikan

bagaimana laba tersebut dihasilkan. Perhatian yang besar dari investor terhadap

tingkat laba perusahaan menjadi salah satu alasan yang mendorong manajemen

untuk melakukan manajemen laba (earning management).

1
Terdapa tempat pola manajemen laba menurut Scott (2006). (1) Taking a bath,

(2) Income minimization, (3) Income Maximization, (4) Income Smoothing. Dari

keempat pola manajemen laba tersebut, income smoothing (perataan laba)

merupakan pola yang banyak digunakan manajemen dalam merekayasa laporan

keuangannya. Belkoui (2007:73) dalam Gantino (2015) Perataan laba (Income

Smoothing) adalah pengurangan fluktuasi laba dari tahun ke tahun dengan

memindahkan pendapatan dari tahun-tahun yang tinggi pendapatannya ke

periode-periode yang kurang menguntungkan. Usaha untuk mengurangi fluktuasi

laba adalah suatu bentuk manipulasi laba agar jumlah laba suatu periode tidak

terlalu berbeda dengan jumlah laba periode sebelumnya.

Hal ini tidak melanggar aturan secara hukum, seorang manajemen dapat

menggunakan fleksibilitas yang diperbolehkan oleh standar akuntansi pelaporan

keuangan, guna untuk memberikan kesempatan kepada manajer membuat

kepentingan dalam hal akuntansi yang akan memberi pengaruh kepada

pendapatan yang dilaporkan untuk melebihkan laba dan menyembunyikan kondisi

laba yang sebenarnya tidak menguntungkan. Dikarenakan laba tidak mencapai

target yang diinginkan perusahaan karena penyusunan laporan keuangan

menggunakan dasar akrual (Gumanti, 2000).

Tindakan manajemen laba telah memunculkan beberapa skandal pelaporan

akuntansi, antara lain Enron, Merck, World Com dan mayoritas perusahan lain di

Amerika Serikat (Cornett et al. 2006 dalam arief dan bambang 2007). Di

Indonesia sendiri praktek perataan laba, pada perusahaan manufaktur sektor

barang konsumsi oleh PT. Kimia Farma, Tbk dan PT. Indofarma,Tbk pada tahun

2
2001. Dengan cara melakukan praktek perataan laba (income smoothing), kedua

perusahaan tersebut memperoleh keuntungan dari respon positif berupa kenaikan

harga saham.

Fenomena lainnya juga diterjadi di perusahaan manufaktur sector barang

konsumsi oleh PT. Waskita Karya pada tahun 2015. Dalam hal ini PT Waskita

Karya juga melakukan perataan laba. Dimana terjadi kelebihan pencatatan pada

laporan keuangan 2012-2013, pada rentan waktu itu Waskita sehaursunya

mencatat rugi, namun dalam laporannya malah terlihat untung. Selain itu,

fenomena serupa juga terjadi pada PT. Katrina Utama Tbk 2014. Terjadi

penggelembungan asset serta manipulasi laporan keuangan auditan.

Dari fenomena diatas dapat dilihat alasan manajemen melakukan praktek

manajemen laba melalui praktek perataan laba dalam upaya meningkatkan

reputasi perusahaan dan kredibilitas manajemen.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai praktek perataan laba (income smoothing) yang erat kaitannya dengan

manajemen laba, dimana manajemen dengan sengaja memberikan perpsepsi

kepada investor bahwa laba yang dihasilkan perusahaan adalah stabil.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik melakukan

penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Praktek Perataan Laba

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-

2018”

3
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dalam

penelitian ini adalah:

Apakah Perataan Laba (Income Smoothing) berpengaruh terhadap harga saham?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan

diatas, maka maksud tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui pengaruh Perataan Laba (Income Smoothing) terhadap harga

saham.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis, memberikan manfaat ilmu pengetahuan yang berguna bagi

pembaca dan sebagai bahan referensi yang dapat memberikan ide untuk

pengembangan penelitian selanjutnya.

2. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada pihak manajemen bahwa dengan pengujian secara empiris dapat

diketahui apakah perusahaan melakukan praktek perataan laba atau tidak.

3. Bagi Akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

pembendaharaan perpustakaan sebagai bahan kajian dan perbandingan

bagi mahasiswa lain yang menyusun skripsi.

4
E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dilaksanakan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dikemukakan tentang pengertian akuntansi,

akuntansi manajemen, manajemen laba, harga saham, hubungan

manajemen laba terhadap harga saham.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian, jenis

penelitian dan sumber data, populasi dan sampel, teknik dan

metode pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Pada bab ini merupakan uraian mengenai sejarah singkat

perusahaan, struktur organisasi.

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan hasil penelitian, dan pembahasan antara

teori dan implementasi.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan bab penutup berisi kesimpulan dan saran

yang merupakan sumbangan pemikiran untuk menyelesaikan

masalah.

Anda mungkin juga menyukai