NIM : PO.71.31.1.18.013
Kasus : Hepatitis
1. Terapi Diet untuk Penyakit Hepatitis dan Sirosis Hepatitis (Soal Ganjil untuk Absen
Ganjil)
Berikut kasusnya:
Seorang ibu berusia 40 tahun, dengan Tinggi Badan 158 cm, Berat Badan 45 kg.
Masuk Rumah Sakit dengan keluhan sakit kepala, mual, muntah, anoreksia, nyeri
perut kanan atas. Hasil uji laboratoriumnya: kadar bilirubin total 2,0 mg/dk; SGOT
75U/I; SGPT 55 U/I; kolesterol 250 mg/dl. Pemeriksaan klinisnya menunjukkan TD
130/90 mmHg; T 37 ℃ . hasil recallnya yaitu: Energi 1446,5 Kkal; Protein 48,6 g;
Lemak 39 g; Karbohidrat 226 g. Diagnosa medisnya adalah hepatitis.
Pertanyaan:
Penyelesaian
Perhitungan Kebutuhan
= 58 - 5. 8
= 52. 2
= 45/1. 582
= 18. 02 (BB kurang tingkat ringan (underwight))
= 1. 076, 5 kkal
TEE = BEE x AF x FS
= 1076. 5 x 1. 2 x 1. 3
= 1679. 34 kkal
= 1929. 34 kkal
= 1.5 gr x 45
= 67. 5gr x 4
= 270 gr
= 42. 87 gr = 318. 35 gr
Karena keadaan pasien mual dan muntah, maka kebutuhan zat gizinya diberikan ¾
dari kebutuhan energi total.
Energi = 1447. 005 kkal
Karbohidrat = 238. 76 gr
A. PENGKAJIAN GIZI
CLIENT HISTORY (CH)
CH 1. DATA PERSONAL :
Nama : Ibu A
Umur : 40 tahun
TB : 158 cm
BB : 45 kg
Gender : Perempuan
Diagnosa : Hepatitis
CH 2. RIWAYAT MEDIS :
Keluhan utama: Sakit kepala, mual, nyeri perut bagian kanan atas.
Riwayat penyakit sekarang : Hepatitis
Riwayat keluarga : Tidak diketahui
Riwayat penyakit terdahulu : Tidak diketahui
CH 3. RIWAYAT SOSIAL : -
AD. ANTROPOMETRI
BB : 45 kg
TB : 158 cm
IMT: 18. 02
PERUBAHAN BERAT BADAN : -
B. DIAGNOSIS GIZI
DOMAIIN INTAKE
1. (N.1.4) Asupan energi inadekuat berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang
makanan dan zat gizi terkait dengan asupan energi dibuktikan dari hasil recall.
DOMAIN KLINIS
1. (NC.1.4) Perubahan fungsi gastrointensial berkaitan dengan perubahan fungsi eksokrin
berkaitan dengan manifestasi GIT misalnya pankreas dan hati dibuktikan dengan
pasien merasa mual dan puasing kepala.
2. (NC.2.2) Perubahan nilai LAB yang terjadi akibat adanya perubahan sistem tubuh,
berkaitan dengan gangguan fungsi hati di buktikan dengan kadar bilirubin direct 2
mg/dl, kolesterol 250mm/Hg, SGOT 75 U/I, SGPT 55 U/I
DOMAIN PRILAKU LINGKUNGAN
C. INTERVESI GIZI
A. PERENCANAAN
a. Menghindari atau mengurangi kerusakan kerusakan
hati permanen.
b. Mencegah perubahan berat badan atau meningkatkan
1. Tujuan
berat badan.
c. Mengurangi gangguan yang menimbulkan gangguaan
rasa nyaman.
Topik : makanan yang bergizi sesuai penderita hepatitis.
Sasaran : ibu A dan keluarga.
Waktu : ± 15 menit.
2. Edukasi Gizi Alat peraga : food model dan leaflet.
Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab.
Materi : pengertian hepatitis, pelaksanaan makanan dan diet,
kebutuhan zat gizi sesuai dengan pasien.
Monitoring
Menjelaskan tentang BM yang dibatasi
Menjelaskan BM yang di anjurkan
Memperbaiki fungsi hati
Mencegah difisiensi gizi, mempertahankan dan
3. .Rencana Monitoring
memperbaiki gizi
dan Evaluasi
Membantu menurunkan kadar bilirubin direk,
kolesterol, SGOT, SGPT.
Evaluasi
Status gizi membaik
Masalah hepatitis yang menderita pasien.
B. IMPLEMENTASI
Diet hepatitis (diet hati II)
1. Terapi diet Terapi diet : makanan lunak
Cara pemberian : oral
Energi tinggi yaitu 2079,52 kkal
Lemak cukup yaitu 20% dari total kalori 46,21 gr
Protein agak tinggi yaitu 1,5 gr/kg BB = 75 gr
Kh cukup yaitu sisa dari kebutuhan energi total : 340,9 gr
Suplemen B kompleks, vitamin C dan zink untuk
2. Syarat diet
merangsang nafsu makan
Minum diberikan banyak untuk mencegah dehidrasi
Bentuk makanan lunak karena ada mual muntah porsi kecil
tapi sering.
Membatasi makanan yang menimbulkan, gas beralkohol dan
makanan dari sumber lemak dan santan
Monitoring
Berat badan dimonitor
3. Monitoring dan Memonitor asupan makanan/ hariaanya
Evaluasi Evaluasi
Bila diet berhasil maka terapkan diet selanjutnya
Bila diet tidak berhasil maka akan dilakukan reassesment
C. MENU SEHARI
- Bubur ayam
MAKAN PAGI - Telur 1/2 matang
- Jus tomat
- Puding maizena
SELINGAN PAGI
- Sirup air jeruk
- Nasi/Tim
- Gadon daging
MAKAN SIANG
- Setup ayam
- Pepaya
SELINGAN SIANG - Sirup
MAKAN MALAM - Nasi/Tim
- Perkedel daging
- Sup wortel + labu siam
- Pisang
SELINGAN MALAM - Buah potong (melon)
NIM : PO.71.31.1.18.013
Kasus : Kolesistitis
2. Terapi Diet untuk Penyakit Kantung Empedu (Soal Genap untuk Absen Genap)
Seorang ibu, usia 45 tahun, Berat Badan 70 kg, Tinggi Badan 158 cm. Datang ke
Rumah Sakit dengan keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri bertambah bila makan
goreng-gorengan, demam, kulit berwarna kuning, mual, muntah. Riwayat pasien suka
minum teh dan suka makan makanan fast food. Hasil recall, yaitu: Energi1864. 47
Kkal; Protein 42. 6 g; Lemak 39 gr; Karbohidrat 314. 29 g. Hasil lab, yaitu: bilirubin
total 23,1 mg/dl, protein total 5,0 g/dl, albumin 2,0 g/dl, SGOT 145 U/I, SGPT 77 U/I.
Pemeriksanaan klinis : TD = 140 mg/dl, T = 38 ℃ . Dari pemeriksaan USG pasien
mengalami kolesistitis.
Pertanyaan:
Penyelesaian
Perhitungan Kebutuhan
= 58 - 5. 8
= 52. 2
= 70/1. 582
= 28 (BB berlebih (overwight)
= 1. 301, 5 kkal
TEE = BEE x AF x FS
= 1076. 5 x 1. 2 x 1. 3
= 2368. 73 kkal
Penambahan Energi terhadap Kenaikan Suhu Badan sekitar 1oC = 13% dari BEE
= 169, 2 kkal
Karena pasien tergolong obesitas, maka kebutuhan seharinya dikurang 250 kkal,
untuk mencapai BB ideal.
= 2287,93 kkal
= 87. 5 gr
Protein : 65. 62 gr
Lemak : 19. 06 gr
Karbohidrat : 320. 46 gr
D. PENGKAJIAN GIZI
CLIENT HISTORY (CH)
CH 1. DATA PERSONAL :
Nama : Ibu A
Umur : 45 tahun
TB : 158 cm
BB : 70 kg
Gender : Perempuan
Diagnosa : Kolesistitis
CH 2. RIWAYAT MEDIS :
Keluhan utama: Sakit kepala, mual, nyeri perut bagian kanan atas, demam, kulit
berwarna kuning, mual, muntah.
Riwayat penyakit sekarang : Kolesistitis
Riwayat keluarga : Tidak diketahui
Riwayat penyakit terdahulu : Tidak diketahui
CH 3. RIWAYAT SOSIAL : -
AD. ANTROPOMETRI
BB : 70 kg Status gizi: Obesitas
TB : 158 cm
IMT: 28
PERUBAHAN BERAT BADAN : -
D. DIAGNOSIS GIZI
DOMAIN INTAKE
1. Asupan energi protein inadekuat berkaitan berkaitan dengan perubahan penyebab
fisiologi, malabsobsi protein dibuktikan dengan hasil lab, nilai protein total dan albumin
dibawah normal, yaitu 5,0 gr/dl dan 2,0 gr/dl(NI-5.2)
2. Asupan lemak berlebihan berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dengan makanan
dan nutrisi dibuktikan dengan hasil recall yang menunjukan bahwa asupan lemak
sebesar 39 gr atau sebesar 153,42 % dari kebutuhan lemak sehari (NI.5.5.2.)
DOMAIN KLINIS
1. Perubahan fungsi gastrointestinal, berkaitan dengan perubahan fungsi organ GI,
dibuktikan dengan nyeri perut kanan atas, (NC-1.4)
2. Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan Gangguan fungsi kandung empedu
akibat perubahan biokimia dibuktikan dengan peningkatan kadar billirubin total, yaitu
23,1 mg%, SGOT 145 U/I, SGPT 77 U/I (NC-2.2)
3. Berat badan lebih berkaitan dengan pola makan salah dan intake energy, dibuktikan
dengan IMT di atas batas yang dianjurkan, yaitu 28,04 dan hasil assement gizi riwayat
pola makan pasien yang biasa makan makanan fast food dan gorengan. (NC-3.3)
DOMAIN PRILAKU LINGKUNGAN
1. Kebiasaan yang salah mengenai makanan berkaitan dengan kebiasaan makan ≠ cukup
untuk memenuhi zat gizi serta kurangnya penyerahan dibuktikan dengan pasien suka
minum teh dan makan makanan fastfood (NB-1.2)
E. INTERVESI GIZI
E. PERENCANAAN
a. Memberikan intervensi gizi secara cepat dengan
mempertimbangkan seluruh aspek dukungan gizi
b. Mencapai BB normal serta komposisi tubuh yang
4. Tujuan diharapkan
c. Memenuhi kebutuhan energy dan semua zat gizi
d. Mendukung perilaku sehat, menerapkan diet, dan
olahraga yang teratur
Monitoring:
a. Antropometri: BB
b. Fisik dan klinis: Suhu tubuh, TD
c. Laboratorium : Billirubin total, protein total, albumin,
SGOT, SGPT
d. Dietary: vitamin A,C,D,E,K, mineral (Ca, Na,)E, P, L, serat,
cairan.
6. .Rencana Monitoring
Evaluasi:
dan Evaluasi
a. Antropometri : Penurunan BB
b. Fisik dan klinis : Penurunan suhu tubuh dan TD
c. Laboratorium : Peningkatan kadar protein total
dan albumin, serta penurunan kadar bilirubin total, SGOT,
dan SGPT
d. Dietary: Intake vitamin A,C,D,E,K, mineral (Ca, Na,)
E, P, L, serat.
F. IMPLEMENTASI
Diet Kolesistitis (Rendah Lemak II)
5. Terapi diet Terapi diet : makanan lunak bubur
Cara pemberian : oral
1. Energi sesuai kebutuhan yaitu 2287,93 kkal.
2. Protein 1,25 gr/ kg BB yaitu, 87,5 gr atau setara dengan
6. Syarat diet 350 kkal sekitar 15,3%
3. Lemak diperbolehkan sebanyak 10% dari energi total yaitu,
25,42 gr atau setara dengan 228,8 kkal. Lemak dapat
diberikan dalam bentuk asam lemak rantai sedang (MCT)
seperti pada minyak kelapa, yang mungkin dapat
mengurangi lemak feses dan mencegah kehilangan vitamin
dan mineral
4. Serat (>25 g) terutama dalam bentuk pectin (pada
buah-buahan) yang dapat mengikat kelebihan asam
empedu dalam saluran cerna.
5. Diet rendah kolesterol
6. Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa
kembung dan tidak nyaman seperti kembang kol, kubis,
buncis, nangka, durian, dan lain- lain.
7. Bila diperlukan suplemen Vitamin A, D, E, K
Monitoring
Berat badan dimonitor
7. Monitoring dan Memonitor asupan makanan/ hariaanya
Evaluasi Evaluasi
Bila diet berhasil maka terapkan diet selanjutnya
Bila diet tidak berhasil maka akan dilakukan reassesment
MENU SEHARI
- Nasi/Tim
- Telur Ceplok Air+ Saos Tomat
MAKAN PAGI
- Rebusan Kacang Panjang
- Susu
SELINGAN PAGI - Jus Jeruk
- Nasi/Tim
- Perkedel Daging Panggang
MAKAN SIANG - Tempe Bacem
- Sayur Bening Bayam
- Apel
SELINGAN SIANG - Selada Buah Naga
- Nasi Tim
- Ayam Presto
MAKAN MALAM - Tahu Bakso Kukus Saos Tomat
- Sup Sayuran
- Pisang
SELINGAN MALAM - Susu
DAFTAR MENU SEHARI
Telur Telur 50 81 6. 4 5. 75 0. 35
Ceplok
Air
Rebusan Kacang 50 22 1. 35 0. 15 3. 9
Kacang Panjan
Panjang g
Susu Tepung 10 50. 9 2. 46 5 3. 62
Susu
Sub total 369. 9 14. 29 11. 32 55. 21
Selingan Jus Jeruk Jeruk 100 44 0. 80 0. 20 11
Pagi
Gula 40 145. 6 0 0 37. 6
Pasir
Sub total 189. 6 0. 80 0. 20 48. 6
Siang Nasi/Tim Beras 50 180 3. 4 0. 35 39. 45
Perkedel Daging 50 103. 5 9. 4 7 0
Daging
Panggan
g
Tempe Tempe 50 100. 5 10. 4 4. 4 6. 75
Bacem
Sayur Bayam 100 36 3. 50 0. 50 6. 50
Bening
Bayam
Buah Apel 100 52 0. 26 0. 17 13. 81
Sub total 472 26. 96 12. 42 66. 5
Selingan Sirup Buah 100 49 1. 30 0. 10 10. 60
Siang Buah Naga
Naga
Gula 20 72. 8 0 0 18. 8
Pasir
SKM 10 33. 6 0. 82 1 5. 5
Sub total 155. 4 2. 21 1. 1 34. 9
Malam Nasi/Tim Beras 40 144 2. 72 0. 28 31. 56
Ayam Daging 50 151 8. 1 12. 5 0
Presto Ayam
Tahu Tahu 100 68 7. 80 4. 60 1. 60
Bakso
Kukus
Saos
Tomat
Sup Wortel 75 31. 5 0. 9 0. 225 6. 975
Sayuran
Buah Pisang 100 99 1. 20 0. 20 25. 80
Sub total 493. 5 21. 72 17. 805 69. 935
Selingan Susu Tepung 30 152. 7 7. 38 9 10. 86
Malam Susu
Sub total 152. 7 7. 38 9 9. 86
Total 1833. 1 73. 36 51. 845 275. 145
Nama : Diana
NIM : PO.71.31.1.18.013
Kasus : Gastritis
3. Terapi Diet untuk Saluran Pencernaan Atas (Soal Ganjil untuk Absen Ganjil)
Seorang mahasiswa, usia 20 tahun, Tinggi Badan 156 cm, Berat Badan 45 kg.
Datang ke dokter praktik dengan keluhan: mual, muntah, nafsu makan menurun,
nyeri ulu hati. Kebiasaan sebelum sakit: setiap pagi mengkonsumsi 1 gelas kopi dan
makan mie goreng. Hasil pemeriksaan, yaitu: suhu 38℃ , tekanan nadi 110x/menit,
TD 110/80 mmHg. Hasil recall 1 hari SMRS, yaitu: Energi: 1150 Kkal, Protein: 38 gr,
Lemak: 40 gr, Karbohidrat: 100 gr, tidak ada makanan pantangan. Hasil endoskopi,
yaitu: ditemukan lesi pada mukosa lambung. Hasil diagnosa dokter adalah gastritis.
Pertanyaan:
Penyelesaian
Perhitungan Kebutuhan
= 50. 4
= 45/1. 582
= 1530 Kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1530 x 1. 2 x 1. 4
= 2570. 4 Kkal
= 13% x 1530
= 198. 9
= 415. 39 ÷ 9 = 1661. 58 ÷ 4
= 46. 15 gr = 415. 39 gr
Karena pasien mengalami mual, muntah dan nafsu makan menurun diberikan secara
KH : 10 % x 311. 54 =31. 15 gr
Makan siang
CLIENT HISTORI ( CH )
CH 1. DATA PERSONAL :
Nama : Mahasiawa A
Umur : 20 tahun
TB : 156 cm
BB : 45 Kg
Gender : Perempuan
Diagnosa : Gastritis
CH 2. RIWAYAT MEDIS :
Keluhan utama : mual, muntah, nafsu makan menurun, nyeri ulu hati
AD. ANTROPOMETRI
IMT : 18.49
Normal)
DOMAIN INTAKE
tentang makanan dan zat gizi terkai dengan asupan energi dibuktikan dari hasil
DOMAIN KLINIS
yang salah dan tidak untuk memenuhi zat gizi dibuktikan dengan px
B. NTERVENSI GIZI
A. PERENCANAAN
normal
nyaman
penyakit gastritis
Sasaran : mahasiswa A
Waktu : ± 15 menit
kebutuhan pasien.
dibatasi
gizi
Evaluasi
Status gizi membaik
B. IMPLEMENTASI
sering diberikan.
menerimanya.
kebutuhan.
secara bertahap.
muntah.
6. Tidak mengandung bahan
perorangan).
terlalu banyak.
Evaluasi
BB mendekati BBI
- Nasi/Tim
- Ikan Balado
MAKAN PAGI
- Oseng Tempe
- Tumis Sawi
SELINGAN PAGI - Puding Maizena Vla Susu
- Nasi/Tim
- Ayam Goreng (tanpa Kulit)
MAKAN SIANG - Pepes Tahu
- Sup Pakcoy Tauge
- Jus Apel
- Kue Talam
SELINGAN SIANG
- Susu
- Nasi/Tim
- Ikan Bumbu Kuning
MAKAN MALAM - Rolade Tempe
- Tumis Buncis Wortel
- Sirsak
- Biskuit
SELINGAN MALAM
- Susu
DAFTAR MENU SEHARI
NIM : PO.71.31.1.18.013
Kasus : Divertikula
3. Terapi Diet untuk Saluran Pencernaan Atas (Soal Ganjil untuk Absen Ganjil)
Seorang mahasiswa, usia 20 tahun, Tinggi Badan 156 cm, Berat Badan 45 kg.
Datang ke dokter praktik dengan keluhan: mual, muntah, nafsu makan menurun,
nyeri ulu hati. Kebiasaan sebelum sakit: setiap pagi mengkonsumsi 1 gelas kopi dan
makan mie goreng. Hasil pemeriksaan, yaitu: suhu 38℃ , tekanan nadi 110x/menit,
TD 110/80 mmHg. Hasil recall 1 hr SMRS, yaitu: Energi: 1150 Kkal, Protein: 38 gr,
Lemak: 40 gr, Karbohidrat: 100 gr, tidak ada makanan pantangan. Hasil endoskopi,
yaitu: ditemukan lesi pada mukosa lambung. Hasil diagnosa dokter adalah gastritis.
Pertanyaan:
Penyelesaian
Perhitungan Kebutuhan
= 56 – 5. 6
= 50. 4
= 45/1. 582
= 18,49 (BB kurang (underweight))
Perhitungan Kebutuhan
= 1530 Kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1530 x 1. 2 x 1. 4
= 2570. 4 Kkal
= 13% x 1530
= 198. 9
= 415. 39 ÷ 9 = 1661. 58 ÷ 4
= 46. 15 gr = 415. 39 gr
Karena pasien mengalami mual, muntah dan nafsu makan menurun diberikan secara
bertahap dan diberikan ¾ dari total kebutuhan
Lemak : 10 % x 34. 61 = 3. 46 gr
KH : 10 % x 311. 54 = 31. 15 gr
Makan siang
C. Pengkajian Gizi
CLIENT HISTORI ( CH )
CH 1. DATA PERSONAL :
Nama : Mahasiawa A
Umur : 20 tahun
TB : 156 cm
BB : 45 Kg
Gender : perempuan
Diagnosa : Gastritis
CH 2. RIWAYAT MEDIS :
Keluhan utama : mual, muntah, nafsu makan menurun, nyeri ulu hati
Riwayat penyakit sekarang : Gastritis
Riwayat keluarga : tidak diketahui
Riwayat penyakit terdahulu : tidak diketahui
CH 3. RIWAYAT SOSIAL : -
AD. ANTROPOMETRI
BB : 45 Kg Status Gizi : Gizi kurang tingkat Ringan
TB : 156 Cm IMT = 18,49 ( dibawah Normal )
IMT: 18.49
PERBAHAN BERAT BADAN : -
D. DIAGNOSA GIZI
DOMAIN INTAKE
3. (N.1.4) asupan energi inadekuat berkaitan dengan kurangnya pengetahuan
tentang makanan dan zat gizi terkai dengan asupan energi dibuktikan dari hasil
recall dengan presentasi energi 44,75%
4. (N.1.1) Hypermetabolisme (peningkatan kebutuhan energi ) berkaitan dengan
kenaikan suhu tubuh pasien
DOMAIN KLINIS
3. (N.1.4) Perubahan fungsi gastrointestinal berkaian dengan perubahan fungsi
eksokrin berkaitan dengan manifestasi GIT dibuktikan dengan pasien mengalami
Mual,Muntah dan Nyeri Ulu hati
4. Penurunan kebutuhan zat gizi specific berkaitan dengan perubahan metabolism
dibuktikan dengan TD = 110mg/d
DOMAIN PRILAKU LINGKUNGAN
2. Kurangnya pengetahuan mengenai makanan berkaitan dengan kebiasaan makan
yang salah dan tidak untuk memenuhi zat gizi dibuktikan dengan px
mengkonsumsi Mie goreng dan minum kopi setiap paginya
E. INTERVENSI GIZI
C. PERENCANAAN
5. Tujuan e. Menghindari atau mengurangi
kerusakan pada lambung
f. Memulihkan fungsi gastriintestinal
g. Meningkatkan berat badan kembali
normal
h. Mengurangi gangguan yang
menimbulkan gangguan rasa
nyaman
6. Edukasi gizi Topik : makanan yang bergizi sesuai
penyakit gastritis
Sasaran : mahasiswa A
Waktu : ± 15 menit
Alat peraga : food model dan leaflet.
Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab.
Materi : pengertian gastritis, pelaksanaan
makanan dan diet, kebutuan zat gizi sesuai
kebutuhan pasien.
7. Rencana Monitoring dan Evaluasi Monitoring
Menjelaskan penyakit gastritis
Menejelaskan tentang BM yang
dibatasi
Menjelaskan BM yang dianjurkan
Mencegah difisiensi zat gizi,
mempertahankan dan memperbaiki
gizi
Evaluasi
Status gizi membaik
Masalah gastritis membaik
D. IMPLEMENTASI
c. Terapi diet Diet lambung I
Bentuk makanan : Saring
Cara pemberian : oral
d. Syarat diet 10. Mudah cerna, porsi kecil, dan
sering diberikan.
11. Energi dan protein cukup, sesuai
kemampuan pasien untuk
menerimanya.
12. Lemak rendah, yaitu 10-15% dari
kebutuhan energi total yang
ditingkatkan secara bertahap
hingga sesuai dengan
kebutuhan.
13. Rendah serat, terutama serat
tidak larut air yang ditingkatkan
secara bertahap.
14. Cairan cukup, terutama bila ada
muntah.
15. Tidak mengandung bahan
makanan atau bumbu yang
tajam, baik secara termis,
mekanis, maupun kimia
(disesuaikan dengan daya terima
perorangan).
16. Laktosa rendah bila ada gejala
intoleransi laktosa; umumnya
tidak dianjurkan minum susu
terlalu banyak.
17. Makan secara perlahan di
lingkungan yang tenang.
18. Pada fase akut dapat diberikan
makanan parenteral saja selama
24-48 jam untuk memberi
istirahat pada lambung.
Monitoring dan evaluasi Monitoring
Berat badan dimonitor
Monitor TD, suhu
Monitor keluhan pasien
Evaluasi
BB mendekati BBI
TD, Suhu dan nadi Normal
Asupan makanan membaik
MENU SEHARI
- Nasi/Tim
- Ikan Balado
MAKAN PAGI
- Oseng Tempe
- Tumis Sawi
SELINGAN PAGI - Puding Maizena Vla Susu
- Nasi/Tim
- Ayam Goreng (tanpa Kulit)
MAKAN SIANG - Pepes Tahu
- Sup Pakcoy Tauge
- Jus Apel
- Kue Talam
SELINGAN SIANG
- Susu
- Nasi/Tim
- Ikan Bumbu Kuning
MAKAN MALAM - Rolade Tempe
- Tumis Buncis Wortel
- Sirsak
- Biskuit
SELINGAN MALAM
- Susu
DAFTAR MENU SEHARI
NIM : PO.71.31.1.18.013
Kasus : Konstipasi
5. Seorang laki-laki usia 35 tahun, TB 165 cm, BB 75 kg, tidak menyukai sayur dan
buah, suka mengkonsumsi ayam goreng dan sate padang, jarang berolahraga.
Datang ke dokter praktek karena sudah 3 hari tidak BAB dan perut terasa kembung.
Hasil recall sehari sebelum MRS: E = 2500 gr, P = 56 gr, L = 75 gr, Kh = 256 gr.
Pertanyaan:
Penyelesaian
a. Identitas Pasien
Umur : 35 tahun
Diagnosa medis : Konstipasi
b. Assesment
Riwayat pola makan : Tidak menyukai sayur dan buah, suka mengkonsumsi
Umur : 35
TB :165 cm
BB :75 kg
= 65 – 6. 5
= 58. 5
= 75 / 1. 652
c. Diagnosis Gizi
1. Berat badan lebih dibuktikan dengan intake energi lebih, dengan nilai IMT = 27. 5
(status gizi gemuk tingkat ringan).
3. Konstipasi berkaitan dengan kurangnya konsumsi buah dan sayur atau kurangnya
serat berakibat susah BAB.
4. Berat badan lebih di atas normal berkaitan dengan kebiasaan tidak menukai sayur
dan buah serta jarang olahraga.
5. Kurangnya pengetahuan tentang makanan atau zat gizi yang baik untuk buktikan
sering makan makanan yang tidak sehat dan makanan yang kurang serat sehingga
mengakibatkan konstipasi.
d. Intervensi Gizi
1) . Perencanaan
Terapi Diet :
3. Pemberian: oral
Tujuan:
1. Meningkatkan volume dan berat sisa makanan dalam kolon, pergerakan usus
dan menurunkan tekanan intraluminal kolon sehingga deferaksi menjadi normal
dan pemberian makanan serat tinggi.
Edukasi Gizi:
Penyuluhan
yang sehat.
c. Konsultasi gizi :
1. Menjelaskan tentang bahan makanan yang di anjurkan, yaitu bahan
5. Bila diet berhasil maka dicari dan ditetapkan diet selanjutnya sesuai dengan
kondisi pasien.
2) . Syarat Diet
7. Serat tinggi 30-50 gr/hari terutama serat tidak larut air berasal dari sayur, buah,
beras tumbuk, beras merah.
8. Jangan menunda BAB, semakin banyak air terserap, semakin keras feses.
3) . PerhitunganKebutuhan
Umur : 35
TB :165 cm
BB :75 kg
= 65 – 6. 5
= 58. 5
= 75 / 1. 652
= 1681. = 300 gr
TEE = BEE x FA x FS
= 1681 x 1. 3 x 1. 3
= 2840. 8 Kkal
Karena ststus gizi pasien obesitas maka kebutuhannya dikurang 250 kkal dari energi
= 43. 1 gr = 453. 3 gr
P : 20 % x 300 gr = 60 gr
L : 20 % x 43. 1 gr = 8. 6 gr
Kh : 20 % x 453. 3 gr = 90. 6 gr
P : 10 % x 300 gr = 30 gr
L : 10 % x 43. 1 gr = 4. 3 gr
Kh : 10 % x 453. 3 gr = 45. 3 gr
Makan Siang
P : 30 % x 300 gr = 90 gr
L : 30 % x 43. 1 gr = 12. 9 gr
Kh : 30 % x 453. 3 gr = 135. 9 gr
DAFTAR MENU
- Apel
- Nasi
- Sup udang
- Tumis sayur
- Buah potong
- Kue talam
SELINGAN SIANG
- Susu
- Nasi
- Dendeng sapi
- Bening bayam
- Buah
NIM : PO.71.31.1.18.013
Kasus : TBC
6. Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun, TB = 165 cm, BB = 51 kg. Pasien tersebut
mengeluh batuk berulang hampir setiap 10 – 15 menit timbul dan berulang. Keluhan
pasien tersebut dirasakan sekitar 2 bulan yang lalu. Pasien berprofesi sebagai buruh
pabrik dengan penghasilan Rp 1.500.000,- /bulan. Dengan jumlah anggota keluarga 4
orang. Pasien tersebut mempunyai kebiasaan perokok berat, pasien malas makan
karena dada dan tenggorokan terasa sesak bila mengunyah dan menelan tetapi
masih dapat makan dan menelan. Lesu, lemah, pucat, pada malam hari terasa
demam dan batuk.
Hasil recall 1 hari sebelum MRS E = 1900 kkal , P = 49,9 g, L = 39 g, KH = sisanya
Hasil Lab :
- Hb = 9 g / dl
- Albumin serum = 3,0 g / dl
- Leukosit = 4000 / mm³
- BTA ( + )
Pemeriksaan klinis :
- TD = 110 / 70 mmHg
- Suhu tubuh = 38,5 Ckg,
- Hasil diagnose dokter pasien menderita TB paru
Pertanyaan :
1. Buat asuhan gizi pasien tersebut dengan metode NCP secara lengkap
2. Buat menu sehari dan rekap belanja
Penyelesaian
Perhitungan kebutuhan
X W
BBI : (TB-100) – 10% IMT : W
X
: (165-100) – 10% : th
Kebutuhan Energi
BEE : 66+(13,7 x BB) + (5 x TB) - (6,8 X U) TEE : BEE x FA x FS
: 66(13,7 x 51) + (5 x 165) – (6,8 x 45) : 1283,7 x 1,2 x 1,4
: 1283,7 kkal : 2156,61 kkal
Penambahan energi karena kenaikan suhu 1,5 ° c = 19,5% x 1283,7 = 250,32kkal
maka total energi sebesar 2156,61 + 250,32 = 2404 kkal
Protein = 2,5 gr x BB Lemak = 15% x 2406,93 kkal : 9
= 2,5 x 51 = 361,03 : 9
= 127,5 gr = 40,11 gr
Karbohidrat = energi total – (P+L)
= 2404 – (510+361,03)
= 1535,9 : 4
= 383,975
Cairan = 30ml x BB
= 30 x 51
= 1530
Karena pasien ada batuk, demam dan sesak, serta sulit mengunyah dan menelan
makan pmberian makanan ¾ dari energi total :
Energi = ¾ x 2404 = 1805,19 kkal
Protein = ¾ x 127,5 = 92,625 gr
Lemak = ¾ x 40,11 = 30,08 gr
Karbohidrat = ¾ x 383,97= 287,9 gr
Pembagian Waktu Makan
Sarapan Pagi dan Malam
Makan siang
F. PENGKAJIAN GIZI
CLIENT HISTORY (CH)
CH 1. DATA PERSONAL :
Nama : Tn X
Umur : 45 tahun
Gender : laki laki
Pekerjaan : buruh pabrik
Diagnosa : TBC
CH 2. RIWAYAT MEDIS :
Keluhan utama : batuk berulang hampir 10-15 menit merasa lemah, lesu,pucat pada malam
hari terasa demam dan sesak napas
Riwayat penyakit sekarang : TBC
Riwayat penyakit terdahulu : tidak diketahui
Riwayat sosial : perokok berat
CH 3. RIWAYAT SOSIAL :
Perokok berat
Malas makan karena dada dan tenggorokan terasa sesak bila mengunyah dan menelan
Protein : 49,9 gr
Lemak : 39 gr
Karbohidrat : sisanya
AD. ANTROPOMETRI
TB : 165 cm
IMT : 18,73
1. Peningkatan energi ekspenditut berkaitan dengan infeksi dibuktikan dengan suhu tubuh
38°5 C uji ziehl neelsen (BTA(+)) dan leukosit kronik (NI.1.1)
DOMAIN KLINIS
1. Kesulitan menelan berkaitan dengan kondisi patalogis (TBC) dibuktikan dan dengan
dada dan tenggorokan teras sesak napas bila mengunyah dan menelan (NC.1.1)
DOMAIN INTAKE
H. INTERVENSI GIZI
G. PERENCANAAN
BB meningkat
9. Rencana Monitoring Meningkat kadar HB,albumin, leukosit
dan Evaluasi Pemantaun suhu tubuh dan tekanan darah
H. IMPLEMENTASI
Diet ETPT
Monitoring
MENU SEHARI
- Teh
- Semur hati
- Perkedel tahu
- Apel
- Jus tomat
- Tempe bacem
- Jeruk
Pisang ambon 10 9. 9 0. 12 0. 02 2. 58
Bumbu merah 10
Telur 50 81 6. 4 5. 75 0. 35
NIM : PO.71.31.1.18.013
Kasus : DHF
7. Seorang pasien perempuan usia 16 tahun, TB=152 cm, BB=42 kg. MRS dengan
keluhan demam mendadak 2 hari sebelum MRS, kulit bercak-bercak bintik merah,
sakit kepala, nyeri perut dan otot linu-linu, kadang muntah dan diare. Pasien tersebut
mempunyai kebiasaan kurang menyukai sayur.
Hasil recall sebelum MRS RS E = 840 kkal, P = 30 g, L = 20 g, sisanya KH.
Hasil pemeriksaan klinis:
- Kulit dingin
- Suhu tubuh 39o C
- TD = 100/70 mmHg
Hasil lab:
- Hemotokrit 20%
- Trombosit = 100.000 / mm2
- Albumin serum = 2,8 g%
- Virus dengue (+)
Hasil diagnosa dokter pasien tersebut (+) DHF
Pertanyaan:
1. Buat asuhan gizi px tersebut dengan metode NCP secara lengkap
2. Buat menu sehari dan rekap belanja
Penyelesaian:
1. Asuhan Gizi
BB
BBI = (TB-100) – 10% (TB-100) IMT = TB mm
4
= (152-100) – 10% (152-100) = t
= 52 – 5,2 =
4
t3 04
= 46,8 kg = 18,178
-3SD -2SD -1SD Median +SD +SD +SD
14,6 16,2 18,2 20,7 24,1 28,9 36,1
祴t 瑡 0t 瑡 th
Z score = 0t 瑡 祴t
= t
= 瑡 t04 ̳䂦 ᅀ䂙W
PERHITUNGAN KEBUTUHAN
BEE = (10xBB) + (6,25 x TB) – (5 x usia) – 161
= (10x42) + (6,25 x 152) – (5 x 16) – 161
= 420 + 950 – 80 – 161
= 1129 kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1129 x 1,2 x 1,4
= 1896,72 kkal
Karena dalam keadaan demam maka penambahan energi terhadap kenaikan suhu
tubuh 2oC = 13% x 2oC = 26%
= 26% x BEE
= 26% x 1129 kkal
= 293,54 kkal
Jadi kebutuhan energi total = 1896,72 + 239,54
E = 2190,26 kkal
P = 2g/kg BB
= 2 x 42 = 84 gram
= 84 x 4 = 336 kkal
L = 15% x 2190,26 = 328,53 kkal
3 祴t 3
= 9
= 3ht gr
KH = Tot. Energi – (P+L)
= 2190,26 – (336+328,53)
t 3
= 4
= 3 祴t4 gr
Karena pasien mengalami nyeri perut, kadang muntah dan diare maka pemberian
makanan dilakukan secara bertahap yaitu ¾ dari total kebutuhan.
E = ¾ x 2190,26 = 1642,6 kkal
P = ¾ x 84 = 63 gr
L = ¾ x 36,5 = 27,37 gr
KH= ¾ x 381,4 = 286,05 gr
Kebutuhan vit.C usia 16-18 tahun berdasarkan Angka Kecukupan Vitamin untuk
orang Indonesia adalah 75 mg.
A. Pengkajian Gizi
CLIENT HISTORY (CH)
CH1. DATA PERSONAL
o Mrs.X
o Usia : 16 tahun
o Jenis kelamin : perempuam
o Diagnosa medis (+) DHF
CH 2. RIWAYAT MEDIS
o Keluhan utama: demam mendadak, kulit bercak-bercak bintik merah, sakit kepala,
nyeri perut dan otot linu – linu, kadang muntah dan diare.
o Riwayat penyakit terdahulu: tidak diketahui
o Riwayat penyakit sekarang: DHF
o Riwayat penyakit keluarga: -
o Riwayat pola makan: kurang menyukai sayuran.
CH 3. RIWAYAT SOSIAL
-
FH. RIWAYAT GIZI
ASUPAN MAKANAN ZAT GIZI
HASIL RECALL KEBUTUHAN %ASUPAN
AD. ANTROPOMETRI
BB : 42 kg Status gizi : Normal
TB : 152 cm
IMT : 18,178
BD. DATA BIOKIMIA
DATA BIOKIMIA NILAI NILAI NORMAL INTERPRETASI
Hematokrit 20% 40 – 48 % Dibawah nilai normal
2
Trombosit 100.000/mm 4,5 – 5,5 juta/ml Dibawah nilai normal
Albumin serum 2,8% 2 – 6,5% Normal
Virus dengue + - DHF
B. DIAGNOSIS GIZI
DOMAIN INTAKE
1. Peningkatan energi ekspenditure berkaitan dengan peningkatan kebutuhan gizi untuk
pemeliharaan suhu tubuh ditandai dengan adanya kenaikan suhu tubuh menjadi 39o C
(demam). (NI.1.2)
2. Intake cairan yang inadekuat berkaitan dengan adanya demam yang menyebabkan
peningkatan kehilangan cairan dibuktikan dengan muntah dan diare. (NI.3.1)
DOMAIN KLINIS
1. Perubahan fungsi gastrointestinal yang berkaitan dengan perubahan motilitas GIT
dibuktikan dengan gejala klinis nyeri perut, muntah, diare. (NC.1.4)
2. Berat badan kurang berkaitan dengan intake energi kurang dibuktikan dengan hasil recall
yang asupan E : 38,35%, P : 35,71%, L : 54,79%, KH : 35,39%.
DOMAIN PERILAKU LINGKUNGAN
1. Perilaku yang salah terkait dengan makanan dan zat gizi berkaitan dengan kebiasaan
mengkonsmsi makanan yang tidak memenuhi kebutuhan zat gizi dibuktikan
denganpasien mempunyai kebiasaan kurang menyukai sayur. (NB.1.2)
C. INTERVENSI GIZI
A. Perencanaan
Tujuan 1. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat
untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
2. Memberikan informasi mengenai makanan sehat dan pola
makan yang baik untuk mencapai BB ideal.
Edukasi Gizi Masalah gizi : pengaturan pola makan dan kualitas, kuantitas
bahan makanan.
Konsultasi gizi :
Menjelaskan tentang BM yang dibatasi
Menjelaskan tentang BM yang dianjurkan
Mencegah defisiensi gizi, mempertahankan dan
memperbaiki gizi.
Rencana monitoring dan Antropometri : berat badan
evaluasi Biokimia : hematokrit, trombosit, albumin serum
Fisik dan klinis: tekanan darah dan suhu tubuh
Dietary : asupan E, P, L, KH, vitamin, serat, dan mineral
B. Implementasi
Terapi diet Jenis diet : Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP)
Bentuk diet : makanan saring
Cara pemberian : oral
Syarat diet Energi tinggi yaitu 2190,26 kkal
Protein tinggi yaitu 2g/kg BB = 84 g
Lemak cukup yaitu 15% dari kebutuhan energi total = 36,5 g
Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total =
381,4 g
Vitamin C untuk meningkatkan trombosit dan mineral
cukup,sesuai kebutuhan.
Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna
Cairan diberikan tinggi untuk menghindari hipovolemik darah
Memberikan sumber protein yang mudah diabsorbsi seperti
ikan dan telur
Serat rendah < 25 g/hari
Monitoring dan evaluasi a) Monitoring
BB
Nilai hematokrit, trombosit, dan albumin serum
Tekanan darah dan suhu
Asupan makanan dan pola makan
b) Evaluasi
BB mengalami peningkatan mendekati BBI
Nilai hematokrit, trombosit, dan albumin serum normal
Tekanan darah normal dan suhu tubuh normal
Asupan makanan (zat gizi) terpenuhi dan pola makan
membaik.
MENU SEHARI
Tumis sawi putih Sawi putih 200 30,1 4,6 0,4 4,2
Kecap 10 6 1 - 0,6
16. Pisang ambon 120 gr Per sisir Rp. 7000 Rp. 1500
Total Rp. 37000
Nama : Diana
NIM : PO.71.31.1.18.013
Kasus : HIV
8. Seorang laki-laki 50 tahun, TB 170 cm, BB 69 kg, positif HIV sejak 8 tahun yang
lalu. Total kolesterol: 200 mg/dl, trigliserida: 320 mg/dl, HDL: 23 mg/dl, LDL: 95 mg/dl,
datang ke Rumah Sakit dengan keluhan merasa tidak nyaman di perut (mulas).
Pasien sejak satu tahun terakhir tidak berolahraga, mengalami penurunan BB yang
cepat pada 6 bulan terakhir dan terpusat pada bagian perut, merasa mulas pada
beberapa minggu terakhir. Pola makan 3 kali makan utama dan 2 kali snack, suka
makan berlemak, kopi 3 gelas perhari, cola 3 kaleng perhari, rata-rata asupan zat gizi
sehari: 2900 kkal, lemak 90 gram, protein 12 gram, sisanya karbohidrat. Buat rencana
asuhan gizi untuk pasien tersebut, susun menu sehari dan rekap belanja.
Hasil lab :
-Hb = 10 gr/dl (anemia)
-HIV = Positif
Pemeriksaan klinis :
-TD = 150/90 mmHg (diatas normal)
-Suhu : 38°C (demam)
Pertanyaan :
1. Kaji kondisi pasien dengan NCP!
2. Buat menu dan daftar belanja!
3. Buat rencana konsultasi dan penyuluhan!
Penyelesaian
Perhitungan Kebutuhan
BBI : (TB-100)-10%(TB-100) IMT : BB/TB(m2)
: (170-100)-10%(170-100) : 69/(1,70 x 1,70)
: 70-7 : 69/2,8
: 63 kg : 23,8 (berat bdan berlebih)
Kebutuhan Energi
BEE : 10 (BB) + 6,25 (TB) - 5 (U) + 5 TEE: BEE x FA x FS
: 10 (69) + 6,25 (170) - 5 (50) + 5 : 1507,5 kkal x 1,3 x 1,4
: 690 + 1062,5 - 250 + 5 : 2743,65 kkal
: 1507,5 kkal
Penambahan energi terhadap kenaikan suhu 1 ° C (13%) = 1507,5 kkal x 13% =
195,97 kkal. Maka total energi sebesar = 2743,65 kkal + 195,97 kkal = 2939,62 kkal.
Protein = 1,5gr/kgBB
= 1,5gr x 69 kg
= 103,5 x 4gr
= 414 kkal
Lemak =20% x 2939,62 kkal
= 587,92 : 9
= 65,32gr
Karbohidrat = Energi total - (P+L)
= 2939,62 kkal - (414 + 587,92 kkal)
= 2939,62 kkal - 1001,92
= 1937,7 : 4
= 484,42 gr
Karena pasien mengalami keluhan merasa tidak nyaman di perut (mulas) maka
kebutuhan gizi diberikan ¾ dari energi total :
Energi = ¾ x 2939,62 kkal = 2204,71 kkal
Protein = ¾ x 103,5 gr = 77,625 gr
Lemak = ¾ x 65,32 gr = 48,99 gr
Karbohidrat = ¾ x 484,42 gr = 363,3 gr
Makan Siang
A. PENGKAJIAN GIZI
CLIENT HISTORY (CH)
CH 1. DATA PERSONAL :
Nama : Tn X
Umur : 50 tahun
Gender : laki laki
Diagnosa : HIV/AIDS
CH 2. RIWAYAT MEDIS :
Keluhan utama : merasa tidak nyaman di perut (mulas)
Riwayat penyakit sekarang : HIV/AIDS
Riwayat penyakit terdahulu : tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga : tidak diketahui
CH 3. RIWAYAT SOSIAL :
Pekerjaan : tidak diketahui
AD. ANTROPOMETRI
BB : 50 kg STATUS GIZI : Cenderung obesitas (berat
TB : 169 cm badan berlebih)
IMT : 23,8
PERUBAHAN BERAT BADAN :
BD. DATA BIOKIMIA
DATA BIOKIMIA : NILAI NILAI NORMAL INTERPRETASI
Hb 10 gr/dl 3,0 gr/dl Anemia
HIV + - +
FISIK KLINIS NILAI NORMAL INTERPRETASI
Suhu 38°5 C 37°C Demam
Tekanan darah 150/90 mmhg 120/70 mmhg Diatas normal
B. DIAGNOSIS GIZI
DOMAIIN INTAKE
1. Peningkatan energi ekspenditut berkaitan dengan pemeliharaan suhu tubuh
dengan kenaikan suhu tubuh (NI.1.1)
2 Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik berkaitan dengan infeksi kronik HIV/AIDS
ditandai dengan kadar hb 10 gr/dl (anemia) (NC.1.1)
DOMAIN KLINIS
1. Kesulitan menelan dengan keluhan merasa tidak nyama diperut (mulas) (NC.1.1)
2. Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan dengan perubahan fungsi fisk/mekanis
organ pencernaan ditandai dengan pasien mengalami keluhan tidak nyaan diperut
(mulas) (NC.1.4)
C. INTERVESI GIZI
A. PERENCANAAN
Memenuhi kebutuhan energi dan protein untuk
mencegah dan menurunkan kerusakan jaringan
tubuh
1. Tujuan
Meningkatkan kadar HB
Menaikan BB hingga menjadi BBI
Meningkatkan selera makan
Menjelaskan tentang bahan makan yang
dianjurkan
2. Edukasi Gizi Menjelaskan tentang bahan makanan yang di
batasi
Menjelaskan pola makan sehat
BB meningkat
3. Rencana Monitoring
Meningkat kadar HB
dan Evaluasi
Pemantaun suhu tubuh dan tekanan darah
B. IMPLEMENTASI
1. Terapi diet Diet ETPT
Bentuk makanan : saring
Cara pemberian : oral
Energi tinggi yaitu 2204,71 kkal
Protein tinggi yaitu 2,5 gr/kgBB/hari
2. Syarat diet Lemak cukup yaitu 48,99 gr
Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan
normal
Porsi kecil tapi sering
Monitoring
1. Monitoring berat badan
2. Suhu tubuh kadar hb
3. Monitoring dan 3. Tekanan darah
Evaluasi Evaluasi
1. Kenaikan berat badan mendekati BBI/setara
2. Suhu tubuh dan tekanan darah normal
3. Kadar hb normal
MENU SEHARI
Makan Ayam tempe bakar madu Ayam fillet 50 142,4 13,4 9,4 -
siang
Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
Kecap 10 6 1 - 0,6
Mentega 5 35,5 - 4 -
18. Terong ungu 100 gr Per 100 gr Rp. 2500 Rp. 2500
21. Agar agar 100 gr Per 100 gr Rp. 22000 Rp. 22000