Anda di halaman 1dari 769

PADI MATA

Letda Ckm dr. Hendro


PERINGATAN :
DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN
SLIDE/ISI SLIDE INI TANPA IZIN

Undang-Undang Hak Cipta


No. 28 Tahun 2014

Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan


suatu ciptaan tanpa izin pencipta atau pemegang hak
ciptanya dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).

© PADI, 2019
BIMBINGAN
CBT TRYOUT
CBT 2
PRIVAT
INTENSIF
COMPLETE
KEYWORDS

• Wanita, 36 tahun
• Mata merah, gatal, nyeri, dan berair 7 hari yll.
• Pagi hari, mata sulit dibuka o/k ada kotoran mata
lengket.
• Px Oftalmologis : kemosis, injeksi konjungtiva,
sekret mukopurulen, ditemukan papil pada
konjungtiva tarsal, dan VODS 6/6.
DIAGNOSIS >> Konjungtivitis Bakterial

Apa terapi yang paling sesuai untuk pasien ini?


JAWABAN

B. Chloramphenicol tetes mata


0,5%, 1-2 tetes tiap 6 jam
PENJELASAN
PENJELASAN

Konjungtivitis
• Peradangan pada konjungtiva
• Etiologi : Infeksi (Bakteri, Viral, Jamur), Alergi,
Trauma
• MATA MERAH, VISUS NORMAL
• Jenis Eksudat  serosa (viral, iritasi), mucoid
(alergi), mukopurulen( infeksi bakteri,
chlamydia), purulent (infeksi gonococcal)
• Reaksi Konjungtiva
– Folikular  viral, chlamydia
– Papilar  bakteri (termasuk, gonococcal), alergi
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana
Bakteri Staphylococci, Mata merah, terasa berpasir, Antibiotik topikal
Streptococci, sensasi terbakar, biasanya Air mata buatan
Gonococci, bilateral, kelopak mata susah
Corynebacterium membuka, injeksi konjungtiva
strains difus, discharge mukopurulen,
papil (+)
Virus Adenovirus, Mata berair unilateral, merah, Memburuk pada hari 3-
Herpes simplex rasa tidak nyaman, fotofobia, 5, sembuh sendiri
virus or varicella- edema kelopak mata, dalam 7-14 hari
zoster virus limfadenopati preaurikular, Air mata buatan:
folikel (+), pseudomembran (+/-) Antiviral  herpes
simplex virus atau
varicella-zoster virus
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Jamur Candida sp., Jarang, pasien Antijamur topikal
Blastomyces imunokompromais, pasien
dermatitidis, yang mendapat terapi
Sporothrix antibiotik
schenckii
Vernal Alergi Peradangan konjungtiva Hindari alergen
kronis, riwayat keluarga Antihistamin topikal,
atopik, gatal, fotofobia, mast cell stabilizer,
sensasi benda asing, simptomatik
blefarospasme, cobblestone
pappila, horner trantas dot
Inklusi Chlamydia Mata merah dan nyeri selama Doxycycline 100 mg
trachomatis  beberapa minggu/bulan, bid for 21 hari atau
Badan Inklusi sekret mukopurulen, lengket, Erythromycin 250 mg
sensasi benda asing, mata PO qid 21 days
berair, kelopak mata Antibiotik topikal
bengkak,kemosis, Folikel
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sodium Chromoglycate 2% 2 tetes/hari 


untuk kasus alergi/vernal
C. Acyclovir salep mata 3% 5x/hari 
Konjungtivitis Herpes Simpleks,Herpes Zooster
D.Gentamycin salep mata 3% 3x/hari  salah
dosis sediaan ( Salep Mata Gentamycin 0,3%)
E.Bethametasone tetes mata 0,1% 1 tetes tiap 8
jam  kortikosteroid eye drop, antibiotik lebih
utama (terkadang bisa diberikan bersamaan untuk
mengurangi inflamasi lewat sediaan kombinasi)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mata merah, gatal, nyeri, dan berair 7 hari yll.
• Pagi hari, mata sulit dibuka o/k ada kotoran
mata lengket.
• Px Oftalmologis : kemosis, injeksi konjungtiva,
sekret mukopurulen, ditemukan papil pada
konjungtiva tarsal, dan VODS 6/6.
DIAGNOSIS >> Konjungtivitis Bakterial

Maka, terapi yang sesuai adalah

B. Chloramphenicol tetes mata


0,5%, 1-2 tetes tiap 6 jam
KEYWORDS

• Wanita, 47 tahun
• Sensasi tidak nyaman pada mata
• Px Oftalmologis : bulu mata yang tumbuh ke
dalam.

Diagnosis dan tatalaksana?

JAWABAN

E. Trikiasis & Epilasi


PENJELASAN

DISORDERS OF THE CILIA


• Trichiasis : bulu mata tumbuh dari lokasi yang normal
namun mengarah ke dalam sehingga berpotensi mengenai
kornea
• Distichiasis : bulu mata tumbuh dari bukaan kelenjar
meibom
• Ectopia Cilia : bulu mata tumbuh dari kelenjar meibom
dan menembus via konjungtiva palpebral

American Academy of Ophtalmology


PENJELASAN

Trichiasis
• Faktor Predisposisi : trauma, infeksi
(blefaritis), entropion
• Sign and Symptoms : mata berair,
mengganjal, terasa seperti kelilipan, mata
merah, penglihatan buram (jika sudah kena
kornea)
• Komplikasi : erosi hingga ulkus kornea  cek
dengan tes Fluoresens
• Tx : Nonmedikamentosa
– EPILASI
PPK Fasyankes Primer bagi Dokter, 2017
TATALAKSANA

Epilasi pada trikiasis


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Entropion & Bedah Rekonstruksi


 salah diagnosis dan tatalaksana
B.Ekstropion & Ekstirpasi  salah diagnosis
dan tatalaksana
C.Trikiasis & Eksisi  benar diagnosis
– tatalaksana tidak tepat
D.Distikiasis & Epilasi  salah diagnosis -
tatalaksana sudah benar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Sensasi tidak nyaman pada mata
• Px Oftalmologis : bulu mata yang tumbuh ke
dalam.

Maka, diagnosis dan tatalaksananya adalah

E. Trikiasis & Epilasi


KEYWORDS

• Laki-laki, 65 tahun
• Pandangan kabur saat melihat dekat
• Visus ODS normal. Px segmen anterior dbn
•Tes kartu baca Jaeger
DIAGNOSIS >> Presbiopia

Koreksi lensa yang tepat diberikan adalah ?


JAWABAN

D. +3.00 SD
PENJELASAN

PRESBIOPIA
• Kondisi yang berhubungan dengan faktor usia
dimana penglihatan kabur saat melihat objek
berjarak dekat
• Proses degeneratif yang dimulai pada usia 40
tahun  lensa mata kehilangan elastisitas dan
mengalami penurunan kemampuan akomodasi
PENJELASAN

Test dan Tatalaksana


Jaeger Reading Test Card

• Koreksi dengan kacamata


baca lensa positif
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. +1.50 SD  45thn
B. +2.00 SD  50thn
C. +2.50 SD  55thn
E. +3.50 SD
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Pandangan kabur saat melihat dekat
• Visus ODS normal. Px segmen anterior dbn
•Tes kartu baca Jaeger
DIAGNOSIS >> Presbiopia

Maka, koreksi lensa yang tepat diberikan


adalah

D. +3.00 SD
KEYWORDS

• Laki-laki, 32 tahun
• Mata merah, kering dan sedikit nyeri
• Riwayat trauma disangkal.
• RPD : HT dan DM terkontrol baik.
• VODS 6/6. Tes kassa steril yang sudah diberi
suatu zat, lalu kemerahan pada mata pun
membaik.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Episkleritis
PENJELASAN

MATA MERAH – VISUS NORMAL


PENJELASAN

Episkleritis
• Penyebab mata merah yang sering, tidak
berbahaya, dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Seringkali akibat radang pada jaringan episklera
• Diagnosis : Tes Fenilefrin 2,5%
– Fenilefrin akan menyebabkan pembuluh darah conjunctiva
and episcleral vaskonstriksi, akan tetapi pembuluh darah
scleral akan tetap
• Type : Nodular & Simple
• Tatalaksana : Suportif
– Topical Steroid atau NSAID oral
Wajib
PENJELASAN

Episkleritis Skleritis
Bedakan !
Sering berkaitan dengan
Sering idiopatik penyakit sistemik

Mata kemerahan-pink, Mata kemerahan-lebih gelap,


sering asimptomatik nyeri dan visus turun

Pelebaran pembuluh darah Neovaskularisasi dan kongesti


ringan dan superfisial-tidak vessels lebih berat dan dalam
ada neovaskularisasi
Tes fenilefrin 2,5 %  tidak ada
Tes fenilefrin 2,5%  perubahan
vasokonstriksi
PENJELASAN

Skleritis
• Merupakan inflamasi pada sklera
• Sering berasosiasi dengan penyakit
sistemik: RA, granulomatosis, penyakit-
penyakit jaringan ikat
• 95% penyebab terjadinya skleritis
adalah skleritis anterior

Sumber: medscape
PENJELASAN

Skleritis
• Tipe:
– Non-necrotizing
• Skleritis difusa  paling sering
• Skleritis nodusa
– Necrotizing (Skleritis nekrosis)  paling berat
• Gejala: mata merah (sklera + konjungtiva),
nyeri okular (dapat menjalar ke pelipis
atau rahang), fotofobia, penurunan visus
 unilateral/bilateral
PENJELASAN

Skleritis
• Patofisiologi: biasanya karena penyakit granulomatosa
kronik atau pengaruh a u t o i m u n  nekrosis fibrinoid,
infiltrasi PMN, MN, sel plasma, makrofag, sering disertai
vaskulitis
• Diagnosis:
– fenilefrin eye drops test  tidak respon (membedakan dengan
episkleritis)
– CT Scan, MRI, USG
• Tatalaksana:
– Tx penyakit sistemik yang mendasari
– NSAID, kortikosteroid  pada non-necrotizing scleritis
– Imunosupresan  pada necrotizing scleritis
– Bedah  pada skleritis nekrosis
• Komplikasi: keratitis, uveitis  biasa dari skleritis nekrosis

Sumber : Medscape
Skleritis difusa Skleritis nodusa

Skleritis nekrosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Konjungtivitis  mata merah, visus normal,


keluhan tergantung etiologi, biasanya ada data
sekret dan reaksi konjungtiva yang dihasilkan

B.Perdarahan Subkonjungtiva  ada faktor


resiko berupa batuk/bersin/trauma
C.Skleritis  tidak membaik setelah diberikan
fenilefrin 2,5%
E. Iridosiklitis  uveitis anterior : khas dengan
KP(+), cell and flare, dan sinekia post
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mata merah, kering dan sedikit nyeri
• Riwayat trauma disangkal.
• RPD : HT dan DM terkontrol baik.
• VODS 6/6. Tes kassa steril yang sudah
diberi suatu zat, lalu kemerahan pada mata
pun membaik.

Maka, diagnosis yang tepat adalah


D. Episkleritis
KEYWORDS

• Perempuan, 26 tahun,
• Mata kering, sakit kepala & tidak nyaman pada
mata.
• Tiap hari bekerja di depan layar komputer
selama kurang lebih 8 jam.
• VODS 6/6. Mata sering lelah dan pegal.

Apa kemungkinan diagnosis dan edukasi?


JAWABAN

C. Computer Vision Syndrome


– Terapkan aturan 20-20-20
PENJELASAN

Computer Vision Syndrome /


Digital Eye Strain
• Kumpulan gejala
yang berkaitan
dengan penglihatan
yang akibat
menatap layar
computer,
smartphone, atau
peralatan digital
dalam waktu lama
terus menerus.
PENJELASAN

• Penyebab:
– fokus yang terlalu
lama,
– kurang berkedip,
– melihat ke layar
komputer dalam waktu
lama / jarak terlalu
dekat,
– pencahayaan kurang,
– postur badan tidak
ergonomis.
PENJELASAN
TIPS
PENJELASAN

PENCEGAHAN
• Terapkan ―20-20-20‖ rule secara
regular : tiap 20 menit, alihkan
pandangan dengan melihat
sekitar/objek sejarak 20 kaki,
setidaknya 20 detik.
• Gunakan air mata buatan jika
mata terasa kering  refresh
• Atur Pencahayaan &
Ergonomisitas tempat bekerja
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Astenopia – koreksi kacamata dengan sferis


positif  mata leleh secara umum, tatalaksana
SALAH
B. Diplopia – Sejajarkan layar komputer dengan
mata, penerangan ruangan yang cukup 
pandangan ganda, edukasi tatalaksana tepat
D. Digital Eye Strain – Suplementasi karotenoid
 diagnosis sesuai namun suplementasi bukan
menjadi edukasi yang tepat
E.Dry Eye Syndrome – Rutin gunakan air mata
buatan  salah Dx
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mata kering, sakit kepala & tidak nyaman pada
mata.
• Tiap hari bekerja di depan layar komputer
selama kurang lebih 8 jam.
• VODS 6/6. Mata sering lelah dan pegal.

Maka, kemungkinan diagnosis dan edukasi yang


anda berikan sebagai seorang dokter adalah

C. Computer Vision Syndrome


– Terapkan aturan 20-20-20
MARI SEJENAK!
Terapkan 20-20-20 rule
KEYWORDS

•Perempuan, 48 tahun
•Mata kiri cekot-cekot sejak 2 jam yang lalu.
•Mata merah dan pandangan mata kabur.
•Px Oftalmologi : VOS 3/60, injeksi konjungtiva tanpa
sekret, edema kornea dan mid-dilatasi pupil yang
non-reaktif. TIO OS : 33 mmHg.
DIAGNOSIS >> Glaukoma Akut (PACG)

Apakah mekanisme kerja farmakoterapi yang tepat


untuk tatalaksana awal kasus?
JAWABAN

A. Inhibitor enzim carbonic-


anhidrase
PENJELASAN

Klasifikasi Glaukoma
• Congenital & Developmental Glaucomas
 Primary Congenital Glaucoma
 Developmental Glaucoma
• Primary Adult Glaucomas
 Primary Open Angle Glaucoma (POAG)
 Primary Angle Closure Glaucoma (PACG)
 Primary Mixed Mechanism Glaucoma
• Secondary Glaucoma
 Phacogenic Glaucoma, Steroid-induced Glaucoma,
Inflamatory Glaucoma (uveitis), Pigmentary Glaucoma,
Neovascular Glaucoma, Exfoliation Syndrome, Trauma
(tergantung etiologi & mekanisme ↑ TIO)

Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology, ed. 18th, McGraw Hill : New York, 2011
Primary
PENJELASAN
Angle Closure
Glaucoma (PACG) /
Glaukoma sudut
Definisi & tertutup akut
• Peningkatan TIO yang mendadak oleh karena tertutupnya
sudut iridocornealis (outflow humor aqueous terhambat)
Faktor • Lebih beresiko pada wanita, lebih tua dari 40 tahun
(tertinggi pada 55-65 tahun), rabun dekat (hypermetropia),
Resiko riwayat penyakit serupa di keluarga, ras Asia

• Nyeri mata mendadak, penurunan visus, mual,


muntah, fotofobia, lakrimasi, melihat pelangi/halo
Tanda & • Palpebra edema dan hiperemis, Injeksi konjungtiva
Gejala dan silier, Edema kornea, COA dangkal, Pupil semi-
dilatasi, non reaktif (bisa terdapat Iris Bombe), TIO
↑↑↑ secara akut

• Tonometri
Px • Gonioskopi
Penunjang • Perimetri
• Oftalmoskopi direk dan in direk
PENJELASAN

Penatalaksanaan Glaukoma Akut

• Sight threatening EMERGENCY!!


 Turunkan tekanan intraokular secepatnya!

– Asetazolamid HCl 500mg p.o, dilanjutkan 4 x


250mg/hari
– Timolol maleat 0,5%, 2 x 1 tetes/hari
– Eye drops kombinasi kortikosteroid + antibiotik
4-6 x 1 tetes/hari
– Pilocarpine 2%, boleh diberikan-boleh tidak
– Terapi simptomatik (analgesik, anti mual-muntah)
Golongan Obat untuk
TATALAKSANA

menurunkan TIO
TATALAKSANA

Regimen Terapi
KELOMPOK OBAT REGIMEN MEKANISME AKSI

PROSTAGLANDIN • Latanoprost 0,005% Meningkatkan uveoscleral outflow


ANALOGUE • Bimatoprost 0,03%

BETA BLOCKER • Timolol maleat 0,25-0,5% Menurunkan sekresi humor


• Betaxolol 0,25% aquoeus melalui stimulasi
• Carteolol 1% reseptor beta di prosesus siliaris
CARBONIC ANHIDRASE Acetazolamide 250mg Menurunkan produksi humor
INHIBITOR Dorzolamide 2% aquoeus melalui inhibisi enzim
carbonic anhydrase
PARASYMPATHOMIMETI Pilocarpine 1/2/4% Meningkatkan outflow  membuka
C DRUGS trabecular meshwork (kontraksi M.
Longitudinalis corpus siliaris
SYMPATHOMIMETIC Brimonidine 2% Menurunkan sekresi dan meningkatkan
DRUGS Apraclonidine 0,5-1% outflow humor aqueous melalui
stimulasi reseptor alfa dan beta
TATALAKSANA

Terapi Laser/ Surgical


• Jika medikamentosa tidak berhasil/refrakter
• Laser Treatment
– Laser Trabeculoplasty
– Laser Iridotomy
– Laser Iridoplasty
– Laser Ciliary body Ablation
• Surgical
– Iridectomy
– Trabeculectomy  drainage surgery  terbentuk
bleb

Khaw, PT Shah P, & Elkington AR, ABC of Eyes, ed. 4th, BMJ Books 2004
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Menstimulasi iris untuk mendekati trabecular


meshwork  tidak tepat, sebaiknya jauh kan iris dari
sudut iridocorneal dengan miosis pupil (pilocarpine)
C. Meningkatkan produksi bikarbonat  tidak tepat
D.Menstimulasi produksi humor aqueous  tidak tepat,
seharusnya turunkan produksi maupun sekresi humor
aqueous = gol. kelas obat beta blocker maupun CAI
E.Menurunkan aliran uveoscleral  tidak tepat,
seharusnya meningkatkan outflow = gol. kelas obat
Prostaglandin Analog (tapi kurang tepat untuk kasus
akut / bukan tatalaksana awal, lebih direkomendasikan
untuk POAG)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mata kiri cekot-cekot sejak 2 jam yang lalu.
• Mata merah dan pandangan mata kabur.
• Px Oftalmologi : VOS 3/60, injeksi konjungtiva
tanpa sekret, edema kornea dan mid-dilatasi
pupil yang non-reaktif. TIO OS : 33 mmHg.
DIAGNOSIS >> Glaukoma Akut

Maka, mekanisme kerja farmakoterapi yang tepat


untuk tatalaksana awal kasus adalah
A. Inhibitor enzim carbonic-
anhidrase
KEYWORDS

• Anak, 10 tahun  mata kabur untuk melihat.


• Hasil koreksi visus ODS :
• S+1.25 6/9;
• S+1.50 6/6;
• S+1.75 6/6;
• S+2.00 6/6;
• S +2.25 6/7
DIAGNOSIS >> Hipermetropia

Ukuran kacamata yang tepat?


JAWABAN

D. + 2.00
PENJELASAN

Gangguan Refraksi
PENJELASAN

HIPERMETROPIA
• Rabun dekat, titik fokus bayangan
terletak di belakang retina. Koreksi
dengan lensa bikonveks (cembung).
• Dikenal dalam bentuk :
– Hipermetropia manifes :
• hipermetrop yang dapat dikoreksi dengan lensa
positif maksimal yang memberikan tajam
penglihatan normal, tidak ada akomodasi sama
sekali (koreksi yang IDEAL)
– Hipermetropia absolut :
• hipermetrop yang dikoreksi dengan kacamata positif
minimal yang memberikan tajam penglihatan
normal, penderita masih memiliki “cadangan”
kemampuan akomodasi
PENJELASAN

– Hipermetropia fakultatif:
• kelainan hipermetropia yang dapat diimbangi dengan
akomodasi atau dengan lensa positif.
• Penderita yang hanya memiliki hipermetropia fakultatif,
penglihatannya normal walau tidak memakai
kacamata positif, namun apabila diberi kacamata positif,
otot akomodasinya dapat beristirahat.

– Hipermetropia laten:
• hipermetropia yang didapat tanpa siklopegia yang dapat
diimbangi dengan akomodasi

– Hipermetropia total:
• hipermetropia yang ukurannya didapatkan sesudah
pemberian siklopegia
PENJELASAN

CONTOH PASIEN HIPERMETROPIA

• Tajam penglihatan 6/20


– Dikoreksi dengan sferis +3.00 D  6/6
– Dikoreksi dengan sferis +3.50 D  6/6
– Diberikan siklopegia, dikoreksi +5.00 D  6/6
• Maka pasien ini memiliki:
– Hipermetropia absolut sferis +3.00 D
– Hipermetropia manifes sferis +3.50 D
– Hipermetropia fakultatif (manifes- absolut) +3.50 -
(+3.0) = + 0.50 D
– Hipermetropia total sferis +5.00 D
– Hipermetropia laten sferis +5.00 -(+3.50) = +1.50 D
Sumber: Iyas S. Ilmu Penyakit Mata 3rd ed. Fakultas Kedokteran Universitas indonesia, 2004
PENJELASAN

Skema Hipermeteropia
HIPERMETEROPIA TOTAL

HIPERMETEROPIA MANIFES
HIPERMETEROPIA
LATEN
HIPERMETEROPIA HIPERMETEROPIA
ABSOLUT FAKULTATIF

HILANG DENGAN AKOMODASI


HILANG DENGAN KACAMATA

Kelainan Refraksi dan Kacamata, Prof. Sidarta Ilyas


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. + 1.25
B. + 1.50  hipermetropia absolut
C. + 1.75
E. + 2.25
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mata kabur untuk melihat.
• Hasil koreksi visus ODS :
• S+1.25 6/9;
• S+1.50 6/6;
• S+1.75 6/6;
• S+2.00 6/6;
• S +2.25 6/7
DIAGNOSIS >> Hipermetropia

Maka, ukuran kacamata yang tepat diberikan


adalah

D. + 2.00
KEYWORDS

• Laki-laki, 35 tahun
• Penurunan penglihatan mendadak
• Riw. terkena lemparan batu
• Nyeri, silau, dan mata merah. VOD 2/60 dan TIO
normal.
• Pemeriksaan slitlamp  cincin Vossius dan
kekeruhan pada lensa berbentuk stelata.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Katarak traumatik
PENJELASAN

Jenis – Jenis Katarak


 Acquired Cataract (didapat):
• Katarak senilis (age-related cataract) –
seringnya katarak nuklear
• Katarak traumatik – bentuk
klasik dari kasus ini adalah
tipe rosette/ stellate /
bintang
• Katarak sekunder – kekeruhan kapsul
posterior pasca operasi katarak
• Katarak komplikata – katarak akibat
penyakit lain, misalnya DM sering
mengakibatkan katarak subkapsular
posterior
PENJELASAN

Jenis – Jenis Katarak


 Congenital Cataract
• Leukokoria  tanda utama
• Seringkali berhubungan
dengan infeksi intrauterin
PENJELASAN

Katarak Traumatik
• Kekeruhan pada lensa yang terjadi
setelah trauma okular tumpul /
tajam yang menganggu fiber lensa.
• Biasanya unilateral
• Dapat diikuti dengan dislokasi lensa
• Resiko komplikasi : Glaukoma,
uveitis fakoanafilaktik, retinal
detachment, choroidal rupture,
hyphema.
• Tatalaksana : Ekstraksi Lensa 
ganti dengan pemasangan IOL

Medscape
PENJELASAN

Vossius Ring merupakan deposit sirkuler dari pigmen iris yang


terbentuk komplit maupun inkomplit pada permukaan kapsula lensa
anterior sebagai akibat dari trauma benda tumpul pada mata.
Dapat resolusi secara natural. (EyeWiki)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Erosi Kornea  penurunan visus, tesfluoresen +

C.Katarak sekunder  kekeruhan kapsul


posterior pasca operasi katarak
D.Subluksasi Lensa  dislokasi lensa
sebagian/parsial
E.Luksasio Lensa  dislokasi lensa
total/menyeluruh (posisi dan kedudukan
berubah akibat ruptur zonula)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Penurunan penglihatan mendadak
• Riw. terkena lemparan batu
• Nyeri, silau, dan mata merah. VOD 2/60 dan
TIO normal.
• Px slitlamp  cincin Vossius dan kekeruhan
pada lensa berbentuk stelata.

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Katarak traumatik
KEYWORDS

• Laki-laki, 40 tahun
• Gangguan penglihatan di malam hari
sejak 3 bulan yang lalu
• BAB dengan feses berminyak (fatty liver
disease)
• Riw minum alkohol sejak usia 17 tahun

Penyebab yang mungkin?


JAWABAN

A. Defisiensi vitamin A
PENJELASAN
KEYWORDS

Vitamin A
• Merupakan salah satu vitamin larut lemak
• Vit A memiliki 3 bentuk esensial : Retinol
(dominan), Beta Karoten, dan Karotenoid
• Dapat diperoleh dari tumbuhan dan binatang

• Berperan dalam penglihatan (terutama dalam


suasana gelap), respons imun, pertumbuhan
tulang, reproduksi, pemeliharaan permukaan epitel
mata, pertumbuhan sel epitel intestinal,
respiratorius, dan traktus urinarius.
Sumber : Medscape: Vitamin A Deficiency
KEYWORDS
PENJELASAN
Defisiensi Vitamin A

Defisiensi Vit A
Sering ditemukan
pada lansia,
malnutrisi,
alkoholisme, dan
penyakit kronis.

Sumber:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3367262/
PENJELASAN
KEYWORDS
ALKOHOLISME –
DEFISIENSI
Alkoholisme  fatty liver disease  VITAMIN
gangguan sekresi empedu

steatorrhea  gangguan penyerapan vitamin larut lemak

Sumber: Krause's Food & the Nutrition Care Process


PENJELASAN
Effects of Deficiency and
Nutrient Principal Sources Functions
Toxicity
Vitamin A As preformed vitamin: fish Formation of rhodopsin (a Deficiency: Night blindness,
(retinol) liver oils, liver, egg yolks, photoreceptor pigment in perifollicular hyperkeratosis,
butter, vitamin A–fortified the retina) xerophthalmia,
dairy products Integrity of epithelia keratomalacia, increased
As provitamin carotenoids: Lysosome stability morbidity and mortality in
dark green and yellow Glycoprotein synthesis young children
vegetables, carrots, yellow Toxicity: Headache, peeling
and orange fruits of skin, hepatosplenomegaly,
bone thickening, intracranial
hypertension, papilledema,
hypercalcemia
Vitamin B6 Organ meats (eg, liver), Many aspects of nitrogen Deficiency: Seizures,
(pyridoxine, whole-grain cereals, fish, metabolism (eg, anemia, neuropathies,
pyridoxal, legumes transaminations, porphyrin seborrheic dermatitis
pyridoxamine) and heme synthesis, Toxicity: Peripheral
tryptophan conversion neuropathy
to niacin)
Nucleic acid biosynthesis
Fatty acid, lipid, and amino
acid metabolism
Vitamin B12 Meats (especially beef, Maturation of RBCs, Deficiency: Megaloblastic
(cobalamins) pork, and organ meats neural function, DNA anemia, neurologic deficits
[eg, liver]), poultry, eggs, synthesis, myelin (confusion, paresthesias,
fortified cereals, milk and synthesis and repair ataxia)
milk products, clams,
PENJELASAN
Effects of Deficiency and
Nutrient Principal Sources Functions
Toxicity
Asam Folat Raw green leafy vegetables, Maturation of RBCs Deficiency: Megaloblastic
fruits, organ meats (eg, Synthesis of purines, anemia, neural tube birth
liver), enriched cereals and pyrimidines, and defects, confusion
breads methionine
Development of fetal
nervous system
Niasin Liver, red meat, fish, poultry, Oxidation-reduction Deficiency: Pellagra
(nicotinic acid, legumes, whole-grain or reactions (dermatitis, glossitis, GI and
nicotinamide) enriched cereals and breads Carbohydrate and cell CNS dysfunction)
metabolism Toxicity: Flushing
Riboflavin Milk, cheese, liver, meat, Many aspects of Deficiency: Cheilosis,
(vitamin B2) eggs, enriched cereal carbohydrate and angular stomatitis, corneal
products protein metabolism vascularization
Integrity of mucous
membranes
Tiamin Whole grains, meat Carbohydrate, fat, amino Deficiency: Beriberi
(vitamin B1) (especially pork and liver), acid, glucose, and (peripheral neuropathy,
enriched cereal products, alcohol metabolism heart failure), Wernicke-
nuts, legumes, potatoes Central and peripheral Korsakoff syndrome
nerve cell function
Myocardial function
Nutrient Principal Sources Functions Effects of Deficiency and Toxicity

Vitamin C Citrus fruits, tomatoes, potatoes, Collagen formation Deficiency: Scurvy (hemorrhages,
(ascorbic acid) broccoli, strawberries, sweet Bone and blood vessel health loose teeth, gingivitis, bone defects)
peppers Carnitine, hormone, and
amino acid formation
Wound healing
Vitamin D Direct ultraviolet B irradiation of Calcium and phosphate Deficiency: Rickets (sometimes with
(cholecalciferol, er the skin (main source), fortified absorption tetany), osteomalacia
gocalciferol) dairy products (main dietary Mineralization and repair of Toxicity: Hypercalcemia, anorexia,
source), fish liver oils, fatty fish, bone renal failure, metastatic
liver Tubular reabsorption of calcifications
calcium
Insulin and thyroid function,
improvement of immune
function, reduced risk of
autoimmune disease

Vitamin E (alpha- Vegetable oils, nuts Intracellular antioxidant Deficiency: RBC hemolysis,
tocopherol, other Scavenger of free radicals in neurologic deficits
tocopherols) biologic membranes Toxicity: Tendency to bleed

Vitamin K Green leafy vegetables (especially Formation of prothrombin, Deficiency: Bleeding due to
(phylloquinone, collards, spinach, and salad other coagulation factors, and deficiency of prothrombin and
menaquinones) greens), soy beans, vegetable oils bone proteins other factors, osteopenia
Bacteria in the GI tract after
neonatal period
PILIHAN JAWABAN LAIN

B.Defisiensi vitamin C  Scurvy, tidak berkaitan dengan


alkoholisme
C. Defisiensi vitamin D  Osteomalacia
D.Defisiensi vitamin E  Ataksia, neuropati perifer,
miopati,
E.Defisiensi vitamin K  APCD, gejala gangguan
perdarahan
KESIMPULAN

• Laki-laki, 40 tahun
• Gangguan penglihatan di malam hari sejak 3
bulan yang lalu
• BAB dengan feses berminyak
• Riw minum alkohol sejak usia 17 tahun

Maka, penyebab yang paling tepat adalah

JAWABAN

A. Defisiensi vitamin A
BIMBINGAN
CBT TRYOUT
CBT 3
PRIVAT
INTENSIF
COMPLETE
KEYWORDS

• Wanita, 40 tahun  mata kiri merah dan


nyeri.
• Penglihatan kabur. Keluhan hilang timbul.
Melihat pelangi di sekitar lampu.
• Px Oftalmologis : VOS: 1/300 ; OS: mixed
injeksi (+), edema kornea, bilik depan
dangkal, TIO dengan palpasi N (+2).
DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Primary Angle
Closure Glaucoma
PENJELASAN

Glaukoma
• Penyakit neuropati optik
progresif yang ditandai :
– perubahan spesifik diskus optikus
– defek lapang pandang ireversibel
• Seringkali namun tidak
selalu berkaitan dengan
peningkatan TIO
• Etiologi
– Teori Mekanik  TIO ↑ 
deformasi dan iskemik neuron
– Teori Insuf. Vaskular  aliran
darah ↓ menuju neuron
PENJELASAN

• TRIAS GLAUKOMA  PENINGKATAN TIO – PERUBAHAN DISKUS


OPTIKUS SPESIFIK – GANGGUAN/DEFEK LAPANG PANDANG
TIPIKAL
• Jika hanya peningkatan TIO  HT Oculi
• Jika tidak terdapat peningkatan TIO namun defek lapang pandang dan
perubahan diskus terjadi  Low/Normo Tension Glaucoma
PENJELASAN

Klasifikasi Glaukoma
• Congenital & Developmental Glaucomas
 Primary Congenital Glaucoma
 Developmental Glaucoma
• Primary Adult Glaucomas
 Primary Open Angle Glaucoma (POAG)
 Primary Angle Closure Glaucoma (PACG)
 Primary Mixed Mechanism Glaucoma
• Secondary Glaucoma
 Phacogenic Glaucoma, Steroid-induced Glaucoma,
Inflamatory Glaucoma (uveitis), Pigmentary Glaucoma,
Neovascular Glaucoma, Exfoliation Syndrome, Trauma
(tergantung etiologi & mekanisme ↑ TIO)
Vaughan & Asbury‟s General Ophthalmology, ed. 18th, McGraw Hill : New York, 2011
Primary Angle
PENJELASAN

Closure
(PACG) / GlaukomaGlaucoma
sudut tertutup akut
• Peningkatan TIO yang mendadak oleh karena tertutupnya sudut
Definisi & iridocornealis (outflow humor aqueous terhambat)
Faktor • Lebih beresiko pada wanita, lebih tua dari 40 tahun (tertinggi pada
Resiko 55-65 tahun), rabun dekat (hypermetropia), riwayat penyakit
serupa di keluarga, ras Asia

• Nyeri mata mendadak, penurunan visus, mual, muntah,


Tanda & fotofobia, lakrimasi, melihat pelangi/halo
• Palpebra edema dan hiperemis, Injeksi konjungtiva dan silier,
Gejala Edema kornea, COA dangkal, Pupil semi-dilatasi, non reaktif
(bisa terdapat Iris Bombe), TIO ↑↑↑ secara akut

• Tonometri
Pemeriksaan • Gonioskopi
Penunjang • Perimetri
• Oftalmoskopi direk dan indirek
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan
Tonometri
Schiotz: Normal
(N): 10-21 mmHg

Injeksi

Iris bombe =
perlengketan
iris  pupil
blok
TATALAKSANA

• Sight threatening EMERGENCY!!


 Turunkan tekanan intraokular secepatnya!
– Asetazolamid HCl 500mg p.o, dilanjutkan 4 x
250mg/hari
– Timolol maleat 0,5%, 2 x 1 tetes/hari
– Eye drops kombinasi kortikosteroid + antibiotik
4-6 x 1 tetes/hari
– Pilocarpine 2%, boleh diberikan-boleh tidak
– Terapi simptomatik (analgesik, anti mual-muntah)
– Jika medikamentosa gagal  glaukoma primer
akut  iridektomi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Hipertensi Okuli  peningkatan TIO tanpa


diikuti defek lapang pandang dan
gangguan/perubahaan diskus optikus
B.Normotension Glaucoma  TIO sering kali
normal namun terdapat perubahan spesifik dari
diskus optikus (CDR meningkat, nasalisasi,
bayonet sign)
C.Secondary Glaucoma  akibat penyakit mata
lainnya
D.Primary Open Angle Glaucoma  sifatnya
kronis, lapang pandang tunnel vision
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mata kiri merah dan nyeri.
• Penglihatan kabur. Keluhan hilang timbul.
Melihat pelangi di sekitar lampu.
• Px Oftalmologis : VOS: 1/300 ; OS: mixed
injeksi (+), edema kornea, bilik depan
dangkal, TIO dengan palpasi N (+2).

Maka, diagnosis yang tepat adalah

E. Primary Angle
Closure Glaucoma
KEYWORDS

• Laki-laki, 36 tahun
• Mata kanan merah dan nyeri
• Riw. terkena pukulan bola kasti
• VOD 6/36, OD: konjungtiva bulbi hiperemis,
kornea jernih, terdapat darah di setinggi 45-
50% dari bilik mata depan

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Hifema derajat 2
PENJELASAN

HIFEMA
• Akumulasi darah pada COA
• Etiologi tersering : Trauma, bisa juga spontan
• Keluhan  nyeri (+), gangguan visus (darah
menutupi aksis visual), fotofobia.
• Komplikasi
– Perdarahan ulang/Re-bleeding
– Glaukoma sekunder  cek TIO
– Corneal blood staining
– Atrofi saraf optic
– Sinekia Anterior Perifer
PENJELASAN
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Suportif :
– Acetaminophen  kurangi nyeri
– Antifibrinolytic / As.tranexamat  mencegah
perdarahan sekunder
– Antiglaukoma topical / o r a l  menurunkan
TIO
– Tirah baring total  Posisi tidur tegak
dengan sudut minimal 45◦
– Hifema grade >2  operatif
• PARACENTESIS
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Mikrohifema  dapat dilihat dengan slit


lamp, berupa bintik” darah pada COA
B. Hifema derajat 1  < 33%
D. Hifema derajat 3  > 50%
E. Hifema derajat 4  Hifema TOTAL /
100%
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mata kanan merah dan nyeri
• Riw. terkena pukulan bola kasti
• VOD 6/36, OD: konjungtiva bulbi hiperemis,
kornea jernih, terdapat darah di setinggi 45-
50% dari bilik mata depan

Maka, diagnosisnya adalah


C. Hifema derajat 2
KEYWORDS

• Laki-laki, 22 tahun
• Benjolan di kelopak mata kanan  nyeri
• Px Fisik : massa soliter di palpebra superior
dekstra bagian dalam, hiperemis (+), hangat
(+).
DIAGNOSIS >> HORDEOLUM INTERNA OD

Apakah penyebab keluhan pasien tersebut ?


JAWABAN

A. Sumbatan kelenjar
Meibom
PENJELASAN

Hordeolum

• Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata


• Eksterna VS Interna  Akibat sumbatan kelenjar
zeis dan moll (eksterna) atau kelenjar meibom
(interna)
• Sering disebabkan oleh infeksi Stafilokokus aureus
• Keluhan : nyeri, kelopak mata bengkak, merah, teraba
hangat. Terasa mengganjal. Sensasi terbakar. Tanda
radang (+)
• Komplikasi : selulitis hingga abses palpebra

PPK Bagi Dokter Fasyankes Primer, 2017


PENJELASAN

DIAGNOSIS BANDING
TATALAKSANA

• Kompres hangat 4-6x sehari selama 15


menit (lakukan dengan mata tertutup)
• Bersihkan kelopak mata dengan air
bersih + sabun non-iritatif (sabun bayi)
• Hindari !! menekan hordeolum,
menggunakan lensa kontak & make-up
pada mata
• Antibiotik Topikal boleh dipertimbangkan :
Chloramphenicol Eye Oint. 0,5% / 8 jam
atau Cholaramphenicol Eye Drops 1 tetes /
2-4 jam
• Jika Tx Konservatif tidak berespon 
insisi drainase
Gondhowiardjo, T.D. Simanjuntak, G. Paduan Manajemen Klinis Perdami, 1th ed. Jakarta. 2006
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Sumbatan duktus moll dan


meibom  bukan duktus
C. Sumbatan kelenjar zeis dan moll 
hordeolum eksterna
D. Sumbatan kelenjar meibom, zeis, dan moll 
hordeolum eksterna et interna
E. Sumbatan kanalikuli zeis dan meibom 
bukan kanalikulus
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Benjolan di kelopak mata kanan  nyeri
• Px Fisik : massa soliter di palpebra superior
dekstra bagian dalam, hiperemis (+), hangat
(+).
DIAGNOSIS >> HORDEOLUM INTERNA OD

Maka, penyebab keluhan pasien tersebut


adalah
A. Sumbatan kelenjar meibom
KEYWORDS

• Perempuan, 20 tahun,
• Mata harus memicing untuk membaca jauh
saat kelas
• Disertai sakit kepala dan mata terasa lelah
• VOD 6/36 dikoreksi dengan S -3,00 menjadi
6/6; VOS 6/18 dikoreksi dengan S +1,00
menjadi 6/6
DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Antimetropia
PENJELASAN

Anisometropia
• Perbedaan kekuatan refraksi kedua mata, baik perbedaan
besar miopia, hipermetropia, atau antimetropia, serta
astigmatisma  paling sedikit 1.00 D
• Keluhan utama mata cepat lelah dan diplopia.
• Komplikasi: amblyopia  secara alamiah mata normal
akan ”menekan” fungsi mata yang jauh dari emetropia.
• Batas perbedaan kekuatan refraksi :
– Miopia > 2.00 D
– Hipermetropia > 1.00 D
– Astigmatisma > 1.50 D
• Tatalaksana: kacamata/lensa kontrak dengan koreksi
iseikonik
McCarthy P. Anisometropia: What difference does it make? Optometry in Practice. 2013;14(1):1-10.
PENJELASAN

Etiologi dan Klasifikasi


• Etiologi
– Kongenital  pertumbuhan sumbu bola mata
terlalu panjang atau pendek, faktor genetik.
– Didapat, biasanya karena trauma atau pasca-
ekstraksi lensa saat menjalani operasi katarak.
• Klasifikasi
– Anisometropia aksial  pertumbuhan sumbu
bolamata antero-posterior yang lebih panjang atau
pendek.
– Anisometropia refraktif  perbedaan kekuatan
refraksi pada mata kanan dan mata kiri.
PENJELASAN

Jenis
Anisome
tropia
• Anisometropia absolut  perbedaan kekuatan refraksi
antara mata kanan dan mata kiri.
– Simple  salah satu mata emetropia dan mata lainnya
miopia atau hipermetropia.
– Compound  kedua mata mengalami miopia atau
hipermetropia.
– Mixed  salah satu mata mengalami miopia dan mata
lainnya mengalami hypermetropia
• Anisometropia relatif  perbedaan aksis antara mata
kanan dan kiri. kekuatan refraksi mata kanan dan kiri
sama, namun penyandang miopia dan hipermetropia
biasanya + astigmatisma.
PENJELASAN

Antimetropia
• Merupakan subklasifikasi dari anisometropia
• Kondisi jarang
• Salah satu mata myopia, mata satunya hyperopia
• Kondisi menyebabkan perbedaan besar bayangan
dari kedua mata (aniseikonia)  tetap nyeri
kepala/eyestrain meski dengan kacamata
• Tatalaksana:
– Sama seperti anisometropia pada umumnya: kacamata
iseikonia
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Emetropia  penglihatan
normal/tidak adakelainan refraksi
mata
C.Anisometropia  perbedaan kekuatan
refraksi kedua mata ; kurang spesifik
D. Heteroforia  strabismus laten (tersembunyi)
E.Orthoforia  kedudukan bola mata yang
normal / sejajar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mata harus memicing untuk membaca jauh
saat kelas
• Disertai sakit kepala dan mata terasa lelah
• VOD 6/36 dikoreksi dengan S -3,00 menjadi
6/6; VOS 6/18 dikoreksi dengan S +1,00
menjadi 6/6

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Antimetropia
KEYWORDS

• Pria, 47 tahun
• Penurunan penglihatan, mudah silau + mata
nyeri dan merah sejak 3 hari yang lalu.
• Terdapat vesikel berkelompok di daerah dahi
hingga sekitar mata  nyeri-panas-gatal.
• Px oftalmologis  tes fluoresens : positif berupa
infiltrat lesi pseudodendritik pada kornea.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Herpes Zoster Oftalmikus


PENJELASAN

Herpes Zoster Opthalmicus


• Manifestasi klinis berupa vesicular rash
unilateral yang nyeri dengan distribusi
dermatomal mengikuti N. V (divisi
oftalmikus)
• Banyak terjadi pada orang dewasa
 reaktivasi dari VZV laten
(tergantung virulensi dan sistem
imun tubuh)
• Lesi kulit kemerahan dengan macula,
papula, vesikel, pustula dan krusta
dengan distribusi mengikuti N.
Trigeminus. Hutchinson‘s Sign  lesi
kulit pada ujung , sisi, maupun akar dari
hidung merupakan
ini. prediktor kuat kasus
http://eyewiki.aao.org/Herpes_Zoster_Ophthalmicus
PENJELASAN

Penunjang
• Tes Fluoresens :
Lesi
pseudodendritik
• Tzanck Smear

multinucleated giant
cell
PENJELASAN

Herpes Simplex Virus Keratitis


• Herpetik Okular dapat disebabkan
oleh HSV 1 (lebih sering)
• Unilateral – Lesi Vesikular –
Pembesaran Lnn preauricular
• Infeksi virus HSV merupakan salah
satu yang paling sering ditemui
pada ganglion trigeminal.
• Hallmark dari Keratitis HSV
adalah lesi dendritik pada
permukaan kornea jika dilakukan
tes fluoresensi
http://eyewiki.aao.org/Herpes_Simplex_Virus_Keratitis
PENJELASAN

UJI SENSIBILITAS KORNEA


• Teknik Kapas Pilin  kualitatif
• Caranya : meminta penderita melihat
jauh ke depan. Kemudian kornea
dirangsang dengan kapas basah dari
bagian lateral kornea. Bila terdapat
refleks mengedip, rasa sakit atau
mata berair berarti fungsi saraf
trigeminus (divisi oftalmikus) sbg
aferen dan saraf fasial sbg eferen
baik.
• Penurunan sensasi bisa ditemui
pada kasus : Herpes simplex
keratitis, Herpes zoster ophthalmicus,
cocaine abuse, surgical trauma
http://eyewiki.aao.org/
PENJELASAN

Bedakan
TATALAKSANA

Bedakan
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Keratitis bakterial  mata merah visusturun, tes


fluoresen +, bisa terdapat hipopion
C.Konjungtivitis vernal  berkaitan
dengan alergi, cobble stone +
D.Keratitis fungal  mata merah, visus
turun, px : lesi satelit
E.Keratitis Herpes Simplex
 lesidendritik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Penurunan penglihatan, mudah silau + mata
nyeri dan merah sejak 3 hari yang lalu.
• Terdapat vesikel berkelompok di daerah dahi
hingga sekitar mata  nyeri-panas-gatal.
• Px oftalmologis  tes fluoresens : positif berupa
infiltrat lesi pseudodendritik pada kornea.

Maka, diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut


adalah

A. Herpes Zoster Oftalmikus


KEYWORDS

• Wanita, 59 tahun
• Mata merah, terasa mengganjal dan perih
• Px oftalmologis : kelopak mata yang melipat
ke dalam + arah bulu mata kearah dalam
• Riwayat luka bakar di area wajah 2 bulan
yang lalu

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Entropion sikatrikal
PENJELASAN

Entropion

• Definisi: berputarnya tepi kelopak mata (margo


palpebral) ke arah bola mata (turning inward)
– Kelopak mata bawah  biasanya involusional
– Kelopak mata atas  biasanya sikatrik
• Jenis:
– Entropion senilis/involusioal  overriding m. orbicularis oculi
preseptal ke tarsal, kekenduran kelopak mata, disinsersi
retractor kelopak, atrofi lemak kelopak
– Entropion sikatrik  kontraktur karena luka bakar,
cedera sebelumnya, inflamasi, trauma, pembedahan
– Entropion kongenital
– Entropion spastik  erat dengan blefarospasme esensial
PENJELASAN

Entropion
• Keluhan utama : sensasi benda asing, mata merah,
mata berair
• Dry eye syndrome is present in 72.1% patients
with involutional entropion
• Diagnosis : Snapback test  menarik kelopak mata
dengan hati-hati ke arah luar lalu dilihat apakah dapat
kembali ke posisi semula, biasanya tidak
menimbulkan rasa sakit
• Komplikasi : kerusakan kornea dan konjungtiva
 abrasi, scar, penipisan kornea, corneal
neovascularization, ulkus kornea hingga perforasi
(kasus advance)
http://eyewiki.aao.org/Entropion
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Non-invasif : penarikan kulit palpebra ke arah
pipi, sehingga menjauh dari bola mata,
pencukuran/pencabutan (epilasi) bulu mata di
lokasi trikiasis, lensa kontak untuk melindungi
kornea, dan air mata artifisial dan salep mata
lubrikan
• Definitif  Surgical Repair
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Simblefaron  adhesi parsial / lengkap


konjungtiva palpebra dengan bulbar bola mata
C.Entropion involusional  berkaitan dengan
penuaan, resiko dry eye syndrome
D.Ekstropion  margo palpebra melipat kearah
luar
E. Entropion spastik  blefarospasme
esensial
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mata merah, terasa mengganjal dan perih
• Px oftalmologis : kelopak mata yang melipat ke
dalam + arah bulu mata kearah dalam
• Riwayat luka bakar di area wajah 2 bulan yang
lalu

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Entropion sikatrikal
KEYWORDS

• Anak perempuan, 5 tahun


• Kelopak mata terkena benda
tajam saat bermain dengan
kakaknya
DIAGNOSIS >> LASERASI
PALPEBRA

Tatalaksana awal sebelum rujuk?


JAWABAN

E. Bersihkan luka dengan NaCl,


tutup dengan kassa basah & steril
PENJELASAN

Trauma Kelopak Mata / Palpebra


• Tanyakan riwayat trauma
– Blunt/Tumpul  edema jaringan – ekimosis ; stretch
M. Levator Palpebra sampai disrupsi canthal tendon
– Penetrating/Tajam  direct injury  sayatan benda
tajam, gigitan hewan  LASERASI  terpotongnya
jaringan kelopak mata
• Penanganan tepat dan segera agar fungsi dan
kosmetik bisa dipertahankan
• Selalu pikirkan ada tidaknya benda asing
ataupun keterlibatan bola mata
PENJELASAN
Classification of Eyelid Laceration

Trauma pada
medial dari
punctum
beresiko
melibatkan
system
kanalikular

https://www2.aofoundation.org
PENJELASAN

PENATALAKSANAAN
• Pemeriksaan Mata Umum : visus dan reflex pupil
• Identifikasi luka : luas, kedalaman, keterlibatan tepi
kelopak, kantus medial dan lateral
• Tatalaksana Awal
– Bersihkan luka apabila bola mata intak  gunakan NaCl 0,9%
– Pertimbangkan pemberian profilaksis tetanus ika diperlukan
(luka kotor atau riwayat suntik TT tidak jelas (resiko↑))
– Berikan antibiotik (sistemik)
– Rujuk Sp.M untuk penjahitan-rekonstruksi (dalam proses
transportasi, tutup luka dengan kassa steril yang dibasahi NaCl
0,9%
A. Bersihkan luka dengan air mengalir, jahit situasional + antibiotik
PILIHAN JAWABAN LAIN
topical  tidak perlu jahit situasional, cukup bersihkan dan
profilaksis kemungkinan infeksi  rujuk Sp.M utk surgical care

B.Olesi salep mata antibiotik + steroid topical  penting


untuk melakukan irigasi terlebih dahulu, antibiotic lebih
baik sistemik
C.Segera debridement + jahit luka  penjahitan
dilakukan oleh Sp.M
D.Bilas dengan povidon iodine  NaCl lebih disarankan
untuk irigasi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Kelopak mata terkena benda tajam
saat bermain dengan kakaknya
DIAGNOSIS >> LASERASI
PALPEBRA

Maka, penatalaksanaan awal pasien


tersebut sebelum dirujuk adalah

E. Bersihkan luka dengan NaCl,


tutup dengan kassa basah & steril
KEYWORDS

• Laki-laki, 54 tahun  mata merah.


• Tanpa disertai keluhan lain.
• Riw. Konsumsi aspirin.
• Riw. trauma -

DIAGNOSIS >> SUBCONJUNCTIVAL


HAEMORRHAGE

Terapi pada kasus diatas adalah ?


JAWABAN

A. Watchful waiting
PENJELASAN

Subconjunctival
Hemorrhage
• Sering berupa bercak kemerahan di sklera, di bawah
konjungtiva. Pembuluh darah konjungtiva adalah
pembuluh darah terapuh di badan  pecah
• Bukan kegawatdaruratan
• Tidak nyeri, tidak mengganggu visus  asimptomatik.
MATA MERAH, VISUS TIDAK TURUN
• SPONTANEOUS!
– Bisa dipicu oleh peningkatan tek.vena (Valsalva maneuver, batuk,
bersin, muntah, mengedan), eye rubbing, trauma (injury),
mengucek mata berlebihan, tekanan darah tinggi, gangguan
koagulasi.
– efek obat-obatan seperti aspirin, warfarin
TATALAKSANA

• No special treatment is required


• Seringkali hanya observasi
 self limiting  absorbsi
spontan (hari-minggu)
• “Warm not hot compresses
may be useful in symptomatic
relief”  3-4x/day @ 10
minutes
• Dalam kasus akut (24 jam
pertama) gunakan kompres
dingin terlebih dahulu dilanjutkan
dengan kompres hangat > 24 jam
• Suportif : air mata buatan
• Atasi underlying disMeedsacaspee.cotme,WrkebaMDit.com
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Kortikosteroid topikal  tidak dibutukan


C.Asam traneksamat PO  tidak
dibutuhkan
D. Rujuk ke S p . M  SKDI 4
E.Chloramphenicol topikal  bukan
merupakan infeksi
KESIMPULAN

• Laki-laki, 54 tahun  mata merah.


• Tanpa disertai keluhan lain.
• Riw. Konsumsi aspirin.
• Riw. trauma -

DIAGNOSIS >> SUBCONJUNCTIVAL


HAEMORRHAGE

Maka, terapi pada kasus diatas adalah

A. Watchful waiting
BIMBINGAN
CBT TRYOUT
CBT 4
PRIVAT
INTENSIF
COMPLETE
KEYWORDS

• Perempuan, 16 tahun
• Kelopak mata kanan atas merah, gatal dan nyeri
sejak 2 hari terakhir. Bulu matanya rontok.
• Px : VOD 6/6, injeksi konjungtiva minimal,
terdapat krusta kekuningan disertai edema dan
hiperemis pada margo palpebra.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Blepharitis Anterior
PENJELASAN
Blefaritis: peradangan kelopak mata
(1) Anterior : ulseratif (karena stafilokokus), nonulseratif (karena
seboroik)
(2) Posterior (kelainan kelenjar meibom)
PENJELASAN

Blepharitis
• Terdapat dua tipe:
• ulseratif (karena
stafilokokus)
 lebih
sering
• nonulseratif
(karena seboroik)
PENJELASAN

Diagnosis Banding
TATALAKSANA

• Seka/Basuh dengan air


hangat untuk mempermudah
evakuasi pus (kompres
hangat)
• Bersihkan tepi palpebra untuk
membersihkan dengan krusta
(juga dengan kain hangat /
cotton bud yang sudah
dibasahi air hangat)
• Antibiotik Topikal
– Chloramphenicol tetes mata 0,5%
– Gentamycin salep mata 0,3%
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kalazion  benjolan dengan


tanda radang (-)
B. Blepharitis Posterior  disfungsi
glandula meibom ; tidak ada krusta, jarang
menyebabkan madarosis
D. Hordeolum  tanda radang (+)
E. Konjungtivitis  Mata Merah, Visus
Normal, tergantung etiologi
KESIMPULAN
Jadi bila
menemukan kasus
• Kelopak mata kanan atas merah, gatal dan
nyeri sejak 2 hari terakhir. Bulu matanya
rontok.
• Px : VOD 6/6, injeksi konjungtiva minimal,
terdapat krusta kekuningan disertai edema
dan hiperemis pada margo palpebra.

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Blepharitis Anterior
KEYWORDS

• Anak laki-laki, 4 tahun


• Pandangan buram sejak 6 bulan yang lalu 
terutama sore- malam hari
• Tampak bintik putih pada mata

Diagnosis dan penatalaksanaan yang sesuai?

JAWABAN

D. Xeropthalmia Stage
X1B; 1 Kapsul Vit.A merah
PENJELASAN

Xerophthalmia
• Kekeringan pada mata
(abnormal)  berkorelasi
dengan defisiensi Vitamin A
 akibat gangguan sistem
imun yang menyebabkan
metaplasia dan keratinisasi
epithel penghasil mucus pada
mata.
• Faktor Resiko : malnutrisi,
status ekonomi rendah.
• Gejala utama : Night
blindness  anak dapat
berperilaku aneh pada kondisi
ruangan gelap / menjelang
senja-malam (missal : mudah
menabrak)
PENJELASAN

Stages of Xerophthalmia

Xerosis konjungtiva Bitot Spot Xerosis kornea


PENJELASAN

Jadwal & Dosis Pemberian Vit.A


pada anak penderita Xeropthalmia

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.pdf
TATALAKSANA
Pemberian Rutin Vit.A
Paduan DepKes Gizi 2009

• Waktu pemberian
suplementasi Vitamin
A dosis tinggi untuk
bayi dan anak balita :
diberikan kepada
seluruh anak balita
umur 6-59 bulan
secara serentak:
– Untuk bayi umur 6-
11 bulan pada bulan
Februari atau
Agustus
– Untuk anak balita
umur 12-59 bulan
pada bulan Februari
dan Agustus

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.pdf
TATALAKSANA

TAMBAHAN
• Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan
sampai 6 minggu setelah kelahiran bayi (0- 42
hari).
• Ibu nifas harus diberikan kapsul Vitamin A dosis
tinggi karena:
– Pemberian 1 kapsul Vitamin A merah cukup untuk
meningkatkan kandungan Vitamin A dalam ASI
selama 60 hari
– Pemberian 2 kapsul Vitamin A merah diharapkan
cukup menambah kandungan Vitamin A dalam ASI
sampai bayi berusia 6 bulan.
– Kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan
– Mencegah infeksi pada ibu nifas
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.pdf
TATALAKSANA

TAMBAHAN
• Waktu pemberian Kapsul Vitamin A
merah (200.000 SI) diberikan pada
masa nifas sebanyak 2 kali yaitu :
– 1 (satu) kapsul Vitamin A diminum segera
setelah saat persalinan
– 1 (satu) kapsul Vitamin A kedua diminum 24
jam sesudah pemberian kapsul pertama

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.pdf
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Xeropthalmia Stage X1A; 1 Kapsul Vit.A biru


 xerosis konjungtiva, kapsul biru untuk <
1 tahun
B. Xeropthalmia Stage X1B; ½ Kapsul Vit.A
merah  usia pasien 4 tahun : dosis 1 kaps
merah
C. Xeropthalmia Stage X1A; ½ Kapsul Vit.A biru
 xerosis konjungtiva, kapsul biru untuk <
1 tahun
E. Xeropthalmia Stage X2; Tetes mata antibiotik
 xerosis kornea, Antibiotik tetes boleh
diberikan jika ada tanda infeksi sekunder
KESIMPULAN
Jadi bila
• menemukan
Anak kasus
• Pandangan buram sejak 6 bulan yang lalu 
terutama sore- malam hari
• Tampak bintik putih pada mata

Maka, diagnosis dan penatalaksanaan yang


sesuai untuk anak tersebut adalah

D. Xeropthalmia Stage
X1B; 1 Kapsul Vit.A merah
KEYWORDS

• Bayi, 3 hari  kedua matanya selalu terpejam dan


mengeluarkan sekret lengket kekuningan sejak lahir
• Px Oftalmologis : kelopak mata membengkak, dan
kemosis, injeksi perikornea, kornea jernih.
• Px hapusan sekret mata  diplokokus gram negatif.
• Ibu memiliki riwayat IMS  FR
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS NEONATORUM
GONOKOKAL

Tatalaksana yang tepat untuk bayi tersebut?


JAWABAN

B. Irigasi mata, Penicillin G 50-100 x


103 U/kg/hari IV dalam dosis terbagi
PENJELASAN

Konjungtivitis Neonatorum
• Timbul pada masa sebulan kehidupan.
• Penyebab:
 Aseptik (sering: kimia (silver nitrate))
 Septik (sering: virus (Herpes), bakteri (sering: gonokokus dan
klamidia))
• Masa Inkubasi :
 Konjungtivitis kimia akibat silver nitrat sering muncul pada
hari pertama kehidupan, sembuh spontan dalam 2-4 hari.
 Konjungtivitis gonore sering muncul hari ke 2-7 setelah
lahir. Klinis konjungtivitis gonore seringkali lebih berat
daripada penyebab lain. Khasnya adalah konjungtivitis
purulen bilateral.
 Konjungtivitis klamidia sering terlambat daripada
konjungtivitis gonore; masa inkubasi 5-14 hari (biasanya
setelah 1 minggu).
PENJELASAN

Gonococcal
Conjunctivitis
• N. gonorrhea is one of the most severe and feared causes of
neonatal conjunctivitis, requiring prompt diagnosis and treatment
 penetrate an intact corneal epithelium and rapidly cause corneal
ulceration
• Sign & Symptoms : kemosis, severe eyelid edema, dan sekret
mucopurulent
• Faktor Resiko : ibu dengan STD/IMS, ibu dengan HIV
• Lab :
– Kultur Sekret Mata
– Px sekret mata dengan pewarnaan metilen biru  diplokok di dalam
leukosit. & pemeriksaan Gram, akan terdapat DGNI (+)
• Komplikasi : keterlibatan kornea  ulserasi  perforasi 
endoftalimitis/panoftalmitis  blindness. Iritis juga dapat terjadi
http://eyewiki.aao.org
PENJELASAN

Konjungtivitis
chlamydia (most common)

• Penyebab: Chlamydia
trachomatis
• Masa inkubasi : 5-14 hari
• Pewarnaan giemsa: badan Badan inklusi
inklusi
• Penularan:
– Dewasa: aktivitas orogenital,
hand-to-eye secret genital,
ejakulat ke mata, eye-to-eye
(sangat jarang)
– Neonatus: ibu dengan
servisitis chlamydia
Sumber: medscape
PENJELASAN

Konjungtivitis Chlamydia
• Gejala: mata merah, sekret mukopurulen,
hiperemia, hipertrofi papil, konjungtivitis folikular,
keluhan biasanya kronik dan dapat bertahan
berbulan-bulan
• PF: folikel, KGB membesar, dapat menjadi
keratitis
• Lab:
– Pewarnaan giemsa: badan inklusi (intrasitoplasma
basofilik)
– Kultur chlamydia
– Diagnosis untuk sexually transmitted disease

Sumber: medscape
TATALAKSAN
A
Prinsip Manajemen
• Prinsip pengobatan untuk bayi dengan acute neonatal
conjunctivitis :
– Terlebih dulu diberikan pengobatan untuk gonore (sampai
hasil lab keluar)
– Bila 3 hari tidak ada perbaikan  DIIKUTI pengobatan untuk
klamidiosis
Pengobatan Konjungtivitis Pengobatan Konjungtivitis
Gonore Klamidia
• Seftriakson 50-100 mg/kgbb IM, • Sirop eritromisin basa 50
dosis tunggal ATAU mg/kgbb/hari peroral 4x perhari
• Kanamisin 25 mg/kgbb (max 75 selama 14 hari
mg, IM dosis tunggal) • Tetrasiklin oral 3 x 500 mg atau
• Penicillin G 100.000units/kg/hari doksisiklin 2 x 100 mg 3-6 bulan
in four divided doses or penicillin G (alternative  biasanya utk kasus
benzathine 50.000units/kg/hari dewasa)

Medscape.com
TATALAKSANA

Prinsip Manajemen
• Pengobatan suportif  membersihkan sekret
mata secara rutin setiap 5 menit
menggunakan lidi kapas basah dan irigasi
mata dengan NaCl steril dua kali sehari.
 Pembersihan sekret mutlak dilakukan
karena sekret mengandung enzim protease
yang dapat melisiskan kornea.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Irigasi mata saja  tidak cukup suportif,


harus ada ANTIBIOTIK
C.Irigasi mata, Ceftriaxone 100mg/kg IM dalam
dosis terbagi  lebih tepat dosis tunggal
D.Eritromycin 50mg/kg PO dalam dosis terbagi
selama 2 minggu  untuk konjungtivitis
chlamydia
E.Salep mata Acyclovir 3%  untuk kasus
herpetik (oleh karena viral)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Bayi  kedua matanya selalu terpejam dan
mengeluarkan sekret lengket kekuningan sejak lahir
• Px Oftalmologis : kelopak mata membengkak, dan
kemosis, injeksi perikornea, kornea jernih.
• Px hapusan sekret mata  diplokokus gram negatif.
• Ibu memiliki riwayat IMS  FR
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS NEONATORUM
GONOKOKAL

Maka, tatalaksana yang tepat adalah

B. Irigasi mata, Penicillin G 50-100 x


103 U/kg/hari IV dalam dosis terbagi
KEYWORDS

• Pria, 32 tahun,
• Keluhan gatal pada mata kanan. Sudah 5 hari.
• Penderita myopia ringan  lensa kontak + atlet
renang  faktor resiko
• Px Oftalmologis : VOD 6/18 ; tampakan ring-
shaped lesion.
DIAGNOSIS >> KERATITIS AKANTAMOEBA

Apa tatalaksana yang tepat?


JAWABAN

E. PHMB 0,02%
PENJELASAN

Keratitis
• Inflamasi pada kornea  kornea
edema, injeksi silier, mata nyeri,
visus turun.
• Etiologi: virus, bakteri, jamur,
parasite, atau non infeksi (trauma,
garukan, defisiensi vitamin A, dll)
• Pemeriksaan penunjang keratitis:
– Fluorescent Test: tidak menetap
pada strome/ epitel kornea yg intak
 jadi kalau ada defek kornea
(inflamasi, ulkus, aberasi) =
fluorescent test (+)
– Seidel Test : untuk lihat perforasi -
fistula
PENJELASAN

Etiologi Keratitis
ETIOLOGI KARAKTERISTIK TATALAKSANA
Keratitis bakterial Sekret purulen , Antibiotik topical
pemakaian lensa
kontak
Keratitis herpes Lesi dendritik Antiviral topical
simpleks
Keratitis fungal Riwayat trauma Antifungal topical
dengan tumbuhan
Lesi satelit
Keratitis amoeba Riwayat berenang + Amebisida (tidak
diperberat jika tersedia bebas),
memakai lensa sebagai alternatif
kontak dapat diberikan
Ring-shaped Lesion antibiotik
PENJELASAN

Keratitis Protozoa
• Paling sering: acanthamoeba  hidup
bebas di tanah, air bersih, air kotor,
saluran napas atas
• 70% kasus  terkait pengguna lensa
kontak
• Berenang bisa menjadi resiko
• Gejala dan tanda
– Penurunan penglihatan, nyeri
– Permukaan ireguler dan kelabu,
pseudodendrit epitel, infiltrate local atau
difus, opasifikasi
– Ring Shaped lesion +
• Tatalaksana
– Debridement epitel
– Amoebisida: polyhexamethylene
biguanide (PHMB) 0,02%
PENJELASAN

TAKE HOME MESSAGE


A. Chloramphenicol Tetes Mata
PILIHAN JAWABAN LAIN

 keratitis bakterial
B.Gentamycin Salep Mata  keratitis
bakterial
C. Natamycin 5%  keratitis fungal
D. Sodium Cromoglycate 2% 
konjungtivitis alergi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Keluhan gatal pada mata kanan. Sudah 5 hari.
• Penderita myopia ringan  lensa kontak + atlet
renang  faktor resiko
• Px Oftalmologis : VOD 6/18 ; tampakan ring-
shaped lesion.
DIAGNOSIS >> KERATITIS AKANTAMOEBA

Maka, tatalaksana yang tepat untuk kasus diatas


adalah

E. PHMB 0,02%
KEYWORDS

• Anak laki-laki, 4 bulan


• Tidak berespon dengan lambaian tangan.
• Px Oftalmologis : epifora, fotofobia, dan blefarospasme
 TRIAS
• Salah satu mata pasien tampak lebih menonjol
•TIO dengan palpasi teraba meningkat.
DIAGNOSIS >> GLAUKOMA KONGENITAL

Kemungkinan temuan pada pemeriksaan?


JAWABAN

E. Haab’s Striae
PENJELASAN
Primary Congenital Glaucoma
(PCG)
• Penyakit dimana tekanan cairan intraokular tinggi hingga
merusak saraf optik.
• Insidensinya 1/10.000 bayi
• Penyakit ini biasanya didiagnosis saat lahir atau tidak
lama setelahnya (biasanya < 1 tahun). Faktor resiko :
Genetik
• PCG diakibatkan oleh tidak normalnya jalur drainase
mata (struktur terganggu : anyaman trabekular).
• Tampakan klinis hazy/cloudy cornea. Bisa berupa
Bufthalmos (pembesaran bola mata  tampak
menonjol). 10% kasus berakhir pada kebutaan
PENJELASAN

TRIAS PCG
• Keluar air mata
berlebihan
(epifora).
• Sensitivitas pada
cahaya silau
(photophobia).
• Kejang kelopak
mata
(blepharospasm)
.
PENJELASAN

Temuan pada Pemeriksaan Fisik

BUFTALMUS +
HAZY CORNEA
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Tujuan Manajemen : lowering and controlling the
intraocular pressure and treating the secondary
complications such as refractive change and amblyopia
• Terapi Definitif : Angle surgery  goniotomy or
trabeculotomy (menurunkan TIO dengan meningkatkan
outflow humor aqueous).
• Jika gagal, dapat ditambah mitomycin C / kombinasi
glaucoma implant surgery dengan Ahmed implant.
• Kasus resisten : cycloablation dengan „Nd:YAG‟ laser
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Koeppe‟s Nodule  dapat


ditemukan pada uveitis anterior
B. Drussen  ditemukan pada dry ARMD
C.Cat‟s Eye Reflex  sign patognomonis
Retinoblastoma
D.Bone Spicule  temuan bagian
posterior mata dari kasus Retinitis
Pigmentosa
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak  Tidak berespon dengan lambaian
tangan.
• Px Oftalmologis : epifora, fotofobia, dan
blefarospasme  TRIAS
• Salah satu mata pasien tampak lebih menonjol
•TIO dengan palpasi teraba meningkat.
DIAGNOSIS >> GLAUKOMA KONGENITAL

Maka, kemungkinan temuan pada


pemeriskaan oftalmologis adalah

E. Haab’s Striae
KEYWORDS

•Laki-laki, 21 tahun
•Mata kanan merah dan nyeri sejak 2 hari SMRS
•silau bila terkena cahaya dan mengganjal
•Riw. Ekspedisi ke semak belukar
•Px Oftalmologis : VOS 6/20, OS hipopion, lesi satelit
(+)
DIAGNOSIS >> KERATITIS FUNGAL

Apakah diagnosa yang tepat?


JAWABAN

A. Keratitis jamur
PENJELASAN

Keratitis
• Inflamasi pada kornea  kornea
edema, injeksi silier, mata nyeri, visus
turun.
• Etiologi: virus, bakteri, jamur, parasite,
atau non infeksi (trauma, garukan,
defisiensi vitamin A, dll)
• Pemeriksaan penunjang keratitis:
– Fluorescent Test: tidak menetap pada
strome/ epitel kornea yg intak  jadi
kalau ada defek kornea (inflamasi,
ulkus, aberasi) = fluorescent test (+)
– Seidel Test : untuk lihat perforasi -
fistula
PENJELASAN

Etiologi Keratitis
ETIOLOGI KARAKTERISTIK TATALAKSANA
Keratitis bakterial Sekret purulen , Antibiotik topical
pemakaian lensa
kontak
Keratitis herpes Lesi dendritik Antiviral topical
simpleks
Keratitis fungal Riwayat trauma Antifungal topical
dengan tumbuhan
Lesi satelit
Keratitis amoeba Riwayat berenang + Amebisida (tidak
diperberat jika tersedia bebas),
memakai lensa kontak sebagai alternatif
Ring-shaped Lesion dapat diberikan
antibiotik
PENJELASAN
PENJELASAN

Keratitis Fungal
• Dua jenis fungi penyebab:
– Ragi (Candida sp)
– Kapang (Fusarium sp dan Aspergillus sp)
• Gejala: nyeri perlahan, sensasi benda asing,
penurunan visus, sekret berair/mukopurulen,
fotofobia
• Tanda
– Candida: infiltrate putih-kuning supuratif, padat
– Kapang: lesi satelit, infiltrate putih-kuning tidak tegas,
penetrasi membrane Descemet
– Defek epitel, hipopion

Sumber: KSK IV
TATALAKSANA

Terapi Medikamentosa
• Diagnosis keratitis fungal seringkali terlambat 
penyakit kompleks dan butuh treatment agresif
• Antifungal Topikal terpilih adalah Natamycin 5% (FDA
approved). Selain itu, terdapat pula Amphotericin B
0,15% yang didilusi dalam cairan steril untuk
mengatasi keratitis / ulkus fungal.
• Berikut Tx berdasarkan jenis fungi yang
menginfeksi :
– Candida: amfoterisin B 0,15%, natamisin 5%, flukonazol 2%
– Kapang: natamisin 5%, amfoterisin B 0,15%, miconazole 1%
– Kasus Berat: antijamur oral/sistemik

http://eyewiki.aao.org/Fungal_Keratitis
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Keratitis viral  lesi satelit (-), flourescent


dapat berbentuk lesi dendritik (HSV)
C.Uveitis anterior  keratic precipitates
pada pemeriksaan slit lamp
D.Glaukoma akut sudut tertutup  nyeri,
penurunan visus, mual-muntah, COA
dangkal, TIO tinggi
E.Endofthalmitis  mata merah, visus turun,
riwayat trauma atau tindakan intraokular
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


•Laki-laki, 21 tahun
•Mata kanan merah dan nyeri sejak 2 hari SMRS
•silau bila terkena cahaya dan mengganjal
•Riw. Ekspedisi ke semak belukar
•Px Oftalmologis : VOS 6/20, OS hipopion, lesi
satelit (+)
DIAGNOSIS >> KERATITIS FUNGAL

Maka, diagnosis yang tepat adalah


A. Keratitis jamur
KEYWORDS

• Laki – laki, 31 tahun


• Kedua mata gatal, merah, berair
• Px oftalmologis  edema palpebral, sekret
serosa
•dokter meresepkan steroid .
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS ALERGI

Apa komplikasi okular penggunaan kortikosteroid?


JAWABAN

C. Central Serous Chorio-


retinopathy
PENJELASAN
PENJELASAN

Konjungtivitis
• Peradangan pada konjungtiva
• Etiologi : Infeksi (Bakteri, Viral, Jamur), Alergi,
Trauma
• MATA MERAH, VISUS NORMAL
• Jenis Eksudat  serosa (viral, iritasi), mucoid
(alergi), mukopurulen( infeksi bakteri,
chlamydia), purulent (infeksi gonococcal)
• Reaksi Konjungtiva
– Folikular  viral, chlamydia
– Papilar  bakteri (termasuk, gonococcal), alergi
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana
Bakteri Staphylococci, Mata merah, terasa berpasir, Antibiotik topikal
Streptococci, sensasi terbakar, biasanya Air mata buatan
Gonococci, bilateral, kelopak mata susah
Corynebacterium membuka, injeksi konjungtiva
strains difus, discharge mukopurulen,
papil (+)

Virus Adenovirus, Mata berair unilateral, merah, Memburuk pada hari 3-


Herpes simplex rasa tidak nyaman, fotofobia, 5, sembuh sendiri
virus or varicella- edema kelopak mata, dalam 7-14 hari
zoster virus limfadenopati preaurikular, Air mata buatan:
folikel (+), pseudomembran (+/-) Antiviral  herpes
simplex virus atau
varicella-zoster virus
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Jamur Candida sp., Jarang, pasien Antijamur topikal
Blastomyces imunokompromais, pasien
dermatitidis, yang mendapat terapi
Sporothrix antibiotik
schenckii
Vernal Alergi Peradangan konjungtiva Hindari alergen
kronis, riwayat keluarga Antihistamin topikal,
atopik, gatal, fotofobia, mast cell stabilizer,
sensasi benda asing, simptomatik
blefarospasme, cobblestone
pappila, horner trantas dot
Inklusi Chlamydia Mata merah dan nyeri selama Doxycycline 100 mg
trachomatis beberapa minggu/bulan, bid for 21 hari atau
 Badan sekret mukopurulen, lengket, Erythromycin 250 mg
Inklusi sensasi benda asing, mata PO qid 21 days
berair, kelopak mata Antibiotik topikal
bengkak,kemosis, Folikel
PENJELASAN

Konjungtivitis Vernal
• Hipersensitivitas Tipe 1
• Rekuren – Bilateral
• Mata merah, gatal, dan berair  “pink
eye”
• Riw. Alergi  asma, rhinitis alergika,
eczema
• Ada 2 tipe (bisa berjalan bersamaan)
– Palpebral  Papil besar di konjungtiva
tarsalis  Cobblestone + sekret
mucoid
– Limbal  degenerasi epitel kornea 
Horner Trantas Dot di limbus
• Tatalaksana : Menghindari alergen,
Mast cell stabilizer, Steroid,
Antihistamin

Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, Ilyas (2013)


PENJELASAN

Konjungtivitis
Vernal vs Atopik
Characteristics VKC AKC
Generally presents at a
Age at onset Second to third decade
younger age than AKC' first
decade
Sex Males are affected preferentially. No sex predilection

Typically occurs during spring


Seasonal variation Generally perennial
months

Discharge Thick mucoid discharge Watery and clear discharge

Moderate incidence of conjunctival Higher incidence of conjunctival


Conjunctival scarring
scarring scarring

Horner-Trantas dots and shield Presence of Horner-Trantas dots is


Horner-Trantas dots
ulcers are commonly seen. rare.

Not present, unless secondary to Deep corneal neovascularization


Corneal neovascularization
infectious keratitis tends to develop

Conjunctival scraping reveals


Presence of eosinophils in Presence of eosinophils is less
eosinophils to a greater degree in
conjunctival scraping likely
VKC than in AKC
PENJELASAN

Komplikasi steroid pada mata

• Peningkatan tekanan intra okular


• Katarak
• Surpresi sistem imunitas 
memperburuk infeksi
• Central Serous Chorio Retinopathy
(CSCR)  edema makula dan vesikel
pada retina bagian luar
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Keratomalacia  pada KVA


B. Glaukoma sudut tertutup akut  kelainan
anatomis
D. Uveitis anterior  infeksi
E. Konjungtivitis medikamentosa  tidak ada
istilah tersebut
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki – laki, 31 tahun
• Kedua mata gatal, merah, berair
• Px oftalmologis  edema palpebral, sekret
serosa
•dokter meresepkan steroid .
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS ALERGI

Maka, komplikasi okular penggunaan


kortikosteroid adalah

C. Central Serous Chorio-


retinopathy
KEYWORDS
• Anak perempuan, 14 tahun
• Sulit melihat jauh sejak 4 tahun
• AVODS 6/40; Membaik dengan pinhole. Pemeriksaan trial lens :
• S- 2.0, AVODS 6/9
• S-2.5, AVODS 6/6
• S-3.0, AVODS 6/6
• S-3.25, AVODS 6/6
• S-3.5, AVODS 6/9
DIAGNOSIS >> MIOPIA

Lensa yang tepat ?

JAWABAN

B. S – 2.5
PENJELASAN

Myopia

•Kelainan refraksi
dimana penderita
kesulitan untuk
melihat objek jauh 
“nearsightness”
• Disebabkan karena
bayangan jatuh di
depan retina
PENJELASAN

Klasifikasi
Axial  paling umum

Curvatural  kurvatura kornea meningkat

Positional  letak lensa terlalu anterior

Index myopia  sklerosis nuklear sehingga meningkatkan


indeks refraksi

Myopia karena akomodasi berlebih  spasme sehingga


menyebabkan akomodasi
PENJELASAN

Patofisiologi

Bayangan jatuh di depan


retina
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Surgical
– Laser refractive surgery
– Intraocular lens implantation
• Non surgical
– Kacamata*
– Lensa kontak

KONKAF !!
PENJELASAN

Analisis soal
• S- 2.0, AVODS 6/9
Pada myopia : pilihlah
• S-2.5, AVODS 6/6
lensa terlemah yang
• S-3.0, AVODS 6/6
membuat 6/6
• S-3.25, AVODS 6/6
• S-3.5, AVODS 6/9

• Terdapat 3 kekuatan lensa kacamata yang memberikan


koreksi 6/6
• Ingat : lensa mata mampu berakomodasi !
• Sehingga saat kita memberikan lensa kacamata yang
terlalu kuat  lensa mata akan berakomodasi dan tetap
memerikan hasil 6/6
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. S-2.0  koreksi tidak tercapai


C. S – 3.0  lensa terlalu kuat
D. S – 3.25  lensa terlalu kuat
E.S – 3.5  koreksi berlebihan, sehingga
koreksi tidak tercapai
KESIMPULAN

• Anak perempuan, 14 tahun


• Sulit melihat jauh sejak 4 tahun
• AVODS 6/40; Membaik dengan pinhole. Pemeriksaan trial
lens :
• S- 2.0, AVODS 6/9
• S-2.5, AVODS 6/6
• S-3.0, AVODS 6/6
• S-3.25, AVODS 6/6
• S-3.5, AVODS 6/9
DIAGNOSIS >> MIOPIA

Lensa yang tepat ?

B. S – 2.5
BIMBINGAN
CBT TRYOUT
CBT 5
PRIVAT
INTENSIF
COMPLETE
KEYWORDS

• Laki-laki, 54 tahun
• Kedua mata nyeri mendadak sejak 1 jam yll
• Mata merah, pandangan buram, nyeri kepala
dan mual.
• VODS 6/60, injeksi sklera (+), COA dangkal,
lensa keruh, shadow test (+), TIO OD/OS : 36/38
mmHg.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Glaukoma Fakomorfik
PENJELASAN

Katarak Senilis
• Katarak kongenital  infeksi TORCH (khususnya Rubella)
• Katarak didapat / acquired :
– Katarak traumatik – bentuk kekeruhan lensa stelata / bintang
– Katarak sekunder – kekeruhan kapsul posterior pasca operasi katarak
– Katarak komplikata – katarak akibat penyakit lain, misalnya diabetes
melitus sering mengakibatkan katarak subkapsular posterior
– Katarak senilis (age-related cataract) – katarak nuklear
• Berdasarkan tingkat maturitasnya dibagi menjadi :

Imatur Matur Hipermatur/


Morgagni
Kekeruhan Sebagian Seluruh Lensa jatuh
Shadow test Positif Negatif Pseudopositif
Visus > 6/60 < 6/60 <6/60
PENJELASAN

Glaukoma
• Congenital & Developmental Glaucomas
 Primary Congenital Glaucoma
 Developmental Glaucoma
• Primary Adult Glaucomas
 Primary Open Angle Glaucoma (POAG)
 Primary Angle Closure Glaucoma (PACG)
 Primary Mixed Mechanism Glaucoma
• Secondary Glaucoma
 Phacogenic Glaucoma, Steroid-induced Glaucoma,
Inflamatory Glaucoma (uveitis), Pigmentary Glaucoma,
Neovascular Glaucoma, Exfoliation Syndrome, Trauma
(tergantung etiologi & mekanisme ↑ TIO)
PENJELASAN

Lens Induced Glaucoma


(Glaukoma Fakogenik)
 glaukoma akibat lensa, bisa berupa sudut
terbuka maupun sudut tertutup.
• Glaukoma fakomorfik  glaukoma sekunder sudut tertutup
akibat katarak imatur/lensa intumesen, dislokasi lensa
• Glaukoma fakolitik  glaukoma sekunder sudut terbuka akibat
partikel lensa yang bocor pada katarak hipermatur.
• Glaukoma fakoanafilaktik  akibat reaksi kompleks imun
terhadap partikel lensa akibat operasi katarak
 Tatalaksana awal: turunkan TIO, pada
glaukoma fakoanafilaktik berikan steroid
untuk mengatasi inflamasi
 Tatalaksana definitif : ekstraksi katarak
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Glaukoma Fakolitik  komplikasi


katarak hipermatur (shadow test pseudo+),
COA tidak dangkal
C.Glaukoma Sekunder  istilah paying, terlalu
umum
D.Glaukoma Fakoanafilaktik  pada kasus
pasca operasi katarak
E.Glaukoma Primer  tanpa ada penyakit mata
lain yang jadi penyebab : POAG, PACG
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Kedua mata nyeri mendadak sejak 1 jam yll
• Mata merah, pandangan buram, nyeri
kepala dan mual.
• VODS 6/60, injeksi sklera (+), COA dangkal,
lensa keruh, shadow test (+), TIO OD/OS :
36/38 mmHg.

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Glaukoma Fakomorfik
KEYWORDS

• Seorang dokter melakukan pemeriksaan


refleks pupil
• Refleks langsung mata kanan (-) dan
langsung mata kiri (-).
• Refleks tak langsung mata kanan (-) dan tak
langsung mata kiri (+).

Nervus yang mengalami kelainan?


JAWABAN

B. N II kiri dan N III kanan


PENJELASAN

Refleks Pupil
• Peran dari nervus II dan III
• Nervus optikus (II)

mentransmisikan informasi
visual (brightness, contrast, color)
dari retina ke otak.
• Nervus oculomotor (III) 
motorik dan parasimpatis
– 2 struktur mata yang menerima
persarafan parasimpatis dari
N.III:
• Sphincter pupillae – Constricts
the pupil, reducing the amount
of light entering the eye.
• Ciliary muscles – Contracts,
causes the lens to become more
spherical, and thus more
adapted to short range vision.
PENJELASAN

Pupillary Reflex
PENJELASAN

Analisis Soal
– Refleks langsung mata kanan (-) dan
langsung mata kiri (-)  pada
pemeriksaan ini, kemungkinan kerusakan N
II dan N III bilateral masih mungkin;
– Refleks tak langsung mata kanan (-) dan
tak langsung mata kiri (+)  pada
pemeriksaan ini, terlihat N II kanan baik dan
N III kiri baik
– Sehingga kerusakan ada pada N II kiri dan
N III kanan
PENJELASAN

Tambahan : Kelainan Pupil


PENJELASAN

Marcus Gunn Pupil / RAPD


(Relative Afferent Pupilary Defect)

• Akibat defek konduksi dari N.Optikus khususnya pada fiber


aferen
• Diperiksa dengan swinging light test reflex 
membandingkan reflex pupil direk dan indirek. Positif
(abnormal) jika pupil dilatasi ketika diberi rangsang
sinar/cahaya
• Hasil positif menunjukkan kemungkinan neuropati optik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. N II kiri  harusnya reflex langsung mata kiri (-), reflex


tak langsung mata kanan (-)
C.N III kanan h a r u s n y a langsung kanan (-), kiri (+), tidak
langsung kanan (-), kiri (+)
D.N II kanan dan N III kiri  harusnya langsung kanan
dan kiri (-), tidak langsung kanan (+), kiri (-)
E.N III k a n a n  harusnya reflex langsung kanan (-), kir
(+), reflex tak langsung mata kiri (+), dan kanan (-)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Seorang dokter melakukan pemeriksaan
refleks pupil
• Refleks langsung mata kanan (-) dan
langsung mata kiri (-).
• Refleks tak langsung mata kanan (-) dan tak
langsung mata kiri (+).

Maka, nervus yang mengalami kelainan


adalah

B. N II kiri dan N III kanan


KEYWORDS

• Wanita, 40 tahun  bintik kekuningan pada mata


• Keluhan (-)
• Bekerja sebagai kontraktor  paparan debu dan
cahaya matahari (+)
• PF :

DIAGNOSIS >> PINGUECULA

Patogenesis pada kasus ini ?


JAWABAN

B. Paparan komponen iritan


kronis pada kornea
PENJELASAN

Pinguecula

Penebalan pada
konjungtiva
bulbar  memiliki
tampakan putih -
kekuningan.
PENJELASAN

Pinguecula vs pterigium
Pinguecula Pterigium

• Berwarna putih –
kekuningan, tidak dapat • Kemerahan, dapat
tumbuh hingga kornea tumbuh hingga kornea
• Penyebab : paparan iritan • Penyebab : paparan iritan
kronis kronis
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Pembedahan
•Karena tidak
menganggu visus,
maka umumnya
indikasi pembedahan
adalah alasan
kosmetik
•Rekurensi (+), Post operasi
sehingga tindakan pengangkatan
pencegahan pinguecula dan
diperlukan (hindari conjunctival grafting
kontak iritan)
PENJELASAN
Pitfall – bintik kekuningan
pada mata
• Pinguecula – pada • Xantelasma – pada
sklera palpebra

• Etiologi : Paparan • Etiologi : Deposit lipid


iritan kronis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Metaplasia keganasan sel


– sel stromal kornea 
keganasan
C.Deposit lipid pada jaringan kornea  tidak
tepat
D.Infeksi oleh adenovirus, yang mencetuskan
respons inflamasi  konjungtivitis viral
E.Deposit foam cells pada tunika intima
pembuluh darah kornea  artherosklerosis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 40 tahun  bintik kekuningan pada mata
• Keluhan (-)
• Bekerja sebagai kontraktor  paparan debu
dan cahaya matahari (+)
• PF :

DIAGNOSIS >> PINGUECULA

Maka, patogenesis pada kasus ini adalah

B. Paparan komponen iritan


kronis pada kornea
KEYWORDS

• Wanita, 58 tahun
• Kedua mata terasa berpasir, gatal dan tidak
nyaman.
• Dokter melakukan tes untuk memeriksa apakah
mata dapat memproduksi air mata yang cukup
atau tidak menggunakan kertas saring.
DIAGNOSIS >> KERATOCONJUNCTIVITIS SICCA
Apa nama pemeriksaan tersebut dan berapa lama
pemeriksaan tersebut dilakukan?
JAWABAN

D. Schirmer Test; 5 menit


PENJELASAN

Dry eye syndrome (DES) /


Keratoconjunctivitis sicca
(KCS)
• Kondisi permukaan kornea dan konjungtiva kering
akibat berkurangnya fungsi air mata.
• Keluhan: mata gatal, berpasir, silau, penglihatan
kabur, sulit menggerakkan kelopak mata, bisa terjadi
erosi kornea.
• Tatalaksana: sesuai etiologi (misalnya keratitis,
sindrom sjogren, dll) dan berikan air mata buatan.
PENJELASAN

Schirmer’s Test
• Gunakan kertas filter dengan lebar 5 mm dan panjang 35 mm
(dilipat)
• Tes bisa dilakukan tanpa anestesi (Schirmer 1  evaluasi
produksi basal dan reflex sekresi air mata) atau dengan
anestesi (Schirmer 1 modifikasi  evaluasi produksi basal
saja). Schirmer 2 untuk pemeriksan reflex saja : iritasi
mucosa nasalis dengan cotton bud.
• Durasi pemeriksaan : 5 menit
• Interpretasi :

Medscape.com
PENJELASAN

Schirmer’s Test

Medscape.com
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Krimsky Test; 5 menit  tes
untuk
B. Schirmer Test; strabismus
10 menit  durasi salah
C. Krimsky Test; 10 menit  tes untuk
strabismus
E. Hirschberg Test; 15 menit  tes untuk
strabismus
Hirschberg Test
Krimsky Test
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Kedua mata terasa berpasir, gatal dan tidak
nyaman.
• Dokter melakukan tes untuk memeriksa apakah
mata dapat memproduksi air mata yang cukup
atau tidak menggunakan kertas saring.
DIAGNOSIS >> KERATOCONJUNCTIVITIS SICCA

Maka, nama dan lama pemeriksaan tersebut


adalah

D. Schirmer Test; 5 menit


KEYWORDS

• Pria, 53 tahun,
• Penurunan penglihatan di kedua mata sejak 1 tahun
terakhir. Tidak terdapat riwayat trauma maupun mata
merah  MATA TENANG, VISUS TURUN PERLAHAN
• Riw. tekanan darah tinggi tidak terkontrol.
• Px funduskopi  cotton wool (+), A/V crossing (+),
A/V nicking (+).
DIAGNOSIS >> RETINOPATHY HIPERTENSI

Gambaran khas lain?


JAWABAN

A. Silver Wire
PENJELASAN

Retinopati Hipertensif
• Termasuk dalam MATA TENANG VISUS TURUN
PERLAHAN
Patologi pada retinopati HT:
• Terjadi pada penderita dengan tekanan darah tinggi
kronik (>140/90 mmHg)  pembuluh darah retina
kaku dan sempit.
• Iskemik retina  membentuk cotton wool spot dan
papiledema / edema optic disc (bila iskemik di area
optic disc)
• Nekrosis  pendarahan retina (flame shaped dan
dot blot hemorrhage)  akumulasi lipid (eksudat)
PENJELASAN

Retinopati Hipertensif
PENJELASAN

Funduskopi
Copper wiring means blood
is still passing through

Retinopati HT
Silver wiring means the
vessel is obliterated
Cotton wool
exudates reflect
microinfarction
Hard exudates reflect
protein leakage
AV nicking caused by
arterioles that cross over
veins hardening
PENJELASAN

Grading
Atherosclerosis
PENJELASAN
Staging
Retinopathy
Hypertensive
Keith Wagener Barker System
PENJELASAN
BEDAKAN DENGAN
RETINOPATHY DM
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Cherry Red Spot  CRAO


C. Haabs Striae  Glaukoma Kongenital
D. Bussaca Nodule  Uveitis Ant
E. Drussen  AMD
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Penurunan penglihatan di kedua mata sejak 1
tahun terakhir. Tidak terdapat riwayat trauma
maupun mata merah  MATA TENANG, VISUS
TURUN PERLAHAN
• Riw. tekanan darah tinggi tidak terkontrol.
• Px funduskopi  cotton wool (+), A/V crossing
(+), A/V nicking (+).
DIAGNOSIS >> RETINOPATHY HIPERTENSI

Maka, gambaran khas lain yang ditemukan adalah

A. Silver Wire
KEYWORDS

• Laki-laki, 66 tahun  bintik hitam di bagian


tengah dari penglihatan (scotoma central)
• Riwayat DM dan hipertensi disangkal.
• Px Oftalmologis  segmen posterior mata
: terdapat lingkaran abu-abu. Drusen (+).

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Age related macular


degeneration
PENJELASAN

Degenerasi Makula
• Paling sering pada orang tua (> 50 thn)
• Kerusakan macula  CENTRAL VISION  jarang
menyerang sisi perifer retina sehingga jarang buta total
• Faktor resiko : merokok, genetik, ras Caucasian
• Dibedakan menjadi tipe “kering” dan “basah”
• Timbul gejala defek lapang pandang sentral (skotoma)
PENJELASAN

AMD / Age-Related Macular


Degeneration
PENJELASAN

Amsler Grid / Kisi Kisi Amsler


• Gunakan kacamata atau alat bantu
lihat yang biasa digunakan
• Tutup salah satu mata.
• Dengan cahaya cukup, baca kisi kisi
amsler dengan jarak 12-15 inch.
• Pandangi fokus tepat di titik hitam
yang berada di tengah kisi kisi.
• Saat melihat titik, perhatikan lapang
pandang tepi/sekitarnya, apakah
garis tampak lurus atau kabur,
berkelok, hitam, atau hilang.
• Ulangi pada mata yang sebelah. For someone with AMD, an Amsler
• Normalnya garis pada kisi kisi tetap grid may appear to have wavy lines or
blank spots.
tampak lurus.
PENJELASAN

Staging
• Early AMD  adanya drusen ukuran sedang,
memiliki ukuran selebar rambut manusia dewasa.
Pada stage ini seringkali tidak disertai gangguan
penglihatan (vision loss).
• Intermediate AMD  terdapat drusen ukuran
besar, perubahan pigmen di retina, atau keduanya.
Kelainan ini hanya dapat ditemukan pada
pemeriksaan lengkap mata. Intermediate AMD dapat
menyebabkan gangguan penglihatan, tapi sebagian
besar penderita tidak memiliki keluhan gangguan
penglihatan yang signifikan
PENJELASAN

Staging
• Late AMD. Selain terdapat drusen, penderita Late
AMD mengalami gangguan penglihatan akibat lesi
pada macula. Terdapat dua tipe Late AMD:
1. In geographic atrophy (disebut juga dry AMD),
terdapat kerusakan gradual dari sel-sel light-
sensitive di macula yang berfungsi untuk
meneruskan informasi visual menuju otak dan
jaringan di bawah macula. Kerusakan pada bagian
ini menyebabkan gangguan penglihatan.
PENJELASAN

Staging
• Late AMD. Selain terdapat drusen, penderita Late
AMD mengalami gangguan penglihatan akibat lesi
pada macula. Terdapat dua tipe Late AMD:
2. In neovascular AMD (disebut juga wet AMD),
terdapat pertumbuhan pembuluh darah yang
abnormal dibawah retuna. Dapat terjadi leakage
cairan dan darah dari pembuluh darah abnormal
ini yang menyebabkan pembengkakan dan
kerusakan pada macula. Kerusakan dapat terjadi
sangat berat dan cepat, tidak gradual seperti “in
geographic atrophy”

* dapat terjadi geographic atrophy dan neovascular


AMD di mata yang sama dalam waktu bersamaan
PENJELASAN
Gambaran khas
degenerasi
makula  badan drusen

Patofisiologi : deposit (drusen) di bawah retina, dan


terkadang disertai neovaskularisasi di retina
PENJELASAN
TATALAKSANA
Sumber : National Eye Institute

Manajemen
 Observasi progresivitas penyakit
 Suplemen antioksidan, vitamin C, E, zink, untuk
memperlambat progresivitas penyakit.
 Untuk kasus late/advanced dari AMD terutama jenis
neovascular/wet  Injeksi anti-VEGF intravitreus atau
laser
TATALAKSANA
Manajemen Sumber : National Eye Institute

• Injections
– Pilihan terapi untuk memperlambat perkembangan dari AMD
tipe neovaskular.
– Pada AMD level vascular endothelial growth factor (VEGF)
meningkat secara abnormal. VEGF adalah protein yang
merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru
– Injeksi Anti-VEGF dilakukan selama beberapa bulan
(multiple)
• Photodynamic therapy  laser treatment
– Menggunakan obat bernama verteporfin yang diinjeksikan
melalui vena di lengan hingga diabsorbsi oleh pembuluh
darah baru.
– Sinar laser diarahkan ke mata (bagian retina tertentu) dan
mengaktivasi zat tersebut untuk mematikan pertumbuhan
vasa baru (menurunkan perkembangan dan memperlambat
gangguan penglihatan)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Neuritis Retrobulbar  doctor


sees nothing, patient sees nothing
C.Neuropati optik  radang pada selubung
N.Optikus
D.Katarak  kekeruhan pada lensa, senilis
= aging paling banyak ditemukan
E. Retinitis Pigmentosa  bone spicule (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Gg. Penglihatan  bintik hitam di bagian
tengah dari penglihatan (scotoma central)
• Riwayat DM dan hipertensi disangkal.
• Px Oftalmologis  segmen posterior mata
: terdapat lingkaran abu-abu. Drusen (+).

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Age related macular


degeneration
KEYWORDS

•Laki-laki, 27 tahun
•Jalan sering menabrak sejak 1 tahun.
•Nyeri kepala, mual muntah disangkal.
•Px Oftalmologis : AVODS 6/6, mata tenang, COA
dalam, injeksi silier (-) . Tonometri OD 56, OS
normal.
DIAGNOSIS >> GLAUKOMA

Defek lapang pandang pada perimetri ??


JAWABAN

A. Tunnel vision
PENJELASAN

Glaukoma
• Penyakit neuropati optik
progresif yang ditandai:
– perubahan spesifik diskus
optikus
– defek lapang pandang ireversibel
• Seringkali namun tidak
selalu berkaitan dengan
peningkatan TIO
• Etiologi
– Teori Mekanik  TIO ↑ 
deformasi dan iskemik neuron
– Teori Insuf. Vaskular  aliran
darah ↓ menuju neuron
PENJELASAN

Diagram Venn
TRIAS TIO – Perubahan Diskus Tipikal – Defek
Lapang Pandang Tipikal
PENJELASAN

Tunnel vision
PENJELASAN
PENJELASAN

TWO DIFFERENT SITUATIONS


•• Normal
Ocular Tension Glaucoma
Hypertension
• Oculi)
(NTG) / Low Tension
(HT
Glaucoma
• Optic Nerve Damage
• Elevated IOP
• Without elevated IOP
• Without signs of optic
• Vascular Insufficiency
nerve damage / visual
•  Sudah
field lossdianggap glaukoma
karena ada kelainan fundus
•  disebut
(kembali ke aturansebagai
dasar, tidak
resiko akan
selalu menderita
berkaitan dengan
GLAUCOMA
peningkatan TIO) Dx lain
: Glaucoma suspect
PENJELASAN

Take Home Message


PENJELASAN

Medikamentosa
KELOMPOK KELAS REGIMEN MEKANISME AKSI
OBAT
PROSTAGLANDIN • Latanoprost 0,005% Meningkatkan uveoscleral outflow
ANALOGUE • Bimatoprost 0,03%

BETA BLOCKER • Timolol maleat 0,25- Menurunkan sekresi humor aquoeus


0,5% melalui stimulasi reseptor beta di
• Betaxolol 0,25% prosesus siliaris
• Carteolol 1%
CARBONIC ANHIDRASE Acetazolamide 250mg Menurunkan produksi humor aquoeus
INHIBITOR Dorzolamide 2% melalui inhibisi enzim carbonic
anhydrase
PARASYMPATHOMIMETIC Pilocarpine 1/2/4% Meningkatkan outflow  membuka
DRUGS trabecular meshwork (kontraksi M.
Longitudinalis corpus siliaris

SYMPATHOMIMETIC DRUGS Brimonidine 2% Menurunkan sekresi dan


Apraclonidine 0,5-1% meningkatkan outflow humor
aqueous melalui stimulasi reseptor
alfa dan beta
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Hemianopsia Homonym sinistra


l e s i traktus optikus dekstra
C.Bitemporal hemianopsia  lesi pada kiasma
optikum
D.Skotoma sentral  defek lapang pandang
pada ARMD
E.Total blindness  tahapan akhir pada
glaukoma kronis yang berat (bukan defek lapang
pandang yang khas)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 27 tahun
• Jalan sering menabrak sejak 1 tahun.
• Nyeri kepala, mual muntah disangkal.
• Pemeriksaan Oftalmologis : AVODS 6/6, mata tenang, COA
dalam, injeksi silier (-) . Tonometri OD 56, OS normal.
DIAGNOSIS >> GLAUKOMA

Maka, defek lapang pandang yang diharapkan pada


perimetri adalah

A. Tunnel vision
KEYWORDS

• Anak laki-laki, 12 tahun


• Benjolan pada kelopak mata kanan sejak 4 hari yll.
• Riwayat batuk pilek (+)
• Px Fisik : benjolan hiperemis dan nyeri pada orbita
superior dextra dengan ptosis berbentuk S.
• Terdapat pembesaran KGB.
DIAGNOSIS >> DAKRIOADENITIS

Pernyataan yang tepat?


JAWABAN

E. Etiologi paling sering adalah virus


PENJELASAN

Dakrioadenitis
• Definisi: inflamasi pada glandula lakrimalis
• Terletak di orbita supratemporal
• Gejala:
• Akut: unilateral, nyeri berat, kemerahan, seperti ada tekanan
pada regio supratembporal orbita, onset cepat
• Kronik: bilateral, tidak nyeri, membesar, lebih dari 1 bulan,
lebih sering dibandingkan akut
• Tanda:
• Akut: perbesaran glandula lakrimal palpebral (terlihat dari
eversi kelopak mata atas), kemosis, injeksi konjungtiva,
ptosis seperti bentuk S
• Kronik: perbesaran glandula lakrimal tidak nyeri
• Penyebab: virus (paling sering, terutama mumps),
bakteri, fungal
PENJELASAN

Dakrioadenitis
• Peradangan pada kelenjar lakrimal  lokasi
: supratemporal orbit
• Karakter Presentasi Klinis : nyeri unilateral,
kemerahan dan bengkak pada orbita
superior (sisi temporal) dengan ptosis
berbentuk S
• Causa :
– Viral : Mumps Virus (tersering), EBV,
Coxsackievirus, Herpes
– Bakterial : S.aureus, Streptococcus, N.gonorrhea,
C.Trachomatis
– Fungal : jarang
PENJELASAN

Dakriosistitis
• Adalah inflamasi sakus lakrimalis
• Obstruksi duktus lakrimalis: primer
(idiopatik stenosis) atau sekunder (trauma,
infeksi, neoplasma, dll)
• Akut dan kronik
• Nyeri mendadak, eritem dan edema daerah
sakus lakrimalis, epifora
PENJELASAN

BEDAKAN DARI DAKRIOADENITIS


PENJELASAN
Berdasarkan
etiologi
• Viral (most common) - Self-limiting, supportif saja
(kompres hangat, masase, dan NSAID oral)
• Bakterial – Antibiotik broad spectrum  lakukan kultur
untuk tentukan etiologi
• Fungal : antifungal
• Protozoa : specific antiamoebic
A. Disebabkan oleh peradangan
PILIHAN JAWABAN LAIN
saccus nasolacrimalis 
dakriosistitis
B.Perlu kultur sekret untuk tentukan bakteri
penyebab  lebih banyak disebabkan oleh virus
C.Berikan Amoxicillin 3x500 mg untuk 7 hari
 penggunaan antibiotik kurang tepat pada
kasus ini
D.Tatalaksana awal dengan kompres dingin
serta masase  kompres hangat dan masase
menjadi tatalaksana awal non-medikamentosa
KESIMPULAN
Jadi bila
menemukan kasus
• Benjolan pada kelopak mata kanan sejak 4 hari yll.
• Riwayat batuk pilek (+)
• Px Fisik : benjolan hiperemis dan nyeri pada orbita
superior dextra dengan ptosis berbentuk S.
• Terdapat pembesaran KGB.
DIAGNOSIS >> DAKRIOADENITIS

Pernyataan yang tepat sesuai kasus diatas adalah

E. Etiologi paling sering adalah virus


BIMBINGAN
CBT TRYOUT
CBT 6
PRIVAT
INTENSIF
COMPLETE
KEYWORDS

• Wanita, 30 tahun
• Mata kanan berair dan berat 2 hari
belakangan
• Cairan kekuningan keluar dari sudut mata
bagian dalam  berbau
• PF Oftalmologis : benjolan hiperemis di regio
kantus nasal
Diagnosis dan hasil tes yang mungkin?
JAWABAN

A. Dakriosistitis; Tes Anel (-) &


Tes regurgitasi (+)
PENJELASAN

Dakriosistitis

• Adalah inflamasi sakus lakrimalis


• Obstruksi duktus lakrimalis: primer
(idiopatik stenosis) atau sekunder
(trauma, infeksi, neoplasma, dll)
• Akut dan kronik
• Nyeri mendadak, eritem dan edema
daerah sakus lakrimalis, epifora
PENJELASAN

Dakriosistitis  Pemeriksaan Spesifik

Tes Anel
• untuk melihat ada tidaknya obstruksi ductus nasolakrimalis.
• Cara : memasukkan jarum tumpul ke punctum lakrimalis ke dalam saccus
lakrimalis, kemudian disemprotkan larutan garam fisiologis (NaCl).
• Tes anel positif bila ada rasa asin di tenggorokan.
• Tes anel negatif berarti terdapat obstruksi/sumbatan pada duktus
nasolakrimalis.
PENJELASAN

Dakriosistitis  Pemeriksaan Spesifik

Tes Regurgitasi
– ada tidaknya sumbatan saccus lacrimalis,
– Cara : menekan saccus lacrimalis dan dilihat ada tidaknya sekret yang
keluar dari saccus tersebut.
– Tes ini positif bila terdapat sekret yang keluar.
– Tes ini positif pada Dacriocystitis.
PENJELASAN

BEDAKAN DARI DAKRIOADENITIS


TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Akut:
– Hindari probing dan irigasi pada masa akut/ infeksi aktif
– Kompres hangat dan masase di bawah area kantus
– Analgesik bila perlu
– Pasien dengan KU baik  Antibiotik oral / parenteral
 Cephalexin 500 mg peroral tiap 6 jam, dengan alternatif
Amoxicillin/clavulanate 500 mg peroral tiap 8 jam
– Pasien dengan KU jelek, demam dan akut  dirawat di rumah
sakit dengan penanganan cefazolin 1gr iv tiap 8 jam
– Aspirasi sakus lakrimalis pada kasus pyocele/mucocele
 kulturkuman
– Insisi dan drainase pada kasus abses
• Kronik:
• Masase
• Operatif
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Dakrioadenitis ; Tes Anel (-) Tes regurgitasi (+)


 salah Dx, ptosis huruf S
C. Blefaritis; Sonde Test (-) Tes Fluoresens (-) 
salah Dx
D. Dakrioadenitis ; Tes Anel (+) Tes regurgitasi (-
) salah Dx
E. Dakriosistitis ; Tes Anel (+) & Tes regurgitasi (-
) Hasil Tes menunjukkan kondisi normal
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan
kasus
• Mata kanan berair dan berat 2 hari
belakangan
• Cairan kekuningan keluar dari sudut mata
bagian dalam  berbau
• Px Oftalmologis : benjolan hiperemis di regio
kantus nasal

Maka, diagnosis dan hasil tes yang mungkin


adalah
A. Dakriosistitis; Tes Anel (-) &
Tes regurgitasi (+)
KEYWORDS

•Anak laki-laki, 10 tahun


•Mata merah, gatal dan ada yang mengganjal
•Riw. gatal dan asma pada ayah pasien
•Px oftalmologis  cobble stone pada
konjungtiva tarsal. VODS 6/6.
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS VERNAL

Apa tatalaksana untuk meringankan keluhan


pasien?
JAWABAN

D. Sodium cromolyn 4%
tetes mata
PENJELASAN
PENJELASAN

Konjungtivitis
• Peradangan pada konjungtiva
• Etiologi : Infeksi (Bakteri, Viral, Jamur), Alergi,
Trauma
• MATA MERAH, VISUS NORMAL
• Jenis Eksudat  serosa (viral, iritasi), mucoid
(alergi), mukopurulen( infeksi bakteri,
chlamydia), purulent (infeksi gonococcal)
• Reaksi Konjungtiva
– Folikular  viral, chlamydia
– Papilar  bakteri (termasuk, gonococcal), alergi
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana
Bakteri Staphylococci, Mata merah, terasa berpasir, Antibiotik topikal
Streptococci, sensasi terbakar, biasanya Air mata buatan
Gonococci, bilateral, kelopak mata susah
Corynebacterium membuka, injeksi konjungtiva
strains difus, discharge mukopurulen,
papil (+)

Virus Adenovirus, Mata berair unilateral, merah, Memburuk pada hari 3-


Herpes simplex rasa tidak nyaman, fotofobia, 5, sembuh sendiri
virus or varicella- edema kelopak mata, dalam 7-14 hari
zoster virus limfadenopati preaurikular, Air mata buatan:
folikel (+), pseudomembran (+/-) Antiviral  herpes
simplex virus atau
varicella-zoster virus
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Jamur Candida sp., Jarang, pasien Antijamur topikal
Blastomyces imunokompromais, pasien
dermatitidis, yang mendapat terapi
Sporothrix antibiotik
schenckii
Vernal Alergi Peradangan konjungtiva Hindari alergen
kronis, riwayat keluarga Antihistamin topikal,
atopik, gatal, fotofobia, mast cell stabilizer,
sensasi benda asing, simptomatik
blefarospasme, cobblestone
pappila, horner trantas dot
Inklusi Chlamydia Mata merah dan nyeri selama Doxycycline 100 mg
trachomatis  beberapa minggu/bulan, bid for 21 hari atau
Badan Inklusi sekret mukopurulen, lengket, Erythromycin 250 mg
sensasi benda asing, mata PO qid 21 days
berair, kelopak mata Antibiotik topikal
bengkak,kemosis, Folikel
PENJELASAN

Konjungtivitis Vernal
• Hipersensitivitas Tipe 1
• Rekuren – Bilateral
• Mata merah, gatal, dan berair
 “pinkeye”
• Riw. Alergi  asma, rhinitis alergika,
eczema
• Ada 2 tipe (bisa berjalan bersamaan)
– Palpebral  Papil besar di konjungtiva
tarsalis  Cobblestone + sekret
mucoid
– Limbal  degenerasi epitel kornea

Horner Trantas Dot di limbus
• Tatalaksana : Menghindari alergen,
Mast cell stabilizer, Steroid,
Antihistamin
Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, Ilyas
(2013)
PENJELASAN

Konjungtivitis
Vernal vs Atopik
Characteristics VKC AKC
Generally presents at a younger
Age at onset Second to third decade
age than AKC' first decade

Sex Males are affected preferentially. No sex predilection

Typically occurs during spring


Seasonal variation Generally perennial
months

Discharge Thick mucoid discharge Watery and clear discharge

Moderate incidence of conjunctival Higher incidence of conjunctival


Conjunctival scarring
scarring scarring

Horner-Trantas dots and shield Presence of Horner-Trantas dots is


Horner-Trantas dots
ulcers are commonly seen. rare.

Not present, unless secondary to Deep corneal neovascularization


Corneal neovascularization
infectious keratitis tends to develop

Conjunctival scraping reveals


Presence of eosinophils in Presence of eosinophils is less
eosinophils to a greater degree in
conjunctival scraping likely
VKC than in AKC
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Acyclovir 3% salep mata  kasus herpetik


B. Chloramphenicol 0,5% tetes mata  kasus
dengan kausa bakterial  antibiotik topikal
C. Sodium hyaluronate 0,1% tetes mata 
lubrikasi, untuk tatalaksana awal dry eye
E. Gentamycin 3% salep mata  kasus dengan
kausa bakterial  antibiotik topical (dosis
sediaan adalah 0,3%)
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan
kasus
• Mata merah, gatal dan ada yang mengganjal
• Riw. gatal dan asma pada ayah pasien
• Px oftalmologis  cobble stone pada
konjungtiva tarsal. VODS 6/6.
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS VERNAL
Maka, tatalaksana untuk meringankan keluhan
adalah

D. Sodium cromolyn 4%
tetes mata
KEYWORDS

• Pria, 40 tahun  keluhan penglihatan ganda.


• Riw. kencing manis dan hipertensi.
• VODS 6/6, namun mata kiri memiliki
hambatan ketika mata melirik ke arah
temporal.

Apa kelainan pada pasien ini?


JAWABAN

D. Parese N. VI
PENJELASAN

Gerakan Bola Mata


PENJELASAN
PENJELASAN

INGAT : LR6(SO4)3  artinya Lateral


Rectus N.VI,Superior Oblique N.IV, sisanya N.III

JEMBATAN KELEDAI  IBARATKAN WAJAH MANUSIA (MATA-HIDUNG-


TELINGA)
ANGKA 4  SEPERTI HIDUNG  LIHAT HIDUNG
 INFEROMEDIAL
 N.IV (SUPERIOR OBLIQUE)
ANGKA 6  SEPERTI TELINGA  LIHAT TELINGA  LATERAL

N.VI (RECTUS LATERAL)
SISANYA N.III
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Parese N. III  mengenai rektus superior-inferior-medial dan obliqus
inferior. Terkadang disertai juga dengan ptosis karena juga mempersarafi
M. Levator palpebrae superior
B. Parese n. IV  mengenai superior oblique
 kesulitanmelirik ke arah bawah & medial
C. Parese n. V  N. Trigeminus :
– Sensorik: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di
otak sebagai sentuhan
– Motorik: Menggerakkan rahang (MENGUNYAH)
– Refleks Kornea
E. Parese n. VII  N. Facialis :
– Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk
diproses di otak sebagai sensasi rasa
– Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan
ekspresi wajah
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan
kasus ganda.
• keluhan penglihatan
• Riw. kencing manis dan hipertensi.
• VODS 6/6, namun mata kiri memiliki
hambatan ketika mata melirik ke arah
temporal.

Maka, kelainan pada pasien ini adalah

D. Parese N. VI
KEYWORDS

• Laki – laki, 17 th
• Ingin melakukan pemeriksaan
tes buta warna

Apa pemeriksaan yang tidak


dapat dilakukan ?

JAWABAN

D. Tes Landolt
PENJELASAN

Buta Warna
• Kelainan genetic sex-linked pada
kromosom X
• Lebih banyak pada laki”
• Kongenital atau Acquired
• Buta warna yang diturunkan tidak
bersifat progresif dan tidak dapat
diobati.
• Pada kelainan makula (retinitis
sentral dan degenerasi makula
sentral)  kelainan pada
penglihatan warna biru dan kuning,
• Pada kelainan saraf optik
 gangguan penglihatan
warna merah dan hijau.
• Buta warna sering bilateral.
PENJELASAN

Patofisiologi
• Sel fotoreseptor di retina: sel batang dan kerucut.
• Sel batang mendeteksi cahaya (gelap dan terang)
sangat sensitif terhadap cahaya minim.
• Sel kerucut mendeteksi warna dan terletak di sentral
retina. Ada 3 tipe sel kerucut untuk warna: merah,
hijau, dan biru.
• Buta warna terjadi ketika salah satu atau lebih sel
kerucut warna tidak ada atau tidak berfungsi baik.
– Buta warna berat: ketiga sel kerucut tidak ada.
– Buta warna ringan: ketiga sel kerucut ada, namun tidak
berfungsi normal.
PENJELASAN

Jenis Buta Warna


TRIKROMAT: memiliki 3 pigmen

Protanomali (kurang
Normal
pigmen merah, X-linked)
warna

Deuteranomali
Anomali (kurang pigmen hijau, X-
linked)

Tritanomali (kurang
pigmen biru, jarang)
PENJELASAN

Jenis Buta Warna

Protanopia (defek penglihatan


DIKROMATIK: memiliki

warna merah hijau – kurang sensitifnya


2 pigmen warna

pigmen merah kerucut -paling sering)

Deuteranopia (tidak kenal


merah-hijau – spektrum tertentu -
kekurangan pigmen hijau kerucut )

Tritanopia (tidak kenal biru)


PENJELASAN

Jenis Buta Warna

• Akromatopsia atau buta warna total


MONOKROMATIK:

1pigmen warna
hanya memiliki

Monokromat batang: disertai keluhan lain


seperti visus turun, nistagmus, fotofobia,
dan lain lain.

Monokromat kerucut: visus normal,


nistagmus (-), jarang ada keluhan lain.
PENJELASAN
Buta warna total
atau Monochromacy
• Sama sekali tidak bisa melihat warna dan ketajaman penglihatan
juga dapat terpengaruh. Ada dua macam, yaitu:
– Monokromasi kerucut: kegagalan fungsi dari 2 jenis sel
kerucut. Untuk dapat melihat warna, diperlukan minimal 2
jenis sel kerucut agar otak dapat membandingkan 2 macam
sinyal yang berbeda.
• Terdapat 3 jenis monokromasi tergantung sel kerucut
yang masih bekerja, yaitu monokromasi sel kerucut
merah, monokromasi sel kerucut hijau, dan monokromasi
sel kerucut biru.
– Monokromasi batang: paling jarang dan paling berat.
• Tidak terdapat sel kerucut sama sekali.
• Hanya terdapat sel batang yang bekerja sehingga dunia
benar-benar terlihat sebagai hitam putih dan abu-abu.
• Pasien dengan monokromasi batang cenderung tidak
nyaman ketika berada di lingkungan bercahaya terang.
PENJELASAN

Tes Buta Warna


• Tes Holmgren  menggunakan gulungn benang wol d a
n
meminta pasien untuk menyocokan / menemukan warna
yang sesuai dengan contoh warna yang diberikan
• Tes Ishihara  menentukan angka/pola yang ada pada
kartu/buku dengan beragam warna
• Tes Farnsworth Munsell  4 set chips yang harus
disusun sesuai dengan progression of hue. Tes ini dapat
membedakan tipe defisiensi penglihatan warna dan
mengevaluasi tingkat keparahan diskriminasi warna.
• Uji Anomaloskop  dengan test plate yang di bagian
bawahnya terdapat warna kuning yang sudah
disesuaikan kontrasnya. Pasien berusaha menyocokkan
dengan mencampur warna merah dan hijau diatasnya
PENJELASAN

A. Tes Holmgren A
B. Tes Ishihara
C. Tes Farnsworth Munsell
D. Uji Anomaloskop

D
B
C
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Tidak terdapat pengobatan untuk buta warna yang
diturunkan, sedangkan buta warna didapat diterapi
sesuai penyebab.
• Beberapa cara yang dapat digunakan sebagai alat
bantu penglihatan warna :
– Lensa kontak dan kacamata specially tinted, yang dapat
membantu uji warna namun tidak memperbaiki penglihatan
warna.
– Kacamata yang memblokade glare, karena orang dengan
masalah penglihatan warna dapat membedakan sedikit
warna saat tidak terlalu terang.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tes Holmgren
B. Tes Ishihara
C. Tes Farnsworth Munsell
E. Uji Anomaloskop

Pilihan diatas merupakan pemeriksaan


untuk buta warna
KESIMPULAN
Jadi bila
menemukan
kasus
• Laki – laki, 17 th
• Ingin melakukan
pemeriksaan tes buta warna

Maka, pemeriksaan yang tidak


dapat dilakukan adalah

D. Tes Landolt
KEYWORDS

• Laki-laki, 49 tahun
• Penderita DM 10 tahun  tidak rutin kontrol.
• Funduskopi : media jernih, papil normal, retina
datar, dot hemorrhage (+), hard exudate (+),
neovaskularisasi (-), makula edema (-),
refleks fovea normal.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Pre-proliferative diabetic
retinopathy
PENJELASAN
PENJELASAN

Diabetic Retinopathy
• Tanda dan gejala:
– Melihat titik atau floaters
– Penurunan tajam penglihatan
– Terdapat titik hitam di tengah
lapang pandang  bisa terjadi
edema makula
– Sulit melihat dalam gelap
– Pada pemeriksaan funduskopi:
cotton wool spot, flame
hemorrhages, dot-blot
hemorrhages, hard exudates
• Terdapat 2 tahap : NPDR vs
PDR
PENJELASAN

Stadium Retinopathy Diabetikum

Stadium Hasil oftalmoskopi

Nonproliferatif Mikroaneurisma, pendarahan intraretina (dot &


blot hemorrhage; flame hemorrhage), cotton
wool spot (soft exudate)
Preproliferatif Nonproliferatif + soft & hard exudate

Proliferatif stadium Neovaskularisasi (Hallmark of PDR)


dini
Proliferatif stadium Proliferatif stadium dini + pendarahan viterus
lanjut

• Komplikasi : Pendarahan Vitreus, Edema Makula Diabetik,


Ablasio Retina Traksional, Galukoma Neoaskular
TATALAKSANA

MANAJEMEN
• Cegah progresivitas penyakit, terutama
kontrol diabetes dan faktor ris iko lainnya
• Fotokoagulasi laser
• Injeksi intraviteral antiVEGF
• StemCell (masih dalam pen elitian)
PENJELASAN

TAKE HOME MESSAGE


RETINOPATHY DM
PENJELASAN
Bedakan  Staging
Retinopathy
Hypertensive
Keith Wagener Barker System
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Proliferative diabetic retinopathy 


hallmarknya adalah NEOVASKULARISASI
B. Non-proliferative diabetic retinopathy 
tidak ada hard exudate
C. CRVO  splashed tomato appearance
D. CRAO  cherry red
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan
kasus
• Penderita DM 10 tahun  tidak rutin kontrol.
• Funduskopi : media jernih, papil normal, retina
datar, dot hemorrhage (+), hard exudate (+),
neovaskularisasi (-), makula edema (-),
refleks fovea normal.

Maka, diagnosisnya adalah

E. Pre-proliferative diabetic
retinopathy
KEYWORDS

• Pria, 53 tahun
• Nyeri mata kanan hebat + mata merah, hilangnya
fungsi penglihatan & fotofobia.
• Riw. operasi katarak 3 hari yang lalu.
• Px Oftalmologis : VOD NLP, palpebra edema &
hiperemis, kemosis, edema kornea, hipopion, dan
gerak bola mata yang terbatas oleh karena nyeri.

Apa diagnosis dan tatalaksana yang tepat?

JAWABAN

D. Panoftalmitis & Antibiotik-


Kortikosteroid Intravitreal
PENJELASAN

Endoftalmitis -
Panoftalmitis
• Inflamasi purulen cairan intraokuler (vitreous and aqueous humor)
akibat infeksi.
• Endoftalmitis sering berasal dari vitritis progresif.
• Tipe
– Eksogen (post operatif, trauma, post injeksi viterus)
– Endogen.
• Akut (<6 minggu) Vs Kronik (> 6 minggu)
• Endoftalmitis post operatif akut adalah jenis tersering.
• Penyebab tersering: Stafilokokus epidermidis (70%)
• Pemeriksaan
– PF lokalis: PF eksternal, visus, funduskopi, slit lamp
– Lab: gram, kultur aqueous/vitreous humour, PCR, darah lengkap, LDH
– Radiologi: CT-scan/MRI orbita, USG ocular
http://eyewiki.aao.org/Endophthalmitis ; https://www.aao.org/eyenet/article/endogenous-endophthalmitis-diagnosis-treatment
Endoftalmitis/Panoftal
PENJELASAN

mitis Akut
• Postoperatif
Terjadi dalam 1-2 minggu post
operasi, seringnya 3-5 hari
post operasi.
• Gejala: sangat progresif, mata
nyeri, mata merah, sekret, dan
pandangan kabur
• Tanda: visus turun, edema
palpebra, edema konjungtiva
dan kornea, cells + fibrin di
COA, hipopion, inflamasi
vitreous, retinitis, dan reflex Hipopion
fundus kabur.
PENJELASAN

Bedakan !
• Endoftalmitis  inflamasi intraokular
yang meliputi kavitas okular dan
struktur disekitarnya tanpa melewati
sklera
• Panoftalmitis  endoftalmitis+
keterlibatan sklera dan kapsula
tenon hingga jaringan orbital
• Minta pasien untuk menggerakan
bola mata, bila muncul rasa nyeri
(+)  panoftalmitis
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Antibiotik intravitreus
(lebih direkomendasikan) atau
sistemik (penyebab sering
bakteri; terapi empiris:
Vankomisin, Ceftazidime, atau
Amikasin)
• Steroid intravitreus
Injeksi intravitreus
• Siklopegik (istirahatkan iris)
• Surgery : Vitrektomi (pars
plana vitrektomi)
A. Endoftalmitis & Antibiotik-Kortikosteroid Topikal 
PILIHAN JAWABAN LAIN
nyeri (+) namun nyeri tidak diperparah dengan gerakan, obat
diberikan intravitreus

B. Endoftalmitis & Antibiotik-Kortikosteroid Sistemik


 nyeri (+) namun nyeri tidak diperparah dengan
gerakan, obat diberikan intravitreus
C. Endoftalmitis & Antibiotik-Kortikosteroid Intravitreal 
nyeri (+) namun nyeri tidak diperparah dengan gerakan
E. Panoftalmitis & Antibiotik-Kortikosteroid Sistemik 
obat diberikan intravitreus
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Nyeri mata kanan hebat + mata merah,
hilangnya fungsi penglihatan & fotofobia.
• Riw. operasi katarak 3 hari yang lalu.
• Px Oftalmologis : VOD NLP, palpebra edema &
hiperemis, kemosis, edema kornea, hipopion,
dan gerak bola mata yang terbatas oleh karena
nyeri.

Maka, diagnosis dan tatalaksana yang tepat


adalah

D. Panoftalmitis & Antibiotik-


Kortikosteroid Intravitreal
KEYWORDS

• Laki-laki, 33 tahun
• Pandangan buram setelah terkena bola voli
• PF :

DIAGNOSIS >> HIFEMA TRAUMATIKA GR. 2

Yang tepat mengenai kasus tersebut ?


JAWABAN

D. Pemberian analgetik sebaiknya tidak


menggunakan golongan NSAID
PENJELASAN

HIFEMA
• Akumulasi darah pada COA
• Etiologi tersering : Trauma, bisa juga spontan
• Keluhan  nyeri (+), gangguan visus (darah
menutupi aksis visual), fotofobia.
• Komplikasi
– Perdarahan ulang/Re-bleeding
– Glaukoma sekunder  cek TIO
– Corneal blood staining
– Atrofi saraf optic
– Sinekia Anterior Perifer
PENJELASAN
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Suportif :
– Acetaminophen  kurangi nyeri (hindari NSAID
 risiko rebleeding)
– Dapat dipertimbangkan midriatikum  pada keadaan
fotofobia atau spasme silier
– Antifibrinolytic / As.tranexamat  mencegah perdarahan
sekunder
– Peningkatan TIO  1st dengan topikal (betabloker),
bilatidak membaik  oral (asetazolamid / manitol)
– Tirah baring total  Posisi tidur tegak dengan sudut
minimal 45◦
– operatif :
• Hifema > grade 2
• TIO yang tidak terkontrol
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Bedrest dengan posisi tredelenburg


direkomendasikan pada pasien i n i  posisi headup 45
derajat
B. Asetazolamid merupakan obat pilihan utama
dalam mengontrol tekanan intraocular pada
pasien ini  digunakan setelah tatalaksana topikal
gagal
C. Tindakan pembedahan sebaiknya dilakukan
pada semua pasien dengan bukti peningkatan TIO
 hanya dilakukan pada pasien dengan TIO yang
gagal dikontrol
E. pemberian miotikum topical (pilokarpin)
sebaiknya diberikan pada pasien ini  tepatnya
midriatikum
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 33 tahun
• Pandangan buram setelah terkena bola voli
• PF :

DIAGNOSIS >> HIFEMA TRAUMATIKA GR. 2

Maka, pernyataan yang tepat mengenai kasus tersebut


adalah
D. Pemberian analgetik sebaiknya tidak
menggunakan golongan NSAID
KEYWORDS

• Laki – laki, 36 tahun


• Nyeri kepala menjalar ke leher
• Dirasakan setelah memakai kacamata baru  membaik
setelah melepaskan kacamata
• Kini kacamata S-3.0
• PF : koreksi yang seharusnya adalah S -2.25
DIAGNOSIS >> MIOPIA, SALAH KEKUATAN REFRAKSI

Patofisiologi yang mendasari keluhan pasien ?

JAWABAN
C. Lensa kacamata yang digunakan kini terlalu kuat,
membuat bayangan jatuh di belakang retina. Hal
tersebut membuat lensa harus berakomodasi sehingga
menimbulkan kelelahan dan spasme otot perikranial
PENJELASAN
Myopia

• Kelainan refraksi
dimana penderita
kesulitan untuk
melihat objek jauh 
“nearsightness”
• Disebabkan karena
bayangan jatuh di
depan retina
PENJELASAN

Klasifikasi
•Axial  Paling umum
•Curvatural  Kurvatura kornea
meningkat
•Positional  Letak lensa terlalu
anterior
•Index myopia  Sklerosis
nuklearsehingga meningkatkan indeks
refraksi
•Myopia karena akomodasi
berlebih  Spasme M. Siliaris,
sehingga menyebabkan akomodasi
berlebih
PENJELASAN
Patofisiologi

Bayangan jatuh di depan


retina
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Surgical
– Laser refractive surgery
– Intraocular lens implantation
• Non surgical
– Kacamata*
– Lensa kontak

Ingat ! Pada myopia, gunakan LENSA KONKAF !!


TERLEMAH yang membuat visus koreksi
6/6
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Lensa kacamata yang digunakan kini terlalu kuat, membuat


bayangan jatuh di depan retina. Hal tersebut membuat lensa
harus berakomodasi sehingga menimbulkan kelelahan dan
spasme otot perikranial  harusnya membuat bayangan jatuh di
belakang retina
B. Lensa kacamata yang digunakan kini terlalu lemah,
membuat bayangan jatuh di depan retina. Hal tersebut
membuat lensa harus berakomodasi sehingga
menimbulkan kelelahan dan spasme otot
perikranial lensa terlalu kuat
D. Pasien seharusnya menggunakan lensa konveks, dan
bukan lensa konkaf  koreksi miopia dengan lensa
konkaf
E. Bayangan jatuh pada dua titik yang berbeda.
Sehingga pasien membutuhkan tambahan lensa silindris
 patofisiologi astigmatisma
KESIMPULAN

• Laki – laki, 36 tahun


• Nyeri kepala menjalar ke leher
• Dirasakan setelah memakai kacamata baru 
membaik setelah melepaskan kacamata
• Kini kacamata S-3.0
• PF : koreksi yang seharusnya adalah S -2.25
DIAGNOSIS >> MIOPIA, SALAH KEKUATAN
REFRAKSI
Maka, patofisiologi yang mendasari keluhan pasien
adalah

C. Lensa kacamata yang digunakan kini terlalu kuat,


membuat bayangan jatuh di belakang retina. Hal
tersebut membuat lensa harus berakomodasi sehingga
menimbulkan kelelahan dan spasme otot perikranial
BIMBINGAN
CBT TRYOUT
CBT 7
PRIVAT
INTENSIF
COMPLETE
KEYWORDS

• Anak perempuan, 6 tahun


• Nyeri sudut mata kiri sisi luar
• Demam (+), riwayat pembengkakan pipi pada
teman sekolah
•Pf : edema palpebra superior bentuk ‗S‘
DIAGNOSIS >> DAKRIOADENITIS

Tatalaksana yang tepat ?


JAWABAN

C. NSAID dan Kompres hangat


PENJELASAN

Dakrioadenitis
• Definisi: inflamasi pada glandula
lakrimalis
• Terletak di orbita supratemporal
• Gejala:
• Akut: unilateral, nyeri berat,
kemerahan, seperti ada tekanan
pada regio supratembporal orbita,
onset cepat
• Kronik: bilateral, tidak nyeri,
membesar, lebih dari 1 bulan, lebih
sering dibandingkan akut
PENJELASAN

Dakrioadenitis

• Tanda:
• Akut: perbesaran glandula lakrimal
palpebral (terlihat dari eversi kelopak mata
atas), kemosis, injeksi konjungtiva, ptosis
seperti bentuk S
• Kronik: perbesaran glandula lakrimal tidak
nyeri
• Penyebab: virus (paling sering,
terutama mumps), bakteri, fungal
PENJELASAN

Dakrioadenitis
• Peradangan pada kelenjar lakrimal  lokasi:
supratemporal orbit
• Karakter Presentasi Klinis : nyeri unilateral,
kemerahan dan bengkak pada orbita superior (sisi
temporal) dengan ptosis berbentuk S
• Causa :
– Viral : Mumps Virus (tersering), EBV,
Coxsackievirus, Herpes
– Bakterial : S.aureus, Streptococcus, N.gonorrhea,
C.Trachomatis
– Fungal : jarang
PENJELASAN

Dakriosistitis

• Adalah inflamasi sakus lakrimalis


• Obstruksi duktus lakrimalis: primer
(idiopatik stenosis) atau sekunder (trauma,
infeksi, neoplasma, dll)
• Akut dan kronik
• Nyeri mendadak, eritem dan edema daerah
sakus lakrimalis, epifora
PENJELASAN

BEDAKAN DARI DAKRIOADENITIS


TATALAKSANA

Berdasarkan etiologi
• Viral (most common) - Self-limiting, supportif saja
(kompres hangat, masase, dan NSAID oral)
• Bakterial – Antibiotik broad spectrum  lakukan kultur
untuk tentukan etiologi
• Fungal : antifungal
• Protozoa : specific antiamoebic
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. NSAID  tambahkan kompres hangat


B. NSAID dan kompres dingin  kompres
hangat
D. NSAID, kompres hangat dan kortikosteroid
topikal  tidak perlu kortikosteroid topikal
E. NSAID, kompres hangat dan antibiotik
sistemik  pada kasus kecurigaan etiologi viral,
sehingga tidak perlu AB
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak perempuan, 6 tahun
• Nyeri sudut mata kiri sisi luar
• Demam (+), riwayat pembengkakan pipi pada teman
sekolah
•Pf : edema palpebra superior bentuk ‗S‘
DIAGNOSIS >> DAKRIOADENITIS

Maka, tatalaksana yang tepat sesuai kasus diatas


adalah

C. NSAID dan kompres hangat


KEYWORDS

• Laki-laki, 25 tahun
• Penglihatan buram sejak 1 bulan belakangan.
• Hasil koreksi didapatkan S -2.00 C +1.00
X90.

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Astigmatisma miopia
kompositus
PENJELASAN

Astigmatisma
• Astigmatisma adalah kelainan pada kelengkungan
kornea sehingga bayangan tidak dibiaskan pada 1
titik focus yang sama pada semua meridian
• Pemeriksaan: keratometer, topografi kornea
• Terapi: kacamata lensa silinder, kontak lensa,
operasi LASIK
PENJELASAN

Tipe Astigmatisma
PENJELASAN

1. Astigmatisma hipermetropia simpleks, satu


meridian utamanya emetropik, meridian yang
lainnya hipermetropik  Lensa S planoC(+)
atau Lensa S(+) C(-) dengan ukuran C
=S
2. Astigmatisma miopia simpleks, satu meridian
utamanya emetropik, meridian lainnya
miopik  Lensa S plano C(-) atau Lensa
S(-
) C (+) dengan ukuran C = S
3. Astigmatisma hypermetropia kompositus,
kedua meridian utama hipermetropik dengan
derajat berbeda  Lensa S(+) C(+) atau
Lensa S(+) C(-) dengan ukuran C < S
PENJELASAN

4. Astigmatisma miopia kompositus, kedua


meridian utamanya miopik dengan derajat
berbeda  Lensa S(-) C(-) atau Lensa
S(-)C(+) dengan ukuran C < S

5. Astigmatisma mixtus, satu meridian


utamanya hipermetropik, meridian yang lain
miopik  Lensa S(-) C(+) atau Lensa S(+)
C(-) dengan C > S
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Astigmatisma mixtus
C. Astigmatisma hipermetropia kompositus
D. Astigmatisma miopia simpleks
E. Astigmatisma hipermetropia simpleks

Penjelasan sesuai lampiran slide


sebelumnya
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Penglihatan buram sejak 1 bulan belakangan.
• Hasil koreksi didapatkan S -2.00 C +1.00
X90.

Maka, diagnosis pasien adalah

B. Astigmatisma miopia
kompositus
KEYWORDS

•Wanita, 47 tahun
•Mata nyeri berdenyut selama 3 hari terakhir.
•Pusing dan mual (+).
•Px oftalmologis : segmen anterior tenang, bola mata
terkesan keras dengan palpasi.
DIAGNOSIS >> SUSP. GLAUKOMA PRIMER SUDUT
TERBUKA KRONIS (POAG)

Apakah penyebab yang paling tepat terkait dengan


kondisi pasien di atas?
JAWABAN

B. Gangguan drainase aqueous


humor meningkatkan tekanan
intra okuler
PENJELASAN

Klasifikasi Glaukoma
• Congenital & Developmental Glaucomas
 Primary Congenital Glaucoma
 Developmental Glaucoma
• Primary Adult Glaucomas
 Primary Open Angle Glaucoma (POAG) 
sudut terbuka
 Biasanya AKUT
 Primary Angle Closure Glaucoma (PACG)
 suduttertutup
 Primary Mixed Mechanism Glaucoma
Vaughan & Asbury‟s General Ophthalmology, ed. 18th, McGraw Hill : New York, 2011
PENJELASAN

Klasifikasi Glaukoma
• Secondary Glaucoma
 Phacogenic Glaucoma, Steroid-induced Glaucoma,
Inflamatory Glaucoma (uveitis), Pigmentary
Glaucoma, Neovascular Glaucoma, Exfoliation
Syndrome, Trauma (tergantung etiologi &
mekanisme ↑ TIO)

Vaughan & Asbury‟s General Ophthalmology, ed. 18th, McGraw Hill : New York, 2011
PENJELASAN
Primary Open Angle Glaucoma
(POAG)  Glaukoma Kronik
• TIO ↑↑↑ (> 21 mmHg) bersifat progresif lambat
dengan sudut iridocornealis terbuka (COA
dalam)
• Terdapat cupping diskus optikus dan defek
lapang pandang yang progresif kronik berupa
Tunnel Vision  pencuri penglihatan
• Pemeriksaan : Tonometri, Gonioskopi,
Perimetri, Oftalmoskopi direk dan indirek
• Tanda : perubahan fundus dan diskus optikus 
CDR > 0,4, Bayonet Sign, Nasalisasi
PENJELASAN

Tunnel Vision  Cek PERIMETRI

• Khas dari glaukoma


kronik 
PROGRESIVITAS
penyakit dapat terlihat
dari evolusi defek
lapang pandang
• Diawali dari Nasal
Step – Arcuate –
Tunnel Vision
PENJELASAN

Bedakan  Glaukoma Akut


• Disebabkan oleh peninggian tekanan
intraokuler yang mendadak.
Seringkali merupakan glaukoma primer
sudut tertutup / PACG
• Tanda dan gejala:
– mata merah dan nyeri
– visus turun mendadak
– mual muntah – akibat TIO ↑↑
– edema kornea
– bilik mata depan dangkal
– pupil middilatasi,
– refleks pupil negatif
– Iris bombe
– Injeksi: silier, konjungtiva, mixed
(silier+konjungtiva)
PENJELASAN

• Glaukoma Akut: kegawatan!


Segera turunkan TIO dengan
Asetazolamid 500 mg. Lanjutkan
dengan rujuk ke spesialis mata
untuk terapi definitif.
• Glaukoma Kronik: glaukoma sudut
terbuka, visus turun perlahan,
lapang pandang sempit, tunnel
vision, PF: mata tenang, TIO
normal/ agak tinggi, funduskopi
tampak hilangnya cup/ disc ratio
(“menggaung”)  Tx beta blocker /
prostaglandin analogue
TATALAKSANA

Medikamentosa
KELOMPOK KELAS REGIMEN MEKANISME AKSI
OBAT
PROSTAGLANDIN • Latanoprost 0,005% Meningkatkan uveoscleral outflow
ANALOGUE • Bimatoprost 0,03%

BETA BLOCKER • Timolol maleat 0,25- Menurunkan sekresi humor aquoeus


0,5% melalui stimulasi reseptor beta di
• Betaxolol 0,25% prosesus siliaris
• Carteolol 1%
CARBONIC ANHIDRASE Acetazolamide 250mg Menurunkan produksi humor aquoeus
INHIBITOR Dorzolamide 2% melalui inhibisi enzim carbonic
anhydrase
PARASYMPATHOMIMETIC Pilocarpine 1/2/4% Meningkatkan outflow  membuka
DRUGS trabecular meshwork (kontraksi M.
Longitudinalis corpus siliaris

SYMPATHOMIMETIC DRUGS Brimonidine 2% Menurunkan sekresi dan


Apraclonidine 0,5-1% meningkatkan outflow humor
aqueous melalui stimulasi reseptor
alfa dan beta
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Peningkatan agregasi protein lensa


menyebabkan lensa menjadi lebih padat  Katarak
C.Peningkatan fibrosis pada lapisan corneo-scleral
menyebabkan tekanan mata meningkat  trauma
yang menyebabkan glaukoma sudut terbuka / kronik
D.Peningkatan viskositas vitreous humor
menyebabkan lensa mata memadat  kurang tepat
E.Peradangan lamina nervosa bola mata
meningkatkan tekanan intra okuler  kurang tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mata nyeri berdenyut selama 3 hari terakhir.
• Pusing dan mual (+).
• Px oftalmologis : segmen anterior tenang, bola
mata terkesan keras dengan palpasi.
DIAGNOSIS >> SUSP. GLAUKOMA PRIMER
SUDUT TERBUKA KRONIS (POAG)

Maka, penyebab yang paling tepat adalah

B. Gangguan drainase aqueous


humor meningkatkan tekanan
intra okuler
KEYWORDS
• Wanita, 41 tahun
• Penglihatan buram, kedua mata merah dan silau
• Nyeri (+) dirasakan menjalar ke mata, dahi dan sekitar
wajah
• VODS 6/20, edema palpebra, injeksi silier dalam serta
nodul pada sklera yang tidak dapat digerakkan
• Tes fenilefrin (-), Tes Fluoresens (-)
• Pasien seorang penderita Rheumatoid Arthritis

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Skleritis nodular
PENJELASAN

Skleritis
• Merupakan inflamasi pada sklera
• Sering berasosiasi dengan penyakit sistemik: RA,
granulomatosis, penyakit-penyakit jaringan ikat
• 95% penyebab terjadinya skleritis adalah skleritis
anterior
• Tipe:
– Non-necrotizing
• Skleritis difusa  paling sering
• Skleritis nodusa
– Necrotizing (Skleritis nekrosis)  paling berat
• Gejala: mata merah (sklera + konjungtiva), nyeri
ocular (dapat menjalar ke pelipis atau rahang),
fotofobia, penurunan visus  unilateral/bilateral

Sumber: medscape
PENJELASAN

Skleritis

• Patofisiologi: biasanya karena penyakit


granulomatosa kronik atau pengaruh
a u t o i m u n  nekrosis fibrinoid, infiltrasi
PMN,MN, sel plasma, makrofag, sering
disertai vasculitis
• Diagnosis:
– fenilefrin eye drops test  tidak respon
(membedakan dengan episkleritis)
– CT Scan, MRI, USG

Sumber:
TATALAKSANA

Skleritis

• Tatalaksana
– Tx penyakit sistemik yang mendasari
– NSAID, kortikosteroid  pada non-necrotizing
scleritis
– Imunosupresan  pada necrotizing scleritis
– Bedah  pada skleritis nekrosis
• Komplikasi: keratitis, uveitis  biasa
dariskleritis nekrosis

Sumber:
PENJELASAN

WAJIB
Episkleritis Skleritis BEDAKAN

Sering idiopatik Sering berkaitan dengan


penyakit sistemik

Mata kemerahan-pink, sering Mata kemerahan-lebih gelap,


asimptomatik nyeri dan visus turun

Pelebaran pembuluh darah Neovaskularisasi dan kongesti


ringan dan superfisial-tidak vessels lebih berat dan dalam
ada neovaskularisasi
Tes fenilefrin 2,5 %  tidak a
d
Tes fenilefrin 2,5%  perubahan
vasokonstriksi (membaik)
Skleritis Skleritis nodusa
difusa

Skleritis nekrosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Skleritis difusa  merah merata, tanpa


nodul
B. Episkleritis  Tes Fenilefrin +
C. Blepharitis  radang pada margo
palpebra
E. Skleritis nekrotikans  terdapat
jaringan nekrotik kehitaman
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Penglihatan buram, kedua mata merah dan silau
• Nyeri (+) dirasakan menjalar ke mata, dahi dan
sekitar wajah
• VODS 6/20, edema palpebra, injeksi silier dalam
serta nodul pada sklera yang tidak dapat
digerakkan
• Tes fenilefrin (-), Tes Fluoresens (-)
• Pasien seorang penderita Rheumatoid Arthritis

Maka, diagnosis yang paling mungkin adalah

D. Skleritis nodular
KEYWORDS

• An. Perempuan, 10th


• Melakukan pemeriksaan mata, pasien sulit
melihat jauh
• Kini menggunakan kacamatan S-1.5
• PF : AVODS 6/40, S-4.25 menjadi 6/6
DIAGNOSIS >> MIOPIA

Pernyataan yang benar ?


JAWABAN

B. Patofisiologi kasus ini adalah axis bola


mata yang terlalu panjang, sehingga
bayangan jatuh di depan retina
PENJELASAN
Myopia

• Kelainan refraksi
dimana penderita
kesulitan untuk
melihat objek jauh 
“nearsightness”
• Disebabkan karena
bayangan jatuh di
depan retina
PENJELASAN

Klasifikasi
•Axial  Paling umum
•Curvatural  Kurvatura kornea
meningkat
•Positional  Letak lensa terlalu
anterior
•Index myopia  Sklerosis
nuklearsehingga meningkatkan indeks
refraksi
•Myopia karena akomodasi
berlebih  Spasme M. Siliaris,
sehingga menyebabkan akomodasi
berlebih
PENJELASAN
Patofisiologi

Bayangan jatuh di depan


retina
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Surgical
– Laser refractive surgery
– Intraocular lens implantation
• Non surgical
– Kacamata*
– Lensa kontak

Ingat ! Pada myopia, gunakan LENSA KONKAF !!


TERLEMAH yang membuat visus koreksi
6/6
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Diagnosa pasien adalah myopia ringan 


miopia sedang
C.Patofisiologi kasus ini adalah axis bola mata
yang terlalu pendek, sehingga bayangan jatuh di
belakang retina  patofisiologi hipermetropi
D.patofisiologi dari kasus ini adalah adanya
gangguan pada media refraksi, sehingga
bayangan jatuh di dua titik yang berbeda
 astigmatisma
E.Koreksi visus pada kasus ini adalah dengan
lensa konveks  lensa konkaf
KESIMPULAN

• An. Perempuan, 10 tahun


• Melakukan pemeriksaan mata, pasien sulit melihat
jauh
• Kini menggunakan kacamatan S-1.5
• PF : AVODS 6/40, S-4.25 menjadi 6/6
DIAGNOSIS >> MIOPIA

Maka pernyataan yang benar adalah..

B. Patofisiologi kasus ini adalah axis bola


mata yang terlalu panjang, sehingga
bayangan jatuh di depan retina
KEYWORDS

• Wanita, 43 tahun
• Pandangan kabur sejak 4 tahun yll, kesulitan
melihan jauh
• Pasien buta huruf
DIAGNOSIS >> MIOPIA

Pemeriksaan untuk menilai tajam penglihatan


pada kasus ?
JAWABAN

B. Landolt
PENJELASAN
Myopia

• Kelainan refraksi
dimana penderita
kesulitan untuk
melihat objek jauh 
“nearsightness”
• Disebabkan karena
bayangan jatuh di
depan retina
PENJELASAN

Klasifikasi
•Axial  Paling umum
•Curvatural  Kurvatura kornea
meningkat
•Positional  Letak lensa terlalu
anterior
•Index myopia  Sklerosis
nuklearsehingga meningkatkan indeks
refraksi
•Myopia karena akomodasi
berlebih  Spasme M. Siliaris,
sehingga menyebabkan akomodasi
berlebih
PENJELASAN

Patofisiologi

Bayangan jatuh di depan


retina
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan visus

Snellen untuk
Snellen chart Landolt C chart
pediatri

Visus 20/200 artinya : benda yang seharusnya


dapat dilihat dalam jarak 200 meter hanya
mampu dilihat oleh pasien dalam jarak 20 meter
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Surgical
– Laser refractive surgery
– Intraocular lens implantation
• Non surgical
– Kacamata*
– Lensa kontak

Ingat ! Pada myopia, gunakan LENSA


TERLEMAH yang membuat visus koreksi KONKAF !!
6/6
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Amsler grid 
pemeriksaan untuk ARMD
C. Ishihara  menilai buta warna
D.Jaegger  menilai kemampuan membaca
dekat
E. Snellen  pasien tidak boleh buta huruf
KESIMPULAN

• Wanita, 43 tahun
• Pandangan kabur sejak 4 tahun yll, kesulitan
melihan jauh
• Pasien buta huruf
DIAGNOSIS >> MIOPIA

Maka, pemeriksaan untuk menilai tajam penglihatan


pada kasus

B. Landolt
KEYWORDS

• Pria, 50 tahun  merasa lapang pandangnya


terganggu sejak 1 minggu yll.
• VODS 6/6, hasil perimetri : hemianopsia
homonim sinistra.

Dimanakah letak kelainan pada jaras visual


pasien tersebut?

JAWABAN

D. Traktus optikus kanan


PENJELASAN

Analisis Ggn Lapang Pandang


berdasarkan Letak Lesi
PENJELASAN
PENJELASAN

1. Kompresi N.
Opticus (II) 1.
2. Tumor
Hipofisis /
Pituitari 2.
3. Cerebro-
vascular
Event 3.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Nervus optikus kanan 


AnopsiaDextra (Ipsilateral lesi)
B. Nervus optikus kiri  Anopsia Sinistra
C. Chiasma optikum  Hemianopsia
Bitemporal
E. Traktus optikus kiri  Hemianopsia
Homonim Dextra
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Merasa lapang pandangnya terganggu sejak
1 minggu yll.
• VODS 6/6, hasil perimetri : hemianopsia
homonim sinistra.

Maka, letak kelainan pada pasien terletak di

D. Traktus optikus kanan


KEYWORDS

• Laki – laki, 67 tahun


• Penurunan tajam penglihatan mata kanan
sejak 2 jam
• Riwayat HT tidak terkontrol
• PF : AVOD 1/300, funduskopi :

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Central Retinal Vein


Occlusion
PENJELASAN

CRVO
• Salah satu penyakit vaskular retina yang
sering dijumpai
• Terjadi utamanya pada lansia
• Berhubungan dengan penyakit sistemik
seperti :
– Hipertensi
– DM
– Vaskulitis
PENJELASAN
Patofisiologi

• Prinsip trias virchow


 menciptakan
kondisi
hypercoaguable
sehingga
mencetuskan oklusi
vena sentralis
PENJELASAN

Manifestasi klinis
• Penurunan visus Perdarahan
pada ke-4
mendadak unilateral kuadran
• Dapat disertai dengan
nyeri dan kemerahan
pada mata
• Pada pemeriksaan
dijumpai :
– Penurunan visus
– RAPD (+) “Blood and thunder
hemorrhage”
– Funduskopi 
PENJELASAN

Klasifikasi
TATALAKSANA

Tatalaksana
• “no known effective treatment”
• Farmakologis :
– Kortikosteroid intravitreal
– Anti-VEGF intravitreal
• Pembedahan :
– Laser photocoagulation
– Chorioretinal venous anastomosis
– Radial optic neurotomy
– vitrectomy
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Central Retinal Artery Occlusion 


cherry red spot
C.Hipertensi retinopathy  A/V nicking,
copper wire
D.Branch Retinal Vein Occlusion flame
shaped hemorrhage, sesuai area
pendarahan
E. Branch Retinal Artery Occlusion 
tampak emboli (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki – laki, 67 tahun
• Penurunan tajam penglihatan mata kanan
sejak 2 jam
• Riwayat HT tidak terkontrol
• PF : AVOD 1/300, funduskopi :

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Central Retinal Vein


Occlusion
BIMBINGAN
CBT TRYOUT
CBT 8
PRIVAT
INTENSIF
COMPLETE
KEYWORDS

• Wanita, 47 tahun
• Bercak menonjol kekuningan
di kelopak mata
• Riwayat dislipidemia
 id
takterkontrol

DIAGNOSIS >> XANTHELASMA

Pernyataan yang kurang tepat ?


JAWABAN

C. Terapi pembedahan memiliki


prognosis yang sangat baik dalam
tatalaksana pasien ini
PENJELASAN

XANTHELASMA

• Plak kuning seperti gumpalan lemak di atas atau di


bawah kelopak mata, tepatnya di sudut mata
atau canthus (paling sering pada canthus
medialis) yang dapat berkembang seiring waktu.
• Patofis : deposit lemak dibawah kulit
• Xanthoma  penimbunan lemak yang biasanya
ditemukan di bawah kulit (istilah secara umum)
 Xanthelasma palpebrarum merupakan
xanthoma kutaneus yang paling sering (spesifik)
Medscape.com
PENJELASAN

XANTHELASMA

• Biasanya tidak menganggu fungsi kelopak mata,


namun dapat menyebabkan ptosis
• Faktor Resiko : hyperlipidemia  cek panel
kolesterol (Dx cukup dari klinis)
• Tatalaksana : restriksi diet (lemak↓), konsumsi obat
jika dyslipidemia, eksisi surgical (jika ada indikasi)
• Meskipun telah dilakukan eksisi, risiko rekurensi
masih tetap ada
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Lokasi yang paling sering adalah pada canthus


medialis  benar
B. Merupakan deposit foam cell pada jaringan kulit 
foam cells = jaringan lemak
D. Pasien juga memerlukan terapi untuk mengendalikan
dyslipidemia  tepat, karena faktor risiko adalah
dislipidemia
E. Diagnosis pada pasien ini adalah xanthoma
palpebralis  nama lain dari xanthelasma
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 47 tahun
• Bercak menonjol kekuningan di kelopak mata
• Riwayat dislipidemia  tidak terkontrol

DIAGNOSIS >> XANTHELASMA

Maka, pernyataan yang kurang tepat adalah..

B. Terapi pembedahan memiliki


prognosis yang sangat baik dalam
tatalaksana pasien ini
KEYWORDS

• Laki – laki, 36 tahun


• Tahi lalat pada matanya membesar
• Pekerjaan pelatih surfing
• PF : massa meninggi bentuk nodular,
hiperpigmentasi, ectropion iris (+), ukuran 0.5
x 0.7cm

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Melanoma Iris
PENJELASAN

Melanoma iris
● Suatu transformasi
keganasan dari sel-sel
melanosit iris.
● Keganasan primer
pada iris yang paling
umum dijumpai
PENJELASAN

Patofisiologi

Beberapa
faktor genetik
Riwayat Paparan UV- juga ikut
Nevus B berperan :
• Kehilangan
kromosom 3,
9p21
PENJELASAN

Klasifikasi
CIRCUMSCRIBED DIFFUSE

● berbentuk nodular ● Tampak iris menggelap unilateral


● 80% pada iris sisi inferior ● Memiliki risiko metastasis yang
● Warna bervariasi - kuning / lebih tinggi
cokelat / hitam ● Risiko glaukoma lebih tinggi
● Permukaan rata atau membulat
PENJELASAN

Diagnosis Shield et al : kriteria diagnosis


melanoma iris
● Gejala primer :
○ Riwayat nevus yang cepat
membesar
● Ukuran >3mm
● Gejala komplikasi :
○ Penurunan visus  katarak
dan ketebalan
○ Nyeri kepala  peningkatan
TIO • >1mm
● Lesi
menggantikan
stroma normal
iris
● Terdapat minimal
3 dari tanda
PENJELASAN

Penunjang
● Imaging :
○ Ultrasonic biomicrascopy
○ B-scan ultrasonography
○ Anterior segment optical
coherence tomographh (AS-
OCT)
● Biopsi dengan :
○ Parasentesis aqueous humor -
bila curiga meta
○ FNAB dengan USG guided
○ Multifocal surgical iridectomy
biopsy
TATALAKSANA

Tatalaksana
● Non bedah :
○ Observasi rutin, dokumentasi
fotografi dan obat anti glaukoma
● Bedah :
○ Tumor kecil : sector iridectomy
○ Tumor yang menginvasi sudut
iridocroneal  iridocyclectomy
○ Enukleasi : bila tumor tumbuh
secara menyeluruh.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Nevus iris  tidak membesar


B. Tumor iris metastasis  tidak ada riwayat tumor
di tempat lain
D. Tumor choroid  floaters (+), penurunan visus
progresif, riwayat nevus (-)
E. Melanoma konjungtiva  lesi pada konjungtiva,
bukan pada iris
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki – laki, 36 tahun
• Tahi lalat pada matanya membesar
• Pekerjaan pelatih surfing
• PF : massa meninggi bentuk nodular,
hiperpigmentasi, ectropion iris (+), ukuran 0.5 x
0.7cm

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Melanoma Iris
KEYWORDS

•Pria, 60 tahun
•Mata kanan merah dan buram sejak 2 hari yll
•Riw. operasi katarak 1 minggu yll
•Px Oftalmologis : nyeri (+), injeksi konjungtiva
(+), injeksi siliar (+), hipopion (+), kornea keruh,
bagian belakang mata tidak dapat dinilai.
DIAGNOSIS >> ENDOFTALMITIS

Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat?


JAWABAN

D. Kultur humor vitreous


PENJELASAN

Endoftalmitis - Panoftalmitis
• Inflamasi purulen cairan intraokuler (vitreous and
aqueous humor) akibat infeksi.
• Endoftalmitis sering berasal dari vitritis progresif .
• Tipe :
– Eksogen (post operatif, trauma, post injeksi viterus)
– Endogen.
• Akut (<6 minggu) Vs Kronik (> 6 minggu)
• Endoftalmitis post operatif akut adalah jenis
tersering.
• Penyebab tersering: Stafilokokus epidermidis
(70%)
• Pemeriksaan
– PF lokalis: PF eksternal, visus, funduskopi, slit lamp
– Lab: gram, kultur aqueous/vitreous humour, PCR,
darah lengkap, LDH
– Radiologi: CT-scan/MRI orbita, USG okular
PENJELASAN

Endoftalmitis/Panoftalmitis Akut
Postoperatif
• Terjadi dalam 1-2 minggu post
operasi, seringnya 3-5 hari
post operasi.
• Gejala: sangat progresif, mata
nyeri, mata merah, sekret, dan
pandangan kabur
• Tanda: visus turun, edema
palpebra, edema konjungtiva Hipopio
dan kornea, cells + fibrin di n
COA, hipopion, inflamasi
vitreous, retinitis, dan reflex
fundus kabur.
PENJELASAN

Bedakan !
• Endoftalmitis  inflamasi
intraokular yang meliputi kavitas
okular dan struktur disekitarnya
tanpa melewati sklera
• Panoftalmitis  endoftalmitis
+ keterlibatan sklera dan
kapsula tenon hingga jaringan
orbital
• Minta pasien untuk
menggerakan bola mata, bila
muncul rasa nyeri (+)
 panoftalmitis
PENJELASAN

Px Penunjang
• Evaluasi Ultrasound  USG Ocular
–  harus dilakukan jika terdapat opasifikasi media
refraksi yang signifikan sehingga menghalangi
visualisasi yang adekuat dari fundus
– Temuan : Dispersed vitreous opacities with vitritis ;
Chorioretinal thickening
– Rule out: retinal detachment, dislocated lens material,
retained foreign bodies
• Investigasi Mikrobiologis  tentukan etiologi
– Etiologi tersering Bakteri  terutama gram +
– Sample vitreous lebih sering menunjukkan hasil
positif dibanding sample aqueous humor
– Cek pewarnaan gram, kultur dan sensitivitas antibiotik
http://eyewiki.aao.org/Endophthalmitis
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Antibiotik intravitreus
(lebih direkomendasikan) atau
sistemik (penyebab sering
bakteri; terapi empiris:
Vankomisin, Ceftazidime, atau
Amikasin)
• Steroid intravitreus
Injeksi
• Siklopegik (istirahatkan iris) intravitreus
• Surgery : Vitrektomi (pars
plana vitrektomi)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gonioskopi  melihat struktur sudut


iridocorneal, tidak bisa menilai etiologi

• B. USG mata  apabila visualisasi segmen


posterior sulit dinilai, tidak bisa menilai etiologi
• C. Kultur humor aqueous  hasil lebih banyak
menunjukkan hasil positif pada kultur humor
vitreous
• E. Pemeriksaan slit lamp  menilai segmen
anterior dari mata, tidak bisa menilai etiologi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mata kanan merah dan buram sejak 2 hari yll
• Riw. operasi katarak 1 minggu yll
• Px Oftalmologis : nyeri (+), injeksi konjungtiva (+),
injeksi siliar (+), hipopion (+), kornea keruh, bagian
belakang mata tidak dapat dinilai.
• DIAGNOSIS >> ENDOFTALMITIS

• Maka, pemeriksaan penunjang yang perlu


dilakukan untuk mengetahui etiologi penyebab adalah
• D. Kultur humor vitreous
KEYWORDS

• Laki – laki, 57 tahun


• penurunan tajam penglihatan mendadak sejak 1 jam yll
• Nyeri mata, kemerahan (-). Riwayat DM dan HT
• PF : bruit A. Carotis. Oftalmologis : lesi pucat distribusi
regional pada retina diarah jam 3
• Tampak sumbatan yang tidak memantulkan cahaya,
warna putih keabu2an

Diagnosis dan etiologi ?

JAWABAN

A. BRAO karena emboli


platelet - fibrin
PENJELASAN

BRAO

Terjadi saat adanya


sumbatan pada salah
satu cabang arteri
retina sentral, dimana
penyebab tersering
adalah plak emboli
PENJELASAN

Patofisiologi
• Emboli 
zona iskemik regional
 edema
dan nekrosis
• Zona tersebut tampak
pucat pada funduskopi
• Berhubungan erat
dengan risiko CVD (HT,
DM)
• Prognosis baik; 80 – 90%
pasien mengalami
perbaikan visus tanpa
terapi, meskipun dapat
terjadi defek lapang
pandang
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
• Penurunan visus unilateral secara mendadak
tanpa nyeri, dengan defek lapang pandang
• Faktor risiko (+) :
– Merokok
– HT
– DM
– CAD
– TIA
– Oklusi karotis
• Riwayat amaurosis fugax dapat + pada 14.2%
kasus
PENJELASAN

• Pemeriksaan funduskopi : dijumpai


kepucatan retina sektoral (sesuai distribusi
pendarahan)
• Dijumpai emboli (pada 62% kasus)
– Kolesterol (hollenhorst plaque)  plak
irisdescent, reflektif, berwarna kekuningan. Bila
bola mata ditekan  plak menjadi kurang
tampak.
– Platelet fibrin : putih keabu-abuan, non-reflektif
dan mobile.
– Calcific emboli : besar, berwarna putih
kekuningan dan non reflektif
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Outcome : baik  sehingga observasi
saja.
• Lakukan tatalaksana penyakit komorbid !
– HT
– DM
– Pencegahan stroke
– CAD
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. BRAO karena emboli kolesterol


 plakplatelet-fibrin
C.BRVO karena emboli platelet – fibrin
 BRVO harusnya tampak perdarahan
regional pada funduskopi
D.BRVO karena emboli kolesterol
 plakplatelet fibrin
E.BRAO karena plak arterosklerosis
 patofisiologi bukan karena plak
arterosklerosis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki – laki, 57 tahun
• penurunan tajam penglihatan mendadak sejak 1 jam
yll
• Nyeri mata, kemerahan (-). Riwayat DM dan HT
• PF : bruit A. Carotis. Oftalmologis : lesi pucat
distribusi regional pada retina diarah jam 3
• Tampak sumbatan yang tidak memantulkan
cahaya, warna putih keabu2an

Maka diagnosis dan etiologi yang tepat adalah

A. BRAO karena emboli


platelet - fibrin
KEYWORDS

• Laki-laki, 45 tahun,
• Pandangan mata kiri tiba-tiba buram,
tertutup tirai hitam.
• Pasien sempat mengeluhkan floaters.
• Riw. menggunakan kacamata– 8.0 D.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Ablasio Retina
Rhegmatogen
PENJELASAN

Ablasio Retina
• Lepasnya lapisan sensoris retina (sel batang dan sel kerucut) dari
lapisan epitel pigmen retina.
• Keluhan:
– Bintik hitam pada lapangan penglihatannya (floaters)
– Sensasi kilatan kilatan cahaya (fotopsi)
– Penglihatan seperti tertutup tirai atau bahkan gelap sama sekali.
– Funduskopi: terlihat retina yang terangkat berwarna pucat. Bila
bola mata bergerak akan terlihat retina yang terlepas bergoyang.
PENJELASAN

Faktor Resiko
– Degenerasi  penyakit
degenerative (HT, DM)
– Miopia Tinggi
– Trauma
– Komplikasi dari operasi mata
– Pernah mengalami ablasio
retina sebelumnya
– Riwayat keluarga
PENJELASAN

Ablasio Retina
• Ada 3 jenis :
– Rhegmatogen : robekan/ lubang
pada retina  miopia tinggi
– Traksional : tarikan terhadap retina
 komplikasi pada kasus
Retinopathy DM
– Eksudatif : ada cairan di antara
lapisan retina, sering merupakan
komplikasi penyakit lain misalnya
adanya tumor, hipertensi,
peradangan.
PENJELASAN

Klasifikasi Myopia
• Low myopia: sampai dengan −3.00 D
• Medium myopia: > −3.00 D sampai −6.00 D
• High myopia: > −6.00 D

MIOPIA BERAT MENINGKATKAN RISIKO


ABLASIO RETINA
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Pneumatic retinopexy
 menggunakan gas
intraocular (SF6 /C3F8) di
dalam suatu bubble
untuk menambal area
patologis/ablasi.

• Scleral Buckling 
memasang sabuk silikon
 mendorong-menekan
sklera pada area
patologis/ablasi
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Vitrektomi  removal of vitreous gel from the
eye
• Indikasi :
– Macular hole
– Vitreomacular traction
– Refractory macular edema
– Vitreous hemorrhage
– Tractional retinal detachment
– Rhegmatogenous retinal detachment
– Dislocated intraocular lens
– Refractory uveitis
– Retained lens material
– Intraocular foreign bodies
– Floaters
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Age-Related Macular Degeneration


p e n u r u n a n visus berjalan perlahan, sentral
scotoma, drusen (+), tes amsler grid
C. Ablasio Retina Eksudatif  HT
D. Ablasio Retina Traksional  DM
E.Pendarahan Vitreus  ―painless unilateral
floaters and/or visual loss‖ , terdapat darah
pada bagian posterior mata (badan vitreus)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Pandangan mata kiri tiba-tiba buram,
tertutup tirai hitam.
• Pasien sempat mengeluhkan floaters.
• Riw. menggunakan kacamata– 8.0 D.

Maka, kondisi yang dialami pasien adalah

B. Ablasio Retina
Rhegmatogen
KEYWORDS

• Pria, 30 tahun  mata kanan tidak nyaman,


berair, perih, dan mengganjal.
• Px  benda asing pada konjungtiva.
DIAGNOSIS >> BENDA ASING KONJUNGTIVA

Tindakan yang tepat dilakukan oleh dokter jaga


IGD?
JAWABAN

B. Ekstraksi dengan
menggunakan kapas lidi
PENJELASAN

Benda Asing di Konjungtiva


• Dapat menyebabkan iritasi jaringan
• Keluhan : nyeri, mata merah, berair,
adanya sensasi benda asing
• Faktor Resiko : pekerja di bidang
industri (tanpa kacamata proteksi),
tukang ojek (tidak menggunakan
helm)
• Px Objektif : Visus (konjungtiva
 biasanya normal), Inspeksi
mata umum
• Komplikasi : Keratitis, Ulkus Kornea

Dahl AA. Conjunctival Foreign Body Removal. 2017. Dapat diakses pada:
https://emedicine.medscape.com/article/1844102-overview
Pengangkatan Benda Asing Level
TATALAKSANA

Kompetensi : 4A !!

• Posisikan pasien senyaman mungkin


• Berikan tetes mata Tetrakain-HCl / Pantocain
(anestesi local) sebanyak 1-2 tetes pada mata
yang terkena
• Gunakan lup / jika ada slitlamp
• Minta pasien untuk fokus melihat satu
tempat/titik. Stabilisasi gerakan kepala pasien

Paduan Praktek Klinis Bagi Dokter, 2014


TATALAKSANA

Pengangkatan Benda Asing


Level Kompetensi : 4A !!
• Ekstraksi benda asing dengan mengusap
halus lidi kapas (sudah dibasahi normal
saline). Jika gagal, gunakan jarum suntik 23-
25 G
• Arah pengambilan dilakukan dari tengah ke
tepi
• Oleskan lidi kapas dengan Povidon Iodine
pada tempat bekas benda asing
• Profilaksis setelah ekstraksi  antibiotik
topikal spektrum luas
Paduan Praktek Klinis Bagi Dokter, 2014
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Irigasi dengan NaCl 0,9%  tatalaksanautama untuk


trauma kimia pada mata
C. Beri salep tetrasiklin 3x/hari + steroid topical
 diberikan setelah evakuasi corpal
D.Rujuk ke dokter spesialis mata  bila benda
asing berada di kornea
E. Observasi  kurang tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• mata kanan tidak nyaman, berair, perih, dan
mengganjal.
• Px  benda asing pada konjungtiva.
DIAGNOSIS >> BENDA ASING KONJUNGTIVA

Maka, tindakan yang tepat dilakukan oleh


dokter jaga IGD adalah

B. Ekstraksi dengan
menggunakan kapas lidi
KEYWORDS

• Laki-laki, 29 tahun
• Benjolan di kelopak mata kiri bagian atas
sebesar biji jeruk, tidak merah, tidak nyeri.
• Tajam penglihatan tidak terganggu. Riw.
Pengobatan salep mata 1 bulan
 tidakmembaik

Diagnosis & Tatalaksana?


JAWABAN

C. Kalazion; Ekokleasi
PENJELASAN

Kalazion
seringkali berasal dari hordeolum yang
kronik  membentuk jaringan granulasi
 tanda inflamasi/radang (-)

• Kalazion tidak nyeri, benjolan


tidak hiperemis
• Tatalaksana:
– kecil  dibiarkan atau injeksi
steroid + kompres mata
– besar  ekokleasi
• Ekokleasi  anestesi topical dengan
pantocain  insisi tegak lurus margo
palpebra dan kemudian isi kalazion
dikuret sampai bersih
PENJELASAN
PENJELASAN

Hordeolum

• Interna dan eksterna


• Akibat sumbatan kelenjar zeis dan
moll (eksterna) atau kelenjar
meibom (interna)
• Sering disebabkan oleh
Stafilokokus aureus
• Tanda radang (+), Nyeri (+)
• Tatalaksana: insisi dan drainase;
kompres hangat; antibiotik
PENJELASAN

TAKE HOME MESSAGE


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hordeulum Eksterna; Steroid Topikal 


terdapat tanda peradangan, steroid merupakan
tatalaksana konservatif
B. Kalazion; Insisi-Drainase  insisi drainase
lebih tepat dilakukan pada kasus hordeolum
D. Kalazion; Enukleasi  enukleasi merupakan
pengangkatan keseluruhan bola mata termasuk
nervus optikus
E. Hordeulum Interna; Ekokleasi  terdapat
tanda peradangan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Benjolan di kelopak mata kiri bagian atas
sebesar biji jeruk, tidak merah, tidak nyeri.
• Tajam penglihatan tidak terganggu. Riw.
Pengobatan salep mata 1 bulan
 tidakmembaik

Maka, diagnosis dan tatalaksana yang tepat


adalah

C. Kalazion; Ekokleasi
KEYWORDS

• Dokter melakukan pemeriksaan refleks pupil


• Refleks langsung mata kanan (-) dan
langsung mata kiri (+).
• Refleks tak langsung mata kanan (-) dan tak
langsung mata kiri (-).
DIAGNOSIS >> PALSY N. II ET III DEXTRA

Nervus yang mengalami kelainan?


JAWABAN

D. N II dan III kanan


PENJELASAN

Refleks Pupil
• Peran dari nervus II dan III
• Nervus optikus (II)

mentransmisikan informasi
visual (brightness, contrast, color)
dari retina ke otak.
• Nervus oculomotor (III) 
motorik dan parasimpatis
– 2 struktur mata yang menerima
persarafan parasimpatis dari
N.III:
• Sphincter pupillae – Constricts
the pupil, reducing the amount
of light entering the eye.
• Ciliary muscles – Contracts,
causes the lens to become more
spherical, and thus more
adapted to short range vision.
PENJELASAN

Pupillary Reflex
PENJELASAN

Analisis Soal
– Refleks langsung mata kanan (-) dan
langsung mata kiri (+) ; Refleks tak
langsung mata kanan (-) dan tak langsung
mata kiri (-)  artinya pupil mata
kanan tidakberespon dengan rangsang cahaya
yang diberikan langsung ke mata kanan
maupun dari mata kiri  ini
menujukkan ada masalah pada N II dan N III
mata kanan
– N II dan III kiri normal karena dapat berfungsi
sesuai jalur refleksnya
PENJELASAN

Tambahan : Kelainan Pupil


PENJELASAN

Marcus Gunn Pupil / RAPD


(Relative Afferent Pupilary Defect)

• Akibat defek konduksi dari N.Optikus khususnya pada fiber


aferen
• Diperiksa dengan swinging light test reflex
 membandingkan reflex pupil direk
dan indirek. Positif (abnormal) jika pupil dilatasi
ketika diberi rangsang sinar/cahaya
• Hasil positif menunjukkan kemungkinan neuropati optik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. N II kiri  harusnya reflex langsung matkiri


(-), reflex tak langsung mata kanan (-)
• B. N III kiri  harusnya reflex langsung dantidak
langsung mata kiri (-)
• C. N II kanan h a r u s n y a reflexlangsung mata
kanan (-), reflex tak langsung mata kiri (-)
• E. N II dan III kiri  harusnya reflex langsung mata
kiri (-), reflex tak langsung mata kiri dan kanan (-)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Pemeriksaan refleks pupil
• Refleks langsung mata kanan (-) dan langsung
mata kiri (+).
• Refleks tak langsung mata kanan (-) dan tak
langsung mata kiri (-).
DIAGNOSIS >> PALSY N. II ET III DEXTRA

Maka, nervus yang mengalami kelainan adalah

D. N II dan III kanan


KEYWORDS

• Penelitian menunjukkan bahwa Indeks Massa


Tubuh (kg/m2) berhubungan berbanding
terbalik dengan kapasitas vital paru (ml).
• Analisis  seberapa besar
kenaikan IMTakan menurunkan kapasitas
vital paru.

Analisis apakah yang paling sesuai untuk


mencapai tujuan penelitian diatas?
JAWABAN

C. Regresi Linear
PENJELASAN

Analisis Sistem Regresi


• Sistem Regresi analog dengan persamaan
garis. Kata kuncinya adalah untuk
mem“prediksi”. Selain itu regresi juga mencari
faktor mana yang paling berperan di antara
sekumpulan faktor yang mempengaruhi.
• Sistem skoring di dunia kedokteran banyak
dikembangkan dengan metodologi regresi.
– Regresi logistik memiliki “variabel tergantung”
berupa nominal (ya, tidak).
– Regresi linear memiliki “variabel tergantung” berupa
numerik.
BIMBINGAN
CBT TRYOUT
CBT 9
PRIVAT
INTENSIF
COMPLETE
KEYWORDS

• Pria, 37 tahun
• Mata merah + sekret kental sejak 3 hari ini.
Mudah silau
• Px : VODS 6/18 ; sekret mukopurulen, papil,
injeksi siliar (+), injeksi konjungtiva (+), serta
tes yang menunjukkan adanya erosi pada
kornea (+).
DIAGNOSIS >> KERATOKONJUNGTIVITIS BAKTERIAL

Apa nama tes yang dimaksud?


JAWABAN

D. Tes Fluoresen
PENJELASAN
PENJELASAN

Keratitis
• Inflamasi pada kornea  kornea edema, injeksi silier,
mata nyeri, visus turun.
• Etiologi: virus, bakteri, jamur, parasite, atau non infeksi
(trauma, garukan, defisiensi vitamin A, dll)
• Pemeriksaan penunjang keratitis: Fluorescent test atau
pewarnaan Rose Bengal.
• Fluorescent dye: tidak menetap pada strome/ epitel
kornea yg intak  jadi kalau ada defek kornea
(inflamasi, ulkus, perforasi) = fluorescent test (+)
• Istilah keratokonjungtivitis lebih tepat diterapkan jika terjadi
reaksi konjungtiva pula, sperti pada kasus yang ditandai
dengan adanya papil
PENJELASAN

Fungal keratitis Bacterial keratitis

Lesi dendritic khas pada Keratitis Acanthamoeba


keratitis herpetic (HSV)
PENJELASAN

Etiologi Keratitis
ETIOLOGI KARAKTERISTIK TATALAKSANA

Keratitis bakterial Sekret purulen , Antibiotik topical


pemakaian lensa kontak
Akut
Keratitis herpes Lesi dendritik Antiviral topical
simpleks
Keratitis herpes zooster Lesi pseudodendritik
Keratitis fungal Riwayat trauma dengan Antifungal topikal
tumbuhan
Lesi satelit
Kronis

Keratitis amuba Riwayat berenang + Amoebisida (tidak


diperberat jika memakai tersedia bebas), sebagai
lensa kontak alternatif  antibiotik
PENJELASAN

Fluorescein Eye Test


• Tes untuk melihat adanya defek
pada sel epitel kornea.
• Pada tes ini dilakukan dengan
menempelkan kertas flouresin
yang telah dibasahi NaCl
 diletakkan pada
saccus konjunctiva inferior/
meneteskan langsung zat
pewarna fluoresen pada
permukaan mata
• Pasien diminta menutup
matanya sejenak lalu berkedip”
• Defek kornea akan terlihat
berwarna hijau dan disebut
sebagai uji flouresin positif
menggunakan sinar cobalt blue
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tes Sonde  untuk pemeriksaan pterigium dd


pseudopterigium
B.Tes Hirschberg  untuk pemeriksaan
strabismus
C.Tes Schirmer  untuk pemeriksaan dry
eye syndrome
E. Tes Anel  untuk pemeriksaan
dakriosistitis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mata merah + sekret kental sejak 3 hari ini.
Mudah silau
• Px : VODS 6/18 ; sekret mukopurulen, papil,
injeksi siliar (+), injeksi konjungtiva (+),
serta tes yang menunjukkan adanya erosi
pada kornea (+).
DIAGNOSIS >> KERATOKONJUNGTIVITIS BAKTERIAL

Maka, nama tes yang dimaksud adalah

D. Tes Fluoresen
KEYWORDS

• Laki - laki, 36 tahun


• Pandangan kabur dan sering melihat kilatan
cahaya
• Pasien berkacamata minus dan silinder,
seringkali berganti kekuatan lensa
• Px slit lamp  Vogt Striae, penipisan kornea

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Keratokonus
PENJELASAN

KERATOCONUS
• Merupakan gangguan penglihatan yang terjadi
akibat perubahan dari bentuk kornea yang
awalnya bulat menjadi lebih tipis dan
berbentuk konus yang ireguler.
• Bentuk yang abnormal ini menganggu cahaya
yang masuk ke dalam mata untuk bisa
difokuskan sempurna pada retina, sehingga
terjadilah distorsi.
PENJELASAN

KERATOCONUS
• Pada stadium awal,
keratoconus
memberikan gejala
distorsi penglihatan
disertai pandangan
buram, dan peningkatan
sensitivitas terhadap
cahaya (silau). Keluhan
ini biasanya muncul pada
usia dewasa muda dan
kemudian berkembang
selama 10-20 tahun
hingga berprogresi secara
lebih lambat.
PENJELASAN
Vogt’s Striae
• Tanda patognomonis
 pasien keratoconus
• Merupakan garis/striae
tipis vertikal (jarang
horizontal) berwarna
putih pada stroma
profunda/posterior dan
membrane Descemet
• Dapat berupa asimetris,
tergantung derajat
keparahan keratoconus
PENJELASAN
Vogt’s Striae
• Terdapat hubungan positif
antara orientasi garis/striae
dengan
kelengkungan/kecuraman aksis
dari kornea. Hal ini berkaitan
dengan gaya / stress
mekanikal yang terjadi pada
lamellae kolagen di apex
konus.
• Striae dapat dilihat dengan
pemeriksaan slitlamp dan
menghilang secara temporer
apabila dilakukan penekanan
eksternal pada globus mata
PENJELASAN

Placido Disc Reflection


for curvature analysis
• Placido adalah suatu papan bundar dengan
gambar lingkaran konsentris, umumnya berwarna
putih dengan latar hitam.
• Permukaan kornea berperan dalam merefleksikan
pola kornea dari papan placido  yang kemudian
digunakan sebagai keratoskopi kualitatif, menilai
kelengkungan kornea.
• Berfungsi dalam menilai astigmatisma irregular vs
regular, keratoconus, atau kelainan kornea lainnya.

http://eyewiki.aao.org/Corneal_topography
PENJELASAN

Placido Disc Reflection


for curvature analysis

http://eyewiki.aao.org/Corneal_topography
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Kacamata dan Lensa Kontak dapat digunakan
untuk mengkoreksi gangguan refraksi yang
terjadi pada pasien keratoconus
• Biasanya pasien mengalami myopia dan
astigmatisma, dengan derajat yang cenderung
progrresif. Sehingga seringkali berganti lensa
dengan kekuatan Dioptri berbeda.
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Pada tahap lanjut, ketika kondisi kornea
sudah tipis dan berbentuk konus, diperlukan
pemasangan rigid gas permeable contact
lenses  untuk koreksi visus secara adekuat
• Transplantasi kornea hanya diperlukan pada
sedikit kasus.
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Keratitis  infeksi pada kornea


(mata terasa mengganjal, gangguan
penglihatan, injeksi kornea)
C.Papilitis  inflamasi pada papil, tampak
edema papil pada pemeriksaan
D. Edema kornea  komplikasi pada PACG
E. Keratomalacia  komplikasi pada KVA
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki - laki, 36 tahun
• Pandangan kabur dan sering melihat kilatan
cahaya
• Pasien berkacamata minus dan silinder,
seringkali berganti kekuatan lensa
• Px slit lamp  Vogt Striae, penipisan
kornea

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Keratokonus
KEYWORDS

• Laki-laki, 68 tahun  bintik hitam di bagian


tengah dari penglihatan (scotoma central)
• Menyangkal nyeri atau kemerahan.
• Px Oftalmologis  segmen posterior mata
: terdapat lingkaran abu-abu. Drusen (+).

Pemeriksaan sederhana dan hasil yang


diharapkan ?
JAWABAN

D. Skotoma Sentral,
Armsler Grid
PENJELASAN

Degenerasi Makula
• Paling sering pada orang tua (> 50 thn)
• Kerusakan macula  CENTRAL VISION  jarang
menyerang sisi perifer retina sehingga jarang buta total
• Faktor resiko : merokok, genetik, ras Caucasian
• Dibedakan menjadi tipe “kering” dan “basah”
• Timbul gejala defek lapang pandang sentral (skotoma)
PENJELASAN

ARMD / Age-Related Macular


Degeneration
PENJELASAN

Amsler Grid / Kisi Kisi Amsler


• Gunakan kacamata atau alat bantu
lihat yang biasa digunakan
• Tutup salah satu mata.
• Dengan cahaya cukup, baca kisi kisi
amsler dengan jarak 12-15 inch.
• Pandangi fokus tepat di titik hitam
yang berada di tengah kisi kisi.
• Saat melihat titik, perhatikan lapang
pandang tepi/sekitarnya, apakah
garis tampak lurus atau kabur,
berkelok, hitam, atau hilang.
• Ulangi pada mata yang sebelah. For someone with AMD, an Amsler
• Normalnya garis pada kisi kisi tetap grid may appear to have wavy lines or
blank spots.
tampak lurus.
PENJELASAN

Staging
• Early AMD  adanya drusen ukuran sedang,
memiliki ukuran selebar rambut manusia dewasa.
Pada stage ini seringkali tidak disertai gangguan
penglihatan (vision loss).
• Intermediate AMD  terdapat drusen ukuran
besar, perubahan pigmen di retina, atau keduanya.
Kelainan ini hanya dapat ditemukan pada
pemeriksaan lengkap mata. Intermediate AMD dapat
menyebabkan gangguan penglihatan, tapi sebagian
besar penderita tidak memiliki keluhan gangguan
penglihatan yang signifikan
PENJELASAN

Staging
• Late AMD. Selain terdapat drusen, penderita Late
AMD mengalami gangguan penglihatan akibat lesi
pada macula. Terdapat dua tipe Late AMD:
1. In geographic atrophy (disebut juga dry AMD),
terdapat kerusakan gradual dari sel-sel light-
sensitive di macula yang berfungsi untuk
meneruskan informasi visual menuju otak dan
jaringan di bawah macula. Kerusakan pada bagian
ini menyebabkan gangguan penglihatan.
PENJELASAN

Staging
• Late AMD. Selain terdapat drusen, penderita Late
AMD mengalami gangguan penglihatan akibat lesi
pada macula. Terdapat dua tipe Late AMD:
2. In neovascular AMD (disebut juga wet AMD),
terdapat pertumbuhan pembuluh darah yang
abnormal dibawah retuna. Dapat terjadi leakage
cairan dan darah dari pembuluh darah abnormal
ini yang menyebabkan pembengkakan dan
kerusakan pada macula. Kerusakan dapat terjadi
sangat berat dan cepat, tidak gradual seperti “in
geographic atrophy”

* dapat terjadi geographic atrophy dan neovascular


AMD di mata yang sama dalam waktu bersamaan
PENJELASAN
Gambaran khas
degenerasi
makula  badan drusen

Patofisiologi : deposit (drusen) di bawah retina, dan


terkadang disertai neovaskularisasi di retina
PENJELASAN
TATALAKSANA
Sumber : National Eye Institute

Manajemen
 Observasi progresivitas penyakit
 Suplemen antioksidan, vitamin C, E, zink, untuk
memperlambat progresivitas penyakit.
 Untuk kasus late/advanced dari AMD terutama jenis
neovascular/wet  Injeksi anti-VEGF intravitreus atau
laser
TATALAKSANA
Manajemen Sumber : National Eye Institute

– Injections
• Pilihan terapi untuk memperlambat perkembangan dari
AMD tipe neovaskular.
• Pada AMD level vascular endothelial growth factor
(VEGF) meningkat secara abnormal. VEGF adalah
protein yang merangsang pertumbuhan pembuluh
darah baru
• Injeksi Anti-VEGF dilakukan selama beberapa bulan
(multiple)
– Photodynamic therapy  laser treatment
• Menggunakan obat bernama verteporfin yang
diinjeksikan melalui vena di lengan hingga diabsorbsi
oleh pembuluh darah baru.
• Sinar laser diarahkan ke mata (bagian retina tertentu)
dan mengaktivasi zat tersebut untuk mematikan
pertumbuhan vasa baru (menurunkan perkembangan
dan memperlambat gangguan penglihatan)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tunnel vision, schiotz 


glaukoma, alat untuk menilai TIO
B.Skotoma sentral, perimetri  defek lapang
pandang sesuai, namun perimetri kurang
sederhana
C.Hemianopia homonim sinistra, perimetri
 lesi traktus optikus dekstra, perimetri
kurang sederhana
E. Hemianopia homonim sinistra, schiotz
 lesitraktus optikus dekstra, alat untuk
menilai TIO
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 68 tahun  bintik hitam di bagian
tengah dari penglihatan (scotoma central)
• Menyangkal nyeri atau kemerahan.
• Px Oftalmologis  segmen posterior mata
: terdapat lingkaran abu-abu. Drusen (+).

Maka, pemeriksaan sederhana dan hasil yang


diharapkan adalah

D. Skotoma Sentral, Armsler Grid


KEYWORDS

• Wanita, 30tahun
• Pandangan kabur mata kiri 1 hari yll
• Nyeri belakang bola mata dan kesulitan
identifikasi warna, episodik dicetuskan
paparan udara panas atau berolahraga
• PF : AVOS 6/24, RAPD (+). Funduskopi : papil pucat

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Neuritis Optik
PENJELASAN

NEURITIS OPTIK

• Merupakan sebuah
inflamasi
demielinisasi pada
nervus optikus, yang
berhubungan dengan
penyakit multiple
sclerosis dan
neuromyelitis optica
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
• Sering terjadi pada perempuan muda
• Gejala utama adalah penurunan visus progresif
yang diikuti dengan nyeri pada pergerakan bola
mata
• dapat didahului oleh infeksi viral sebelumnya
• Dyschromatopsia  gangguan dalam persepsi warna
• Nyeri retro orbital
• Fenomena Uhthoff  dicetuskan udara panas dan
aktivitas
• Fenomena Pulfrich  objek yang bergerak lurus
tampak bergerak melengkung
PENJELASAN

Pemeriksaan
• RAPD atau marcus gunn pupil pada mata
yang bermasalah. Pada neuritis optik
bilateral  RAPD (-)
• Penurunan visus
• Gangguan dalam menilai warna
• Terdapat defek lapang pandang
• Nervus optikus dapat tampak normal /
pucat / edema
PENJELASAN

Workup

• MRI merupakan pilihan imaging yang


memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang
sangat baik
• Juga dapat rule out kelainan struktural intrakranial
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Tidak ada tatalaksana spesifik pada keadaan
ini
• Bila tidak ditatalaksana, maka visus akan
perlahan2 membaik dalam 1 minggu.
• Analgetik
• Kortikosteroid (metilprednisolone dosis tinggi
IV selama 3 hari)  dapat mempercepat
proses perbaikan gejala, namun tidak
berperan dalam perbaikan visus
• Tatalaksana MS dengan imunomodulator
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Papilitis  funduskopi tampak


edema papil
C.Glaukoma akut sudut tertutup  mata merah,
pandangan kabur, TIO tinggi.
D. Papiledema  pada kasus peningkatan TIO
E. Ablasio retina  pandangan tirai
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 30tahun
• Pandangan kabur mata kiri 1 hari yll
• Nyeri belakang bola mata dan kesulitan
identifikasi warna, episodik dicetuskan
paparan udara panas atau berolahraga
• PF : AVOS 6/24, RAPD (+). Funduskopi : papil
pucat
Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Neuritis Optic
KEYWORDS

• Wanita, 40 tahun  gg. lapang pandang


• Pasien rujukan dari poli bedah  keluar air
susu dari kedua payudara padahal sudah
tidak lagi menyusui
DIAGNOSIS >> SUSP. PROLAKTINOMA

Apa kemungkinan hasil perimetri yang anda


harapkan?
JAWABAN

C. Hemianopsia Heteronim
Bitemporal
PENJELASAN

Prolaktinoma
• Tumor Pituitari/Hipofisis
paling sering
• Ketika ukurannya besar
 bisa menjadi space
occupying lesion 
menekan kiasma optikum
PENJELASAN

• Gejala klinis : oligo/amenorrhea, galactorrhea ketika


tidak sedang menyusui, vagina kering, hirsutism, acne,
osteoporosis, gg.lapang pandang
PENJELASAN

Causa dari
gangguan
lapang
1.
pandang
berdasarka
n lokasi lesi 2.
1. Kompresi N.
Opticus (II)
3.
2. Tumor
Hipofisis /
Pituitari
3. Cerebro-
vascular Event
PENJELASAN
Analisis Gg.
Lapang Pandang
berdasarkan
Letak Lesi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Quandratanopsia Homonim 
lesi padaradiatio optica
B. Hemianopsia Heteronim Binasal  lesi pada
kiasma namun kan mengenai midline tetapi area
perichiasmal
D.Hemianopsia Homonim Sinistra
 lesimengenai Tractus Opticus
Dextra
E.Hemianopsia Homonim Dextra
 lesimengenai Tractus Opticus
Sinistra
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Gg. lapang pandang
• Pasien rujukan dari poli bedah  keluar air
susu dari kedua payudara padahal sudah tidak
lagi menyusui
DIAGNOSIS >> SUSP. PROLAKTINOMA

Maka, hasil perimetri yang anda harapkan adalah

C. Hemianopsia Heteronim
Bitemporal
KEYWORDS

• Laki-laki, 24 tahun
• Pandangan buram + mata merah sejak 1,5
jam yll
• Riw. terkena tendangan lawan di mata kiri
• Px slitlamp : tremorous lens

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Ektopia Lentis
PENJELASAN

EKTOPIA LENTIS
• Malposisi dari lensa mata
• Gejala yang sering muncul :
– Mata merah (+) disertai nyeri (jika ada riw.trauma)
– Penurunan visus
– Gangguan dalam melihat dekat (kehilangan kemampuan
akomodasi)
– Monocular diplopia / pandangan ganda

• Tanyakan ada tidaknya RIWAYAT TRAUMA


OKULAR  MOST COMMON CAUSE (Traumatic
dislocation)
PENJELASAN

Px Mata
• Penilaian visus  bervariasi tergantung
keparahan malposisi dari lensa
• Ukur TIO  glaukoma sekunder
• Slit Lamp : ditemukan Phacodonesis
 vibrasi / tremulousness dari
lensa dengan dipicu gerakan mata 
biasa disebabkan oleh subluksasi lensa
(dislokasi parsial) akibat trauma pada mata
yang merusak struktur zonula fibers
• Fundus Exam : Retinal detachment /
Ablasio Retina  komplikasi paling
serius dari dislokasi lensa
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Iridodonesis  getaran atau gerakan iris pada


saat pergerakan mata. Disebabkan oleh
subluksasi lensa, dislokasi parsial/inkomplit
lensa, aphakia
C.Katarak Traumatik  lesi stelata /
bintang (+), riw.trauma
D.Fakodonesis  istilah dari tremorous
lens
E.Kontusio Okular  trauma pada mata
(kurang spesifik)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Pandangan buram + mata merah sejak 1,5
jam yll
• Riw. terkena tendangan lawan di mata kiri
• Px slitlamp : tremorous lens

Maka, diagnosis yang paling sesuai adalah

B. Ektopia Lentis
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun, tukang las


• Mata berair, perih dan terasa mengganjal.
• Px Fisik : serbuk besi pada kornea yang
melewati limbus.
DIAGNOSIS >> BENDA ASING KORNEA

Tatalaksana yang tepat?


JAWABAN

C. Rujuk Spesialis Mata


PENJELASAN

Corpus Alienum Korneal


• Tanyakan : mekanisme trauma
• Gejala : nyeri, sensasi benda asing,
fotofobia, tearing, mata merah, VISUS ↓↓
• Perhatikan: ada tidaknya RUST RING
 terutama jika korpus alienum berupa
LOGAM (Besi)
• Tes Fluoresens dan Siedel untuk cek
defek epitel – ulserasi hingga fistula dan
perforasi
PENJELASAN

Corpus Alienum Korneal

• Komplikasi : Infeksi dan Necrosis Okular


• RUJUK ke Sp.M (bedakan dengan benda
asing pada konjungtiva)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Irigasi dengan NaCl 0,9% 


benda asing konjungtiva
B. Ekstraksi dengan jarum 25G  benda asing
konjungtiva
D.Ekstraksi dengan lidi kapas lalu beri antibiotik
topikal  jika benda asing terletak pada
konjungtiva (Kompetensi 4A)
E. Edukasi pasien dan tutup mata dengan patch
 instruksi edukasi yang diberikan kurang jelas,
eye patch boleh digunakan selagi ditransportasi
ke Sp.M
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mata berair, perih dan terasa mengganjal.
• Px Fisik : serbuk besi pada kornea yang
melewati limbus.
DIAGNOSIS >> BENDA ASING KORNEA

Maka, penatalaksanaan yang tepat adalah

C. Rujuk Spesialis Mata


KEYWORDS

• Laki-laki, 38 tahun
• Sakit kepala + nyeri pada mata 3 hari ini.
• Pandangan kabur dan mual muntah disangkal.
• Px Oftalmologis : mata tenang, COA dalam, injeksi
silier (-) . Tonometri ODS : 25/26
• Segmen posterior : CDR normal, nasalisasi &
Bayonet sign (-) pada kedua mata.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Hipertensi
Okuli
PENJELASAN

Glaukoma
• Penyakit neuropati optik
progresif yang ditandai:
– perubahan spesifik diskus
optikus
– defek lapang pandang ireversibel
• Seringkali namun tidak
selalu berkaitan dengan
peningkatan TIO
• Etiologi
– Teori Mekanik  TIO ↑ 
deformasi dan iskemik neuron
– Teori Insuf. Vaskular  aliran
darah ↓ menuju neuron
PENJELASAN

Diagram Venn
TRIAS TIO – Perubahan Diskus Tipikal – Defek
Lapang Pandang Tipikal
PENJELASAN
PENJELASAN

TWO DIFFERENT SITUATIONS


Normal Tension Glaucoma Ocular Hypertension (HT
(NTG) / Low Tension Glaucoma Oculi)
• Optic Nerve Damage • Elevated IOP
• Without elevated IOP • Without signs of optic
• Vascular Insufficiency nerve damage / visual
 Sudah dianggap glaukoma field loss
karena ada kelainan fundus  disebut sebagai resiko
(kembali ke aturan dasar, tidak akan menderita
selalu berkaitan dengan
peningkatan TIO)
GLAUCOMA  Dx lain
: Glaucoma suspect
PENJELASAN

Take Home Message


TATALAKSANA

Medikamentosa
KELOMPOK KELAS REGIMEN MEKANISME AKSI
OBAT
PROSTAGLANDIN • Latanoprost 0,005% Meningkatkan uveoscleral outflow
ANALOGUE • Bimatoprost 0,03%

BETA BLOCKER • Timolol maleat 0,25- Menurunkan sekresi humor aquoeus


0,5% melalui stimulasi reseptor beta di
• Betaxolol 0,25% prosesus siliaris
• Carteolol 1%
CARBONIC ANHIDRASE Acetazolamide 250mg Menurunkan produksi humor aquoeus
INHIBITOR Dorzolamide 2% melalui inhibisi enzim carbonic
anhydrase
PARASYMPATHOMIMETIC Pilocarpine 1/2/4% Meningkatkan outflow  membuka
DRUGS trabecular meshwork (kontraksi M.
Longitudinalis corpus siliaris

SYMPATHOMIMETIC DRUGS Brimonidine 2% Menurunkan sekresi dan


Apraclonidine 0,5-1% meningkatkan outflow humor
aqueous melalui stimulasi reseptor
alfa dan beta
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Primary Open Angle Glaucoma  ada gangguan


fundus (Cupping diskus optikus, CDR ↑↑) disertai
TIO↑↑
C.Glaukoma akut  MENDADAK, pandangan
kabur akibat edema kornea
D.Normotension Glaucoma  TIO < 21 mmHg
namun terdapat gangguan fundus atau defek
lapang pandang yang tipikal
E.Glaukoma sekunder  disebabkan
olehpenyakit lain (katarak, trauma)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Sakit kepala + nyeri pada mata 3 hari ini.
• Pandangan kabur dan mual muntah disangkal.
• Px Oftalmologis : mata tenang, COA dalam,
injeksi silier (-) . Tonometri ODS : 25/26
• Segmen posterior : CDR normal, nasalisasi &
Bayonet sign (-) pada kedua mata.

Maka, diagnosis yang paling sesuai adalah

B. Hipertensi Okuli
BIMBINGAN
CBT TRYOUT
CBT 10
PRIVAT
INTENSIF
COMPLETE
KEYWORDS

• Pria, 43 tahun
• Nyeri saat bola mata digerakkan dan
disentuh.
• Visus 1/300, skotoma sentral.
• Funduskopi  papil jingga agak pucat dan
berbatas tegas.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Neuritis Retrobulbar
PENJELASAN

Neuritis Retrobulbar
• Bagian dari Neuritis Optik  causa : UNKNOWN
• Inflamasi pada N.Optikus:
―doctor sees nothing, patient sees nothing‖
karena diskus tetap berbatas tegas
• Gejala yang seringkali bisa muncul :
– Pandangan buram dan meredup
– Titik buta pada bagian tengah lapang pandang
– Warna tampak lebih suram
– Nyeri dengan pergerakan mata
– Nyeri pada mata akibat tekanan atau sentuhan
– Bisa menyebabkan kebutaan pada mata terkait
https://www.health.harvard.edu/vision/retrobulbar-neuritis ; Ilmu Penyakit Mata FKUI - Ilyas
PENJELASAN

Neuritis Retrobulbar
• Sering berhubungan dengan : infeksi seperti
kasus meningitis, syphilis, dan penyakit akibat
virus lainnya, Multiple sclerosis, Tumor,
paparan bahan kimia/obat, reaksi alergi.
• Pada tahap awal, diskus optikus akan
tampak normal. Seiring berjalannya waktu
akan tampak pucat (atrofi). Respon pupil
biasanya lebih lambat pada mata terkait.
• Tx : Observasi – Methylprednisone 250mg IV
+ oral
PENJELASAN
PENJELASAN

Diagnosis Banding
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Papilitis  hyperemia dan


edema pada papil akibat peradangan
(batas tidak tegas)
B. Papiledema  biasanya bilateral akibat
peningkatan TIK
D. Endoftalmitis  post op, hipopion
E.Panoftalmitis  post op, hipopion, nyeri
bnertambah saat mata digerakan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Nyeri saat bola mata digerakkan dan
disentuh.
• Visus 1/300, skotoma sentral.
• Funduskopi  papil jingga agak pucat dan
berbatas tegas.

Maka, diagnosis yang sesuai adalah

C. Neuritis Retrobulbar
KEYWORDS

• Laki-laki, 34 tahun
• Mata kirinya terkena air ACCU 30 menit yll.
• VOS 6/36 dan tidak dapat dikoreksi, erosi epitel kornea,
kornea sedikit kabur tetapi detail iris masih jelas, tidak
ada nekrosis iskemik konjungtiva atau sklera, kemosis,
injeksi konjungtiva.
DIAGNOSIS >> TRAUMA KIMIA MATA

Tindakan awal yang dilakukan?

JAWABAN

B. Irigasi NaCl 0,9% 2 L - 30 menit, cek


pH, atropine 1%, antibiotik topikal,
awasi TIO
PENJELASAN

Trauma Kimia pada Mata


• Trauma Alkali/ Basa: • Gejala:
– Proses saponifikasi  • Mata merah, bengkak, iritasi
penetrasi cepat  kontraksi • Nyeri
sklera dan trabekular • Pandangan buram
 peningkatan IOP. • Sulit membuka mata
– Peningkatan IOP kedua 2-4 • Rasa mengganjal pada
jam setelah onset karena mata
peningkatan PG  uveitis
• Tanda:
• Trauma Asam: • Injeksi kongjungtiva
– Koagulasi  membentuk • Defek epitel konjungtiva dan
barier sehingga membatasi kornea
kerusakan jaringan • Iskemi limbus kornea
• Kekeruhan kornea
PENJELASAN

Komplikasi Trauma Kimia Mata


• Simblefaron (adhesi antara palpebra dan konjungtiva bulbi)
• Hipotoni mata
• Ptisis bulbi (atrophy, shrinkage, and disorganization of the eye and
intraocular contents)
• Entropion
• Katarak
• Neovaskularisasi kornea
Ptisis bulbi Simblefaron
TATALAKSANA

TATALAKSANA
Gawat darurat!!

• Irigasi : Larutan normal saline / air steril


selama 15-30 menit sampai dengan pH mata
normal (7,3) (min. 2000 ml dalam 30 menit)
• Double eversi pada kelopak mata: memindahkan
material yang terdapat pada bola mata, menghindarkan
terjadinya perlengketan antara konjungtiva palpebra,
konjungtiva bulbi, dan konjungtiva forniks.
• Debridement pada daerah epitel kornea yang
mengalami nekrotik sehingga dapat terjadi re-
epitelisasi pada kornea.
• Lanjutan : bebat mata, lensa kontak lembek dan air
mata buatan.
TATALAKSANA

MEDIKAMENTOSA
• Steroid : mengurangi inflamasi dan infiltrasi neutofil.
– menghambat penyembuhan stroma dengan menurunkan sintesis
kolagen dan menghambat migrasi fibroblast  hanya diberikan
secara inisial dan di tappering off setelah 7-10 hari.
– Dexametason 0,1% ED dan Prednisolon 0,1% ED diberikan setiap 2
jam. Bila diperlukan dapat diberikan Prednisolon IV 50-200 mg
• Sikloplegik : untuk mengistirahatkan iris
– mencegah iritis dan sinekia posterior.
– Atropin 1% ED atau Scopolamin 0,25% diberikan 2 kali sehari.
• Asam askorbat : meningkatkan penyembuhan luka
dengan membantu pembentukan kolagen matur oleh
fibroblas kornea.
– Natrium askorbat 10% topikal diberikan setiap 2 jam. Untuk dosis
sitemik dapat diberikan sampai dosis 2 gr.
TATALAKSANA

• Beta bloker/karbonik anhidrase inhibitor


untuk menurunkan tekanan intra okular dan
mengurangi resiko terjadinya glaukoma
sekunder.
– Diberikan secara oral asetazolamid (diamox) 500
mg.
• Antibiotik profilaksis untuk mencegah
infeksi oleh kuman oportunis.
– Tetrasiklin efektif untuk menghambat kolagenase,
menghambat aktifitas netrofil dan mengurangi
pembentukan ulkus. Dapat diberikan bersamaan
antara topikal dan sistemik (doksisiklin 100mg)
TATALAKSANA

• Asam hyaluronik untuk membantu proses re-


epitelisasi kornea dan menstabilkan barier
fisiologis.
• Asam Sitrat menghambat aktivitas netrofil
dan mengurangi respon inflamasi.
– Natrium sitrat 10% topikal diberikan setiap 2 jam
selama 10 hari. Tujuannya untuk mengeliminasi
fagosit fase kedua yang terjadi 7 hari setelah
trauma.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Irigasi larutan salin 500cc – 10 menit, cek pH, debridement


jaringan nekrotik, pilocarpine 1%, salep AB
C.Irigasi dengan air hangat, cek pH, pilocarpine
2%, air mata buatan, awasi TIO
D.Debridemen jaringan nekrotik, cek pH
dengan kertas lakmus, steroid topikal, antibiotik
topikal
E.Swab lidi kapas yang diberi EDTA 1%,
atropine 1%, steroid topikal, awasi TIO, awasi
TIO
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mata kirinya terkena air ACCU 30 menit yll.
• VOS 6/36 dan tidak dapat dikoreksi, erosi epitel
kornea, kornea sedikit kabur tetapi detail iris
masih jelas, tidak ada nekrosis iskemik
konjungtiva atau sklera, kemosis, injeksi
konjungtiva.
DIAGNOSIS >> TRAUMA KIMIA MATA

Maka, tindakan awal yang dilakukan adalah


B. Irigasi NaCl 0,9% 2 L - 30 menit, cek
pH, atropine 1%, antibiotik topikal,
awasi TIO
KEYWORDS

• Anak laki-laki, 13 tahun


• Pandangan buram saat melihat tulisan di
papan tulis dari deretan kursi paling belakang.
• Pemeriksaan VODS 6/12.
DIAGNOSIS >> MYOPIA RINGAN/SCHOOL MYOPIA

Arti angka tersebut adalah?


JAWABAN

D. Bila orang normal dapat melihat


Snellen chart pada jarak 12 meter,
pasien dapat melihat pada jarak 6 meter
PENJELASAN
Myopia

• Kelainan refraksi
dimana penderita
kesulitan untuk
melihat objek jauh 
“nearsightness”
• Disebabkan karena
bayangan jatuh di
depan retina
PENJELASAN

Klasifikasi
•Axial  Paling umum
•Curvatural  Kurvatura kornea
meningkat
•Positional  Letak lensa terlalu
anterior
•Index myopia  Sklerosis nuklear
sehingga meningkatkan indeks
refraksi
•Myopia karena akomodasi
berlebih  Spasme M. Siliaris,
sehingga menyebabkan akomodasi
berlebih
PENJELASAN
Patofisiologi

Bayangan jatuh di depan


retina
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Surgical
– Laser refractive surgery
– Intraocular lens implantation
• Non surgical
– Kacamata*
– Lensa kontak

Ingat ! Pada myopia, gunakan LENSA KONKAF !!


TERLEMAH yang membuat visus koreksi
6/6
PENJELASAN

Pemeriksaan Visus
• VA = Visual Acquity = tajam penglihatan

• Dinyatakan dalam x/y, dimana


– X merupakan jarak pasien dengan kartu tes/objek
referensi
– Y merupakan jarak dimana pasien emetropia (tajam
penglihatan normal) seharusnya dapat
melihat/membaca kartu tes/objek referensi

• Apabila terdapat gangguan bisa disebut sebagai


ametropia
PENJELASAN

• 6/6  artinya pasien dapat


membaca tulisan dari jarak
6 meter, yang mana
seorang emetrop dapat
membaca dari 6 meter
• 6/60  artinya pasien
dapat membaca tulisan dari
jarak 6 meter, padahal
seorang emetrop dapat
membaca dari jarak 60
meter
PENJELASAN

• 1/60  pasien dapat melihat


hitungan jari pada jarak 1 meter,
sementara orang normal dapat
melihat dari jarak 60 meter
• 1/300  pasien dapat melihat
lambaian tangan pada jarak 1
meter, yang mana orang
emetrop dapat melihatnya dari
jarak 300 meter
• 1/∞  masih dapat
membedakan gelap-terang (light
perception), jika tidak bisa
disebut NLP (no light perception)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Pasien dapat melihat Snellen chart hingga baris


paling bawah  emetropia
B.Pasien hanya dapat melihat huruf terbesar dan paling
atas dari Snellen chart  6/60
C.Bila orang normal dapat melihat Snellen chart pada
jarak 6 meter, pasien dapat melihat pada jarak 12 meter
 SALAH
E. Angka tersebut tidak sama dengan 20/40 pada
penggunaan Snellen chart jenis lainnya  SAMA
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak-anak usia sekolah
• Pandangan buram saat melihat tulisan di
papan tulis dari deretan kursi paling belakang.
• Pemeriksaan VODS 6/12.
DIAGNOSIS >> MYOPIA RINGAN / SCHOOL MYOPIA

Maka, arti angka tersebut adalah

D. Bila orang normal dapat melihat


Snellen chart pada jarak 12 meter,
pasien dapat melihat pada jarak 6 meter
KEYWORDS

•Anak laki-laki, 8 tahun,


•Sering menabrak benda saat sore hari
•Anak susah makan dan sering sakit sejak kecil
•VODS 6/6, konjungtiva kering dan terdapat
bercak putih pada sisi temporal konjungtiva
DIAGNOSIS >> XEROPHTHALMIA X1B

Bila tidak ditangani dengan tepat, maka apa


komplikasi yang dapat terjadi?
JAWABAN

C. Keratomalacia
PENJELASAN

Xerophthalmia
Kekeringan pada mata
(abnormal)  berkorelasi
dengan defisiensi Vitamin A
 akibat gangguan sistem
imun yang menyebabkan
metaplasia dan keratinisasi
epithel penghasil mucus pada
mata.

Faktor Resiko : malnutrisi, status


ekonomi rendah.

Gejala utama : Night blindness


 anak dapat berperilaku aneh
pada kondisi ruangan gelap /
menjelang senja-malam (misal :
mudah menabrak)
PENJELASAN

Xerophthalmia
CLINICAL FEATURES
• Tanda pertama berupa hemeralopia (rabun senja): anak tidak
dapat melihat jelas pada kondisi cahaya minimal / remang-
remang / kurang penerangan  menabrak objek/benda
sekitarnya , mobilitas ↓↓
• Tanda lain yang kemudian muncul secara gradual :
 Conjunctival xerosis : bulbar conjunctiva tampak kering, suram,
menebal, keriput, dan insensitif
 Bitot‟s spots : patch outih keabu-abuan (terkadang foamy) pada
bulbar conjunctiva, biasnaya pada kedua mata (specific sign  tidak
selalu muncul)
 Corneal xerosis : kornea tampak kering
 Corneal ulcerations : ulkus +, erosi +
 Keratomalacia (stadium terakhir dan tanda paling parah/berat
dari xerophthalmia) – X3A-3B : perlunakan kornea diikuti perforasi
dari bola mata dan terjadilah kebutaan.
https://medicalguidelines.msf.org/viewport/CG/english/xerophthalmia-vitamin-a-deficiency-16689721.html
PENJELASAN

Stages of
Xerophthalmia

Xerosis konjungtiva Bitot Spot Xerosis kornea


TATALAKSANA

Jadwal & Dosis


Pemberian Vit.A pada
anak penderita
Xeropthalmia

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.pdf
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Keratitis  mata merah, visus turun (keluhan


silau jika melihat cahaya, tatalaksana tergantung
etiologi)
B. Xerophtalmia  Defisiensi Vit.A (diagnosis
dari kasus ini)
D.Dry-Eye Syndrome  Keratokonjungtivitis
Sika (banyak pada orang tua, mata berpasir
atau terasa menggajal) ; Schirmer Test
E. Konjungtivitis  mata merah, visus normal
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak  Sering menabrak benda sore hari
• Anak susah makan dan sering sakit sejak kecil
• VODS 6/6, konjungtiva kering dan terdapat
bercak putih pada sisi temporal konjungtiva
DIAGNOSIS >> XEROPHTHALMIA X1B

Maka, bila tidak ditangani dengan tepat,


komplikasi yang dapat terjadi adalah
C. Keratomalacia
KEYWORDS

• Wanita, 26 tahun
• Merah pada mata kiri sejak 2 hari SMRS
• Rasa berpasir (+), rasa silau pada mata (+)
• PF : AVOS : 6/20, injeksi konjungtiva, sekret
mukoserosa, folikel konjungtiva (+)
• Pembesaran KGB preaurikula (+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Keratokonjungtivitis
viral
PENJELASAN
PENJELASAN

Keratokonjungtivitis viral
• Self limiting disease; etiologi paling sering
adalah adenovirus (epidemic
keratokonjungtivitis)
• Etiologi lain :
– Herpes simpleks virus (HSV)
– Varicella zoster virus (VZV)
– Picorna virus
– poxvirus
PENJELASAN

Keratokonjungtivitis viral
• Sangat menular !! selama onset 10 – 12
hari setelah onset mata merah
• Self-limiting dalam 2 – 4 minggu
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana
Bakteri Staphylococci, Mata merah, terasa berpasir, Antibiotik topikal
Streptococci, sensasi terbakar, biasanya Air mata buatan
Gonococci, bilateral, kelopak mata susah
Corynebacterium membuka, injeksi konjungtiva
strains difus, discharge mukopurulen,
papil (+)
Virus Adenovirus, Mata berair unilateral, merah, Memburuk pada hari 3-
Herpes simplex rasa tidak nyaman, fotofobia, 5, sembuh sendiri
virus or varicella- edema kelopak mata, dalam 7-14 hari
zoster virus limfadenopati preaurikular, Air mata buatan:
folikel (+), pseudomembran (+/-) Antiviral  herpes
simplex virus atau
varicella-zoster virus

Saat terdapat fotofobia dan penurunan visus 


menandakan keterlibatan kornea
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Jamur Candida sp., Jarang, pasien Antijamur topikal
Blastomyces imunokompromais, pasien
dermatitidis, yang mendapat terapi
Sporothrix antibiotik
schenckii
Vernal Alergi Peradangan konjungtiva Hindari alergen
kronis, riwayat keluarga Antihistamin topikal,
atopik, gatal, fotofobia, mast cell stabilizer,
sensasi benda asing, simptomatik
blefarospasme, cobblestone
pappila, horner trantas dot
Inklusi Chlamydia Mata merah dan nyeri selama Doxycycline 100 mg
trachomatis  beberapa minggu/bulan, bid for 21 hari atau
Badan Inklusi sekret mukopurulen, lengket, Erythromycin 250 mg
sensasi benda asing, mata PO qid 21 days
berair, kelopak mata Antibiotik topikal
bengkak,kemosis, Folikel
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Keratitis viral  terdapat keterlibatan konjungtiva


(injeksi konjungtiva, folikel pada konjungtiva)
B. Konjungtivitis viral  pada kasus ini terdapat
keterlibatan kornea (silau, visus menurun)
D. Konjungtivitis bakterial  sekret mukopurulen
E.Konjungtivitis acanthamoeba  ring shaped
lesion
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 26 tahun
• Merah pada mata kiri sejak 2 hari SMRS
• Rasa berpasir (+), rasa silau pada mata (+)
• PF : AVOS : 6/20, injeksi konjungtiva, sekret
mukoserosa, folikel konjungtiva (+)
• Pembesaran KGB preaurikula (+)

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Keratokonjungtivitis
viral
KEYWORDS

• Laki - laki, 35 tahun


• Gatal pada kelopak mata disertai kemerahan
sejak 3 bulan
• PF : kemerahan kelopak mata, krusta
kekuningan yang lengket.
DIAGNOSIS >> BLEPHARITIS ANTERIOR

Pernyataan yang kurang tepat pada kasus ini


adalah
JAWABAN

E. Pemberian kortikosteroid topikal


dapat diberikan sebagai terapi
maintenance pada kasus ini
PENJELASAN
Blefaritis: peradangan kelopak mata
(1)Anterior : ulseratif (karena stafilokokus), nonulseratif (karena
seboroik)
(2) Posterior (kelainan kelenjar meibom)
PENJELASAN

Blepharitis
• Terdapat dua tipe:
• ulseratif (karena
stafilokokus)
 lebih
sering
• nonulseratif
(karena seboroik)
PENJELASAN

Diagnosis Banding
TATALAKSANA

• Seka/Basuh dengan air hangat untuk


mempermudah evakuasi pus (kompres
hangat)
• Bersihkan tepi palpebra untuk
membersihkan dengan krusta (juga
dengan kain hangat / cotton bud yang
sudah dibasahi air hangat)
• Antibiotik Topikal
• Chloramphenicol tetes mata 0,5%
• Gentamycin salep mata 0,3%
• Dapat menggunakan antibiotik –
kortikosteroid untuk jangka waktu
pendek (pemakaian jangka waktu
panjang berhubungan dengan efek
samping)
• Blefaritis refrakter  AB oral (tetrasiklin)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Keadaan tersebut berhubungan dengan


dermatitis seboroik
B.Lid hygene merupakan sebuah
modalitas utama dalam tatalaksana pasien
ini
C.Keadaan ini dapat menyebabkan
komplikasi konjungtivitis dan keratitis
D.Penggunaan antibiotik oral dapat
dipertimbangkan pada kasus ini
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki - laki, 35 tahun
• Gatal pada kelopak mata disertai kemerahan
sejak 3 bulan
• PF : kemerahan kelopak mata, krusta
kekuningan yang lengket.
DIAGNOSIS >> BLEPHARITIS ANTERIOR

Maka, pernyataan yang kurang tepat pada kasus


ini adalah
E. Pemberian kortikosteroid topikal
dapat diberikan sebagai terapi
maintenance pada kasus ini
KEYWORDS

• Anak laki – laki, 9 tahun


• Mata merah sejak 2 hari, disertai silau,
buram, berair.
• PF : AVOS 6/20, injeksi perilimbal, keratic
precipitate gr.2

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Uveitis anterior
PENJELASAN

Uveitis
• Peradangan pada badan uvea ( iris, badan
silier, koroid)
– Uveitis Ant  Iridosiklitis
– Uveitis Intermediate  mengenai pars plana
corpus siliaris hingga tepi retina
– Uveitis Post  koroiditis-retinitis
– Uveitis Difus  inflamasi pada semua lapisan uvea
• Klinis : Akut (6 minggu – 3 bulan), Kronik ( > 3
bulan)
PENJELASAN

Uveitis
PENJELASAN

Uveitis Anterior
Inflamasi badan silier dan iris/
Iridosiklitis
Gejala dan tanda:
• Mata merah, nyeri, fotofobia 
bedakan dengan post. uveitis
• visus turun
• Injeksi silier
• Pupil miosis (pembeda dengan
glaukoma akutmidriasis)
• Keratik presipitat (deposit sel
inflamasi di kornea)
• Sinekia—komplikasi (posterior:
perlengketan iris dengan lensa,
anterior: perlengketan iris dengan
kornea)
• Cell and Flare (kekeruhan cairan di
bilik mata depan)
• Hipopion (eksudat di dasar bilik mata
depan)
• Bussaca dan Koeppe Nodul
PENJELASAN
TATALAKSANA

TATALAKSANA -
MEDIKAMENTOSA
• LOCAL
– Kompres hangat
– Kacamata hitam
– KORTIKOSTEROID
– Atropine 1% EyeDrop – midriatikum/sikloplegik utk cegah
sinekia
• SYSTEMIC
– KORTIKOSTEROID (Dexa)
– Analgesik (NSAID)
– Immunosupresan
• Treatment for Complication
– Timolol, Acetazolamide (FIRST LINE utk Glaukoma
Sekunder) diikuti prostahglandin analog; Pilocarpine,
epinephrine, and dipivefrin are best avoided as they promote
inflammation
B. Uveitis posterior  penurunan visus,floaters
PILIHAN JAWABAN LAIN

(+), nyeri (-), kemerahan (-), fotofobia (-)

C.Keratitis viral  penurunan visus,


keratic percipitat (-)
D.Glaukoma sudut tertutup akut  mata
merah, nyeri, COA dangkal, TIO tinggi
E.Keratokonjungtivits viral  sekret
mukoserosa, penurunan visus, keratic
percipitat (-)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak laki – laki, 9 tahun
• Mata merah sejak 2 hari, disertai silau,
buram, berair.
• PF : AVOS 6/20, injeksi perilimbal, keratic
precipitate gr.2

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Uveitis anterior
KEYWORDS

•Laki-laki, 47 tahun
•Mata merah, tidak nyaman
•RPD : HT dan RA.
•VODS 6/6, injeksi silier. Keluhan membaik
setelah diberikan phenylephrine 10%
DIAGNOSIS >> EPISKLERITIS

Tatalaksana yang tepat ?


JAWABAN

A. Pemberian artificial
tears
PENJELASAN

MATA MERAH – VISUS NORMAL


PENJELASAN

Episkleritis
• Penyebab mata merah yang sering, tidak berbahaya, dan
dapat sembuh dengan sendirinya. Seringkali akibat
radang pada jaringan episklera
• berhubungan dengan penyakit vaskular-kolagen (RA,
Chron‟s disease, Ulcerative Colitis, Psoriatic arthritis, SLE)
• Diagnosis : Tes Fenilefrin 10%
• Fenilefrin akan menyebabkan pembuluh darah conjunctiva and
episcleral vaskonstriksi, akan tetapi pembuluh darah scleral akan
tetap
• Type : Nodular & Simple
• Tatalaksana : Suportif
• Kompres dingin dan artificial tear
• NSAID oral (ibuprofen 3 x 800mg)
• Kortikosteroid topikal  dapat diberikan, namun kontroversial
(risiko „rebound‟)
PENJELASAN

Wajib
Episkleritis Skleritis Bedakan !

Sering berkaitan dengan


Sering idiopatik penyakit sistemik

Mata kemerahan-pink, Mata kemerahan-lebih gelap,


sering asimptomatik nyeri dan visus turun

Pelebaran pembuluh darah Neovaskularisasi dan kongesti


ringan dan superfisial-tidak vessels lebih berat dan dalam
ada neovaskularisasi
Tes fenilefrin  tidak ada
Tes fenilefrin  perubahan
vasokonstriksi
PENJELASAN

Skleritis
• Merupakan inflamasi pada sklera
• Sering berasosiasi dengan penyakit sistemik: RA,
granulomatosis, penyakit-penyakit jaringan ikat
• 95% penyebab terjadinya skleritis adalah skleritis anterior
• Tipe:
• Non-necrotizing
• Skleritis difusa  paling sering
• Skleritis nodusa
• Necrotizing (Skleritis nekrosis)  paling berat
• Gejala: mata merah (sklera + konjungtiva), nyeri okular (dapat
menjalar ke pelipis atau rahang), fotofobia, penurunan visus
 unilateral/bilateral

Sumber: medscape
PENJELASAN

Skleritis
• Patofisiologi: biasanya karena penyakit granulomatosa kronik atau
pengaruh a u t o i mu n  nekrosis fibrinoid, infiltrasi PMN, MN, sel
plasma, makrofag, sering disertai vaskulitis
• Diagnosis:
• fenilefrin eye drops test  tidak respon
(membedakan dengan episkleritis)
• CT Scan, MRI, USG
• Tatalaksana:
• Tx penyakit sistemik yang mendasari
• NSAID, kortikosteroid  pada non-necrotizing
scleritis
• Imunosupresan  pada necrotizing scleritis
• Bedah  pada skleritis nekrosis
• Komplikasi: keratitis, uveitis  biasa dari skleritis nekrosis

Sumber : Medscape
Skleritis difusa Skleritis nodusa

Skleritis nekrosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Gentamycin 0.3% tetes mata 


antibiotik, tidak diperlukan
C. Prednisolone 0.5% tetes mata 
kortikosteroid, kontroversial
D.Acyclovir 3% eye ointment  pada kasus
herpes simpleks keratitis
E. Methylprednisolone 3 x 4mg PO 
kortikosteroid oral; tidak pada kasus episkleritis.
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


•Laki-laki, 47 tahun
•Mata merah, tidak nyaman
•RPD : HT dan RA.
•VODS 6/6, injeksi silier. Keluhan membaik
setelah diberikan phenylephrine 10%
DIAGNOSIS >> EPISKLERITIS

Maka, tatalaksana yang tepat adalah

A. Pemberian artificial
tears
BIMBINGAN
CBT TRYOUT
CBT 11
PRIVAT
INTENSIF
COMPLETE
KEYWORDS

• Anak perempuan, 8 tahun  kedua mata


tidak sejajar
• Pemeriksaan hirschberg : OD cahaya jatuh
di tengah, OS cahaya jatuh pada sisi medial
mata

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Exotrofia OD
PENJELASAN

Strabismus
• any misalignment of the eyes.
• Monokular  mengenai 1 mata
• Binokular  mengenai 2 mata
• Laten (tersembunyi)  phoria
• Manifes (nyata,tampak)  tropia
• CAUSA : ketidakseimbangan kerja otot-ot ot
yang memegang dan menggerakkan bola
mata (antomical/neurological).
• Efek jangka panjang : Amblyopia

https://www.aapos.org/terms/conditions/100
PENJELASAN

Strabismus Screening Test

Hirschberg Test

Cover-
Uncover
Test
PENJELASAN

ILUSTRASI PX COVER-UNCOVER
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Esotrofia OD  cahaya jatuh pada sisi lateral


(temporal)
C. Orthophoria OD  mata normal
D. Esotrofia OS  OS normal
E. Hypotrofia OS  OS normal
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak perempuan, 8 tahun  kedua
mata tidak sejajar
• Pemeriksaan hirschberg : OD cahaya
jatuh di tengah, OS cahaya jatuh pada
sisi medial mata

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Exotrofia OD
KEYWORDS

• Anak laki-laki, 4 tahun


• Bercak pada mata kiri, merah (-), nyeri (-)
• Sering menabrak saat jalan pada malam hari,
riwayat campak
•PF : konjungtiva kering, bercak bitot (-)
DIAGNOSIS >> XEROPTHALMIA ST X1A

Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah ?


JAWABAN

D. 1 kapsul vit A merah,


hari ke 1, 2 dan 15
PENJELASAN

Xerophthalmia
• Kekeringan pada mata
(abnormal)  berkorelasi
dengan defisiensi
Vitamin A  akibat
gangguan sistem imun
yang menyebabkan
metaplasia dan keratinisasi
epithel penghasil mucus
pada mata.
• Faktor Resiko : malnutrisi,
status ekonomi rendah.
• Gejala utama : Night
blindness  anak dapat
berperilaku aneh pada
kondisi ruangan gelap /
menjelang senja-malam
(missal : mudah menabrak)
PENJELASAN

Stages of Xerophthalmia

Xerosis konjungtiva Bitot Spot Xerosis kornea


PENJELASAN

Jadwal & Dosis Pemberian Vit.A


pada anak penderita Xeropthalmia

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.pdf
TATALAKSANA

Pemberian Rutin Vit.A


Paduan DepKes Gizi 2009
• Waktu pemberian
suplementasi Vitamin A
dosis tinggi untuk bayi
dan anak balita :
diberikan kepada
seluruh anak balita umur
6-59 bulan secara
serentak:
• Untuk bayi umur 6-11
bulan pada bulan
Februari atau Agustus
• Untuk anak balita umur
12-59 bulan pada bulan
Februari dan Agustus

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.pdf
TATALAKSANA

TAMBAHAN
• Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan sampai 6 minggu
setelah kelahiran bayi (0- 42 hari).
• Ibu nifas harus diberikan kapsul Vitamin A dosis tinggi karena:
• Pemberian 1 kapsul Vitamin A merah cukup untuk meningkatkan
kandungan Vitamin A dalam ASI selama 60 hari
• Pemberian 2 kapsul Vitamin A merah diharapkan cukup menambah
kandungan Vitamin A dalam ASI sampai bayi berusia 6 bulan.
• Kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan
• Mencegah infeksi pada ibu nifas

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.pdf
TATALAKSANA

TAMBAHAN
• Waktu pemberian Kapsul Vitamin A merah (200.000 SI)
diberikan pada masa nifas sebanyak 2 kali yaitu :
• 1 (satu) kapsul Vitamin A diminum segera setelah saat persalinan
• 1 (satu) kapsul Vitamin A kedua diminum 24 jam sesudah pemberian
kapsul pertama

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.pdf
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 1 kapsul vit A biru, hari ke 1 dan 15  kapsul


merah, hari ke 1, 2, 15
B.1 kapsul Vit A merah, hari ke 1 dan 15
 hari1, 2, 15
C. 1 kapsul Vit A biru, hari ke 1, 2 dan 15 
kapsul merah
E. ½ kapsul Vit A biru, hari ke 1,2 dan 15 
kapsul merah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak laki-laki, 4 tahun
• Bercak pada mata kiri, merah (-), nyeri (-)
• Sering menabrak saat jalan pada malam hari,
riwayat campak
•PF : konjungtiva kering, bercak bitot (-)
DIAGNOSIS >> XEROPTHALMIA ST X1A

Maka, tatalaksana yang tepat pada pasien ini


adalah

D. 1 kapsul vit A merah,


hari ke 1, 2 dan 15
KEYWORDS

•Wanita, 33 tahun
•Merah pada mata kiri sejak 2 hari SMRS
•Gatal (+), berair (+), riwayat serupa di kantor (+)
•PF : AVODS : 6/6, injeksi konjungtiva, sekret
mukoserosa, folikel dan papil konjungtiva (+)
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS VIRAL

Etiologi paling sering pada kasus diatas ?


JAWABAN

C. Adenovirus
PENJELASAN
PENJELASAN

Keratokonjungtivitis viral
• Self limiting disease; etiologi paling sering
adalah adenovirus (epidemic
keratokonjungtivitis)
• Etiologi lain :
– Herpes simpleks virus (HSV)
– Varicella zoster virus (VZV)
– Picorna virus
– poxvirus
PENJELASAN

Keratokonjungtivitis viral
• Sangat menular !! selama onset 10 – 12
hari setelah onset mata merah
• Self-limiting dalam 2 – 4 minggu
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana
Bakteri Staphylococci, Mata merah, terasa berpasir, Antibiotik topikal
Streptococci, sensasi terbakar, biasanya Air mata buatan
Gonococci, bilateral, kelopak mata susah
Corynebacterium membuka, injeksi konjungtiva
strains difus, discharge mukopurulen,
papil (+)
Virus Adenovirus, Mata berair unilateral, merah, Memburuk pada hari 3-
Herpes simplex rasa tidak nyaman, fotofobia, 5, sembuh sendiri
virus or varicella- edema kelopak mata, dalam 7-14 hari
zoster virus limfadenopati preaurikular, Air mata buatan:
folikel (+), pseudomembran (+/-) Antiviral  herpes
simplex virus atau
varicella-zoster virus

Saat terdapat fotofobia dan penurunan visus 


menandakan keterlibatan kornea
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Jamur Candida sp., Jarang, pasien Antijamur topikal
Blastomyces imunokompromais, pasien
dermatitidis, yang mendapat terapi
Sporothrix antibiotik
schenckii
Vernal Alergi Peradangan konjungtiva Hindari alergen
kronis, riwayat keluarga Antihistamin topikal,
atopik, gatal, fotofobia, mast cell stabilizer,
sensasi benda asing, simptomatik
blefarospasme, cobblestone
pappila, horner trantas dot
Inklusi Chlamydia Mata merah dan nyeri selama Doxycycline 100 mg
trachomatis  beberapa minggu/bulan, bid for 21 hari atau
Badan Inklusi sekret mukopurulen, lengket, Erythromycin 250 mg
sensasi benda asing, mata PO qid 21 days
berair, kelopak mata Antibiotik topikal
bengkak,kemosis, Folikel
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Herpes simpleks virus 


lesidendritik
B. Herpes zoster lesi pseudodendritik
D.Chlamidia trachomatis keluhan
umumnya subakut atau kronis
E.Neusseria Gonorrhea  umum pada
anak, sekret mukopurulen
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


•Wanita, 33 tahun
•Merah pada mata kiri sejak 2 hari SMRS
•Gatal (+), berair (+), riwayat serupa di kantor (+)
•PF : AVODS : 6/6, injeksi konjungtiva, sekret
mukoserosa, folikel dan papil konjungtiva (+)
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS VIRAL

Maka, etiologi paling sering pada kasus diatas


adalah

C. Adenovirus
KEYWORDS

•Laki – laki, 25 tahun  pandangan kabur


•Mudah silau dan nyeri, merah berair
•Riwayat berhubungan seksual oral
•PF : AVOD 6/40, lesi dendritik pada uji
flourescent
DIAGNOSIS >> KERATITIS HERPES SIMPLEKS

Pernyataan yang kurang tepat terkait kasus diatas ?


JAWABAN

A. Diagnosis pasien ini adalah


herpes zoster ofthalmikus
PENJELASAN

Herpes Simpleks Ofthalmikus

Penyebab kebutaan
karena infeksi
tertinggi di US

Disebabkan karena
inokulasi langsung
HSV
PENJELASAN
Manifestasi

Gejala PF
• Nyeri • Lesi dendritik
• Fotofobia • Neurotrophic keratopathy:
• Penurunan visus – Irregular corneal surface
– Erosi punctum
• Berair
• Merah • Necrotizing stromal
keratitis :
– Infiltrat stromal
– Ulserasi
– nekrosis
PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Self limiting dalam 3 minggu
• Pemberian obat  mencegah kerusakan
kornea
• Pilihan utama  topikal :
– Ganciclovir 0.15%; 5x/hari
– Trifluridine 1%; 9x/hari
– Vidarabine 3% ointment; 5x/hari
• Oral : bila pasien tidak mampu menoleransi
tatalaksana topikal
– Acyclovir 5 x 400mg selama 10 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Patogenesis penyakit ini adalah akibat


inokulasi langsung patogen ke kornea
 benar
C.Obat antiviral topikal merupakan pilihan
utama pada kasus ini  benar
D.Pemberian antivirus oral dapat diberikan
pada pasien yang tidak dapat menoleransi
obat topikal  benar
E.Komplikasi dari penyakit ini adalah
terbentuk jaringan parut pada kornea
 benar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


•Laki – laki, 25 tahun  pandangan kabur
•Mudah silau dan nyeri, merah berair
•Riwayat berhubungan seksual oral
•PF : AVOD 6/40, lesi dendritik pada uji
flourescent
DIAGNOSIS >> KERATITIS HERPES SIMPLEKS

Maka, pernyataan yang kurang tepat terkait kasus


diatas adalah

A. Diagnosis pasien ini adalah


herpes zoster ofthalmikus
KEYWORDS

• Laki – Laki, 45 tahun  mata kanan berair


• Disertai pandangan kabur dan rasa mengganjal
pada mata
• Riwayat bells palsy, hanya mendapatkan obat –
obatan minum
• PF : AVOD 6/24, lakrimasi (+), injeksi kornea (+),
defek pada kornea (+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Erosi Kornea
PENJELASAN

Exposure Keratitis
• Kerusakan pada
kornea akibat
paparan berulang
kornea terhadap
lingkungan
• Dapat menyebabkan
ulserasi, keratitis
mikrobial dan
jaringan parut
PENJELASAN

*Kerusakan pada lapisan tersebut dapat meningkatkan risiko terhadap


infeksi
PENJELASAN

Faktor Risiko
• Kondisi yang menyebabkan kegagalan
kemampuan proteksi kornea :
– Lagophthalmos
– Proptosis
– Neurologic keratopathy
– Malposisi palpebra
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
Gejala Pemeriksaan
• Rasa berpasir, terbakar
• Pemeriksaan sensasi kornea
• Berair  menilai adanya
• Penurunan visus neurotrophic keratopathy
• Nyeri • Pemeriksaan slit lamp :
• defek mikro pada epitel
• fotofobia
• Abrasi
• Ulserasi
• infiltrat
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Lakukan tatalaksana penyakit terkait
• Artificial tear
• Pada pasien dengan lagophthalmos 
berikan patch mata
• Tindakan operatif dapat dilakukan sesuai
indikasi (mis : rekonstruksi pada
ectropion, dekompresi pada proptosis)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Keratitis viral  sekret


mukoserosa
C.Konjungtivitis  injeksi konjungtiva,
gejala lain mengikuti etiologi
D.Episkleritis  injeksi silier, berkurang
pada tes fenilefrin
E.Keratokonjungtivitis sika  dry eye
syndrome, umum pada lansia
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki – Laki, 45 tahun  mata kanan berair
• Disertai pandangan kabur dan rasa
mengganjal pada mata
• Riwayat bells palsy, hanya mendapatkan obat
– obatan minum
• PF : AVOD 6/24, lakrimasi (+), injeksi kornea
(+), defek pada kornea (+)

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Erosi Kornea
KEYWORDS
• Laki – laki, 34 tahun  banyak kotoran mata yang lengket
• Memburuk pagi hari, disertai rasa panas pada mata dan
mata merah
• Pandangan kabur disangkal
• PF : injeksi konjungtiva, sekret mukopurulen
• PP : Tidak ditemukan bakteri diplokokus gram negatif
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL

Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah ?

JAWABAN

A. Kloramfenikol ED 6 gtt 1
PENJELASAN
PENJELASAN

Konjungtivitis
• Peradangan pada konjungtiva
• Etiologi : Infeksi (Bakteri, Viral, Jamur), Alergi, Trauma
• MATA MERAH, VISUS NORMAL
• Jenis Eksudat  serosa (viral, iritasi), mucoid (alergi),
mukopurulen( infeksi bakteri, chlamydia), purulent
(infeksi gonococcal)
• Reaksi Konjungtiva
• Folikular  viral, chlamydia
• Papilar  bakteri (termasuk, gonococcal), alergi
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana
Bakteri Staphylococci, Mata merah, terasa berpasir, Antibiotik topikal
Streptococci, sensasi terbakar, biasanya Air mata buatan
Gonococci, bilateral, kelopak mata susah
Corynebacterium membuka, injeksi konjungtiva
strains difus, discharge mukopurulen,
papil (+)
Virus Adenovirus, Mata berair unilateral, merah, Memburuk pada hari 3-
Herpes simplex rasa tidak nyaman, fotofobia, 5, sembuh sendiri
virus or varicella- edema kelopak mata, dalam 7-14 hari
zoster virus limfadenopati preaurikular, Air mata buatan:
folikel (+), pseudomembran (+/-) Antiviral  herpes
simplex virus atau
varicella-zoster virus
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Jamur Candida sp., Jarang, pasien Antijamur topikal
Blastomyces imunokompromais, pasien
dermatitidis, yang mendapat terapi
Sporothrix antibiotik
schenckii
Vernal Alergi Peradangan konjungtiva Hindari alergen
kronis, riwayat keluarga Antihistamin topikal,
atopik, gatal, fotofobia, mast cell stabilizer,
sensasi benda asing, simptomatik
blefarospasme, cobblestone
pappila, horner trantas dot
Inklusi Chlamydia Mata merah dan nyeri selama Doxycycline 100 mg
trachomatis  beberapa minggu/bulan, bid for 21 hari atau
Badan Inklusi sekret mukopurulen, lengket, Erythromycin 250 mg
sensasi benda asing, mata PO qid 21 days
berair, kelopak mata Antibiotik topikal
bengkak,kemosis, Folikel
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Kortikoteroid ED 3 gtt 2  perlu antibiotik


C.Acyclovir salep mata 5x/24 jam oles tipis –
tipis  pada kasus herpes simpleks oftalmikus
D.Injeksi ceftriaxone 250mg IM  kasus GO
pada genital (pada konjungtivitis GO, 1g IM SD
+ azithromycin 1g PO SD)
E. Sefiksim 2 x 200mg PO  tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki – laki, 34 tahun  banyak kotoran mata yang
lengket
• Memburuk pagi hari, disertai rasa panas pada mata
dan mata merah
• Pandangan kabur disangkal
• PF : injeksi konjungtiva, sekret mukopurulen
• PP : Tidak ditemukan bakteri diplokokus gram negatif
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL

Maka, tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah

A. Kloramfenikol ED 6 gtt 1
KEYWORDS

• Anak perempuan, 10 tahun  periksa mata


• Px visus dalam batas normal.
• Px refleks kornea dengan cahaya penlight
hasilnya simetris  Hirschberg Test
• Tes cover-uncover, OD yang awalnya
ditutup kemudian dibuka  bergerak

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Heterophoria
PENJELASAN

Strabismus
• any misalignment of
the eyes.
– Monokular  mengenai 1 mata
– Binokular  mengenai 2 mata
– Laten (tersembunyi)  phoria
– Manifes (nyata,tampak)  tropia
• CAUSA : ketidakseimbangan kerja otot-
otot yang memegang dan menggerakkan
bola mata (antomical/neurological).
• Efek jangka panjang : Amblyopia

https://www.aapos.org/terms/conditions/100
PENJELASAN

Strabismus Screening Test


Hirschberg Test

Cover-
Uncover
Test
PENJELASAN

ILUSTRASI PX COVER-UNCOVER
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Heterotropia  manifes, tampak juling


C. Orthophoria  mata normal
D. Miopia  rabun jauh, koreksi lensa -
E.Ambliopia  komplikasi, ketika salah satu
mata sudah di nonaktifkan oleh otak akibat
derajat strabismus yang berat (lazy eye/mata
malas)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak periksa mata
• Px visus dalam batas normal.
• Px refleks kornea dengan cahaya penlight
hasilnya simetris  Hirschberg Test
• Tes cover-uncover, OD yang awalnya
ditutup kemudian dibuka  bergerak

Maka, kemungkinan diagnosisnya adalah


B. Heterophoria
KEYWORDS

• Anak, 11 tahun  mata merah unilateral


• Rasa silau dan penurunan visus
• PF : AVOD 6/20, injeksi perilimbal, keratik
persipitat
DIAGNOSIS >> UVEITIS ANTERIOR

Tatalaksana yang tepat ?


JAWABAN

E. Kortikosteroid topikal
dan midriatikum topikal
PENJELASAN

Uveitis
• Peradangan pada badan uvea ( iris, badan
silier, koroid)
• Uveitis Ant  Iridosiklitis
• Uveitis Intermediate  mengenai pars plana corpus
siliaris hingga tepi retina
• Uveitis Post  koroiditis-retinitis
• Uveitis Difus  inflamasi pada semua lapisan uvea
• Klinis : Akut (6 minggu – 3 bulan), Kronik ( > 3
bulan)
PENJELASAN

Uveitis
PENJELASAN

Uveitis Anterior
Inflamasi badan silier dan iris/
Iridosiklitis
Gejala dan tanda:
• Mata merah, nyeri, fotofobia,
visus turun
• Injeksi silier
• Pupil miosis (pembeda dengan
glaukoma akutmidriasis)
• Keratik presipitat (deposit sel
inflamasi di kornea)
• Sinekia—komplikasi (posterior:
perlengketan iris dengan lensa,
anterior: perlengketan iris dengan
kornea)
• Cell and Flare (kekeruhan
cairan di bilik mata depan)
• Hipopion (eksudat di dasar bilik
mata depan)
• Bussaca dan Koeppe Nodul
PENJELASAN

TATALAKSANA - MEDIKAMENTOSA

• LOCAL
• Kompres hangat
• Kacamata hitam
• KORTIKOSTEROID  diutamakan topikal
• Atropine 1% EyeDrop – midriatikum/sikloplegik utk cegah sinekia
• SYSTEMIC
• Analgesik (NSAID)
• Immunosupresan
• Treatment for Complication
• Timolol, Acetazolamide (FIRST LINE utk Glaukoma Sekunder)
diikuti prostahglandin analog; Pilocarpine, epinephrine, and
dipivefrin are best avoided as they promote inflammation
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kortikosteroid oral dan midriatikum topikal 


CS topikal
B.Kortikosteroid oral, miotikum topikal, antibiotik
topikal  midriatikum dan tidak butuh antibiotik
C. Kortikosteroid topikal dan antibiotik topikal 
tidak butuh antibiotik
D. Kortikosteroid topikal dan miotikum topikal 
midriatikum
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 11 tahun  mata merah unilateral
• Rasa silau dan penurunan visus
• PF : AVOD 6/20, injeksi perilimbal, keratik
persipitat
DIAGNOSIS >> UVEITIS ANTERIOR

Maka, tatalaksana yang tepat adalah

E. Kortikosteroid topikal
dan midriatikum topikal

Anda mungkin juga menyukai