apabila pernyataan kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Sedangkan uji reliabilitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur
dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila dilakukan pengukuran kembali pada
subjek yang sama. Kriteria keputusannya adalah dengan membandingkan nilai Corrected
Item -Total Correlation dibandingkan dengan nilai r tabel dengan tingkat (α) 0,05 yaitu
sebesar 0,1793. Apabila nilai Corrected Item - Total Correlation lebih besar dari r tabel maka
Uji reliabilitas terkait dengan ketepatan suatu data, sedangkan untuk pengujian reliabilitas
melalui nilai koefisien alpha dengan dibandingkan nilai 0,70 (Nunnaly, 1994) dalam Imam
Ghozali (2011). Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS dapat disajikan
Berdasarkan pada Tabel 4.6 menunjukan bahwa semua indikator (observed) adalah valid,
hal ini dapat dilihat dari nilai item to total correlation > r tabel (0,1793). Pembuktian ini
menunjukkan bahwa semua indikator (observed) layak digunakan sebagai indikator konstruk
(laten variabel). Menurut Nunnaly (1994) dalam Ghozali (2011) berpendapat bahwa suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai (cronbach alpha) > 0,70.
Semua koefisien (cronbach alpha) pada tabel 4.3 diatas memiliki nilai di atas 0,70 sehingga
dapat dikatakan bahwa variabel - variabel penelitian (konstruk) yang berupa variabel kualitas
reliabel atau memiliki reliabilitas tinggi, sehingga mempunyai ketepatan yang tinggi pula
untuk