Anda di halaman 1dari 8

Metode Diskusi

11.00

PENDAHULUAN

A.    Pengertian metode diskusi

Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok siswa, berbicara saling bertukar informasi
maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, dimana setiap anak ingin mencari
jawaban/penyelesaian problem dari segala segi dan kemungkinan yang ada. (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan: 1994)

Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan


kepada suatu masalah, yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis
untuk dibahas dan dipecahkan bersama. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain : 2006).
Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian materi pelajaran melalui sarana pertukaran
pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapai (Semiwan, 9990:76).Sedangkan
menurut Suryosubroto (1997:179) mengemukakan metode diskusi adalah suatu cara
penyajian bahan pengajaran dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa atau
kelompok-kelompok untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat,
membuat kesimpulan atau menyusun ke berbagai alternatif pemecahan suatu masalah.
Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberi suatu
persoalan atau masalah kepada murid, dan para murid diberi kesempatan secara bersama-
sama untuk memecahkan masalah itu dengan teman-temannya.Dalam diskusi murid dapat
mengemukakan pendapat, menyangkal pendapat orang lain, mengajukan usul-usul, dan
mengajukan saran-saran dalam rangka pemecahan masalah yang ditinjau dari berbagai segi.
B.     Ciri-ciri dan Karakteristik Metode Diskusi
Soetomo (1993: 153) menyebutkan bahwa “metode diskusi merupakan suatu metode
pengajaran yang mana guru memberikan suatu persoalan (masalah) kepada murid, dan para
murid diberi kesempatan secara bersama-sama untuk meme-cahkan masalah itu dengan
teman-temannya”.Dalam kelompok diskusi siswa saling tukar informasi tentang
permasalahan yang sedang dibahas.Perbedaan pendapat sering terjadi. Semakin banyak yang
beda pendapat, maka keadaan diskusi akan semakin hidup.

Slameto (1991: 101) menyebutkan bahwa “diskusi kelompok ialah per-cakapan yang
direncanakan atau dipersiapkan di antara tiga orang siswa atau lebih tentang topik tertentu
dengan seorang pemimpin”.Percakapan diartikan sebagai adanya pendapat dari masing-
masing anggota kelompok dalam ikut memberikan alternatif pemecahan masalah sesuai
dengan pikirannya masing-masing. 
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dirumuskan bahwa metode diskusi memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
         1.      Terdiri dari beberapa orang, bisa lebih dari tiga orang.
         2.      Ada permasalahan yang sedang dicarikan solusi pemecahannya.
         3.      Ada yang menjadi pemimpin.
         4.      Ada proses tukar pendapat atau informasi.
         5.      Menghasilkan rumusan alternatif pemecahan masalah yang sedang dibahas.
C.    Tujuan metode diskusi dalam belajar-mengajar

1.      Menanamkan dan mengembangkan keberanian untuk mengemukakan pendapat sendiri.


2.      Mencari kebenaran secara jujur melalui pertimbangan pendapat yang mungkin saja berbeda
antara satu dengan yang lain.
3.      Belajar menemukan kesepakatan pendapat melalui musyawarah.
4.      Memberikan kehidupan kelas yang lebih mendekati kegiatan hidup yang sebenarnya.
PEMBAHASAN

A.    Langkah-langkah penggunaan metode diskusi

Langkah-langkah penggunaan metode diskusi menurut Hasibuan (1985) dan Sastrawijaya


(1988)adalah sebagai berikut:

1.   Guru mengemukkan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya
mengenai cara-cara pemecahannya.
2.  Para siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi memilih pimpinan diskusi (ketua,
sekretaris, pelapor) mengatur tempat duduk, ruangan, sarana,dan sebagainya dengan
bimbingan guru.Pimpinan diskusi sebaiknya berada di tangan siswa yang :
a)      Lebih memahami masalah yang akan didiskusikan
b)      "Berwibawa" dan disenangi oleh teman-temannya
c)      Lancar berbicara
d)     Dapat bertindak tegas, adil, dan demokratis

Tugas pimpinan diskusi antara lain :

a)      Pengatur dan pengarah diskusi


b)      Pengatur "lalu lintas" pembicaraan
c)      Penengah dan penyimpul berbagai pendapat
3.    Para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masng, sedangkan guru berkeliling dari
kelompok yang satu ke kelompok yang lain, menjaga ketertiban, serta memberikan dorongan
dan bantuan agar anggota kelompok berpartisipasi aktif dan diskusi dapat berjalan lancar.
Setiap siswa hendaknya, mengetahui secara persis apa yang akan didiskusikan dan bagaimana
caranya berdiskusi.
4.    Setiap kelompok harus melaporkan hasil diskusinya. Hasil diskusi dilaporkan ditanggapi oleh
semua siswa, terutama dari kelompok lain. Guru memberikan ulasan atau penjelasan terhadap
laporan tersebut.
5.     Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi, sedangkan guru menyimpulkan laporan hasil diskusi
dari setiap kelompok.

B.     Jenis-jenis metode diskusi


Jenis-jenis diskusi menurut Hasibuan (1985) yaitu :
1)      Whole group
Kelas merupakan satu kelompok diskusi.Whole group yang ideal apabila jumlah anggota
tidak lebih dari 15 orang.
2)      Buzz group
Satu kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, terdiri atas 4-5 orang.Tempat
diatur agar siswa dapat berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan mudah.Diskusi
diadakan di tengah pelajaran atau di akhir pelajaran dengan maksud menajamkan kerangka
bahan pelajaran, memperjelas bahan pelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan.Hasil
belajar yang diharapkan ialah agar segenap individu membandingkan persepsinya yang
mungkin berbeda-beda tentang bahan pelajaran, membandingkan interpretasi dan informasi
yang diperoleh masing-masing.Dengan demikian masing-masing individu dapat saling
memperbaiki pengertian, persepsi, informasi, interpretasi sehingga dapat dihindarkan
kekeliruan-kekeliruan.
3)      Panel
Suatu kelompok kecil, biasanya3-6 orang, mendiskusikan satu subjek tertentu, duduk dalam
suatu susunan semi melingkar, dipimpin oleh seorang moderator.Panel ini secara fisik dapat
berhadapan dengan audience, dapat juga secara tidak langsung (misalnya panel di
televisi).Pada suatu panel yang murni, audience tidak ikut serta dalam diskusi.
4)      Syndicate group
Suatu kelompok (kelas) dibagi menjadi beberapa kelompok klecil terdiri dari 3-6
orang.Masing-masing kelompok kecil melaksanakan tugas tertentu. Guru menjelaskan garis
besarnya problema kepada kelas:ia menggambarkan aspek-aspek masalah, kemudian tiap-tiap
kelompok (syndicate) diberi tugas untuk mempelajari suatu aspek tertentu. Guru
menyediakan referensi atau sumber-sumber informasi lain.Setiap sindikat bersidang sendiri-
sendiri atau membaca bahan, berdiskusi, dan menyusun laporan yang berupa kesimpulan
sindikat.Tiap laporan dibawa ke sidang pleno untuk didiskusikan lebih lanjut.
5)      Brain Storming group
Kelompok menyumbangkan ide-ide baru tanpa dinilai segera.Setiap anggota kelompok
mengeluarkan pendapatnya. Hasil belajar yang diharapkan ialah agar anggota kelompok
belajar menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri dalam
mengembangkan ide-ide yang ditemukannya yang dianggap benar.
6)      Simposium
Beberapa orang membahas tentang berbnagai aspek dari suatu subjek tertentu, dan
membacakan di muka peserta symposium secara singkat (5-20 menit).Kemudian diikuti
dengan sanggahan dan pertanyaan dari para penyanggah, dan juga dari pendengar.Bahasan
dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oleh panitia perumus sebagai hasil simposium.
7)      Informal debate
Kelas dibagi menjadi dua tim yang agak sama besarnya, dan mendiskusikan subjek yang
cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan normal. Bahan yang
cocok untuk diperdebatkan ialah yang bersifat problematic, bukan yang bersifat aktual.
8)      Colloquium
Seseorang atau beberapa orang manusia sumber menjawab pertanyaan dari audience. Dalam
kegiatan belajar mengajar, siswa atau mahasiswa menginterviu manusia sumber, selanjutnya
mengundang pertanyaan lain atau tambahan dari siswa atau mahasiswa lain. Hasil belajar
yang diharapkan ialah para siswa atau mahasiswa akan memperoleh pengetahuan dari tangan
pertama.
9)      Fish bowl
Beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan suatu diskusi untuk
mengambil suatu keputusan.Tempat duduk diatur merupakan setengah lingkaran dengan dua
atau tiga kursi kosong menghadap peserta diskusi.Kelompok pendengar duduk mengelilingi
kelompok diskusi, seolah-olah melihat ikan yang berada dalam sebuah mangkuk (fish bowl).
Sedang kelompok diskusi berdiskusi, kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan
pikiran dapat masuk duduk di kursi kosong. Apabila ketua diskusi mempersilakan berbicara,
ia dapat langsung berbicara, dan meninggalkan kursi setelah selesai berbicara.
C.    Kelebihan dan kekurangan metode diskusi

Kelebihan metode diskusi adalah:

1.  Merangsang kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagasan – prakarsa, dan terobosan baru dalam
pemecahan suatu masalah.
2.      Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain
3.      Memperluas wawasan
4.      Membina untuk terbiasa musyawarah untuk memperkuat dalam memecahkan

Agar metode diskusi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka guru harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu :
a.   Menentukan masalah (topik) yang dijangkau oleh taraf berfikir siswa. Artinya siswa sudah
memiliki pengetahuan tentang pemecahan masalah yang diharapkan. Sehingga siswa dapat
menilai, menganalisa dan mencari alternatif pemecahan dari topik yang diberikan oleh guru.
b.      Mengemukakan masalah dengan memberi penjelasan cara-cara pemecahannya dan
menjelaskan hasil apa yang ingin dicapai dalam diskusi.
c.   Guru membentuk kelompok dengan murid dan dipilih pula ketua, wakil, penulis, mengatur
tempat duduk, menjelaskan tata tertib dan lain-lain.
d.   Murid mendiskusikan masalah dengan kelompoknya masing-masing dengan bimbingan guru.
Guru mendekatkan pada masing-masing kelompok secara bergantian dan memberi bantuan
bila diperlukan, merangsang semua anggota kelompok untuk aktif dalam berbicara,
mengemukakan ide-ide tanpa adanya tekanan atau paksaan.
e.       Tiap kelompok melaporkan hasil-hasilnya. Lebih baik dalam laporan itu diajukan selain
secara tertulis juga secara lisan (dibacakan) dab semua siswa diharapkan memberi tanggapan
dan guru berusaha sebagai penengah apabila ada perbedaan (pertentangan) pendapat dan
memberi usulan serta penjelasan sebagai kesimpulan.
f.       Akhirnya semua siswa mencatat hasil dari diskusi dan masing-masing ketua kelompok
mengumpulkan hasil diskusinya kepada guru.

Kekurangan metode diskusi adalah:

1.      Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.


2.      Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
3.      Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.

Untuk meminimalisir kekurangan metode ini, maka guru atau murid sebagai pemimpin
diskusi mempunyai peranan sebagai berikut :

1.      Sebagai penunjuk jalan


Tugas pemimpin disini ialah memberikan pengarahan kepada anggota tentang masalah yang
akan didiskusikan (ruang lingkup diskusi). Sehingga dengan demikian tidak timbul
pertanyaan-pertanyaan yang menyimpang.
2.      Sebagai pengatur lalu lintas
Bertugas mengatur jalannya diskusi agar jalannya menjadi lancar :
a)      Dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada anggota kelompok tertentu.
b)      Menjaga agar anggota berbicara menurut giliran (tidak serentak).
c)      Menjaga agar diskusi tidak dikuasi oleh orang-orang tertentu yang gemar berbicara.
d) Membuka kesempatan kepada orang-orang tertentu (pemalu) untuk mengungkapkan
pendapatnya.
e)      Mengatur pembicaraan agar didengar oleh semua anggota.
3.      Sebagai dinding penangkis
Disini tugas pemimpin diskusi ialah penerima pertanyaan-pertanyaan dari anggota kemudian
melemparkannya kembali kepada anggota. Jangan sampai terjadi tanya jawab antar kelompok
kecil saja. Usahakan seluruh anggota kelompok aktif berpartisipasi.

Metode diskusi dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa kegunaan, antara lain :

1.  Memberi kesempatan pada siswa untuk menyalurkan kemampuan masing-masing, dapat
mendorong anak untuk mengemukakan ide baru.
2.    Dapat memanfaatkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
3.    Membantu siswa untuk dapat mengetrapkan pengalaman teoritis dan pengalaman praktis
dalam berbagai pengetahuan di sekolah.
4.  Membantu siswa untuk dapat menilai kemampuan dirinya, teman-temannya dan juga siswa
dapat menghargai pendapat teman.
5.      Mengembangkan inovasi anank untuk belajar lebih lanjut.
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberi suatu
persoalan atau masalah kepada murid, dan para murid diberi kesempatan secara bersama-
sama untuk memecahkan masalah itu dengan teman-temannya.Dalam diskusi murid dapat
mengemukakan pendapat, menyangkal pendapat orang lain, mengajukan usul-usul, dan
mengajukan saran-saran dalam rangka pemecahan masalah yang ditinjau dari berbagai segi.

B.     Saran

Dalam proses belajar mengajar disarankan untuk sesering mungkin menerapkan metode
diskusi, dikarenakan dengan metode ini sangat berperan penting bagi siswa dalam memahami
setiap mata pelajaran. Dengan tukar pendapat dalam diskusi memungkinkan siswa untuk
menyampaikan aspirasinya.

Sumber:

Ulfia atmaha R

2013

http://ulfiaatm.blogspot.co.id/2013/06/metode-diskusi.html

Anda mungkin juga menyukai