Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN HEPATITIS

DISUSUN OLEH : YUNI MAULIDA

(3018041158)

DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS FALETEHAN SERANG

TAHUN 2020/2021
1. PENGERTIAN
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan
oleh infeksi virus dan reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia.
( sujono hadi , 1999)

Hepatitis virus akut adalah penyakit hati yang gejala utamanya berhubungan erat
dengan adanya nekrosis pada hati . biasanya disebabkan oleh virus yaitu hepatitis A,
virus hepatitis B , virus hepatitis C, dan lain-lain. (Arief mansjoer , 2001)

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis ,
biokimia, serta seluler yang khas ( Smeltzer , 2001)

1. ETIOLOGI
1. Agen Penyebab Hepatitis dengan Transmisi secara Enterik
Terdiri atas virus hepatitis A (HAV) dan virus hepatitis E (HEV). Secara umum,
tanda-tanda virus A dan E adalah tidak mempunyai selubung, rusak bila terpajan
cairan empedu/deterjen, tidak terdapat dalam tinja, tidak dihubungkan dengan
penyakit hati kronis, dan tidak terjadi viremia yang berkepanjangan atau kondisi
karier intestinal.
a. Hepatitis A
Virus hepatitis A merupakan virus RNA dari famili Picarnovirus. Virus ini banyak
menyerang anak-anak. Biasanya , jenis hepatitis yang ditimbulkan mengenai
masyarakat golongan ekonomi lemah serta mereka yang tinggal di lingkungan tidak
bersih. Price (2001) mengemukakan bahwa sebagian besar infeksi VHA (Virus
Hepatitis A) terjadi pada usia anak-anak dan bersifat asimtomatik.
Penularan dapat terjadi melalui fecal-oral dan kontaminasi pada minuman dan
makanan yang tercemar virus hepatitis A, lewat makanan/minuman mentah atau
setengah matang, minum air atau es batu yang terkontaminasi dengan feses, dan
kerang-kerangan yang tidak dimasak. HVA juga dapat menular melalui hubungan
seks oral-anal (mulut-dubur) dan jarang menular melalui transfusi parenteral (infus).
Gejala masa prodromal adalah kelelahan (fatigue), rasa tidak enak badan (malaise),
nafsu makan berkurang, mual, muntah, rasa tidak nyaman di daerah perut kanan atas,
demam (biasanya suhu kurang dari 39oC), merasa dingin, sakit kepala, gejala seperti
flu, keluar ingus (nasal discharge), sakit tenggorokan, dan batuk.
b. Hepatitis E
Penyebab penyakit ini adalah virus hepatitis E. Tanda dan gejala hepatitis meliputi
sakit kuning (Jaundice) lemah, nyeri abdomen, kurang nafsu makan, mual dan
muntah dan urine berwarna gelap.
Penyakit ini bisa menimbulkan efek jangka panjang tanpa vaksinasi, tidak ada infeksi
kronis namun akan lebih parah bila menyerang pada wanita hamil, khususna di
trimester III. penyebaran penyakit ditemukan pada feses manusia dan binatang
dengan hepatitis E. kuman penyebabnya juga bisa disebarkan oleh makanan dan
minuman yang terkontaminasi, sebab perpindahan kuman dari orang ke orang tidak
selazim pada kasus hepatitis A.
2.Agen penyebab hepatitis dengan transmisi melalui darah
a. Hepatitis B ( HBV)
Penularan melalui parenteral (transimisi) cairan saliva dan semen, air mata, keringat,
darah, dan jarang terdapat pada feses dan urine. Oleh karenanya, hindari penggunaan
barang bersama dengan pasien ini. Masa inkubasi virus ini 6-8 minggu. Manifestasi
klinis yang dapat dijumpai adalah tidak enak di perut, biasanya mendahului
timbulnya ikterus (gatal-gatal pada kulit), peningkatan kadar SGPT, hepatomegali,
antralgia, dan ruam kemerahan pada kulit.
b. Hepatitis C
Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C. (HCV = hepatitis C virus) yang masuk
ke sel hati dan mereplikasikan diri dengan menggunakan dan mereplikasikan diri
dengan menggunakan material yang terdapat dalam sel dan menginfeksi banyak sel
lainnya. Sekitar 85% kasus hepatitis C berkembang menjadi kronis dan merusak hati
bertahun-tahun. hati kemudian dapat menjadi sirosis atau berkembang ke arah
keganasan. terdapat enam tipe genotipe virus hepatitis C dan lebih 50 subtipenya.
masa inkubasi hepatitis C sekitar 7 minggu (3-20 minggu). manifestasi klinis dari
hepatitis C adalah serangannya lambat dengan gejala yang tidak spesifik atau tanpa
gejala bila penyakit timbul. Umumnya penderita mengalami tidak enak badan
(malaise), susah makan (Anoreksia), mual, dan kadang-kadang nyeri abdomen di
kuadran kanan atas. ikhterik dapat berlangsung hingga beberapa bulan, disertai
dengan pruritas (sensasi gatal ringan), Steatorrhea (kandungan lemak dalam feses),
dan penurunan berat badan ringan (2-5 kg).
c. Hepatitis D
Hepatitis D (dulu virus delta) adalah virus tak sempurna yang mengandung RNA.
Agar infeksi dan replikasi virus ini dapat terjadi, diperlukan kehadiran HBV. Jadi,
infeksi delta hanya dapat terjadi apabila seorang pembawa HbsAg kemudian terpapar
virus delta atau pada seseorang terinfeksi secara simultan oleh HBV dan virus
hepatitis D endemic di daerah seluruh laut tengah dan daerah-daerah tertentu di timur
tengah dan amerika selatan. Infeksi terjadi paling pada para pecandu obat bius dan
penderita yang melakukan transfusi darah berulang-ulang. HDV akut didiagnosis dari
adanya HDV Ag dan anti HDV Ig M dalam serum.

2. MANIFESTASI KLINIS
Ada beberapa manifestasi klinis dari hepatitis. Gejala hepatitis akut terbagi dalam
empat tahap, yaitu fase inkubasi, fase prodormal, fase ikterik, dan konvalesen.
1. Fase Inkubasi
Fase inkubasi merupakan waktu di antara masuknya virus sampai timbulnya gejala
keluhan.
2. Fase Prodromal
Fase ini adalah fase diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama sampai gejala
timbulnya ikterus. Fase ini ditandai dengan rasa tidak enak badan umum (malaise),
mialgia, antralgia, mudah lelah, gejala infeksi saluran napas atas, anoreksia, mual,
muntah, diare/konstipasi, demam, derajat rendah (Hepatitis A), dan nyeri ringan pada
abdomen kuadran kanan atas. Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang
disebabkan infeksi virus berlangsung sekitar 2-7 hari. Keluhan yang lain adalah nafsu
makan menurun (pertama kali timbul), nausea, vomitus, dan nyeri perut kanan atas
(uluh hati). Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu, dan malaise, lekas
capek terutama sore hari, suhu badan meningkat sekitar 39oC berlangsung selama 2-5
hari, pusing, dan nyeri persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok juga pada virus
hepatitis B.
3. Fase Ikterik
Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi juga muncul bersamaan dengan gejala.
Setelah timbul ikterus, jarang terjadi perburukan gejala prodromal, namun justru akan
terjadi perbaikan klinis yang nyata. Urine berwarna seperti the pekat, tinja berwarna
pucat, dan terjadi penurunan suhu badan yang disertai dengan bradikardia. Ikterus
muncul pada kulit dan sclera yang terus meningkat pada satu minggu, kemudian
menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang, fase ini disertai
dengan timbulnya gatal-gatal pada seluruh badan, rasa lesu, dan lekas capek
dirasakan selama 1-2 minggu.
4. Fase Konvalesen (penyembuhan)
Fase ini dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di hulu
hati, dan kemudian disusul bertabahnya nafsu makan. Fase ini berlangsung rata-rata
14-15 hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna urine tampak normal, penderita
mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capek.

3. PATHWAY
VIRUS

Radang hati

Fungsi hati terganggu


Gangguan metabulisme bilirubin gangguan metabolism empedu

bilirubin tidak terkonjugasi


lemak tidak dapat diemulsi dan tidak dapat
diserap usus

feses pucat ikterik urin gelap peningkatan peristaltik

penumpukan garam empedu dibawah kulit diare

pruritius kekurangan volume cairan & elektrolit


R

4. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pengobatan pada hepatitis virus lebih ditekankan pada tindakan pencegahan
2. Rawat jalan kecuali pasien dengan mual atau anoreksua berat yang akan
menyebabkan dehidrasi.
3. Mempertahankan asupan kalori dan cairan memadai
4. Obat – obatan yang tidak penting harus dihentikan .
5. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan pigmen
 Urobilirubin direk
 Bilirubin serum total
 Bilirubin urine
 Urobilirubin urine
 Urobilirubin feses
b. Pemeriksaan protein
 Protein total serum
 Albumin serum
 Globulin serum
 HbsAg
6. Radiologi
 Rontgen abdomen
 Kolestrogram dan kalangiogram
 Arteriografi pembuluh darah seliaka
7. Pemeriksaan tambahan
 Laparoskopi
 Biospi hati
5. PENGKAJIAN
1. Anamnesa
a. Biodata
Pada biodata diperoleh data tentang nama, umur, jenis kelamin, tempat tinggal,
pekerjaan, pendidikan dan status perkawinan.

b. Keluhan utama
Penderita datang untuk berobat dengan keluhan tiba-tiba tidak nafsu makan, malaise,
demam (lebih sering pada HVA), rasa pegal linu dan sakit kepala pada HVB, serta
hilangnya daya rasa lokal untuk perokok.
2) Riwayat penyakit/Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat kesehatan yang mencangkup tentang nyeri abdomen pada kuadran kanan
atas, demam, malaise, mual, muntah
(anoreksia), feses berwarna tanah liat dan urine pekat

b. Riwayat penyakit lalu


Riwayat apakah pasien pernah mengalami bradikardi atau pernah menderita masa
medis lainnya yang menyebabkan hepatitis (yang meliputi penyakit gagal hati dan
penyakit autoimun). Dan, kaji pula apakah pasien pernah mengindap infeksi virus dan
buat catatan obat-obatan yang pernah digunakan.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Kaji riwayat keluarga yang mengonsumsi alkohol, mengindap hepatitis, dan penyakit
biliaris.
Data dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan/gangguan hati
1) Aktivitas
1) Kelemahan
2) Kelelahan
3) Malaise
2) Sirkulasi
1) Bradikardi (Hiperbilirubin berat)
2) Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa
3) Eliminasi
1) Urine gelap
2) Diare feses warna tanah liat
4) Makanan dan Cairan
1) Anoreksia
2) Berat badan menurun
3) Mual dan muntah
4) Peningkatan oedema
5) Asites
5) Neurosensori
1) Peka terhadap rangsang
2) Cenderung tidur
3) Letargi
4) Asteriksis
6) Nyeri / Kenyamanan
1) Kram abdomen
2) Nyeri tekan pada kuadran kanan
3) Mialgia
4) Atralgia
5) Sakit kepala
6) Gatal ( pruritus )
7) Keamanan
1) Demam
2) Urtikaria
3) Lesi makulopopuler
4) Eritema
5) Splenomegali
6) Pembesaran nodus servikal posterior
8) Seksualitas
1) Pola hidup / perilaku meningkatkan resiko terpanjang
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Beberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada penderita hepatitis :

1. Kerusakan integritas kulit


2. Risiko ketidakseimbangan cairan
7. ANALISIS DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


Ds : pasien mengatakan virus Kerusakan integritas kulit
bahwa tubuhnya gatal-
radang hati
gatal , & ada tanda
garukan pada kulit fungsi hati terganggu

Do : pasien terlihat nyeri, gangguan metabolism bilirubin


dan kulit pasien terlihat
bilirubin tidak terkonjugsi
kemerahan
ikterik

penumpukan garam empedu


dibawah kulit

pruritius

resti kerusakan integritas kulit

Ds : pasien mengatakan Gangguan metabolisme empedu Risiko ketidakseimbangan


bahwa sering muntah cairan
Lemak tidak dapat diemulsi dan
Pasien muntah 1x/lebih tidak dapat diserap usus
sehari , bibir kering,
konjungtiva anemis.
Peningkatan peristaltic
Do : pasien terlihat pucat
Diare
kekurangan volume cairan
dan elektrolit

risiko ketidakseimbangan
cairan

Prioritas masalah keperawatan :


1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi
2. Risiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan mual muntah

PERENCANAAN

DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI


KRITERIA HASIL
Kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan Observasi
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 - Identifikasi
perubahan sirkulasi , jam integritas kulit penyebab gangguan
ditandai dengan : membaik dengan criteria integritas kulit
Ds : pasien mengatakan hasil :
bahwa tubuhnya gatal- - Kerusakan jaringan Terapeutik
gatal , & ada tanda menurun - Ubah posisi 2 jam
garukan pada kulit - Kerusakan lapisan jika tirah baring
kulit menurun - Bersihkan perineal
Do : pasien terlihat nyeri, dengan air hangat,
dan kulit pasien terlihat terutama selama
kemerahan periode diare
- Gunakan produk
berbahan petroleum
atau minyak
hipoalergik pada
kulit sensitive
- Hindari produk
berbahan dasar
alcohol pada kulit
kering
Edukasi
- Anjurkan
menggunakan
pelembab
- Anjurkan minum
air yang cukup
- Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
Risiko ketidakseimbangan
cairan berhubungan Setelah dilakukan tindakan Observasi
dengan mual muntah , keperawatan selama 2x24 - Monitor status
ditandai dengan : jam keseimbangan cairan hidrasi
membaik dengan criteria - Monitor berat
Ds : pasien mengatakan hasil : badan
bahwa sering muntah - Asupan cairan - Monitor hasil
Pasien muntah 1x/lebih meningkat pemeriksaan
sehari , bibir kering, - Asupan makanan laboratorium
konjungtiva anemis. meningkat - Monitor status
hemodinamik
Do : pasien terlihat pucat Terapeutik
- Catat intake-output
dan hitung balans
cairan 24jam
- Berikan aspan
cairan sesuai
kebutuhan
- Berikan intravena ,
jika perlu

Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian diuretic ,
jika perlu

Anda mungkin juga menyukai