Namun, tak ada bahasa yang mampu mengungkapkannya, Aku adalah mulut yang kau kunci dengan segala apa yang kau tunjukkan. Terkadang aku seperti kecewa Dengan hal yang paling sederhana, Yang bahkan tak pernah orang lain duga Terkadang aku ingin jadi yang paling utama Diantara apapun yang kau utamakan,
Aku bukanlah seniman
Jangankan berpuisi dengan bahasa Berpuisi dengan sikap pun aku tak bisa, Bagaimana mungkin aku mampuh mempuisikanmu yang bukan lagi orang biasa
Aku bukanlah filsuf yang mampu mendefinisikan apa yg ku ketahui dengan indraku Akalku tak sampai untuk mendefinisikan zetiap apa yg ku ketahui tentangmu,