PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-
pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh.
Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab
percuma saja, jika kualitas sumber daya manusia dan mutu pendidikan di indonesia
masih rendah. Masalah penyelenggaraan wajib belajar sembilan tahun sejatinya masih
menjadi pr besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-
daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan
terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak
indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib
belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan
yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang
ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan manajemen pendidikan?
b. Apa saja tujuan dan manfaat pendidikan?
c. Apakah fungsi manajemen pendidikan?
d. Apa yang menjadi prinsip manajemen pendidikan?
e. Bagaimana ruang lingkup manajemen pendidikan?
f. Bagaimana proses manajemen kurikulum?
g. Apa saja faktor yang memengaruhu manajemen pendidikan?
h. Bagaimana pandangan terhadap manajemen pendidikan?
i. Apa saja langkah strategis manajemen pendidikan Indonesia?
C. Tujuan
a. Mengetahui dan memahami Manajemen pendidikan.
b. Mengetahui dan memahami tujuan dan manfaat manajemen pendidikan.
c. Mengerti fungsi manajemen pendidikan.
d. Mengetahui prinsip dalam manajemen pendidikan
2
e. Mengetahui ruang lingkup manajemen pendidikan.
f. Mengetahui proses manajemen pendidikan.
g. Mengetahui faktor yang memengaruhi manajemen pendidikan.
h. Mengetahui pandangan manajemen pendidikan.
i. Mengetahui langkah strategis Manajemen Pendidikan Indonesia
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
dan pemasaran yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses. [
Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah, Teori Dasar dan Praktik. Bandung : PT
Refika Aditama ]
Pada waktu ini istilah-istilah yang digunakan dalam menunjuk
pekerjaan pelayanan kegiatan adalah manajemen, pengelolaan, pengaturan
dan sebagainya, yang didefinisikan oleh berbagai ahli secara bermacam-
macam. Antara lain :
a. Menurut Hasibuan, manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. [Hasibuan, Malayu S.P.
1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bina Rupa Aksara]
b. Stoner, seperti yang dikutip Fachruddin mendefinisikan manajemen sebagai
suatu proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi
pekerjaan organisasi dan untuk menggunakan semua sumber daya organisasi
yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas.
c. Gordon (1976) dalam Bafadal (2004:39), menyatakan bahwa manajemen
merupakan metode yang digunakan administrator untuk melakukan tugas-
tugas tertentu atau mencapai tujuan tertentu.
d. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien.
e. Harold Koontz & O’Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of
Management” mengemukakan, manajemen adalah berhubungan dengan
pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang
lain.
f. Ensiclopedia of The Social Sciences, manajemen diartikan sebagai proses
pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi.
5
g. G.R.Terry menyatakan Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja,
yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang
kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata.
h. Menurut Hilman Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai
tujuan yang sama.
i. Ricky W. Griffin berpendapat bahwa Manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal.
j. Drs. Oey Liang Lee, Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada
sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
k. William H. Newman mengatakan Manajemen adalah fungsi yang
berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
l. Menurut Renville Siagian, Manajemen adalah suatu bidang usaha yang
bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli
tyerlatih serta berpengalaman.
m. Prof. Eiji Ogawa, Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan
Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang
dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan
sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi
lingkungan yang berubah.
n. Federick Winslow Taylor, Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-
sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan
perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan
sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.
6
o. Henry Fayol, Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu,
merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
p. Lyndak F. Urwick, Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning
Orga-nizing (perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan),
Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan).
q. Dalam kurikulum 1975 yang disebutkan dalam Buku Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum IIID, baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama
maupun Sekolah Menengah Atas, manajemen ialah segala usaha bersama
untuk mendayagunakan semua sumber-sumber (personil maupun materiil)
secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
✓
Manajemen adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha
kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan.
✓
Manajemen adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses
pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam
7
organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.
8
1. Manajemen merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan yang
dilakukan dari, oleh dan bagi manusia.
Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya, yang dalam hal ini meliputi tujuan yang bersifat
umum (skala tujuan umum) dan yang diemban oleh tiap-tiap organisasi
pendidikan (skala tujuan khusus).
9
Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan
yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia
yang tergabug dalam organisasi pendidikan yang dilakukan dengan usaha
bersama secara efektif dan efisien., untuk mendayagunakan semua sumber
dan potensi yang ada demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
10
C. Fungsi Manajemen Pendidikan
Secara umum, manajemen dapat dibagi menjadi 10 bagian, yaitu:
a. Planning
Planning adalah merencanakan atau perencanaan, yang terdiri dari 5 hal, yaitu
1. Menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan dan
bagaimana melakukannya.
2. Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk
mencapai efektivitas maksimum melalui proses penentuan target.
3. Mengumpulkan dan menganalisa informasi
4. Mengembangkan alternatif-alternatif
5. Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-
keputusan.
b. Organizing
Organizing adalah pengelompokan kegiatan yang diperlukan yaitu penetapan
susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam
organisasi. Organizing dapat pula dikatakan sebagai keseluruhan aktivitas
manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi,
wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya
aktivitas-aktivitas yang berguna dan berhasil dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pengorganisasian terdiri dari :
1. Menyediakan fasilitas-fasilitas perlengkapan, dan tenaga kerja yang
diperlukan untuk penyusunan rangka kerja yang efisien.
2. Mengelompokkan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur.
3. Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.
11
4. Merumuskan dan menentukan metode serta prosedur
5. Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja dan mencari
sumber-sumber lain yang diperlukan.
c. Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen yang berupa
penyusunan personalia pada suatu organisasi dan pengembangannya sampai
dengan usaha agar petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
d. Directing
Merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada bawahan
dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar tugas dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Directing merupakan fungsi manajemen yang dapat berfungsi bukan
hanya agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan,
tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi
agar dapat efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang telah ditetapkan.
e. Leading
Leading adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang
menyebabkan orang-orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi 5
macam kegiatan, yaitu :
1. Mengambil keputusan
2. Mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara manajer dan
bawahan
3. Memberi semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka
bertindak
12
4. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya
5. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka trampil
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f. Coordinating
Coordinating adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai
kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan,
dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan
pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam
usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi. Usaha yang dapat
dilakukan untuk mencapai maksud, antara lain :
1. Dengan memberi instruksi
2. Dengan memberi perintah
3. Mengadakan pertemuan-pertemuan yang dapat memberi penjelasan-
penjelasan
4. Memberi bimbingan atau nasihat
5. Mengadakan coaching
6. Bila perlu memberi teguran.
g. Motivating
Motivating atau pendorongan kegiatan merupakan salah satu fungsi
manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada
bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang
dikehendaki oleh atasan tersebut.
13
h. Controlling
Controlling atau pengawasan, sering disebut pengendalian, adalah salah satu
fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu
mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat
diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah
digariskan.
i. Reporting
Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa
penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan
mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pejabat yang lebih tinggi baik secara lisan maupun secara tulisan.
j. Forecasting
Forecasting adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan
taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu
rencana yang lebih pasti dapat dilakukan. Misalnya, suatu akademi
meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar belajar di akademi
tersebut. Ramalan tersebut menggunakan indikator-indikator, seperti
jumlah lulusan SLTA danlain sebagainya.
Sedangkan fungsi pokok manajemen pendidikan dibagi 4 macam, yaitu:
14
1. Perencanaan
Perencanaan program pendidikan memiliki dua fungsi utama, yaitu :
a. Perencanaan merupakan upaya sistematis yang menggambarkan
penyusunan rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi atau lembaga dengan mempertimbangkan sumber-
sumber yang tersedia atau sumber-sumber yang dapat disediakan.
b. Perencanaan merupakan kegiatan untuk mengerahkan atau menggunakan
sumber-sumber yang terbatas secara efisien, dan efektif untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pelaksanaan
Pelaksana merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi
tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien, dan
akan memiliki nilai jika dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
3. Pengawasan
Pengawasan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara sistematis
dan berkesinambungan; merekam; memberi penjelasan, petunjuk, pembinaan
dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat; serta memperbaiki kesalahan,
dan merupakan kunci keberhasilan dalam keseluruhan proses manajemen.
4. Pembinaan
Pembinaan merupakan rangkaian upaya pengendalian secara profesional
semua unsur organisasi agar berfungsi sebagaimana mestinya sehingga
rencana untuk mencapai tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
15
hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya Mengenal secara baik
faktor-faktor psikologis manusia Relativitas nilai-nilai.
Prinsip-prinsip diatas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu
dan praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan
nilai-nilai. Tujuan dirumuskan dengan tepat sesuai dengan arah organisasi,
tuntutan zaman, dan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan suatu organisasi dapat
dijabarkan dalam bentuk visi, misi dan sasaran-sasaran. Ketiga bentuk tujuan
itu harus dirumuskan dalam satu kekuatan tim yang memiliki komitmen
terhadap kemajuan dan masa depan organisasi.
Drucker (1954) melalui MBO (management by objective) memberikan
gagasan prinsip manajemen berdasarkan sasaran sebagai suatu pendekatan
dalam perencanaan. Penerapan pada manajemen pendidikan adalah bahwa
kepala dinas memimpin tim yang beranggotakan unsur pejabat dan fungsional
dinas, dan lebih baik terapat stakeholders untuk merumuskan visi, misi dan
objektif dinas pendidikan.
Pada tingkat sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, siswa,
orang tua siswa, masyarakat dan stakeholders duduk bersama membahas
rencana strategis sekolah dengan mengembangkan tujuh langkah MBO yaitu:
a. Menentukan hasil akhir apa yang ingin dicapai sekolah
b. Menganalisis apakah hasil akhir itu berkaitan dengan tujuan sekolah
c. Berunding menetapkan sasaran-sasaran yang dibutuhkan
d. Menetapkan kegiatan apa yang tepat untuk mencapai sasaran
e. Menyusun tugas-tugas untuk mempermudah mencapai sasaran
f. Menentukan batas-batas pekerjaan dan jenis pengarahan yang akan
dipergunakan oleh atasan.
g. Lakukan monitoring dan buat laporan.
16
E. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
1) Training (Pelatihan)
2) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
3) Inservice Education (Intern Pendidikan/Pendidikan Lanjutan)
17
4) Manajemen Siswa
5) Penerimaan Siswa (Daya Tampung, Seleksi)
6) Pembinaan Siswa (Pengelompokkan, Kenaikan Kelas, Penentuan Program,
Ekskul)
7) Pemberdayaan OSIS
8) Manajemen Keuangan
Dalam keuangan pengelolaan pendidikan, manajemen harus berlandaskan
pada prinsip: efektivitas(ketepatgunaan), efisiensi (penghematan) dan
pemerataan
18
G. Pandangan Terhadap Manajemen Pendidikan
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan ada dua alasan mendasar,
mengapa manajemen perencanaan pendidikan diperlukan, yaitu :
➢
Untuk mencapai ketuntasan Wajar 9 tahun, manajemen pendidikan
dibutuhkan sebagai kerangka kerjasama untuk mencapai tujuan yaitu
ketercapaian APK sebesar 95% dan juga tujuan institusi pendidikan itu
sendiri.
19
➢
Untuk menyukseskan ketuntasan Wajar 9 Tahun, manajemen pendidikan
diperlukan sebagai proses pemecahan masalah yang dihadapi dalam upaya
pencapaian tujuan.
Disamping itu masalah distribusi guru juga tidak merata, baik dari sisi daerah
maupun dari sisi sekolah. Dalam banyak kasus, ada SD yang hanya memiliki tiga
20
hingga empat orang guru sehingga mereka harus mengajar secara paralel dan
simultan.
Belum lagi hal yang berkaitan dengan prasyarat akademis, baik itu menyangkut
pendidikan minimal maupun kesesuaian latar belakang bidang studi dengan
pelajaran yang harus diberikan. Semisal, masih cukup banyak guru SMA/SMK yang
belum berkualifikasi pendidikan sarjana atau strata satu. Seperti yang bersyaratkan
dalam UU Guru dan Dasar.
Sejak awal pembahasan UU Guru dan Dosen, pertanyaan yang banyak muncul di
masyarakat luas adalah : “ Untuk siapa UU Guru dan Dosen tersebut ? “ hal ini
mengemuka karena ada kekhawatiran UU tersebut tidak dapat memayungi seluruh
guru. Dengan kata lain ditakutkan adanya proses diskriminasi antara guru PNS dan
guru swasta. Khusus posisi guru swasta selama ini memang seolah-olah tidak
dipayungi oleh UU yang ada meskipun secara eksplisit sudah tercantum dalam UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dari sudut UU
kepegawaian jelas tidak menkhususkan untuk guru, karena yang diatur adalah
pegawai pemerintah (PNS) sedangkan dari sudut UU Ketenagakerjaan juga akan
sangat sulit karena penyelenggara pendidikan adalah yayasan. Sehingga guru tidak
dapat dikatagorikan sebagai tenaga kerja atau buruh. Bisa dikatakan sebelum UU
Guru dan Dosen disahkan, guru-guru tidak mempunyai payung hukum yang jelas.
Yang memang mengatur segala sesuatu secara khusus yang menyangkut guru,
seperti halnya dengan UU Tenaga Kerja dan UU Kepegawaian.
21
Semisal, kedudukan, fungsi dan tujuan dari guru, hak dan kewajiban guru,
kompetensi dll. Yang perlu digaris bawahi dan mendapat sambutan positif dari
masyarakat terhadap UU Guru dan Dosen adalah hal-hal yang menyangkut :
✓
Kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi.
✓
Hak dan kewajiban.
✓
Pembinaan dan pengembangan.
✓
Penghargaan,
✓
Perlindungan
✓
Organisasi profesi dan kode etik.
Ada beberapa hal dalam UU Guru dan Dosen yang sampai saat ini masih hangat
dibicarakan, hal-hal tersebut adalah :
❖
Standardisasi penyelenggaraan pendidikan.
Hal ini akan tercantum pada pasal 8 UU Guru dan Dosen yang menjelaskan
tentang Sertifikat Profesi Pendidik. Pasal 8 menyebutkan : ”Guru wajib memiliki
22
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Banyak
pihak mengkhawatirkan program sertifikasi ini (yang diselenggarakan oleh LPTK)
nantinya akan menimbulkan masalah baru di dunia pendidikan, terutama yang
mengarah pada terciptanya lembaga yang menjadi sarang kolusi dan korupsi baru.
Yang pada akhirnya akan memperburuk kondisi pendidikan bangsa. Sedang
semangat dari pasal ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pendidik itu sendiri,
serta berusaha lebih menghargai profesi pendidik. Dengan sertifikasi diharapkan
lebih menghargai profesi guru, dan meningkatkan mutu guru di Indonesia. Hal ini
dilakukan sebagai langkah menjadikan guru sebagai tenaga profesional.
❖
Kesejahteraan atau Tunjangan.
11 item Hak Guru yang tercantum pada pasal 14 UU Guru dan Dosen adalah
bentuk penghargaan pemerintah dan masyarakat kepada guru. Untuk indikator
penghasilan guru PNS sudah diatur Pasal 15 ayat 1. Guru berhak untuk
mendapatkan tunjangan, yaitu :
✓
Tunjangan profesi.
✓
Tunjangan Fungsional.
✓
Tunjangan Khusus.
Tiga jenis tunjangan diatas diatur dalam pasal 16,17 dan 18 UU Guru dan Dosen.
Tunjangan profesi diberikan kepada guru baik guru PNS ataupun guru swasta
yang telah memiliki sertifikat pendidik.
23
✓
Tunjangan pendidikan.
✓
Asuransi pendidikan.
✓
Beasiswa.
✓
Penghargaan bagi guru.
✓
Kemudahan bagi putra-putri guru untuk memperoleh pendidikan.
✓
Pelayangan kesehatan.
✓
Bentuk kesejahteraan lain.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa
proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabug dalam
organisasi pendidikan yang dilakukan dengan usaha bersama secara efektif dan
efisien., untuk mendayagunakan semua sumber dan potensi yang ada demi
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya.
B. Saran
Seluruh stakeholder yang terlibat dan bertanggung jawab terhadap sistem dan proses
pendidikan di Indonesia seharusnya mengetahui dan memahami seutuhnya tentang
manajemen pendidikan mengingat pentingnya manajemen pendidikan dalam
keberhasilan pendidikan
25
DAFTAR PUSTAKA
https://sandyampi.wordpress.com/2017/06/01/first-blog-post/
26