Anda di halaman 1dari 7

RESUME PENGHITUNGAN EPIDEMIOLOGI

Disusun Oleh:

SETIAJENG PUTRIANI

NIM. 1920085

STIKES KEPANJEN

MALANG

2020
Rasio, Proporsi Dan Rate

Pada epidemiologi alat terpenting untuk mengukur frekuensi kejadian adalah


rate (angka, sering juga disebut tingkat), tetapi juga digunakan rasio dan
proporsi
A. Rasio

Rasio mencerminkan hubungan antara 2 bilangan dalam bentuk hasil bagi


x/y.

Contoh :

1) Rasio masyarakat yang tidak merokok dan merokok di Kecamatan X


pada Januari 2010 adalah 1000:250 adalah 40 tidak merokok
dibanding 1 merokok atau 400 tidak merokok untuk tiap 100
merokok. Dalam hal ini maka rasio tidak merokok dibanding
merokok adalah 4:1

2) Rasio masyarakat yang membeli obat bebas di apotek dan warung di


Kecamatan Y pada Desember 2015 adalah 200:1000 adalah 0,2
orang membeli obat bebas di apotek dibanding 1 orang membeli
obat bebas di warung atau 20 orang membeli obat di apotek untuk
tiap 100 membeli di warung. Dalam hal ini rasio masyarakat yang
membeli obat di apotek dibanding di warung adalah 1:5
B. Proporsi

Proporsi merupakan bentuk khusus dari rasio, dimana denominator


(penyebut) dan juga numerator (pembilang) serta hasilnya adalah nilai
dalam bentuk persentase.

Contoh :

1) Proporsi penduduk wanita lanjut usia di kecamatan A pada


Desember 2012 adalah 350/500 x 100% = 70%
2) Proporsi masyarakat yang melakukan swamedikasi di kecamatan Y
pada Januari 2012 adalah 1200/2000 x 100 % = 60%
C. Rate

Rate seringkali digunakan sebagai dasar perbandingan untuk populasi


yang berbeda atau populasi yang sama pada waktu yang berbeda. Rate
merupakan hitungan frekuensi kejadian suatu penyakit atau masalah
kesehatan selama periode waktu tertentu. Rate digunakan untuk menilai
faktor etiologi dan membandingkan perkembangan terjadinya penyakit
ataupun masalah kesehatan pada dua populasi yang berbeda.

1. Mortalitas

Ukuran frekuensi dalam epidemiologi dapat berupa angka kematian dan


angka kesakitan.Mortalitas meupakan ukuran frekuensi kematian dalam
populasi yang spesifik pada interval waktu dan tempat tertentu. Beberapa
ukuran angka kematian yaitu angka kematian kasar, angka kematian ibu,
neonatal, dan bayi, angka kematian spesifik.
A. Angka Kematian Kasar / Crude Mortality Rate (CMR)
Angka kematian kasar adalah sebuah estimasi proporsi orang yang
meninggal pada suatu populasi selama periode waktu tertentu

total populasi meninggal


CMR= x 1000
total jumlah populasi

Denominator atau penyebut merupakan jumlah populasi, biasanya


estimasi jumlah penduduk pada pertenghan tahun. Angka kematian
kasar tidak mempertimbangkan kematian berdasarkan variasi umur,
jenis kelamin, ras, kelas sosial ekonomi dan faktor lainnya.
B. Angka Kematian Ibu / Maternal Mortality Rate (MMR)
Kematian ibu didefinisikan WHO sebagai kematian perempuan yang
mengandung atau meninggal dalam 42 hari setelah akhir
kehamilannya, terlepas dari lamanya kehamilan atau letak
kehamilannya. Angka kematian ibu merupakan resiko meninggal dari
penyebab yang berhubungan dengan kelahiran anak.
Jumlah kematian ibuakibat kehamilan , persalinan , dan nifas
MMR= x 100.000
jumlah kelahiran hidup

C. Infant Mortality Rate (IMR)


Infant Mortality Rate (IMR) adalah total jumlah kematian dalam satu
tahun anak yang berumur kurang dari 1 tahun dibagi dengan jumlah
bayi yang lahir hidup pada tahun yang sama.

Total kematian dalam 1tahun pada anak umur ≤1 tahun


IMR= x 1000
total bayilahir hidup pada tahun yang sama

D. Angka Kematian Neonatal / Neonatal Mortality Rate (NMR)


Angka kematian neonatal atau bayi baru lair adalah jumlah kematian
bayi usia kurang dari 28 hari pada periode tertentu, biasanya dalam
satu tahun per 1.000 kelahiran hidup di tahun yang sama. Angka
ematian neonatal menunjukkan buruknya perawatan neonatal, berat
badan lahir rendah, infeksi, dan kurangnya sarana dan prasarana
kesehatan, cidera, prematuritas, dan defek atau cacat lahir.

Jumlah kematianbayi di bawah 28 hari pada periode tertentu


NMR= x 1000
Jumlah kelahiran hidup

E. Case Fatality Rate (CFR)


Case Fatality Rate adalah angka kematian yang disebabkan oleh
penyakit tertentu pada periode waktu tertentu dibagi jumlah kasus dari
penyakit tersebut.
Angka kematian dapat ditampilkan berdasarkan kelompok khusus
dalam populasi seperti umur, ras, jenis kelamin, pekerjaan, lokasi
geografis atau spesifik kematian akibat penyakit tertentu yang sering
disebut Case Fatality Rate (CFR)

Jumlah kematian yang disebabkan oleh penyakit tertentu pada periode tertentu
CFR= x 1000
Jumlah kasus dari penyakit tersebut

2. Natalitas
Angka kelahiran (Natality Rates) mengukur frekuensi bayi yang lahir
dalam populasi tertentu dan dihitung berdasarkan interval waktu dan tempat
tertentu, menurut kelompok umur ibu tertentu, menurut jenis kelamin bayi,
menurut status social, ekonomi dan lain-lain. Natalitas dinyatakan dalam
perjumlah beresiko (k) yaitu per 1000.
A. Crude Birth Rates (CBR)
Crude Birth Rates adalah proporsi jumlah bayi yang lahir hidup
pada periode tahun tertentu dibagi populasi pada pertengahan
tahun.

Jumlah bayi lahir hidup pada periode tertertentu


CBR= x 1000
Populasi pada pertengahantahun

Ratio Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (Ratio BBLR)


adalah jumlah bayi lahir hidup dengan berat badan < 2.500 gram
selama periode waktu tertentu dibagi dengan jumlah kelahiran
hidup yang dilaporkan selama periode waktu tertentu.

Jumlah bayi yang lahir hidup denganberat lahir <2500 gr selama periode tertentu
BBLR= x1
Jumlah kelahiran hidup yang dilaporkan selama waktu tertentu

3. Morbiditas

Ukuran yang digunakan untuk morbiditas yaitu prevalensi, insidensi,


attack rate, resiko relative, attributable risk, attributable risk percent.
A. Prevalensi adalah semua populasi yang menderita penyakit (kasus baru
dan lama) dari populasi yang beresiko menderita penyakit tersebut
dalam periode waktu tertentu.
Jumlah orang yang menderita sakit pada periode tertentu
P= x 10 x
Jumlah populasi yang beres iko selama periode tertentu
B. Insidensi (I) adalah angka kasus baru dari suatu penyakit dari populasi
yang beresiko selama periode waktu tertentu
Jumlah orang yang menderita sakit baru pad a periode tertentu
I= x 10 x
Jumlah populasi yang beresiko selama periode tertentu
C. Attack Rate (AR) adalah jumlah kasus baru penyakit tertentu yang
dilaporkan pada periode waktu terjadinya epidemik dari populasi.
D. Risiko Relatif (RR) adalah derajat risiko populasi terkena penyakit
karena paparan faktor resiko terhadap populasi yang terkena penyakit
tetapi tidak terpapar faktor risiko
Penyakit
+ -
+ a b
Faktor risiko
- c d

RR = a
(a+b)/d (c+d) Hasil perhitungan RR
dapat diinterpretasikan :
a) Bila hasil perhitungan = 1, artinya tidak ada asosiasi
antara paparan dan penyakit
b) Bila hasil perhitungan > 1, artinya paparan merupakan faktor
risiko penyakit, papan meningkatkan risiko terkena penyakit
tertentu

c) Bila hasil perhitungan< 1, artinya paparan memiliki efek


protektif terhadap penyakit, paparan melindungi atau
mengurangi risiko penyakit tertentu
E. Attributable risk adalah selisih antara populasi yang terkena penyakit
karena terpapar faktor resiko dengan populasi yang terkea penyakit
tetapi tidak terpapar faktor risiko.
F. Attributable risk percent adalah persentase dari angka attributable risk
dibagi jumlah populasi yang terjena penyakit karena terpapar faktor
risiko
Daftar Pustaka
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/master/pluginfile.php/17381/mod_resource/co
ntent/4/021_Epidemiologi-Materi-3.pdf diakses pada Rabu, 18 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai