Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TENTANG BANJIR TAHUN 2016

MAKALAH

B A N J I R

DISUSUN OLEH:

ERNIE MULYANIE
KELAS : X-AP3

SMK NEGERI 1 KOTA SERANG


TAHUN 2016

SMK NEGERI 1 KOTA SERANG Page 1


MAKALAH TENTANG BANJIR TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Banjir.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
   
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

   
                                                                                     
Serang,  Januari 2016

                                                                                              Penyusun

SMK NEGERI 1 KOTA SERANG Page 2


MAKALAH TENTANG BANJIR TAHUN 2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Banjir....................................................................................2
B. Jenis-jenis Banjir....................................................................................2
C. Gejala Umum terjadinya Banjir.............................................................3
D. Penyebab Terjadinya Banjir...................................................................3
E. Wilayah Indonesia Yang Rawan Banjir.................................................3
F. Strategi dan Upaya Penanggulangan......................................................8

BAB III PENUTUP..............................................................................................10


A. Kesimpulan..........................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Bencana banjir sering terjadi pada musim hujan. Terjadinya banjir
karena curah hujan yang tinggi. Sementara sumber daya alam seperti hutan
yang telah rusak dan prasarana untuk mengalirkan air tersumbat .

SMK NEGERI 1 KOTA SERANG Page 3


MAKALAH TENTANG BANJIR TAHUN 2016

Sama halnya dengan gempa, banjir ada yang berskala kecil dan ada juga
yang berskala besar.
Daerah yang terkena banjir, biasanya akan mengakibatkan kegiatan
masyarakat akan lumpuh, terlebih lagi jika itu besar dan memakan waktu
berhari-hari. Dampak dari daerah yang terkena banjir pada umumnya akan
terlihat kumuh atau kotor, banyak bibit penyakit yang timbul, khususnya
penyakit kulit, dan bekas genangan air akan tetap terlihat hingga air benar-
benar surut. Selain itu masyarakat yang berada ditempat terkena banjir bisa
tinggal diatas pohon, atap rumah, atau mencari tempat pengungsian lain.

B.   Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian banjir
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis banjir
3.      Untuk mengetahui gejala banjir
4.      Untuk mengetahui penyebab terjadinya banjir
5.      Untuk mengetahui wilayah Indonesia yang rawan banjir
6.      Untuk mengetahui strategi dan upaya penaggulangan banjir

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Banjir
Banjir yaitu peristiwa tergenang serta terbenamnya daratan ( yang
umumnya kering ) dikarenakan volume air yang meningkat. banjir bisa
berlangsung dikarenakan peluapan air yang terlalu berlebih di satu area akibat
hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.

SMK NEGERI 1 KOTA SERANG Page 4


MAKALAH TENTANG BANJIR TAHUN 2016

B.  Jenis-Jenis Banjir
1. Banjir Bandang
Banjir Bandang yaitu banjir di tempat di permukaan rendah yang
berlangsung akibat hujan yang turun terus-menerus serta muncul dengan tiba-
tiba. banjir bandang berlangsung saat penjenuhan air terhadap tanah di lokasi
tersebut berjalan dengan amat cepat sampai tidak bisa diserap lagi. air yang
tergenang lantas berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah serta
mengalir dengan cepat ke tempat yang lebih rendah. mengakibatkan, semua
jenis benda yang dilaluinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. banjir bandang
bisa menyebabkan kerugian yang amat besar.

2. Banjir Rob
Banjir Rob atau banjir air laut yaitu banjir yang disebabkan oleh air
laut yang pasang yang menggenangi daratan, adalah persoalan yang
berlangsung di tempat yang lebih rendah dari muka air laut. di semarang
persoalan rob ini sudah berlangsung cukup lama serta makin parah
dikarenakan berlangsung penurunan muka tanah sedangkan muka air laut
meninggi sebagai akibat pemanasan suhu bumi. 
Banjir merupakan bencana Alam, tetapi, bencana ini seringkali
disebabkan oleh ulah manusia. Banyak faktor penyebab terjadinya banjir,
diantaranya adalah dibawah ini

C.  Gejala Umum Terjadinya Banjir


Gejala-gejala banjir adalah curah hujan tinggi dalam waktu yang lama
dan pasang laut yang tinggi disertai adanya badai.

D. Penyebab  Terjadinya Banjir


•    Curah hujan yang tinggi,sehingga sungai tidak dapat menampung air
hujan yang berlebihan

SMK NEGERI 1 KOTA SERANG Page 5


MAKALAH TENTANG BANJIR TAHUN 2016

•     Pohon di hutan ditebangi secara sembarangan,sehingga tidak ada akar


tanaman yang menahan dan menyerap arus air
•     Membuang sampah sembarangan di sungai,sehingga menyebabkan
penyumbatan saluran air
•     Pendirian bangunan liar di sekitar sungai,sehingga mengakibatkan
penyempitan dan pendangkalan permukaan sungai

E.  Wilayah Indonesia yang Rawan Banjir


Selama Musim hujan hampir tidak ada wilayah di Indonesia yang tidak
terimbas banjir. Mulai dari wilayah-wilayah di Pulau Sumatera, Pulau Djawa,
Bali dan Nusa Tenggara Barat,Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa
Tenggara dan Maluku, serta Papua. Selain karena wilayah tersebut yang
secara potensi memang merupakan daerah banjir -lihat pendekatan landsystem
untuk rawan banjir-, kesalahan tata ruang dan eksploitasi hutan berlebihan
juga sebagai penyebab lain terjadinya banjir. Jadi ya janganlah meneluh kalau
daerah anda rawan terkena banjir, karena ratusan mungkin ribuan wilayah
lainnya juga mengalami hal yang sama.

PULAU SUMATERA
Wilayah rawan banjir banjir pulau Sumatera cukup merata terutama
pada sepanjang pesisir pantai utara mulai dari Propinsi Daerah Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD), Sumatera Utara, Riau, Jambi hingga propinsi Sumatera
Selatan dan Lampung.
Khusus wilayah propinsi NAD banjir seperti sebuah kejadian rutin,
terbesar sekitar tahun 2000 dimana lebih dari separuh kota Banda Aceh
terendam air. Beberapa desa di Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya
adalah rawan banjir akibat luapan sungai Krueng Tenom apabila kawasan
tersebut diguyur hujan lebat selama beberapa hari. Demikian pula beberapa
desa di Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan adalah rawan
banjir seperti desa Lhok Raya, akibat meluapnya air sungai Krueng singkil
secara tiba-tiba.

SMK NEGERI 1 KOTA SERANG Page 6


MAKALAH TENTANG BANJIR TAHUN 2016

Wilayah NAD secara umum dibagi menjadi 13 satuan wilayah


pengelolaan DAS, dengan karakteristik spesifik yang berbeda ditinjau dari
bentuk, topografi dan tutupan lahannya. Dilihat dari bentuk DAS nya saja
secara sekilas kita dapat dengan mudah memahami bahwa DAS Krueng Aceh,
DAS Teunom Woyla dan DAS Singkil adalah bentuk DAS yang sangat rawan
bencana Banjir (lihat Gambar 1a). DAS tersebut memiliki cakupan yang luas
pada bagian hulunya dan bermuara pada satu atau dua sungai utama dengan
wilayah muara yang sempit. Pengamatan geofisik DAS Krueng Aceh
menunjukkan betapa rawannya Kota Banda Aceh terhadap bahaya banjir.
Kota Banda Aceh merupakan daerah outlet paling ujung yang menerima
semua aliran air dari semua arah mulai dari hulu hingga hilir dalam DAS
Krueng Aceh yang memiliki luas area 197.354,5 hektar dan Krueng Aceh
sebagai outlet utamanya.
Propinsi Sumatera Utara, daerah-daerah pesisir utara mulai dari
Pangkalanbfrandan, tanjungpura hingga Belawan merupakan daerah rawan
banjir. Demikian pula daerah lubuk pakam, Sei rampah, dan sepanjang muara
sungai Asahan seperti Indrapura dan kualatanjung, tanjungbalai, Rantauprapat
hingga menjorok ke Labuhanbilik merupakan daerah berpotensi rawan banjir.
Daerah sepanjang dataran rendah sekitar Kota Pakanbaru hingga sepanjang
aliran sungai rokan kiri dan rokan kanan dan ke timur wilayah aliran sungai
Kampar adalah daerah rawan banjir, termasuk pulau Bengkalis dan sebagian
pulau Rangsang di propinsi Riau.
Untuk Propinsi Jambi mulai dari Kota Rengat, Tembilahan, sekitar pulau
Basu hingga Kuala tungka dan sekitarnya. Demikian pula kota Jambi dan
daerah dataran rendah sepanjang DAS sungai Hari mengarah ke Simpang lima
dan Kampung laut juga daerah yang rawan tergenang.
Daerah rawan banjir di propinsi Sumatera selatan cukup luas mencakup area
seperti Pulau Rimau dan daerah sekitarnya, Kota Palembang, Sungai gerung,
hingga ke tanjung Lumut, termasuk wilayah sekitar Prabumulih dan muara-
muara sungai yang menjorok ke selat Bangka.

PULAU KALIMANTAN

SMK NEGERI 1 KOTA SERANG Page 7


MAKALAH TENTANG BANJIR TAHUN 2016

Wilayah Kalimantan pada umumnya mulai mengalami banjir pada bulan


Oktober, hingga Desember dan Januari hingga April. Daerah berpotensi banjir
umumnya terjadi pada bentukan lahan berupa dataran bajir dan dataran
alluvial dengan kondisi topografi yang datar dengan kemiringan lereng kurang
dari 2%, dan drainase lambat. Daerah rawan banjir paling luas dijumai di
propinsi Kalimantan Tengah meliputi beberapa kecamatan sepanjang Sungai
Barito dan Kapuas meliputi kabupaten seperti Barito Selatan, Barito Timur,
Barito Utara, Gunung Mas, Kapuas, Katingan, KotaWaringin Barat dan
Timur, Lamandau, Murung Raya, Palangkaraya, Pulau Pisau, Seruyan, dan
Sukamara. Luas total daerah berpotensi banjir sekitar 3,5 juta (ha) atau seperti
wilayah propinsi.
Kalimantan Barat mempunyai daerah berpotensi banjir cukup besar
setelah Kalimantan Tengah. Sebaran daerah rawan banjir terutama meliputi
kecamatan-kecamatan sepanjang muara sungai Kapuas. Demkian pula
beberapa kecamatan yang masuk wilayah Kabupaten Sambas seperti Teluk
Keramat, Kota Singkawang, Menpawah hingga Kota Pontianak. Pulau Padang
Tikar dan Pulau Maya juga merupakan daerah yang berpotensi rawan banjir.
Wilayah rawan banjir pada Kalimantan Selatan dan Kalimantan timur
relatif sedikit. Namun beberapa kecamatan di Kalimantan Selatan tampak
berpotensi banjir seperti Kecamatan Simpang empat dan Martapura di
kabupaten Banjar. Demikian pula pada beberapa kecamatan di Kabupaten
Barito Kuala seperti Tabukan dan Tabunganen juga mempunyai daerah
berpotensi banjir. Beberapa kecamatan di beberapa kabupaten seperti
Kabupaten Hulu Sungai Selatan, HUlu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara,
Tanah Laut termasuk kota Banjarmasin juga termasuk daerah rawan banjir.
Untuk Kalimantan Timur sebaran daerah rawan banjir, meliputi Kabupaten
Kutai, Kutai Barat dan Timur, Nunukan, Malinau, Tarakan, Kota Balikpapan
dan Samarinda.

PULAU SULAWESI

SMK NEGERI 1 KOTA SERANG Page 8


MAKALAH TENTANG BANJIR TAHUN 2016

Dua kabupaten di propinsi Gorontalo merupakan daerah rawan banjir


yaitu Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Gorontalo, terutama terjadi akibat
meluapnya sungai Bone, Bolanga da Limboto.

Wilayah propinsi Sulawesi Utara daerah rawan banjir terdapat di daerah


sekitar Minahasa dan sepanjang aliran sungai Bolaang Mongondow. Sebaran
banjir terbanyak pada wilayah di propinsi Sulawesi Selatan meliputi
kabupaten Baru, Bone, Gowa, Luwu, Mamuju, Maros, dan Pangkajene
termasuk kota Makasar. Demikian pula dearah sepanjang teluk Bone meliputi
Watampone, Palopo dan Masamba.
Daerah Banjir pada propinsi Sulawesi tenggara umumnya tersebar pada
wilayah sekitar rawa Aopa Watumohae dan sepanjang danau Towuti.
Wilayah rawan banjir di Propinsi Sulawesi tengah meliputi kabupaten
Banggai dan Banggai kepulauan. Sepanjang danau Poso, dan daerah sepanjang
muara sungai Pasang kayu mendekati Tanjung Kaluku dan sepanjang teluk
Tomori terutama daerah Dongi hingga lingkobu.

BALI, KEPULAUAN NUSA TENGGARA DAN SEKITARNYA


Ditinjau dari karakteristik sistem lahan yang ada, wilayah rawan banjir
pada kepulauan Bali, Nusa Tenggara dan sekitarnya adalah sedikit. Sebaran
daerah rawan banjir hanya meliputi kurang dari 10 % wilayah yanag ada.
Seperti di pulau Lombok hanya tersebar sekitar kota Mataram, pulau
Sumbawa hanya meliputi sebagain kecil daerah Taliwang, dan spot-spot kecil
tersebar antara daerah Labu Sumbawa sampai Plampang, Dumpo dan Raba.
Untuk Propinsi Nusa Tenggara Timur juga demikian, wilayah rawan
banjir tersebar secara spot-spot kecil dengan penyebaran secara umumnya di
pulau Timor, meliputi daerah Kupang dan Atambua dan Besikama sekitar
Tanjung Wetah

PULAU JAWA
Secara umum pantai utara pulau Jawa menunjukkan wilayah yang secara
alami mempunyai karakteristik sistem lahan yang merupakan wilayah rawan

SMK NEGERI 1 KOTA SERANG Page 9


MAKALAH TENTANG BANJIR TAHUN 2016

banjir. Banjir terjadi sejak awal-awal musim hujan, sekitar mingu ke tiga
bulan Oktober. Demikan pula pada sebagaian wilayah selatan pulaua Jawa
wilayah sekitar Segara anakan dan Cilacap, Kebumen hingga Purwodadi.
Wilayah pantai Utara Jawa mulai propinsi Jawa Barat me;iputi daerah
Cilegon, Tangerang, dan terbesar berada pada kawasan bekasi dan karawang
merupakan wilayah berpotensi rawan banjir termasuk daerah bandara
Internasional Sukarno Hatta, Jakarta. Demikian ula sebagian wilayah di Ujung
kulon, sekitar tanjung Lesung seperti pagelaran dan citeureup, sebagian Kota
Bandung dan Cimahi adalah daerah yang secara alami rawan banjir.
Wilayah banjir di propinsi Jawa tengah dan jawa Timur umumnya
tersebar pada pantai Utara yang sebagian besar masuk dalam wilayah DAS
Bengawan Solo. Wilayah pantai Utara sepanjang pantai Utara di Propinsi
Jawa Barat diantaranya adalah Cirebon, Brebes, Tegal hingga Pekalongan.
Sementara wilayah pnatai utara Jawa Tengah meliputi pula Kota Semarang,
Demak, Pati Kudus hingga Rembang. Daerah lain yang masih terpengaruh
oleh aliran DAS Bengawan Solo juga merupakan daerah rawan banjir, seperti
Sragen, Ngawi, Cepu, Bojonegoro sampai ke Lamongan. Demikian pula Kota
Surabaya dan kota-kota sekitarnya seperti Sidoarjo, Monjokerto, dan
Pasuruan. Untuk pulau Madura wilayah yang berpotensi banjir meliputi kota
Bangkalan, Karangtengah, Pamekasan dan Sumenep.
Khusus DKI Jakarta, lebih dari separuh wilayah Jakarta adalah
berpotensi banjir khususnya wilayah Jakarta Utara. Beberapa sungai dari
wilayah Bogor bermuara ke Jakarta seperti sungai Cisadane dan Ciliwung.
Untuk mengetahui potensi rawan banjir dalam skala yang lebih besar untuk
wilayah Jakarta dan kota-kota besar lainnya pendekatan geomorfologi sistem
lahan tidaklah mencukupi. Diperlukan informasi lain seperti rata-rata curah
hujan dasarian, tata guna lahan sekala besar serta peta topografi.

KEPULAUAN MALUKU DAN SEKITARNYA


Wilayah rawan banjir di kepulauan Maluku dan sekitarnya menyebar
mulai dari Pulau Morotai, Pulau Halmahera, P Obi dan pulau Sula di propinsi
Maluku Utara hingga pulau Yamdena selatan dan kepulauan Aru Propinsi

SMK NEGERI 1 KOTA SERANG Page 10


MAKALAH TENTANG BANJIR TAHUN 2016

Maluku. Di pulau Seram sendiri, wilayah potensi rawan banjir meliputi daerah
sepanjang pantai uatara mulai dari Wahai, Pasahari, KobiHati, hingga Kutar.
Demikian pula wilayah sepanjang teluk Elpaputih terutama daerah Masohi dan
Makariki.

KEPULAUAN PAPUA
Wilayah potensi banjir di wilayah Papua menyebar merata di
sepanjang pantai Utara dan selatan pulau papua. Wilayah rawan banjir di
sekitar kepala tanduk pulau Papua dapat ditemui mulai dari pulau Salawati,
kota Sorong, Teminabuan sampai Bintuni yang merupakan bagian dari daerah
aliran sungai Kamundan, Kais dan Timbuni.
Diwlayah punggung papua mulai dari kota Nabire, Asori, Pamdai,
Teba sapai kota Sarmi secara geomorfologis juga merupakan daerah yang
rawan banjir. Wialayh tersebut merupakan bagian dari DAS Membramo.
Demikian pula untuk wilayah lembah Wamena yang masih terpengaruh oleh
wilayah DAS Membramo, khususnya sepanjang sungai Idenburg dan sungai
Tariku.
Di Selatan sepanjang pantai yang merupakan wilayah berawa mulai
dari kota Timika, Agats, Birufu dan daerah sekitar wilayah DAS Sungai
Baliem merupakan daerah yang secara alami berpotensi banjir. Demikian pula
sepanjang sungai Digul mulai dari Abemare, Mapi, dan Nuweh termasuk
sebagian wilayah di pulau Yos Sudarso merupakan daerah rawan banjir.

F.   Strategi dan Upaya Penanggulangan


Pencegahan sebelum terjadi banjir:
•    Kerja bakti membersihkan saluran air
•   Melakukan kegiatan 3M (Menguras, menutup, menimbun) benda-benda
yang dapat menjadi sarang nyamuk.
•    membuang sampah pada tempatnya.
•    Menyediakan bak penyimpanan air bersih

Pencegahan saat sudah terjadi banjir:

SMK NEGERI 1 KOTA SERANG Page 11


MAKALAH TENTANG BANJIR TAHUN 2016

•      Evakuasi keluarga ke tempat yang lebih tinggi


•    Matikan peralatan listrik/ sumber listrik
•    Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang
aman.
•    Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum
•     Terlibat dalam pendistribusian bantuan.
•    Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan.
•    Menggunakan air bersih dengan efisien.

Pencegahan sesudah terjadi banjir:


•      Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah.
•      Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
•      Terlibat dalam kaporitisasi sumur.
•     Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah
(SPAL)

SMK NEGERI 1 KOTA SERANG Page 12


MAKALAH TENTANG BANJIR TAHUN 2016

BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Pada dasarnya banjir itu disebabkan oleh luapan aliran air yang terjadi
pada saluran atau sungai. Bisa terjadi dimana saja, ditempat yang tinggi
maupun tempat yang rendah. Pada saat air jatuh kepermukaan bumi dalam
bentuk hujan (presipitasi), maka air itu akan mengalir ketempat yang lebih
rendah melalui saluran2 atau sugai2 dalam bentuk aliran permukaan (run off)
sebagian akan masuk/meresap kedalam tanah (infiltrasi) dan sebagiannya lagi
akan menguap keudara (evapotranspirasi).
Sebenarnya banjir merupakan peristiwa yang alami pada daerah
dataran banjir, mengapa bisa alami?
Karena dataran banjir terbentuk akibat dari peristiwa banjir. Dataran
banjir merupakan derah yang terbentuk akibat dari sedimentasi (pengendapan)
banjir. Saat banjir terjadi, tidak hanya air yang di bawa tapi juga tanah2 yang
berasal dari hilir aliran sungai. Dataran banjir biasanya terbentuk di daerah
pertemuan2 sungai. Akibat dari peristiwa sedimentasi ini, dataran banjir
merupakan daerah yg subur bagi pertanian, mempunyai air tanah yang dangkal
sehingga cocok sekali bagi pemukiman dan perkotaan.

B.    Saran
Seharusnya disiplin dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan
kelestarian lingkungan haruslah ditingkatkan. warga-warga  tidak lagi
menjadikan bantaran kali sebagai tempat tinggal/bermukim.karena, jika tidak
ada bangunan-bangunan liar, badan kali menjadi lebih luas, dan jangan
menjadikan sungai-sungai sebagai tempat sampah, sehingga terjadi
pendangkalan dan sampah mengonggok di sepanjang aliran sungai.

SMK NEGERI 1 KOTA SERANG Page 13


MAKALAH TENTANG BANJIR TAHUN 2016

DAFTAR  ISI

http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir
http://tagana.kemsos.go.id/penanggulangan-bencana-banjir-bandang-waduk-alam-
way-ela-kabupaten-maluku-tengah/
http://www.anneahira.com/macam-macam-banjir.htm
http://solusibanjirindonesia.wordpress.com/2012/04/28/jenis-jenis-banjir/
http://sherlyyunitabahrun.wordpress.com/2013/01/13/pengertian-dampak-macam-
serta-penyebab-banjir/

Sumber Dari: http://makalah15.blogspot.com/2015/12/makalah-tentang-


banjir.html#ixzz3xVR7PcEH

SMK NEGERI 1 KOTA SERANG Page 14

Anda mungkin juga menyukai