Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius di negara berkembang
mengingat prevalensinya yang cukup tinggi. Dari semua golongan, ibu hamil merupakan
kelompok yang paling berisiko untuk menderita anemia mengingat perubahan fisiologis dan
hematologis yang terjadi saat hamil yang menyebabkan tingginya kebutuhan akan zat besi
(Oliver dan Olufunto, 2012). Kejadian bayi prematur, kematian bayi baru lahir, dan kematian ibu
hamil saat melahirkan sering dikaitkan dengan kejadian anemia. Menurut WHO, sekitar 40%
kasus kematian ibu dan bayi baru lahir adalah akibat anemia. Sementara itu, hampir setengah
dari jumlah wanita hamil di seluruh dunia mengalami anemia dengan prevalensi tertinggi di
negara berkembang. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2005
menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 50,9% (Supriyono,
2002). Riset Kesehatan Dasar (2013), menyatakan penurunan prevalensi anemia pada ibu hamil
di Indonesia menjadi 37,1% dengan proporsi yang hampir sama antara ibu hamil di perkotaan
(36,4%) dan pedesaan (37,8%). Di Bali, prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 46,2% pada
tahun 2002 (Suega dkk., 2002). Sedangkan berdasarkan data pengecekan kadar Hemoglobin
(Hb) pada ibu hamil dari bulan Januari sampai Juni 2017 di wilayah Puskesmas Mengwi I
tercatat kejadian anemia sebesar 18, 88%.
Anemia pada kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin di bawah 11 gr%
pada trimester 1 dan 3 atau kadar haemoglobin kurang dari 10,5 gr% pada trimester 2
(Masharova dan Valchanova, 2008). Anemia meurpakan kondisi menurunnya kadar sel darah
merah dan hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ
vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Anemia pada kehamilan disebabkan oleh perubahan
hematologis yang terjadi selama masa kehamilan. Perubahan ini berupa penurunan kadar
hemoglobin yangdisebabkan oleh karena dalam kehamilan keperluan zat makananbertambah dan
terjadinya perubahan-perubahan dalam darah berupa penambahanvolume plasma yang relatif
lebih besar daripada penambahan masa hemoglobindan volume sel darah merah. Bertambahnya
sel-sel darah adalah kurang jika dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga
terjadipengenceran darah. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya gejala anemia. Kondisi ini
2

dapat semakin berat apabila tidak diimbangi dengan asupan tinggi zat besi. Oleh karena itu,
anemia gizi besi merupakan jenis anemia yang paling banyak menyerang ibu hamil. Anemia gizi
besi disebabkan akibat kosongnya cadangan besi tubuh (depleted iron store) sehingga
penyediaan besi untuk eritropoiesis berkurang, yang pada akhirnya akan mengakibatkan
berkurangnya pembentukan hemoglobin (Bakta, 2006). Hal ini dapat menyebabkan berbagai
komplikasi. Pada ibu hamil dengan anemia terjadi gangguan penyaluran oksigen dan zat
makanan dari ibu ke plasenta dan janin, yang mempengaruhi fungsi plasenta sehingga dapat
mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin. Gangguan tumbuh kembang janin, abortus,
partus lama, sepsis puerperalis, kematian ibu dan janin (Cunningham et al., 2005), meningkatkan
risiko berat badan lahir rendah (BBLR) (Karasahin et al, 2006; Simanjuntak, 2008), asfiksia
neonatorum, dan prematuritas (Karasahin et al., 2006) merupakan berbagai komplikasi akibat
anemia pada ibu hamil.
WHO melaporkan bahwa setengah ibu hamil mengalami anemia, secara global 55%
dimana secara bermakna trimester III lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan dengan
trimester I dan II. Masalah ini disebabkan kurangnya defesiensi zat besi dengan defisiensi zat
gizi lainnya (WHO, 1999).
Di Amerika, terdapat 12% wanita usia subur (WUS) 15-49 tahun, 11% wanita hamil usia
subur mengalami anemia. Sementara persentase wanita hamil dari keluarga miskin terus
meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan ( 8% anemia di trimester 1, 12% anemia di
trimester II, dan 29% anemia pada trimester III). Anemia pada wanita masa nifas
(pascapersalinan) juga umum terjadi, sekitar 10% dan 22% terjadi pada wanita postpartum dari
keluarga miskin. (Fatmah, 2007).
Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan bahwa 26,4%
wanita usia subur (WUS) di Indonesia mengalami anemia (Hb < 12 g/dl). Prevalensi anemia
teringgi pada WUS yang lebih tua, umur 40 – 49 tahun (28,7%), kemudian diikuti oleh WUS
umur 15 – 19 tahun (26,5%). Data ini menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada WUS masih
tinggi dan masih berada di atas target nasional 4 yaitu sebesar 20% dengan persentase bumil
mendapatkan tablet Fe sebesar 70%, jumlah tersebut tertinggi pada wilayah Sumatera, Jawa dan
Bali serta wilayah Sulawesi dan wilayah Kawasan Timur (Depkes RI, 2004).
Anemia pada ibu hamil dapat diatasi dengan pemberian tablet besi, pemberian makanan
tinggi zat besi, pemberian suplemen vitamin A, pengobatan antimalaria, pengobatan anti parasit,
3

dan transfusi darah pada kasus-kasus anemia yang mengancam jiwa. Anemia pada ibu hamil
dapat dicegah dengan pemberian tablet besi, modifikasi diet tinggi zat besi, dan menjaga
higienitas pribadi. Pencegahan harus dilakukan sedini mungkin untuk menghindari komplikasi
akibat anemia.
Kejadian ini mungkin disebabkan oleh karena kurangnya pengetahuan mereka mengenai
pencegahan anemia gizi besi sehingga menyebabkan kurangnya upaya dalam mencegah hal
tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan, sikap serta upaya
ibu hamil terhadap pencegahan anemia gizi besi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merangkup terdapat beberapa faktor yang
berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil, diantaranya status gizi, paritas, usia,
pengetahuan, serta perilaku pencegahan anemia. Berdasarkan tingginya angka kejadian anemia
pada ibu hamil di Puskesmas Mengwi 1, disertai tinjauan faktor-faktor yang mempengaruhi,
peneliti kemudian melakukan studi deskriptif dengan judul “Gambaran Karakteristik Ibu Hamil
dengan Anemia di Puskesmas Mengwi 1 Periode Bulan Oktober – Bulan Desember 2018”. Hasil
dari penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan untuk melaksanakan penyuluhan sebagai
upaya menurunkan prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya dalam latar belakang masalah,
maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana gambaran distribusi frekuensi karakteristik status gizi pada ibu hamil dengan
anemia di Puskesmas Mengwi 1 Periode Bulan Oktober – Bulan Desember 2018?
b. Bagaimana gambaran distribusi frekuensi karakteristik paritas pada ibu hamil dengan
anemia di Puskesmas Mengwi 1 Periode Bulan Oktober – Bulan Desember 2018?
c. Bagaimana gambaran distribusi frekuensi karakteristik usia pada ibu hamil dengan
anemia di Puskesmas Mengwi 1 Periode Bulan Oktober – Bulan Desember 2018?
d. Bagaimana gambaran distribusi frekuensi karakteristik pengetahuan pada ibu hamil
dengan anemia di Puskesmas Mengwi 1 Periode Bulan Oktober – Bulan Desember 2018?
e. Bagaimana gambaran distribusi frekuensi karakteristik perilaku pencegahan anemia pada
ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Mengwi 1 Periode Bulan Oktober – Bulan
Desember 2018?
4

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran karakteristik pada ibu hamil dengan anemia di
Puskesmas Mengwi 1 Periode Bulan Oktober – Bulan Desember 2018

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Diketahui gambaran distribusi frekuensi karakteristik karakteristik status gizi pada ibu
hamil dengan anemia di Puskesmas Mengwi 1 Periode Bulan Oktober – Bulan
Desember 2018
b. Diketahui gambaran distribusi frekuensi karakteristik karakteristik paritas pada ibu
hamil dengan anemia di Puskesmas Mengwi 1 Periode Bulan Oktober – Bulan
Desember 2018
c. Diketahui gambaran distribusi frekuensi karakteristik karakteristik usia pada ibu hamil
dengan anemia di Puskesmas Mengwi 1 Periode Bulan Oktober – Bulan Desember
2018
d. Diketahui gambaran distribusi frekuensi karakteristik karakteristik pengetahuan pada
ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Mengwi 1 Periode Bulan Oktober – Bulan
Desember 2018
e. Diketahui gambaran distribusi frekuensi karakteristik karakteristik prilaku pencegahan
anemia pada ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Mengwi 1 Periode Bulan Oktober
– Bulan Desember 2018

1.4 Manfaat Penelitian


1) Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai pentingnya penanggulangan faktor resiko anemia pada ibu hamil dalam rangka
peningkatan kesehatan ibu dan anak.
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan atau data oleh
pihak puskesmas untuk meningkatkan efektifitas manajemen pengobatan dan edukasi ibu
hamil dengan anemia sehingga dapat menekan tingginya angka kejadian anemia pada ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Mengwi I di waktu yang akan datang.
5

3) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan masukan dalam
penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover
    Cover
    Dokumen13 halaman
    Cover
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat
  • Appendix
    Appendix
    Dokumen11 halaman
    Appendix
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat
  • Reference
    Reference
    Dokumen2 halaman
    Reference
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat
  • Chapter I
    Chapter I
    Dokumen3 halaman
    Chapter I
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat
  • Appendix
    Appendix
    Dokumen11 halaman
    Appendix
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat
  • Abstract
    Abstract
    Dokumen2 halaman
    Abstract
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen13 halaman
    Cover
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen14 halaman
    Bab Ii
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat
  • Presentasi HIV AIDS
    Presentasi HIV AIDS
    Dokumen34 halaman
    Presentasi HIV AIDS
    Rio Hutagalung
    100% (10)
  • Chapter I
    Chapter I
    Dokumen3 halaman
    Chapter I
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat
  • Reference
    Reference
    Dokumen2 halaman
    Reference
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat
  • Abstract
    Abstract
    Dokumen2 halaman
    Abstract
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen6 halaman
    Bab Iv
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen6 halaman
    Daftar Pustaka
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat
  • Mini Project PKM Mengwi Iii Full
    Mini Project PKM Mengwi Iii Full
    Dokumen32 halaman
    Mini Project PKM Mengwi Iii Full
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen30 halaman
    Bab Ii
    I-van's U-sac
    Belum ada peringkat