Anda di halaman 1dari 14

Pengukuran Teknik

Sistem EFI

Disusun oleh :
Aditya Wahyu W. 1502617071
Muhammad Ihsan Ali 1502617056
Muhamad Hafid Madani 1502617054

Pendidikan Vokasional Teknik Mesin


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

Bab II Pembahasan

1.2.1 Apa itu EFI ?

1.2.2 Apa saja jenis jenis EFI ?

1.2.3 Apa saja komponen EFI ?

1.2.4 Bagaimana cara kerja EFI ?

1.2.5 Jenis EFI yang digunakan pada mobil Toyota RUSH

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang


dikembangkan untuk diterapkan pada mesin motor. Tipe injeksi sebenarnya sudah
mulai diterapkan pada mesin motor dalam jumlah terbatas pada tahun 1980-an,
dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi sistem injeksi
elektronis. Efi adalah sisitem injeksi yang menggunakan elektronis atau sisitem
injeksi elektronis. Sistem ini langkah maju dari sistem karburator yang
menggunakan sistem injeksi mekanis. Feletronic Fuel Injection (EFI) adalah
teknologi pengontrolan penginjeksian bahan bakar yang berkembang saat ini pada
mesin bensin menggantikan karburator”.
Yang dimaksud dengan engine management system adalah system injeksi bahan
bakar electronic seperti halnya pada system injeksi bahan bakar electronic yang
lain akan tetapi system pengapian diatur dalam 1 unit dengan engine ECU atau
dengan kata lain system pengapian tidak terpisah dengan engine ECU.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu EFI ?
1.2.2 Apa saja jenis jenis EFI ?
1.2.3 Apa saja komponen EFI ?
1.2.4 Bagaimana cara kerja EFI ?
1.2.5 Jenis EFI yang digunakan pada mobil Toyota RUSH
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu EFI
1.3.2 Untuk mengetahui jenis-jenis EFI
1.3.3 Untuk mengetahui komponen EFI
1.3.4 Untuk mengetahui cara kerja EFI
1.3.5 Untuk mengetahui jenis EFI yang digunakan pada mobil Toyota
RUSH
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 EFI

EFI (Electronic Fuel Injection) adalah sebuah sistem bahan bakar yang
dalam kerjanya sampai (penyemprotan bahan bakar di ruang bakar) dikontrol
secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar yang
selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar. Penyemprotan bahan bakarnya
sudah di atur secara electronic, maka pada EFI dikenal ada komponen yang
bernama injector yang berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar dalam bentuk
kabut yang mudah terbakar.
Dengan adanya EFI ini, maka proses pembakaran yang terjadi diruang
bakar akan terjadi secara sempurna sehingga didapatkan daya motor yang optimal
serta didapatkan gas buang yang ramah lingkungan, sehingga pada saat ini
menjadi primadona karena mampu menjawab tantangan zaman dan mampu
menekan angka emisi gas buang serta mampu memenuhi standard EURO.

2.2 Macam – macam EFI


 Sistem K – Jetronic, merupakan sistem injeksi kontrol mekanik. sistem ini
injektor menyemprotkan bensin secara terus-menerus dalam setiap saluran
masuk silinder motor. Pengontrolan jumlah injeksi bahan bakar ke setiap
saluran masuk ditakar oleh plunyer pengontrol (control plunger) yang
terletak di distributor. Pengontrolan bahan bakar dan udara dilakukan oleh
air flow sensor. Sistem injeksi K-Jetronic  digunakan pada beberapa
kendaraan Eropa tahun 1980-an, contoh : Mercedes Benz serie : 280E dan
300 E.
 Sistem L – Jetronik, merupakan sistem injeksi kontrol elektronik. Kode L
berasal dari bahasa Jerman “Luft” yang berarti udara, kontrol injeksi
dilakukan secara elektronik oleh Electronic Control Unit (ECU)
berdasarkan jumlah udara. Sensor untuk mengukur jumlah udara yang
masuk ke dalam silinder adalah Air Flow Meter.
 Sistem D – Jetronik, merupakan system injeksi control elektronik. Kode D
berasal dari bahasa Jerman “Drunk” yang berarti tekanan, kontrol injeksi
dilakukan secara elektronik oleh Electronic Control Unit (ECU)
berdasarkan jumlah udara yang masuk. Sensor untuk mengukur jumlah
udara yang masuk ke dalam silinder adalah Manifold Absolute Pressure
Sensor (MAP Sensor).
Komponen Sistem EFI

1. Tanki bahan bakar, untuk menampung bahan bakar yang akan dijadikan
sumber tenaga.

2. Pompa bahan bakar, untuk menyalurkan bahan bakar dari tanki BBM ke
sistem EFI. Selain itu, pompa BBM juga berfungsi untuk membangkitkan tekanan
didalam sistem EFI sehingga bahan-bakar dapat terinjeksi ke dalam intake.

3. Relief valve/Pressure Regulator, berfungsi sebagai katup yang akan


mengembalikan bahan bakar dari sistem EFI ke tanki. Relief valve akan terbuka
saat tekanan maksimal sistem bahan bakar tercapai. Sehingga akan menghindari
terjadinya over pressure.

4. Fuel Pipe, berfungsi sebagai selang tempat untuk menyalurkan bahan bakar
dari tanki ke rangkaian EFI.

5. Fuel Filter, berfungsi untuk menyaring bahan bakar dari debu dan partikel
kotoran yang ikut terbawa ke dalam sistem. Fuel filter pada EFI, harus memiliki
kemampuan yang cukup baik. Karena jika terdapat kotoran masuk ke rangkaian
EFI, akan menyumbat injector dan sistem kerja mesin akan terganggu.

6. Delivery Pipe, Komponen ini akan menampung bahan bakar dari tanki yang
dikirimkan melalui fuel pipe. Bahan-bakar didalam delivery pipe memiliki
tekanan tertentu dan saat injector terbuka maka bahan bakar akan keluar akibat
tekanan tersebut.
7. Sensor

IAT
Sensor ini terletak setelah saringan udara, fungsinya untuk mendeteksi suhu udara
yang masuk ke intake manifold.

MAP
MAP (Manifold Absolute Pressure) berfungsi untuk mendeteksi tingkat
kevakuman di intake manifold setelah throtle body.

ECT
ECT (Engine Coolant Temperature) berfungsi untuk mendeteksi temperature air
pendingin pada mesin.

CKP dan CMP


CKP dan CMP merupakan signal sensor yanng berfungsi untuk mendeteksi RPM
mesin dan mendeteksi posisi TOP silinder 1 (Crankshaft dan Camshaft).

TPS
Throtle Position Sensor (TPS) berfungsi untuk mendeteksi posisi sudut
pembukaan katup gas, yang akan dijadikan patokan untuk menentukan bahan
bakar yang diinjeksikan berdasarkan RPM yang diinginkan.

O2S
O2 sensor atau oksigen sensor berfungsi untuk mengukur kadar oksigen pada gas
buang mesin. Kadar oksigen ini akan menunjukan tingkat emisi yang dihasilkan
mesin.
Knock Sensor
Knock sensor berfungsi untuk mendeteksi ketukan atau knocking yang terjadi
pada mesin. Knocking terjadi karena pembakaran yang tidak sempurna pada
mesin.

8. ECM/ECU (Engine Control Module/Unit)


ECM/ECU adalah pusat pengendalian elektronik pada sistem kelistrikan mesin.
ECM akan mengendalikan berbagai rangkaian elektrical mesin dari mulai sistem
pengapian, sistem pendingin, dan sistem EFI. ECM disusun dari berbagai
rangkaian IC yang dapat melakukan perhitungan secara logic. ECM menerima
signal dan memberi perintah menggunakan besaran tegangan.

9. Actuator, berfungsi untuk mengekekusi perintah dari ECM. Actuator pada


sistem EFI meliputi injector dan ISC.

Injector
Injector adalah komponen aktuator yang berfungsi untuk menyemprotkan bahan
bakar kedalam intake manifold. Injector menggunakan rangkaian solenoid untuk
membuka dan menutup noozle. Sehingga fungsi injector sebenarnya hanya
membuka noozle untuk mengeluarkan bahan bakar kedalam intake manifold.
Sementara untuk mengatur lama pembukaan dan timing pembukaan diatur oleh
ECM.

ISC
ISC (Idle Speed Control) adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengatur kecepatan idle mesin dengan mengatur suplai udara di idle port pada
throtle body.
OCV atau Oil Control Valve, OCV termasuk aktuator yang berfungsi untuk
mengatur oli mesin yang masuk ke VVT-i.
Vacuum Switching Valve (EVAP) atau VSV, VSV bukanlah sensor tetapi
aktuator, fungsi katup vsv (EVAP) adalah untuk membuka saluran uap bensin dari
tanki melalui charcoal canister, uap bensin dari tanki tersebut akan ikut terbakar
didalam mesin. Katup vsv biasanya bekerja setelah kondisi mesin sudah panas.

Carakerja Sistem EFI

Cara kerja EFi cukup sederhana. Bahan bakar dipompa melalui pompa bahan
bakar dari tanki menuju delivery valve. Kemudian, ECM akan membuka injector
sehingga bahan bakar dapat keluar dari lubang noozle.

Keuntungan Sistem EFI

Mesin lebih halus, karena campuran bahan-bakar diatur secara logic oleh ECM
sehingga mencapai campuran ideal di tiap RPM.

Lebih irit, ECM akan mencegah pemakaian bahan bakar yang berlebih selain itu,
sistem EFI lebih tertutup sehingga kerugian bahan bakar akan ditekan.

Lebih ramah lingkungan, sistem EFI menyebabkan pembakaran pada mesin


menjadi lebih sempurna. Sehingga gas buang yang dihasilkan juga lebih ramah
linkungan.
Tenaga lebih terasa, sistem EFI memiliki berbagai macam sensor yang akan
mendeteksi kondisi mesin di berbagai RPM, sehingga perhitungan ECM akurat
yang menyebabkan tenaga mesin maksimal.

Kelemahan Sistem EFI

Lebih sensitif, komponen EFI menggunakan rangkaian elektronika. Komponen


seperti sensor lebih sensitif terhadap kondisi tertentu. Sehingga bisa berpengaruh
pada sistem EFI.

Bisa masuk angin, masuk angin terjadi saat terdapat gelembung udara didalam
sistem EFI. Gelembung ini bisa masuk saat bahan bakar kosong atau penggantian
filter. Sehingga mesin akan susah start.

Perawatan Ekstra, berbeda dengan karburator yang memiliki komponen yang


mudah dipahami. Sistem EFI lebih rumit sehingga perlu perawatan dari teknisi
ahli yang menguasai sistem EFI.

Analisis
Toyota RUSH menggunakan EFI tipe D, karena menggunakan MAP sensor. MAP
sensor bekerja dengan cara mengontrol tekanan pada manifold.

Prinsip dan cara kerja MAP Sensor atau fungsi map sensor. Manifold Absolute
Pressure (MAP Sensor) pada mobil bermesin Injeksi adalah alat atau komponen
untuk mendeteksi tingkat kevacuuman pada intake Manipol karena hisapan dari
Mesin EFI, yang dirubah menjadi nilai tegangan yang dikirim ke ECU mesin.

Selanjutnya dari ECU mesin EFI informasi yang berasal dari tegangan output
MAP sensor akan diteruskan ke Injektor untuk memberikan Suplai sejumlah
bahan-bakar sesuai kebutuhan mesin, gambaran mudah nya seperti itu.
MAP sensor bisa ditemukan pada Mobil EFI dengan Mesin EFI Tipe D seperti
contohnya Avanza/Xenia ,Terios/Rush, Kijang LGX EFI, Soluna EFI TwinCam,
Toyota Great Corolla, Honda Cr-V, Honda Jazz Matic 2006 dan lain-lain.

Mesin EFI tipe D ini juga bisa tetap dihidupkan tanpa MAP Sensor tetapi efeknya
adalah konsumsi bbm yang terlalu boros sampai 1 liter untuk 4 kilometer akan
tercium juga bau bensin yang tajam dari knalpot.

Cara Kerja MAP Sensor Mobil Injeksi

untuk kebanyakan mobil EFI memiliki tiga terminal atau Tiga Kabel yang
terhubung ke ECU mesin dan diantara ketiga kabel pada tersebut tidak boleh
terjadi short atau konslet.

MAP sensor terhubung dengan slang menuju intake manipol, ada kendaraan yang
masih bisa hidup kalau slang ini terlepas dan ada yang langsung mati mesin nya.
Tergantung besarnya lubang yang ada pada saluran di manipol yang menuju MAP
Sensor.

Fungsi ketiga kabel atau terminal pada Map Sensor mobil efi:
1. E2 adalah Terminal atau kabel untuk (-) Ground
2. VC adalah 5 volt Dc saat kunci kontak ON setelah melewati Regulator
tegangan yang terdapat pada ECU.
3.PIM adalah terminal yang memberi sinyal ke ECU tentang kondisi
Kevacuuman pada intake manipol dan nilai tegangan nya berubah-ubah sesuai
kevacuuman.

Nilai tegangan di terminal PIM pada MAP Sensor


mendekati angka 5 volt saat kunci kontak ON dan saat thotle valve atau katup gas
di buka menghentak secara mendadak untuk untuk memberi suplai bbm lebih
banyak ke Injektor.

Seperti uraian di atas mobil EFI masih bisa hidup tanpa Map Sensor tetapi boros
bensin karena pada terminal PIM tetap terdapat nilai tegangan mendekati 5 volt
meski soket MAP sensor dilepas. Tegangan ini berasal dari sirkuit di dalam ECM/
ECU. Lihat gambar Bagian ECM diatas terdapat semacam fungsi resistor “bukan
berarti resistor” yang mem-baypas tegangan VC menuju terminal PIM.

Sedangkan ketika mesin hidup secara normal tegangan yang terdapat pada
terminal PIM bervariasi mulai 1,5 volt hingga 4,9 volt. Sedangkan untuk mobil
honda kita akan menemukan nama lain dari terminal MAP sensor,yaitu terminal
V,terminal G dan terminal O dengan fungsi yang sama.
Daftar Pustaka

Sumber :
https://otomotifmobil.com/nama-sensor-pada-mobil-avanza-xenia-rush-dan-terios/
https://otomotrip.com/prinsip-dan-sistem-cara-kerja-map-sensor-mobil-injeksi/
https://www.montirpro.com/2016/06/64-jenis-lampu-peringatan-
dashboard_51.html
https://www.youtube.com/watch?v=-gN2_jRucY8

Anda mungkin juga menyukai