Sistem EFI
Disusun oleh :
Aditya Wahyu W. 1502617071
Muhammad Ihsan Ali 1502617056
Muhamad Hafid Madani 1502617054
1.3 Tujuan
Bab II Pembahasan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 EFI
EFI (Electronic Fuel Injection) adalah sebuah sistem bahan bakar yang
dalam kerjanya sampai (penyemprotan bahan bakar di ruang bakar) dikontrol
secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar yang
selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar. Penyemprotan bahan bakarnya
sudah di atur secara electronic, maka pada EFI dikenal ada komponen yang
bernama injector yang berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar dalam bentuk
kabut yang mudah terbakar.
Dengan adanya EFI ini, maka proses pembakaran yang terjadi diruang
bakar akan terjadi secara sempurna sehingga didapatkan daya motor yang optimal
serta didapatkan gas buang yang ramah lingkungan, sehingga pada saat ini
menjadi primadona karena mampu menjawab tantangan zaman dan mampu
menekan angka emisi gas buang serta mampu memenuhi standard EURO.
1. Tanki bahan bakar, untuk menampung bahan bakar yang akan dijadikan
sumber tenaga.
2. Pompa bahan bakar, untuk menyalurkan bahan bakar dari tanki BBM ke
sistem EFI. Selain itu, pompa BBM juga berfungsi untuk membangkitkan tekanan
didalam sistem EFI sehingga bahan-bakar dapat terinjeksi ke dalam intake.
4. Fuel Pipe, berfungsi sebagai selang tempat untuk menyalurkan bahan bakar
dari tanki ke rangkaian EFI.
5. Fuel Filter, berfungsi untuk menyaring bahan bakar dari debu dan partikel
kotoran yang ikut terbawa ke dalam sistem. Fuel filter pada EFI, harus memiliki
kemampuan yang cukup baik. Karena jika terdapat kotoran masuk ke rangkaian
EFI, akan menyumbat injector dan sistem kerja mesin akan terganggu.
6. Delivery Pipe, Komponen ini akan menampung bahan bakar dari tanki yang
dikirimkan melalui fuel pipe. Bahan-bakar didalam delivery pipe memiliki
tekanan tertentu dan saat injector terbuka maka bahan bakar akan keluar akibat
tekanan tersebut.
7. Sensor
IAT
Sensor ini terletak setelah saringan udara, fungsinya untuk mendeteksi suhu udara
yang masuk ke intake manifold.
MAP
MAP (Manifold Absolute Pressure) berfungsi untuk mendeteksi tingkat
kevakuman di intake manifold setelah throtle body.
ECT
ECT (Engine Coolant Temperature) berfungsi untuk mendeteksi temperature air
pendingin pada mesin.
TPS
Throtle Position Sensor (TPS) berfungsi untuk mendeteksi posisi sudut
pembukaan katup gas, yang akan dijadikan patokan untuk menentukan bahan
bakar yang diinjeksikan berdasarkan RPM yang diinginkan.
O2S
O2 sensor atau oksigen sensor berfungsi untuk mengukur kadar oksigen pada gas
buang mesin. Kadar oksigen ini akan menunjukan tingkat emisi yang dihasilkan
mesin.
Knock Sensor
Knock sensor berfungsi untuk mendeteksi ketukan atau knocking yang terjadi
pada mesin. Knocking terjadi karena pembakaran yang tidak sempurna pada
mesin.
Injector
Injector adalah komponen aktuator yang berfungsi untuk menyemprotkan bahan
bakar kedalam intake manifold. Injector menggunakan rangkaian solenoid untuk
membuka dan menutup noozle. Sehingga fungsi injector sebenarnya hanya
membuka noozle untuk mengeluarkan bahan bakar kedalam intake manifold.
Sementara untuk mengatur lama pembukaan dan timing pembukaan diatur oleh
ECM.
ISC
ISC (Idle Speed Control) adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengatur kecepatan idle mesin dengan mengatur suplai udara di idle port pada
throtle body.
OCV atau Oil Control Valve, OCV termasuk aktuator yang berfungsi untuk
mengatur oli mesin yang masuk ke VVT-i.
Vacuum Switching Valve (EVAP) atau VSV, VSV bukanlah sensor tetapi
aktuator, fungsi katup vsv (EVAP) adalah untuk membuka saluran uap bensin dari
tanki melalui charcoal canister, uap bensin dari tanki tersebut akan ikut terbakar
didalam mesin. Katup vsv biasanya bekerja setelah kondisi mesin sudah panas.
Cara kerja EFi cukup sederhana. Bahan bakar dipompa melalui pompa bahan
bakar dari tanki menuju delivery valve. Kemudian, ECM akan membuka injector
sehingga bahan bakar dapat keluar dari lubang noozle.
Mesin lebih halus, karena campuran bahan-bakar diatur secara logic oleh ECM
sehingga mencapai campuran ideal di tiap RPM.
Lebih irit, ECM akan mencegah pemakaian bahan bakar yang berlebih selain itu,
sistem EFI lebih tertutup sehingga kerugian bahan bakar akan ditekan.
Bisa masuk angin, masuk angin terjadi saat terdapat gelembung udara didalam
sistem EFI. Gelembung ini bisa masuk saat bahan bakar kosong atau penggantian
filter. Sehingga mesin akan susah start.
Analisis
Toyota RUSH menggunakan EFI tipe D, karena menggunakan MAP sensor. MAP
sensor bekerja dengan cara mengontrol tekanan pada manifold.
Prinsip dan cara kerja MAP Sensor atau fungsi map sensor. Manifold Absolute
Pressure (MAP Sensor) pada mobil bermesin Injeksi adalah alat atau komponen
untuk mendeteksi tingkat kevacuuman pada intake Manipol karena hisapan dari
Mesin EFI, yang dirubah menjadi nilai tegangan yang dikirim ke ECU mesin.
Selanjutnya dari ECU mesin EFI informasi yang berasal dari tegangan output
MAP sensor akan diteruskan ke Injektor untuk memberikan Suplai sejumlah
bahan-bakar sesuai kebutuhan mesin, gambaran mudah nya seperti itu.
MAP sensor bisa ditemukan pada Mobil EFI dengan Mesin EFI Tipe D seperti
contohnya Avanza/Xenia ,Terios/Rush, Kijang LGX EFI, Soluna EFI TwinCam,
Toyota Great Corolla, Honda Cr-V, Honda Jazz Matic 2006 dan lain-lain.
Mesin EFI tipe D ini juga bisa tetap dihidupkan tanpa MAP Sensor tetapi efeknya
adalah konsumsi bbm yang terlalu boros sampai 1 liter untuk 4 kilometer akan
tercium juga bau bensin yang tajam dari knalpot.
untuk kebanyakan mobil EFI memiliki tiga terminal atau Tiga Kabel yang
terhubung ke ECU mesin dan diantara ketiga kabel pada tersebut tidak boleh
terjadi short atau konslet.
MAP sensor terhubung dengan slang menuju intake manipol, ada kendaraan yang
masih bisa hidup kalau slang ini terlepas dan ada yang langsung mati mesin nya.
Tergantung besarnya lubang yang ada pada saluran di manipol yang menuju MAP
Sensor.
Fungsi ketiga kabel atau terminal pada Map Sensor mobil efi:
1. E2 adalah Terminal atau kabel untuk (-) Ground
2. VC adalah 5 volt Dc saat kunci kontak ON setelah melewati Regulator
tegangan yang terdapat pada ECU.
3.PIM adalah terminal yang memberi sinyal ke ECU tentang kondisi
Kevacuuman pada intake manipol dan nilai tegangan nya berubah-ubah sesuai
kevacuuman.
Seperti uraian di atas mobil EFI masih bisa hidup tanpa Map Sensor tetapi boros
bensin karena pada terminal PIM tetap terdapat nilai tegangan mendekati 5 volt
meski soket MAP sensor dilepas. Tegangan ini berasal dari sirkuit di dalam ECM/
ECU. Lihat gambar Bagian ECM diatas terdapat semacam fungsi resistor “bukan
berarti resistor” yang mem-baypas tegangan VC menuju terminal PIM.
Sedangkan ketika mesin hidup secara normal tegangan yang terdapat pada
terminal PIM bervariasi mulai 1,5 volt hingga 4,9 volt. Sedangkan untuk mobil
honda kita akan menemukan nama lain dari terminal MAP sensor,yaitu terminal
V,terminal G dan terminal O dengan fungsi yang sama.
Daftar Pustaka
Sumber :
https://otomotifmobil.com/nama-sensor-pada-mobil-avanza-xenia-rush-dan-terios/
https://otomotrip.com/prinsip-dan-sistem-cara-kerja-map-sensor-mobil-injeksi/
https://www.montirpro.com/2016/06/64-jenis-lampu-peringatan-
dashboard_51.html
https://www.youtube.com/watch?v=-gN2_jRucY8