Anda di halaman 1dari 10

1.

BIDANG KESEHATAN

1. Program Non-Fisik

a. Penyuluhan Hipertensi, Asam Urat, dan Diabetes Mellitus

Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah pasca kemerdekaan

memberikan dampak positif berupa meningkatnya angka usia harapan hidup penduduk

Indonesia. Namun disisi lain, meningkatnya angka usia harapan hidup juga memberikan

dampak berupa meningkatnya angka kejadian penyakit degeneratif, seperti hipertensi dan

diabetes mellitus. Akhir-akhir ini terjadi fenomena yang memprihatinkan, yakni terjadi

pergeseran usia pasien. Penyakit degeneratif yang awalnya hanya terjadi pada pada populasi

usia lanjut, kini mulai menyerang penduduk berusia produktif. Hal ini disebabkan karena

adanya perubahan gaya hidup, diantaranya pergeseran pola makan tradisional yang

mengandung karbohidrat, serat, dan sayuran menjadi pola makan yang banyak mengandung

lemak, gula, garam dan sedikit serat. Hal tersebut semakin diperparah dengan semakin

sedikitnya aktivitas fisik. Pola hidup berisiko seperti inilah yang menyebabkan tingginya

angka kematian akibat penyakit jantung koroner dan stroke. Dampak nasional dari pola hidup

seperti ini yaitu biaya kesehatan menjadi sangat mahal.

Untuk mencegah semakin memburuknya keadaan, segala macam upaya pun dilakukan,

diantaranya memberikan penyuluhan mengenai penyakit-penyakit tersebut. Masyarakat

diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup supaya dapat melakukan pencegahan terhadap

dirinya dan keluarga.

Pelaksanaan Kegiatan

Waktu pelaksanaan yaitu di Desa Binangun tepatnya di grumbul Curug bertempat di

Posyandu Lansia RT 01 RW 06 dengan peserta Bapak dan Ibu Lansia RW 06.

Tujuan dan manfaat

Tujuan dan manfaat diadakan sosialisasi ini diharapkan masyarakat memiliki


pengetahuan mengenai penyakit hipertensi, asam urat, dan diabetes mellitus sehingga mampu

melakukan pencegahan bagi dirinya dan keluarga.

Uraian Capaian

Penyuluhan hipertensi, asam urat, dan diabetes mellitus dilakukan bersamaan dengan

jadwal posyandu lansia RT 01 RW 06. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang.

Faktor Pendorong

 Jadwal posyandu lansia sudah rutin dilakukan sehingga memudahkan dilakukan

penyuluhan.

Faktor Penghambat

 Keterbatasan kemampuan pemberi penyuluhan dalam menggunakan bahasa jawa

 Usia peserta yang sudah lansia dan sebagian besar berpendidikan rendah

dikhawatirkan tidak mampu memahami isi penyuluhan.

Penanggungjawab kegiatan

Widya Kusumastuti (G1A010040)

Rekomendasi Perbaikan Program

Saran untuk KKN periode berikutnya adalah sosialisasi penyuluhan dilakukan dengan

menggunakan bahasa setempat dan kata-kata yang sederhana untuk memudahkan

pemahaman warga.

b. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pentingnya kesadaran kesehatan dan kebersihan harus ditanamkan pada anak sejak

dini. Anak usia sekolah dasar merupakan saat yang tepat untuk memulai kebiasaan hidup

bersih dan sehat karena anak usia tersebut sudah mampu memahami dan sudah bisa menjadi

contoh bagi masyarakat.

Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Binangun pada Jumat, 23 Agustus 2013

dengan peserta siswa kelas I sampai VI sejumlah 168 siswa.

Tujuan dan manfaat

Anak-anak diharapkan mampu menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat serta

menjadi contoh bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Uraian Capaian

Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dilaksanakan di ruang kelas sebagai

pengantar sebelum dilakukan praktek cara mencuci tangan dan sikat gigi yang baik.

Penyuluhan dilakukan oleh anggota tim KKN dengan peserta siswa kelas I sampai VI

sejumlah 168 siswa.

Faktor Pendorong

 Antusias siswa dalam mendengarkan penyuluhan yang diberikan.

Faktor Penghambat

 Terbatasnya alokasi waktu yang diberikan untuk memberikan penyuluhan sehingga

hanya sedikit materi yang dapat disampaikan.

Penanggungjawab kegiatan

Galih Samodra (G1F010012)

Rekomendasi Perbaikan Program

Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebaiknya dilanjutkan dengan

kegiatan yang mendukung penerapannya seperti mencuci tangan sebelum makan,

menyediakan tempat sampah di sekolah, dan sebagainya.

c. Penyuluhan Pentingnya Donor Darah

Angka kebutuhan darah pada pasien di rumah sakit sangat tinggi, sedangkan

ketersediaan darah di unit Palang Merah Indonesia (PMI) sangat terbatas. Hal ini
mengakibatkan terjadi antrian permintaan darah, bahkan tidak sedikit pasien yang tidak dapat

diselamatkan nyawanya karena tidak berhasil mendapatkan transfusi darah. Untuk mencegah

keterbatasan persediaan darah, maka dibutuhkan partisipasi masyarakat untuk mau

mendonorkan darahnya. Namun seringkali masyarakat tidak mau mendonorkan darah karena

merasa takut. Untuk menghilangkan rasa takut masyarakat maka kami mengadakan

penyuluhan donor darah untuk memberikan pemahaman mengenai donor darah serta

manfaatnya sehingga masyarakat bersedia untuk mendonorkan darahnya.

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Binangun RT/RW 03/01 pada hari Sabtu, 3 Agustus

2013 dengan peserta sebanyak 40 orang.

Tujuan dan Manfaat

Penyuluhan Pentingnya Donor Darah bertujuan memberikan informasi mengenai

manfaat donor darah dan masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi dalam kegiatan donor

darah.

Uraian Pencapaian

Kegiatan penyuluhan donor darah dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan arisan

rutin RT/RW 03/01 Penyuluhan dilakukan oleh petugas PMI, Bapak Indra, dengan peserta

berjumlah 40 orang.

Faktor Pendorong

 Penyuluhan diberikan oleh orang yang ahli

 Antusiasme masyarakat mendengarkan penyuluhan

Faktor Penghambat

 Keterlambatan waktu pelaksanaan penyuluhan dari yang sudah dijadwalkan.

Penanggungjawab kegiatan
Galih Samodra (G1F010012)

Rekomendasi Perbaikan Program

Penyuluhan sebaiknya dilakukan untuk cakupan masyarakat yang lebih luas dengan

sasaran usia produktif.

d. Penyuluhan Malaria dan Demam Berdarah Dengue

Wilayah Indonesia yang terletak pada iklim tropis dengan tingkat kelembaban yang

cukup tinggi memiliki dampak negatif berupa tingginya angka kejadian penyakit infeksi,

salah satunya yang disebabkan oleh vektor nyamuk. Peralihan dari musim kemarau ke musim

penghujan atau sebaliknya, yang umumnya dikenal dengan pancaroba menyebabkan siklus

hidup nyamuk menjadi bertambah panjang. Lingkungan hutan dan kebun merupakan habitat

nyamuk Anopheles sp yang merupakan penyebab malaria. Sedangkan lingkungan rumah

yang tidak sehat, banyaknya genangan air merupakan habitat nyamuk Aedes aegypti yang

menyebabkan demam berdarah dengue. Hal-hal tersebut merupakan penyebab masih

tingginya angka kejadian penyakit malaria dan demam berdarah dengue.

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Binangun RT/RW 01/06 pada Sabtu, 27 Juli 2013

dengan peserta sebanyak 35 orang.

Tujuan dan Manfaat

Penyuluhan Malaria dan Demam Berdarah Dengue bertujuan memberikan

pemahaman mengenai penyakit malaria dan demam berdarah, gejala, pencegahan, serta

pengobatannya. Masyarakat diharapkan dapat melakukan pencegahan penyakit tersebut.

Selain itu masyarakat juga diharapkan dapat cepat tanggap mencari pertolongan dan

menangani apabila ada yang terjangkit malaria dan demam berdarah dengue.

Uraian Pencapaian
Kegiatan penyuluhan malaria dan demam berdarah dilaksanakan bersamaan dengan

kegiatan arisan rutin RT/RW 01/06 Penyuluhan dilakukan oleh tim KKN dengan peserta

berjumlah 40 orang.

Faktor Pendorong

 Wilayah tersebut merupakan daerah endemis , sehingga masyarakat sangat antusias

untuk melakukan pencegahan.

Faktor Penghambat

 Keterbatasan kemampuan pemberi penyuluhan dalam menggunakan bahasa jawa

Penanggungjawab kegiatan

Widya Kusumastuti (G1A010040)

Rekomendasi Perbaikan Program

Penyuluhan sebaiknya dilakukan untuk cakupan masyarakat yang lebih luas.

2. Program Fisik

a. Pendampingan Posyandu BALITA dan Pemberian Kapsul Vitamin A

Pos Pelayanan Terpadu atau yang biasa disingkat Posyandu adalah salah satu pos

pelayanan penting di masyarakat. Kegiatan posyandu yang meliputi penimbangan dan

pemeriksaan gizi sangat bermanfaat untuk memantau tumbuh kembang balita, serta dapat

mendeteksi penyakit sejak awal sehingga dapat ditangani dengan cepat.

Posyandu balita yang dilakukan pada bulan Agustus ini bertepatan dengan waktu

pemberian kapsul vitamin A. Pemberian kapsul vitamin A merupakan program pemerintah

yang rutin dilaksanakan setiap bulan Februari dan Agustus. Kapsul vitamin A yang diberikan

ada dua macam, yaitu warna biru yang mengandung vitamin A sebanyak 100.000 SI

diberikan kepada balita berusia 6-11 bulan, sedangkan kapsul berwarna merah yang

mengandung vitamin A sebanyak 200.000 SI diberikan kepada balita berusia 12-59 bulan.
Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 3 Agustus 2013 di Posyandu I Desa Binangun dengan

peserta sebanyak 80 balita.

Tujuan dan manfaat

Kegiatan Posyandu bertujuan untuk memantau tumbuh kembang balita dan

mendeteksi penyakit sejak awal sehingga dapat ditangani dengan cepat.

Pemberian kapsul vitamin A bertujuan untuk mencegah terjadinya defisiensi vitamin

A yang umumnya terjadi pada balita.

Uraian Capaian

Kegiatan posyandu dilaksanakan di Posyandu I desa Binangun dengan peserta

sejumlah 80 balita. Jumlah balita yang diberikan kapsul vitamin A berwarna merah sejumlah

75 dan jumlah balita yang diberikan kapsul vitamin A berwarna biru sejumlah 5.

Faktor Pendorong

 Antusias masyarakat mengikuti kegiatan posyandu

Penanggungjawab kegiatan

Widya Kusumastuti (G1A010040)

Rekomendasi Perbaikan Program

Kader posyandu sebaiknya lebih gencar mensosialisasikan pentingnya posyandu

sehingga seluruh masyarakat bersedia membawa balitanya untuk rutin mengikuti kegiatan

posyandu.

b. Praktek Cara Mencuci Tangan dan Menyikat Gigi yang Benar

Kehidupan anak-anak pedesaan dengan keterbatasan sarana dan prasarana informasi

menyebabkan minimya informasi dan pengetahuan yang mereka terima. Mereka sedikit

banyak sudah mengerti mengenai pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
namun belum sepenuhnya mengerti bagaimana melakukannya. Kegiatan ini merupakan

lanjutan penyuluhan PHBS yang dilakukan pada hari yang sama. Kegiatan berupa praktek

secara langsung dapat memudahkan pemahaman anak-anak dalam melakukan cuci tangan

dan sikat gigi dengan benar.

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan SD Negeri 2 Binangun pada hari Jumat, 27

Agustus 2013 dengan peserta siswa kelas I sampai VI sejumlah 168 siswa

Tujuan dan manfaat

Kegiatan praktek cara mencuci tangan dan menyikat gigi yang benar ini diharapkan

dapat meningkatkan pemahaman anak-anak dan menanamkan kebiasaan berperilaku bersih

dan sehat sejak dini.

Uraian Capaian

Praktek cara mencuci tangan dan menyikat gigi yang benar dilakukan di lapangan SD

Negeri 2 Binangun. Fasilitas yang disediakan berupa beberapa sabun, sikat gigi, dan pasta

gigi. Masing-masing anak membawa gelas kumur, sedangkan airnya berasal dari keran-keran

air di sekitar sekolah. Anak-anak membentuk lingkaran berdasarkan kelasnya dan didampingi

satu hingga dua mahasiswa KKN sebagai instruktur.

Faktor Pendorong

 Siswa antusias mengikuti kegiatan ini

 Dukungan orang tua dan guru

Faktor Penghambat

 Sikap anak-anak yang sulit diatur, terutama anak kelas I dan II

Penanggungjawab kegiatan

Galih Samodra (G1F010012)

Rekomendasi Perbaikan Program


Rekomendasi perbaikan program untuk KKN berikutnya yaitu harus tetap

dilaksanakan kontrol dan pendampingan di tempat yang sudah dilakukan kegiatan agar anak-

anak yang sudah menerima informasi ini bisa memiliki kebiasaan PHBS dan menjaga

kesehatan gigi mulut. Kegiatan ini juga harus dilakukan ke SD yang belum menerima

informasi ini. Kegiatan kesehatan lain misal pemeriksaan gigi juga bisa dilaksanakan sebagai

program lanjutan.

c. Penyuluhan Pentingnya Donor Darah

Angka kebutuhan darah pada pasien di rumah sakit sangat tinggi, sedangkan

ketersediaan darah di unit Palang Merah Indonesia (PMI) sangat terbatas. Hal ini

mengakibatkan terjadi antrian permintaan darah, bahkan tidak sedikit pasien yang tidak dapat

diselamatkan nyawanya karena tidak berhasil mendapatkan transfusi darah. Untuk mencegah

keterbatasan persediaan darah, maka dibutuhkan partisipasi masyarakat untuk mau

mendonorkan darahnya. Namun seringkali masyarakat tidak mau mendonorkan darah karena

merasa takut. Untuk menghilangkan rasa takut masyarakat maka kami mengadakan

penyuluhan donor darah untuk memberikan pemahaman mengenai donor darah serta

manfaatnya sehingga masyarakat bersedia untuk mendonorkan darahnya.

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Binangun RT/RW 03/03 pada hari Sabtu, 17

Agustus 2013 dengan peserta sebanyak 23 orang.

Tujuan dan Manfaat

Donor Darah bertujuan untuk memberikan sehatnya melakukan donor darah sehingga

warga dapat mearasakan langsung manfaat dari donor darah.

Uraian Pencapaian

Kegiatan penyuluhan donor darah dilaksanakan di Balai Desa RT/RW 03/03 yang

dilakukan oleh petugas PMI dengan peserta berjumlah 23 orang.


Faktor Pendorong

 Langsung mendatangkan tenaga ahli

 Antusiasme masyarakat tentang donor darah

Faktor Penghambat

 Keterlambatan waktu pelaksanaan donor darah dari yang sudah dijadwalkan.

Penanggungjawab kegiatan

Galih Samodra (G1F010012)

Rekomendasi Perbaikan Program

Donor darah sebaiknya dilakukan untuk cakupan masyarakat yang lebih luas dengan

sasaran usia produktif.

Anda mungkin juga menyukai