Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Nama : Halim Mukti Mantofani

NIM : K3518035

Mata Kuliah : Profesi Pendidikan Hari/Tanggal : Rabu, 15 Mei 2019

Prodi/SMT : PTIK/2 Waktu : 60 menit Dosen : Basori, M.Pd

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan analisis yang tepat!

1. Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan bahwa
indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Kualitas pendidikan di
Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Indonesia memiliki daya
saing yang rendah Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya
berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
Menurut anda, bagaimana menyikapi ini. Apa masalahnya, penyebabnya, dan apa pula
solusinya.
2. Melihat pentingnya posisi guru dalam dunia pendidikan, maka sumber daya manusia
(SDM) yang unggul adalah hal mutlak dalam proses pembelajaran. Seorang guru harus
memenuhi standar pendidik yang dapat dicapai dengan memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik. Hal ini tak bisa ditawar karena sudah diamanatkan dalam
Pasal 8 Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Bagaimana
pendapat anda tentang kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik guru ini.
Apa maksudnya, arti pentingnya, dan terangkan pula 4 kompetensi guru tsb!

Jawaban :

1. Kualitas Pendidikan di Indonesia memprihatinkan diakibatkan karena beberapa faktor.


Salah satunya merupakan bagian penting internalnya itu sendiri, yaitu kepala sekolah.
Mengapa demikian? karena kepala sekolah merupan leader atau pemimpin dari sekolah
tersebut. Dengan deminikan berarti kepala sekolah berhak merancang dan mengatur
program program apa saja yang dapat membantu dalam kegiatan belajar mengajar di
sekolah terseut dengan memanfaatkan SDA di sekolah, seperti guru. Namun, pada
faktanya beberapa pemimpin hanya bertindak sebagai formalitas saja. Selain itu, mutu
Pendidikan pada sekolah juga harus diperhatikan. Mutu tersebut mencakup input, proses,
dan output. Untuk melihat mutu seuatu Pendidikan, maka perlu melihat Pendidikan formal
sebagai suatu system. Selanjutnya mutu system tergantung pada komponen yang
membentuk suatu system. Serta proses yang berlangsung hingga membuahkan hasil. Serta
sumber daya manusia nya itu sendiri harusnya sesuai dengan kompetensi standar yang
telah ditetapkan oleh pemerintah. Penyebabnya adalah, internal dan eksternal dalam
sekolah tersebut. Untuk internal yaitu SDA dan program yang ada di dalamnya.
Sedangkan untuk eksternalnya merupakan pemerintah yang mengatur dan menyeleksi
SDA pada profesi Pendidikan. Untuk itu diperlukan solusi sebagai berikut :
a. Lebih efektif dalam membuat suatu program dalam lingkungan Pendidikan.
b. Menyeleksi profesi Pendidikan dengan lebih adil tanpa ada kecurangan serta
diperkertat supaya lebih dapat menghasilkan profesi yang madani.
c. Memiliki Growth Mindset, atau mindset untuk lebih berembang dan maju serta
belajar dari negara negara maju.
d. Lebih memperhatikan segala aspek dalam pendidikan guna menunjang mutu dalam
pendidikan tersebut.
e. Memperhatikan mutu dan kompetensi untuk pendidikan,

2. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
mengisyaratkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. 
Profesionalisme dalam pendidikan perlu dimaknai bahwa guru haruslah orang yang
memiliki insting sebagai pendidik, mengerti dan memahami peserta didik. Guru harus
menguasai secara mendalam minimal satu bidang keilmuan. Guru harus memiliki sikap
integritas profesional. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai
agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. 

Guru sebagai agen pembelajaran (learning agent) adalah peran guru antara lain sebagai
fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar
bagi peserta didik. Kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 8 Undang-
Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi. Keempat kompetensi tersebut dapat dideskripsikan sebagai
berikut: 

1. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran,


sekurang-kurangnya meliputi (1) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, (2)
pemahaman terhadap peserta didik, (3) pengembangan kurikulum/silabus, (4) perancangan
pembelajaran, (5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, (6) pemanfaatan
teknologi pembelajaran, (7) evaluasi proses dan hasil belajar, dan (8) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 

2. Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakup (1) berakhlak mulia, (2) arif


dan bijaksana, (3) mantap, (4) berwibawa, (5) stabil, (6) dewasa, (7) jujur, (8) mampu
menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, (9) secara objektif mengevaluasi
kinerja sendiri, dan (10) mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. 

3. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat,


sekurang-kurangnya meliputi (1) berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat, (2)
menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional,(3) bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan
pendidikan, orang tua/wali peserta didik, (4) bergaul secara santun dengan masyarakat
sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku, dan (5) menerapkan
prinsip-prinsip persaudaraan dan semangat kebersamaan. 
4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan
bidang ilmu, teknologi, dan/atau seni yang sekurang-kurang meliputi penguasaan (1)
materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program satuan pendidikan,
mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang diampunya, dan (2) konsep-
konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan yang secara
konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran,
dan/atau kelompok mata pelajaran yang diampu. silahkan baca selengkapnya disini
Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru.

Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi (a) pengenalan peserta didik
secara mendalam; (b) penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu (diciplinary content)
maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah (pedagogical content); (c) penyelenggaraan
pembelajaran yang mendidik yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan; dan
(d) pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan. 

Hal hal diatas sangatlah penting karena dapat mempengaruhi mutu dan kualitas dalam
system pendidikan. Untuk kualifikasi akedemik memang sangat diperlukan sebagai dasar
untuk menjadi seorang guru. Sebab, menjadi seorang guru juga harus mengetahui tentang
akademik itu sendiri sebab, seorang guru merupakan orang yang nantinya akan
menghasilkan sesuatu. Kompetensi dan sertifikat guru juga sangat diperlukan supaya
dalam menjadi seorang guru, kualitas yang dimilikinya tidak main main. Dan dapat
membantu untuk meningkatkan kualitas dalam sekolah serta peserta didik. Selain itu,
dengan adanya hal tersebut maka persaingan dan ujian untuk menjadi seorang guru
menjadi ketat, orang orang juga akan semakin berusaha untuk menjadi seorang guru dan
akhirnya dapat menciptakan seorang guru yang benar benar berkualitas dan berkompeten.

Anda mungkin juga menyukai