Karakteristik Penderita Apendisitis Akut Yang Dirawat Inap Di RSUD Lubuk Pakam Deli Serdang Tahun 2015-2016
Karakteristik Penderita Apendisitis Akut Yang Dirawat Inap Di RSUD Lubuk Pakam Deli Serdang Tahun 2015-2016
ABSTRACT
62
Jurnal Kedokteran Methodist, Vol. 10 No. 1 Juni 2017
63
Jurnal Kedokteran Methodist, Vol. 10 No. 1 Juni 2017
skunder, yaitu data rekam medik di RSUD Lubuk • Nyeri seluruh 3 4,3
Pakam Deli Serdang Jenis data yang dikumpulkan lapangan abdomen
pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data • Demam 15 21,4
rekam medik pasien apendisitis akut pada bulan • Mual dan muntah 10 14,3
Januari 2015- 31 Desember 2016 di Institusi Tanda Klinis
Rekam Medik RSUD Lubuk Pakam, kemudian • Nyeri Tekan Mc 37 53,0
dilakukan pencatatan sesuai dengan variable yang Burney
di teliti. • Rebound Tenderness 15 21,4
Analisa data pada penelitian ini adalah • Rovsing Sign 10 14,2
analisis univariat. Analisis univariat adalah statistik • Psoas Sign 8 11,4
yang digunakan untuk menganalisa data dengan Penatalaksanaan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data • Apendictomy 58 82,9
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa • Apendictomy Cito 12 17,1
bermaksud membuat kesimpulan untuk
digeneralisasikan menurut Sugiyono.8 Pada penelitian juga didapatkan tanda klinis dari
penderita apendisitis akut adalah pasien nyeri tekan
HASIL DAN PEMBAHASAN Mc Burney sebanyak 37 orang (53%), rebound
Tendernes sebayank 15 orang (21,4%), rovsing sign
Telah dilakukan penelitian tentang Karakteritik
sebanyak 10 orang (14,2%), psoas sign sebanyak 8
Penderita Apendisitis Akut Yang Dirawat Inap di
orang (11,4%).Untuk penetalaksanaan pada
RSUD Lubuk Pakam pada 1 januari 2015 s/d 31
penderita apendisitis akut didapatkan apendictomy
desember 2016. Berdasarkan hasil penelitian yang
sebanyak 58 orang (82,9%), dan apendictomy cito
dilakukan, jumlah penderia Apendisitis Akut adalah
sebanyak 12 orang (12%).
sebnayak 70 kasus. Hasil diperoleh dengan melihat
data rekam medis yang terdapat di bagian rekam Berdasarkan Usia
medis di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam.
Pada tabel dapat dilihat bahwa jumlah Berdasarkan tabel 1 bahwa umur penderita
penderita apendisitis akut yang paling banyak pada apendisitis akut dengan distribusi proposi tertinggi
kelompok usia 26-35 tahun sebanyak 25 orang pada kelompok umur 26-35 tahun sebanyak 25
(35,8 %) , kemudian penderita apendisitis akut yang orang (35,8 %). Hasil penelitian ini sejalan dengan
paling sedikit berada pada umur 6-11 tahun dan 46- penelitian yang dilakukan oleh Dani dan Paulina
65 tahun sebanyak 1 orang (1,4 %) dan tidak Calista (2013) yang berjudul karakteristik penderita
ditemukan pada umur 0-5 tahun dan >65 tahun (0 apendisitis akut, mengatakan bahwa penderita
%). Jumlah apendeisiti akut yang paling banyak apendisitis akut yang paling banyak terjadi pada
terjadi pada perempuan yaitu sebanyak 43 orang usia 26-35 tahun sebanyak 40 0rang (26,32%). Hal
(61 %), sedangkan pada laki-laki sebanyak 27 ini dikarenakan perkembangan maksimal dari
orang (39 %). Gejala klinis yang dialami penderita jaringan limfoid di masa remaja menjadi faktor
apendisitis akut adalah pasien mengalami nyeri meningkatnya insiden terjadinya apendiks untuk
abdomen kuadran kanan sebanyak 42 orang (60%), tersumbat yang memungkinkan adanya sumbatan
nyeri diseluruh lapangan abdomen sebanyak 3 sedikit saja akan menyebabkan tekanan
orang (4,3%), demam sebanyak 15 orang (21,4%), intraluminal yang tinggi. Faktor penting yang turut
mual dan muntah sebanyak 10 orang (14,3%). berperan adalah atherosclerosis, karena dapat
mengganggu kelancaran alirah arteri dan vena ke
Tabel 1. Karakteristik Sampel Penelitian apendiks. Selain itu, respon inflamasi dari sel dan
Karakteristik n % faktor lokal jaringan untuk mengontrol bakteri
Usia kurang baik.9
• 0-5 tahun 0 0,0
• 6-11 tahun 1 1,4 Berdasarkan Jenis Kelamin
• 12-16 tahun 11 15,8
• 17-25 tahun 22 31,4 Jenis kelamin penderita apendisitis akut dengan
• 26-35 tahun 25 35,8 distribusi proposi tertinggi pada jenis kelamin
• 36-45 tahun 7 10,0 perempuan sebanyak 43 orang (61 %), sedangkan
• 46-55 tahun 1 1,4 pada laki-laki sebanyak 27 orang (39 %). Hasil
• 56-65 tahun 3 4,2 penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
• >65 tahun 0 0,0 dilakukan oleh Dani dan Paulina Calista (2013)
Jenis Kelamin yang berjudul karakteristik penderita apendisitis
• Laki-laki 27 39,0 akut, mengatakan bahwa penderita apendisitis akut
• Perempuan 43 61,0 yang paling banyak terjadi pada perempuan
Gejala Klinis sebanyak 79 orang (51,97 %) dan pada laki-laki
• Nyeri abdomen 42 60,0 sebanyak 73 orang (48,03 %). Hal ini diakibatkan
kuadrankanan oleh adanya hubungan endometriosis dan IUD
64
Jurnal Kedokteran Methodist, Vol. 10 No. 1 Juni 2017
dengan terjadinya apendisitis pada penderita perempuan sebanyak 43 orang (61 %), gejala klinis
apendisitis wanita tersebut. Endometriosis nyeri abdomen kuadran kanan sebanyak 42 orang
merupakan salah satu dari hal yang dapat (60%), tanda klinis nyeri tekan MC.Burney
menyebabkan obstruksi pada apendiks. Selain itu, sebanyak 37 orang (53%) dan penatalaksanaan
IUD pun dapat menjadi salah satu penyebab apendictomy (electif) sebanyak 58 orang (82,9%).
terjadinya obstruksi apendiks yang menyebabkan
apendisitis.
KESIMPULAN
65