Anda di halaman 1dari 2

Loyalitas konsumen sangat diperlukan agar bisnis tetap berlangsung dan terus berkembang.

Untuk menciptakan loyalitas konsumen, maka konsumen harus memiliki rasa kepercayaan
terhadap produk yang digunakan maupun perusahaan yang akan bekerjasama dengannya.
Dewasa ini banyak e-commerce ataupun platform digital lainnya yang mengharuskan
melakukan pengisian data pribadi, sehingga perusahaan – perusahaan tersebut harus menjaga
kepercayaan konsumennya. Keputusan pembelian produk disuatu e-commerce oleh
konsumen ataupun pemakaian aplikasi yang megharuskan berbagi data privasi akan berubah
menjadi minat beli ulang pada saat konsumen mendapatkan pengalaman baik yang diberikan
oleh produk dan website nya. Pengalaman yang baik menghasilkan kepuasan bagi konsumen,
terciptanya kepuasan pada konsumen dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,
salah satunya ialah terbentuknya hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan
konsumennya. hubungan yang harmonis ini dapat menjadi dasar yang baik bagi konsumen
untuk melakukan pembelian ulang dan terciptanya kesetiaan konsumen pada merek, bahkan
merekomendasikan merek produk atau website tersebut kepada pelanggan lain. Pada inti nya,
minat beli ulang akan berubah menjadi loyalitas pada saat konsumen mulai peduli atas
keputusannya untuk membeli ulang suatu produk dan berkomitmen untuk bertahan pada
pilihannya tersebut. Loyalitas konsumen menurut Tjiptono (2000) ialah komitmen pelanggan
pada suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat positif dalam hubungan
jangka panjang
Penting bagi perusahaan mempunyai konsumen yang loyal pada produk mereka, dengan
adanya konsumen yang loyal perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan usaha dan
kegiatannya, serta dapat memberikan pemasukan yang besar bagi perusahaannya. Konsumen
yang loyal ialah mereka yang sangat puas dengan produk dan layanan tertentu, sehingga
memiliki antusiasme untuk merekomendasikan kepada orang lain. Menurut Kotler (2001),
loyalitas tinggi ialah pelanggan yang melakukan pembelian dengan prosentasi makin
meningkat bagi perusahaan tertentu dari pada perusahaan lain. Penting bagi perusahaan
mempunyai konsumen yang loyal pada produk mereka, dengan adanya konsumen yang loyal
perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan usaha dan kegiatannya, serta dapat
memberikan pemasukan yang besar bagi perusahaannya. Konsumen yang loyal ialah mereka
yang sangat puas dengan produk dan layanan tertentu, sehingga memiliki antusiasme untuk
merekomendasikan kepada orang lain. Menurut Kotler (2001), loyalitas tinggi ialah
pelanggan yang melakukan pembelian dengan prosentasi makin meningkat bagi perusahaan
tertentu dari pada perusahaan lain.
Kasus yang terjadi pada tokopedia yang dilaporkan mengalami peretasan, bahkan jumlahnya
diperkirakan 91 juta akun dan 7 juta akun merchant, tidak lagi 15 juta seperti diberitakan
sebelumnya. Padahal di tahun 2019, Tokopedia mengungkapkan bahwa ada sekitar 91 juta
akun aktif di platformnya. Artinya hampir semua akun di Tokopedia berhasil diambil datanya
oleh peretas. Pelaku menjual data di darkweb berupa user ID, email, nama lengkap, tanggal
lahir, jenis kelamin, nomor handphone dan password yang masih ter-hash atau tersandi.
Semua dijual dengan harga US$5.000 atau sekitar Rp74 juta. Bahkan ada 14.999.896 akun
Tokopedia yang datanya saat ini bisa didownload.
meski password masih dalam bentuk acak, namun data lain sudah terbuka. Artinya semua
peretas bisa memanfaatkan data tersebut untuk melakukan penipuan dan pengambilalihan
akun-akun di internet.

Pihak tokopedia bisa mengirimkan link phising maupun upaya social engineering lainnya,
karena itu seharusnya Tokopedia melakukan update dan informais kepada seluruh
penggunanya segera. Bagi seluruh pengguna Tokopedia, bisa saja pada nantinya password
sudah berhasil dibukan oleh pelaku peretasan, pastinya salah satu yang akan dilakukan oleh
pelaku adalah takeover akun. Lalu pelaku secara random akan mencoba melakukan takeover
akun medsos dan marketplace lainnya, karena ada kebiasaan penggunaan password yang
sama untuk semua platform.
Hal yang harus dilakukan perusahaan untuk mencegah dan mengangulangi hal seperti ini
terjadi di masa depan adalah dengan memperrkuat pengamanan sistemnya, investasi lebih
banyak untuk cyber security. Penggunaan enkripsi harus merata terhadap semua data yang
berhubungan dengan user, jangan hanya password seperti saat ini.
Selain itu setiap perusahaan yang megharuskan mengirimkan data – data pribadi harusnya
secara rutin melakukan penetration test. Penetration Test (Pentest) adalah sebuah metode
untuk melakukan evaluasi terhadap keamanan dari sebuah sistem dan jaringan komputer.
Evaluasi dilakukan dengan cara melakukan sebuah simulasi serangan (attack). Hasil dari
pentest ini sangat penting sebagai feedback bagi pengelola sistem untuk memperbaiki tingkat
keamanan dari sistem komputernya. Laporan hasil Pentest akan memberikan masukan
terhadap kondisi vulnerabilitas sistem  sehingga memudahkan dalam melakukan evaluasi dari
sistem keamanan komputer yang sedang berjalan. Aktivitas pentest kadang disebut juga
dengan istilah ethical hacking. Penetration ini sangat perlu dilakukan untuk menanggulangi
masalah yang terkait dengan pengelolaan data online, termasuk pemrosesan transaksi online
(OLTP), pemrosesan transaksi online (OLTP), pemrosesan analitis online (OLAP), dan
pergudangan data.

Anda mungkin juga menyukai