Anda di halaman 1dari 33

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

HALUSINASI

Disusun oleh :
Halimatussa’diah
0433131490119052
Profesi Reguler

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA KARAWANG


Jl. Pangkal Perjuangan Km.1 By Pass Telp. (0267) 412480
2019-2020
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI
SENSORI HALUSINASI

Hari :
Pertemuan :
Sp/Dx : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran.
Ruangan :
Nama Klien :

A.    Proses Keperawatan


1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
a. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang mengejeknya.
b. Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.

Data objektif :
a. Klien tampak tertaibua sendiri.
b. Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.

2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
Pasien mampu :
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengenal halusinasi dan mampu mengontrol halusinasi dengan
menghardik.
c. Mengontrol halusinasi dengan enam benar minum obat.
d. Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
e. Mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas sehari-hari.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Membantu pasien menyadari gangguan sensori persepsi halusinasi.
c. Melatih pasien cara mengontrol halusinasi.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 : PENGKAJIAN DAN MENGENAL
HALUSINASI.
SP 1 KLIEN

1. Mengidentifikasi halusinasi : isi, frekuensi, ibuaktu terjadi, situasi pencetus,


perasaan, respon
2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi: menghardik, minum obat, bercakap-
cakap, melakukan kegiatan
3. Melatih klien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
4. Melatih klien memasukkan latihan menghardik dalam jadibual kegiatan harian
klien

B.     Strategi Komunikasi.


1. Fase Orientasi.
a. Salam terapeutik :
Perawat : Assalamualaikum..!!! Selamat pagi bu… perkenalkan nama saya
Refiazka Yusalia . Saya mahasiswa praktek dari Poltekkes Kemenkes Padang. Hari
ini saya dinas pagi dari jam 07:00 pagi sampai jam 14:00 siang. Saya akan merawat
ibu selama di rumah sakit ini. Nama ibu siapa?
Pasien : nama saya Rahmi Novania
Perawat : Senangnya ibu dipanggil apa?
Pasien : Rahmi

b. Evaluasi/validasi :
Perawat : Baiklah ibuk Rahmi, Bagaimana keadaan ibu hari ini ?
Pasien : baik buk

c.   Kontrak :
Perawat :Buk Rahmi, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara
yang mengganggu ibuk dan cara mengontrol suara-suara tersebut,
Apakah ibuk Rahmi bersedia?
Pasien : iya buk (sambil menganguk-anggukan kepala)
Perawat : Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit?
Pasien : baiklah buk
Perawat : Ibu mau berbincang-bincang dimana?
Pasien : Disini saja buk.
Perawat : baiklah buk kita akan berbincang-bincang disini
2. Fase Kerja .
Perawat : Apakah ibu rahmi mendengar suara tanpa ada wujudnya?
Pasien : Iya buk..
Perawat : Saya percaya ibu mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri tidak
mendengar suara itu. Apa yang dikatakan oleh suara yang ibu
dengar? Apakah ibu mendengarnya terus menerus atau sewaktu-
waktu?
Pasien : suara itu mengejek saya buk, saya mendengarnya kadang- kadang
buk
Perawat : Kapan yang paling sering Ibu mendengar suara itu?
Pasien : siang hari setelah makan buk.
Perawat : Berapa kali dalam sehari ibu mendengarnya?
Pasien : 3- 5 kali buk
Perawat : Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?
Pasien : ya buk,saat saya sedang duduk dikamar setelah saya selesai makan
Perawat : Apa yang ibu rasakan ketika mendengar suara itu? Bagaimana
perasaan ibu ketika mendengar suara tersebut?
Pasien : saya merasa kesal mendengar suara itu
Perawat : Kemudian apa yang ibu lakukan?
Pasien : jika saya mendengar suara itu, saya langsuang menutup telinga saya
dengan bantal dan kadang saya berteriak agar suara itu diam
Perawat : Apakah dengan cara tersebut suara-suara itu hilang?
Pasien : tidak, suaranya tetap bisa saya dengar.
Perawat : Baiklah bu, apa yang alami itu namanya Halusinasi. Ada empat
cara untuk mengontrol halusinasi yang ibuk Rahmi alami yaitu
menghardik, minum obat, bercakap-cakap, dan melakukan aktifitas.
Hari ini, Bagaimana kalau kita latih cara yang pertama dahulu, yaitu
dengan menghardik, apakah ibu Rahmi bersedia?
Pasien : bersedia buk (sambil menganguk-anggukkan kepala)
Perawat : Bagaimana kalau kita mulai ya. Saya akan mempraktekan dahulu,
baru ibu mempraktekkan kembali apa yang telah saya lakukan.
Begini bu, jika suara itu muncul katakan dengan keras “ pergi..pergi
saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu” sambil menutup kedua
telinga ibu. seperti ini ya bu. Coba sekarang ibu ulangi lagi seperti
yang saya lakukan tadi.
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi.. pergi saya tidak
mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya)
Perawat : Wah bagus sekali bu, ibu sudah bisa mempraktekkan.
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Perawat : Bagaimana perasaan ibu Rahmi setelah kita kita bercakap-cakap?
Pasien : saya merasa baikan bu
Perawat : Baiklah bu, Jika suara itu masih terdengar mengejek ibu, seperti
yang telah kita pelajari bila suara-suara itu muncul ibu bisa
mengatakan “ pergi-pergi saya tidak mau dengar kamu suara palsu”

b. Tindakan Lanjut
Perawat : Ibu lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, lakukan itu
selama 3 kali sehari yaitu jam 08:00, 14:00 dan jam 20:00 atau disaat
ibu mendengar suara tersebut. cara mengisi buku kegiatan harian
adalah sesuai dengan jadwal kegiatan harian yang telah kita buat tadi
ya bu. Jika ibu melakukanya secara mandiri maka ibu menuliskan di
kolom M, jika ibu melakukannya dibantu atau diingatkan oleh
keluarga atau teman maka ibu buat di kolom B, Jika ibuk tidak
melakukanya maka ibu tulis di kolom T. apakah ibu mengerti?
Pasien : Iya,,saya mengerti buk.

c. Kontrak yang akan datang :


Perawat : Baik lah buk, Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
tentang cara yang kedua yaitu dengan minum obat untuk mencegah
suara-suara itu muncul, apakah ibu bersedia?
Pasien : saya bersedia buk.
Perawat : Ibuk maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam 09:00 ?
Pasien : baik buk
Perawat :Ibuk maunya dimana kita berbincang-bincang?
Pasien : disini saja buk.
Perawat : Baiklah buk Rahmi besok saya akan kesini jam 09:00 ya buk. Saya
permisi ya buk. Assalamualaikum wr.wb
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2 : ENAM BENAR MINUM OBAT

Hari :
Pertemuan :
Sp/Dx : 2/ Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Dengar.
Ruangan :
Nama Klien :
A.    Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
a. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang mengejeknya.
b. Klien mengatakan suara itu timbul ketika sendiri.

Data objektif :
a. Klien tampak mengarahkan telinga ke suatu tempat.
b. Klien tampak kesal dan berbicara sendiri.

2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan Persepsi Sensori :Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Tindakan Keperawatan.


Pasien mampu mengontrol halusinasi pendengaran dengan enam benar minum
obat.

4. Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa.
c. Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program.
d. Jelaskan akibat bila putus obat.
e. Jelaskan cara mendapatkan obat.
f. Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat,
benar pasien, benar cara, benar ibuaktu, benar dosis dan kontinuitas.

A. Strategi Komunikasi.
1. Fase Orientasi.
a. Salam Terapeutik.
Perawat : Assalamualaikum, Ibuk masih ingat dengan saya?
Pasien : Masih buk
Perawat : Bagaimana perasaan buk Rahmi hari ini?
Pasien : baik buk

b. Evaluasi/validasi.
Perawat :Apakah buk Rahmi masih mendengar suara yang mengejek ibu?
Pasien : masih buk, saya masih mendengarnya
Perawat : Apakah ibu telah melakukan apa yang telah kita pelajari kemarin?
Pasien : sudah, saya sudah melakukannya
Perawat : Apakah dengan menghardik suara-suara yang ibu dengar berkurang?
Pasien : ya, suara sudah berkurang
Perawat : Bagus buk. Sekarang coba ibu praktekkan pada saya bagaimana ibu
melakukannya.
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi.. pergi saya tidak
mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya)
Perawat : Bagus sekali buk. Coba kita lihat jadwal kegiatan hariannya ya buk
Pasien : (mengeluarkan catatan harian dan memberikan kepada Perawat)
Perawat : bagus sekali buk Rahmi. Ibuk sudah bisa melakukan kegiatan
menghardik secara mandiri ibuk walaupun masih ada diingatkan
oleh keluarga.
c. Kontrak.
Perawat : Baiklah buk Rahmi, sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan
latihan cara yang kedua dari empat mengendalikan suara-suara yang
muncul yaitu cara minum obat yang benar, apakah ibuk bersedia?
Pasien : saya bersedia buk ( sambil mengannguk)
Pearaibuat :Berapa lama ibuk mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit?
Pasien : baik buk
Perawat : ibuk mau berbincang-bincang dimana?
Pasien : disini saja buk
Perawat Baiklah buk

2. Fase Kerja.
Perawat : Ibuk sudah dapat obat dari Perawat?
Pasien : sudah buk
Perawat : Ibuk perlu meminum obat ini secara teratur agar pikiran jadi tenang,
dan tidurnya juga menjadi nyenyak. Obatnya ada tiga macam, yang
warnanya orange namanya CPZ minum 3 kali sehari gunanya supaya
tenang dan berkurang rasa marah dan mondar mandirnya, yang
warnanya putih namanya THP minum 3 kali sehari supaya relaks dan
tidak kaku, yang warnanya merah jambu ini namanya HLP gunanya
untuk menghilangkan suara-suara yang ibuk dengar. Semuanya ini
harus ibuk minum 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam
7 malam. Bila nanti mulut ibuk terasa kering, untuk membantu
mengatasinya ibuk bisa menghisap es batu yang bisa diminta pada
Perawat. Bila ibuk merasa mata berkunang-kunang, ibuk sebaiknya
istirahat dan jangan beraktivitas dulu. Jangan pernah menghentikan
minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya buk.
Sampai disini, apakah buk Rahmi mengerti ?
Pasien : ya, saya mengerti (sambil menggangguk)
Perawat : Baiklah buk Rahmi, kita lanjutkan ya. Sebelum ibuk meminum obat
lihat dulu label yang menempel di bungkus obat, apakah benar nama
ibuk yang tertulis disitu. Selain itu ibuk perlu memperhatikan jenis
obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum,
jam berapa saja obatnya harus diminum, dan cara meminum obatnya.
ibuk harus meminum obat secara teratur dan tidak menghentikannya
tanpa konsultasi dengan dokter. Sekarang kita memasukan waktu
meminum obat kedalam jadwal ya buk. Cara mengisi jadwalnya adalah
jika ibuk minum obatnya sendiri tanpa diingatkan oleh Perawat atau
teman maka di isi dengan M artinya mandiri, jika ibu meminum
obatnya diingatkan oleh Perawat atau oleh teman maka di isi B artinya
dibantu, jika ibu tidak meminum obatnya maka di isi T artinya tidak
melakukannya. Mengerti bu?
Pasien : saya mengerti
Perawat : coba ibuk ulangi kembali cara mengisi jadwal kegiatan?
Pasien : jika saya meminum obat tanpa diingatkan maka saya isi di kolom M
artinya mandiri, jika saya minum obat diingatkan oleh keluarga/ Perawat/ teman saya
buat di kolom B, jika saya tidak melakukannya saya buat di kolom T.
Perawat : Nah bagus, ibuk sudah mengerti.
3. Fase Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Perawat : Bagaimana perasaan ibuk setelah kita berbincang-bincang tentang
obat?
Pasien : saya sekarang mengerti cara minum obat yang baik buk
Perawat : Sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara?
Coba ibu sebutkan?
Pasien : menghardik dan minum obat
Perawat : Wah, ibu benar sekali

b. Tindakan lanjut
Perawat : Jadwal minum obatnya sudah kita buat yaitu 07:00, 13:00 dan 19:00
pada jadwal kegiatan ibuk. Nah sekarang kita masukan kedalam jadwal
minum obat yang telah kita buat tadi ya ibuk. jangan lupa lakukan
semua dengan teratur ya ibuk
Pasien : baik buk

c. Kontrak yang akan datang :


Perawat : Baik lah buk. Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat
manfaat minum obat dan berlatih cara untuk mengontrol halusinasi
yang ketiga yaitu bercakap-cakap dengan orang lain. apakah buk
Rahmi bersedia?
Pasien : ya, saya bersedia buk
Perawat : Karena besok saya dinas siang dari pukul 14.00- 21.00 Wib, jadi kita
latihan sore saja ya buk. Kira- kira ibuk siang jam berapa ibuk bisa?
Pasien : jam 15.00 buk
Perawat : baiklah buk. Kita akan bertemu jam 15.00 disini ya buk. Saya
permisi dulu ya buk. Assalammualaikum wr.wb
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 : BERCAKAP-CAKAP.

Hari :
Pertemuan :
Sp/Dx : 3/ Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran.
Ruangan :
Nama Klien :
A.    Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
a. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang mengejeknya.
b. Klien mengatakan suara itu timbul ketika sendiri.

Data objektif :
a. Klien tampak mengarahkan telinga ke suatu tempat.
b. Klien tampak tertawa sendiri.

2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.

3. Tujuan Tindakan Keperawatan.


       Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi ke jadwal harian
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
c. Menganjurkan kepada klien agar memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan
harian klien

B.     Strategi Komunikasi.


1. Fase Orientasi.
a. Salam Terapeutik.
Perawat : Asalammualaikum wr. wb.. selamat pagi buk Rahmi
Pasien : Walaikum salam buk

b.      Evaluasi/validasi.
Perawat : Bagaimana perasaan buk Rahmi hari ini?
Pasien : Baik buk
Perawat : Apakah suara-suara masih muncul?
Pasien : masih buk, tapi sudah berkurang
Perawat : Apakah Ibuk telah melakukan dua cara yang telah kita pelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu?
Pasien : sudah buk
Perawat : Coba saya lihat jadwal kegiatan harian ibuk?
Pasien : (mengeluarkan catatan harian dan memberikan kepada Perawat)
Perawat : bagus sekali buk, sekarang coba lihat obatnya. Ya bagus, ibu sudah
minum obat dengan teratur jam 07:00, 13:00 dan 19:00 dan latihan
menghardik suara-suara juga dilakukan dengan teratur. Sekarang
coba ceritakan pada saya apakah dengan dua cara tadi suara-suara
yang ibuk dengarkan berkurang?
Pasien : ya, suara sudah mulai berkurang
Perawat : Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-suara yang telah
kita pelajari.
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi.. pergi saya tidak
mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya)
Perawat : Coba ibuk jelaskan kembali pada saya cara minum obat dengan
benar.
Pasien :Sebelum saya meminum obat lihat dulu label yang menempel di
bungkus obat, apakah benar nama saya yang tertulis disitu,
perhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang
harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum, dan cara
meminum obatnya.
Perawat : Bagus sekali ibuk rahmi

b. Kontrak.
Perawat : Baiklah ibuk sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan belajar cara
ketiga dari empat cara mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu
bercakap-cakap dengan orang lain, Apakah buk Rahmi bersedia?
Pasien : saya bersedia buk
Perawat : Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit, Buk?
Pasien : baik buk
Perawat : ibuk mau berbincang-bincang dimana?
Pasien : Disini saja buk.
Perawat : Baiklah ibuk.

2. Fase Kerja.
Perawat : Caranya adalah jika ibu mulai mendengar suara-suara, langsung saja
ibu cari teman untuk diajak berbicara. Minta teman ibu untuk
berbicara dengan ibu. Contohnya begini ibu, tolong berbicara dengan
saya, saya mulai mendengar suara-suara. Ayo kita ngobrol dengan
saya! Atau Ibuk minta pada perawat untuk berbicara dengannya
seperti “ buk tolong berbicara dengan saya karena saya mulai
mendengar suara-suara.
Sekarang coba ibu praktekkan !
Pasien :Jika saya mendengar suara itu, saya cari teman atau perawat untuk
berbicara dengan saya. Buk, tolong bicara dengan saya karena saya
sudah mendengar suara-suara
Perawat : Bagus sekali buk Rahmi

3. Fase Terminasi.
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif :
Perawat : Bagaimana perasaan ibuk setelah kita berlatih tentang cara
mengontrol suara-suara dengan bercakap-cakap.
Pasien : merasa baik buk
Perawat :Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara?
Pasien : sudah 3 cara
Perawat : Coba sebutkan
Pasien : menghardik, minum obat dan bercakap- cakap dengan teman
Perawat : Bagus sekali ibuk. mari kita masukan kedalam jadwal kegiatan
harian ya Ibu

b. RTL :
Perawat : berapa kali ibuk akan bercakap-cakap.
Pasien : dua kali buk
Perawat : baiklah buk dua kali saja. Jam berapa saja ibuk?
Pasien : Jam 08.00 dan 19.00
Perawat : Baiklah ibuk jam 08:00 dan 19:00. Jangan lupa ibuk lakukan cara
yang ketiga agar suara-suara yang ibuk dengarkan tidak mengganggu
ibuk lagi.

c. Kontrak yang akan datang :


Perawat : Baik lah buk, Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
tentang manfaat bercakap-cakap dan berlatih cara keempat untuk
mengontrol suara-suara yang ibuk dengar dengan cara melakukan
kegiatan aktivitas fisik, apakah buk Rahmi bersedia?
Pasien : ya, saya bersedia (sambil mengangguk-anggukan kepala)
Perawat : besok saya masih dinas seperti sekarang. Kira kira ibuk bisa jam
berapa?
Pasien : jam 17.00 setelah saya tidur siang saja buk.
Perawat : Baiklah buk, saya akan datang besok jam 17.00 di ruangan ini ya
buk. Saya permisi dulu. Assalammualaikum wr. Wb
Pasien : Walaikumsalam wr wb
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 4 : MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI-
HARI.

Hari :
Pertemuan :
Sp/Dx : 4/ gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.
Ruangan :
Nama Klien :
A.    Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
a. Klien mengatakan masih mendengar suara laki-laki yang mengejeknya.
b. Klien mengatakan mendengarnya ketika sendiri.

Data objektif :
a. Klien masih tampak berbicara sendiri.
b. Klien masih tampak mengarahkan telinga kesuatu tempat.

2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.

3. Tujuan Tindakan Keperawatan.


Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian.
b. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan
yang mampu klien lakukan.
c. Menganjurkan klien memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan sehari-hari
klien.

B.     Strategi Komunikasi.


1. Fase Orientasi.
a. Salam Terapeutik.
Perawat : Asalamualaikum buk Rahmi, selamat pagi.. Saya boleh duduk buk?
Pasien : Walaikumsalam wr.wb, boleh buk
Perawat : Ibu masih ingat dengan saya?
Pasien : Masih buk (sambil mengangguk)

b. Evaluasi validasi.
Perawat :Bagaimana perasaan buk Rahmi hari ini? Apakah masih ada
mendengar suara-suara?
Pasien : saya baik buk, suaranya sudah jarang saya dengar
Perawat :Apakah ibuk telah melakukan tiga cara yang telah dipelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu?
Pasien : ya , saya sudah melakukannya
Perawat : Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya?
Pasien : (mengambil buku kegiatan harian dan memberikannya pada
perawat)
Perawat :Bagus sekali buk, ibuk minum obatnya dengan teratur,
latihan bercakap-cakap dengan teman dan perawat juga dilakukan
dengan teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan
ketiga cara tadi suara-suara yang ibu dengarkan berkurang?
Pasien : iya buk, suaranya berkurang
Perawat :Bagus sekali buk, dengan cara tersebut suara-suara itu sudah tidak
akan menganggu ibuk lagi. Coba sekarang ibuk praktekkan lagi
bagaimana cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan
jelaskan kembali pada saya 6 cara minum obat yang benar dan
dengan siapa ibu bisa bercakap-cakap?
Pasien : Jika saya mendengar suara itu lagi, saya katakan “Pergi.. pergi saya
tidak mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua
telinganya). Sebelum saya meminum obat saya lihat dulu label yang
menempel di bungkus obat, apakah benar nama saya yang tertulis
disitu, perhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat
yang harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum, dan
cara meminum obatnya. Dan yang terakhir saya harus bercakap
cakap dengan teman atau perawat jika suara itu terdengar.

Perawat : Bagus sekali buk Rahmi ! Ibu sudah bisa mempraktekkannya.

c. Kontrak.
Perawat : Baiklah ibu sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan cara
yang muncul yaitu melakukan aktivitas fisik yaitu membersih kamar
tujuannya kalau ibuk sibuk maka kesempatan muncul suara-suara
akan berkurang. Apakah ibuk bersedia?
Pasien : saya bersedia
Perawat : Berapa lama waktu kita berbincang-bincang buk? Bagaimana kalau
20 menit?
Pasien :baiklah buk

2. Fase Kerja.
Perawat : Baiklah mari kita merapikan tempat tidur. Tujuan nya agar ibuk
dapat mengalihkan suara yang didengar. Dimana kamar tidur ibu?
Pasien : Disana buk, disebelah dapur.
Perawat : (di kamar) Baiklah buk sekarang kita merapikan tempat tidur ibuk
ya. Kalau kita akan merapikan tempat tidur, kita pindahkan dulu
bantal, guling dan selimutnya. Lalu kita pasang sepraynya lagi, kita
mulai dari arah atas ya sekarang bagian kaki, tarik dan masukkan,
lalu bagian pinggir dimasukkan. Sekarang ambil bantal dan letakkan
dibagian atas kepala. Selanjutnya kita lipat dan rapikan selimutnya
dan letakan dibawah kaki.
Pasien : (mempraktekkan)
Perawat :Bagus sekali ibuk. ibuk dapat melakukannya dengan baik dan rapi.

3. Fase Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Perawat : Bagaimana perasaan ibuk setelah kita membereskan tempat tidur
apakah selama kegiatan berlangsung suara-suara itu datang?
Pasien : saya senang buk dan suara itu sudah tidak terdengar lagi.
Perawat : Bagus sekali buk. Jadi selama latihan suara-suara itu tidak ada ya
buk. Ibu dapat melakukan kegiatan untuk menghilangkan suara-suara
dengan sering bekerja. Apakah ibuk bisa menjelaskan kembali
langkah-langkah merapikan tempat tidur?
Pasien : Pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Lalu pasang
sepraynya,mulai dari arah atas lalu bagian kaki, tarik dan masukkan,
lalu bagian pinggir dimasukkan. Kemudian letakkan bantal dibagian
atas kepala. Selanjutnya lipat dan rapikan selimutnya dan letakan
dibawah kaki.

b. RTL :
Perawat :Bagus sekali buk sekarang masukan kedalam jadwal kegiatan harian.
Pasien : baik buk ( sambil membuka buku jadwal harian)

c. Kontrak yang akan datang


Perawat : Ibuk kita telah melakukan keempat cara untuk menghilangkan
suara-suara yang ibuk dengar. Jadi ibuk harus melakukannya setiap
hari agar suara- suara itu tidak mengganggu ibuk lagi. Bagaimana
buk? Apakah ibu mengerti?
Pasien : ya saya mengerti
Perawat : Baiklah buk,saya akan menemui ibuk besok untuk melihat apakah
ibuk melakukan keempat kegiatan tersebut atau tidak. Saya permisi
dulu ya buk. Assalammualaikum wr wb

d. SP 1 Keluarga : Pendidikan Kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis


halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi dan cara-cara
merawat pasien halusinasi.

a. Orientasi

Perawat :Assalammualaikum Buk!”“Saya Refi, perawat yang merawat Kakak


Ibuk. Bagaimana perasaan ibuk hari ini?

Adik pasien : Saya kurang baik, Sus. Saya khawatir melihat kondisi kakak saya.

Perawat :Apa pendapat ibuk tentang kondisi Adik Ibu?

Adik : saya merasa sedih Sus melihatnya.

Perawat : Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang kakak ibuk
alami dan bantuan apa yang bisa ibuk berikan.Kita mau diskusi di
mana, Buk? Bagaimana kalau di ruang wawancara?

Adik Pasien : Baiklah,Sus


Perawat :Berapa lama waktu ibuk inginkan? Bisa selama 20 menit, Buk?

Adik pasien : bisa Sus, saya ikut Suster saja.

b. Kerja

Perawat : Baiklah buk. Apa yang ibuk rasakan ketika melihat kakak ibuk?

Adik : Saya sedih Sus, saya tidak tau apa yang terjadi pada kakak saya.

Perawat : Apa yang ibuk lakukan saat melihat kakak ibuk berteriak-teriak?

Adik :Saya hanya bisa menemani dia dan menenangkannya, Sus. Tapi
kakak saya tidak mau berhenti untuk berteriak.

Perawat : Baiklah Buk. Gejala yang dialami oleh kakak itu dinamakan
halusinasi, yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang sebetulnya
tidak ada bendanya.
Tanda-tandanya bicara sendiri, tertawa sendiri,atau marah-marah
tanpa sebab
Jadi kalau kakak ibuk mengatakan mendengar suara-suara,
sebenarnya suara itu tidak ada. Untuk itu kita diharapkan dapat
membantunya dengan beberapa cara. Ada beberapa cara untuk
membantu kakak ibuk agar bisa mengendalikan halusinasi. Cara-cara
tersebut antara lain: Pertama, dihadapan kakak ibuk, jangan
membantah halusinasi atau menyokongnya. Katakan saja ibuk
percaya bahwa kakak ibuk tersebut memang mendengar suara, tetapi
ibuk sendiri tidak mendengarnya. Kedua, jangan biarkan kakak ibuk
melamun dan sendiri, karena kalau melamun halusinasi akan muncul
lagi. Upayakan ada orang mau bercakap-cakap dengannya. Buat
kegiatan keluarga seperti makan bersama, sholat bersama-sama.
Tentang kegiatan, saya telah melatih kakak ibuk untuk membuat
jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong ibuk pantau pelaksanaannya ya
dan berikan pujian jika dia lakukan. Sampai disini apakah ibuk sudah
mengerti? Apakah ada yang ingin ibuk tanyakan?

Pasien : Saya mengerti,Sus. Dan saya tidak ada pertanyaan

Perawat : Baiklah buk, kita lanjutkannya. Ketiga, bantu kakak ibuk minum obat
secara teratur. Jangan menghentikan obat tanpa konsultasi. Terkait
dengan obat ini, saya juga sudah melatih kakak ibuk untuk minum obat
secara teratur. Jadi adik dapat mengingatkan kembali. Obatnya ada 3
macam, ini yang orange namanya CPZ gunanya untuk menghilangkan
suara-suara . Diminum 3 X sehari pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan
jam 7 malam. Yang putih namanya THP gunanya membuat rileks, jam
minumnya sama dengan CPZ tadi. Yang biru namanya HP gunanya
menenangkan cara berpikir, jam minumnya sama dengan CPZ. Obat
perlu selalu diminum untuk mencegah kekambuhan. Terakhir, bila ada
tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi kakak ibuk
dengan cara menepuk punggung kakak ibuk. Kemudian suruhlah
kakak ibuk menghardik suara tersebut. Kakak ibuk sudah saya ajarkan
cara menghardik halusinasi. Bagaimana buk? Apakah sudah paham?

Adik : paham Sus.

Perawat : Sekarang, mari kita latihan memutus halusinasi kakak ibuk. Sambil
menepuk punggung kakak ibuk, contoh : Buk, sedang apa kamu?Kamu
ingat kan apa yang diajarkan perawat bila suara-suara itu datang?
Ya..Usir suara itu, Buk. Tutup telinga kamu dan katakan pada suara itu
”saya tidak mau dengar”. Ucapkan berulang-ulang, Buk. Sekarang
coba ibuk praktekkan cara yang barusan saya ajarkan.

Adik : Jika kakak saya terlihat sedang mendengar suara-suara saya harus
katakan :Buk, sedang apa kamu?Kamu ingat kan apa yang diajarkan
perawat bila suara-suara itu datang? Ya..Usir suara itu, Buk. Tutup
telinga kamu dan katakan pada suara itu ”saya tidak mau dengar”.
Ucapkan berulang-ulang, Buk.

Perawat :Bagus buk. Ibuk sudah bisa mempraktekkan yang saya ajarkan

c. Terminasi:

Perawat :Bagaimana perasaan ibuk setelah kita berdiskusi dan latihan


memutuskan halusinasi kakak ibuk?

Adik : saya merasa senang Sus, sekarang saya sudah bisa membantu kakak
saya

Perawat :Sekarang coba ibuk sebutkan kembali tiga cara merawat kakak ibuk?

Adik :Mengingatkan minum obat, tidak membiarkan sendiri (sering


bercakap- cakap), dan mengingatkan untuk menghardik suara tersebut
jika terdengar.

Perawat :Bagus sekali Buk. Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk
mempraktekkan cara memutus halusinasi langsung dihadapan kakak
ibuk. Jam berapa kita bertemu?

Adik Pasien : jam 2 siang Sus, soalnya pagi saya harus kerja dulu.

Perawat :Baiklah, Buk. Kita bertemu lagi di ruangan ini 2 hari lagi jam 2 ya
buk. Saya permisi dulu .Assalamu’alaikum wr wb

Pasien : Walikumsalam wr wb.

SP 2 Keluarga: Melatih keluarga praktek merawat pasien langsung dihadapan pasien


Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat pasien
dengan halusinasi langsung dihadapan pasien.

1) Orientasi:
Perawat :Assalammualaikum. Bagaimana perasaan ibuk pagi ini?

Adik : Baik, Sus

Perawat : Apakah ibuk masih ingat bagaimana cara memutus halusinasi kakak
ibuk yang sedang mengalami halusinasi?

Adik pasien : Ya, Sus. Saya masih ingat

Perawat :Bagus! Sesuai dengan perjanjian kita, selama 20 menit ini kita akan
mempraktekkan cara memutus halusinasi langsung dihadapan kakak
ibuk. Mari kita datangi kakak ibuk

2) Kerja

Perawat : (diruang Pasien) Assalamu’alaikum buk, adik ibuk sangat ingin


membantu ibuk mengendalikan suara-suara yang sering ibuk dengar.
Untuk itu pagi ini adik ibuk datang untuk mempraktekkan cara
memutus suara-suara yang ibuk dengar. Ibuk nanti kalau sedang
dengar suara-suara bicara atau tersenyum-senyum sendiri, maka adik
ibuk akan mengingatkan seperti ini” ”Sekarang, coba ibuk peragakan
cara memutus halusinasi yang sedang ibuk alami seperti yang sudah
kita pelajari sebelumnya. Tepuk punggung kakak ibuk lalu suruh
kakak ibuk mengusir suara dengan menutup telinga dan menghardik
suara tersebut” (perawat mengobservasi apa yang dilakukan keluarga
terhadap pasien)

Adik : (mempraktekkan yang telah dipelajari)

Perawat : Bagus sekali!Bagaimana buk? Senang dibantu adiknya buk?


Pasien : ya, saya senang dibantu oleh adik saya.

Perawat :Nah adik ibuk ingin melihat jadwal harian ibu.

Pasien : (Pasien memperlihatkan dan dorong orang tua memberikan pujian)

Perawat : Baiklah, sekarang saya dan adik ibuk ke ruang perawat dulu

(perawat dan keluarga pasien meninggalkan pasien untuk


melakukan terminasi dengan keluarga)

3) Terminasi

Perawat : Bagaimana perasaan ibuk setelah mempraktekkan cara memutus


halusinasi langsung dihadapan kakak ibuk?

Pasien : saya merasa senang bisa membantu kakak saya, Sus.

Perawat : Baiklah ,Buk. Ibuk harus terus mengingat pelajaran kita hari ini ya
Buk.Ibuk dapat melakukan cara itu bila kakak ibuk mengalami halusinasi.

Adik : Baik, Sus, saya akan mengingatnya.

Perawat : Bagaimana kalau kita bertemu dua hari lagi untuk membicarakan
tentang jadwal kegiatan harian kakak ibuk untuk persiapan di rumah.
Jam berapa ibuk bisa datang?

Adik : sama seperti sekarang saja, Sus, jam 2 siang

Perawat :Tempatnya di sini ya, Buk. Saya permisi dulu ya pak.

Assalammualaikum wr wb

SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga

1) Orientasi
Perawat :Assalamualaikum Buk, karena besok kakak ibuk sudah boleh pulang,
maka sesuai janji kita sekarang ketemu untuk membicarakan jadwal
ibuk selama dirumah. Bagaimana buk selama ibuk membesuk apakah
sudah terus dilatih cara merawat kakak ibuk?

Adik :Baik Sus, saya sering mengingatkan kakak saya untuk terus
menjalankan kegiatan tersebut.

Perawat : Nah sekarang kita bicarakan jadwal kakak ibuk di rumah? Mari kita
duduk di ruang perawat!

Adik : Baik, Sus

Perawat : (diruang Perawat) Ini jadwal kegiatan kakak ibuk di rumah sakit.
Jadwal ini dapat dilanjutkan di rumah. Coba ibuk lihat mungkinkah
dilakukan di rumah. Siapa yang kira-kira akan memotivasi dan
mengingatkan? Buk, jadwal yang telah dibuat selama kakak ibuk di
rumah sakit tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktivitas maupun
jadwal minum obatnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang
ditampilkan oleh kakak ibuk selama di rumah. Misalnya kalau kakak
ibuk terus menerus mendengar suara-suara yang mengganggu dan
tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi
segera hubungi perawat di Puskesmas terdekat dari rumah ibuk.
Selanjutnya perawat tersebut yang akan membantu memantau
perkembangan kakak ibuk selama di rumah

Adik :Baiklah, Sus. Saya dan keluarga saya akan berusaha untuk memantau
kondisi kakak saya dan mengingatkan untuk terus melaksanakan
kegiatan yang ia dapat selama di rumah sakit.

2) Terminasi
Perawat : Bagaimana Adik? Ada yang ingin ditanyakan?

Adik : tidak buk, saya tidak ada petanyaan, saya sudah paham.

Perawat : Coba ibuk sebutkan cara-cara merawat kakak ibuk di rumah!

Adik : Mengingatkan minum obat, tidak membiarkannya sendiri, dan


mengingatkan dia untuk menghardik suara yang didengar jika
mengganggu.

Perawat : Bagus. Ini jadwalnya untuk dibawa pulang. Selanjutnya silakan


ibuk menyelesaikan administrasi yang dibutuhkan. Kami akan
siapkan kakak ibuk untuk pulang
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI PENGLIHATAN

SP I KLIEN PERTEMUAN I
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS :
- Klien mengatkan keadaannya baik-baik saja
- Klien mengatakan waktu dirumah melihat seseorang perempuan seram
berambut panjang baju putih dan ingin menggigit kakinya.
- Klien mengatakan mendengar suara seorang laki-laki yang ingin
mengajaknya pergi jauh.

DO :

- Kontak Mata (+)


- Klien tampak kooperatif.
- Klien sering mondar-mandir sambil bernyanyi

2. Diagnosa Keperawatan
- Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi

3. Tujuan Keperawatan
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat mengidentifikasi jenis halusinasi
- Klien dapat mengidentifikasi isi halusinasi
- Klien dapat mengidentifikasi waktu dan frekuensi halusinasi
- Klien dapat mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
- Klien dapat mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi
- Klien dapat menghardik halusinasi
- Klien dapat memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

4. Rencana Tindakan Keperawatan


- Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi teraupetik
- Bantu klien mengenal halusinasinya meliputi : isi, jenis, waktu, frekuensi,
situasi, dan respon saat terjadi halusinasi.
- Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
- Anjurkan klien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam Teraupetik
Assalamualaikum, selamat pagi bapak ? Perkenalkan nama saya Fahrul Razi,
bisa dipanggil Fahrul. Saya mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak.
Saya sedang praktik disini selama 1 minggu. Kalau saya boleh tahu nama
bapak siapa dan senangnya dipanggil siapa ?
b. Evaluasi Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini ? Bagaimana tidurnya tadi malam ? ada
keluhan tidak ?
c. Kontrak
- Topik
Apakah bapak tidak keberatan untuk mengobrol dengan saya ? Menurut bapak
sebaiknya kita mengobrol apa ya ? Bagaimana kalau kita mengobrol tentang
suara / penglihatan sesuatu yang bapak lihat dan dengar selama ini ?
- Tujuan
Setelah bapak cerita, nanti saya bantu bapak mengidentifikasi halusinasi
bapak dan cara menghardiknya.
- Waktu
Berapa lama kira-kira kita bisa mengobrol ? bapak mau berapa menit ?
bagaimana 15 menit, bisa !
- Tempat
Dimana kita duduk ? diluar ? di kursi itu atau dimana ?

2. Fase Kerja
Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujdunya ? Apa yang dikatakan
suara itu ? Apakah bapak melihat sesuatu, bayangan, makhluk ? seperti apa
kelihatannya ? apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya
sewaktu-waktu saja ? berapa sehari bapak melihatnya ? pada keadaan apa,
apakah pada waktu sendirian ?
Apa yang bapak rasakan saat mengalami hal itu ? apa yang bapak lakukan ?
Bagaiman kalau kita belajar cara mencegah suara-suara dan bayangan itu agar
tidak muncul.
Pertama dengan cara menghardik suara tersebut, kedua dengan cara bercakap-
cakap, ketiga melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan ke empat minum
obat secara teratur. Bagaimana kalau kita belajar satu dulu yaitu dengan
menghardik.
Caranya : saat suara itu muncul langsung bapak tutup telinga dan katakan
“pergi saya tidak mau dengar, kamu suara palsu!” dan apabila bapak melihat
sesuatu seperti bayangan/ makhluk bapak tutup mata dan katakan “pergi-
pergi, saya tidak mau melihat, kamu tidak nyata”! begitu diulang-ulanh
sampai suara dan bayangan itu hilang.
Ayo..!! silahkan bapak coba. Iya..bagus itu bapak sudah bapak bisa.
Sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga jika sewaktu-
waktu halusinasi itu muncul bapak sudah terbiasa.

3. Fase Terminasi
- Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan bapak dengan obrolan kita tadi ? bapak merasa senang
tidak dengan latihan tadi ?
- Evaluasi Objektif
Dapatkah bapak mempragakan cara menghardik yang tadi kita lakukan ?
- Rencana tindak lanjut
Kalau suara-suara atau bayangan itu muncul lagi, silahkan bapak coba cara
tersebut! bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya ? nanti dilakukan ya
pak.
- Kontrak yang akan datang
1. Topik
Bagaimanan kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang cara lain, yaitu
berbicara dengan orang lain saat suara / bayangan itu muncul lagi.
2. Waktu
Kira-kira waktunya kapan ya ? Bagaiamana kalau besok jam 09.00 Wib,
bisa !
3. Tempat
Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok dimana ya ? apa
masih di sini atau cari tempat yang lain ?

Anda mungkin juga menyukai