Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Intake Gizi dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil

Hubungan Intake Gizi dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil


Wilayah Puskemas Depati II Kerinci

Donna Harriya Novidha


SI Kebidanan, Universitas Adiwangsa Jambi
e-mail: donnanovidha@yahoo.com

ABSTRAK
Tolak ukur keberhasilan dan kemampuan kesehatan suatu Negara diukur dengan
perbandingan tinggi rendahnya Angka Kematian Ibu (AKI). Penyebab langsung kematian ibu
adalah perdarahan. Penyebab perdarahan yaitu penyakit ibu, gizi ibu yang kurang atau
anemia. Anemia timbul akibat intake gizi selama hamil tidak tercukupi, menyebabkan kadar
Hb menjadi tidak normal. Sehingga membawa pengaruh kurang baik bagi ibu dalam masa
kehamilan, persalinan, maupun nifas. Metode penelitian ini adalah case control dengan
matching, bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia di
wilayah kerja puskesmas Depati VII Kerinci. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
proporsional cluster sampling terhadap ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi ditetapkan
sebanyak 74 orang. Data diambil dengan melakukan pemeriksaan Hb pada ibu hamil dan
recall konsumsi 24 jam. Hasil penelitian diperoleh 37 responden mengalami anemia,
sebagian besar ditemukan pada kelompok intake gizi kurang sebanyak 25 (67,6%)
responden, 28 (70%) responden pada paritas ” 3, kemudian 21 (56,8%) responden trimester
III, responden dengan jarak kehamilan > 2 tahun sebanyak 21 (56,8%), dan 19 (51,4%)
responden berada pada pendidikan rendah, dan 23 (62,2%) responden tidak mengkonsumsi
tablet Fe. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan bermakna intake gizi
dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan X2 = 13,8

Kata kunci Intake Gizi, Anemia, Ibu Hamil

138
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
139
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Hubungan Intake Gizi dengan Kejadian Anemia
Ibu Hamil
PENDAHULUAN mudah terkena infeksi, keguguran, dan
Keberhasilan upaya kesehatan ibu, meningkatkan risiko bayi lahir prematur.
diantaranya dapat dilihat dari indikator Prevalensi ibu hamil dengan anemia di
Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah Indonesia relatif tinggi yaitu 37,1%, dan
jumlah kematian ibu selama masa angka ini meningkat menjadi 48,9% [5].
kehamilan, persalinan dan nifas yang Risiko terjadinya anemia pada ibu
disebabkan oleh kehamilan, persalinan, hamil meningkat dengan peningkatan
dan nifas atau pengelolaannya tetapi jumlah paritas, umur ibu, jarak persalinan,
bukan karena sebab-sebab lain seperti kurangnya konsumsi Fe, usia kehamilan,
kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 serta pendidikan ibu. Sekitar 80% kasus
kelahiran hidup [1]. anemia pada masa hamil merupakan
Adapun faktor penyebab dari anemia tipe defisiensi besi, 20% sisanya
kematian ibu adalah perdarahan, partus mencakup kasus anemia herediter dan
lama dan penyebab lainnya (penyebab tak berbagai variasi anemia didapat termasuk
langsung) seperti kondisi penyakit kanker, anemia defisiensi asam folat, anemia sel
ginjal, jantung, tuberkolosis, atau penyakit sabit dan talasemia. Oleh karena itu status
lain yang diderita ibu [1,2]. gizi ibu hamil merupakan hal yang sangat
Penyebab perdarahan sebagian penting untuk mendapatkan perhatian [6].
besar belum diketahui secara pasti, tetapi Fenomena diatas menggambarkan
terdapat beberapa faktor yang masih tinnginya prevalensi ibu mengalami
mempengaruhinya seperti faktor anemia yang berdampak buruk pada
kromosom, lingkungan, endometrium, kehamilan ibu dan janin.
plasenta dan penyakit ibu. Gizi ibu yang
kurang atau anemia juga dapat METODE PENELITIAN
mempengaruhi terjadinya perdarahan [2]. Penelitian ini menggunakan
Anemia merupakan salah satu metode analitik dengan rancangan Case
masalah kesehatan di seluruh dunia Control yang bertujuan untuk mengetahui
terutama negara berkembang yang faktor yang mempengaruhi anemia pada
diperkirakan 30% penduduk dunia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
menderita anemia. Anemia banyak terjadi Depati VII. Penelitian ini dilakukan dengan
pada masyarakat terutama pada remaja cara mengumpulkan data ibu hamil di
dan ibu hamil. Anemia pada ibu hamil wilayah kerja Puskesmas Depati VII lalu
sampai saat ini masih cukup tinggi, melakukan pemeriksaan atau pengukuran
menurut World Health Organization kadar Hb dan Food recall. Sampel pada
(WHO), prevalensi anemia pada ibu hamil penelitian ini berjumlah 74 yang terdiri dari
berkisar antara 20%-89% dunia berkisar 37 kelompok kasus dan 37 kelompok
40-88% [3]. kontrol yang memenuhi kriteria inklusi dan
Menurut WHO kejadian anemia eksklusi.
pada ibu hamil berkisar antara 20% - 89% Penggunaan rancangan case
dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai control disebabkan oleh kekhawatiran
Hb normal ibu hamil. Anemia pada sedikitnya kasus anemia yang ditemukan,
kehamilan memberi pengaruh kurang baik yang berakibat pada tidak terpenuhinya
bagi ibu, baik dalam masa kehamilan, persyaratan analisis. Disamping untuk
persalinan maupun nifas. Hasil penelitian mempertajam hasil analisis tentang
Chi,dkk, menunjukkan bahwa angka hubungan antara intake gizi dengan
kematian ibu adalah 70% untuk ibu yang kejadian anemia pada ibu hamil. Karena
anemia dan 19,7% untuk mereka yang dengan rancangan case control, faktor-
non anemia [4]. faktor lain selain dari intake gizi,
Kondisi anemia dapat pengaruhnya terhadap anemia dikontrol
meningkatkan risiko kematian ibu pada dengan melakukan matching dan restriksi.
saat melahirkan, melahirkan bayi dengan Sehingga diperoleh keseimbangan antara
berat badan lahir rendah, janin dan ibu kasus (anemia) dengan kontrol.

140
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Hubungan Intake Gizi dengan Kejadian Anemia
Ibu Hamil

Kasus adalah ibu hamil anemia, anemia berdasarkan variabel luar di

tidak anemia. Subyek kontrol dipilih Kerinci dapat dilihat pada beberapa tabel
dengan cara matching yakni
berikut :
menyeimbangkan sampel kasus dengan
1. Distribusi intake gizi pada ibu hamil
sampel kontrol menurut variabel luar,
dilakukan dengan cara setiap ditemukan yang anemia.
kasus dengan karakteristik tertentu Jumlah
menurut variabel luar maka dicarikan No. Intake Gizi
kontrolnya sama dengan karakteristik n %
Secara [7].
kasus tersebut teoritis diketahui banyak 2.
1. Cukup
Kurang 12
25 32,4
67,6
faktor yang berhubungan dengan anemia
pada ibu hamil dan intake gizi diketahui Jumlah 37 100
sebagai faktor dominan terhadap anemia Dari tabel diatas menunjukkan 37
pada ibu hamil. Oleh karena itu pada orang mengalami anemia. Sebagian besar
penelitian ini intake gizi dijadikan sebagai ditemukan pada kelompok intake gizi
variabel independen kurang sebanyak 25 (67,6%) orang.
Faktor-faktor lainnya seperti
paritas, pendidikan, usia kehamilan, jarak 2. Distribusi ibu hamil yang tidak
kehamilan dan konsumsi tablet Fe
mengalami anemia menurut intake
ditetapkan sebagai variabel luar yang
pengaruhnya akan dikontrol dengan gizi.
menyeimbangkan antara kasus dengan Jumlah
kontrol dalam rangka menekan pengaruh No. Intake Gizi
n %
variabel luar terhadap hubungan antara
intake gizi dengan anemia pada ibu hamil. 1. Kurang 9 24,3
Sementara faktor usia, sakit, dan 2. Cukup 28 75,7
mengalami Hyperemesis Gravidarum Jumlah 37 100
(HEG) dijadikan sebagai komponen
restriksi dengan menetapkan faktor-faktor Dari tabel diatas menunjukkan 37
tersebut sebagai kriteria inklusi dan orang yang tidak mengalami anemia
ekslusi. sebagian besar mempunyai intake gizi
cukup sebanyak 28 (75,7%) orang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
3. Distribusi Faktor-faktor yang
Hasil penelitian ini bersumber dari
mempengaruhi intake gizi dengan
data primer yang diperoleh melalui hasil
anemia pada ibu hamil.
pemeriksaan Hb dan Food recall
Jumlah
terhadap pangan yang dikonsumsi sehari- No. Variabel
n %
hari, data yang diperoleh kemudian diolah
Paritas
menggunakan software Nutrisoft dan 1. - >3 9 24,3
selanjutnya dapat diketahui sejumlah - ” 28 75,7
energi, protein, dan zat gizi lainnya yang Usia Kehamilan
dikonsumsi oleh 74 responden. - Trimester I 5 13,5
2.
Setelah dilakukan pengolahan data - Trimester II 11 29,7
diketahui gambaran distribusi frekuensi - Trimester III 21 56,8
Jarak
ibu hamil yang mengalami anemia dan
Kehamilan
tidak anemia berdasarkan intake gizi, 3.
- ” Tahun 16 43,2%
serta distribusi frekuensi ibu hamil yang - > 2 Tahun 21 56,8%

141
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Hubungan Intake Gizi dengan Kejadian Anemia
Ibu Hamil

Pendidikan antara intake gizi dengan kejadian anemia


4. - Rendah 19 51,4% pada ibu hamil.
- Tinggi 18 48,6%
Konsumsi 2. Pembahasan
Tablet Fe
- Konsumsi Dari hasil penelitian terhadap 74
14 37,8%
5. orang ibu hamil diperoleh mayoritas
- Tidak 23 62,2%
Konsumsi kejadian anemia pada ibu hamil terjadi
pada kelompok intake gizi kurang, yaitu
Dari tabel diatas menunjukkan 37 sebanyak 25 (73,5%) orang dibandingkan
orang yang mengalami anemia sebagian dengan kelompok intake gizi cukup
besar berada pada kategori paritas < 3 sebanyak 12 (30%) orang sedangkan
sebanyak 28 (75,7%) orang, sebagian pada kelompok kontrol 9 (26,5%) orang
besar berada pada usia kehamilan yang intake gizi kurang dan 28 (70%)
trimester III yaitu sebanyak 21 (56,8%), orang yang intake gizi cukup.
Jarak kehamilan > 2 Tahun yaitu 21 Hal ini terjadi karena zat gizi
(56,8%), tingkat pendidikan rendah yaitu merupakan suatu bahan untuk
19 (51,4%) serta sebagian besar ibu hamil pembentukkan hemoglobin terutama
yang mengalami anemia tidak protein, energi, zat besi dan beberapa
mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 23 mineral lainnya, apabila kebutuhan zat gizi
(62,2%). tidak terpenuhi maka pembentukan Hb
akan berkurang dan menyebabkan
4. Hubungan intake gizi dengan anemia anemia.
pada ibu hamil. Selama hamil terjadi peningkatan
Ibu Hamil kebutuhan zat gizi yang digunakan untuk
Intake .
No Kasus Kontrol Jlh
Gizi 0,05 pembentukan jaringan baru meliputi janin,
n % n %
1. Kurang 25 73,5 9 26,5 34 plasenta, amnion, chorion serta untuk
13,8
2. Cukup 12 30 28 70 40
pertumbuhan dan perkembangan janin.
Dari tabel diatas diperoleh, untuk
Oleh sebab itu kondisi gizi dan pola
kasus 25 (73,5%) orang yang intake gizi
konsumsi makanan sangat mempengaruhi
kurang dan 12 (30%) orang yang intake
kejadian anemia pada ibu hamil [8].
gizi cukup, sedangkan pada kelompok
Penelitian mengenai keterkaitan
kontrol 9 (26,5%) orang yang intake gizi
intake gizi dengan anemia, telah dikaji
kurang dan 28 (70%) orang yang intake
oleh St. Patimah (2007) yang menyatakan
gizi cukup.
bahwa diantara berbagai faktor penyebab
Hasil tersebut menjelaskan bahwa
terjadinya anemia, intake gizi merupakan
ibu hamil yang menderita anemia lebih faktor yang paling dominan (50%)
banyak ditemukan pada ibu hamil dengan
pengaruhnya terhadap anemia [9].
intake gizi kurang, artinya ada hubungan Hasil penelitian ini menunjukkan
antara intake gizi dengan kejadian anemia mayoritas kejadian anemia terjadi pada
pada ibu hamil. kelompok ibu hamil dengan intake gizi
Dari uji statistik dengan kurang, yaitu sebanyak 67,6% dan pada
2
menggunakan . 0,05 diperoleh X hitung analisa data diperoleh adanya hubungan
13,8 lebih besar dari X2 tabel 3,841 yang yang bermakna antara intake gizi dengan
berarti : Ho ditolak dan Ha diterima, maka kejadian anemia pada ibu hamil, yaitu
dapat ditarik kesimpulan ada hubungan

142
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Hubungan Intake Gizi dengan Kejadian Anemia
Ibu Hamil

dengan menggunakan . 0,05 diperoleh persalinan, nifas dan juga untuk bayinya.
X2 hitung 13,8. Selama kehamilan dapat berupa abortus,
Adanya hubungan antara intake persalinan prematurus, hambatan
gizi dengan anemia tersebut dapat pertumbuhan dan perkembangan janin,
dijelaskan dari terjadinya peningkatan infeksi, Ketuban Pecah Dini (KPD) mola
kebutuhan ibu hamil terhadap zat hidatidosa, HEG dan lain-lain [12].
makanan yang diperlukan untuk Kurangnya asupan makan atau
pertumbuhan janin, plasenta, perubahan asupan yang tidak memadai akan
dalam darah, sum-sum tulang, serta menimbulkan gangguan dalam
peningkatan metabolisme basal. Apabila penyerapan zat gizi oleh tubuh. Orang
peningkatan kebutuhan tersebut tidak yang mengalami gizi kurang, daya tahan
diikuti dengan intake gizi yang cukup, terhadap penyakit rendah, sehingga
antara lain akan berakibat terjadinya mudah terkena serangan penyakit infeksi
anemia. demikian sebaliknya, orang yang terkena
Hal ini sesuai dengan teori penyakit infeksi dapat mengalami gizi
Manuaba yang menyatakan bahwa kurang [13]. Pendarahan patologis akibat
penyebab anemia dalam kehamilan penyakit/ infeksi parasit seperti cacingan
adalah kekurangan gizi atau malnutrisi. dan saluran pencernaan berhubungan
Kebanyakan anemia yang diderita positif terhadap anemia [14].
masyarakat adalah kekurangan zat besi, Penelitian sebelumnya
yang dapat diaatasi melalui pemberian zat mengatakan bahwa prevalensi anemia
besi, selain itu didaerah pedesaan banyak semakin meningkat dengan semakin
dijumpai ibu dengan malnutrisi atau memburuknya status gizi seseorang.
kekurangan gizi, kehamilan dan Status gizi kurang disebabkan oleh
persalinan dengan jarak yang berdekatan, asupan makanan yang tidak sesuai
pendidikan dan tingkat ekonomi yang dengan kebutuhantubuh. Berkurangnya
rendah [2]. asupan nutrisi bisa disebabkan berbagai
Hasil penelitian sejalan dengan sebab, diantaranya ada gangguan dalam
penelitian oleh Tampinongkol tahun 2013 absorpsi makanan yang dikonsumsi atau
menyatakan bahwa ada hubungan kurangnya konsumsi sumber makanan
asupan zat gizi ibu selama hamil dengan tertentu [15].
kejadian anemia [10]. Dari teori diatas sudah cukup jelas
Demikian pula dengan hasil banyak sekali faktor yang mempengaruhi
penelitian Tanziha yang meneliti tentang terjadinya anemia, dan intake gizi selama
Faktor Resiko Anemia Pada Ibu Hamil di hamil mempunyai hubungan dan
Indonesia, yang melaporkan bahwa pengaruh terhadap kejadia anemia,
semakin kurang baik pola makan, maka dengan kata lain intake gizi merupakan
semakin tinggi angka kejadian anemia faktor dominan terhadap kejadian anemia
pada ibu hamil, dan hal ini menunjukkan pada ibu hamil.
kebermaknaan secara statistik (p < 0,05)
[11]. KESIMPULAN
Sehingga ibu hamil yang Adanya hubungan yang bermakna
kekurangan gizi secara terus menerus dan antara intake gizi dengan kejadian anemia
menderita anemia akan memberikan pada ibu hamil dan rendahnya konsumsi
dampak buruk terhadap kehamilan, tablet Fe.

143
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Hubungan Intake Gizi dengan Kejadian Anemia
Ibu Hamil

Beberapa faktor-faktor yang Sain dan teknologi, Vol 7, N0. 3, Hal.


mempengaruhi intake gizi dengan anemia 137-152.
pada ibu hamil seperti usia kehamilan, 10. Tampinongkol MW, N. Maluyu,
jarak kehamilan, pendidikan dan S.Kawengian, 2013. Hubungan
rendahnya konsumsi tablet Fe. asupan zat gizi dengan kejadian
anemia Trimester II dan III. J. Ilmu dan
SARAN Teknologi Pangan, Vol.1 No.1, Hal 30
Diperlukan peran petugas - 37.
kesehatan dalam peningkatan kesadaran 11. Ikeu Tanziha, M. Rizal M. Damanik,
penyuluhan dan konseling gizi dan Utama LJ, Rosmiati R, 2016. Faktor
kesehatan kepada ibu hamil, anggota risiko anemia ibu hamil di Indonesia.
keluarga dan masyarakat. J.Gizi Pangan, Vol 11, No. 2, Hal 143-
152.
DAFTAR PUSTAKA 12. Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku
1. Kemenkes RI, 2018. Profil Kesehatan acuan nasional pelayanan kesehatan
Indonesia 2017. Kemenkes RI. maternal dan neonatal. PT Bina
Jakarta. Pustaka. Jakarta.
2. Manuaba, 2013. Ilmu Kebidanan, 13. Goldenberg et all, 2008. Anemia
Penyakit Kandungan, dan KB. Edisi 2. prevalence and risk factors in pregnant
EGC. Jakarta. women in an urban area of pakista.
3. Kemenkes RI, 2103. Riset Kesehatan 14. Syafiq, 2008. Gizi dan kesehatan
Dasar. Balitbang Kemenkes RI. masyarakat. FKM UI. Departement
Jakarta. Gizi dan Kesmas. Depok.
4. WHO. 2014. World health organization 15. Gropper, R.S, D.Smith L.J, Groff L.J.
report. World Health Organization, 2009. Advanced nutrition and human
Geneva, Switzerland. P 9-31. metabolism 5th Edition. Wadsworth
5. Kemenkes RI, 2018. Riset Kesehatan Amerika Serikat.
Dasar 2018. Balitbang Kemenkes RI.
Jakarta.
6. Bobak, Lowdermilk, Jense. 2012.
Buku Ajar KeperawatanI. EGC.
Jakarta.
7. Sastroasmoro, Sudigdo, 2014. Dasar-
dasar Metodologi Penelitian Klinis.
Sagung Seto. Jakarta.
8. Utomo APW, Nurdiati DS, Padmawati
RS. 2015. Rendahnya asupan zat besi
dan kepatuhan mengkonsumsi tablet
besi berhubungan dengan kejadian
anemia pada ibu hamil. Jurnal Gizi
dan Dietik Indonesia, Vol 3, No 1, Hal
41-50.
9. Patimah, ST. 2007. Pola konsumsi ibu
hamil dan hubungannya dengan
kejadian anemia defisiensi besi. J.

144
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019

Anda mungkin juga menyukai