1. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai suatu tempat kerja yang cukup komplek dengan lingkungan
kerja dan jenis pekerjaan yang bervariasi serta segala fasilitas dan peralatannya, harus
dipelihara sedemikian rupa untuk menjaga keamanan dan mencegah kebakaran serta
persiapan menghadapi bahaya. Untuk menjamin dan menjaga keselamatan hidup pasien,
pegawai dan pengunjung.
Menurut International Association For Study Of Pain (IASP), nyeri adalah sensori
obyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan
jaringan actual, maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.
Nyeri juga didefinisikan sebagai tanda peringatan adanya kerusakan jaringan di dalam
tubuh.
Namun sekarangini banyak Rumah Sakit yang telah melakukan upaya intensif
untuk mengelola rasa nyeri tersebut, sehingga rasa nyeri yang menyertai tindakan medis,
tindakan keperawatan, prosedur diagnostic pada pasien dapat diminimalkan atau
dilakukan tidak lanjut yang teratur, sesuai criteria yang dikembangkan oleh Rumah Sakit
dan kebutuhan pasien. Nyeri yang dirasakan oleh pasien dikelola dengan melakukan
pemantauan secara kontinyu dan terencana, bahkan dalam Akreditasi Joint Commision
International (JCI) isu manajemen nyeri ini mejadi salah satu elemen penilaian yang
dipersyaratkan untuk dipenuhi pihak Rumah Sakit.
Berdasarkan hal tersebut, maka RSU Sembiring Deli Tua akan melaksanakan
Sosialisasi Pelatihan Manajemen Nyeri sebagai salah satu upaya pembinaan untuk tenaga
kesehatan di Rumah Sakit.
a. Dasar Hukum
- Undang- undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
- Undang- undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
- Undang- undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan
- KepMenaker No : Kep.186/MEN/1999
- Undang- undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
b. Gambaran Umum Kegiatan
- Pemaparan materi Manajemen Nyeri
Kriteria peserta pelatihan Sistem Manajemen Nyeri Rumah Sakit adalah
tenaga medis yaitu dokter, perawat atau bidan. Sedangkan metode pelatihan yang
dilakukan adalah pelatihan pengenalan, menilai dan terapi manajemen nyeri yang
dilakukan dengan materi kuliah serta workshop untuk perencanaan system
manajemen nyeri rumah sakit dimana peserta merupakan tim pengembangan
system manajemen nyeri rumah sakit yang telah ditunjuk sebagai upaya untuk
pemenuhan standar-standar system manajemen nyeri rumah sakit.
- Cara menghitung skala nyeri:
1. Visual Analog Scuel (VAS)
Visual Analog Scale (VAS) adalah cara menghitung skala nyeri yang
paling banyak digunakan oleh praktisi medis. VAS merupakan skala linier
yang akan memvisualisasikan gradasi tingkatan nyeri yang diderita oleh
pasien.
2. Verbal Rating Scale (VRS)
Verbal Scale (VRS) hampir sama dengan VAS, hanya, pernyataan verbal
dari rasa nyeri yang dialami oleh pasien ini jadi lebih spesifik. VRS lebih
sesuai jika digunakan pada pasien pasca operasi bedah karena prosedurnya
yang tidak begitu bergantung pada koordinasi motorik dan visual.
3. Numeric Rating Scale (NRS)
Metode Numeric Rating Scale (NRS) didasari pada skala angka 1-10
untuk menggambarkan kualitas nyeri yang dirasakan pasien. NRS diklaim
lebih mudah dipahami, lebih sensitif terhadap jenis kelamin, etnis, hingga
dosis. NRS juga lebih efektif untuk mendeteksi penyebab nyeri akut
ketimbang VAS dan VRS.
4. Oswetry Disability Indeks (ODI)
Oswetry Disability Index (ODI) adalah metode deteksi skala nyeri yang
bertujuan untuk mengukut derajat kecacatan, pun indeks kualitas hidup
dari pasien penderita nyeri, khususnya nyeri pinggang.
- Simulasi penghitungan nyeri pada pasien.
c. Batasan Kegiatan
Kegiatan Sosialisasi Pelatihan Manajemen Nyeri dilaksanakan di RSU Sembiring
Deli Tua Sasaran kegiatan adalah tenaga medis di RSU Sembiring Deli Tua. Jumlah
peserta kegiatan berjumlah 40 orang yang akan terbagi dalam tiga termin.
d. Indikator Keluaran
- Memiliki pengetahuan mengenai manajemen nyeri pada berbagai kondisi
- Tenaga medis mampu mengetahui cara cara untuk mengetahui nyeri dalam
berbagai keadaan di RSU Sembiring Delitua.
- Tersampaikannya pengetahuan tentang Pelatihan Manajemen Nyeri untuk tenaga
medis di RSU Sembiring Deli Tua.
b. Tujuan Kegiatan
- Membantu tenaga kesehatan Rumah Sakit dalam meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan Manajemen Nyeri di RSU Sembiring Delitua.
6. Jadwal Kegiatan
a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
4. Konsumsi Snack
Peserta 530 Orang x Rp. 15.000 = Rp. 7.950.000