438 1273 1 SM PDF
438 1273 1 SM PDF
Abstrak
Dalam program penanggulangan Tuberkulosis, pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosis,
menilai keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan. Dalam pemeriksaan dahak, perlu
diperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah memperhatikan dan mencatat kualitas spesimen dahak karena
diduga berkaitan dengan jumlah kuman yang mungkin ditemukan dalam pemeriksaan BTA. Kualitas spesimen
dahak yang sering ditemui yaitu : nanah lendir, bercampur darah dan air liur. Selain itu penting juga untuk
mencatat gradasi hasil pemeriksaan secara benar karena berhubungan dengan berat ringannya penyakit dan
potensi penularan dari penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas spesimen dahak dilihat dari
gradasi hasil pemeriksaan BTA, dan mengetahui hubungan antara kualitas spesimen dahak dengan gradasi hasil
pemeriksaan BTA pada penderita TB Paru BTA positif. Penelitian dilakukan secara deskriptif observasional
dengan desain cross sectional pada sediaan dahak dari penderita TB Paru BTA positif yang ada di Kabupaten
Pringsewu pada triwulan I tahun 2012. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap spesimen dahak dengan
kualitas nanah lendir, bercampur darah dan air liur diketahui ada perbedaan gradasi hasil pemeriksaan BTAnya,
dengan kecenderungan terbesar mendapatkan kuman BTA pada kualitas spesimen dahak nanah lendir. Hasil
analisa juga menunjukkan adanya hubungan antara kualitas spesimen dahak dengan gradasi hasil pemeriksaan
BTA.
Abstract
In Tuberculosis control programs, serves sputum examination for diagnosis, treatment success rate and
determine the potential for transmission. In the examination of sputum, to note a few things, one of which was
noticed and noted the quality of sputum specimens for allegedly related to the amount of bacteria that may be
found in the sputum smear examination. The quality of sputum specimens that are often encountered are: mucus
pus, mixed with blood and saliva. In addition it is also important to note gradation test results correctly because
they relate to the severity of disease and potential transmission of the patient. This study aims to determine the
quality of sputum specimens seen of gradation smear examination results, and determine the relationship
between the quality of sputum specimens graded smear examination in patients with smear-positive pulmonary
TB. Research conducted an observational descriptive cross-sectional design in preparation of sputum smear
positive pulmonary TB patients in the district Pringsewu in the first quarter of 2012. From the results of research
conducted on specimens of sputum with pus quality of mucus, mixed with blood and saliva is known to have
differences BTAnya gradation test results, with the greatest tendency to get germs on the quality of sputum
specimens smear of pus mucus. The results of the analysis also suggest a link between the quality of sputum
specimensbysmearexaminationgrading.
spesimen dahak yang baik adalah dahak tiga spesiman dahak SPS pada pemeriksaan
mukoid (lendir) dan dahak purulen (nanah).4 sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada
Pemeriksaan dahak untuk menegakkan perbaikan setelah pemberian antibiotika non
diagnosa dilakukan dengan mengumpulkan 3 OAT. Tuberkulosis Paru BTA Negatif adalah
spesimen dahak dalam dua hari kunjungan yang kasus yang tidak memenuhi definisi pada
berurutan berupa dahak sewaktu-pagi-sewaktu Tuberkulosis Paru BTA positif, dan meliputi
(S-P-S). S (sewaktu) pertama yaitu dahak paling tidak tiga spesimen dahak SPS hasilnya
dikumpul-kan pada saat suspek TB datang BTA negative, foto toraks abnormal
berkunjung pertama kali, P (pagi) yaitu dahak menunjukkan gambaran tuberculosis. Tidak ada
dikumpulkan di rumah pagi hari kedua, segera perbaikan setelah pemberian antibiotika non
setelah bangun tidur lalu pot dahak dibawa dan OAT. Dipertimbangkan oleh dokter untuk
diserahkan ke unit pelayanan, dan S (sewaktu) diberikan pengobatan.2
kedua yaitu dahak dikumpulkan pada hari Dari uraian diatas, penulis ingin
kedua, saat menyerahkan dahak pagi.3 melakukan penelitian mengenai hubungan
Untuk mendapatkan spesimen yang ber- antara kualitas spesimen dahak dengan gradasi
kualitas, beri petunjuk pada pasien untuk hasil pemeriksaan BTA pada penderita TB
berkumur dengan air sebelum mengeluarkan Paru BTA positif.
dahak. Bila memakai gigi palsu, dilepaskan
sebelum berkumur. Tarik nafas dalam 2 – 3 kali
dan setiap kali hembuskan nafas dengan kuat. Metode
Pot yang sudah dibuka diletakkan dekat dengan
mulut dan dahak dikeluarkan ke dalam pot Penelitian ini adalah deskriptif
dengan cara dibatukkan dengan keras dari observasional, dengan desain cross sectional,
dalam dada. Pot ditutup dengan rapat dengan yaitu mencari hubungan antara kualitas
cara memutar tutupnya. Setelah mengeluarkan spesimen dahak dengan gradasi hasil
dahak, mulut dibersihkan dengan tissue, pemeriksaan BTA pada penderita TB Paru BTA
kemudian tissue dibuang di tempat sampah positif.Penelitian dilakukan di Laboratorium
yang bertutup, kemudian cuci tangan. Dapat UPT Puskesmas Pagelaran Kabupaten
diulang sampai mendapatkan dahak yang Pringsewu pada bulan Februari-Juli tahun 2012.
berkualitas baik dan volume yang cukup (3-5 Populasi dalam penelitian ini adalah 189
ml). Bila dahak sulit dikeluarkan, dapat sediaan dahak dari 63 penderita TB Paru BTA
dilakukan hal sebagai berikut lakukan olah raga positif di Kabupaten Pringsewu Triwulan I
ringan kemudian menarik nafas dalam beberapa tahun 2012.Sampel diambil secara Purposive
kali. Bila terasa akan batuk, nafas ditahan Sampling yaitu dengan menentukan populasi
selama mungkin lalu disuruh batuk. Malam hari yang memiliki formulir TB 05 yang diambil
sebelum tidur, banyak minum air atau menelan sediaan dahaknya sebagai sampel.Dari 63
1 tablet gliseril guayakolat 200 mg.3 populasi penderita TB Paru, diperoleh 59
Gradasi Hasil Pemeriksaan Dahak penderita TB Paru BTA positif yang memiliki
Kuman BTA yang ditemukan menegakkan formulir TB 05. Dari 59 penderita TB Paru
diagnosis TB dan jumlah BTA yang ditemukan BTA positif yang memiliki formulir TB 05
menunjukkan beratnya penyakit. Oleh karena didapatkan 177 sediaan dahak yang digunakan
itu sangat penting untuk mencatat dan sebagai sampel. Cara pengumpulan data, dari
melaporkan jumlah kuman yang dinyatakan formulir TB 05 dari penderita TB Paru BTA
dalam kelompok gradasi. Skema pelaporan positif Kabupaten Pringsewu triwulan I tahun
mengacu pada skala International Unions 2012. Dilakukan pemeriksaan secara
Against Tuberculosis and Lung Disease dan mikroskopis terhadap preparat dahak penderita
WHO.3 TB Paru BTA positif . Hasil pembacaan sediaan
Klasifikasi TB Paru Tuberkulosis Paru dilaporkan dengan mengacu pada skala
BTA Positif apabila sekurang-kurangnya dua International Union Against Tuberculosis and
dari tiga pemeriksaan dahak SPS hasilnya BTA Lung Disease (IUATLD) dan world Health
positif. Satu spesimen dahak SPS hasilnya Organization (WHO).
positif dan biakan kuman TB positif. Satu atau
lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah
Tabel 1. Distribusi frekuensi kualitas spesimen dahak dengan gradasi hasil pemeriksaan BTA
pada penderita TB Paru di Kabupaten Pringsewu Tahun 2012.
Spesimen dahak bercampur darah Sedangkan dari 31 spesimen air liur terdapat
berjumlah 32 spesimen. Dari data ini hasil BTA negatif, (1+), (2+) dan (3+) dengan
didapatkan hasil BTA negatif, BTA positif gradasi BTA tertinggi adalah BTA (1+) yaitu
(1+), (2+) dan (3+) dengan gradasi yang sebesar 61,3%, sedangkan yang terendah adalah
tertinggi adalah BTA (2+) yaitu sebesar 37,5%. BTA (3+) yaitu sebesar 6,5%.
Tabel 2. Hubungan kualitas spesimen dahak dengan gradasi hasil pemeriksaan BTA pada
penderita TB Paru di Kabupaten Pringsewu Tahun 2012.
Hasil uji statistik menggunakan metode pemilihan spesimen dalam pembuatan sediaan
Pearson Chi Square diperoleh p value < 0,05 dahak, sehingga jumlah kuman yang ditemukan
yaitu p=0,000. Maka dapat diartikan bahwa lebih sedikit, ditunjukkan dengan persentase
terdapat hubungan antara kualitas spesimen hasil pemeriksaan terbesar ada pada gradasi
dahak dengan gradasi hasil pemeriksaan BTA (1+) dan (2+), daripada pada spesimen dahak
pada penderita TB paru. nanah lendir yang tidak bercampur darah.
Darah yang ada dalam spesimen dahak berasal
dari luka terbuka bronchus akibat infeksi
Pembahasan Mycobacterium tuberculosis, sehingga dahak
yang dikeluarkan dapat bercampur dengan
Dalam penelitian ini, dari 114 spesimen darah 9
dahak nanah lendir terlihat bahwa tidak ada Tetapi darah yang ada dalam dahak dapat
sediaan yang hasil BTAnya negatif dan scanty, juga berasal dari luka di saluran pernafasan
sedangkan hasil BTA positif pada gradasi (1+), bagian atas atau rongga mulut yang tidak ada
(2+), dan (3+) kecenderungan persentase hasil hubungannya dengan infeksi Mycobacterium
pemeriksaan BTA hampir merata yaitu antara tuberculosis, sehingga dalam pemeriksaan BTA
30,7-37,7%. Dilihat dari data tersebut, tidak ditemukan adanya kuman Tuberculosis.
kecenderungan untuk menemukan kuman BTA Dalam penelitian ini didapatkan hasil BTA
dalam pemeriksaan pada spesimen dahak nanah negatif sebesar 9,4%.
lendir cukup besar, ditunjukkan dengan tidak Dari penelitian terhadap 31 spesimen air
adanya hasil negatif dan scanty, meskipun liur, didapatkan persentase hasil pemeriksaan
jumlah kuman yang ditemukan bervariasi, terbesar ada pada gradasi (1+) yaitu sebesar
ditunjukkan dengan persentase hasil pe- 61,3%, ini menunjukkan kecenderungan jumlah
meriksaan pada berbagai gradasi hasil positif kuman yang ditemukan dalam pemeriksaan
yang hampir merata. hanya sedikit, karena air liur bukanlah
Hal ini disebabkan oleh dahak nanah merupakan tempat berkembang biak
lendir berasal dari masuknya Mycobakterium Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium
tuberculosis ke dalam organ paru-paru yang tuberculosis yang ada di air liur berasal dari
menyebabkan infeksi pada organ paru-paru, proses pengeluaran dahak melalui mulut yang
kemudian segera terjadi pertumbuhan tuberkel. terdapat kelenjar air liur, sehingga mungkin saja
Pada seseorang yang memiliki sistem kekebalan ada sisa-sisa Mycobacterium tuberculosis yang
tubuh rendah atau kurang, bakteri ini akan tertinggal di air liur meskipun dalam jumlah
berkembangbiak sehingga tuberkel bertambah yang sedikit. Selain itu, sampel dalam pe-
banyak dan membentuk sebuah ruang di dalam nelitian ini diambil dari sediaan dahak penderita
rongga paru. Ruang inilah yang nantinya TB Paru BTA positif, sehingga meskipun
menjadi sumber produksi dahak yang meng- sediaan dahak berasal dari spesimen air liur,
andung Mycobakterium tuberculosis. Pada kemungkinan mendapatkan kuman BTA tetap
orang yang rongga paru-parunya memproduksi ada.
dahak dan didapati Mycobakterium tuberculosis Beberapa studi menunjukkan bahwa
disebut sedang mengalami pertumbuhan spesimen yang hanya berisi air liur harus
tuberkel dan positif terinfeksi Tuberkulosis diperiksa walaupun kemungkinan hasilnya
paru.9 positif rendah. Permasalahan mendasar adalah
Dahak berupa nanah lendir yang memutuskan pada definisi air liur yang secara
mengandung kuman Mycobakterium operasional layak diperiksa.4
tuberculosis dikeluarkan melalui mekanisme Walaupun hasil pemeriksaan terhadap air
batuk sehingga Mycobakterium tuberculosis liur didapati hasil positif, tetapi cenderung
dapat ditemukan dalam pemeriksaan BTA pada positif rendah, sehingga tidak dianjurkan untuk
spesimen tersebut. Dari 32 spesimen bercampur pemeriksaan diagnosis karena peluang untuk
darah, persentase hasil pemeriksaan terbesar menemukan kuman BTA pada spesimen air liur
ada pada gradasi (1+) dan (2+) yaitu sebesar kecil, tetapi tetap dilakukan pada pemeriksaan
34,4% dan 37,5%. Darah dalam dahak dapat lanjutan untuk evaluasi keberhasilan peng-
mempengaruhi hasil pemeriksaan, terutama saat obatan yaitu pada tahap konversi sampai
dengan akhir pengobatan.
Daftar Pustaka