Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

HAMA PADA TANAMAN PADI DAN NAMA ILMIAH

Mata Kuliah : Budidaya Tanaman Semusim

Dosen Pengampu : Hery Sutejo,Ir.M.P

Penyusun:

Deri Filma jelisa

19.11.1001.5009.005

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

TAHUN 2021
 HAMA PUTIH   
Hama Putih (Nympula depunctalis (Guenee)
a.      Hama putih nama yang benarnya adalah penggulung daun (leaf
role = case worm).
b.      Gulungan daun yang berisi larva hama putih mengapung di atas
permukaan air.

hama putih
  Tanda Serangan
  Tanda serangannya adalah daun tanaman padi yang terserang seperti
terpotong dengan gunting
   Cara Pengendalian
a.   Keringkan lahan selma 3-5 hari pada stadia larva sering
dipermukaan air
b.   Gunakan insektisida pada saat mencapai ambang ekonomi
c. pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat, melepaskan
musuh alami, menggugurkan tabung daun;

WERENG HIJAU
Wereng hijau merupaka hama dari kelompok Hemiptera.
 Ada 4 (empat) jenis hama wereng
 hijau yang biasa menyerang padi yaitu :
a.      Nephotettix virescens
b.       N. nigropictus
c.        N. Cincticeps
d.       N. Malayanus

Bioekologi Wereng Hijau


•     Umumnya ditemukan pada padi sawah  irigasi & tadah hujan, tdk pada
padi   gogo.
•     Jarang menimbulkan kerusakan
•     Merupakan vektor virus tungro.
•     Populasi hanya meningkat pd saat tanam s.d.  pembentukan malai,
tertinggi 1 ekor/   rumpun.
•     Siklus hidup 23 – 30 hari.

Tanda  Serangan.
•     Wereng lebih menyukai menghisap cairan   tanaman pada daun bagian
pinggir.
•     Sangat menyukai tanaman yg dipupuk dgn  Nitrogen dosis tinggi.
•     Tanaman kerdil, anakan berkurang, daun berubah warna menjadi kuning
hingga   kuning oranye.

Pengendaliannya                
•     Menanam varietas tahan seperti Tukad Petanu, Tukad Balian
•     Tindakan pengendalian dilakukan jika  sudah terlihat gejala tungro.

D. Wereng penyerang batang padi:

Wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), wereng padi berpunggung putih (Sogatella
furcifera). Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi. Saat ini hama wereng
paling ditakuti oleh petani di Indonesia. Wereng ini dapat menularkan virus.

Gejala: tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti
terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil.

Pengendalian:

(1) bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti bondoyudo,
inpari 13 dsb, membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba,
kepinding dan kumbang lebah;
(2) penyemportan insektisida.

E. Wereng penyerang daun padi:

Wereng padi hijau (Nephotettix apicalis dan Nimpicticep). Merusak dengan cara
mengisap cairan daun.

Gejala: di tempat bekas hisapan akan tumbuh cendawan jelaga, daun tanaman kering
dan mati. Tanaman ada yang menjadi kerdil, bagian pucuk berwarna kuning hingga
kuning kecoklatan. Malai yang dihasilkan kecil.

F. Walang sangit (Leptocoriza acuta)

Menyerang buah padi yang masak susu.

Gejala: dan menyebabkan buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut,
berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan buah padi
berbintik-bintik hitam.

Pengendalian:

(1) bertanam serempak, peningkatan kebersihan, mengumpulkan dan memunahkan


telur, melepas musuh alami seperti jangkrik;

(2) menyemprotkan insektisida.

G. Kepik hijau (Nezara viridula)

Menyerang batang dan buah padi.


Gejala: pada batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah padi yang diserang memiliki
noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu.

Pengendalian:

Mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya, penyemprotan insektisida.

Baca : Cara Membuat Fermentasi Jerami untuk Pakan Sapi

H. Penggerek batang padi

Terdiri atas: penggerek batang padi putih (Tryporhyza innotata), kuning (T. incertulas),
bergaris (Chilo supressalis) dan merah jambu (Sesamia inferens). Dapat menimbulkan
kerugian besar. Menyerang batang dan pelepah daun.

Gejala: pucuk tanaman layu, kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun
mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tanaman muda disebut hama
“sundep” dan pada tanaman bunting (pengisian biji) disebut “beluk”.

Pengendalian:

(1) menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi


sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati,

(2) menggunakan insektisida.

TIKUS (Rattus argentiventer)


Bioekologi Tikus Sawah
a. Tikus adalah hama yang sangat merugikan pada banyak jenis
tanaman pangan (polyfag)
b. Sangat adaptif  pada  berbagai  lingkungan  pada  berbagai
lingkungan.                                                           
  Habitatnya : tempat gelap dan semak-semak  sekitar
sumber  pakannya.
 c.   Kelebihannya :  1). Dapat berenang hingga 72 jam.;  2). Dapat
melompat ke atas setinggi 90 cm, datar  sejauh 1,2 – 3 m;  3). Tidak
cedera meski jatuh dari ketinggian 10 m
d.  Mengerat utk mencegah pertumbuhan giginya yg mencapai 12-15 cm
per tahun.
e.   Maksimal berat badan 130 gram.
f.   Warnanya kelabu gelap pada punggung, putih  pada bagian dada dan
perut.
g.   Perkembangbiakan           
         Umur 1,5 – 5 bln sdh dapat berkembang biak
         Usia bunting  21 hari, dan dapat  melahirkan 6-10 ekor anak.
      Anak yang sudah berumur 21 hari sudah  pisah dari induk dan
setiap ekor  dapat melahirkan sebanyak 4 kali.
 Cara Pengendalian Tikus

a.      Pengendalian hama tikus dapat dilakukan dengan memadukan beberapa cara


pengendalian yaitu : Gropyokan, pengemposan, tanam serempak, sanitasi
habitat, musuh alami dan  Rodentisida serta pengendalian dengan TBS-LTBS.
b. Memberikan umpan beracun seperti seng fosfat yang dicampur dengan jagung
atau beras.
b.      Langkah-langkah pengendalian :
  Pengendalian mulai pratanam sampai panen
  Pengorganisasian gerakan operasional
  Kerjasama antar pemerintah daerah/batas wilayah
  Koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait

Tanaman padi akan mengalami kerusakan parah apabila terserang oleh


hama tikus dan menyebabkan penurunan produksi padi yang cukup besar.
Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah.

Gejala: adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada
serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman.

J. Burung

(manyar Palceus manyar, gelatik Padda aryzyvora, pipit Lonchura lencogastroides,


peking L. puntulata, bondol hitam L. ferraginosa dan bondol putih L. ferramaya).
Menyerang padi menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan.

Pengendalian:

Mengusir dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan.

Anda mungkin juga menyukai