Irwandi1
Abstrak
Penelitian ini berjudul “Peranan Sarana dan Prasarana terhadap Motivasi Belajar pada Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMA Negeri 3 Banda Aceh”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peranan sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar pada pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Banda Aceh. Fokus
Penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan sarana dan prasarana terhadap motivasi
belajar pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada siswa kelas X SMA
Negeri 3 Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan guru olahraga
SMA Negeri 3 Banda Aceh. Sampel di ambil dengan menggunakan teknik Purposive sampling, yaitu
sebanyak 46 siswa dan 3 guru olahraga. Teknik pengumpulan data melalui penyebaran
angket/kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan kualitatif. Dari hasil penelitian
serta analisa dan interpretasi dapat disimpulkan bahwa terdapatnya peranan yang baik sarana dan
prasarana terhadap motivasi belajar pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan,
siswa SMA Negeri 3 Banda Aceh. Hasil dari responden siswa yang menjawab (Ya) sebanyak 98.47%
dan yang menjawab (Tidak) sebanyak sebesar 1.53% yang berarti baik dan hasil dari responden guru
olahraga yang menjawab (Ya) sebanyak 100% dan yang menjawab (Tidak) sebanyak sebesar 0%
yang berarti baik.
1
Irwandi, Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena
ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |51
Irwandi, Peranan Sarana dan ...
ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |52
Irwandi, Peranan Sarana dan ...
berdiri sendiri sebagai operasional yang tidak penjasorkes karena merekalah yang akan
merugikan orang dan juga diri sendiri. menerima pendidikan secara langsung.
sebagaimana tercantum dalam undang-undang Karena sarana dan prasarana
keolahragaan Nasional Menpora Nomor : 3 merupakan media pembelajaran yang
tahun 2005 dalam Bab XI pasal 3 dan 4 yang berfungsi sebagai alat bantu untuk menunjang
berbunyi sebagai berikut: tercapainya suatu tujuan pembelajaran
“Jumlah dan jenis prasarana olahraga penjasorkes, sering kali dijumpai berbagai
yang dibangun harus memperhatikan potensi kendala-kendala yang menghambat
keolahragaan yang berkembang didaerah pembelajaran penjasorkes dengan baik, hingga
setempat. Prasarana olahraga yang dibangun di tujuan pembelajaran itu tidak tercapai secara
daerah wajib memenuhi jumlah dan standar maksimal. Diantara lain kendalanya yaitu
minimum yang ditetapkan oleh pemerintah”. kurangnya sarana dan prasarana sering
Oleh karena belum mencukupi dijumpai diberbagai sekolah yang ada dikota
sarana dan prasarana olahraga yang ada di Banda Aceh khususnya di SMA Negeri 3
SMA Negeri 3 Banda Aceh. Menurut guru Banda Aceh.
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Sesuai dengan muatan yang
harus lebih kreatif untuk menciptakan tercantum dalam kurikulum adalah bentuk
peralatan dan kelengkapan lapangan yang gerak- gerak olahraga dengan sarana dan
sesuai dengan kondisi siswa dan sekolah. Guru prasarana yang memadai, sehingga pendidikan
yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu jasmani olahraga dan kesehatan di SMA
yang baru dan memberikan motivasi serta Negeri 3 Banda Aceh memuat cabang-cabang
dorongan kepada siswa yang akan tetap olahraga yang baik untuk kedepannya. Dengan
disajikannya dengan cara yang lebih menarik, begitu perubahan apapun yang ingin dicapai
sehingga anak didik merasa termotivasi dalam harus dilakukan dengan pendekatan-
mengikuti pembelajaran penjasorkes. pendekatan yang mendasarkan pada prinsip
Dalam sistem pendidikan fungsi guru belajar dan latihan, yakni proses bertahap,
inilah sebagai pesan-pesan. Pendidikan yang berulang-ulang serta di sesuaikan dengan
harus dibantu dengan sarana dan prasarana kondisi seseorang. Untuk meningkatkan
pendidikan jasmani, agar proses belajar motivasi diri, guru perlu melakukan
mengajar berlangsung efektif. Hal ini pendekatan dan menumbuhkan kepercayaan
disebabkan karena materi pendidikan yang akan kemampuan siswanya.
akan disampaikan beragam, yang harus Dengan motivasi belajar yang
mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi membuat gairah siswa, semangat dan rasa
yang semakin hari terus berkembang, dengan senang dalam pembelajaran penjasorkes,
mulai meluasnya pengguna sarana dan sehingga memiliki motivasi tinggi dan peserta
prasarana maka faktor peserta didik mulai siswa memiliki energi tinggi untuk bergerak.
menjadi perhatian serius dari para guru Maka siswa tersebut sangat sedikit yang
ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |53
Irwandi, Peranan Sarana dan ...
ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |54
Irwandi, Peranan Sarana dan ...
ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |55
Irwandi, Peranan Sarana dan ...
sesuatu yang diperlukan dalam proses dan olahraga Indonesia dikemukakan Henri
pembelajaran pendidikan jasmani yang E.Rogi ( Gunarsa, 1989 : 87 ).
sifatnya bisa semi permanen ataupun Motivasi dipandang sebagai keinginan
permanen. Prasarana yang sifatnya semi dan tujuan yang menjadi pendorong untuk
permanen disebut perkakas sedangkan bertingkah laku. Dalam motivasi terkandung
prasarana yang sifatnya permanen disebut studi yang mempelajari dua pertayaan yang
fasilitas. berbeda atas tingkahlaku individu : yakni,
Motivasi Belajar mengapa individu memilih tingkah laku
Manusia adalah mahluk berkembang, tertentu dan menolak tingkahlaku yang lainnya
mahluk yang aktif. Tindakan atau perbuatan ? dan mengapa individu merasa yakin dan
manusia selain ditentukan oleh faktor-faktor gigih untuk mempertahankan tingkahlaku
yang datang dari luar, juga ditentukan oleh yang telah dipilihnya, walaupun sering
faktor yang datang dari dalam diri sendiri. memerlukan waktu yang lama, menghadapi
Perbuatannya atau prilakunya didorong oleh rintangan-rintangan dan kesulitan-kesulitan
kekuatan yang ada didalam diri manusia, atau Krech David ( Gunarsa,1989 : 92 )
disebut motif. Dari sinilah motif diartikan Kemudian menurut pendapat lainnya
sebagai pendorong atau penggerak dalam diri motivasi sebagai kekuatan dari dalam yang
manusia yang diarahkan ketujuan tertentu. mengerakkan dan mengarahkan atau
Sejak dia lahir manusia telah ada membawa tingkahlaku ketujuan. Pada
membawa motif-motif tertentu. dan dengan hakekatnya, rumusan ini, bila diteliti dengan
motif itu individu berusaha memenuhi cermat, merupakan terminologi umum yang
kebutuhan-kebutuhannya, terutama untuk mencakup arti daya dorong, keinginan,
kelangsungan hidupnya. Ini berarti ada motif kebutuhan, dan kemauan. Hubungan antara
yang bersifat alami ( natural motives ) yang kebutuhan, keinginan dan kepuasan
telah ada sejak lahir. Dalam perkembangan digambarkan sebagai mata rantai menurut
selanjutnya individu memenuhi kebutuhan- Barelson dan Steiner ( Gunarsa, 1989 : 92 )
kebutuhan itu. Yang manifestasinya dibatasi Ada teori yang mengatakan bahwa
atau dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, pada hakekatnya manusia akan memiliki
dan karena itu ada motif-motif yang dipelajari. aktivitas yang menyebabkannya merasa
Dengan demikian individu mempunyai motif- gembira dan senang. Begitu pula dalam
motif yang alami dan yang dipelajari. olahraga, orang hanya akan memiliki aktivitas
Berdasarkan Motto Olahraga Nasional yang menarik dan menguntungkan dirinya dan
yaitu, “ memasyarakatkan olahraga dan akan mengesampingkan yang tidak menarik.
mengolahragakan masyarakat”, merupakan Oleh karena itu pelatih harus mempersiapan
konsep operasional untuk mewujudkan secara dan membantu setiap atlet untuk memperbesar
nyata pembangunan manusia seutuhnya apa yang menjadi nilai tambah yang dicarinya
sekaligus menjadi konsep pendidikan jasmani pada saat itu dan memperkecil apa saja yang
ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |56
Irwandi, Peranan Sarana dan ...
dapat menumbuhkan ketidak senangan dalam sekolah, di antaranya keadaan alam disuatu
aktivitasnya itu Teori Hedonisme ( Gunarsa, daerah. Sehingga proses pengajaran
1989 : 93 ) dilapangan mengalami kendala, disebabkan
Dari beberapa definisi tersebut atas, lapangan sekolah tersebut kurang baik.Selaku
dapatlah disimpulkan bahwa : motivasi guru olahraga, guru bukan saja bertugas
olahraga adalah keseluruhan daya penggerak ( memberikan ilmu kepada anak didik, tetapi
motif-motif ) di dalam diri individu yang guru diharapkan lebih kreatif untuk
menimbulkan kegiatan berolahraga, menjamin menciptakan ilmu-ilmu yang baru serta sarana
kelangsungan latihan dan memberikan arah dan prasarana pembelajaran khususnya
pada latihan untuk mencapai tujuan yang olahraga dengan tujuan agar anak didik mudah
dikehendaki oleh seseorang. memahami dan termotivasi dalam
Peranan Sarana dan Prasarana Terhadap pembelajaran yang diberikan.
Motivasi Belajar Peranan sarana dan prasarana
Sebagaian besar sekolah tingkat SMA merupakan media pembelajaran yang
yang ada di Banda Aceh belum memiliki berfungsi sebagai alat bantu untuk menunjang
sarana dan prasarana untuk kegiatan tercapainya tujuan. Kalau sarana dan prasarana
pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan disekolah tidak memadai atau kurang baik
kesehatan yang memadai. baik mutu apalagi maka ini semua akan dampak mempengaruhi
jumlahnya. Pada hal sarana, prasarana dan motivasi belajar siswa. Karena motivasi adalah
media pembelajaran pendidikan jasmani dorongan yang terdapat dari dalam atau
olahraga dan kesehatan merupakan salah satu dorongan dari luar siswa itu sendiri, ini semua
faktor yang menentukan dalam kegiatan erat kaitannya dengan sarana dan prasarana
pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan yang dipakai oleh sekolah tersebut.
kesehatan disekolah – sekolah. Seorang guru harus dapat membuat
Membahas mengenai pendidikan anak didiknya termotivasi melalui peranan
jasmani tidak terlepas dari sarana dan sarana dan prasarana yang ada disekolah
prasarana yang merupakan salah satu faktor tersebut dan terlibat aktif dalam kegiatan
yang sangat penting di dalam menunjang hasil belajar pendidikan jasmani olahraga dan
pembelajaran yang optimal, terutama dalam kesehatan serta cara belajar yang baik,
pembelajaran penjasorkes pada khususnya, sehingga anak didik bukan sebagai penerima
dilihat berapa minimnya sarana dan prasarana yang pasif, hal ini sesuai yang dikemukakan
yang ada disekolah. Sehingga akan oleh Webstar ( Kuandar, 1989: 45 )
berpengaruh terhadap hasil yang dicapai dalam “ Seorang guru haruslah mempunyai
tujuan pembelajaran pendidikan jasmani profesi, maksudnya suatu pekerjaan atau
olahraga dan kesehatan. jabatan yang menuntut keahlian tertentu.
Banyak hal yang menyebabkan Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang
kurangnya sarana dan prasarana disuatu disebut profesi tidak dapat dipegang oleh
ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |57
Irwandi, Peranan Sarana dan ...
ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |58
Irwandi, Peranan Sarana dan ...
ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |59
Irwandi, Peranan Sarana dan ...
kepada responder, sesuai dengan judul Menghitung presentase (%) setiap alternatif
penelitian. dari jawaban yang diperoleh. Membuat tabel
Kuesioner adalah daftar pertanyaan kemudian menafsirkannya.
yang diberikan kepada orang lain dan bersedia E. KESIMPULAN
memberikan respon sesuai dengan permintaan Dari hasil penelitian serta analisa
pengguna. Dilihat dari dan interpretasi data yang telah dilakukan
D. HASIL PENELITIAN tentang peranan sarana dan prasarana terhadap
Berdasarkan data dan informasi yang motivasi belajar pada pembelajaran
diperoleh dari responden siswa dan guru di pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di
SMA Negeri 3 Banda Aceh dibagi dua SMA Negeri 3 Banda Aceh, maka dapat
kelompok yang pertama masalah sarana dan disimpulkan bahwa terdapatnya peranan yang
prasarana yang dimiliki di SMA Negeri 3 baik sarana dan prasarana terhadap motivasi
Banda Aceh, dan kedua motivasi belajar siswa belajar pada pembelajaran pendidikan jasmani
terhadap pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, siswa SMA Negeri 3
dengan peranan sarana dan prasarana di SMA Banda Aceh.
Negeri 3 Banda Aceh. Khusus mengetahui Saran
sarana dan prasarana yang dimiliki SMA Berdasar bagian terdahulu serta kesimpulan
Negeri 3 Banda Aceh dapat dilihat pada yang telah penulis paparkan, maka dapat
lampiran halaman 89-90 . penulis kemukakan saran – saran sebagai
Guna melihat secara rinci peranan berikut :
sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar 1. Untuk lebih dapat membangkikan
pada pembelajaran pendidikan jasmani semangat siswa bahwa pentingnya
olahraga dan kesehatan di SMA Negeri 3 sarana dan prasarana pembelajaran
Banda Aceh, maka hasil penelitian yang didalam tercapainya suatu tujuan yang
dilaksanakan melalui penyebaran dihendaki oleh siswa / perserta didik,
angket/kuesioner tertutup. Selanjutnya, penulis perbarui terus sarana dan prasarana
akan melakukan penafsiran terhadap jawaban- yang ada di SMA Negeri 3 Banda
jawaban yang telah diberikan oleh responden Aceh ini.
yang tertuang di dalam angket/kuesioner. 2. Diharapkan bagai mahasiswa
Penafsiran angket/kuesioner ditempuh melalui khususnya jurusan penjaskesrek dapat
langkah-langkah berikut: menjadikan Skripsi saya ini sebagai
Menghitung jumlah frekuensi jawaban yang wacana dalam memberikan motivasi
dipilih oleh responden dari setiap butir soal siswanya dalam masalah PPL
jawaban. nantinya.
ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |60
Irwandi, Peranan Sarana dan ...
DAFTAR PUSTAKA
Abdulkadir Ateng. 1992.Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan.
Agus S. Suryobroto. 2004. Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani: Universitas Negeri
Yogyakarta:Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Balai Pustaka.
2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI, Penerbit PT Rineka
Cipta, Jakarta
Depdiknas, 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta. Dirjen Dikdasmen
Direktorat SLTP.
Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi Dan Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset,
Bandung.
Nawawi, H. 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Subana dan Sudrajat. 2009. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV.Pustaka Setia.
Wawan S. Suherman. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Jasmani Teori dan Praktik
Pengembangan. Yogyakarta: FIK UNY.
ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |61