Anda di halaman 1dari 11

Irwandi, Peranan Sarana dan ...

PERANAN SARANA DAN PRASARANA TERHADAP MOTIVASI


BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
DI SMA NEGERI 3 BANDA ACEH

Irwandi1

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Peranan Sarana dan Prasarana terhadap Motivasi Belajar pada Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMA Negeri 3 Banda Aceh”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peranan sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar pada pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Banda Aceh. Fokus
Penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan sarana dan prasarana terhadap motivasi
belajar pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada siswa kelas X SMA
Negeri 3 Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan guru olahraga
SMA Negeri 3 Banda Aceh. Sampel di ambil dengan menggunakan teknik Purposive sampling, yaitu
sebanyak 46 siswa dan 3 guru olahraga. Teknik pengumpulan data melalui penyebaran
angket/kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan kualitatif. Dari hasil penelitian
serta analisa dan interpretasi dapat disimpulkan bahwa terdapatnya peranan yang baik sarana dan
prasarana terhadap motivasi belajar pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan,
siswa SMA Negeri 3 Banda Aceh. Hasil dari responden siswa yang menjawab (Ya) sebanyak 98.47%
dan yang menjawab (Tidak) sebanyak sebesar 1.53% yang berarti baik dan hasil dari responden guru
olahraga yang menjawab (Ya) sebanyak 100% dan yang menjawab (Tidak) sebanyak sebesar 0%
yang berarti baik.

Kata Kunci : Peranan Sarana dan Prasarana, Motivasi Belajar

1
Irwandi, Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena

ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |51
Irwandi, Peranan Sarana dan ...

A. Latar Belakang Masalah jasmani menurut Thomas yang dikutip Wawan


Untuk meningkatkan motivasi anak S. Suherman (2004: 33),adalah :
didik secara optimal merupakan harapan bagi 1. Mengembangkan dan memelihara
semua pihak, baik orang tua, guru, dan anak tingkat kebugaran jasmani yang sesuai
itu sendiri. Prestasi yang optimal tidak akan untuk kesehatan dan mengajarkan
diperoleh begitu saja, berbagai faktor yang mengapa kebugaran merupakan
mempengaruhi perlu diketahui dan selanjutnya sesuatu yang penting serta bagaimana
diupayakan agar dapat diatasi. Sehingga tujuan kebugaran dipengaruhi oleh latihan.
utama pembelajaran yaitu mengubah sikap 2. Mengembangkan keterampilan gerak
siswa kearah yang lebih baik akan dapat yang layak, diawali oleh keterampilan
terwujud. gerak dasar, kemudian menuju ke
Untuk mewujudkan pembangunan keterampilan olahraga tertentu, dan
nasional dalam bidang pendidikan diperlukan akhirnya menekankan pada
peningkatan dan penyempurnaan berolahraga sepanjang hayat.
penyelenggaraan system pendidikan nasional, Berdasarkan tujuan pendidikan
yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu jasmani di atas pembelajaran pendidikan
pengetahuan dan teknologi, perkembangan jasmani, olahraga dan kesehatan diarahkan
masyarakat serta kebutuhan pembangunan, untuk membina pertumbuhan fisik dan
pendidikan merupakan usaha agar manusia pengembangan psikis yang lebih baik,
dapat mengembangkan potensi dirinya melalui sekaligus membentuk pola hidup sehat dan
pembelajaran atau cara lain. bugar sepanjang hayat. Pendidikan jasmani
Disekolah ada berbagai macam mata yang diberikan di sekolah harus mengacu pada
pelajaran yang diajarkan. Salah satunya mata kurikulum pendidikan jasmani yang berlaku.
pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan Materi yang diajarkan pada setiap jenjang
kesehatan (penjasorkes). Pelajaran pendidikan pendidikan harus benar-benar dipilih sesuai
jasmani, olahraga dan kesehatan yang dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan
diajarkan disekolah memiliki peranan sangat anak. Pencapaian tujuan pendidikan jasmani
penting, yaitu memberikan kesempatan pada dipengaruhi oleh faktor guru, siswa,
peserta didik untuk terlibat langsung dalam kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan
berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas dan sosial, faktor-faktor diatas antara yang
jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih satu dengan yang lain saling berhubungan
dan dilakukan secara sistematis. sehingga benar-benar harus diperhatikan.
Menurut Wawan S. Suheman (2004: Pendidikan jasmani tidak sekadar
22), pendidikan jasmani mengandung makna membangun segi kejasmanian melainkan juga
bahwa mata pelajaran ini menggunakan untuk kesejahteraan jasmani. Melalui kegiatan
aktifitas jasmani untuk mencapai tujuan ini hendaklah tertanamkan norma-norma
pembelajarannya.. Adapun tujuan pendidikan pegangan hidup yang positif , agar dapat

ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |52
Irwandi, Peranan Sarana dan ...

berdiri sendiri sebagai operasional yang tidak penjasorkes karena merekalah yang akan
merugikan orang dan juga diri sendiri. menerima pendidikan secara langsung.
sebagaimana tercantum dalam undang-undang Karena sarana dan prasarana
keolahragaan Nasional Menpora Nomor : 3 merupakan media pembelajaran yang
tahun 2005 dalam Bab XI pasal 3 dan 4 yang berfungsi sebagai alat bantu untuk menunjang
berbunyi sebagai berikut: tercapainya suatu tujuan pembelajaran
“Jumlah dan jenis prasarana olahraga penjasorkes, sering kali dijumpai berbagai
yang dibangun harus memperhatikan potensi kendala-kendala yang menghambat
keolahragaan yang berkembang didaerah pembelajaran penjasorkes dengan baik, hingga
setempat. Prasarana olahraga yang dibangun di tujuan pembelajaran itu tidak tercapai secara
daerah wajib memenuhi jumlah dan standar maksimal. Diantara lain kendalanya yaitu
minimum yang ditetapkan oleh pemerintah”. kurangnya sarana dan prasarana sering
Oleh karena belum mencukupi dijumpai diberbagai sekolah yang ada dikota
sarana dan prasarana olahraga yang ada di Banda Aceh khususnya di SMA Negeri 3
SMA Negeri 3 Banda Aceh. Menurut guru Banda Aceh.
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Sesuai dengan muatan yang
harus lebih kreatif untuk menciptakan tercantum dalam kurikulum adalah bentuk
peralatan dan kelengkapan lapangan yang gerak- gerak olahraga dengan sarana dan
sesuai dengan kondisi siswa dan sekolah. Guru prasarana yang memadai, sehingga pendidikan
yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu jasmani olahraga dan kesehatan di SMA
yang baru dan memberikan motivasi serta Negeri 3 Banda Aceh memuat cabang-cabang
dorongan kepada siswa yang akan tetap olahraga yang baik untuk kedepannya. Dengan
disajikannya dengan cara yang lebih menarik, begitu perubahan apapun yang ingin dicapai
sehingga anak didik merasa termotivasi dalam harus dilakukan dengan pendekatan-
mengikuti pembelajaran penjasorkes. pendekatan yang mendasarkan pada prinsip
Dalam sistem pendidikan fungsi guru belajar dan latihan, yakni proses bertahap,
inilah sebagai pesan-pesan. Pendidikan yang berulang-ulang serta di sesuaikan dengan
harus dibantu dengan sarana dan prasarana kondisi seseorang. Untuk meningkatkan
pendidikan jasmani, agar proses belajar motivasi diri, guru perlu melakukan
mengajar berlangsung efektif. Hal ini pendekatan dan menumbuhkan kepercayaan
disebabkan karena materi pendidikan yang akan kemampuan siswanya.
akan disampaikan beragam, yang harus Dengan motivasi belajar yang
mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi membuat gairah siswa, semangat dan rasa
yang semakin hari terus berkembang, dengan senang dalam pembelajaran penjasorkes,
mulai meluasnya pengguna sarana dan sehingga memiliki motivasi tinggi dan peserta
prasarana maka faktor peserta didik mulai siswa memiliki energi tinggi untuk bergerak.
menjadi perhatian serius dari para guru Maka siswa tersebut sangat sedikit yang

ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |53
Irwandi, Peranan Sarana dan ...

tertinggal pembelajaran penjasorkes yang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan


disebabkan kurangnya sarana dan prasarana di SMA Negeri 3 Banda Aceh”.
penjasorkes. Motivasi dalam pembelajaran Dengan bertitik tolak dari latar
penjasorkes dapat berasal dari dalam diri siswa belakang masalah diatas maka peneliti
itu sendiri (intrinsik) maupun berasal dari luar mengangkat fokus penelitian yang akan diteliti
diri siswa (ektrinsik). Motivasi intrinsik ini pada SMA Negeri 3 Banda Aceh dapat
berupa adanya keinginan-keinginan dalam diri dirumuskan sebagai berikut :
seseorang untuk mencapai tujuan yang 1. Bagaimana peranan sarana dan
terkandung perbuatan pembelajaran prasarana terhadap motivasi belajar
penjasorkes, sedangkan motivasi ektrinsik pada pembelajaran pendidikan
merupakan dorongan dari luar diri seseorang jasmani olahraga dan kesehatan
seperti pujian, celaan, hukuman, kenaikkan siswa SMA Negeri 3 Banda Aceh ?
tingkat, nilai, penghargaan, dan lain Berdasarkan latar belakang dan fokus
sebagainya. penelitian yang telah dikemukakan diatas,
Berdasarkan pengamatan kenyataan maka penulis mengemukakan pertanyaan
dilapangan khususnya SMA Negeri 3 Banda penelitian bagaimana peranan sarana dan
Aceh, terdapat kekurangan sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar pada
prasarana terutama yang berkaitan dengan pembelajaraan pendidikan jasmani olahraga
mata pelajaran penjasorkes. Hal ini terlihat dan kesehatan di SMA Negeri 3 Banda Aceh.
dalam pembelajaran kurangnya alat-alat dan Tujuan Penelitian
fasilitas pendukung sarana dan prasarana yang Bedasarkan pertanyaan penelitian
minim mengakibatkan pembelajaran diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi sebagai berikut: untuk mengetahui peranan
berjalan tidak maksimal serta membuat siswa sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar
tidak termotivasi dalam melakukan kegiatan pada pembelajaran pendidikan jasmani
olahraga, sehingga berdampat pada belajar olahraga dan kesehatan pada siswa SMA
siswa, disamping itu kualitas guru didalam Negeri 3 Banda Aceh.
memberikan pelajaran, serta tingkat B. TINJAUAN PUSTAKA
kemampuan siswa dalam kegiatan Pengertian Sarana
pembelajaran masih kurang. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:
Dari gejala-gejala umum diatas 999) menyatakan bahwa sarana adalah segala
mendorong penulis untuk mengadakan sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
penelitian tentang motivasi yang berkaitan erat mencapai maksud atau tujuan.
dengan sarana dan prasarana penjasorkes di Soepartono (2000: 6) mengemukakan
SMA Negeri 3 Banda Aceh dengan judul: bahwa Sarana olahraga adalah “terjemahan
“Peranan Sarana dan Prasarana Terhadap dari “facilities” yaitu sesuatu yang dapat
Motivasi Belajar Pada Pembelajaran digunakan dan dimanfaatkan dalam

ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |54
Irwandi, Peranan Sarana dan ...

pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan Pengertian Prasarana


jasmani”. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:
Soepartono (2000: 6) mengemukakan 893) menyatakan bahwa Prasarana pendidikan
bahwa Sarana olahraga dibedakan menjadi dua jasmani adalah suatu yang diperlukan dalam
kelompok yaitu peralatan dan perlengkapan. pendidikan jasmani, yang bersifat
Peralatan (apparatus), ialah sesuatu yang semipermanen (perkakas) dan dapat dipindah-
digunakan, misalnya; peti lincat, palang pindahkan maupun yang bersifat permanen
tunggal, palang sejajar, gelang-gelang, kuda- (fasilitas) yang tidak dapat dipindahkan.
kuda dan lain-lain. Perlengkapan (device), Soepartono (2000: 5) mengemukakan
yaitu Sesuatu yang melengkapi kebutuhan bahwa prasarana berarti “segala sesuatu yang
prasarana, misalnya net, bendera untuk tanda, merupakan penunjang terselenggaranya suatu
garis batas dan lain-lain atau sesuatu yang proses (usaha atau pembangunan).” Dalam
dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan olahraga prasarana didefinisikan sebagai
tangan atau kaki, misalnya; bola, raket, sesuatu yang mempermudah atau
pemukul dan lain-lain. memperlancar tugas dan memiliki sifat yang
Agus S. S (2004: 4) menyatakan relatif permanen. Salah satu sifat tersebut
bahwa sarana penjas atau alat pendidikan adalah susah dipindahkan.
jasmani adalah “segala sesuatu yang Agus S. S (2004: 4) menyatakan
diperlukan dalam pembelajaran pendidikan bahwa Prasarana atau perkakas adalah “segala
jasmani, mudah dipindahkan bahkan dibawa sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran
oleh pelakunya atau siswa. Antaralain adalah pendidikan jasmani, dapat dipindahkan (bisa
bola, raket, pemukul, tongkat, balok, raket semi permanen) tetapi berat dan sulit.
tenis meja, gada, shuttle cock. Sarana atau alat Antaralain adalah matras, peti lompat, kuda-
sangat penting dalam memberikan motivasi kuda, palang tunggal, palang sejajar, palang
peserta didik untuk selalu bergerak aktif, bertingkat, meja tenis meja, trampolin.
sehingga tujuan aktivitas pembelajaran Perkakas ini idealnya tidak dipindah-pindah,
pendidikan jasmani dapat tercapai dengan agar tidak mudah rusak, kecuali kalau memang
baik. tempatnya terbatas sehingga harus selalu
Berdasarkan pendapat para ahli di bongkar pasang.
atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan. Sarana Depdiknas (2001: 28) menyatakan
pendidikan jasmani adalah segala sesuatu yang bahwa prasarana pendidikan adalah fasilitas
diperlukan dalam proses pembelajaran yang mendukung keterlaksanaan kegiatan
pendidikan jasmani dan bersifat dinamis dapat pendidikan seperti gedung dan benda yang
berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat tidak dapat dipindahkan lainya.
yang lain. Berdasarkan pendapat para ahli diatas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa prasarana
dalam pendidikan jasmani adalah segala

ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |55
Irwandi, Peranan Sarana dan ...

sesuatu yang diperlukan dalam proses dan olahraga Indonesia dikemukakan Henri
pembelajaran pendidikan jasmani yang E.Rogi ( Gunarsa, 1989 : 87 ).
sifatnya bisa semi permanen ataupun Motivasi dipandang sebagai keinginan
permanen. Prasarana yang sifatnya semi dan tujuan yang menjadi pendorong untuk
permanen disebut perkakas sedangkan bertingkah laku. Dalam motivasi terkandung
prasarana yang sifatnya permanen disebut studi yang mempelajari dua pertayaan yang
fasilitas. berbeda atas tingkahlaku individu : yakni,
Motivasi Belajar mengapa individu memilih tingkah laku
Manusia adalah mahluk berkembang, tertentu dan menolak tingkahlaku yang lainnya
mahluk yang aktif. Tindakan atau perbuatan ? dan mengapa individu merasa yakin dan
manusia selain ditentukan oleh faktor-faktor gigih untuk mempertahankan tingkahlaku
yang datang dari luar, juga ditentukan oleh yang telah dipilihnya, walaupun sering
faktor yang datang dari dalam diri sendiri. memerlukan waktu yang lama, menghadapi
Perbuatannya atau prilakunya didorong oleh rintangan-rintangan dan kesulitan-kesulitan
kekuatan yang ada didalam diri manusia, atau Krech David ( Gunarsa,1989 : 92 )
disebut motif. Dari sinilah motif diartikan Kemudian menurut pendapat lainnya
sebagai pendorong atau penggerak dalam diri motivasi sebagai kekuatan dari dalam yang
manusia yang diarahkan ketujuan tertentu. mengerakkan dan mengarahkan atau
Sejak dia lahir manusia telah ada membawa tingkahlaku ketujuan. Pada
membawa motif-motif tertentu. dan dengan hakekatnya, rumusan ini, bila diteliti dengan
motif itu individu berusaha memenuhi cermat, merupakan terminologi umum yang
kebutuhan-kebutuhannya, terutama untuk mencakup arti daya dorong, keinginan,
kelangsungan hidupnya. Ini berarti ada motif kebutuhan, dan kemauan. Hubungan antara
yang bersifat alami ( natural motives ) yang kebutuhan, keinginan dan kepuasan
telah ada sejak lahir. Dalam perkembangan digambarkan sebagai mata rantai menurut
selanjutnya individu memenuhi kebutuhan- Barelson dan Steiner ( Gunarsa, 1989 : 92 )
kebutuhan itu. Yang manifestasinya dibatasi Ada teori yang mengatakan bahwa
atau dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, pada hakekatnya manusia akan memiliki
dan karena itu ada motif-motif yang dipelajari. aktivitas yang menyebabkannya merasa
Dengan demikian individu mempunyai motif- gembira dan senang. Begitu pula dalam
motif yang alami dan yang dipelajari. olahraga, orang hanya akan memiliki aktivitas
Berdasarkan Motto Olahraga Nasional yang menarik dan menguntungkan dirinya dan
yaitu, “ memasyarakatkan olahraga dan akan mengesampingkan yang tidak menarik.
mengolahragakan masyarakat”, merupakan Oleh karena itu pelatih harus mempersiapan
konsep operasional untuk mewujudkan secara dan membantu setiap atlet untuk memperbesar
nyata pembangunan manusia seutuhnya apa yang menjadi nilai tambah yang dicarinya
sekaligus menjadi konsep pendidikan jasmani pada saat itu dan memperkecil apa saja yang

ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |56
Irwandi, Peranan Sarana dan ...

dapat menumbuhkan ketidak senangan dalam sekolah, di antaranya keadaan alam disuatu
aktivitasnya itu Teori Hedonisme ( Gunarsa, daerah. Sehingga proses pengajaran
1989 : 93 ) dilapangan mengalami kendala, disebabkan
Dari beberapa definisi tersebut atas, lapangan sekolah tersebut kurang baik.Selaku
dapatlah disimpulkan bahwa : motivasi guru olahraga, guru bukan saja bertugas
olahraga adalah keseluruhan daya penggerak ( memberikan ilmu kepada anak didik, tetapi
motif-motif ) di dalam diri individu yang guru diharapkan lebih kreatif untuk
menimbulkan kegiatan berolahraga, menjamin menciptakan ilmu-ilmu yang baru serta sarana
kelangsungan latihan dan memberikan arah dan prasarana pembelajaran khususnya
pada latihan untuk mencapai tujuan yang olahraga dengan tujuan agar anak didik mudah
dikehendaki oleh seseorang. memahami dan termotivasi dalam
Peranan Sarana dan Prasarana Terhadap pembelajaran yang diberikan.
Motivasi Belajar Peranan sarana dan prasarana
Sebagaian besar sekolah tingkat SMA merupakan media pembelajaran yang
yang ada di Banda Aceh belum memiliki berfungsi sebagai alat bantu untuk menunjang
sarana dan prasarana untuk kegiatan tercapainya tujuan. Kalau sarana dan prasarana
pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan disekolah tidak memadai atau kurang baik
kesehatan yang memadai. baik mutu apalagi maka ini semua akan dampak mempengaruhi
jumlahnya. Pada hal sarana, prasarana dan motivasi belajar siswa. Karena motivasi adalah
media pembelajaran pendidikan jasmani dorongan yang terdapat dari dalam atau
olahraga dan kesehatan merupakan salah satu dorongan dari luar siswa itu sendiri, ini semua
faktor yang menentukan dalam kegiatan erat kaitannya dengan sarana dan prasarana
pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan yang dipakai oleh sekolah tersebut.
kesehatan disekolah – sekolah. Seorang guru harus dapat membuat
Membahas mengenai pendidikan anak didiknya termotivasi melalui peranan
jasmani tidak terlepas dari sarana dan sarana dan prasarana yang ada disekolah
prasarana yang merupakan salah satu faktor tersebut dan terlibat aktif dalam kegiatan
yang sangat penting di dalam menunjang hasil belajar pendidikan jasmani olahraga dan
pembelajaran yang optimal, terutama dalam kesehatan serta cara belajar yang baik,
pembelajaran penjasorkes pada khususnya, sehingga anak didik bukan sebagai penerima
dilihat berapa minimnya sarana dan prasarana yang pasif, hal ini sesuai yang dikemukakan
yang ada disekolah. Sehingga akan oleh Webstar ( Kuandar, 1989: 45 )
berpengaruh terhadap hasil yang dicapai dalam “ Seorang guru haruslah mempunyai
tujuan pembelajaran pendidikan jasmani profesi, maksudnya suatu pekerjaan atau
olahraga dan kesehatan. jabatan yang menuntut keahlian tertentu.
Banyak hal yang menyebabkan Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang
kurangnya sarana dan prasarana disuatu disebut profesi tidak dapat dipegang oleh

ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |57
Irwandi, Peranan Sarana dan ...

sembarang orang, tetapi memerlukan melalui gerak. Maksudnya selain belajar


persiapan melalui pendidikan dan pelatihan melalui gerak peserta didik juga diajar untuk
secara khusus, sedangkan Profesional adalah bergerak, dengan pengalaman melalui gerak
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh dan bergerak inilah akan terbentuk perubahan
seseorang dan menjadi sumber penghasilan dalam aspek jasmani dan rohaninya.
kehidupan yang memerlukan keahlian, Abdulkadir A (1992: 4) yang
kemahiran, atau kecakapan yang memerlukan menyatakan bahwa pendidikan jasmani
pendidikan profesi ”(UU nomor 14 Tahun merupakan usaha pendidikan dengan
2005 tentang guru dan dosen) menggunakan aktifitas otot-otot besar hingga
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik proses pendidikan yang berlangsung tidak
kesimpulan bahwa profesi adalah suatu terhambat oleh gangguan kesehatan dan
keahlian ( skiil ) dan kewenangan dalam suatu pertumbuhan badan. Pendidikan jasmani juga
jabatan tertentu yang memiliki kompetensi ( merupakan bagian integral dari proses
pengetahuan, sikap, dan keterampilan ) pendidikan secara keseluruhan.
tertentu secara khusus yang diperoleh dari Agus S. S (2004: 9) mengemukakan
pendidikan akademis yang intesif. Dalam bahwa Pendidikan jasmani adalah suatu proses
proses pembelajaran selain dari guru yang pembelajaran yang didesain untuk
berkopetensial, keberhasil ditentukan pula oleh meningkatkan kebugaran jasmani,
besar kecilnya respon siswa terhadap mengembangkan ketrampilan motorik,
pembelajaran itu, besar kecilnya respon siswa pengetahuan dan perilaku hidup aktif, dan
terhadap kelansungan proses pembelajaran sikap sportif melalui kegiatan jasmani.
pendidikan jasmani bagaian dari pencapaian Badan Standar Nasional Pendidikan
tujuan. Diantar lain oleh keberadaan sarana (BNSP) menyatakan bahwa Pendidikan
dan prsarana yang dapat mengairahkan, Jasmani Olahraga dan kesehatan merupakan
menyenangkan dan memberikan kenyaman bagian itegral dari pendidikan secara
dalam bermain yang dilandasi oleh motivasi keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan
yang tinggi. Sebalinya keberadaan besar aspek kebugaran jasmani, ketrampilan gerak,
kecilnya motivasi siswa dalam proses ketrampilan berfikir kritis, ketrampilan sosial,
pembelajaran sebagai akibat peranan baik penalaran, stabilitas emosional, tindakan
tidaknya kualitas dan lengkap tidaknya sarana moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
dan prasaran pembelajaran pemdidikan lingkungan bersih melalui aktifitas jasmani,
jasmani. olahraga dan kesehatan terpilih yang
Pengertian Pendidikan Jasmani dan direncanakan secara sistematis dalam rangka
Kesehatan mencapai tujuan pendidikan nasional (BSNP,
Rusli Lutan (2002: 15) yang 2009: 1).
menyatakan bahwa Pendidikan jasmani Jadi peran pendidikan jasmani
merupakan proses belajar bergerak dan belajar meliputi berbagai usaha untuk mendorong,

ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |58
Irwandi, Peranan Sarana dan ...

membangkitkan, mengembangkan dan dikemukakan oleh Surachmad,(1982:139)


membina kekuatan jasmani seseorang. BSNP, penyelidikan deskriptif tertuju pada
(2009: 1) menyatakan bahwa Pendidikan pemecahan masalah yang ada pada masa
jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan sekarang. Jadi penelitian ini termasuk
media untuk mendorong pertumbuhan fisik, penelitian deskriptif.
perkembangan psikis, ketrampilan motorik, Penelitian ini bersifat deskriptif
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai- dengan pendekatan kualitatif yaitu suatu
nilai serta pembiasaan pola hidup sehat yang bentuk penelitian yang ditujuan untuk
bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan mendeskripsikan fonomena-fenomena yang
perkembangan kualitas fisik dan psikis yang ada, baik fenomena alamiah maupun
seimbang. fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa
Adanya pendidikan jasmani bagi berupa bentuk, aktifitas, karakteristik,
siswa akan memberikan, siswa kesan pribadi perubahan, hubungan, kesamaan, dan
yang menyenangkan serta berbagai ungkapan perbedaan antara fenomean yang satu dengan
yang kreatif, inovatif, terampil dan memiliki fenomena lainnya (Arikunto, 2010:72).
kebugaran jasmani dan kebiasaan hidup sehat Sejalan dengan tujuan dari penelitian ini, maka
serta memiliki pengetahuan dan pemahaman penulis memilih jenis penelitian dengan
terhadap gerak manusia. Dari hal itu dapat menggunakan metode deskriptif untuk
dinyatakan bahwa pendidikan jasmani mendeskriptifkan : peranan sarana dan
mempunyai daya tarik tersendiri bagi siswa. prasarana terhadap motivasi belajar pada
Berdasarkan berbagai pendapat pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga
tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dan kesehatan di SMA N 3 Banda Aceh.
pendidikan jasmani merupakan proses Tempat dan Waktu Penelitian
pendidikan yang terkait jasmani, lewat Waktu penelitian ini dilaksanakan
pembelajaran jasmani dan bermuara pada pada tanggal 1 Mei s/d 01 Juni 2015. Adapaun
jasmani pula, selain itu aspek intelektual dan tempat pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan
emosioanal menunjukkan bahwa unsur rohani di sekolah SMA Negeri 3 Banda Aceh yang
juga mendapat bagian yang seimbang. Tolak beralamat di Jl. Tgk. Daud Bereueh. 454
ukur keberhasilanya terlihat dengan kemajuan Banda Aceh .
sikap, tingkat kesegaran jasmani serta kualitas Teknik Pengumpulan Data
fisik atau dapat diukur melalui prestasi yang Dalam penelitian ini prosedur yang
dicapai oleh siswa. digunakan dalam pengumpulan data adalah
C. METODE PENELITIAN sebagai berikut :
Jenis dan Pendekatan Penelitian Data primer, yaitu data yang di
Suatu penelitian yang tertuju pada peroleh langsung dari objek penelitian, yaitu
masalah yang timbul pada masa sekarang ini kuesioner, berupa pertanyaan yang disebarkan
dinamakan penelitian deskriptif, sebagaimana

ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |59
Irwandi, Peranan Sarana dan ...

kepada responder, sesuai dengan judul Menghitung presentase (%) setiap alternatif
penelitian. dari jawaban yang diperoleh. Membuat tabel
Kuesioner adalah daftar pertanyaan kemudian menafsirkannya.
yang diberikan kepada orang lain dan bersedia E. KESIMPULAN
memberikan respon sesuai dengan permintaan Dari hasil penelitian serta analisa
pengguna. Dilihat dari dan interpretasi data yang telah dilakukan
D. HASIL PENELITIAN tentang peranan sarana dan prasarana terhadap
Berdasarkan data dan informasi yang motivasi belajar pada pembelajaran
diperoleh dari responden siswa dan guru di pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di
SMA Negeri 3 Banda Aceh dibagi dua SMA Negeri 3 Banda Aceh, maka dapat
kelompok yang pertama masalah sarana dan disimpulkan bahwa terdapatnya peranan yang
prasarana yang dimiliki di SMA Negeri 3 baik sarana dan prasarana terhadap motivasi
Banda Aceh, dan kedua motivasi belajar siswa belajar pada pembelajaran pendidikan jasmani
terhadap pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, siswa SMA Negeri 3
dengan peranan sarana dan prasarana di SMA Banda Aceh.
Negeri 3 Banda Aceh. Khusus mengetahui Saran
sarana dan prasarana yang dimiliki SMA Berdasar bagian terdahulu serta kesimpulan
Negeri 3 Banda Aceh dapat dilihat pada yang telah penulis paparkan, maka dapat
lampiran halaman 89-90 . penulis kemukakan saran – saran sebagai
Guna melihat secara rinci peranan berikut :
sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar 1. Untuk lebih dapat membangkikan
pada pembelajaran pendidikan jasmani semangat siswa bahwa pentingnya
olahraga dan kesehatan di SMA Negeri 3 sarana dan prasarana pembelajaran
Banda Aceh, maka hasil penelitian yang didalam tercapainya suatu tujuan yang
dilaksanakan melalui penyebaran dihendaki oleh siswa / perserta didik,
angket/kuesioner tertutup. Selanjutnya, penulis perbarui terus sarana dan prasarana
akan melakukan penafsiran terhadap jawaban- yang ada di SMA Negeri 3 Banda
jawaban yang telah diberikan oleh responden Aceh ini.
yang tertuang di dalam angket/kuesioner. 2. Diharapkan bagai mahasiswa
Penafsiran angket/kuesioner ditempuh melalui khususnya jurusan penjaskesrek dapat
langkah-langkah berikut: menjadikan Skripsi saya ini sebagai
Menghitung jumlah frekuensi jawaban yang wacana dalam memberikan motivasi
dipilih oleh responden dari setiap butir soal siswanya dalam masalah PPL
jawaban. nantinya.

ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |60
Irwandi, Peranan Sarana dan ...

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Ateng. 1992.Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan.

Agus S. Suryobroto. 2004. Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani: Universitas Negeri
Yogyakarta:Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Agus Supriyono. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Balai Pustaka.

Arikunto,1996, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI, Penerbit PT Rineka
Cipta, Jakarta

Depdiknas, 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta. Dirjen Dikdasmen
Direktorat SLTP.

Hadi, Sutrisno. 1994. Statistik. Yogyakarta : Andi.

Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi Dan Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.

Mahsun, Mohamad, 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Penerbi BPFE,Yogyakarta.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset,
Bandung.

Nasution. 2009. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Nawawi, H. 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Soepartono. 2000. Sarana dan Prasarana Olahraga. Depdikbud.

Subana dan Sudrajat. 2009. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV.Pustaka Setia.

Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Wawan S. Suherman. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Jasmani Teori dan Praktik
Pengembangan. Yogyakarta: FIK UNY.

W. S. Winkel, S. J. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar.Jakarta : Gramedia

ISSN 2355 – 0058 Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |61

Anda mungkin juga menyukai