1607062026
Kelas A
1. Diabetes Mellitus
Diabetes terjadi karena adanya gangguan pada pankreas. Didalam pankreas terdapat sel beta yang
berperan dalam menghasilkan insulin. Diabetes mellitus tipe I terjadi karena rusaknya pankreas secara
permanen yang dapat disebabkan oleh virus dan zat kimia tertentu. Pada diabetes tipe II terjadi karena
berkurangnya sensitifitas sel beta dalam menghasilkan insulin, resistensi reseptor dan lain sebagainya.
Obat golongan sulfonil urea menghambat kanal K ATP, menyebabkan depolarisasi sel beta dan
meningkatkan pelepasan insulin.
Akarbose menghambat absorpsi glukosa setelah makan.
Senyawa fenolat yang ada dalam kulit kayu manis (Cinamomum burmanii) mempunyai kerja
yang sama seperti sulfonil urea yakni dengan menghambat kanal K ATP, sehingga sel beta
mengalami depolarisasi dan meningkatkan pelepasan hormon insulin.
2. Asam Urat
Metabolisme asam urat berawal dari purin yang berasal dari diet makanan dan hasil degenerasi protein
asam ribonukleat sel. Purin akan diubah menjadi hipoxantin kemudian diubah lagi oleh xantin oksidase
menjadi xantin dan asam urat. Dalam jumlah yang normal asam urat akan diekskresikan melalui ginjal
bersama dengan urin. Namun dengan meningkatnya jumlah purin maka jumlah asam urat yang
terbentuk juga akan meningkat sehingga ginjal tidak mampu mengekskresikan dan terjadi penumpukan
didalam tubuh. Penumpukan asam urat akan membentuk kristal pada persendian. Adanya kristal
tersebut mengaktifkan sistem fagositosis yang menyebakan inflamasi dan kerusakan jaringan.
4. Hipertensi
Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhirespon pembuluh darah
terhadap rangsang vasokonstriksi. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal,
menyebabkan pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah
menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron
oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua factor ini cenderung mencetuskan keadaan
hipertensi.
Apigenin pada daun seledri bekerja dengan memblok kalsium sehingga dapat menyebabkan vasodilatasi
pada pembuluh darah. Apiin bekerja dengan mengatur jumlah ion Na.
5. Konstipasi
konstipasi terjadi karena kerasnya tinja yang disebakan oleh pola konsumsi makan yang tidak sehat,
kurang minum, menahan BAB serta obat-obatan. Selain itu juga dapat dikarenakan obstruksi pada
saluran cerna sehingga motilitas usus berkurang.
Aloe vera bekerja dengan menstimulasi motilitas usus sehingga feses dapat terdorong keluar.
6. Diabetes
Obesitas terjadi karena adanya kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan
lemak. Gangguan keseimbangan energi ini dapat disebabkan oleh faktor eksogen
sebagai akibat nutrisional dan faktor endogen akibat adanya kelainan hormonal,
sindrom atau defek genetik. Pengaturan keseimbangan energi oleh hipotalamus melalui
3 proses fisiologis, yaitu: pengendalian rasa lapar dan kenyang, mempengaruhi laju
pengeluaran energi, dan regulasi sekresi hormon. Apabila asupan energi melebihi dari
yang dibutuhkan, maka jaringan adiposa meningkat disertai dengan peningkatan kadar
leptin dalam peredaran darah. Leptin kemudian merangsang anorexigenic center di
hipotalamus agar menurunkan produksi Neuro Peptide –Y (NPY), sehingga terjadi
penurunan nafsu makan. Demikian pula sebaliknya bila kebutuhan energi lebih besar
dari asupan energi, maka jaringan adiposa berkurang dan terjadi rangsangan pada
orexigenic center di hipotalamus yang menyebabkan peningkatan nafsu makan. Pada
sebagian besar penderita obesitas terjadi resistensi leptin, sehingga tingginya kadar
leptin tidak menyebabkan penurunan nafsu makan.
Orlistat bekerja secara lokal di saluran cerna dengan cara menghambat kerja enzim
lipase dan mencegah 30% penyerapan lemak. Rimonabant menekan nafsu makan
dengan menghambat reseptor canabionid (RC) yang terdapat di permukaan otak dari
hipotalamus.
Daun jati belanda mengandung alkaloid dan tannin yang menghambat enzim lipase
sehingga enzim ini tidak dapat memecah trigliserida menjadi komponen
penyusunnya,akibatnya 30% lemak tidak dapat dicerna dan diserap.
7. Immunodulator
Imunitas seluler/
non spesifik:
1. fagosit
flavonoid
2. Makrofag
3. Sel NK
4. Sel T Azathiprin
Imunitas humoral/
spesifik:
Turunan limfosit B
8. Antikanker
Sel normal yang terpapar karsinogen akan menyebabkan perubahan pada sejumlah gen
(mutasi gen) sehingga terjadi perubahan fungsi suatu gen, seperti protoonkogen
menjadi onkogen, dan mutasi atau delesi DNA yang menyebabkan hilangnya fungsi
suatu gen, seperti gen penekan tumor ( tumor suppressor gene ). Ketika terjadi mutasi
gen, sel-sel abnormal yang seharusnya mengalami apoptosis akan terus akan
berkembang menjadi sel kanker.
Obat Sintetis & Aktivitas
Obat Pengalkil
Menghambat sintesa DNA dengan menukar gugus alkali sehingga membentuk
ikatan silang DNA. Mengganggu fungsi sel dengan melakukan transfer gugus alkali
pada gugus amino, karboksil, sulfhidril, atau fosfat. Merupakan golongan sel
spesifik non fase spesifik. Contohnya klormetin, klorambusil dan lain-lain.
Antimetabolit
Mekanisme kerjanya yaitu menghambat enzym-enzym asam nukleat efek lebih
toksis pada sel-sel yang sedang berproliferasi. Menghambat mitosis (Spindle
poisons) mempengaruhi mikrotubulus yang berperan dalam proses mitosis.
Contohnya merkaptopurin, fluorouracil.
Antimitotika
Golongan ini menghambat sintesa asam nukleat. Beberapa antimetabolit memiliki
struktur analog dengan molekul normal sel yang diperlukan untuk pembelahan sel,
beberapa yang lain menghambat enzim yang penting untuk pembelahan. Secara
umum aktifitasnya meningkat pada sel yang membelah cepat. Contohnya
vinblastin, vinkristin.
Antibiotika Sitotoksik
Mekanisme kerjanya yaitu, terutama dengan jalan menghambat sintesa DNA dan
RNA. Contohnya daktinomisin, doksorubisin.
Obat Herbal & Aktivitas
Daun sirsak mengandung acetogenins yang menghambat pasokan ATP pada sel kanker
sehingga sel kanker mengalami apoptosis. Acetogenins mampu memilih dan
membedakan sel abnormal dan sel normal.