Anda di halaman 1dari 24

1.

Pakan

1. Bahan pakan adalah setiap bahan yang dapat dimakan, disukai, dapat
2. dicerna sebagian atau seluruhnya, dapat diabsorpsi dan bermanfaat bagi
ternak.
3. Oleh karena itu agar dapat disebut sebagai bahan pakan maka
4. harus memenuhi semua persyaratan tersebut, sedang yang dimaksud
dengan pakan
5. adalah bahan yang dapat dimakan, dicerna dan diserap baik secara
6. keseluruhan atau sebagian dan tidak menimbulkan keracunan atau tidak
mengganggu
7. kesehatan ternak yang mengkonsumsinya. Sedang yang dimaksud
dengan ransum adalah
8. campuran beberapa bahan pakan yang disusun sedemikian rupa
sehingga zat
9. gizi yang dikandungnya seimbang sesuai kebutuhan ternak. Komponen
pakan yang
10. dimanfaatkan oleh ternak disebut zat gizi. Pakan berfungsi sebagai
pembangunan
11. dan pemeliharaan tubuh, sumber energi, produksi, dan pengatur proses-
proses dalam
12. tubuh. Kandungan zat gizi yang harus ada dalam pakan adalah
13. protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin dan air. Berdasarkan
kandungan zat
14. gizinya bahan pakan dapat dikelompokkan dalam 5 kelompok yaitu:
15. 1) Pakan sumber energi yaitu pakan yang mengandung protein kurang
16. dari 20%, serat kasar kurang dari 18% dan kandungan dinding
17. sel kurang dari 39%. 2) Pakan sumber protein yaitu pakan
18. yang mengandung protein lebih dari 20% 3) Sumber mineral 4.
19. Sumber vitamin 5) Pakan tambahan/Feed aditif. Berdasarkan sumber
atau asalnya,
20. bahan pakan dapat digolongkan menjadi: a) Bahan pakan yang berasal
21. dari hewan dan hasil ikutannya (by product), sepert : bahan
22. pakan asal ternak dan limbahnya, susu dan limbah pengolahannya,
limbah
23. peternakan ayam, dan bahan pakan asal ikan dan udang b)
24. Bahan pakan yang berasal dari tanaman dan hasil ikutannya (by
25. product) seperti: butir-butiran dan limbahnya, umbi-umbian dan
limbahnya, limbah industry
26. perkebunan, limbah pertanian, dan hijauan c) Bahan pakan untuk
campuran
27. utama, seperti tepung tulang d) Bahan pakan tambahan, seperti premik
28. (produk campuran vitamin, mineral, asam amino dan lainnya). Bahan
pakan
29. sumber protein adalah bahan pakan yang mengandung protein lebih dari
30. 20%. Sumber protein terbagi dua yaitu sumber protein nabati dan
31. hewani, Sumber protein hewani berasal dari hewan dan hewan air.
32. Bahan pakan ternak sumber protein berasal darat diantaranya tepung
daging
33. dan tulang (meat bone meal); limbah Rumah Potong Hewan (RPH)
34. yaitu tepung darah, tepung hati; susu dan limbah pengolahannya; dan
35. tepung bulu ayam. Ciri -ciri spesifik dari sumber protein hewani
36. antara lain kadar protein kasar berselang 34-82% dan lemak kasar
37. 0-15% dan kandungan Ca dan P pada beberapa jenis tinggi.
38. Bahan pakan hewani memiliki karakteristik yang membedakan dengan
bahan pakan
39. nabati, yaitu: 1) Daya simpan rendah, dan bersifat lunak dan
40. lembek 2) Bahan pakan hewani pada umumnya merupakan sumber
protein
41. dan lemak, sedangkan bahan pakan sumber nabati merupakan sumber
karbohidrat,
42. vitamin, mineral, lemak dan protein. 3) Karakteristik dari masing-masing
bahan
43. pakan hewani tidak bisa digeneralisasi (disamaratakan) Pengolahan
sangat penting, karena
44. dapat memperpanjang masa simpan, meningkatkan daya tahan,
meningkatkan kualitas, nilai
45. tambah dan sebagai sarana diversifikasi produk. Sehingga produk
menjadi memiliki
46. daya ekonomi yang lebih setelah mendapatkan sentuhan teknologi
pengolahan pakan.
47. Bahan Pakan Asal Tanaman dan Hasil Ikutannya (By Product) Banyak
48. sekali bahan pakan yang berasal dari tanaman dan hasil ikutannya
49. (by product) yang dapat diberikan kepada ternak, Bahan pakan nabati
50. inilah, yang menyebabkan harga pakan menjadi dapat ditekan. Dari
sekian
51. banyak bahan pakan nabati, 70–75% merupakan biji-bijian dan hasil
52. olahannya, 15–25% limbah industri makanan, dan sisanya hijauan yang
53. berasal dari biji-bijian. Bahan pakan nabati ini sebagian besar merupakan
54. sumber energi yang baik, tetapi karena asalnya dari tumbuhan, maka
55. kadar serat kasarnya tinggi. Umbi-umbian merupakan sumber energi
makanan di
56. daerah yang masih berkembang. Umumnya umbi-umbian mengandung
energi tinggi, akan
57. tetapi kandungan proteinnya rendah. Walaupun demikian produktivitas
protein dan energi
58. umbi-umbian per hektarnya dibandingkan dengan butri-butiran lebih
tinggi, kecuali untuk
59. produktivitas protein dari umbi kayu. Bahan pakan sumber protein adalah
60. bahan pakan yang kaya [protein dengan nilai protein > 20%.
2. Bangsa ternak

1. Pada umumnya, bangsa-bangsa domba yang ada berbeda antara satu


tempat
2. dengan tempat lainnya sehingga Domba-domba yang ada di Indonesia
juga
3. sangat beragam bangsanya. Secara umum, ciri-ciri atau tanda-tanda
yang terlihat
4. untuk membedakan antar bangsa domba yaitu sebagai berikut. Domba
ekor
5. tipis merupakan domba asli Indonesia. Sekitar80% populasinya ada di
Jawa
6. Barat dan Jawa Tengah. Domba ini mampu hidup di daerah
7. yang gersang. Tubuhnya kecil sehingga disebut domba kacang atau
domba
8. jawa.Tubuh domba ini tidak berlemak sehingga daging yang dihasilkan
pun
9. sedikit. Namun, beberapa orang menyatakan bahwa daging domba
kacang ini
10. lebih enak dari domba lainnya. Ciri-ciri lain dari domba ekor
11. tipis sebagai berikut. a) Ekor relatif kecil dan tipis. b)
12. Biasanya bulu badan berwarna putih, hanya kadang-kadang ada warna
lain,
13. misalnya belang-belang hitam di sekitar mata, hidung, atau bagian
lainnya.
14. c) Domba betina umumnya tidak bertanduk, sedangkan domba jantan
bertanduk
15. kecil dan melingkar. d) Berat domba jantan dewasa berkisar 30—
16. 40 kg dan berat domba betina dewasa sekitar 15—20
17. kg. Domba priangan Domba ini berasal dari Jawa Barat, yaitu
18. Kabupaten Garut dan sekitarnya sehingga disebut juga domba garut.
Apabila
19. dibandingkan dengan domba ekor tipis, domba ini termasuk domba tipe
20. besar. Ciri lain dari domba priangan sebagai berikut. a) Berat
21. domba jantan hidup dapat mencapai 60—80 kg dan berat
22. domba betina sekitar 30—40 kg. b) Daun telinga relatif
23. kecil dan kokoh. c) Bulu cukup banyak. d) Domba betina
24. tidak bertanduk, sedangkan domba jantan mempunyai tanduk besar,
kokoh, kuat,
25. dan melingkar. Domba priangan jantan yang baik performansinya
digunakan sebagai
26. domba aduan. Domba ekor gemuk(DEG) banyak ditemui di Jawa Timur,
27. Madura, Sulawesi, da n Lombok. Ciri khas dari DEG ini
28. Adalah bentuk ekor yang panjang, lebar, tebal, besar, dan semakin
29. ke ujung makin kecil. Ekor ini digunakan sebagai tempat penimbunan
30. lemak (cadangan energi). Pada saat banyak pakan, ekor domba ini
31. penuh dengan lemak sehingga terlihat membesar. Ciri lain dari DEG
32. sebagai berikut. a) Domba jantan dan domba betina tidak mempunyai
33. tanduk. b) Sebagian besar domba berwarna putih, tetapi ada beberapa
34. pada anaknya yang berwarna hitam atau kecokelatan. c) Domba jantan
35. mampu mencapai berat sekitar 50—70 kg, sedangkan berat domba
36. betina sekitar 25—40 kg. Domba merino berasal dari daerah
37. Asia kecil. Domba ini berkembang baik di Spanyol, Inggris, dan
38. Australia. Domba merino terkenal sebagai domba penghasil wol terbaik
dengan
39. panjang bulu mencapai 10 cm. Pada saat bulu mencapai 10
40. cm, produksi wol dapat mencapai 10 kg wol/ekor. Ciri lain
41. dari domba ini yaitu betina yang tidak bertanduk, sedangkan domba
42. jantan bertanduk besar, kokoh, dan kuat. Berat badan domba jantan
43. 64—79 kg, sedangkan domba betina sekitar 45—57 kg.
44. Domba suffolk berasal dari Inggris. Domba ini terkenal dengan bobot
45. Badannya yang tinggi. Di Inggris, berat domba jantan dapat mencapai
46. 135—200 kg dan domba betina sekitar 100—150 kg.
47. Akan tetapi, di Indonesia beratnya hanya mencapai 60—80 kg.
48. Domba ini lebih unggul karena persentase daging yang tinggi, yaitu
49. sekitar 55—65% dari bobot Badan Domba dorset merupakan tipe
50. pedaging yang bagus dan tipe wol dengan kualitas sedang. Di
51. Inggris yang merupakan negara asalnya, bobot domba jantan mencapai
100—
52. 125 kg dan domba betina 70—90 kg. Persentase dagingnya
53. 50—65% dari berat badan hidup. Secara umum, domba dorset
54. jantan dan betina mempunyai tanduk yang melingkar. Persilangan antara
domba
55. dorset dan merino disebut domba dormer. Persilangan domba lokal
dengan
56. domba charollais Domba lokal yang dipilih untuk persilangan adalah
domba
57. jawa (G) yang mempunyai keunggulan yang dapat beranak tiga kali
58. dalam dua tahun dengan rata-rata dua ekor setiap kelahiran dan
59. tahan terhadap parasit cacing. Domba lokal ini mempunyai kelemahan,
yaitu
60. produksi air susunya rendah sehingga membuat pertumbuhan anaknya
relatif lambat.
3. PERALATAN
1. Untuk memperlancar semua kegiatan, setiap kandang harus dilengkapi
dengan perlengkapan
2. dan peralatan yang memadai. 1. Perlengkapan kandang. berikut jenis-
jenis perlengkapan
3. yang sebaiknya ada dikandang. a. Tempat pakan bak tempat pakan
4. dapat dibuat dari papan kayu atau bambu yang dibelah. Ukuran
5. lebar bawah bak papan 30-40 cm dengan dalam bak (tinggi)
6. 20-25 cm dan tinggi bak papan bagian atas kelantai 50- 60
7. cm bak pakan dapat ditempatkan dibagian dalam kandang atau diluar
8. dengan menempel pada dinding kandang b. Tempat minum air harus
9. tersedia sepanjang tahun. Oleh karena itu, sumber air menjadi sangat
10. penting (vital) diperhatikan dalam membangun kandang. Tempat air
minum dapat
11. berupa ember plastik atau wadah lain. Untuk peternakan yang sudah
12. modern, tempat minum dibuat secara otomatis (niplek driker). Dengan
demikian,
13. air tersedia setiap saat tanpa harus membersihkan dan mengisi kembali
14. tempat minum tersebut. Dalam pembangunan tempat minum otomatis
diperlukan menara
15. air dan sistem instalasi air. c. Tempat penyimpanan/gudang pakan
gudang
16. sangat diperlukan untuk menyimpan pakan, khususnya pakan konsentrat.
Tujuannya agar
17. pakan tidak cepat rusak karena tercemar kotoran ternak, terkena air
18. hujan, dan bahan lain. Bangunan/ruangan gudang dapat menyatu atau
terpisah
19. dari bangunan kandang. d. Tangga kandang bagi kandang panggung,
tangga
20. diperlukan untuk naik dan turunnya ternak dan petugas. Tangga
umumnya
21. dibuat dibagian sisi samping atau belakang kandang. Adapun bahan
untuk
22. pembuatan tangga harus dipastikan cukup kuat dan awet, seperti kayu,
23. atau bambu berkualitas baik. e. Penerangan kandang lampu penerangan
diperlukan
24. untuk memudahkan pengontrolan ternak dimalam hari. Adanya lampu
penerangan memudahkan
25. ternak melakukan aktifitasnya dimalam hari, seperti makan, kawin, atau
beranak.
26. f. Kolong kandang kolong kandang atau lantai dibawah kandang berfungsi
27. menampung kotoran. Karena kotoran yang menumpuk bisa menimbulkan
aroma kurang
28. sedap, sebaiknya kolong kandang pada umumnya terbuat dari semen
dijaga
29. agar tetap dalam kondisi bersih. Untuk mempermudah pembersihan,
permukaan kolong
30. kandang di buat miring. Bagian tengah diuat tinggi sehingga
31. ujungnya lebih rendah dari bagian tengahnya. g. Saluran pembuangan
kotoran
32. saluran pembuangan kotoran dibuat untuk memudahkan pembuangan
kotoran, berupa urine.
33. Saluran ini menghubungkan kolong kandang yang dibuat miring dengan
tempat
34. penampungan ktoran cair. 2. Peralatan kandang Untuk menunjang dan
memperlancar
35. kegiatan kandang, diperlukan peralatan, berikut contoh peralatan
kandang. a. Ember
36. Ember atau alat lain yang berfungsi menampung air diperlukan dalam
pemberian minum ternak. Selain itu, ember dapat digunakan dalam
pengangkutan
37. pakan, khususnya pakan konsentrat. Besar kecilnya ember disesuaikan
dengan kebutuhan.
38. Ember berkapasitas 5 liter cukup untuk kandang individu, sedangkan
untuk
39. kandang kelompok diperlukan ember yang lebih besar (15-20 liter). Pada
40. peternakan dengan sistem pemberian minum secara otomatis (niple
drinker), ember
41. tidak diperlukan. b.. Alat kesehatan Setiap peternakan harus dilengkapi
dengan
42. seperangkat alat-alat kesehatan, seperti spuit dengan jarumnya
(pemberian obat dan
43. vitamin) dan termometer. Jika memungkinkan, disediakan satu set alat
bedah
44. untuk pembedahan abses (bisul) atau melakukan otopsi terhadap ternak
yang
45. mati. c. Timbangan ternak Untuk melakukan pencatatan terhadap kinerja
ternak,
46. diperlukan alat pengukurnya. Salah satunya adalah timbangan.
Timbangan ternak digunakan5
47. untuk mengukur berat badan saat lahir atau berat badan pada
48. saat-saat tertentu. d. Timbangan pakan Pemberian pakan berlebih adalah
pemborosan.
49. Oleh karena itu, diperlukan timbangan pakan, khususnya dalam
pemberian pakan
50. konsentrat. Timbangan diperlukan juga dalam pembuatan pakan
konsentrat yang terdiri
51. dari berbagai bahan pakan dengan proporsi tertentu. e. Mesin pemotong
52. rumput Pemberian rumput budi daya, seperti rumput raja dan gajah
sebaiknya dipotong untuk meningkatkan efisiensi konsumsinya
Pencacahan rumput dengan ukuran
53. 3-5 cm. Pemotongan dapat dilakukan secara manual menggunakan
pisau/parang. Dalam
54. pemeliharaan ternak dalam jumlah besar, Drencher adalah alat khusus
digunakan
55. dalam pemberian obat melalui mulut, seperti obat cacing atau obat
lainnya yang bentuk cair. Alat ini fungsinya dapat digantikan dengan
56. menggunakan spuit. i. Peralatan kebersihan kandang Alat-alat seperti
sapu, sekop,
57. dan cangkul diperlukan dalam menjaga kebersihan di kandang dan
lingkungannya.
4. Perkawinan
1. Biasanya interval ternak domba melahirkan yang baik yaitu 2 tahun
2. dengan 3 kali melahirkan. Agar supaya peternak bisa melakukan
pengaturan
3. perkawinan dengan baik, maka peternak domba harus mengetahui
cara menentukan
4. masa kawin domba, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
5. Ternak domba
6. betina akan mencapai dewasa kelamin pada usia 6-8 bulan
7. Ternak
8. domba jantan mulai bisa dikawinkan pada usia 18-20 bulan
9. Ternak
10. domba betina mulai bisa dikawinkan pertama kali pada usia 12-15
11. bulanSiklus birahi terjadi rata-rata setiap 17 hari sekali Lama birahi
12. berlangsung 30-40 jam atau 1-2 hari Lamanya bunting berlangsung 5
13. bulan atau 144-152 hari Penyapihan anak bisa dilakukan pada usia
14. 3 bulan Batas usia domba diternakkan: betina 5 tahun, jantan
15. 6-8 tahun Perbandingan antara betina dan pejantan Pejantan yang
berusia
16. kurang dari 15 bulan bisa melayani 10 ekor betina, Pejantan
17. yang berusia kurang dari 3 tahun bisa melayani 35 ekor
18. betina, dan Pejantan yang berumur lebih dari 3 tahun bisa
19. melayani 50 ekor betina. Ciri–Ciri domba betina birahi: Gelisah,
20. ribut dan nafsu makan berkurang Mencoba menaiki ternak lain,
menggerak-gerakan
21. ekor dan sering kencing Berusaha menaiki pejantan dan yang penting
22. mau atau diam bila dikawini pejantan Alat kelamin bagian luar
23. sedikit membengkak, memerah dan kadang-kadang sedikit
mengeluarkan lendir.Cara Menentukan Masa
24. Kawin Domba Walaupun domba betina mencapai dewasa kelamin
pada usia
25. 6-8 bulan, sebaiknya perkawinan pertama dilakukan pada umur 12-
15
26. bulan karena telah mencapai dewasa tubuh. Masa birahi ternak
27. domba berlangsung selama 30-40 jam atau 1-2 hari dan domba
betina
28. akan melepaskan sel telur (Ovulasi) pada akhir masa birahi. Oleh
29. karena itu, perkawinan yang tepat harus dilakukan pada hari kedua
30. masa birahi. Sebaiknya pejantan harus dimasukkan ke dalam
kandang betina
31. minimum 3 kali siklus birahi. Ciri-Ciri awal kebuntingan kurang jelas
32. untuk diamati walaupun dengan cara meraba. Ciri-Ciri umum yang
tampak
33. yaitu birahi berikutnya tidak timbul lagi, ternak lebih tenang, tidak
34. suka dekat dengan pejantan, nafsu makan agak meningkat, pada
pertengahan
35. kebuntingan, perut nampak membesar terutama pada perut sebelah
kanan dan
36. ambing agak turun posisinya. Ternak Domba Melahirkan Ternak
domba bunting
37. selama 5 bulan. Induk yang bunting tua dipisahkan dari kelompoknya
38. dan ditempatkan di ruangan tersendiri yang bersih, aman dari
39. gangguan, dan nyaman. Tanda-tanda induk akan melahirkan: apabila
puting dipijat akan
40. keluar air susu yang kental dan berwarna agak kuning, di
41. daerah tubuh bagian belakang dekat pangkal ekor terlihat cekung,
42. dan saat kelahiran sudah dekat sekali, biasanya akan terlihat cairan
43. keluar dari kemaluan (vulva) dan ternak gelisah. Persiapan Perawatan
Kelahiran Kelahiran
44. merupakan proses alamiah. Agar kelahiran berlangsung lancar dan
selamat, diperlukan
45. beberapa persiapan, yaitu: pembersihan kandang, lantai diberi alas
atau tilam
46. dari bahanbahan yang empuk seperti jerami kering atau serbuk
gergaji, danpenyediaan jodium tincture (Obat merah) atau betadine
untuk dioleskan pada
47. bekas potongan tali pusar. Proses Kelahiran Ternak Domba Proses
kelahiran
48. diawali dengan masuknya janin ke dalam saluran peranakan,
kemudian kantong
49. ketuban pecah. Bagian yang muncul pertama adalah kedua ujung kaki
50. depan diikuti kepala yang terletak di atas kedua kaki. Pada
51. waktu anak lahir dan telah menyentuh tanah, secara otomatis tali
52. pusar langsung putus dan oleskan jodium tincture pada beka
potongannya
53. untuk mencegah infeksi. Induk biasanya akan langsung berdiri untuk
membersihkan
54. lendir yang menutup tubuh anak domba. Jika induk tidak mau
55. menjilati anaknya, bersihkan cairan yang menempel denga
menggunakan kain lap
56. yang bersih dan kering. Perawatan Anak Domba yang Baru Lahir
57. Sesudah anak lahir beberapa saat kemudian anak bisa langsung
58. berdiri dan belajar menyusu untuk mendapatkan kolostrum. Apabila
induk tidak mau
59. menyusui anaknya, maka sebaiknya induk dipaksa dengan cara
memegangnya agar
60. anak dapat menyusu. Pada umur 3 minggu pertama, kehidupan anak
secara keseluruhan tergantung pada air susu induk atau air susu
pengganti. Anak domba biasanya menyusu induknya 1-2 kali setiap
jam.
5. Daging
1. Daging domba adalah daging yang dihasilkan dari domba yang
diternakkan
2. (spesies Ovis aries). Istilah lamb merujuk kepada daging domba
muda
3. yang belum berusia satu tahun, yang merupakan jenis daging
4. domba yang paling terkenal. Sementara istilah hogget merujuk
pada daging domba
5. muda diatas 1 tahun, sedangkan istilah mutton merujuk pada
6. daging domba dewasa yang berusia diatas 2 tahun. Daging
domba muda
7. merupakan domba yang disembelih ketika berusia antara satu
bulan hingga
8. satu tahun, dengan berat karkas antara 5.5 hingga 30 kilogram.
9. Daging satu ekor sapi setara dengan daging lima ekor domba.
10. Daging ini umumnya lebih lunak dibandingkan daging domba yang
lebih
11. tua, dan umum terdapat di menu masakan negara barat. Daging
12. domba semakin tua akan semakin alot karena jaringan
penghubung yang
13. semakin matang sehingga lebih pantas dimasak ala Casserole,
dicincang, atau
14. disemur. Di negara maju, organ dalam domba (jeroan) biasanya
diolah
15. kembali untuk dijadikan pupuk, bahan bakar, campuran makanan
hewan peliharaan,
16. dan diekspor ke negara miskin dan berkembang; tidak terlalu
17. sering dijadikan masakan. Irisan tipis daging domba dapat diolah
menjadi macon,
18. pengganti bacon. . Kandungan Energi Tinggi Daging domba
memiliki asupan
19. energi yang tinggi jika dikonsumsi. hal tersebut dapat dilihat dari
20. kandungan kalorinya yaitu setiap 100grm daging domba memiliki
kandungan kalori
21. sebanyak 206kkal, dari kebutuhan kalori harian sebanyak
2000kkal, asupan kalori
22. dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari, daya tahan tubuh
dan mengurangi
23. terjadinya kelelahan saat berkaktivitas. 2. Protein yang tinggi
24. Daging merah
25. merupakan sumber protein yang tinggi, salah satunya pada daging
domba
26. yang memiliki kandungan protein yang tinggi dan sangat
bermanfaat untuk
27. tubuh. Setiap 100grm daging domba mengandung sekitar 17,1 gr
protein.
28. Dengan kandungan protein yang tinggi dapat membantu anda
dalam pembantukan
29. otot, selain itu protein juga bermanfaat untuk Mengikat lemak
Memperlancar
30. pencernaan Memberikan energy dan kekuatan bagi tubuh 3.
Kalsium yang
31. tinggi Daging domba juga memiliki kandungan kalsium yang tinggi,
Kalsium
32. memiliki manfaat yang cukup penting untuk tubuh manusia
terutama untuk
33. kesehatan tulang, setiap 100grm daging domba mengandung
10mg kalsium.4. Fosfor
34. Fosfor yang terkandung dalam daging domba cukup tinggi, sama
dengan
35. kalsium, fosfor sangat dibutuhkan untuk menjaaga kesehatan
tulang dan mencegah
36. terjadinya osteoporosis. setiap 100 gr daging domba mengandung
1.91 mg
37. fosfor. 5. Vitamin B1 Daging domba memiliki kandungan Vitamin
B1. Disetiap 100grm daging domba mengandung 0,15mg vitamin
B1. Walaupun tergolong
38. sedikit kandungan vitamin B1 bermanfaat untuk: Membantu
proses oksidasi Menjaga
39. ketahanan dan daya tahan tubuh Mencegah terjadinya kulit
40. bersisik dan kulit kerin Membantu menambah energi 6. Mencegah
terjadinya
41. anemia Daging domba juga mengandung zat besi yang dapat
mengatasi
42. terjadinya anemia yang merupakan suatu kondisi tubuh
kekurangan darah, Anemi
43. dapat menyebabkan hal-hal yang tidka diinginkan seperti: 5 L
44. ( Letih,
45. Lemah, Lesu, Lelah, dan Lunglai ) Mudah terserang
46. Penyakit Sakit kepala Tidak bersemangat dalam melakukan
aktivitas dan kegiatan
47. sehari-hari Sering merasa pusing Daging merah, termasuk daging
domba memiliki
48. keunggukan dalam meningkatkan produksi sel darah merah. 7.
Selenium Daging
49. domba juga memiliki kandung selium, selium dapat menghasilkan
zat antioksidan
50. dalam tubuh, yang bermnfaat untuk, menangkal radikal bebas,
mencegah serangan
51. penyakit tertentu 8. Kandungan vitamin B2 Selain Vitamin B1,
daging domba juga mengandung Vitamin B2 atau juga dikenal
sebagai riboflavin.
52. yang bermanfaat untuk : Meningkatkan dan menjaga daya tahan
tubuh

53. 9. Vitamin B12 Daging domba diketahui juga mengandun Vitamin


B12 yang berguna untuk menjaga keseimbangan tubuh, selain itu
vitamin B12
54. juga bermanfaat untuk : Meningkatkan daya tahan dan kesehatan
tubuh
55. Membantu proses pembentukan sel darah merah Mencegah
anemia
56. Menjaga kesehatan
57. Syaraf 10. Mampu meningkatkan kolestrol baik Memang benar
daging domba
58. dan daging kambing mengandung kolesterol, namun kolesterol
yang terkandung dalam
59. daging domba dan daging kambing marupakan kolesterol baik
(HDL). HDL ini
60. mampu menekan dan mencerna lemak dan melawan kolesterol
jahat dalam darah.
6. Tata Laksana Pemeliharaan

1. Tatalaksana meliputi penyiapan kandang, pemilihan bibit unggul,


pemberian pakan, perawatan
2. ternak dan pencegahan penyakit . Dengan memperhatikan
berbagai aspek budidaya
3. yang benar dimaksudkan agar usaha para petani temak tetap
berjalan
4. dengan baik dan meningkatkan produktivitas. Segala kerugian
pada kegiatan budidaya
5. diharapkan dapat dihindari, karena pengalaman yang dimiliki
peternak merupakan modal
6. dasar dan bila dipadukan dengan teknologi budidaya maka akan
menjadikan
7. petemak yang mandiri dan berhasil. Pemilihan lokasi. Untuk
menempatkan kandang,
8. tempat yang dipilih adalah Tempat yang agak tinggi dan tidak
9. tergenang air; Agak jauh dari rumah atau sumur; Cukup
mendapatkan
10. sinar matahari pagi; dan Terlindung dari tiupan angin langsung
(terutama
11. pada malam hari). Fungsi kandang. Fungsi utama Kandang
adalah antara
12. lain: sebagai tempat istirahat; untuk melindungi dari pemangsa
terutama
13. anjing; untuk tempat makan dan minum apabila ticlak
digembalakan;
14. sebagai tempat untuk kawin dan beranak; tempat kotoran dan
kencing
15. ternak; clan untuk mempermudah dalam pengontrolan ternak.
Pemilihan bahan
16. untuk kandang dan ukuran kandang. Bahan kandang dipilih yang
mudah
17. didapat, murah, kuat dan tahan lama. Untuk bahan atap kandang,
18. sebaiknya dipilih yang tidak menimbulkan panas seperti atap dari
genting,
19. ijuk atau rumbia. Ukuran kandang harus disesuaikan dengan
kebutuhan, dengan
20. pemisahan antara kandang induk dengan pejantan. Untuk dewasa
ukuran kandang
21. adalah 1-1,5 meter persegi. Perawatan kandang. Untuk kesehatan
ternak, kandang
22. harus dibersihkan secara rutin seperti membersihkan lantai
kandang dan kokopan
23. tempat pakan. Jika terdapat bagian yang rusak, segera diperbaiki.
Jenis
24. kandang ada bermacam-macam yakni kandang panggung dan
kandang depok (lantai
25. tanah). Kelebihan kandang panggung adalah Ternak lebih bersih
karena kotoran
26. dan air kencing jatuh ke bawah. Kandang lebih kering, sehingga
27. kuman penyakit, parasit daan jamur tidak berkembang.
Kekurangannya adalah Biaya
28. pembuatan kandang lebih mahal, Risiko kecelakaan lebih tinggi,
seperti terperosok
29. atau jatuh, Kandang memikul beban berat dari ternak, sehingga
harus
30. cliperhitungkan kekuatannya. Kelebihan kandang depok adalah
Biaya pembuatan lebih murah,
31. Risiko kecelakaan dapat dihindari, Tidak memikul beban,
kekurangannya adalah Kebersihan
32. kurang terjamin karena kotoran, air kencing dan sisa pakan
berserakan,
33. Kandang menjadi becek dan lembab yang dapat menggangu
kesehatan akibat
34. berkembangnya kuman penyakit, parasit dan jamur, Ternak
menjadi kotor. PEMILIHAN
35. BIBIT. Untuk mencapai keberhasilan dalam usaha ternak kambing
dan domba,
36. pemilihan bibit yang baik sangat penting. Bibit ternak yang baik
37. dijamin akan mendapatkan produktivitas yang baik, sehingga akan
memberikan keuntungan
38. pada petani. Oleh karena itu, maka carilah dari bangsa (ras)
39. dari bibit kambing atau domba unggul. Pemilihan Bibit Untuk
Calon
40. Induk. Tanda-tanda calon Induk yang balk adalah Ternak sehat,
tidak
41. cacat dan tidak terlalu gemuk, Kaki lurus clan kuat, Alat
42. kelamin normal, Harus mempunyai sifat keibuan (mau mengasuh
anaknya) dengan
43. balk, domba normal, Berasal dari keturunan kembar, Bulu bersih
clan
44. mengkilap, Minimal umur 5-6 bulan. Pemilihan Bibit Pejantan.
Tanda-tandan bibit
45. pejantan yang balk adalah Tubuh besar, badan selaktif panjang,
Tidak
46. cacat, Paha dalam dan lebar, Kaki kuat clan lurus, Tumit
47. tinggi, Buah zakar normal (2 buah) sama besar, dan kenyal,
48. Alat kelamin kenyal clan clapat ereksi, Berasal dari keturunan
kembar,
49. bulu bersih clan mengkilap, Minimal telah berumur 5-8 bulan.
PEMELIHARAAN
50. TERNAK. Pemeliharaan dan perawatan kesehatan cara
mengerjakannya satu sama lain
51. saling terkait dan saling berhubungan maka dalam hal ini tidak
52. bisa terpisahkan. Pemeliharaan Pemeliharaan ternak kambing dan
domba yang pads umumnya
53. oleh petani dianggap sebagai tabungan clan bukan sebagai
pendapatan pokok
54. dengan menjadikan faktor-faktor pemeliharaan yang balk clan
benar. Faktor-faktor pemeliharaan
55. diantaranya meliputi Makanan Rumpus merupakan makanan
pokok yang harus tersedia
56. setiap hari, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan hidup seperti
57. untuk metabolisms, untuk kebutuhan produksi susu clan untuk
kebutuhan bereproduksi
58. (kawin, bunting, beranak clan menyusui). Untuk ternak-ternak
yang selalu dikandangkan,
59. pemberiannya rumput adalah sebanyak 10% dan konsentrat 1%
dari bobot
60. badan hidup. Selain jenis rumput-rumputan, cliberikan juga jenis
hijauan lain.
7. Perawatan Ternak Domba Selama Bunting

1. Agar anak domba yang dikandung dapat lahir dengan selamat serta
2. dalam keadaan yang kuat dan sehat, domba betina yang sedang

3. bunting harus mendapat perhatian ekstra. Beberapa hal yang perlu


diperhatikan

4. terutama mengenai pemberian pakan, latihan fisik, serta penyediaan


tempat yang

5. aman dan nyaman. Pemberian pakan Pada pemeliharaan domba yang


sedang

6. bunting, peternak harus dapat memahami bahwa anak di dalam


kandungan

7. merupakan bagian dari tubuh induk. Dalam periode kebuntingan tiga


bulan

8. yang pertama, pertumbuhan janin masih agak lambat. Oleh karena itu,

9. jumlah kebutuhan pakan untuk keperluan anak di dalam kandungan juga

10. belum banyak. Pemeliharaan induk pada periode kebuntingan tigabulan


pertama ini

11. yang penting ialah harus dapat menjaga kondisi induk sebaik mungkin,

12. terutama mempertahankan berat badan agar tidak mengalami penurunan.


Sekitar 4-6

13. minggu sebelum melahirkan, pertumbuhan janin berlangsung sangat


cepat. Oleh karena

14. itu, induk bunting perlu diberi pakan dengan kandungan protein, vitamin,

15. dan mineral yang cukup. Pada saat itu, bobot tubuh domba

16. seharusnya dapat meningkat 7-12 kg. Hal itu dapat dicapai jika

17. domba diberi pakan secara bebas. Bahan pakan dapat berupa campuran
18. rumput dan leguminosa serta konsentrat, ditambah suplemen tambahan
protein dan

19. mineral.Jumlah pakan yang diberikan untuk induk berbobot 40 kg


sebanyak

20. 4,5-5 kg/ekor/hari dan konsentrat 0,25—0,5 kg/ekor/ hari. Jika perlu,

21. induk diberi molase sebanyak 100—200 g/ekor/hari. Molase diberikan


sebagai

22. pengganti pakan berbutir karena mudah dicerna. Pemberian pakan yang
baik

23. akan berpengaruh besar terhadap meningkatnya beberapa hal, yaitu


Produksi air

24. susu induknya, Kondisi kuat dan sehat dari anak yang dilahirkan

25. dengan bobot yang normal. Latihan fisik. Untuk menjaga agar induk

26. yang sedang bunting tua mampu bertahan dengan kondisi sehat dan

27. kuat serta badan yang tidak terlampau gemuk, peternak harus memberi

28. kesempatan kepada induk tersebut untuk melatih otot-otot badannya.


Latihan fisik

29. ini dilakukan dengan cara melepas domba di lapangan penggembalaan


setiap

30. hari. Dengan cara ini, domba akan banyak berjalan dan gerakan

31. fisik ini akan membuat peredaran darah berjalan lancar serta mengurangi

32. kegemukan. Penyediaan kandang khusus. Dua bulan sebelum


melahirkan, induk-induk harus

33. dipindahkan ke kandang khusus untuk melahirkan. Kandang khusus


untuk beranak

34. ini membuat induk bunting tidak terganggu, terutama induk tidak terkena

35. benturan akibat perkelahian. Dengan cara ini, induk-induk tersebut akan
merasa
36. nyaman dalam menghadapi kelahiran. Pemeliharaan betina bunting
merupakan salah satu

37. upaya penting yang harus dilakukan dalam upaya peningkatan


produktivitas ternak.

38. Pemeliharaan ternak bunting perlu lebih diintensifkan utamanya dalam hal
pemberian

39. pakan dan perawatan (hindari dari terjatuh dan benturan atau kondisi

40. kandang yang kurang baik). Proses pemeliharaan kebuntingan ini sangat
penting

41. karena embrio ternak cukup labil utamanya pada umur kebuntingan
muda.

42. Hasil penelitian Ayalon (1978) dalam Hunter (1995) menunjukkan


kematian embrional

43. pada umur 35–42 hari pada domba mencapai 31%. kematian

44. embrional dalam minggu pertama kebuntingan mencapai 25%. Kematian


embrional ini

45. disebabkan oleh beberapa hal antara lain kondisi pakan,


ketidakseimbangan hormonal

46. dan beberapa penyakit seperti Vibriosis dan Bruchelosis. Alasan utama
perlunya

47. pemeliharaan betina bunting yang lebih insentif karena betina bunting
tersebut

48. merupakan penentu kualitas anakan yang akan dihasilkan. Beberapa


cara untuk

49. memelihara ternak bunting adalah dengan perbaikan pakan dan


pemisahan induk

50. bunting. Pakan menjadi salah satu faktor penting dalam pemeliharaan
betina

51. bunting karena dengan memberikan pakan yang baik akan memenuhi
kebutuhan
52. zat gizi untuk mendukung pertumbuhan anakan kambing domba ataupun
kesehatan

53. indukan. Indukan juga membutuhkan pakan yang baik terutama untuk
mempertahankan

54. kesehatan utamanya kesehatan tulang sekaligus digunakan untuk


memproduksi air susu.

55. Beberapa bahan pakan utama yang dibutuhkan oleh betina bunting
antara

56. lain adalah kandungan kalsium, asam amino essensial tertentu seperti
lysin

57. dan karbohidrat sebagai sumber energi. Induk harus dipisahkan untuk
menghindari

58. benturan ataupun gangguan betina lain. Gangguan akan banyak terjadi
apabila

59. terdapat ternak yang dominan. Selain pemisahan, kondisi kandang juga
harus

60. diperhatikan, antara lain jarak bilah lantai sehingga menurunkan resiko
terperosok.
8. Perawatan Ternak Domba Setelah Melahirkan

1. Ada hal penting lainnya yang perlu dilakukan peternak agar terjalin

2. hubungan induk-anak secara maksimal. Tindakan induk domba yang


membersihkan seluruh

3. tubuh anak dengan menjilat merupakan cara paling efektif menciptakan


hubungan

4. induk-anak yang baik pada waktu selanjutnya. Hubungan ini dapat


mempengaruhi

5. ketersediaan atau akses air susu induk untuk anak yang baru

6. dilahirkan. Seekor induk domba dapat menunjukkan penolakan terhadap


anaknya apabila

7. hubungan ini tidak terbentuk sejak awal. Anak sebaiknya dibaringkan di

8. dekat hidung induk agar dapat dibersihkan oleh induk dengan cara

9. dijilat sekujur tubuhnya. Apabila induk tetap menolak membersihkan


tubuh anaknya,

10. bersihkan seluruh tubuh dan bagian kepala serta hidung anak domba

11. dengan kain kering dan bersih agar dapat bernapas dengan lancar.

12. Apabila anak domba tidak menunjukkan gerakan bernapas secara


normal, lakukan

13. bantuan dengan mencoba menempelkan jerami halus atau rumput kering
ke

14. dalam rongga hidung untuk merangsang anak domba bernapas.


Selanjutnya, anak

15. domba dapat diangkat dengan menarik kaki bagian belakang ke atas

16. sambil meremas sekujur badan dengan lembut. Setelah proses kelahiran
domba

17. berjalan dengan baik, tali pusar biasanya terputus sendiri saat induk

18. berdiri. Namun, tali pusar dapat pula dibantu dengan cara dipotong

19. peternak, tetapi jangan terlalu panjang karena dapat menyebabkan


pendarahan. Oleh
20. karena itu, pemotongan sebaiknya hanya sepanjang 5—7 cm
menggunakan

21. gunting bersih. Untuk mencegah infeksi, peternak dapat mengolesi tali
pusar

22. dengan larutan iodin/betadine. Induk dan anak dapat ditempatkan pada
kandang

23. beranak portable (1 meter x 1 meter) selama seminggu atau

24. induk dikelompokkan ke kandang beranak. Pengelompokan induk


berdasarkan keseragaman bobot

25. dan besaran anak. Besaran kelompok bervariasi dan tergantung skala
usaha.

26. Sebaiknya membentuk 10—15 induk per kelompok pada usaha yang

27. intensif. Selanjutnya, induk diperiksa kelancaran produksi susunya


dengan cara memeras

28. saluran putingnya secara lembut. Selain itu, induk domba diberi air

29. minum yang dicampur dengan konsentrat setelah melahirkan. Adapun


beberapa tahapan \

30. yang baik untuk merawat Bayi Domba adalah sebagai berikut. 1)

31. Anak Domba pada 1-2 minggu pertama. Pastikan mendapatkan


Kolostrum (Cairan

32. Berwarna kuning yang keluar dari induk domba) dari Induk ternak

33. yang akan keluar pada minggu pertama kelahiran hal ini sangat

34. berguna untuk daya tahan tubuh ternak dan kelanjutan pertumbuhan
ternak,

35. sementara di minggu kedua ternak akan meminum susu biasa dari

36. indukan. 2) Anak Domba setelah melalui minggu kedua, biasanya akan

37. mulai mencoba mengikuti induk untuk memakan rumput yang dimakan
indukan,

38. peternak sudah harus mulai memberikan rumput muda. 3) Dan lebih

39. dari tiga minggu sampai dengan masa lepas sapih (3 Bulan)

40. programkan juga anak atau calon bakalan untuk mulai mendapatkan
ampas
41. tahu atau konsentrat yang bertambah proporsional sesuai dengan
kapasitas tubuhnya.

42. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian serius dalam merawat anakan
yang

43. baru lahir. 1) Anak yang tidak bisa menyusu pada induknya

44. pada 12 jam pertama karena a) induknya tidak mengeluarkan susu

45. b) Mengeluarkan susu namun tidak mau menyusui c) Anak Lebih

46. dari 2 (3 atau Empat) Maka peternak wajib memberikan bantuan

47. dengan susu bantuan buatan pertama (menyerupai kolostrum) yaitu


campurkan sebagai

48. berikut. a) 0,25–0.5 liter susu sapi atau pun susu

49. bubuk, b) Setengah sendok gula makan, c) 1 butir telur

50. ayam, d) 1 sendok teh minyak ikan, e) Berikan berkala

51. 3-4 kali sehari. Apabila dalam 2 hari ternak tidak mengeluarkan

52. feses atau kotoran maka berikan 1 sendok teh minyak jarak.

53. Anak domba tidak dirawat ibunya karena sifat indukan yang jelek.

54. Jika induk menendang anak yang akan menyusui maka peternak harus

55. memisahkan anak domba dari induk untuk mengurangi resiko terinjak dan

56. memberikan susu buatan. Jika induk Menginjak anak anak yang baru

57. lahir, maka peternak dapat membuat kurungan ternak atau memisahkan
ternak

58. sementara dari indukan dan mengembalikan pada saat waktu minum
susu.

59. Jika indukan tidak mengeluarkan susu maka peternak harus memisahkan
anak

60. dari induk untuk mengurangi resiko terinjak dan memberikan susu buatan.
9. Bulu Domba

1. Domba memiliki nama latin ovis aries. Hewan ini dikenal dengan
2. ciri-ciri bulunya yang lebat dan tumbuh subur. Domba merupakan hewan
3. ternak yang dikembangbiakkan karena kaya akan manfaat yang bisa
didapat.
4. Banyak para petani peternakan yang lebih memilih memelihara domba
terutama
5. untuk mendapatkan Bulu domba itu sendiri. Bulu domba telah lama
6. digunakan untuk berbagai macam jenis mulai dari pakaian, sandal hingga
7. cream kecantikan. ini karena bulu domba mengandung senyawa bernama
lanolin.
8. Sedangkan saat dibuat sebagai busana bulu domba dapat memberikan
kehangatan
9. dan kenyamanan begitu dikenakan. Penyebabnya antara lain karena
tingkat pertukaran
10. suhu panas di dalam bulu domba dan tidak mudah terpengaruh
11. dengan suhu yang berasal dari luar. Jadi sedingin apapun cuaca
12. diluar tidak akan mempengaruhi kehangatan dari busana atau selimut
yang
13. terbuat dari bulu domba. Ditambah lagi bulu domba ini diketahui
14. sama sekali tidak menyebabkan reaksi alergi pada kulit. Berikut adalah
15. 5 pemanfaatan bulu domba dalam kehidupan sehari-hari. 1) Mengatasi
ruam
16. kulit. Manfaat pertama dari bulu domba adalah untuk mengatasi ruam
17. pada kulit. Bulu domba yang telah diambil kemudian dapat diolah
18. menjadi sejenis senyawa bernama lanolin. Senyawa ini banyak terdapat
sebagai
19. salah satu komposisi cream bagi kulit yang tujuannya untuk mengatasi
20. alergi pada kulit. Keberasaan senyawa lanolin didalam bulu domba ini
21. cocok untuk ibu yang mengalami ruam pada puting saat menyusui
22. bayinya. Jadi pilihan untuk melihat komposisi suatu produk perlu sebelum
23. membelinya. 2). Pakaian. Penggunaan bulu domba untuk dibuatkan
pakaian seperti
24. selimut atau jaket yang digunakan saat musin dingin sudah lama
25. dilakukan. Terlebih lagi pembuatan jaket atau selimut sudah lama ada
26. di negara luar. Negara luar lebih dahulu mengaplikasikannya karena
cuaca
27. mereka yang kadang bisa mencapai hingga 6 derajat celcius. Pembuatan
28. jaket atau selimut dari bulu domba memberikan kehangatan yang tahan
29. lama jadi dapat memberikan kenyamana. Namun harga untuk jaket dan
30. selimut yang terbuat dari bulu domba cukup mahal, sesuai antara
31. manfaat dan harganya. 3) Karpet. Pembuatan sebagian karpet ternyata
juga
32. menggunakan bulu domba. Cara untuk membuatnya bulu domba akan
dicukur
33. setiap empat bulan dan dicuci dengan disinfectant dan direndam bersama
34. air sabun. Setelah bersih dipilin menjadi benang dengan alat sederhana
35. terlebih dahulu. Untukmembuat bulu domba berserat agar dapat dibentuk
menjadi
36. karpet memerlukan sisir khusus, sayangnya sisrini buatan dari luar negeri
37. dan haru diimpor terlebih dahulu. Namun karpet yang nanti dibuat
38. tidak kalah kualitasnya. 4) Menghangatkan tubuh. Seperti diawal
dijelaskan manfaat
39. bulu domba memang untuk menghangatkan tubuh, bulu domba memiliki
sifat
40. yang tidak mudah terpengaruhi oleh suhu disekitarnya, jadi pemakaian
bulu
41. domba dalam bentuk jaket atau selimut dapat dimanfaatkan. 5) Sandal.
42. Sandal atau sepatu merupakan pelengkap bepergian yang bertujuan
untuk melindungi
43. kaki dari benda atau udara yang dingin. Saat cuaca diluar
44. yang dingin tidak hanya tubuh yang perlu dihangatkan namun juga
45. kaki perlu mendapatkan kehangatan. Kaki kadang dapat lebih mudah
dingin
46. terlebih dahulu sebelum badan. Maka tak heran kaki kadang diberi
47. tambahan kaus kaki sebelum dipasangkan sepatu atau sendal. Cuaca
dingin
48. maka pilihan yang tepat adalah menggunakan sepatu yang terbuat dari
49. bulu domba untuk membantu menghangatkan kaki. Sedangkan saat
cuaca panas
50. menggunakan sandal dari bulu domba juga tidak masalah. Selain untuk
51. tampil beda dibandingkan yang lain sandal dari bulu domba juga
52. tidak akan mengakibatkan iritasi pada kaki. Hasil utama dari ternak
53. domba adalah daging sedangkan untuk hasil ikutan yang telah
dimanfaatkan
54. adalah kulit dan jeroan, selain itu terdapat pula hasil ikutan
55. yang sebenarnya bernilai ekonomis namun belum termanfaatkan dengan
baik yaitu
56. bulu domba atau wol. Pemanfaatan bulu domba di Indonesia saat
57. ini hanya sebatas untuk kerajinan hiasan dinding, pakaian atau bidang-
bidang
58. lainnya. Studi tentang pemanfaatan bulu domba yang baru dikembangkan
adalah
59. sebagai bahan campuran untuk pembuatan papan partikel. Pencampuran
bulu domba
60. dalam pembuatan papan partikel diketahui dapat meningkatkan kualitas
papan partikel.

Anda mungkin juga menyukai