Pakan
1. Bahan pakan adalah setiap bahan yang dapat dimakan, disukai, dapat
2. dicerna sebagian atau seluruhnya, dapat diabsorpsi dan bermanfaat bagi
ternak.
3. Oleh karena itu agar dapat disebut sebagai bahan pakan maka
4. harus memenuhi semua persyaratan tersebut, sedang yang dimaksud
dengan pakan
5. adalah bahan yang dapat dimakan, dicerna dan diserap baik secara
6. keseluruhan atau sebagian dan tidak menimbulkan keracunan atau tidak
mengganggu
7. kesehatan ternak yang mengkonsumsinya. Sedang yang dimaksud
dengan ransum adalah
8. campuran beberapa bahan pakan yang disusun sedemikian rupa
sehingga zat
9. gizi yang dikandungnya seimbang sesuai kebutuhan ternak. Komponen
pakan yang
10. dimanfaatkan oleh ternak disebut zat gizi. Pakan berfungsi sebagai
pembangunan
11. dan pemeliharaan tubuh, sumber energi, produksi, dan pengatur proses-
proses dalam
12. tubuh. Kandungan zat gizi yang harus ada dalam pakan adalah
13. protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin dan air. Berdasarkan
kandungan zat
14. gizinya bahan pakan dapat dikelompokkan dalam 5 kelompok yaitu:
15. 1) Pakan sumber energi yaitu pakan yang mengandung protein kurang
16. dari 20%, serat kasar kurang dari 18% dan kandungan dinding
17. sel kurang dari 39%. 2) Pakan sumber protein yaitu pakan
18. yang mengandung protein lebih dari 20% 3) Sumber mineral 4.
19. Sumber vitamin 5) Pakan tambahan/Feed aditif. Berdasarkan sumber
atau asalnya,
20. bahan pakan dapat digolongkan menjadi: a) Bahan pakan yang berasal
21. dari hewan dan hasil ikutannya (by product), sepert : bahan
22. pakan asal ternak dan limbahnya, susu dan limbah pengolahannya,
limbah
23. peternakan ayam, dan bahan pakan asal ikan dan udang b)
24. Bahan pakan yang berasal dari tanaman dan hasil ikutannya (by
25. product) seperti: butir-butiran dan limbahnya, umbi-umbian dan
limbahnya, limbah industry
26. perkebunan, limbah pertanian, dan hijauan c) Bahan pakan untuk
campuran
27. utama, seperti tepung tulang d) Bahan pakan tambahan, seperti premik
28. (produk campuran vitamin, mineral, asam amino dan lainnya). Bahan
pakan
29. sumber protein adalah bahan pakan yang mengandung protein lebih dari
30. 20%. Sumber protein terbagi dua yaitu sumber protein nabati dan
31. hewani, Sumber protein hewani berasal dari hewan dan hewan air.
32. Bahan pakan ternak sumber protein berasal darat diantaranya tepung
daging
33. dan tulang (meat bone meal); limbah Rumah Potong Hewan (RPH)
34. yaitu tepung darah, tepung hati; susu dan limbah pengolahannya; dan
35. tepung bulu ayam. Ciri -ciri spesifik dari sumber protein hewani
36. antara lain kadar protein kasar berselang 34-82% dan lemak kasar
37. 0-15% dan kandungan Ca dan P pada beberapa jenis tinggi.
38. Bahan pakan hewani memiliki karakteristik yang membedakan dengan
bahan pakan
39. nabati, yaitu: 1) Daya simpan rendah, dan bersifat lunak dan
40. lembek 2) Bahan pakan hewani pada umumnya merupakan sumber
protein
41. dan lemak, sedangkan bahan pakan sumber nabati merupakan sumber
karbohidrat,
42. vitamin, mineral, lemak dan protein. 3) Karakteristik dari masing-masing
bahan
43. pakan hewani tidak bisa digeneralisasi (disamaratakan) Pengolahan
sangat penting, karena
44. dapat memperpanjang masa simpan, meningkatkan daya tahan,
meningkatkan kualitas, nilai
45. tambah dan sebagai sarana diversifikasi produk. Sehingga produk
menjadi memiliki
46. daya ekonomi yang lebih setelah mendapatkan sentuhan teknologi
pengolahan pakan.
47. Bahan Pakan Asal Tanaman dan Hasil Ikutannya (By Product) Banyak
48. sekali bahan pakan yang berasal dari tanaman dan hasil ikutannya
49. (by product) yang dapat diberikan kepada ternak, Bahan pakan nabati
50. inilah, yang menyebabkan harga pakan menjadi dapat ditekan. Dari
sekian
51. banyak bahan pakan nabati, 70–75% merupakan biji-bijian dan hasil
52. olahannya, 15–25% limbah industri makanan, dan sisanya hijauan yang
53. berasal dari biji-bijian. Bahan pakan nabati ini sebagian besar merupakan
54. sumber energi yang baik, tetapi karena asalnya dari tumbuhan, maka
55. kadar serat kasarnya tinggi. Umbi-umbian merupakan sumber energi
makanan di
56. daerah yang masih berkembang. Umumnya umbi-umbian mengandung
energi tinggi, akan
57. tetapi kandungan proteinnya rendah. Walaupun demikian produktivitas
protein dan energi
58. umbi-umbian per hektarnya dibandingkan dengan butri-butiran lebih
tinggi, kecuali untuk
59. produktivitas protein dari umbi kayu. Bahan pakan sumber protein adalah
60. bahan pakan yang kaya [protein dengan nilai protein > 20%.
2. Bangsa ternak
1. Agar anak domba yang dikandung dapat lahir dengan selamat serta
2. dalam keadaan yang kuat dan sehat, domba betina yang sedang
8. yang pertama, pertumbuhan janin masih agak lambat. Oleh karena itu,
11. yang penting ialah harus dapat menjaga kondisi induk sebaik mungkin,
14. itu, induk bunting perlu diberi pakan dengan kandungan protein, vitamin,
15. dan mineral yang cukup. Pada saat itu, bobot tubuh domba
16. seharusnya dapat meningkat 7-12 kg. Hal itu dapat dicapai jika
17. domba diberi pakan secara bebas. Bahan pakan dapat berupa campuran
18. rumput dan leguminosa serta konsentrat, ditambah suplemen tambahan
protein dan
20. 4,5-5 kg/ekor/hari dan konsentrat 0,25—0,5 kg/ekor/ hari. Jika perlu,
22. pengganti pakan berbutir karena mudah dicerna. Pemberian pakan yang
baik
24. susu induknya, Kondisi kuat dan sehat dari anak yang dilahirkan
25. dengan bobot yang normal. Latihan fisik. Untuk menjaga agar induk
26. yang sedang bunting tua mampu bertahan dengan kondisi sehat dan
27. kuat serta badan yang tidak terlampau gemuk, peternak harus memberi
30. hari. Dengan cara ini, domba akan banyak berjalan dan gerakan
31. fisik ini akan membuat peredaran darah berjalan lancar serta mengurangi
34. ini membuat induk bunting tidak terganggu, terutama induk tidak terkena
35. benturan akibat perkelahian. Dengan cara ini, induk-induk tersebut akan
merasa
36. nyaman dalam menghadapi kelahiran. Pemeliharaan betina bunting
merupakan salah satu
38. Pemeliharaan ternak bunting perlu lebih diintensifkan utamanya dalam hal
pemberian
39. pakan dan perawatan (hindari dari terjatuh dan benturan atau kondisi
40. kandang yang kurang baik). Proses pemeliharaan kebuntingan ini sangat
penting
41. karena embrio ternak cukup labil utamanya pada umur kebuntingan
muda.
43. pada umur 35–42 hari pada domba mencapai 31%. kematian
46. dan beberapa penyakit seperti Vibriosis dan Bruchelosis. Alasan utama
perlunya
47. pemeliharaan betina bunting yang lebih insentif karena betina bunting
tersebut
50. bunting. Pakan menjadi salah satu faktor penting dalam pemeliharaan
betina
51. bunting karena dengan memberikan pakan yang baik akan memenuhi
kebutuhan
52. zat gizi untuk mendukung pertumbuhan anakan kambing domba ataupun
kesehatan
53. indukan. Indukan juga membutuhkan pakan yang baik terutama untuk
mempertahankan
55. Beberapa bahan pakan utama yang dibutuhkan oleh betina bunting
antara
56. lain adalah kandungan kalsium, asam amino essensial tertentu seperti
lysin
57. dan karbohidrat sebagai sumber energi. Induk harus dipisahkan untuk
menghindari
58. benturan ataupun gangguan betina lain. Gangguan akan banyak terjadi
apabila
59. terdapat ternak yang dominan. Selain pemisahan, kondisi kandang juga
harus
60. diperhatikan, antara lain jarak bilah lantai sehingga menurunkan resiko
terperosok.
8. Perawatan Ternak Domba Setelah Melahirkan
1. Ada hal penting lainnya yang perlu dilakukan peternak agar terjalin
5. ketersediaan atau akses air susu induk untuk anak yang baru
8. dekat hidung induk agar dapat dibersihkan oleh induk dengan cara
10. bersihkan seluruh tubuh dan bagian kepala serta hidung anak domba
11. dengan kain kering dan bersih agar dapat bernapas dengan lancar.
13. bantuan dengan mencoba menempelkan jerami halus atau rumput kering
ke
15. domba dapat diangkat dengan menarik kaki bagian belakang ke atas
16. sambil meremas sekujur badan dengan lembut. Setelah proses kelahiran
domba
17. berjalan dengan baik, tali pusar biasanya terputus sendiri saat induk
18. berdiri. Namun, tali pusar dapat pula dibantu dengan cara dipotong
21. gunting bersih. Untuk mencegah infeksi, peternak dapat mengolesi tali
pusar
22. dengan larutan iodin/betadine. Induk dan anak dapat ditempatkan pada
kandang
25. dan besaran anak. Besaran kelompok bervariasi dan tergantung skala
usaha.
26. Sebaiknya membentuk 10—15 induk per kelompok pada usaha yang
28. saluran putingnya secara lembut. Selain itu, induk domba diberi air
30. yang baik untuk merawat Bayi Domba adalah sebagai berikut. 1)
32. Berwarna kuning yang keluar dari induk domba) dari Induk ternak
33. yang akan keluar pada minggu pertama kelahiran hal ini sangat
34. berguna untuk daya tahan tubuh ternak dan kelanjutan pertumbuhan
ternak,
35. sementara di minggu kedua ternak akan meminum susu biasa dari
36. indukan. 2) Anak Domba setelah melalui minggu kedua, biasanya akan
37. mulai mencoba mengikuti induk untuk memakan rumput yang dimakan
indukan,
38. peternak sudah harus mulai memberikan rumput muda. 3) Dan lebih
39. dari tiga minggu sampai dengan masa lepas sapih (3 Bulan)
40. programkan juga anak atau calon bakalan untuk mulai mendapatkan
ampas
41. tahu atau konsentrat yang bertambah proporsional sesuai dengan
kapasitas tubuhnya.
42. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian serius dalam merawat anakan
yang
43. baru lahir. 1) Anak yang tidak bisa menyusu pada induknya
51. 3-4 kali sehari. Apabila dalam 2 hari ternak tidak mengeluarkan
52. feses atau kotoran maka berikan 1 sendok teh minyak jarak.
53. Anak domba tidak dirawat ibunya karena sifat indukan yang jelek.
54. Jika induk menendang anak yang akan menyusui maka peternak harus
55. memisahkan anak domba dari induk untuk mengurangi resiko terinjak dan
56. memberikan susu buatan. Jika induk Menginjak anak anak yang baru
57. lahir, maka peternak dapat membuat kurungan ternak atau memisahkan
ternak
58. sementara dari indukan dan mengembalikan pada saat waktu minum
susu.
59. Jika indukan tidak mengeluarkan susu maka peternak harus memisahkan
anak
60. dari induk untuk mengurangi resiko terinjak dan memberikan susu buatan.
9. Bulu Domba
1. Domba memiliki nama latin ovis aries. Hewan ini dikenal dengan
2. ciri-ciri bulunya yang lebat dan tumbuh subur. Domba merupakan hewan
3. ternak yang dikembangbiakkan karena kaya akan manfaat yang bisa
didapat.
4. Banyak para petani peternakan yang lebih memilih memelihara domba
terutama
5. untuk mendapatkan Bulu domba itu sendiri. Bulu domba telah lama
6. digunakan untuk berbagai macam jenis mulai dari pakaian, sandal hingga
7. cream kecantikan. ini karena bulu domba mengandung senyawa bernama
lanolin.
8. Sedangkan saat dibuat sebagai busana bulu domba dapat memberikan
kehangatan
9. dan kenyamanan begitu dikenakan. Penyebabnya antara lain karena
tingkat pertukaran
10. suhu panas di dalam bulu domba dan tidak mudah terpengaruh
11. dengan suhu yang berasal dari luar. Jadi sedingin apapun cuaca
12. diluar tidak akan mempengaruhi kehangatan dari busana atau selimut
yang
13. terbuat dari bulu domba. Ditambah lagi bulu domba ini diketahui
14. sama sekali tidak menyebabkan reaksi alergi pada kulit. Berikut adalah
15. 5 pemanfaatan bulu domba dalam kehidupan sehari-hari. 1) Mengatasi
ruam
16. kulit. Manfaat pertama dari bulu domba adalah untuk mengatasi ruam
17. pada kulit. Bulu domba yang telah diambil kemudian dapat diolah
18. menjadi sejenis senyawa bernama lanolin. Senyawa ini banyak terdapat
sebagai
19. salah satu komposisi cream bagi kulit yang tujuannya untuk mengatasi
20. alergi pada kulit. Keberasaan senyawa lanolin didalam bulu domba ini
21. cocok untuk ibu yang mengalami ruam pada puting saat menyusui
22. bayinya. Jadi pilihan untuk melihat komposisi suatu produk perlu sebelum
23. membelinya. 2). Pakaian. Penggunaan bulu domba untuk dibuatkan
pakaian seperti
24. selimut atau jaket yang digunakan saat musin dingin sudah lama
25. dilakukan. Terlebih lagi pembuatan jaket atau selimut sudah lama ada
26. di negara luar. Negara luar lebih dahulu mengaplikasikannya karena
cuaca
27. mereka yang kadang bisa mencapai hingga 6 derajat celcius. Pembuatan
28. jaket atau selimut dari bulu domba memberikan kehangatan yang tahan
29. lama jadi dapat memberikan kenyamana. Namun harga untuk jaket dan
30. selimut yang terbuat dari bulu domba cukup mahal, sesuai antara
31. manfaat dan harganya. 3) Karpet. Pembuatan sebagian karpet ternyata
juga
32. menggunakan bulu domba. Cara untuk membuatnya bulu domba akan
dicukur
33. setiap empat bulan dan dicuci dengan disinfectant dan direndam bersama
34. air sabun. Setelah bersih dipilin menjadi benang dengan alat sederhana
35. terlebih dahulu. Untukmembuat bulu domba berserat agar dapat dibentuk
menjadi
36. karpet memerlukan sisir khusus, sayangnya sisrini buatan dari luar negeri
37. dan haru diimpor terlebih dahulu. Namun karpet yang nanti dibuat
38. tidak kalah kualitasnya. 4) Menghangatkan tubuh. Seperti diawal
dijelaskan manfaat
39. bulu domba memang untuk menghangatkan tubuh, bulu domba memiliki
sifat
40. yang tidak mudah terpengaruhi oleh suhu disekitarnya, jadi pemakaian
bulu
41. domba dalam bentuk jaket atau selimut dapat dimanfaatkan. 5) Sandal.
42. Sandal atau sepatu merupakan pelengkap bepergian yang bertujuan
untuk melindungi
43. kaki dari benda atau udara yang dingin. Saat cuaca diluar
44. yang dingin tidak hanya tubuh yang perlu dihangatkan namun juga
45. kaki perlu mendapatkan kehangatan. Kaki kadang dapat lebih mudah
dingin
46. terlebih dahulu sebelum badan. Maka tak heran kaki kadang diberi
47. tambahan kaus kaki sebelum dipasangkan sepatu atau sendal. Cuaca
dingin
48. maka pilihan yang tepat adalah menggunakan sepatu yang terbuat dari
49. bulu domba untuk membantu menghangatkan kaki. Sedangkan saat
cuaca panas
50. menggunakan sandal dari bulu domba juga tidak masalah. Selain untuk
51. tampil beda dibandingkan yang lain sandal dari bulu domba juga
52. tidak akan mengakibatkan iritasi pada kaki. Hasil utama dari ternak
53. domba adalah daging sedangkan untuk hasil ikutan yang telah
dimanfaatkan
54. adalah kulit dan jeroan, selain itu terdapat pula hasil ikutan
55. yang sebenarnya bernilai ekonomis namun belum termanfaatkan dengan
baik yaitu
56. bulu domba atau wol. Pemanfaatan bulu domba di Indonesia saat
57. ini hanya sebatas untuk kerajinan hiasan dinding, pakaian atau bidang-
bidang
58. lainnya. Studi tentang pemanfaatan bulu domba yang baru dikembangkan
adalah
59. sebagai bahan campuran untuk pembuatan papan partikel. Pencampuran
bulu domba
60. dalam pembuatan papan partikel diketahui dapat meningkatkan kualitas
papan partikel.