Anda di halaman 1dari 7

AGRIBISNIS TERNAK KECIL

PAKAN DOMBA

Dimas, A.I.

VII 5B

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MALANG
2017
PAKAN DOMBA

Pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat


dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak
yang memakannya (Zefri, 2013: 1). Untuk membuat pakan ternak
dibutuhkan berbagai macam bahan baku yang terdiri dari bahan nabati
dan hewani. Bahan baku pakan tersebut dapat dibagi berdasarkan
kandungan nutrisi dominannya, yaitu sebagai sumber protein, energi,
mineral dan vitamin (Imsya, 2015: 4). Keberhasilan usaha peternakan
sangat ditentukan oleh 3 faktor yang sama pentingnya, yaitu ​breeding
(pemulia biakan, bibit), ​feeding (pakan), dan ​management ​(tata laksana)
nya (Sunarso dan Christiyanto, 2010: 1).
Menurut Zefri (2013: 1), jenis-jenis makanan domba yang ada
diantaranya adalah: a) hijauan segar, yakni semua bahan pakan yang
diberikan kepada ternak dalam bentuk segar, baik yang dipotong terlebih
dahulu (oleh manusia) maupun yang tidak (disengut langsung oleh
ternak). b) Konsentrat (pakan penguat). Contoh: dedak padi, jagung giling,
bungkil kelapa, garam dan mineral. Bahan pakan yang digunakan untuk
menyusun ransum sebaiknya tidak bersaing dengan kebutuhan manusia,
tersedia secara terus menerus dan berkualitas baik (Imsya, 2015: 4).
Namun jika dilihat dari total biaya produksi dalam usaha peternakan, maka
kontribusi pakan adalah yang paling tinggi yaitu sekitar 75% (Sunarso dan
Christiyanto, 2010: 1).
Beberapa bahan pakan mengandung zat anti-nutrisi yang dapat
bersifat toksik (racun) bagi ternak, misalnya: ketela pohon (asam sianida
mengakibatkan gangguan metabolisme); lamtoro (mimosine); turi (asam
sianida); bayam (asam oksalat); daun wortel (carota toxin); dll (Sunarso
dan Christiyanto, 2010: 3). Menurut Zefri (2013: 1), rumput-rumputan
merupakan hijauan segar yang sangat disukai ternak, mudah diperoleh
karena memiliki kemampuan tumbuh tinggi, terutama di daerah tropis
meskipun sering dipotong/disengut langsung oleh ternak sehingga
menguntungkan para peternak/pengelola ternak. Menurut Imsya (2015:

06 Dimas 5B
15), penyusunan ransum ternak bertujuan untuk memastikan bahwa
ternak telah tercukupi akan zat-zat gizi yang terdapat dalam ransum yang
diberikan sehingga bisa tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Menurut Sunarso dan Christiyanto (2010: 4), pakan mempunyai 3
peran, yaitu:
a) Peran sosial adalah segala sesuatu yang menyangkut penggunaan
bahan makanan dalam hidup bermasyarakat (nampak jelas pada
manusia). Pada hewan misalnya kita sering melihat ayam jago yang
memanggil-manggil ayam betina bila menemukan makanan.
b) Peran psikologis (lebih sulit dimengerti dan dilihat karena seringkali
tidak ada sangkut pautnya dengan nilai gizi atau cita rasa bahan
makanan), peran ini erat hubungannya dengan adat kebiasaan,
agama, aroma, dan aspek bahan makanan. Ayam misalnya lebih
menyukai pakan yang berbentuk butiran daripada tepung, warna
tertentu (merah atau hijau); ternak ruminansia mempunyai kebiasaan
mengendus-endus makanan selama makan, dan menghindari bau
yang asin.
c) Peran fisiologis adalah menyediakan energi untuk melangsungkan
berbagai proses dalam tubuh, menyediakan bahan-bahan untuk
membangun dan memperbaharui jaringan tubuh yang aus atau
terpakai, mengatur kelestarian proses-proses dalam tubuh dan kondisi
lingkungan dalam tubuh.
Menurut Zefri (2013: 1), hijauan segar umumnya terdiri atas
daun-daunan yang berasal dari rumput-rumputan, tanaman biji-bijian.
Menurut Imsya (2015: 15), hijauan banyak mengandung karbohidrat
dalam bentuk gula sederhana yang sangat berperan dalam menghasilkan
energi. Menurut TPFT (2016: 1), banyak manfaat yang bisa didapatkan
oleh hewan ternak (domba dll) setelah diberikan pakan fermentasi.
Metode yang dapat digunakan dalam penyusunan ransum ternak
terdiri dari: metode ​trial and error​, ​person square method d
​ an
simultaneous equation method ​(Imsya, 2015: 15). Sebelum menyusun
ransum, sebaiknya kita harus mengetahui bahan baku pakan ternak

06 Dimas 5B
berdasarkan bentuk fisik, asal dan kelasnya dan mengelompokkannya
beberapa sampel bahan baku pakan ternak berdasarkan bentuk, fisik,
asal, dan kelasnya dari suatu bahan pakan (Zefri, 2013: 1).

Tabel 1. Kebutuhan Domba Dewasa BB 20 kg


BK PK TDN Ca P
No Nama bahan (%) (%) (%) (%) (%)
1 Daun gamal 29.1 23 - 76 76
2 Daun turi 22.2 25.1 - 7.5 1.5
3 Rumput ilalang 40 5.4 54 0.13 0.09
4 Rumput gajah 21 8.3 50 0.59 0.29
5 Jerami padi 4 9.6 67.4 0.8 0.3
Sumber: Wira, 2015: 1.

Daftar Pustaka

Imsya, A. 2015. Diktat Penuntun Praktikum Mata Kuliah Bahan Pakan dan
Formulasi Ransum. ​http://www.fp.unsri.ac.id/download.php?id=55.
[23 September 2017]. ​1 1 2 2

PLPG. 2010. Pakan. ​http://peternakan.litbang.pertanian.go.id /fullteks/


booklet/ pakan_ayam_kub/ bab4.pdf? secure=1. [23 September
2017]. ​4

Sunarso, dan Christiyanto, M. 2010. Manajemen Pakan. ​http://nutrisi.


awardspace. com /download /MANAJEMEN %20 PAKAN.pdf.
[23 September 2017]. 1​ x3 2

TPFT. 2016. Tips Membuat Pakan Fermentasi Ternak Domba.


http://tipspakanfermentasiternakdomba.blogspot.co.id/2016/02/tips-
membuat-pakan-fermentasi-ternak-domba.html. [23 September
2017]. ​2

Wira. 2015. Cara Menyusun Ransum untuk Domba Betina Dewasa.


http://wewirnursetia.blogspot.co.id/2015/11/cara-menyusun-ransum
-untuk-domba-betina.html​. [23 September 2017]. ​3

Zefri. 2013. Pengertian Bahan Pakan. ​http://c31120655.blogspot.co.


id/2013/06/pengertian-bahan-pakan-pbmt.html. ​[23 September 2016].
1 x3 2 3

06 Dimas 5B
PAKAN DOMBA

Gambar 1. Bungkil kedelai Gambar 2. Bungkil kelapa

Sumber: PLPG, 2010: 13 Sumber: PLPG, 2010: 13


Gambar 3. Dedak padi

Gambar 4. Biji jagung

06 Dimas 5B
Sumber: PLPG, 2010: 13 Sumber: PLPG, 2010: 13

Gambar 5. Bungkil biji kapuk Gambar 6. Bungkil biji sawit

Sumber: PLPG, 2010: 13 Sumber: PLPG, 2010: 13

06 Dimas 5B
PAKAN DOMBA

06 Dimas 5B

Anda mungkin juga menyukai