Anda di halaman 1dari 3

Nama : afriyanti purab

Nim : 181030300098

Kelas : 4C kebidanan

Pademi covid-19 membawa dampak dan hikmat

Merebaknya wabah virus corona alias covid-19 di hampir seluruh belahan dunia saat ini,
telah mengubah wajah dunia dengan wajah ketakutan. Tidak kurang dari seratus empat
puluh negara yang telah terserang oleh wabah virus mematikan ini. Sehingga sebagian
Negara terpaksa mengambil keputusan untuk menetapkan status negaranya sebagai
Lockdown Resolusi awal tahun ambyar, berbagai rencana kegiatan amburadul.

Perbatasan ditutup dan pergerakan warga di berbagai negara dibatasi ketat. Rupiah serta
saham anjlok, kegiatan perekonomian lainnya lesu. Jumlah penderita COVID-19 di
Indonesia terus naik.Setiap hari, berita di media massa bikin deg-degan. Sementara media
sosial diwarnai hoaks nan simpang siur yang tidak membuat suasana kebatinan jadi lebih
baik. Sulit rasanya untuk tetap berpikir positif di tengah kecemasan global ini.

termasuk Indonesia menetapkan keputusan Lockdown sampai status tersebut membaik,


namun pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia tetap waspada dengan berbagai
kebijakan pemerintah untuk siaga melindungi segenab warga negara dengan penuh
perhatian dan kesungguhan. Untuk itu Presiden RI telah meminta masyarakat tak perlu
takut berlebihan terhadap virus corona. Musuh terbesar sa’at ini justru adalah rasa cemas,
panik, dan ketakutan yang berlebihan.

Perlu diketahui, cara penyebaran Coronavirus itu bukan hanya lewat cairan saja tapi bisa
melalui batuk atau bersin seseorang yang sedang sakit saja. Akan tetapi juga lewat setiap
benda yang pernah tersentuh oleh orang sakit, kemudian disentuh ulang. Setelah
menyentuh benda itu, tiba-tiba tak sadar menyentuh wajah bahkan sambil gigit kuku kala
melamun. Lewat proses itu saja, bisa tertular virus Corona.
Dan ternyata, jika semua pihak mau berpikir jernih, dari beragam solusi mencegah
tertular Covid-19, semuanya mengarah pada bagaimana manusia harus mulai
menerapkan pola hidup bersih. 

Dari pola hidup bersih, solusi lainnya adalah pola hidup sehat dengan memperhatikan
asupan makanan yang bersih dan rajin mencuci tangan di bawah air kran yang mengalir
dan/atau membasuh tangan dengan cairan antiseptik. Ini dilakukan bukan sebatas
sebelum atau sesudah makan saja, tapi harus dilakukan setiap ada kesempatan, agar jari
ini selalu steril, sehingga saat menyentuh muka atau bagian tubuh lain tidak akan
membawa kuman.

Oleh karena itu, jangan anggap remeh dengan kebersihan tubuh dan makanan yang
hendak dikonsumsi. Jangan pula anggap remeh dengan istirahat yang cukup. Kemudian
jangan menganggap remeh untuk mengatur pola waktu makan. hal itu akan membuat
tubuh tetap higienis, serta menjaga imunitas, hingga terhindar dari virus, kuman, atau
penyakit yang hendak masuk.

Tak cukup sampai disitu, wabah Covid-19 ternyata ikut mengajarkan kembali kita
tentang etika dan empati kepada manusia. Sebagai makhluk hidup yang paling
sempurna yang diciptakan Tuhan di muka bumi, manusia sebenarnya sudah paham
megenai etika. Tapi kadang banyak yang entah melupakan atau memang tidak ingat lagi
menjalankannya.

Contoh etika dan empati tersebut adalah mengenakan masker medis saat sedang sakit
atau tidak enak badan, tidak keluar rumah serta menghindari keramaian saat sedang
sakit, kemudian selalu menutup mulut dengan tisu ketika sedang batuk, bersin atau
menguap.
Menutup mulut saat batuk atau bersin adalah etika, dan tidak keluar rumah membaur
dengan keramaian kala sedang sakit merupakan wujud empati.

Dari wabah Corona, manusia bisa belajar kembali untuk menempatkan kesehatan tubuh
di atas segalanya. Jangan sampai melakukan hal-hal bodoh yang hanya akan membuat
kesehatan terlebih keselamatan jiwa terancam.
 
Berbagai kesulitan yang ditimbulkan wabah ini seperti mengajak kita berkaca dan
menyadari bahwa hal-hal yang kita pandang 'sepele' sebenarnya sangat berarti dalam
kehidupan. Betapa keseharian yang 'normal' itu sesungguhnya berharga.

Tentu saja, hal-hal yang disebutkan di atas tidak menjadikan virus COVID-19 ini sebagai
'hadiah' yang patut disyukuri. Kita sadar, masa-masa saat ini tidaklah mudah dijalani bagi
siapa pun. Karena itu, sekecil apa pun upaya masing-masing untuk menghambat penularan
virus, menjadi kontribusi berharga bagi umat manusia di sekitar kita.

Saat ini para tenaga medis tengah berjuang merawat mereka yang sakit dan terkena
wabah. Kita dapat membantu mereka dengan cara yang sederhana. Sesederhana menjaga
daya tahan tubuh kita masing-masing dan orang sekitar, rajin mencuci tangan dengan
sabun dan tidak bepergian keluar rumah apabila tidak mendesak.

Agar kita dapat kembali bersalaman tanpa rasa khawatir dengan kerabat serta rekan
sejawat. Dapat kembali beribadah bersama tanpa menciptakan jarak. Dapat kembali
bercengkrama nan hangat di kafe-kafe langganan bersama teman-teman. Dapat kembali
bekerja tanpa khawatir apakah pemasukan akan tetap ada. Dapat kembali beraktivitas
seperti biasa.

Anda mungkin juga menyukai