MAKALAH
OLEH:
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
dan rahmat-Nya sehingga dapat diselesaikannya makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi dan Komunikasi. Diselesaikannya makalah yang berjudul ”Sistem
Pertahanan Tubuh” ini tidaklah mudah, mengingat kemampuan penulis yang
masih terbatas dalam berbagai aspek. Meskipun pada akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan, tentu hal itu tidak lepas dari berbagai pihak yang membantu penulis
dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu disampaikan terimakasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuannya.
Penulis
7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………..…………………..ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………1
1.2 Rumusa Masalah……………………………………………….1
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian imunologi.…………………………………….……3
2.2 Pengertian sistem pertahanan tubuh dan seluk beluknya....……7
2.3 Antigen dan antibodi……………………………………………8
2.4 Beberapa Kelainan Akibat Respon Imun……………………….8
2.5 Pemeriksaan imunologi………………………………………....8
2.6 Aplikasi praktis imunologi……………………………………..10
BAB I
PENDAHULUAN
Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit,
radiasi matahari dan polusi. Hal ini menimbulkan gangguan dan penyakit
pada tubuh. Namun tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk melawan
gangguan-gangguan tersebut dengan sistem yang dikenal dengan sistem
pertahanan tubuh.Sistem pertahanan tubuh merupakan sistem yang berfungsi
untuk mencegah terjadinya kerusakan tubuh atau timbulnya penyakit. Sistem
pertahananan tubuh sangat mendasar peranannya bagi kesehatan. Jika sistem
pertahanan melemah, kemapuannya melindungi tubuh akan berkurang
sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam
dan flu dapat berkembang dalam tubuh. Sistem pertahanan juga memberikan
pengawasan terhadap sel tumor.
Sistem imun adalah serangkaian molekul, sel dan organ yang bekerja sama
dalam mempertahankan tubuh dari serangan luar. Kesehatan tubuh bergantung
pada kemapuan sistem imun untuk mengenali dan menghancurkan serangan
dari luar tubuh.
Sistem kekebalan tubuh atau imun seseorang berbeda-beda, sesuai dengan
kondisi seseorang, proses mekanisme tubuh terhadap keadaan di sekitar
lingkungannnya berbeda-beda,karena pertahanan tubuh seseorang dalam
respon cuaca atau kondisi dimana si tubuh rentan terhadap virus atau penyakit
di sekitarnya, antibody dalam tubuh seseoerang sesuai dengan kondisi badan.
2. Apa saja dimaksud dengan sistem pertahanan tubuh dan seluk beluknya?
3. Apa yang dimaksud antigen dan antibodi?
4. Apa saja kelainan akibat respon imun?
5. Bagaimana pemeriksaan imunologi?
6. Apa saja aplikasi praktis imunologi?
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Imunologi
Imunologi adalah ilmu yang mencakup kajian mengenai semua aspek
sistem imun (kekebalan) pada semua organisme. Imunologi memiliki berbagai
penerapan pada berbagai disiplin ilmu dan karenanya dipecah menjadi
beberapa subdisiplin seperti : malfungsi sistem imun pada gangguan
imunologi (penyakit autoimun, hipersensitivitas, defisiensi imun, penolakan
allograft); karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen
sistem imun. Imunologi juga di katakan sebagai suatu bidang ilmu yang luas
yang meliputi penelitian dasar dan penerapan klinis , membahas masalah
antigen, antibodi, dan fungsi – fungsi berperantara sel terutama yang
berhubungan dengan imunitas terhadap penyakit , reaksi biologik yang
bersifat hipersensitif, alergi dan penoloakan jaringan asing (Bratawidjaya,
2012)
berada dalam kondisi optimal adalah dengan asupan gizi yang baik dan
seimbang. Kedua sistem imun ini bekerja sama dengan saling melengkapi
secara humoral, seluler, dan sitokin dalam mekanisme yang kompleks dan
rumit (Wahab, 2002)
2.2.1 Imunitas Alami atau Non spesifik
Sistem imun alami atau sistem imun nons pesifik adalah respon pertahanan
inheren yang secara nonselektif mempertahankan tubuh dari invasi benda
asing atau abnormal dari jenis apapun dan imunitas ini tidak diperoleh melalui
kontak dengan suatu antigen. Sistem ini disebut non spesifik karena tidak
ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu. Selain itu sistem imun ini
memiliki respon yang cepat terhadap serangan agen patogen atau asing, tidak
memiliki memori immunologik, dan umumnya memiliki durasi yang singkat
(Wahab,2002)
Sistem imun non spesifik terdiri atas pertahanan fisik atau mekanik seperti
kulit, selaput lendir, dan silia saluran napas yang dapat mencegah masuknya
berbagai kuman patogen kedalam tubuh, sejumlah komponen serum yang
disekresikan tubuh seperti, sistem komplemen, sitokin tertentu, dan antibodi
alamiah, serta komponen seluler,seperti sel natural killer (NK).
a. Sistem Komplemen adalah komponen immunitas bawaan lainnya yang
penting. Aktivasi sistem komplemen mengasilkan suatu reaksi biokimia
yang akan melisiskan dan merusak sel asing atau sel tak berguna. Tanpa
aktivasi, komponen dari sistem komplemen bertindak sebagai proenzim
dalam cairan tubuh.
b. Sitokin dan Kemokin (Cytokine and chemokine) adalah polipeptida
yang memiliki fungsi penting dalam regulasi semua fungsi sistem imun.
Sitokin dan kemokin menghasilkan hubungan kompleks yang dapat
mengaktifkan atau menekan respon inflamasi. Contoh sitokin yang
berperan penting dalam merespon infeksi bakteri yaitu :Interleukin-1
(IL-1) dan tumor necrosis factor-a (TNF-a).
c. Antibodi alamiah (immunoglobulin) didefinisikan sebagai antibodi pada
individu normal dan sehat yang belum distimulasi oleh antigen
7
yang dimasukan kedalam isotype yang berbeda berdasarkan pada tiap rantai
berat mereka masuki. Lima isotype antibodi yang berbeda diketahui berada
pada tubuh mamalia, yang memainkan peran yang berbeda dan menolong
mengarahkan respon imun yang tepat untuk tiap tipe benda asing yang berbeda
yang ditemui. Antibodi adalah molekul immunoglobulin yang bereaksi dengan
antigen spesifik yang menginduksi sintesisnya dan dengan molekul yang sama;
digolongkan menurut cara kerja seperti agglutinin, bakteriolisin, hemolisin,
opsonin, atau presipitin. Antibodi disintesis oleh limfosit B yang telah
diaktifkan dengan pengikatan antigen pada reseptor permukaan sel. Antibodi
biasanya disingkat penulisaanya menjadi Ab. (Abbas, 2004)
Antibodi terdiri dari sekelompok protein serum globuler yang disebut
sebagai immunoglobulin (Ig). Sebuah molekul antibodi umumnya mempunyai
dua tempat pengikatan antigen yang identik dan spesifik untuk epitop yang
menyebabkan produksi antibodi tersebut. Masing-masing molekul antibodi
terdiri atas empat rantai polipeptida, yaitu dua rantai berat (heavy chain) yang
identik dan dan dua rantai ringan (light chain) yang identik, yang dihubungkan
oleh jembatan disulfida untuk membentuk suatu molekul berbentuk Y. Pada
kedua ujung molekul berbentuk Y itu terdapat daerah variabel (V) rantai berat
dan ringan. Disebut demikian karena urutan asam amino pada bagian ini sangat
bervariasi dari satu antibodi ke antibodi yang lain.Daerah V rantai berat dan
daerah V rantai ringan secara bersama-sama membentuk suatu kontur unik
tempat pengikatan antigen milik antibodi.Interaksi antara tempat pengikatan
antigen dengan epitopnya mirip dengan interaksi enzim dan substratnya: ikatan
nonkovalen berganda terbentuk antara gugus-gugus kimia pada masing-masing
molekul (Raitt,2002)
2.3.3 Interaksi Antigen dan Antibodi
Interaksi Antigen dan Anti bodi adalah sebagai berikut :
a. Reaksi ini pada umunya spesifik,biarpun ada beberapa ditemukan reaksi
silang (cross – reaction)
b. Pengabunggan antara antigen – antibodi adalah erat sekali, tetapi
seringkali reversible.
7
Reaksi anafilaktik terjadi dalam waktu cepat antara 2-30 menit dan bila
jumlah antigen yang masuk cukup banyak. Faktor penting terjadinya
reaksi anafilaktik adalah IgE, yang merupakan antibodi homositotropik
atau reagin. Pada umumnya reaksi anafilaktik bersifat sistematik,
menyebabkan syok dan kegagalan pernafasan
Reaksi sitotoksik pada umumnya terjadi akibat adanya aktifasi dari sistem
komplemen setelah mendapat rangsangan dari adanya kompleks antigen
antibodi
adanya antigen memerlukan waktu yang berkisar antara 12-24 jam (Radji,
2010; Sloane, 2015).
2.4.3 Imunodefisiensi
a. Imunodefisiensi kongenital
Tes imunologi dalamdunia medis biasa disebut sebagai tes ANA atau
Antinucler antibody test. Test ini digunakan untuk mengukur kadar dan pola
aktivitas antibodi pada darah yang melawan tubuh atau autoimun. Tes
imunologi atau test ANA ini bersama pemeriksaan fisik dan beberapa test
lainnya yang akan digunakan untuk menentukan penyakit autoimun. Seorang
dokter akan mengajukan tes ANA bilapasien dicurigai autoimun atau
rheumatoidaethritis (Kresno, 2010)
Tes ANA ini pada dasarnya tidak dapat memastikan diagnosis yang
spesifik. Akan tetapi melalui tes ini dokter dapat mengeliminasi
kemungkinan penyakit lain. Sehingga bila hasil tes ANA positif maka tes
darah dapat dilakukan untuk melihat adanya antibodi anti nuclear yang dapat
menunjukan penyakit tertentu (Kresno, 2010)
BAB III
PENUTUP
2.7 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa,
1. Sistem pertahanan tubuh yaitu sistem yang menghadapi, mengidentifikasi,
memberikan perlindungan dan membunuh substansi patogen atau agens
asing yang masuk kedalam tubuh yang dibedakan menjadi sistem pertahanan
tubuh non-spesifik dan sistem pertahanan tubuh spesifik.
2. Walaupun sistem imunitas nonspesifik dan sistem imunitas spesifik
berfungsi untuk mempertahankan tubuh terhadap serangan berbagai
mikroorganisme, akan tetapi terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya,
yaitu dari waktu untuk mengenali mikroorganisme, dan tindakan terhadap
mikroorganisme.
3. Ada beberapa kelainan tubuh yang yang berhubungan dengan respon imun
yang berlebihan atau penurunan respon imun yaitu, hipersensitivitas,
penyakit autoimun, dan imunodefisiensi.
4. Aplikasi praktis sistem pertahanan tubuh adalah berupa vaksin dan
imunisasi.
2.8 Saran
Untuk menjaga sistem pertahanan tubuh agar tetap berjalan sesuai fungsinya,
sangatlah tepat jika dianjurkan untuk menjaga dan menerapkan pola hidup yang
sehat dan sebisa mungkin jauhi penyakit-penyakit yang bisa menular atau yang
bisa merusak sistem pertahanan tubuh, seperti dewasa ini yaitu AIDS. Ingat
mencegah lebih baik daripada mengobati.
7
DAFTAR PUSTAKA