Nevus Pigmentosus
Oleh:
Alifta Ridzky Pratitan, S. Ked
1830912310115
Pembimbing:
dr. Etty Eko Setyowati, Sp.M
BAGIAN/SMF MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM/RSUD ULIN
BANJARMASIN
Juli, 2020
DAFTAR ISI
B. Epidemiologi ........................................................................................... 3
C. Klasifikasi ............................................................................................... 4
E. Diagnosis ................................................................................................ 11
F. Tatalaksana ............................................................................................. 11
G. Prognosis................................................................................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tumor adalah jaringan baru yang timbul di dalam tubuh akibat pengaruh
berbagai faktor penyebab dan menyebabkan jaringan setempat pada tingkat gen
kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Pada waktu tertentu di dalam tubuh,
luar kendali. Pertumbuhan tersebut terbentuk dengan tidak memiliki tujuan dan bukan
atas perintah yang normal dari dalam tubuh. Sel-sel tersebut membelah lebih cepat
daripada sel normal dan tidak pada jalur yang semestinya. Selsel yang membelah
Menurut sifatnya, tumor atau neoplasma terbagi atas dua jenis, yaitu tumor
jinak dan tumor ganas atau yang biasa disebut kanker. Sel kanker mengalami
sekitarnya serta mengakar kuat ke jaringan dasarnya. Berbeda dengan sel kanker,
pertumbuhan sel tumor jinak tidak menyebar ke jaringan sehat di sekitarnya, tetapi
Salah satu tumor jinak yang sering muncul di regio orbita adalah nevus.
Nevus ini umumnya disebut nevus pigmentosus, yaitu suatu tumor yang berwarna
hitam atau hitam kecoklatan karena sel-sel melanosit yang mengandung pigmen
melanin. Biasanya, tumor jenis ini berbentuk nodus atau plaque kecil dan sebagian
besar tipe intradermal. Tumor di daerah konjungtiva dan sekitar kornea umumnya
1
2
berasal dari lapisan epitel dan sel melanositik. Lesi sel melanositik di daerah ini,
TINJAUAN PUSTAKA
Nevus pada mata merupakan lesi melanocytic jinak yang sangat sering
terjadi. Nevus pigmentosus adalah tumor jinak yang berasal dari melanosit, yaitu
sel dendritik yang menghasilkan pigmen. Nevus ini mengandung melanosit yang
berasal dari neural crest yang mengalami migrasi ke kulit selama perkembangan
diduga diturunkan pada beberapa keluarga. Beberapa faktor seperti pajanan sinar
B. Epidemiologi
hampir sama antara pria dan wanita. Prevalensinya lebih bervariasi berdasarkan
etnis. Nevus pigmentosus muncul pada lebih banyak pada orang Kaukasia atau
kulit terang dan lebih sedikit pada orang yang berkulit gelap.1 Pada nevus
pigmentosus yang didapat, nevus intradermal merupakan bentuk yang paling sering
3
4
C. Klasifikasi
didapat. Nevus pigmentosus kongenital merupakan nevus yang terdapat sejak lahir
atau pada tahun pertama kehidupan dan menunjukkan pola pertumbuhan yang
lambat. Nevus yang didapat mulai muncul pada usia kanak-kanak dan berkembang
pada saat usia dewasa muda dan dapat muncul dimanapun pada kulit kelopak mata.
junctional terletak pada lapisan basal dari epidermis pada taut dermal-epidermal.
Stadium compound meluas dari zona junctional ke atas hingga ke epidermis dan
compound.2,3,5
Selain nevus pada kelopak mata terdapat juga beberapa jenis nevus yang
yang ada secara normal di dalam lapisan basal epitel skuamosa berlapis bertingkat
5
sering ditemukan. Nevus ini mempengaruhi pria dan wanita secara merata, tetapi
hampir secara selalu merupakan lesi unifokal unilateral. Nevus ini biasanya
pertama kali disadari selama dekade pertama kehidupan, tetapi lesi sesekali dari
jenis ini tidak menjadi jelas sampai usia remaja atau bahkan lebih lama. Nevus
konjungtiva muncul secara klinis sebagai lesi berwarna kecoklatan, yang paling
darah halus. Lesi dapat tumbuh dengan diameter lebih dari 5 mm dan ketebalan
Uveal nevus adalah neoplasma jinak yang didapat (acquired) yang terdiri
dari melanosit uveal yang atipikal ringan. Ia dapat berkembang di bagian manapun
dari uvea (iris, badan siliaris, atau koroid), tetapi pada koroid yang paling sering
6
terlibat. Studi epidemiologis menunjukkan nevus uveal jarang terjadi pada bayi
dan anak-anak, jarang terjadi pada remaja dan dewasa muda, tetapi relatif sering
terjadi pada orang yang lebih tua. Studi cross-sectional klinis dan otopsi telah
mengidentifikasi di sekitar 2% hingga 10% pada mata etnis kaukasia di atas usia
50 tahun. Nevus uveal yang khas adalah lesi yang muncul berwarna coklat tua
hingga kecoklatan di mana pun di uvea. Kebanyakan uveal nevi berukuran kecil
(diameter basal maksimal kurang dari 3 mm dan ketebalan maksimal kurang dari
0,5 mm) saat pertama kali diidentifikasi, dan hanya sekitar 5% yang pernah
mencapai ukuran lebih besar dari diameter 5 mm dan/atau ketebalan lebih dari 1
mm.4
Lesi yang terdapat pada iris cenderung lebih cepat dideteksi oleh pasien
karena dapat dianggap sebagai lesi kosmetik pada mata. Karena sifatnya yang
mudah terlihat, iris nevi biasanya terdeteksi ketika mereka cukup kecil.
pemeriksaan rutin atau pemeriksaan untuk gejala visual. Iris nevi umumnya
7
biomicroscopy. Namun, mereka dapat ditemukan bersama dengan eversi lokal dari
margin pupil (ectropion iridis). Nevus koroidal biasanya tampak sebagai lesi
koroid abu-abu ke coklat tipis dengan margin yang menyatu tanpa terlihat ke dalam
koroid normal di sekitarnya. Drusen sering muncul pada permukaan lesi tersebut.
Beberapa nevus koroid yang lebih besar memiliki gumpalan kecil pigmen oranye
melibatkan makula dan menyebabkan penglihatan kabur dan distorsi visual dapat
ditangani dengan terapi laser fokal ke lokasi kebocoran yang diidentifikasi pada
Biasanya ini adalah massa intrapapillary berwarna coklat gelap hingga hampir
gelap menyerang lapisan serat saraf retina pada discus, dan dapat terjadi
D. Manifestasi Klinis
menyebabkan hilangnya bulu mata dan tidak berhubungan dengan ulserasi. Nevus
dapat juga bervariasi dari mulai berpigmen hingga amelanotik. Warna permukaan
nevus bervariasi tergantung jumlah dan lokasi melanin dan pigmen didalam lesi.
Lesi yang berwarna coklat gelap berarti memiliki pigmen yang terletak dekat
9
dengan permukaan lesi. Permukaan nevus juga bervariasi dari yang halus hingga
Pada kelopak mata, nevus sering muncul di daerah tepi kelopak mata, yang
Nevus kongenital biasanya dengan pigmentasi lebih dalam dan lebih besar
banyak rambut. Salah satu bentuk nevus kongenital yang jarang yaitu kissing
nevus, terjadi pada kelopak mata atas dan bawah yang berdekatan, menunjukkan
10
ketika kelopak mata masih menyatu dan terbagi ketika kelopak mata terpisah. 3,5
bulat atau oval, dengan batas regular, dapat pula berbentuk kubah, papilomatous,
pedunkulasi dan biasanya berwarna seperti daging, merah muda atau coklat. Lesi
banyak. Sedangkan lesi yang lebih datar biasanya lebih gelap, mempunyai
Nevus yang didapat biasanya mulai muncul di usia 5-10 tahun. Pada anak-
anak, nevus biasanya berawal sebagai nevus junctional yang berupa makula datar
nevus compound yang tampak berupa papula meninggi berpigmen atau berbentuk
menghilang dan nevus compound menjadi nevus intradermal yang masih tetap
11
minimal atau amelanotik. Dan pada sekitar usia 70, hampir seluruh nevus akan
E. Diagnosis
penampakan klinis dan riwayat pasien, namun terkadang diperlukan biopsi untuk
nevus dapat berukuran kecil atau besar, biasanya dengan nucleus berbentuk bulat-
Nevus junctional memiliki sarang sel-sel dengan batas yang tegas di area
dan nevus menjadi lebih menonjol. Pada stadium ini, sel nevus menjadi lebih kecil
intradermal, maka secara histologis menjadi compound nevus. Pada akhirnya, saat
didalam dermis dengan bentuk sel lebih datar, nucleus lebih tipis dan memiliki
F. Tatalaksana
12
pengobatan yang khusus. Indikasi untuk penghilangan dari lesi jinak ini adalah
jika adanya gangguan kosmetik, iritasi terus menerus dan kekhawatiran dari
terbaik untuk nevus adalah dengan eksisi komplit. Meninggalkan sebagian dari
inflamasi dan berasal dari daerah yang banyak terpapar sinar matahari, maka lesi
dengan bentuk pedunculated. Pada jenis ini, nevus dapat dihilangkan dengan
Jika lesi terdapat pada tepi kelopak mata, dapat dilakukan shave excision
Pada tumor yang lebih luas, terkadang memerlukan reseksi lamella anterior
dilakukan rotational flap atau graft kulit untuk mengembalikan kelopak mata dan
G. Prognosis
junctional atau compound dan sangat jarang ditemukan pada tipe nevus
PENUTUP
Berdasarkan ulasan pada bab sebelumnya didapatkan bahwa salah satu tumor
jinak yang sering muncul di regio orbita adalah nevus pigmentosus, yaitu suatu tumor
yang berwarna hitam atau hitam kecoklatan karena sel-sel melanosit yang
mengandung pigmen melanin. Biasanya, tumor jenis ini berbentuk nodus atau plaque
kecil dan sebagian besar tipe intradermal.1 Nevus pada mata merupakan lesi
melanocytic jinak yang sangat sering terjadi. Nevus pigmentosus adalah tumor jinak
yang berasal dari melanosit, yaitu sel dendritik yang menghasilkan pigmen. Beberapa
faktor seperti pajanan sinar matahari, penekanan kekebalan tubuh, dan pemberian
berkembang.2,3
didapat.4 Nevus juga dibagi menjadi 3 kategori tergantung pada jenisnya: junctional,
compound, dan intradermal.2 Nevus kelopak mata dapat berkisar dari berpigmen
dalam hingga amelanotik. Sebagian besar lesi ini tidak dianggap berisiko meningkat
menjadi keganasan, tetapi beberapa bentuk nevus memiliki potensi untuk berubah
menunjukkan lesi yang mencurigakan, nevus mungkin memerlukan biopsi atau eksisi
sederhana.3
15
DAFTAR PUSTAKA
3. Shields JA and Shields CL. Tumor of the Eyelids. In: Eyelid, Conjunctival
and Orbital Tumors. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2008: 92-
99.
6. Older, JJ and Grostern, RJ. Eyelid Tumors: Clinical Diagnosis and Surgical
Treatment. Florida: Taylor and Francis Group. 2003; 38-40.
8. Desai SC, Walen S, Holds JB and Branham G. Divided nevus of the eyelid:
review of embryology, pathology and treatment. Am J Oto. 2013; 34:223-229.
16